Sekilas Konservasi Lukisan - · PDF filemetode atau teknik yang benar. Sehingga seorang...
Transcript of Sekilas Konservasi Lukisan - · PDF filemetode atau teknik yang benar. Sehingga seorang...
ww
w.pr
imas
toria
.net
Puji Yosep Subagiyodisusun oleh
[01]
Sekilas Konservasi Lukisan
Primastoria StudioTaman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510
Agustus 2016
[02]
Sumber : https://primastoria.�les.wordpress.com/2016/01/konservasi-lukisan.pdfhttps://primastoria.�les.wordpress.com/2015/12/identi�kasi-kanvas-lukisan.pdfhttp://www.huevaluechroma.com/ https://www.royaltalens.com/en-gb/ http://www.winsornewton.com/row/
Kata PengantarPekerjaan konservasi dapat dilakukan apabila tenaga konservasi telah mengenal bahan
pembentuk benda yang akan ditangani; dan jenis kerusakan yang sedang dihadapi. Hampir semua bahan - khususnya benda organik - sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti kelembaban, suhu udara, dan radiasi cahaya. Kerusakan dapat juga terjadi karena kesalahan penggunaan bahan atau cara penanganannya. Dalam kasus semacam ini, konservator harus dapat memilah atau menggolongkan benda koleksi menurut jenis bahan pembentuknya, serta meng- identi�kasikan berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (�sik dan kimiawi).
Konservator adalah orang yang mampu melakukan pengamatan (kajian), berpikir analitik, dan melaksanakan konservasi karya seni, artefak, relik, dan benda lain dengan menggunakan metode atau teknik yang benar. Sehingga seorang konservator harus memiliki pengetahuan cukup tentang metode dan teknik konservasi; serta dapat memilih dan menerapkan bahan (materials) atau alat dalam proses konservasi dengan baik. Nantinya, mereka dapat pula mengkhususkan diri pada satu atau lebih bidang konservasi, seperti: batu, logam, kayu, tekstil, lukisan, karya seni bermedia kertas, buku, (pita) �lm, pita perekam suara, foto, atau benda lain bermedia komplek (campuran).
Konservasi adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan). Konservasi benda koleksi museum menurut American Association of Museums (AAM 1984:11) dirujuk kedalam 4 tingkatan. Pertama adalah perlakuan secara menyeluruh untuk memelihara koleksi dari kemungkinan suatu
kondisi yang tidak berubah; misalnya dengan kontrol lingkungan dan penyimpanan benda yang memadai, didalam fasilitas penyimpanan atau displai;
Kedua adalah pengawetan benda, yang memiliki sasaran primer suatu pengawetan dan penghambatan suatu proses kerusakan pada benda;
Ketiga adalah konservasi restorasi secara aktual, perlakuan yang diambil untuk mengembalikan artifak rusak atau 'deteriorated artifact' mendekati bentuk, desain, warna dan fungsi aslinya. Tetapi proses ini mungkin merubah tampilan luar benda; dan
Keempat adalah riset ilmiah secara mendalam dan pengamatan benda secara teknis. Dengan “Sekilas Konservasi Lukisan” ini (melalui infogra�s, gambar atau ilustrasi berwarna,
tabel, dll.), kita akan mendapatkan pengetahuan terapan dan teknis konservasi koleksi di museum atau galeri secara utuh, sistematis dan terarah. Khususnya dalam rangka penyusunan instrumen pengumpulan dan pengolahan data, analisis data serta identi�kasi masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya, khususnya 3 (tiga) hal berikut ini.
Bekasi, Agustus 2016
Puji Yosep Subagiyo
1. Landasan Hukum dan Teori;2. Pengenalan Lukisan (Seniman, Karya Lukis, Identi�kasi - Klasi�kasi Bahan, Sifat - Interaksi
Bahan, dll.);3. Pengenalan Alat (Bahan - Alat, Petunjuk Penggunaan Alat Ukur dan Instrumen Analisis).
[03]
Landasan Hukumdan Teori
[01]
1. UU CAGAR BUDAYA (UU No. 11 Tahun 2010)2. PP No. 66 Tahun 2015 tentang MUSEUM3. Prestasi Kerja => Sasaran Kerja PNS [SKP]
(PP No. 46 Thn. 2011 dan Perka BKN No. 1 Thn. 2013).
4. Standar Kompetensi Manajerial (SKM PNS)(Perka BKN No. 7 Tahun 2013)
5. Standar Kompetensi Teknis (SKT PNS)(Perka BKN No. 8 Tahun 2013)
6. Uraian Jabatan Di Lingkungan Kemdikbud (Permendikbud No. 8 Tahun 2015)
1. NOMOR KODE JABATAN : E.068 2. NAMA JABATAN : Analis Pemeliharaan dan
Pemugaran Cagar Budaya dan Koleksi Museum
3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Pemeliharaan dan Pemugaran 3.2. Eselon III : Subdirektorat Pelindungan 3.3. Eselon II : Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan
Permuseuman 3.4. Eselon I : Direktorat Jenderal Kebudayaan.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.223 2. NAMA JABATAN : Pengkaji Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis dan mengkaji serta menyusun saran pemecahan masalah dalam kegiatan pelestarian cagar budaya sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.122 2. NAMA JABATAN : Juru Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi 3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya4. RUMUSAN TUGAS :
Mengumpulkan data kerusakan, merawat dan memelihara benda cagar budaya sesuai dengan prosedur dalam rangka pelestarian cagar budaya.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.125 2. NAMA JABATAN : Konservator 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ...................... 3.2. Eselon III : ...................... 3.3. Eselon II : ...................... 4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan, dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di ....
1. NOMOR KODE JABATAN : E.126 2. NAMA JABATAN : Kurator 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ...................... 3.2. Eselon III : ...................... 3.3. Eselon II : ......................
4. RUMUSAN TUGAS : Menyusun konsep kajian dan menganalisis data, serta saran pemecahan masalah/konsep petunjuk pelaksanaan identifikasi, klasifikasi, pencarian, pengumpulan dan katalogisasi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.152 2. NAMA JABATAN : Penata Koleksi 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Registrasi 3.2. Eselon III : Bidang Registrasi dan Dokumentasi 3.3. Eselon II : Museum Nasional 4. RUMUSAN TUGAS :
Melaksanakan penataan koleksi secara berkelanjutan dan peninjauan kembali rencana penataan di seluruh ruang penyimpanan untuk kepentingan pemanfaatan dan pengendalian koleksi.
1. NOMOR KODE JABATAN : E. 153 2. NAMA JABATAN : Penata Pameran 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi ................... 3.2. Eselon III : Bidang .................... 3.3. Eselon II : ..................... 4. RUMUSAN TUGAS :
Menata benda koleksi sesuai dengan kondisi sarana pameran dan desain layout tata pamer untuk kerapihan dan kelancaran pameran.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.061 2. NAMA JABATAN : Analis Pelaksanaan Program
Peningkatan Kompetensi SDM Kebudayaan.
3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1 Eselon IV : Subbidang Evaluasi 3.2 Eselon III : Bidang Peningkatan Kompetensi 3.3 Eselon II : Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kebudayaan 3.4 Eselon I : Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
4. RUMUSAN TUGAS : Menganalisis data dan menyusun saran pemecahan masalah, konsep pedoman, konsep petunjuk pelaksanaan, konsep kebijakan pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM Kebudayaan sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.
Uraian Jabatan di Lingkungan Kemdikbud(Permendikbud No. 8 Tahun 2015)
Kon
serv
ator
Asis
ten
Kons
erva
tor
Anal
is/
Peng
kaji/
Pen
elaa
h Ko
nser
vasi
Pertimbangan/ Dasar Hukum Konservasi :
[02]
Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di ........................................
A. Ikhtisar Jabatan Konservator
Ikhtisar Jabatan dan Uraian Tugas Konservator [No. KJ : E.125] Identi�kasi Kompetensi (Manajerial, Teknis & Tambahan)
PENJELASAN
Per = Perencanaan; BK = Berpikir Konseptual; BA = Berpikir Analitis; BpK = Berorientasi pada Kualitas; PI = Pencarian Informasi; KtO = Komitmen terhadap Organisasi.
Penjelasan Kode Identi�kasi Kompetensi [Key Performance Indicators (KPI)]
1. Menyiapkan bahan rencana kerja seksi sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan dan hasil evaluasi pelaksanaan tugas tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Menyusun instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan sebagai panduan pelaksanaan tugas;
3. Menganalisis data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui permasalahan;
4. Mengidentifikasi masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya;
5. Menyiapkan bahan dalam pembuatan konsep penanganan masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk memecahkan masalah dan peningkatan kinerja;
6. Menyiapkan bahan dalam pembuatan materi/ naskah pengkajian perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penetapan perawatan dan pengawetan koleksi;
7. Melakukan uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/ pelapukan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui karakteristik benda bernilai budaya berskala nasional;
8. Melakukan pembersihan, perbaikan dan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk merawat koleksi agar tetap lestari;
9. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penelusuran bentuk;
10. Melakukan konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;
11. Melakukan fumigasi pada koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk melindungi koleksi organik dari faktor penyebab kerusakan berupa hama;
12. Melakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;
13. Menyiapkan bahan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari pelayanan;
14. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
B. Uraian Tugas Konservator
[KtO]
[PI]
[BpK]
[BpK]
[BpK]
[BpK]
[PI]
[PI]
[BA]
[BA]
[BK]
[Per]
[BpK]
[BpK]
[BpK]
IDENTIFIKASIKOMPETENSIKPI
[01]
[03]
Detai
l Pro
ses O
bserv
asi, P
erawa
tan &
Peng
aweta
nSkema Proses Observasi,Perawatan &Pengawetan
Obse
rvasi
Keru
saka
nLin
gkun
gan M
ikro
dan L
ainny
a
1. Rapuh2. Kotor3. Lemak4. Kelupas5. Gores6. Retak7. Patah
1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi5. Bau6. Noda7. Kristal garam
1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)
[ ....... %][ ....... %]
[ ....... %][ ....... %]
[ ...... %]
Fisik Kimiawi Biotis
Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan
A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) -- F. Kandungan Air (%) -----G. Keasaman (pH) ---------H. ORP (mili Volts) --------
= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)
I. Catatan: ..............................................
Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan
ORP = Oxidation - Reduction Potential (Potensial Redoks),
diukur dalam mili Volts). Semakin nilai negatifnya
kuat - semakin baik kondisi tersebut menekan oksidasi.
Pera
wata
n da
n Pen
gawe
tan
Bend
a
Cat
MediaPigura
1. Kayu.2. Kulit.3. Bambu.4. Rotan. Se
lulos
e
Prot
ein
1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain
Sutera
Organik Anorganik Campuran
Luki
san
* C. A
ir * C
. miny
ak.
Kera
mik
Patu
ng
Bentuk(Konstruksi)
Bahan(Komposisi)
TulangKerangPigmen/ CatManik-manik
BatuKacaKeramikPlester
EmasPerak
TimahPerunggu
1. 2. 3. 4. Lo
gam
Non
Loga
m
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Komposisi, Identifikasi dan Klasifikasi Bahan(Mengenal Sifat - Interaksi Bahan)
Konstruksi (Pertimbangan Restorasi)
2A2B
2C
4
1
2A
2B
2C
Anali
sis3B
Uji L
ab3A
Persi
apan
2
Perawatan dan Pengawetan
Analisis
Observasi
BendaLingkungan Mikro
dan Lainnya Kerusakan2A2C
4
1
3BUji Lab3A
Persiapan 2
2B
[02]
[04]
LEMBAR KONDISI KOLEKSI
No. No. Inv. Nama Benda Ukuran KondisiKeterangan
I. BAHAN :
A. Non Logam1. Batu2. Kaca3. Keramik4. Plester5. Semen6. Lain
B. Logam1. Emas2. Perak3. Timah4.
Tembaga5. Besi6. Lain
C. Selulose1. Kayu2. Kulit3. Bambu4. Rotan5. Anyaman6. 7. Lain
D. Protein1. Kulit2. Bulu3. 4. Lain
E. Lain-lain1. Tulang2. Kerang3. Pigmen/ Cat4. Manik-manik5. Resin6. Lain
ORG
ANIK
ANO
RGAN
IK
II. KONDISI SAAT PENGAMATAN :A. Fisik
1. Rapuh2. Kotor3. Lemak4. Kelupas5. Gores6. Retak7. Patah8. Hilang9. Basah
10. Kering11. Lain
B. Kimiawi1. Lapuk2. Pudar3. Korosi4. Oksidasi garam
8. Lain
5. Bau6. Noda7. Kristal
C. 1. Jamur (Fungi)2. Serangga (Insect)3. Ganggang (Algae)4. Lumut (Moss)5. Lumut-kerak (Lichens)6. Lain
[ ....... %][ ....... %]
[ ....... %][ ....... %]
[ ...... %]
No. Foto:
D. Catatan: .................................................................................................................
III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --
E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) ---G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) -------
I. Catatan: ..................................................................................................................... ................................
= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)
= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)= ......... (........)
IV. REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :
V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :.........................................................................................................................................
VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................
VII. TANGGAL PENGAMATAN
TandatanganObservator,
Konservator,dll.
Nama : ..............................................
(DD/MM/YYYY) ............................................
..........................
..........................
F. Catatan
Prioritas Tindakan :Lokasi Benda : A . Segera C. RendahB. Sedang
Biotis
Tekstil
Tekstil
Baik Cukup Rusak..........................Hancur Aktif
7.
Perunggu
A. Pembersihan1. kotoran/ debu dengan:
2.
karat, noda, dll. dengan cara:3.
4.
B. Penguatan/ konsolidasi1. Perlakuan benda rapuh dengan:
2. Penguatan benda rapuh dengan:
3.
C. Restorasi1. Pengembalian bentuk/ warna
(pendempulan, araldite, tusir warna, dll)2. Perbaikan fungsi / mekanis benda
(reparasi mekanis, penggantian bahan, dll)3. Lain
D. Pengawetan1. Stabilisasi karat (menghambat, menghentikan
proses korosi, dll.)2.
3.
4.
5. LainE. Treatmen Tambahan dan Catatan
............................................................
............................................................
Mematikan jamur, insek dengan:
Mematikan ganggang, lumut, jamur kerak dg.:larutan 1% Hivar XL, atau ...................Coating/ laminasi dengan:
Lain
lemak/ minyak dengan:
Lain
a. kwas b. vacuum c. pelarut aird. pelarut kimia e. mekanisf. lain .........................................
a. mekanis b. kimia c. elektrolisisd. lain ..........................................
a. air + deterjen b. etanol + deterjenc. pelarut kimia d. lain .................
............................................
b. konsolidan (penyemprotan perekat, dll.)
a. penguatan konstruksi (mounting, pendobelan kain, dll.)
c. lain ......................................................................................
............................................
a. fumigasi b. pendinginan (freezing)c. lain .......................................
a. lilin mikrokristalinb. Paraloid B72 (...... % w/v in ...........)c. lain ........................................
a. uap air b. minyakd. lain ............................................
c. meratakan
..........................
..........................
..................................
.............................
................................................
.....................
.......................
E.
ORP = Oxidation-Reduction Potential, diukur dalam miliVolts.
..........................
[03]
[05]
PENJELASAN TEKNIS
V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :.........................................................................................................................................
VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................
VII. TANGGAL PENGAMATAN
TandatanganObservator,
Konservator,dll.
Nama : ..............................................
(DD/MM/YYYY) ............................................
AN
ALI
SIS
Iden
tifika
si da
n Kl
asifi
kasi
Baha
n da
n M
enge
nal S
ifat -
Inte
raks
i Bah
an
Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan
Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan
Identitas dan Lokasi Benda
Ruang ATemperatur (°C)
Min. Ave. Max. 26 28 29
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.44 50 59
Ruang B.Temperatur (°C)
Min. Ave. Max. 27 28 28,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 75
Data Iklim Makro
Beresiko ~Bahaya1Ideal ~Cukup3
Cukup ~Beresiko2
Keterangan :BANTUAN TEKNIS
Identifikasi Serat, Pigmen,Jenis Oksidasi, Efek Bahan Lemari Simpan
dan Pamer, Lampu Dalam Vitrin, dll.
Teknis Penguatan Kain Rapuh, Penetralan Keasaman, perhitungan Equilibrium Moisture Content (EMC),
EMC/RH isotherm bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.); kapasitas buffering (MH), rekondisi silicagel, dll.
menelaah hubunganiklim mikro-makro,
tekanan barometrik, dll.
Analisis (mempelajari, menelaah atau mengkaji) hubungan antara jenis kerusakan, bahan dan iklim (mikro/ makro)
Rek
om
end
asi
LEMBAR KONDISI LUKISAN
Ruang C.Temperatur (°C)
Min. Ave. Max. 22 24 26,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.60 66 99
Ruang D.Temperatur (°C)
Min. Ave. Max. 28,5 29 29,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.72 74 76
Ruang E.Temperatur (°C)
Min. Ave. Max. 26 27 28
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.76 78 99
Catatan: Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”.
UJI LABORATORIUM
III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%)
F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) ------
= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)
= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)
I. Polusi Udara ---------- = ........ (.......)Catatan : ORP = Potensial Redoks.
10 April 2016
Puji Yosep Subagiyo
XLampu Ultra Violet
KotorLemakDepositRapuhPatahRetakDistorsi
GelombangGoresSobekKelupasLubangBasah
JamurSerangga
Busuk
KaratKristalOksidasiPudar
LapukBauNoda
FISIK:
BIOTIS:
LAIN:
KIMIAWI:
No Foto :
Lain-lain
Lain-lain
Lain-lain
BaikCukupRusak
KONDISI SPANRAM:
BaikCukupRusak
KONDISI PIGURA:
C.
B.
A. D.
E.
F.
G.
II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
1. 2.
3. 4.
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
.........................................................
X
XX X
X
X
X XX parah
sobekan di 3 tempat
kendor
BAHANPEMBENTUKBENDA
C.minyakCat airTintaAkrilikPastelKrayon
KanvasKertasKayuKacaLogam
C.minyakAquarelPastelGuaseTemperaLitografiBatik
Lain-lain
Lain-lain
Lain-lain
JENIS CAT
JENIS MEDIA(SUBSTRAT)
TEKNIK
I.
A.
B.
C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Catatan :
X
X
X
Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).
isidnoKNama SenimanJudul Karya.vnI .oNNo. Ukuran dan Tahun
Lokasi: Prioritas Tindakan : A . Segera C. RendahB. Sedang98 x 145,5 cm, 1956Pahlawan Teuku Umar Hendra Gunawan
X002
Penguatan dan Konsolidasipenguatan cat dengan ............................penguatan kanvas/ substrat ...................perbaikan kanvas/ substrat.perbaikan/ konsolidasi cat, dll.
Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)
airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)
2-ethoxy ethanol
2-aceton alcoholPenyempurnaan (finishing treatment)
isolating (varnish)inpainting (+mixing varnish)dressing/ retouching (varnish)(re)varnishing
Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.)
Perlakuan lain.
CATATAN:
REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :
Pembersihan lemak, varnis, dsb.dengan pelarut:
IV.
................................................................................................................
5. 6. 7. 8.
A. B.
C.
D. E.
F.
G.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
tolueneacetone
X
XXX
XX
MEK
X
X
X
sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem
bongkar pasang spanram dan mengencangkan kanvas
[06]
III. L
ING
KUN
GAN
MIK
RO D
AN
LA
INN
YA :
A. In
tens
itas C
ahay
a (L
ux)
B. R
adia
si U
V ( μ
W/L
mn)
-C.
Suh
u U
dara
(0 C)
------
--D.
Suh
u Pe
rmuk
aan
(0 C) -
-E.
Kel
emba
ban
Udar
a (%
)
F. Ka
ndun
gan
Air (
%) -
-G.
Kea
sam
an (p
H) --
----
H. O
RP (m
ili Vo
lts)
------
= ...
.....
(.....
..)=
......
.. (..
.....)
= ...
.....
(.....
..)=
......
.. (..
.....)
= ...
.....
(.....
..)
= ...
.....
(.....
..)=
......
.. (..
.....)
= ...
.....
(.....
..)I.
Polu
si U
dara
-----
-----
= ...
.....
(.....
..)C
atat
an :
ORP
= P
oten
sial
Red
oks.
V. U
SULA
N U
JI BA
HAN
(LAB
) DAN
TAM
BAHA
N :
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
...
VI. T
EKN
IK P
ENG
AMAT
ANA.
Mat
a bi
asa
(tanp
a-al
at)
B. K
aca
Pem
besa
rC.
Mik
rosk
op.
.....
......
.....
XD.
.....
......
......
......
......
......
....
E. ..
......
......
......
......
......
......
.F.
......
......
......
......
......
......
....
VII.
TAN
GG
AL P
ENG
AMAT
AN
Tand
atan
gan
Obs
erva
tor,
Kons
erva
tor,
dll.
Nam
a :
....
......
......
......
......
......
......
......
(DD/
MM
/YYY
Y) ..
......
......
......
......
......
......
......
10 A
pril
2016
Puji
Yose
p Su
bagi
yo
XLa
mpu
Ultr
a V
iole
t
LEM
BAR
KON
DISI
LU
KISA
N
Pen
guat
an d
an K
onso
lidas
ipe
ngua
tan
cat d
enga
n ...
......
......
......
......
.pe
ngua
tan
kanv
as/ s
ubst
rat .
......
......
......
perb
aika
n ka
nvas
/ sub
stra
t.pe
rbai
kan/
kon
solid
asi c
at, d
ll.
Pem
bers
ihan
ring
an (k
was,
vac
uum
, dll.)
air
whi
te-s
pirit
turp
entin
air s
abun
(am
onia
)
2-et
hoxy
eth
anol
2-ac
eton
alco
hol
Pen
yem
purn
aan
(fini
shin
g tre
atm
ent)
isol
atin
g (v
arni
sh)
inpa
intin
g (+
mix
ing
varn
ish)
dres
sing
/ ret
ouch
ing
(var
nish
)(r
e)va
rnis
hing
Per
laku
an b
iotis
(fum
igas
i, ds
b.)
Per
laku
an la
in.
CA
TATA
N:
REKO
MEN
DASI
PER
AWAT
AN D
AN P
ENG
AWET
AN :
Pem
bers
ihan
lem
ak, v
arni
s, d
sb.
deng
an p
elar
ut:
IV.
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
5.
6.
7.
8.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
tolu
ene
acet
one
X
XXX
X
bong
kar p
asan
g sp
anra
m d
anm
enge
ncan
gkan
kanv
as
X
ME
K
X
X Xsa
mbu
ng s
obek
an, d
obel
kan
vas
tanp
a le
m
Kot
orLe
mak
Dep
osit
Rap
uhP
atah
Ret
akD
isto
rsi
Gelom
bang
Gor
esS
obek
Kel
upas
Luba
ngB
asah
Jam
urS
eran
gga
Bus
uk
Kar
atK
rista
lO
ksid
asi
Pud
ar
Lapu
kB
auN
oda
FISI
K:
BIO
TIS:
LAIN
:
KIM
IAW
I:
No
Foto
:
Lain
-lain
Lain
-lain
Lain
-lain
Bai
kC
ukup
Rus
ak
KOND
ISI S
PANR
AM:
Bai
kC
ukup
Rus
ak
KOND
ISI P
IGUR
A:
C.
B.
A.
D.
E. F.
G.
II. K
ON
DISI
SAA
T PE
NGA
MAT
AN :
Baik
Cuku
pRu
sak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
......
......
......
......
......
......
......
......
......
...
XXX
X
X
X
XX X
para
h
sobe
kan
di 3
tem
pat
kend
orB
AH
AN
PEM
BEN
TUK
BEN
DA
C.m
inya
kC
at a
irTi
nta
Akr
ilik
Pas
tel
Kra
yon
Kan
vas
Ker
tas
Kay
uK
aca
Loga
m
C.m
inya
kA
quar
elP
aste
lG
uase
Tem
pera
Lito
graf
iB
atik
Lain
-lain
Lain
-lain
Lain
-lain
JEN
IS C
AT
JENI
S M
EDIA
(SUB
STRA
T)
TEK
NIK
I.
A.
B.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Cata
tan
:X X X
Oils
on
Canv
as
laid
on
Canv
as (N
o Ad
hesi
ve).
isidnoK
Nam
a S
enim
anJu
dul K
arya
.vnI .oN
No.
Uku
ran
dan
Tahu
n
Loka
si:
Prio
ritas
Tin
daka
n :
A. Se
gera
C. R
enda
hB.
Seda
ng98
x 1
45,5
cm
, 195
6Pa
hlaw
an T
euku
Um
arHe
ndra
Gun
awan
X
002
0
200
400
800
900
Past
elCa
t miny
akCa
t air
Batik
Akril
ik
Jumlah
Tek
nik
dan
Jum
lah
Per
Jen
is L
ukis
an13
374
1.15
325
436
115 (86%)
7 (5%)11 (8%)
66 (89%)
2 (3%)
6 (8%)
227 (89%)
4 (2%)
23 (9%)
48 (4%)
2 (6%)
2 (6%)
32 (89%)
211 (18%)
Sed
ang
Rus
ak
Bai
k
894 (78%)Penj
elas
an T
ekni
s:In
stru
men
Pen
gum
pula
n da
n Pe
ngol
ahan
Dat
a Ob
serv
asi
OU
TPU
T O
BSER
VA
SI
Inst
rum
en (A
lat)
Obse
rvas
i
Inst
rum
en (A
lat)
Uji L
ab
Porta
ble
XRF
Spec
trom
eter
Alat
Iden
ti�ka
si Un
sur/
Elem
en Lo
gam
Digi
tal M
icro
scop
eAl
at P
erek
am G
amba
r Mik
ro
Out
put A
nalis
is D
ata
Baha
n &
Ker
usak
an
Ruan
g A
Tem
pera
tur (
°C)
Min
. A
ve.
Max
. 2
6 2
8 2
9
Kele
mba
ban
(%)
Min
. A
ve.
Max
.44
5059
Bere
siko
~
Baha
ya1
Idea
l
~Cu
kup
3
Cuku
p
~Be
resi
ko2
Kete
rang
an :
Instrumen Pengumpul dan Pengolah Data (KONVENSIONAL)
Inst
rum
en P
engu
mpu
l dan
Pe
ngol
ah D
ata
(DIG
ITAL
)
Kom
pute
r +
Data
base
Kon
serv
asi
900
Perb
andi
ngan
Jum
lah
Keru
saka
n Lu
kisa
n te
rhad
ap T
ekni
k L
ukis
an.
[07]
Penguatan dan Konsolidasipenguatan cat dengan ............................penguatan kanvas/ substrat ...................perbaikan kanvas/ substrat.perbaikan/ konsolidasi cat, dll.
LEMBAR KONDISI LUKISANisidnoKNama SenimanJudul Karya.vnI .oNNo. Ukuran dan Tahun
BAHANPEMBENTUKBENDA
Lokasi: Prioritas Tindakan : A . Segera C. RendahB. Sedang
C.minyakCat airTintaAkrilikPastelKrayonOther...
KanvasKertasKayuKacaLogamOther...
C.minyakAquarelPastelGuaseTemperaLitografiBatik
Lain-lain
Lain-lain
Lain-lain
JENIS CAT
JENIS MEDIA(SUBSTRAT)
TEKNIK
KotorLemakDepositRapuhPatahRetakDistorsi
GelombangGoresSobekKelupasLubangBasahKering
JamurSerangga
BusukOther...
KaratKristalOksidasiPudar
LapukBauNodaOther...
FISIK:
BIOTIS:
LAIN:
KIMIAWI:
No Foto :
Lain-lain
Lain-lain
Lain-lain
BaikCukupRusak
Other...
KONDISI SPANRAM:
BaikCukupRusak
KONDISI PIGURA:
Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)
airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)
2-ethoxy ethanol
2-aceton alcohol
Penyempurnaan (finishing treatment)isolating (varnish)inpainting (+mixing varnish)dressing/ retouching (varnish)(re)varnishing
Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.) Perlakuan lain.
CATATAN:
REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :
Pembersihan lemak, varnis, dsb.dengan pelarut:
I.
IV.
......................................................................................................................................................
V. USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN TAMBAHAN :...........................................................................................................................................................................
VI. TEKNIK PENGAMATANA. Mata biasa (tanpa-alat)B. Kaca PembesarC. Mikroskop. ................ XD. .......................................E. .......................................F. ........................................
VII. TANGGAL PENGAMATAN
TandatanganObservator,
Konservator,dll.
Nama : ..............................................
(DD/MM/YYYY) ............................................
A.
B.
C.
C.
B.
A. D.
E.
F.
G.
5. 6. 7. 8.
II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
10. 11. 12. 13. 14.
1. 2.
3. 4.
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
A. B.
C.
D. E. F.
G.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
.....................
III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :A. Intensitas Cahaya (Lux)B. Radiasi UV (μW/Lmn) -C. Suhu Udara (0C) --------D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%)
F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ------H. ORP (mili Volts) ------
= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)
= ........ (.......)= ........ (.......)= ........ (.......)
I. Polusi Udara ---------- = ........ (.......)Catatan : ORP = Potensial Redoks.
tolueneacetone
Catatan :
....................................
98 x 145,5 cm, 1956
X
X
X
X
X
X
XX
X X
X
X
X
bongkar pasang spanram danmengencangkankanvas
X
MEK
Pahlawan Teuku Umar Hendra Gunawan
Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).
X
X
X
10 April 2016
Puji Yosep Subagiyo
X
X
X XX
X
parah
sobekan di 3 tempat
sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem
kendor
Lampu Ultra Violet
002
[08]
Besaran TKL, Luas, EBP dan RBPG
rafik
Hub
unga
n TK
L, L
uas,
EBP
dan
RBP
Luk
isan
001
002
003
004
005
006
007
008
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
027
028
032
033
036
045
TKL
3030
2020
2010
3030
2020
2010
1010
3030
2030
3020
2010
2030
3020
Luas
3028
2111
227
134
108
2326
2620
2061
45
2879
517
3622
3876
85
EBP
2328
1418
1314
3028
1715
1510
1012
2330
1430
3118
149
1332
2919
RB
P7
710
189
271
29
88
1010
345
387
339
126
95
324
Nomor Lukisan
37?
020406080100
120
140
TKL
(Tin
gkat
Ker
usak
an L
ukis
an)
Luas
(Tin
ggi X
Leb
ar L
ukis
an)
EBP
(Est
imas
i Bia
ya P
eraw
atan
)
Bai
k =
10 [E
BP
: Rp.
90-1
40 /1
cm
2 ]; C
ukup
= 2
0 [E
BP
: Rp.
130-
190
/1 c
m2 ]
; Rus
ak =
30
[EB
P: R
p.23
0-32
0 /1
cm
2 ].
Nila
i x 5
00 c
m2
[Con
toh:
30
x 50
0 =
15.0
00 c
m2 ]
. Jum
lah
26 L
ukis
an =
431
.482
cm
2 .Ni
lai x
10
= bi
aya
per 1
cm
2 [C
onto
h: 2
3 x
10 =
Rp
230
/ 1 c
m2 ].
Jum
lah
EBP
= 5.
090
rph/
L c
m2 .
Cat
atan
:
[95,
8 jt]
RB
P (R
ealis
asi B
iaya
Per
awat
an)
Nila
i x 1
0 =
biay
a pe
r 1 c
m2
[Con
toh:
7 x
10
= Rp
70
/ 1 c
m2 ].
Jum
lah
EBP
= 3.
551
rph/
L c
m2 .
[26
jt]
[Rp.
2,3
- 3,
2jt /
m2 ]
[09]
Catatan:1. Pembersihan ringan = pembersihan ringan dengan kwas/ penyedot debu; 2. Chemical cleaning = pembersihan kotoran yang sudah berkerak, mengangkat varnis lama yang sudah menguning/ teroksidasi dengan bahan pelarut, seperti: white spirits, turpentine, dietoxy-ethanol, diacetone alcohol, MEK (methyl-ethyl-ketone), dll.; 3. Framing/ reframing = bongkar/ pasang kanvas dari spanram (dan pigura) karena kanvas kendor, mengganti paku yang berkarat, dll.; 4. Restretching = mengencangkan kanvas yang kendor atau reshaping kanvas yang bergelombang; 5. Inpainting = tusir warna bagian cat yang terkelupas; 6. Repainting = lukis ulang pada bagian cat yang hilang karena cleaning atau inpainting yang salah; 7. Retouching = pembuatan efek khusus dengan cat/ varnis; 8. Varnishing = vanish for retouching or protection; 9. Penguatan cat dengan perekat thermosetting atau lainnya; 10. Fumigasi dengan thymol, dll. Stiker Warna: Merah [Rusak]; Kuning [Cukup] dan Biru/ Hijau [Baik]. Estimasi Biaya [EB] = Biaya Bahan (Kimia) dan/ atau Alat + Honor Profesi/ Narasumber [30 - 50%]. Baik = 10 [EBP: Rp.90-140 /1 cm2]; Cukup = 20 [EBP: Rp.130-190 /1 cm2]; Rusak = 30 [EBP: Rp.230-320 /1 cm2].
Pembersihan ringanChemical cleaningFraming/ reframingRestretchingInpaintingRepaintingRetouchingVarnishingPenguatan catFumigasi
XX
XX
XXX MEK
X
Rekomendasi Konservasi :
Lain-lainsambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem
X
sobekLiquin
LocTiteGel Glue4 gram
2
pict
ure
clea
ner
whi
te s
pirit
s
turp
entin
e
tolu
ene
& a
ceto
ne
2-ac
eton
alc
ohol
2-et
hoxy
eth
anol
Proses Konservasi Lukisan
Kotor debuKanvas kendorVarnis menguningVarnis cacatCat rapuh/ keringCat kelupasJamur
Lain-lainKondisi :
Hendra Gunawan [Pahlawan Teuku Umar, 98 x 145,5 cm, Oils on Canvas, 1956]
XX
XX parah
sobekan di 3 tempat
A.
B.
kanv
as
span
ram
1
Luk
isa
n
airwhite-spiritturpentinair sabun (amonia)2-ethoxy ethanol
2-aceton alcohol
5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4.
tolueneacetone
X
X
pig
ura
X
[13]
Pengenalan Lukisan(Seniman, Karya Lukis, Identi�kasi - Klasi�kasi Bahan,
Sifat - Interaksi Bahan, Dll.)
[10]
Ambron, EmilioCovarrubias, Miguel Dooijeward, Willem (1892-1990)Friend, DonaldIsrael, IsaacMooijen, P. A. J. Meier, Theo (1908-1982)Smit, Arie Sonnega, Auke C.Sten, John
Pelukis Asing(di Bali, dari 1904 - 1967)
1904 > W. O. J. Nieuwenkamp
1938 > Willem & Maria Hofker
1927 > Walter Spies
1941 > Lee Man-fong (1913-1988)
1935 > Adrien Jean Le Mayeur de Merpres (1880 - 1958) 1928 > Rudolf Bonnet (1895-1978)
1922 > Rolland Strasser (1895-?)1915 > Carel Lodewijk Dake Jr. (1886-1946)
1952 > Antonia Blanco (1912 - 1999)
1990
1980
1970
1960
1950
1940194119421943194419451946194719481949
195119521953195419551956195719581959
196119621963196419651966196719681969
197119721973197419751976197719781979
198119821983198419851986198719881989
1900
1800
1904
PERKEMBANGAN SENIRUPA INDONESIA
Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)
Masa Raden Saleh (1814 - 1880)
Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI), 1938 - 1942:Agus Djaya, S. Sudjojono, Emiria Sunassa, Sukirno, Otto Djaya
Poesat Tenaga Rakyat (POETERA), 1942 - 1944:Affandi, K. Yudhokusumo, Ny. Ngendon, Basuki Abdullah
W. Spies & Gde A. Sukowati PITA MAHA (1935)
Keimin Bunka Shidoso (1944)Otto Djaya, Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan.
Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Yogya, 1945:Djajengasmoro, Sindusisworo, Indrosughondo, Prawito.
Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) Medan, 1945:Ismail Daulay, Nasjah Djamin, Hasan Djafar, Husein.
Dr. Moerdowo Himpunan Budaya Surakarta (1945)
Pelukis Rakyat (1947)Sudjojono, Affandi, Hendra, Soedarso,Sudiardjo, Trubus, Sasongko, Kusnadi, Sudjono Kerton, Rustamadji, Sumitro,
Sajono, Saptoto, C.J. Ali, Juski, Permadi.
Seniman Indonesia Muda (SIM),1946di Yogyakarta: Affandi, Hendra, Trubus, Dullah, Soedarso, Suromo, Surono, Kartono Yudhokusumo, Basuki Resobowo,
Rusli, Harijadi S., Abdul Salam, D. Joes, Zaini.SIM pindah dari Yogya ke Solo (1948), anggota tambah
Trisno Sumarjo, Oesman Effendi, Sasongko, Suparto, Mardian, Wakijan, Srihadi S.
Gabungan Pelukis Indonesia (1948):Affandi, Sutiksna, Nasyah Djamin, Handriyo, Zaini,
Sjahri, Nashar, Oesman Effendi, Trisno Sumardjo.
Sularko Pelangi di Surakarta (1947 - 1949)
Seniman Muda Indonesia (SEMI), 1946:di Bukittinggi: Zetka, A.A. Navis, Zanain.
Masa Terisolir dari Negara Luar:Kanvas dibuat dari blaco/ kertas dan satu tube cat
minyak harus bergantian dengan seniman lain
Masa Abdullah Sr. (1878 - 1914)Wakidi (1889 - 1979), M. Pirngadie (1875 - 1936)
1
2
3
4
Akademi Senirupa Indonesia di Yogya (1950)G. Sidharta, Widayat, Edi Sunarso, Rulijati, Muljadi W., Sjahwil,
Sunarto Pr., Wardojo, Danarto, Arief Sudarsono
Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), 1950-1965mempolitikkan kesenian
Pameran ASRI - ITB (>1950)
Alibasyah, G. Sidharta, Edhi Sunarso, But Muchtar, Pirous, Sunarso,Yusuf Affendi, Muljadi, Arief Sudarsono, Mudjita, Irsam, Danarto,
Aming Prayitno, Budiani, Bagong Kussudiardjo, Amri Yahya, Harijadi, Sutanto, Adi Munardi.
REVOLUSI FISIK (1945 - 1949) Pelukis AsingAmato, L.Dezentje, Ernest Giovanetti, G.Imandt, Wilhelmus Jean Frederic Kinsen, Mori Kichigoro (1888-1959)Koenig, Arthur Johann Li Shuji (1943 - ?)Makovsky, Konstantin E. (1839-1915)Renato, CristianoSimonettiSnel, Han (1925 - 1998)Talwinski, Igor (1907-1983)
(Lukisan Ada Di Indonesia)
AliminHenk Ngantung (1921 - 1990)Ida Bagus Made NaderaI Gusti Putu GedeI Gusti Ketut KobotLim Wasim (1929 - 2004)Mahjuddin S.Nashar (1928 -1994)Sobrat, A. A. Gede SumardiThamdjidin, M.Wayan Sudana
7
6
Pelukis Koleksi Istana, dll. 5
Fadjar Sidik, Widayat, A. Sadali, Srihadi S., Popo Iskandar, Abas
Lukisan Dinding Guadi Maros - Sulawesiberusia 40.000 tahun
[11]
Affandi lahir di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 1907. Tanggal dan bulan kelahirannya tidak diketahui secara pasti. Ayahnya yang bernama R. Koesoema adalah seorang mantri ukur pada pabrik gula di Ciledug. Affandi menempuh pendidikan terakhir AMS-B di Jakarta. Pada umur 26 tahun, tepatnya pada tahun 1933, Affandi menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai seorang putri yang nantinya akan mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu Kartika.
Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih tertarik pada bidang seni lukis. Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerjasama saling membantu sesama pelukis.
Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai --yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur-- memimpin Seksi Kebudayaan Poetera (Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan Bung Karno.
Sebelum dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dikumandangkan Bung Karno dan Bung Hatta, Affandi aktif membuat poster-poster perjuangan untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terhadap kaum kolonialisme Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pelukis dan seniman lain yang tergabung dalam Seksi Kebudayaan Poetera, antara lain: S. Soedjojono, Dullah, Trubus, dan Chairil Anwar. Selanjutnya, Affandi memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan mendirikan perkumpulan "Seniman Masyarakat" 1945. Perkumpulan ini akhirnya menjadi "Seniman Indonesia Muda" setelah S. Soedjojono juga pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1947, Affandi mendirikan "Pelukis Rakyat" bersama Hendra Gunawan dan Kusnadi, untuk memberikan kesempatan belajar kepada angkatan muda yang haus mendapatkan pendidikan dan praktek seni lukis. Lalu pada tahun 1948, Affandi pindah kembali ke Jakarta dan turut mendirikan perkumpulan "Gabungan Pelukis Indonesia".
Tidak lama setelah itu, yaitu pada tahun 1949, Affandi mendapat Grant dari pemerintah India dan tinggal selama 2 tahun di India. Di sana, Affandi melakukan aktivitas melukisnya dan juga mengadakan pameran di kota-kota besar hingga tahun 1951 di India. Selanjutnya, Affandi mengadakan pameran keliling di negara-negara Eropa, diantaranya London, Amsterdam, Brussel, Paris dan Roma. Affandi juga ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili Indonesia dalam pameran Internasional (Biennale Exhibition) tiga kali berturut-turut, yaitu di Brasil (1952), di Venice (Italia - 1954), dan di Sao Paulo (1956). Di Venice, Italia, Affandi berhasil memenangkan hadiah.
Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan seperti luapan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain garis-garis lukisanya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang yang lewat. Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar belakang, semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.
Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objek-objek ini, komposisi yang dinamis. Dinamika itu juga diperkaya dengan goresan spontan dan efek-efek tekstural yang kasar dari plototan tube cat yang menghasilkan kekuatan ekspresi.
Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya pada kehidupan masyarakat bawah. Affandi adalah penghayat yang mudah terharu, sekaligus petualang hidup yang penuh vitalitas.Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah empatinya. Oleh karenanya, ia sering disebut sebagai seorang humanis dalam karya seninya. Dalam berbagai pernyataan dan lukisannya, ia sering menggungkapkan bahwa matahari, tangan dan kaki merupakan simbol kehidupannya. Matahari merupakan manifestasi dari semangat hidup. Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam berkarya dan merealisir segala idenya. Kaki merupakan ungkapan simbolik dari motivasi untuk terus melangkah maju dalam menjalani kehidupan. Simbol-simbol itu memang merupakan kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses perjalanan keseniannya yang keras dan panjang. Lewat sosok pengemis dalam lukisan ini, kristalisasi pengalaman hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.
A�andi (1907 - 1990)
[12]
2. Kelompok Koleksi:
4. Nama Pembuat/ Seniman:
a. Bentuk/ Tema (Karya):
c. Ukuran (Lukisan):
d. Bahan:e. Warna:
b. Aliran Seniman (Lukisan):
f. Teknik Pembuatan:g. Lain-lain:
b. Asal (Benda/Pembuat/Seniman):c. Riwayat (Benda/Pembuat/Seniman):
a. Tahun Pembuatan:
d. Tahun Perolehan:
BeliTemuan
Hadiah/ HibahTransaksi lain
e. Cara Perolehan:
Periode Pembuatan:
9. Kondisi:
10. Keterangan:
Mata biasaKaca pembesarMikroskopLain-lain
11. Teknik Pengamatan: Tanggal Pengamatan:
Tanda tanganKurator:
Nama Kurator:
5. Tempat Penyimpanan:
1. Nomor Inv.:Nomor Reg.:
(lama) (baru)
X
7. Visualisasi Benda:Foto DigitalFoto CetakSlideVideo
3. Nama/ Judul:
6. Deskripsi Benda:
8. Riwayat Benda:
Baik (kondisi fisik kuat, utuh, tanpa/ sedikit kerusakan).Cukup (kondisi fisik cukup kuat/ sedikit utuh, sedikit/ tanpa kerusakan).Rusak (kondisi fisik tidak kuat/ rapuh, sedikit/ tidak utuh, banyak kerusakan).Lain-lain
Lain-lain
(Pigura):
............................................................
..................................................................................
...................................
.............................................................................................
..................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................................................
............................................. ....................................................
..................................................................................................................
LEMBAR INVENTARIS KOLEKSI
.....................................................................................................................................................................................
.............................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
......................................................................
.................................................................
...........................................................................
....................................................................
............................................................................................
................................
.................................. ..................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................................................
................................................
............................................................
..................................
.....................................
.........................................................................................................................
Lukisan Keramik Patung LainSub Kelompok Koleksi: ..........................................................................
0020
Hutan Wataturi Irian
Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
Srihadi Soedarsono
1975
0020
Bagian atas noda ada goresan
92 x 142 cm
2 Januari 2007
Puji Yosep Subagiyo
X
Cat-minyak, kanvas.
X
X
Naturalisme
Cat-minyak dengan sapuan kuas.
Hijau, biru, coklat, hitam, krem (putih).
[13]
Handheld XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam
Tabby 1/1, 16/22, Z Tabby 2/2, 24/24, Z Twill 2/2, 20/24, Z
NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN & KERAPATAN KANVAS
{{{
CA
T
GESS
OPR
IMIN
GKA
NVAS
gesso grossogesso sottile
cat dasarancat lukisancat detail
reta
kan VARNIS
priming
{{{
Binder
CAT = Pigmen + Binder
Pigmen
WAR
NA C
AT
Pigmen
CAT
Cat Minyak, Cat Air,Akrilik, Tinta, Guase, Dll.
Lead Carbonate
Varnis
Gesso
Priming
VarnisSpray
PENGENALAN BAHAN LUKISANKANVAS, CAT, VARNIS dan PIGMEN
CA
T
[13]
[14]
MENGENAL WARNA CAT
H : 450
S : 95%B : 100%
R : 255G : 197B : 12
C : 0%M : 23%Y : 98%K : 0%
Lab Color RGB Color CMYK Color
113 A S2 CadmiumYellow Light
346 A S1 Lemon Yellow
346
A S
1
113
A S
2
115
A S
1
099
A S
2
104
A S
2
502
A S
1
468
A S
1
137
AA
S2
138
AA
S1
178
AA
S2
116
A S
2
109
A S
1
098
A S
1
095
A S
1
119
A S
1
Cadm
ium
Yello
w Li
ght
Cadm
ium
Cadm
ium
Red
Hue
Cadm
ium
Red
Dark
Cadm
ium
Red
Deep
Hue
Rose
Perm
anen
tPe
rman
ent
Aliza
rin C
rimso
n
Coba
lt Bl
ueCe
rule
an B
lue
Hue
Cadm
ium
Yello
w M
ediu
mYe
llow
Hue
Yello
w D
eep
Hue
Cadm
ium
Yello
w P
ale
Hue
Cadm
ium
Lem
on Y
ello
w
Cadm
ium
Red
Med
ium
Ceru
lean
Blu
e
Pigmen
Cat Air
Cat Akrilik
Cat Minyak
Cat Minyak
Cat Minyak
Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)
Alat Perekam Data Warna
Key to CodingAA Extremely PermanentA PermanentS Series number
TransparentSemi -TransparentOpaqueSemi-Opaque
http
://w
ww
.hue
valu
echr
oma.
com
/
[15]
5.000 μm = 5 mm = 0,5 cm
1. Kanvas asli lukisan (kiri)Perb. 30X
2. Kanvas dobelan lukisan (kanan).
Perb. 30X
764 5
Gambar 5 ini menunjukkan close-up pada semua sisi lukisan. Bagian ini menunjukkan paku berkarat dan perbedaan kanvas asli dan kanvas dobelan.
paku berkarat
1.000 μm
1 2Ilustrasi Pengamatan Teknis Lukisan
Penanganan konservasi dan restorasi setelah proses pengamatan.
Pengamatan retakan dan konstruksi pendobelan kanvas tanpa perekat.
Varnis lama harus diangkat untuk mengetahui warna & tekstur cat asli
{Kanvas 1
Priming{
Kanvas 2kanvas 2 hanya sebagai pelindung kanvas 1.
cat/ priming yang terangkat harus diratakan
retakan cat terjadi akibat perbedaan elastisitas cat (cenderung statis) dan kanvas (cenderung lentur/ elastis), yang selanjutnya mengakibatkan kontraksi antara kedua bahan tersebut.
Cat
3Gambar 4 menunjukkan close-up, yang mana pada sisi bawah lukisan telah termakan bubuk. DETAIL
illus
trate
d by
Prim
asto
ria 2
016
RismoyoYosep
[16]
Bagus Cukup Rusak Lain-lain8. Kondisi:
0020
C.minyakCat air
TintaAkrilik
PastelKrayon
Lain-lain
KanvasKertas
HardboardTripleks
KayuKaca
LogamLain-lain
C.minyakAquarelPastel
TemperaLitografiBatik
KolaseLain-lain
A. KETERANGAN POKOK
LEMBAR PENGAMATAN LUKISAN
B. SAMPLING1. Nomor Inv.:
D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas)
2. Judul :
3. Seniman:
4. Tahun:
5. Bahan:
6. Teknik:
7. Ukuran:
Tema:
Aliran Seniman:
Hutan Wataturi Irian
1. Jenis Tenunan : Tabby 2/2
2. Kerapatan Tenunan: Agak longgar, regular
3. Jumlah Benang: 28/24
4. Arah Pilinan: Z
5. Kuat Pilinan:
6. Jenis Serat:
7. Keterangan Kanvas:
per 1 cm2
Srihadi Soedarsono
1975
Cat
Media
C. FOTO
No. Sample: 008
Tempat Sample
No. Foto: 0020
E. KETERANGAN TAMBAHAN1. Catatan Pengamatan Visual:
2. Catatan Pengamatan Teknis:
Bagian atas noda ada goresan
Periode/ Angkatan:
92 x 142 cm
DET
AIL
MED
IAFO
TO D
EPA
ND
etai
l Oby
ek /
Luki
san
Bel
akan
g
[Hasil Identifikasi XRF: SiO2 (5%); S (4%); K2O (7%); CaO (4%); Fe2O3 (1%): ZnO (44%); SrO (1%); BaO (30%); PbO (3%)]
Regular
a. Kanvas lukisan ini kemungkinan telah dipriming CaSO4.1/2H2O (Kalsium Sulfat, dikenal sebagai Gesso Sottile), Barium Sulphate, dan diberi dasaran cat warna putih dengan nama Zinc White (Pigment White 4).
b. Silicon Dioxide (SiO2), Strontium White, dan Flake White (Pigment White 1) juga teridenti�kasi, walaupun persentasenya kecil. Flake White dikenal juga sebagai White Lead [basic lead carbonate, 2PbCO3. Pb(OH)2]. Perlu diketahui pula bahwa beberapa logam, seperti Timbal, Mangan, dan Kobal dalam bentuk garam logam difungsikan sebagai bahan pengering pada cat dan varnis (Mayer: 244-245). Pigmen jenis ini pula yang banyak dianggap sebagai penyebab keretakan lapisan cat.
c. Sebagai rujukan, perlu dipahami pula beberapa bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengisi cat (inert �ller for paints), seperti Whiting, Gypsum, China Clay dan Silica. Whiting adalah bahan campuran terdiri dari Calcium Carbonate (98%) dengan Magnesium Carbonate (0,1%), Silica (1%), Alumina (0,4%) dan Iron Oxide (Nil). Gypsum atau Hydrated Calcium Sulphate yang biasanya adalah bahan campuran antara Calcium Oxide (32 ~ 60%), Sulphur Trioxide (46 ~ 50%) dan Air (20 ~ 90%). China Clay atau Kaolin kualitas baik adalah dalam bentuk Hydrated Silicate of Alumina (Al2O3.2SiO2.2H2O). Silica atau Kuarsa biasa terbentuk dari Silicon antara 46 ~ 47% dan Oxygen antara 53 ~ 33% (Remington & Francis, op. cit.: 63-71; Mayer, op. cit.: 142-144). Disini Barium terdeteksi 16% dan Belerang (S) terdeteksi 13%. Secara teori, komposisi Barium Sulfat adalah Barium Oxide (BaO) antara 65 sampai 70% dan Sulphur Trioxide (SO3) antara 34 sampai 30%. Barites kualitas baik hanya terdapat 99% Barium Sulphate dan sisanya campuran bahan seperti Silica, Iron Oxide dan Alumina (Remington & Francis, op. cit.: 58-62).
2 Januari 2007Tgl. Pengamatan:
Tanda tanganKonservator
Konservator:
Penjelasan :
Puji Yosep Subagiyo
[substrat]
Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
Naturalisme
[17]
Unsur-unsur Terdeteksi dengan XRF (%/w)No. Sampel
Mg Al Si P S Cl K Ca Ti Fe Ni Cu Zn Sr Ba Pb
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
4
-
6
9
4
2
10
1
6
9
3
12
23
7
8
25
2
0,2
-
-
0,4
1
1
1
2
-
8
13
5
4
7
10
6
6
6
6
-
-
-
-
-
-
-
17
2
1
7
1
3
5
9
5
4
50
14
4
7
20
10
14
19
56
15
-
-
-
2
3
52
24
7
2
2
1
3
8
4
10
9
2
-
-
-
-
-
-
-
0,3
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
8
37
44
36
10
36
1
2
1
-
2
1
1
-
1
-
-
-
-
16
32
29
3
21
-
-
-
-
-
4
-
14
-
-
1
Basuki A. 07
Hendra G. 17
Srihadi S. 20
Sudibyo 26
Sudjojono 31
Sudjojono 35
Sunarto 42
Sunarto 43
Sunarto 45
China Clay = Kaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]; English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]; Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2]; Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]; Gypsum = Kalsium Sulfat Hidrat [CaSO4.1/2H2O]; Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]; Zinc White = Zinc Oxide [ZnO]; Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04].
Catatan:
Senyawa Mayor/Minor, Unsur Ikutan dan KegunaannyaNo. Sampel
Basuki A. 07Hendra G. 17Srihadi S. 20Sudibyo 26Sudjojono 31Sudjojono 35Sunarto 42Sunarto 43Sunarto 45
Kaolin?Kaolin?Flake White, E. KaolinKaolin?Flake WhiteKaolin?E. Kaolin?Kaolin?E. Kaolin?
+++ Kalsium Sulfat, + Titanium White + Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (+ Barytes)+ Kalsium Sulfat,+++ Leaded Zinc White (++ Barytes)+ Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (++ Barytes)++ Kalsium Sulfat, - Titanium White, + Leaded Zinc Oxide (+ Barytes)+ Kalsium Sulfat, - Titanium White, ++ Zinc White (++ Barytes)++ Kalsium Sulfat, +++ Titanium White, - Zinc White++ Kalsium Sulfat, ++ Titanium White, - Zinc White+++ Kalsium Sulfat, + Titanium White, - Zinc White
Fe (2), K (2), P (0,2)Fe (2), K (1), Cu (3), Sr (2)Fe (1), K (7), Sr (1), Pb (4)Fe (3), K (1), Sr (1), P (0,4)Fe (8), K (3), P (1) Fe (4), K (5), Sr (1), P (1)Fe (10), K (9), P (1)Fe (9), K (5), P (2), Ni (0,3)Fe (2), K (4), Mg (2), Pb (1)
Priming Gesso (Grosso/ Sottile), Cat Dasaran, Campuran Unsur Ikutan
1. Mayer 1991:142-1442. Remington & Francis 1954:53-613. Remington & Francis 1954:67-714. Remington & Francis 1954:36-395. Mayer 1991:308-310,488-4896. Mayer 1991:290-2917. Mayer 1991:114
REFERENSI (Library Research) : 8. Mayer 1991:116 9. Mayer 1991:11510. Mayer 1991:5011. Mayer 1991:52,116,45212. Mayer 1991:38-3913. Mayer 1991:44,60,67,82,22914. Mayer 1991:148-9
{{{
CA
TGE
SSO
PRIM
ING
KANV
AS
gesso grossogesso sottile
cat dasarancat lukisancat detail
reta
kan
VARN
IS
priming
Kaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]
Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]
English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]
Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2] Timbal (Pb)
Kalsium Sulfat [CaSO4.1/2H2O] Kalsium (Ca)
Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]
Mg (Magnesium, Magnesium Carbonate)
Ni (Nickel, Nickel Titanium Yellow)
Si (Silikon, Silikon Dioksida [SiO2])
Sr (Strontium, Strontium White)
Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04]
Zn (Zinc, Zinc White = Zinc Oxide [ZnO])
Cu (Copper), Prussian Blue?
P (Phosphorus), “cat luminous”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2
3
7
8
9
2
10
12
11
13
14
5
4
6
1
Hasil Interpretasi Data Spektroskopi Fluoresensi Sinar-XTabel 2.
Skema Interpretasi Data UnsurGambar 1.
Hasil Analisa Spektroskopi Fluoresensi Sinar-XTabel 1.
[22]
Pengenalan Alat(Bahan - Alat, Petunjuk Penggunaan Alat Ukur
dan Instrumen Analisis)
[18]
whi
te s
pirit
s
turp
entin
e
tolu
ene
& a
ceto
ne
2-ac
eton
alc
ohol
2-et
hoxy
eth
anol
pict
ure
clea
ner
Gel
Glu
e “L
ocT
ite”
Bahan dan Alat Standar Konservasi Lukisan
3. Bahan Kimia
1. Peralatan Tukang
2. Peralatan Lukis
Easel
Palu
Obeng 2
Obe
ng 1
Obeng 3
Meteran
Staple Gun
Tarikan KanvasSolder Lukisan
Pinset, Tweezer, dll.
Berbagai model dan ukuran kwas
Kwas tusir warna Pisau palet
Papan palet
1 Set Cat MinyakTempat cuci kwas
PRIMING
Varnis
Varnis Terpentin
Tang
[19]
Moisture MeterAlat Pengukur Kadar Air
Gambar 03.:
Meja Lesehan
Mikroskop Digital
Fume Hood Portabel
Tem
pat P
erka
kas
Rak Bahan & Alat untuk pembuatan replika/model lemari simpan/ displai, replika benda,
mounting, dll.
Kebutuhan Minimal Sarana Penunjang Observasi & Konservasi
Handheld XRF SpectrometerAlat Identi�kasi Unsur/ Elemen Logam
Chroma Meter (Konica-Minolta R-410)Alat Perekam Data Warna
Gambar 04.:
Gambar 07.:
(Alat pengukur intensitas cahaya)
Gambar 10a.:
Ultra Violet Monitor (4 in 1)(Alat pengukur radiasi ultra violet, kuat cahaya, suhu dan kelembaban)
Gambar 08a.:
Climate DataloggerGambar 09a.:
Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari,
minggu atau bulan.
pH MeterAlat Pengukur Keasaman
Gambar 02.:
Perabot, Alat dan Ruang KerjaGambar 01.
Lux Meter
a
b
[20]
Bak Penampungan Air Distilasi
Control PanelTempat Keluarnya uap air
Tempat masuknya
air
Bak Penampungan (Uap) Air
Weather StationGambar 11.:
(Alat Penyerap Uap Air)Keterangan “Control Panel”(1)(2)
(3)(4)(5)(6)(7)
Tombol Operasi (Power)Tombol pengoperasian(RH 60 ~ 65%)Pengoperasian non-stopTombol “Humidity”Tombol “Defrost”Lampu indikator HumidityLampu indikator Defrost
Control PanelDehumidifier
Kelembaban tidak dapat diturunkan dibawah 40%. Efektif untuk 40 ~ 50%.
CATATAN:
Efektif untuk luas ruangan = 10 ~ 16 meter kubik. Suhu ruangan berkisarantara 1 ~ 35 derajat celcius.
Gambar 12a.:
(Alat Pelembab Udara)Humidifier
Gambar 13a.:
(Alat Portabel u/ Pelembab Benda)Moisturizer
Gambar 13b.:
Alat Kontrol Udara KelembabanRuangan dan Koleksi di Museum
Alat pengontrol kelembaban ruangan yang bekerja secara
otomatis
DehumidifierGambar 12b.:
BLUEAIR-Air-Purifieralat pembersih udara
Gambar 14.
TOBI Steamer
Alat pemantau kelembaban, suhu, tekanan udara dan arah angin dengan sistem nir-kabel
(wireless).
[21]
Pengenalan Alat Ukur Klimatologi
Untuk konversi satuan, kunjungi situs: http://www.easyunitconverter.com/
Mode/ pengatur besarnya sinar yang terbaca.Displai/ monitor harga
hasil pengamatan.
Sensor/ cell penangkap sinar.
Lux Meter(Alat pengukur intensitas cahaya)
1. Kuat Penerangan (Illumination, E)
E =F (Fluks)A (Luas) = Lumen
m2 = Lux.
2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule.
3. Fluks Cahaya (F) = Energi (Joule/m2)
Waktu (Jam)JT =
4. Kuat Cahaya (I) = E.R2
Cos Q = Lumen.m = Candela
Kuat penerangan (lux): Penerangan pada permukaan benda secara merata seluas 1 m2, berjarak 1 m dari titik sumber cahaya berkekuatan 1 kandela.Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m2) dari sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).
Sensor suhu dankelembaban udara
Sensor radiasi UV dan Intensitas cahaya.
Panel monitor menunjuk-kan besaran angka dan satuan
-
Ultra Violet Monitor (4 in 1)(Alat pengukur radiasi ultra violet, kuat cahaya, suhu dan kelembaban)
KONVERSI ENERGI:1 Joule = 107 erg.
Kelembaban Udara (RH) = %Suhu Udara (T) = 0CKuat Penerangan (E) = LuxKuat Radiasi UV (UVR) = μW/Lumen
1 kwh = 3.600.000 J.1 Kalori = 4,1868 J.KONVERSI DAYA:1 watt = 1 Joule/ detik.1 HP = 0,746 wattEnergi = kekuatan untuk melakukan usaha.Daya = kekuatan tenaga. Lampu TL Ultra Violet, National,100 volt/ 50 Hz., Type FL 205,Panjang gelombang = 263 nm. Energi = 2 μW/cm2.
Tombol untuk suhu, kelembaban udara, kuat cahaya dan radiasi ultra violet.
Catatan :1 μ (mikro) = 1 / 1.000.000 atau 10-6
1 n (nano) = 1 / 1.000.000.000 atau 10-9
CATATAN :E = kuat penerangan, bersatuan Lux; F = fluks cahaya, bersatuan Lumen; A = luas bidang, bersatuan m2; J = energi, bersatuan Joule/m2; T = waktu, bersatuan jam; R = jarak sumber penerangan dan benda,
bersatuan m; Q = menyatakan besarnya sudut antara
sumber cahaya dan titik benda yang diterangi, tetapi jika sudutnya tegak lurus maka Q = 0 dan harga Cos Q dapat diabaikan.
Satuan Ukuran ELSEC 4 in 1 Monitor:
Gambar 10b.:
Gambar 08b.:
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
[22]
[22]
KELEMBABAN DAN SUHU UDARA
RH = kelembaban absolut suatu udarakelembaban absolut udara jenuh
pada suhu sama
x 100%
2. Satuan-satuan Satuan Suhu (T)Celcius (C) ===> F = {(C x 9/5) + 32}Reamur (R)Fahrenheit (F) => C = {(F-32) x 5/9}Kelvin (K) ===> C = (K-273)
Satuan Kelembaban Relatif (RH) = Persen (%)
Thermohygrometer elektronik
Sens
or s
uhu
dan
kele
mba
ban
udar
a.
1. Pengertian/ Definisi
Alat ini dipakai untuk mengukur suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan tanpa kita harus masuk kedalam ruangan yang akan kita ukur. Alat ini dilengkapi sensor yang dapat ditarik dan dilewatkan pada dinding.
Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai “kelembaban absolut” (absolute humidity/ AH), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari uap ini disebut sebagai titik embun (dew point/ DP)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang dapat menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan akan terjadi pengembunan.Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya kelembaban absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara diturunkan ke titik embun.Kelembaban retatif (relatif humidity/ RH) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelembaban absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.
Contoh:Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 oC dapat menampung sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH = 8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan “mengapa jika suatu ruangan tertutup dipanaskan menjadi kering”. Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka RH = 8.5/ 8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan “mengapa kondensasi terjadi”.
Climate Datalogger
Suhu dan Kelembaban UdaraPengenalan & Petunjuk Operasional Alat Ukur Klimatologi
Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari,
minggu atau bulan.
Gambar 09b.:
Gambar 15.:
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
[23]
Wet & Dry Bulb Psychrometer
Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Udara
Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-alat pengukur RH & T jenis lain.
INAKURASI + 2%
Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi
selis
ih h
arga
“Wet & Dry Psychrometer”sangat cocok digunakan untuk kalibrasi, spot reading dan pendataan data klimatologi harian.Kita dapat mengetahui besarnya suhu udara secara langsung pada bagian thermometer yang kering (kiri). Sedangkan RH-nya dapat dicari dengan merujuk selisih harga dengan thermometer yang basah (kanan). Selanjutnya besar- nya RH dapat dicari pada Tabel RH yang biasa disertakan pada saat pembelian alat tersebut.
Maintenans Alat:Kain yang digunakan untuk melembabi (dengan air distilasi) thermometer merkuri diusahakan selalu bersih, dan air yang digunakan selalu air distilasi.
Sling PsychrometerAlat ini menyerupai Wet & Dry Psychrometer, tetapi badan yang ditempeli thermometer (baik yang dry ataupun wet) dapat diputar, guna melewatkan udara pada thermometer. Belakangan perangkat ini telah dimodifikasi dengan tenaga baterai untuk memutar kipas angin yang melewatkan udara yang akan diukur suhu ataupun kelembab- annya.
Thermohygrometer
Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.
Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.
Besarmya RH merujuk pada “perubahan ukuran benda/ bahan higroskopis”, seperti: rambut, polymer atau garam kristal.
Tanganan pemegang pena pencatat
Tabung berputar menurut waktu (1, 7 atau 31 hari
Pena pencatat RH dan T
Mengalami “shock” perubahan RH dan T yang sangat mencolok.
INAKURASI (INACCURACY):+ 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)+ 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi)
Referensi:Bachmann (1992:15-22)Thermohygrograph
Kertas grafis
Besarnya RH dan T yang tertulis pada kertas grafis tidak sinkron dengan waktu yang tertera. Waktu sesungguhnya terlambat (dikurangi) sekitar 30 menit.
Catatan:Satu orang yang sedang istirahat selama satu jam setara dengan 60 ml air, dan menghasil- kan panas setara dengan 100 watt lampu pijar.
Gambar 16.:
Gambar 17.:
Gambar 18.:
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
[29]
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
LampiranA. Lima Belas Aliran Senirupa. B. Enam Tema Senirupa
[30]
Lampiran A.1.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
15 Aliran Seni Rupa, Ciri, Contoh Gambar, dan Tokohnya
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/01/15-aliran-seni-rupa-ciri-contoh-gambar.html
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
Lampiran A.
Lampiran A.2.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
Lampiran A.3.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
Lampiran A.4.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
[29]
Lampiran B.1.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
1. Hubungan Antara Manusia Dengan DirinyaSeni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk menuangkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Didalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki Abdullah, A�andi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.
2. Hubungan Antara Manusia Dengan Manusia LainSeorang perupa kadangkala dalam mengekspresi- kan cita rasa keindahan menggunakan objek orang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak- anaknya, orangtua, saudara, teman, tetangga, kekasih, sahabat, atau orang-orang yang ada dalam pikirannya.
6 Tema Seni Rupa, Ciri, Contoh Gambar, dan Tokohnya
Lampiran B.
Sumber: http://www.ipapedia.web.id/2015/12/tema-seni-rupa-murni_2.html
Potret Diri Karya Affandi
Lukisan tema hubungan manusia dengan manusia lain Lukisan tema hubungan manusia dengan alam sekitar
3. Hubungan Antara Manusia Dengan Alam SekitarAlam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.
[30]
Lampiran B.2.
1. Aliran Naturalisme Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan sebenarnya. Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
2. Aliran Realisme Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme Romantisme adalah aliran seni rupa yang lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri karya seni yang menganut aliran romantisme antara lain permainan warna yang lebih meriah, objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang menganut aliran ini antara lain Raden Saleh, Theobore, dan Gerriwult.
4. Ekspresionisme Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan, kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, A�andi, Zaini dan Paul Klee.
5. Impresionisme Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro, Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin, Edward Degas, Mary Cassat, dan A�andi.
6. Kubisme Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke dalam bentuk geometri tertentu untuk mendapatkan sensasi dan nilai seni. Corak yang menjadi ciri utama aliran ini adalah adanya gambaran yang bentuknya menyerupai bidang-bidang seperti segiempat, segitiga, silinder, lingkaran, bola, kubus, kerucut, dan kotak-kotak. Tokoh-tokoh yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay, dan Juan Gris.
7. Fauvisme Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. Pelukis-pelukis muda yang lahir di masa itu menghasilkan karya dengan ciri warna yang liar, beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Du�, Maurice de Vlamink, dan Kess Van Dongen.
8. Dadaisme Dadaisme adalah aliran seni rupa yang justru dianggap antiseni dan antiperasaan karena lebih mere�eksi kekerasan dan kekasaran. Prinsip seni rupa dan ciri-ciri karya yang menggunakan aliran ini antara lain tergambarnya sifat dan karakter aneh dari suatu objek misalnya lukisan Ratu Monalisa yang diberi kumis, WC aneh diberi judul dan dipamerkan. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.
9. Futurisme Futurisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keindahan dan menjadi aliran pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Objek dalam aliran ini memiliki ciri yang cenderung lebih mengabadikan gerak, misalnya lukisan kucing yang berkaki > 4. Adapun beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto, Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.
10. Surealisme Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai dalam mimpi. Ciri objek dalam aliran ini adalah keanehan dan kontrol di bawah sadar dari bentuk objek tersebut. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
11. Konstruktivisme Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.
12. Post Modern atau Kontemporer Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini mere�eksikan situasi dan waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
13. Popular Art atau Pop Art Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek. Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan. Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor. Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.
14. Abstraksionisme Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari asosiasis atau sensasi-sensasi �guratif suatu obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan bentuk geometri murni, dan aliran abstrak non�guratif yang mengungkapkan perasaan melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.
15. Neo-Klasik Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis. Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasik. Adapun beberapa ciri-ciri lainnya antara lain objek lukisan terikat pada norma intelektual akademis, bentuknya selalu seimbang, Batasan-batasan warna bersih dan statis, hiperbolis, raut wajah tenang dan terkesan agung, serta mengandung cerita lingkungan istana. Adapun tokoh dalam aliran Neo-Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.
4. Hubungan Antara Manusia dengan BendaBenda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis atau berbentu bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja-kursi, buah-buahan, bungan dan lainnya.
Hubungan antara manusia dengan benda
5. Hubungan Antara Manusia Dengan Akti�tasnyaAkti�tas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang akti�tas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan efek gelap terang yang tepat. Akti�tas manusia disini seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak dan akti�tas lainnya. Tokoh pelukisnya antara lain Barli Sasmita Winata, dan Dullah.
Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya
Lampiran B.3.
6. Hubungan Antara Manusia dengan Alam KhayalIde, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik itu secara sadar maupun tidak sadar seperti saat kita tidur. Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya senisurealisme. Tokoh seni lukis dengan tema ini antara lain Salvador Dali, Ivan Sagita, Lucia Hartini dan lain-lain.
Hubungan antara manusia dengan alam khayal
Spes
ialisa
si &
Kom
pete
nsi
Pres
tasi
dan P
engh
arga
an1.
Pem
egan
g U
nesc
o Fe
llow
ship
Aw
ard
dari
tahu
n 19
89 sa
mpa
i 199
2.2.
Pen
ulis
an a
rtik
el te
ntan
g te
kstil
, kon
serv
asi d
an m
anaj
emen
kol
eksi
mus
eum
(199
3 - 1
995,
M
ajal
ah M
useo
gra�
dan
Maj
alah
Keb
uday
aan,
Dep
dikb
ud -
Jaka
rta)
.3.
Seb
agai
Edi
tor
dan
Anot
ator
unt
uk t
erje
mah
an B
uku
Seni
Bat
ik d
ari B
ahas
a Be
land
a ke
Ba
hasa
Indo
nesi
a (1
994-
5, IS
I Yog
ya -
Yaya
san
Toyo
ta).
4. P
embi
cara
Sem
inar
Inte
rnas
iona
l ten
tang
Tek
stil
Trad
isio
nal
tahu
n 19
94 (J
akar
ta),
1996
(J
ambi
), 19
99 (D
enpa
sar)
dan
200
0 (T
okyo
Uni
vers
ity -
Toyo
ta F
ound
atio
n).
Cata
tan:
Mak
alah
ber
judu
l “T
he C
lass
i�ca
tion
of In
done
sian
Text
iles B
ased
on
Stru
ctur
al, M
ater
ial a
nd T
echn
ical
An
alys
es (
1994
)” m
enja
di r
ujuk
an P
rof.
Basa
vara
j S.
Ana
mi
dan
Prof
. Mah
ante
sh C
. Ele
mm
i da
lam
In
tern
atio
nal
Jour
nal
of S
igna
l Pr
oces
sing
, Im
age
Proc
essi
ng a
nd P
atte
rn R
ecog
nitio
n (Ju
dul
Tulis
an: “
A Ru
le B
ased
App
roac
h fo
r Cla
ssi�
catio
n of
Shad
es o
f Bas
ic C
olor
s of
Fabr
ic Im
ages
” ), V
ol. 8
, No.
2
(201
5), p
p. 3
89-4
00.
5. S
ebag
ai n
ara
sum
ber B
imte
k Pe
rmus
eum
an -
Kons
erva
si (1
996,
Din
as M
useu
m d
an S
ejar
ah
DKI
Ja
kart
a);
Bim
tek
Kons
erva
si
Teks
til
(200
0,
Mus
eum
Te
kstil
Ja
kart
a);
Bim
tek
Perm
useu
man
- K
onse
rvas
i (
2002
, As
dep
Kese
nian
- K
embu
dpar
); su
rvai
kon
disi
luk
isan
, ra
ncan
g-ba
ngun
dat
abas
e da
n pe
nyus
unan
renc
ana
indu
k pr
eser
vasi
(200
2 - 2
003,
Ista
na
Kepr
esid
enan
di J
akar
ta -
Bogo
r - C
ipan
as -
Yogy
a - B
ali).
6. P
embi
cara
Sem
inar
Nas
iona
l ten
tang
War
na A
lam
i (19
99, Y
ogya
kart
a) d
an K
onse
rvas
i Lu
kisa
n (2
002,
Jaka
rta)
.7.
Seb
agai
nar
a su
mbe
r kaj
ian
Batik
Pan
tai U
tara
Jaw
a da
n M
adur
a (1
994,
ISI Y
ogya
- U
niv.
To
kyo
- Yay
asan
Toy
ota)
dan
kaj
ian
kanv
as lu
kisa
n (2
006,
Pen
caria
n Pe
nyeb
ab K
erus
akan
da
n Id
entit
as L
ukis
an, B
alai
Kon
serv
asi -
Jaka
rta)
.8.
Ran
cang
-ban
gun
data
base
kol
eksi
mus
eum
(201
2, M
useu
m N
asio
nal -
Jaka
rta)
.9.
Men
yusu
n ko
mpi
lasi
nask
ah ya
ng b
erhu
bung
an d
enga
n te
kstil
, kon
serv
asi d
an
anal
isis b
ahan
(Prim
asto
ria S
tudi
o, 2
013)
.10
. M
enyu
sun
lapo
ran
hasi
l Obs
erva
si T
ekst
il di
Mus
eum
Nas
iona
l (P
rim
asto
ria
Stud
io, 2
014-
15).
11. S
ebag
ai N
aras
umbe
r Kon
serv
asi T
ekst
il pa
da W
orks
hop
Kons
erva
si di
Bo
robu
dur -
Mag
elan
g, B
ogor
- Ja
wa
Bara
t dan
TM
II Ja
kart
a (2
015)
.
1. P
eren
cana
an d
an p
elak
sana
an p
eker
jaan
kon
serv
asi t
ekst
il da
n lu
kisa
n :
* Su
rvai
kon
disi
(iden
ti�ka
si ba
han
dan
keru
saka
n, m
embu
at u
sula
n tin
daka
n ko
nser
vasi,
pem
buat
an d
okum
enta
si, k
alku
lasi
wak
tu d
an b
iaya
).* P
elak
sana
an p
eker
jaan
kon
serv
asi.
2. Pe
ngua
saan
sain
s kom
pute
r (ka
lkul
asi m
atem
atis,
pem
rogr
aman
data
base
, 3D
mod
ellin
g, ill
ustra
tion,
dsb
.) un
tuk
aplik
asi s
istem
per
enca
naan
dan
pen
gem
bang
an k
onse
rvas
i yan
g be
rbas
is sa
ins k
onse
rvas
i (p
ener
apan
sifa
t �sik
- ki
mia
wi b
ahan
, pen
garu
h ja
sad
hidu
p/ b
iotis
, fak
tor i
klim
, dan
inte
rpre
tasi
alat
uku
r dig
ital/
man
ual):
* Ra
ncan
g-ba
ngun
dat
abas
e un
tuk
surv
ai k
ondi
si ke
tera
wat
an d
an k
ondi
si kl
imat
olog
i unt
uk
eval
uasi
tekn
is ko
nser
vasi
dan
uji k
ompe
tens
i ten
aga
kons
erva
si.*
Ranc
ang-
bang
un s
istem
/ mod
el u
ntuk
sim
ulas
i tat
a le
tak
(map
ping
) ged
ung,
ruan
g, le
mar
i, ko
leks
i be
rikut
kal
kula
si uk
uran
dim
ensi
(obj
ek)
dan
kalk
ulas
i ke
butu
han
sert
a ef
ek a
lat
penu
njan
g di
spla
i-sto
rage
-kon
serv
asi
(kon
sum
si da
ya l
istrik
, ko
nver
si en
ergi
sem
ua j
enis
lam
pu, h
ubun
gan
�ukt
uasi
- tek
anan
bar
omet
rik, k
ebut
uhan
ala
t-ba
han-
biay
a, d
sb.),
ser
ta
aplik
asi c
ompu
teriz
ed-o
ptic
al-m
icro
scop
e un
tuk
men
guku
r ob
jek
skal
a m
ikro
met
er, a
plik
asi
wea
ther
pro
be (s
tatio
n), R
FID
(Rad
io Fr
eque
ncy I
dent
i�cat
ion)
, dsb
. [1
mik
ro =
1 p
er se
juta
].* P
embu
atan
pak
et p
elat
ihan
ele
ktro
nis (
e-Le
arni
ng P
ack)
unt
uk k
onse
rvas
i & k
uras
i.3.
Pen
guas
aan
sain
s kom
pute
r unt
uk m
emba
ntu
pere
ncan
aan
dan
peng
emba
ngan
kur
asi,
regi
stra
si,
doku
men
tasi,
serta
pem
anta
uan
dan
eval
uasi
kine
rja p
egaw
ai [K
ey P
erfo
rman
ce In
dica
tors
(KPI
)] :
* Ra
ncan
g-ba
ngun
dat
abas
e ko
leks
i mus
eum
dan
gal
eri y
ang
mem
iliki
�tu
r un
tuk
mem
udah
kan
penc
aria
n, v
alid
asi t
ata-
letak
, val
idas
i sya
rat m
inim
um e
ntri
data
, map
-trac
king
asa
l kol
eksi/
seni
man
, pe
nang
gala
n re
latif
, cod
ing
tingk
at ke
rusa
kan
- jen
is ba
han
(kon
versi
dat
a te
ks ke
num
erik)
, dsb
.4.
Kaj
ian
tekn
is da
n ba
han
kole
ksi u
ntuk
dok
umen
tasi,
kons
erva
si, ku
rasi,
regi
stra
si da
n ka
jian
tingk
at la
njut
.
Pem
egan
g Un
esco
Fel
low
ship
Aw
ard
dari
tahu
n 19
89 s
ampa
i 19
92 i
ni m
enda
patk
an
pend
idik
an s
ains
kon
serv
asi d
i Tok
yo N
atio
nal R
esea
rch
Inst
itute
for C
ultu
ral P
rope
rtie
s (T
NRI
CP),
Jepa
ng d
ari
1989
-199
0; p
erna
h m
engi
kuti
kurs
us “
spot
ting”
di
Inte
rnat
iona
l Fa
bric
are
Inst
itute
(IF
I) di
Mar
ylan
d -
Amer
ika
Serik
at; s
erta
men
giku
ti be
rbag
ai k
ursu
s an
alisi
s kon
serv
asi d
i Mus
eum
Con
serv
atio
n In
stitu
te (M
CI) o
f the
Sm
ithso
nian
Inst
itutio
n di
W
ashi
ngto
n D
.C., A
mer
ika
Serik
at (1
991-
1992
). Se
lam
a pe
riode
mag
ang
di S
mith
soni
an I
nstit
utio
n, S
ubag
iyo
tela
h m
enga
daka
n ku
njun
gan
obse
rvas
i di la
bora
toriu
m-la
bora
toriu
m m
useu
m d
an le
mba
ga p
enel
itian
di k
ota
New
Yor
k, H
arris
burg
, dan
Was
hing
ton
D.C
. Ia
pern
ah a
mbi
l bag
ian
dala
m p
enga
mat
an
keru
saka
n pa
kaia
n as
trono
ut d
i Nat
iona
l Air
and
Spac
e M
useu
m (N
ASA)
di
Was
hing
ton
D.C
. dan
dem
o pe
ncel
upan
war
na d
i Car
negi
e M
ello
n Co
llege
, Mar
ylan
d. P
ada
akhi
r ta
hun
2013
, Sub
agiy
o m
elak
ukan
ku
njun
gan
obse
rvas
i di M
useu
m N
asio
nal T
okyo
dan
Mus
eum
Jo
shib
i Uni
vers
ity o
f Art
and
Des
ign,
Kan
agaw
a - J
epan
g.Pu
ji Yo
sep
Suba
giyo
lahi
r di
Pur
wor
ejo,
Jaw
a Te
ngah
. Ia
adal
ah s
eora
ng k
onse
rvat
or s
enio
r be
rser
ti�ka
si in
tern
asio
nal,
dari
tahu
n 19
86 s
ampa
i 20
16 b
eker
ja d
i M
useu
m N
asio
nal,
Kem
ente
rian
Pend
idik
an d
an K
ebud
ayaa
n. S
ubag
iyo
yang
tel
ah
mem
iliki
pe
ndid
ikan
le
bih
dari
4.50
0 ja
m
dan
25
tahu
n be
rpen
gala
man
di
bida
ng k
onse
rvas
i, ba
nyak
mel
akuk
an p
enel
itian
an
eka
baha
n - t
ekni
k pe
mbu
atan
teks
til tr
adisi
onal
dan
luki
san,
pen
ulisa
n, ra
ncan
g-ba
ngun
da
taba
se k
onse
rvas
i dan
kur
asi,
men
giku
ti da
n pe
mbi
cara
pad
a be
rbag
ai
sem
inar
int
erna
siona
l. D
i St
udio
Prim
asto
ria,
ia j
uga
mel
ayan
i ja
sa
kons
ulta
si da
n ko
nser
vasi
teks
til,
luki
san,
log
am,
dan
anek
a be
nda
etno
gra�
.
Pro�
l dan
Riwa
yat K
onse
rvat
or
Prim
asto
ria
Stud
io :
Tam
an A
lam
anda
Blok
BB2 N
o. 55
-59,
Beka
si 17
510,
Indo
nesia
Web
: prim
asto
ria.n
et
Em
ail: m
asyo
sep6
6@gm
ail.c
omPh
one :
(021
) 221
0 29
13
Mob
ile: 0
812
8360
495
S TOR
iAPR
iMA
R
Menin
gkat
kan K
inerja
Mus
eum
Melal
ui Sis
tem Ap
likas
i Cur
aToo
lda
n Bim
tek Ku
rasi
- Kon
serv
asi
Mus
eum
Act
ion
Plan
[MAP
] 201
6