metode karyawisata

23
METODE KARYAWISATA 1. Pendekatan Dalam Pembelajaran Di Sekolah Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak diperlukan. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode yang tepat agar pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pendekatan 1). Pendekatan Konsep Pada pendekatan model ini siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya. 2). Pendekatan Lingkungan Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. 3). Pendekatan Inkuiri Pendekatan Inkuiri melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian. Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman. 4). Pendekatan Proses. Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau

Transcript of metode karyawisata

Page 1: metode karyawisata

METODE KARYAWISATA

1. Pendekatan Dalam Pembelajaran Di Sekolah

Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun

penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak diperlukan.

Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode yang tepat agar

pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pendekatan

1). Pendekatan Konsep

Pada pendekatan model ini siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami

konsep-konsep yang terkandung didalamnya.

2). Pendekatan Lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses

belajar mengajar.

3). Pendekatan Inkuiri

Pendekatan Inkuiri melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri

berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan

dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian.

Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga

siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk

mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian,

memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang

pengalaman.

4). Pendekatan Proses.

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan

kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan

pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

5). Pendekatan Interaktif

Pendekatan Interaktif dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi

kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan

yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.

Page 2: metode karyawisata

6). Pendekatan Pemecahan.

Masalah Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan

melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi.

Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara

mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke

pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang

merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan

membantu memberi pentunjuk.

7). Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat.

(STM) Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah

dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat

(S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and

Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga

diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat

(Depdikbud, 1992).

8). Pendekatan Terpadu (Integrated Approach).

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsure atau lebih

dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsure pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep

dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat

juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.

Page 3: metode karyawisata

2. Metode Pembelajaran

a.Pengertian Metode

metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode juga dapat diartikan sebagai satu cara yang sistematis yang digunakan untuk

mencapai tujuan. Dalam pembelajaran metode merupakan alat yang harus berorientasi pada

tujuan yang akan dicapai.

Cara atau metode mengajar sebagai alat pencapaian tujuan, memerlukan pengetahuan

tentang tujuan itu sendiri, karena itu perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan

persyaratan penting sebelum seorang guru menentukan dalam memilih metode mengajar

yang tepat. Pemilihan metode mengajar yang tepat akan menumbuhkan minat siswa, semakin

banyak variasi metode mengajar yang diberikan kepada siswa akan menumbuhkan minat dan

motivasi siswa untuk mau belajar, seperti yang diungkapkan oleh Alipadie (1984:72):

“Cara mengajar yang menggunakan teknik berbagai jenis dan dilakukan secara tepat dan

penuh perhatian oleh guru, akan memperoleh minat belajar para siswa dan karena itu pula

akan mempertinggi hasil belajar pada siswa”.

Menurut Surachman dalam suryosubroto (1997:148), menyatakan bahwa: “metode

pengajaran, adalah cara pelaksanaan proses pengajaran atau saat bagaimana atau teknisnya

sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada siswa atau murid-murid di sekolah”.

Berdasarkan pendapat tersebut kemampuan mengajar dengan menggunakan metode yang

tepat merupakan tuntunan yang harus dipenuhi guru.

Menurut Zuhairini (2001), dalam memilih metode mengajar seorang guru harus

memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan kemampuan pelajar.

2. Kemampuan pengajar dalam menggunakan metode tersebut.

3. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan fasilitas yang tersedia.

4. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan lingkungan pendidikan.

Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode mengajar tidaklah sama untuk

setiap mata diklat, metode mengajar harus sesuai dengan kondisi yang ada. Penggunaan

metode yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa tidak

termotivasi untuk belajar atau dapat menyebabkan siswa menjadi pelajar yang pasif, sehingga

hasil belajar rendah.

Page 4: metode karyawisata

b. Kedudukan metode dalam belajar mengajar

1. Metode sebagai alat motivasi eksrinsik, tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang

tidak menggunakan metode

2. Metode sebagai strategi pengajaran.

3. Metode sebagai alat sebagai mencapai tujuan. Tujuan belajar mengajar tidak akan pernah

tercapai selama komponen lainnya tidak diperlukan, salah satunya adalah komponen

metode

metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan

strategi pembelajaran, diantaranya:

1) ceramah.

2) Demonstrasi.

3) Diskusi.

4) Simulasi.

5) Laboratorium.

6) pengalaman lapangan.

7) Brainstorming.

8) Debat.

9) simposium, dan sebagainya.

Page 5: metode karyawisata

3. Pengertian karyawisata

Karyawisata dapat dibilang sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan adalah

suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal.

Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau

untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel.

Dalam budaya Barat orang pertama menemukan metode ini selama bertahun-tahun sekolah

ketika kelas sekolah diambil pada perjalanan untuk mengunjungi geologis atau geografis fitur

lanskap, misalnya. Sebagian besar penelitian awal ke dalam ilmu-ilmu alam adalah formulir ini.

Charles Darwin merupakan contoh penting dari seseorang yang telah berkontribusi untuk ilmu

pengetahuan melalui penggunaan field trip.

Untuk mengurangi resiko dan pengeluaran tersebut, sebagian besar sistem sekolah

sekararng memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dari

estimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan

pasca-kegiatan perjalanan.

Page 6: metode karyawisata

4. Metode Karyawisata menurut beberapa ahli

1) Menurut Roestiyah (2001)

karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya

dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar

yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar

sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu

bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

2) Menurut checep (2008)

Metode karyawisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa

mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan

sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas

dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata

memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan

yang tidak sebentar.

3) menurut Mulyasa (2005)

Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang

dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama

pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun

karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan

dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman

tentang dunia luar.

4) Menurut Djamarah (2002).

teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak

siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada

metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata

ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu

panjang.

Page 7: metode karyawisata

5. Metode Karyawisata.

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu

oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta

didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Banyak istilah yang

dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.

Metode karya wisata dalam waktu pelaksanaanya ada yang dalam waktu singkat, dan ada

pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

Contohnya seperti karyawisata ke museum terdekat yang ada di kota itu sendiri yang hanya

memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktu

yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain.

Sebagai manajer kelas, guru dituntut menggunakan berbagai metode dalam menjalankan

pembelajaran. penggunaan ragam metode pembelajaran memungkinkan guru membawa siswa

pada suasana belajar yang sesungguhnya dan tidak hanya membawa siswa ke dalam ''suasana

diajar belaka''.

Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-

senang.

Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi,

memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangat

disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar

yang kadang membosankan.

Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati

hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Berdasar pengamatan penulis

selama menjadi siswa dan guru, karya wisata yang dilaksanakan sekolah belum mencerminkan

penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif.

Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku

perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa

memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yang

dikunjungi selama karya wisata.

Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mesti

dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebut

mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatan

kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.

Page 8: metode karyawisata

6. Tujuan Teknik Karya Wisata.

1. Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman

langsung dari obyek yang dilihatnya.

2. dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab

mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang

dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum.

3. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,

agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia

bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

7. Langkah-langkah Dalam Metode Karya Wisata.

Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk

mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan darmawisata, di

sini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode karyawisata berguna bagi

siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril dalam lingkungan beserta segala

masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke

suatu tempat yang mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu.

Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu

memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan

Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran

dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang

akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang

masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,

serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah

bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju.

Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain

tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan

biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh. dimana.

Page 9: metode karyawisata

2. Perencanaan

Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun

perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis

objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.

a. Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.

b. Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan

langsung, dokumentasi.

c. Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.

Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah

direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.

d. Mengurus perizinan.

e. Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.

3. Pelaksanaan

Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana

kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa

yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu

petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi

petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung

jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.

4. Pembuatan laporan

Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil

karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak

lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta

alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam

bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.

Page 10: metode karyawisata

Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode

pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:

a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.

b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.

c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.

d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam

karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat

dilaksanakan.

e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.

f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan

memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang

kondusif.

g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-

kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka

yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang

akan datang.

Page 11: metode karyawisata

8. Kelebihan Metode Karyawisata.

metode karyawisata memiliki beberapa kelebihan di dalam pelaksanaanya yaitu seperti:

a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan

nyata dalam pengajaran.

b. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas

pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan

mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut

dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.

c. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara

kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas

pengalaman mereka.

d. dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang

pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka

menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.

e. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan

dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

f. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan

kebutuhan yang ada di masyarakat.

g. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Page 12: metode karyawisata

9. Kekurangan metode karyawisata

Walaupun banyak memiliki kelebihan tetapi di dalam metode karyawisata juga memiliki

beberapa kekuranganya seperti:

a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.

b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,

sedangkan unsur studinya terabaikan.

d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di

lapangan.

e. Biayanya cukup mahal.

f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan

keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

g. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.

h. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan

dikunjungi

Page 13: metode karyawisata

10. Kelebihan dan kekurangan metode karyawisata menurut para ahli.

1) Suhardjono

Suhardjono mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki

keuntungan:

a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung.

b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan

atau pelaksanaan yang sebenarnya.

c) Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga

lebih berhasil,

d) membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan

kepada perkembangan teknologi mutakhir.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono adalah:

a) Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.

b) Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang

akan dikunjungi.

c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

2) Djamarah.

Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan

lingkungan nyata dalam pengajaran.

b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan

kebutuhan di masyarakat.

c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.

d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

Kekurangan metode karya wisata adalah:

a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh

siswa atau sekolah.

b) Sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

c) memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.

d) dalam karya wisata sering unsure rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan

utama, sedang unsure studinya menjadi terabaikan.

e) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka

kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

Page 14: metode karyawisata

3) Roestiyah

teknik karya wisata memiliki keunggulan sebagai berikut:

a) Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para

petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung

apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga

kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan

mereka.

b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun

secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan

memperluas pengalaman mereka.

c) dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi

yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga

mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan

teorinya ke dalam praktek.

d) Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam

pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan

terpadu.

Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu

diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya

guna, ialah sebagai berikut:

a) Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat

itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal

itu pasti memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih

panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran

rencana pelajaran yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau

oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru

perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh

jarak tersebut, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek

ataupun hal-hal yang berbahaya

Page 15: metode karyawisata

DAFTAR PUSTAKA

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html

http://yastaki56.spaces.live.com/blog/cns!669E85C7CBD2F075!946.entry

http://re-searchengines.com/art05-65.html

http://74.125.153.132/search?q=cache:V3tMnLnP8A8J:aneetha_soeka.student.fkip.uns.ac.id/

files/2009/12/metode-metode-

pembelajaran.doc+filetyp:doc+metode+karyawisata&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera

http://74.125.153.132/search?q=cache:2sw74XTyJEoJ:reza.student.fkip.uns.ac.id/files/2010/01/

Strategi-belajar-

mengajar.doc+filetype:doc+metode+karya+wisata&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera

http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html

http://prayito-matematika.blogspot.com/2008/12/metode-karya-wisata.html

http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html

http://dada.mobi/cgi-bin/wapit/blogsurf.chm?idblog=&idpost=1207085589&sess