METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar.pdf

download METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar.pdf

of 12

Transcript of METODE HARGA POKOK PROSES-pengantar.pdf

  • Metode Harga Pokok Proses - page 1

    METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR

    KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES

    Karakter produksinya sbb:

    1. Produk yg dihasilkan merupakan produk standar

    2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

    3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana

    produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

    PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN

    1. pengumpulan biaya produksi

    Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan

    metode harga pokok proses mengumpulka biaya produksi per departemen produksi per

    periode akuntansi

    2. perhitungan harga pokok produksi per satuan

    metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara

    membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan

    produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada

    saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok

    produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama

    periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang

    bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi ( biasanya akhir

    bulan)

    3. penggolongan biaya produksi

    dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya

    produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan

    kepada produk berdasar biaya sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak

    langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka. Didalam

    metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak

    langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu

    macam produk ( seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok

    persatuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya overhead pabrik

    dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.

    4. unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.

    Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan

    penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam metode ini biaya overhead pabrik

    dibebankan kepada produk atas dasar tariff yang ditentukan dimuka. Di dalam metode

    harga pokok proses, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan

    baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja ( baik yang langsung maupun yang tidak

    langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk sebesar

    biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.

  • Metode Harga Pokok Proses - page 2

    Manfaat informasi harga pokok produksi

    1. Menentukan harga jual produk

    2. Memantau realisasi biaya produksi

    3. Menghitung laba atau rugi periodic

    4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang

    disajikan dalam neraca

    METODE HARGA POKOK PROSES- TANPA MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK DALAM

    PROSES AWAL

    Variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan dalam bab ini mencakup:

    a. metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya dioleh

    hanya melalui satu departemen produksi

    b. metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah

    melalui lebih dari satu departemen produksi

    c. pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok

    produksi per satuan, dengan anggapan:

    produk hilang pada awal proses

    proiduk hilang pada akhir proses

    METODE HARGA POKOK PROSES PRODUK DIOLAH MELALUI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

    Contoh 1.

    PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah

    biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19x1 disajikan dalam gambar 3.1

    Biaya bahan baku

    Biaya bahan penolong

    Biaya tenaga kerja

    Biaya overhead pabrik

    Rp 5.000.000

    Rp 7.500.000

    Rp 11.250.000

    Rp 16.125.000

    Total biaya produksi Rp 39.875.000

    Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

    Produk jadi

    Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian

    sebagai berikut: Biaya bahan baku : 100 %;biaya bahan penolong 100 %,

    biaya tenaga kerja 50 %; biaya overhead pabrik 30 %.

    2.000 kg

    500 kg

    Data produksi PT Risa Rimendi Bulan Januari 20X1

    Masuk ke dalam proses: 2.500 kg

    Produk jadi : 2000 kg

    Produk dalam proses akhir 500 kg

  • Metode Harga Pokok Proses - page 3

    Perhitungan harga pokok produksi per satuan

    Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per

    satuan

    (1) (2) (3) (2):(3)

    Bahan baku

    Bahan penolong

    Tenaga kerja

    Overhead pabrik

    Rp 5.000.000

    Rp 7.500.000

    Rp 11.250.000

    Rp 16.125.000

    ------------------------- +

    Rp 39.875.000

    2.500

    2.500

    2.250

    2.150

    Rp 2.000

    3.000

    5.000

    7.500

    ------------------------ +

    Rp 17.500

    Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses

    Harga pokok produk jadi : 2.000 x Rp 17.500 Rp 35.000.000

    Harga pokok persediaan produk dalam proses :

    Biaya bahan baku (100 % x 500 x Rp 2.000)

    Biaya bahan penolong (100 % x 500 x Rp 3.000)

    Biaya tenaga kerja (50 % x 500 x Rp 5.000)

    Biaya overhead pabrik (30 % x 500 x rp 7.500)

    Rp 1.000.000

    Rp 1.500.000

    Rp 1.250.000

    Rp 1.125.000

    -------------------- +

    Rp 4.875.000

    --------------------- +

    Jumlah biaya produksi bulan januari 20X1 Rp 39.875.000

    JURNAL PENCATATAN BIAYA PRODUKSI

    jurnal untuk mencatat biaya bahan baku

    Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 5.000.000

    Persediaan bahan baku Rp 5.000.000

    Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong

    Barang dalam proses- biaya bahan penolong Rp 7.500.000

    Persediaan bahan penolong Rp 7.500.000

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

    Barang dalam proses- biaya tenaga kerja Rp 11.250.000

    Gaji dan upah Rp 11.250.000

    JurnaL untuk mencatat biaya overhead pabrik

    Barang dalam proses- biaya overhead pabrik Rp 16.125.000

    Berbagai rekening yang dikredit Rp 16.125.000

  • Metode Harga Pokok Proses - page 4

    Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

    Persediaan produk jadi Rp 35.000.000

    Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 4.000.000

    Barang dalam proses- biaya bahan penolong Rp 6.000.000

    Barang dalam proses-biaya tenaga kerja Rp 10.000.000

    Barang dalam proses- biaya overhead pabrik Rp 15.000.000

    Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai dioleh pada

    akhir bulan januari 20X1

    Persediaan produk dalam proses Rp 4.875.000

    Barang dalam proses biaya bahan baku Rp 1.000.000

    Barang dalam proses biaya bahan penolong Rp 1.500.000

    Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp 1.250.000

    Barang dalam proses biaya overhead pabrik Rp 1.125.000

    METODE HARGA POKOK PROSES PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN

    PRODUKSI

    Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah

    departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk

    yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi

    dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi

    sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah

    departemen pertama terdiri dari:

    a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya

    b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama

    Contoh2:

    PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A

    dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan

    Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :

    Data produksi Bulan Januari 20X1

    Departemen A Departemen B

    Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg

    Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20X1 : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik

    Rp 70.000 Rp 155.000 Rp 248.000

    Rp 0 Rp 270.000 Rp 405.000

    Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses akhir : Biaya bahan baku Biaya konversi

    100% 20%

    50%

  • Metode Harga Pokok Proses - page 5

    Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen A

    Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per kg

    Bahan baku

    Tenaga kerja

    Overbead pabrik

    Rp 70.000

    155.000

    248.000

    35.000

    31.000

    31.000

    Rp 2

    5

    8

    Total Rp 173.000 Rp 15

    Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A

    Harga pokok produk jadi (30.000 x Rp 15) Rp 450.000

    Harga pokok persediaan produk dalam proses

    Biaya bahan baku (100 % x 5.000 x Rp 2)

    Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 =

    Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8=

    Rp 10.000

    Rp 5.000

    Rp 8.000

    ---------------- +

    Rp 23.000

    ---------------- +

    Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 20X1 Rp 473.000

    JURNAL PENCATATAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A

    Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :

    BDP - biaya bahan baku departemen A Rp 70.000

    Persediaan bahan baku Rp 70.000

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :

    BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 155.000

    Gaji dan upah Rp 155.000

    Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen A

    BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 248.000

    Berbagai rekening yang di kredit Rp 248.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke

    departemen B:

    BDP biaya bahan baku departemen B Rp 450.000

    BDP - biaya bahan baku departemen A Rp 60.000

    BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000

    BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000

  • Metode Harga Pokok Proses - page 6

    Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah

    dalam department A pada akhir bulan januari 20X1

    Persediaan produk dalam proses-departemen A Rp 23.000

    BDP - biaya bahan baku departemen A Rp 10.000

    BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 5.000

    BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 8.000

    Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen B

    Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per kg

    Tenaga kerja

    Overbead pabrik

    270.000

    405.000

    27.000

    27.000

    10

    15

    Total Rp 675.000 Rp 25

    Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B

    Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke gudang

    Harga pokok dari departemen A (24.000 x Rp 15)

    Biaya yang ditambahkan oleh departemen B (24.000x Rp 25)

    Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

    (24.000 x Rp 40)

    Rp 360.000

    600.000

    ---------------- +

    Rp 960.000

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

    Harga pokok dari departemen A (6.000 x Rp 15)

    Biaya yang ditambahkan oleh departemen B :

    Biaya tenaga kerja (50 % x 6.000 x Rp 10) Rp 30.000

    Biaya overhead pabrik (50 % x 6.000 x Rp 15) Rp 45.000

    ------------------- +

    Rp 90.000

    Rp 75.000

    ----------------- +

    Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen B Rp 165.000

    ----------------- +

    Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari 19x1 Rp 1.125.000

    JURNAL PENCATATAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN B

    Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari departemen A: :

    BDP biaya bahan baku departemen B Rp 450.000

    BDP - biaya bahan baku departemen A Rp 60.000

    BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000

    BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000

  • Metode Harga Pokok Proses - page 7

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :

    BDP - biaya tenaga kerja departemen B Rp 270.000

    Gaji dan upah Rp 270.000

    Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen B

    BDP - biaya overhead pabrik departemen B Rp 405.000

    Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang

    Persediaan produk jadi Rp 960.000

    BDP - biaya bahan baku departemen B Rp 360.000

    BDP - biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000

    BDP - biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah

    dalam department A pada akhir bulan januari 20X1

    Persediaan produk dalam proses-departemen B Rp 165.000

    BDP - biaya bahan baku departemen B Rp 90.000

    BDP - biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000

    BDP - biaya overhead pabrik departemen B Rp 45.000

    PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN

    HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN

    Produk yang hilang pada awal proses

    Contoh 3 :

    PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A

    dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan

    Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :

    Data produksi Bulan Januari 20X1

    Departemen A Departemen B

    Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian

    sebagai berikut :

    Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %

    Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %

    200 kg

    100 kg

    Produk yang hilang pada awal proses 100 kg 200 kg

  • Metode Harga Pokok Proses - page 8

    Biaya produksi Bulan Januari 20X1

    Departemen A Departemen B

    Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp -

    Biaya bahan penolong 26.100 16.100

    Biaya tenaga kerja 35.100 22.500

    Biaya overhead pabrik 45.800 24.750

    Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 20X1

    Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh

    departemn A ( unit ekuivalensi)

    Biaya produksi

    Departemen A

    Biaya per kg produk

    yang dihasilkan oleh

    departemen A

    Biaya bahan baku 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg Rp 22.500 Rp 25

    Biaya bahan

    penolong

    700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg 26.100 29

    Biaya tenaga kerja 700 + 40%x200kg=780kg 35.100 45

    Biaya overhead

    pabrik

    700 + 40%x200kg=780kg 46.800 60

    Rp 130.500 Rp 159

    Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 20X1

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159 Rp 111.300

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)

    Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000

    Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800

    Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 % x Rp 45 = 3.600

    Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 % x Rp 60 = 4.800

    Rp 19.200

    Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500

    Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama

    Perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A

    Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A

    Rp 111.300 : 700

    Rp 159,00

    Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A

    setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak

    200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg)

    Rp 222.60

    Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari

    Departemen A

    Rp 63.60

  • Metode Harga Pokok Proses - page 9

    Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 20X1

    Jenis biaya

    Jumlah produk yang

    dihasilkan oleh

    departemen B ( unit

    ekuivalensi)

    Jumlah biaya produksi

    yang ditambahkan di

    departemen B

    Biaya per kg yang

    ditambahkan

    Departemen B

    Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg

    = 460 kg

    Rp 16.100 Rp 35

    Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 %x 100 kg

    = 450 kg

    Rp 22.500 Rp 50

    Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 %x 100 kg

    = 450 kg

    Rp 24.750 Rp 55

    Rp 63.350 Rp 140

    Perhitungan biaya produksi departemen B bulan Januari 20X1

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60 Rp 145.040

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg):

    Harga pokok dari departemen A 100 kg x Rp 222.6 = Rp 22.260

    Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 35 = Rp 2.100

    Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 % x Rp 50 = Rp 2.500

    Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 %x Rp 55 = Rp 2.750

    Rp 29.610

    Jumlah kumulatif dalam departemen B Rp 174.650

    Produk Yang Hilang Pada Akhir Proses

    Contoh:

    PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A

    dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan

    Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :

    Data produksi Bulan Januari 20X1

    Departemen A Departemen B

    Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian

    sebagai berikut :

    Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %

    Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %

    200 kg

    100 kg

    Produk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg

  • Metode Harga Pokok Proses - page 10

    Biaya produksi Bulan Januari 20X1

    Departemen A Departemen B

    Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp -

    Biaya bahan penolong 26.100 16.100

    Biaya tenaga kerja 35.100 22.500

    Biaya overhead pabrik 45.800 24.750

    Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 20X1

    Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh

    departemn A ( unit ekuivalensi)

    Biaya produksi

    Departemen A

    Biaya per kg produk

    yang dihasilkan oleh

    departemen A

    Biaya bahan baku 700 kg + 100 % x 200 kg + 100 kg

    = 1000 kg

    Rp 22.500 Rp 22.5

    Biaya bahan

    penolong

    700 kg + 100 % x 200 kg+ 100 kg

    = 1000 kg

    26.100 26.10

    Biaya tenaga kerja 700 + 40%x200kg + 100 kg = 880kg 35.100 39.89

    Biaya overhead

    pabrik

    700 + 40%x200kg+ 100 kg = 880kg 46.800 53.18

    Rp 130.500 Rp141.67

    Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 20X1

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp

    141.67

    Rp 99.169

    Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang

    pada akhir proses 100 xRp 141,67

    14.167,00

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah

    disesuaikan : 700 x Rp 161,91

    113.334,40

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)

    Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 22.5 = Rp 4.500

    Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 26.1 = Rp 5.220

    Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 % x Rp 39.89 = Rp 3.191,2

    Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 % x Rp 53.18 = Rp 4.254,4

    Rp 17.165.60

    Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500,00

  • Metode Harga Pokok Proses - page 11

    Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi

    pertama

    Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 20X1

    Jenis biaya

    Jumlah produk yang dihasilkan

    oleh departemen B

    (unit ekuivalensi)

    Jumlah biaya

    produksi yang

    ditambahkan di

    departemen B

    Biaya per kg yang

    ditambahkan di

    Departemen B

    Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 kg

    = 660 kg

    Rp 16.100 Rp 24.39

    Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg

    = 650 kg

    Rp 22.500 Rp 34.62

    Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg

    = 650 kg

    Rp 24.750 Rp 38.08

    Rp 63.350 Rp 97.09

    Perhitungan biaya produksi Departemen B bulan Januari 20X1

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B

    (400 x Rp 161.91)

    Rp 64.764,00

    Biaya yang ditambahkan departemen B : 400 x Rp 97.09 38.836,00

    Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses :

    (200 kg ( Rp 161.91+Rp 97.09))

    51.800,00

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah

    disesuaikan : 400 x Rp 388.5

    155.400,00

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg)

    Harga pokok dari departemen A 100 kg x Rp 161.91 = Rp 16.191,00

    Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463,3

    Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 % x Rp 34.62 = 1.731

    Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 % x Rp 38.08 = 1.904

    Rp 21.289.40

    Jumlah biaya produksi Departemen B Rp 176.689.40

  • Metode Harga Pokok Proses - page 12

    LATIHAN

    PT KOREKSI memproduksi produknya secara masal melalui dua departemen produksi :

    departemen 1 dan departemen 2. Data produksi dan biaya produksi bulan januari 2002 di dua

    departemen produksi tersebut disajikan berikut ini :

    Data produksi Dept 1 Dept 2

    Dimasukkan dalam proses bulan ini 31.000 kg

    Unit yang ditransfer ke dept 2 27.000 kg

    Unit yang diterima dari departemen 1 27.000 kg

    Produk yang ditranfer ke gudang 23.000 kg

    Produk dalam proses akhir

    Biaya bahan baku 100 %; biaya konversi 70 %

    Biaya tenaga kerja 40 %; BOP 70 %

    2.000 kg

    3.000 kg

    Produk hilang akhir proses

    Produk hilang akhir proses

    2.000kg

    1.000 kg

    Biaya produksi

    Biaya bahan baku 20.000.000

    Biaya tenaga kerja 31.000.000 33.000.000

    Biaya overhead pabrik 29.000.000 27.000.000

    1. HITUNGLAH UNIT EKUIVALENSI MASING-MASING BIAYA TIAP DEPARTEMEN !

    2. HITUNGLAH BIAYA PER KG TIAP DEPARTEMEN!

    3. HITUNGLAH HARGA POKOK PRODUK SELESAI DAN PRODUK DALAM PROSES TIAP

    DEPARTEMEN!