3. Harga Pokok Proses...

38
HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES (FULL (FULL (FULL (FULL- - -COSTING COSTING COSTING COSTING) ) ) ) - - - pengantar pengantar pengantar pengantar Oleh Oleh Oleh Oleh: : : : Ani Ani Ani Ani Hidayati Hidayati Hidayati Hidayati

Transcript of 3. Harga Pokok Proses...

  • HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES HARGA POKOK PROSES (FULL(FULL(FULL(FULL----COSTINGCOSTINGCOSTINGCOSTING) ) ) ) ---- pengantarpengantarpengantarpengantar

    OlehOlehOlehOleh: : : : AniAniAniAni HidayatiHidayatiHidayatiHidayati

  • Karakteristik Perusahaan yang Berproduksi Massa• Produk yg dihasilkan merupakan produk

    standar• Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan

    adalah sama• Kegiatan produksi dimulai dengan

    diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

  • Karakteristik Metode Harga Pokok Proses• Pengumpulan biaya produksi dilakukan per

    departemen produksi per periode akuntansi.

    • Total biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu dibagi jumlah produk yang tertentu dibagi jumlah produk yang dihasilkan selama periode ybs & dilakukan setiap akhir periode akuntansi (biasanya akhir bulan).

  • • Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi.

    • Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya • Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku, bahan penolong dan biaya tenaga kerja ( baik yang langsung maupun yang tidak langsung).

  • Manfaat informasi harga pokok produksi• Menentukan harga jual produk• Memantau realisasi biaya produksi• Menghitung laba atau rugi periode tertentu• Menentukan harga pokok persediaan produk • Menentukan harga pokok persediaan produk

    jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca

  • VARIASI CONTOH PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES YANG DIURAIKAN DALAM BAB INI MENCAKUP:

    • metode harga pokok proses yang diterapkan dalamperusahaan yang produknya diolah hanya melalui satudepartemen produksi

    • metode harga pokok proses yang diterapkan dalamperusahaan yang produknya diolah melalui lebih darisatu departemen produksi

    • pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses• pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam prosesterhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan:•produk hilang pada awal proses•produk hilang pada akhir proses

  • METODE HARGA POKOK - Produk diolah hanya melalui Satu Departemen Produksi

    (1) Bagaimana menghitung harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang?

    biaya produksi per satuan kuantitas produk jadiX

    Biaya produksi / Unit Ekuivalensi

    Unit Ekuivalensi = unit produk jadi + (unit produk dalam proses akhir X %tin gkat penyelesaian)

  • METODE HARGA POKOK - Produk diolah hanya melalui Satu Departemen Produksi

    (2) Bagaimana menghitung harga pokok persediaan produk dalam proses yang pada akhir bulan belum selesai diproduksi?

    biaya produksi per satuan XKuantitas persediaan produk dalam

    tingkat penyelesaianbiaya produksi per satuan X proses X tingkat penyelesaianpersediaan produk dalam proses

  • Contoh 1#PT ABC mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 201x sbb:Biaya bahan bakuBiaya bahan penolongBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp. 5.000.000Rp 7.500.000Rp 11.250.000Rp 16.125.000

    Total Biaya Produksi Rp 39.875.000Total Biaya Produksi Rp 39.875.000

    Jumlah produk yang dihasilkan selama bulantersebut adalah :

    Produk jadi 2.000 kg

    Produk dalam proses pada akhir bulan, dengantingkat penyelesaian sebagai berikut: Biayabahan baku : 100 %; biaya bahan penolong100 %; biaya tenaga kerja 50 %; biayaoverhead pabrik 30 %

    500 kg

  • Perhitungan Biaya Produksi per Satuan

    Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi

    Biaya Produksiper satuan

    Biaya bahan baku Rp. 5.000.000 2.500 Rp.2.000

    Biaya bahan penolong Rp 7.500.000 2.500 Rp.3.000

    Biaya tenaga kerja Rp 11.250.000 2.250 Rp 5.000

    Biaya overhead pabrik Rp 16.125.000 2.150 Rp 7.500

    Rp. 39.875.000 Rp.17.500Rp. 39.875.000 Rp.17.500

    Unit Ekuivalensi BBB = 2.000 + (500*100%) = 2.500 kgUnit Ekuivalensi BBP = 2.000 + (500*100%) = 2.500 kgUnit Ekuivalensi BTK = 2.000 + (500*50%) = 2.250 kgUnit Ekuivalensi BOP = 2.000 + (500*30%) = 2.150 kg

  • Harga Pokok Produk Jadi:BBB = Rp.2.000 + 2.000 kg = Rp. 4.000.000BBP = Rp.3.000 + 2.000 kg = Rp. 6.000.000BTK = Rp.5.000 + 2.000 kg = Rp.10.000.000BOP = Rp.7.500 + 2.000 kg = Rp.15.000.000 Rp.35.000.000

    …………atau2.000kg X Rp. Rp.17.500 = Rp.35.000.000Harga Pokok Persediaan Produk dalam Proses:BBB = Rp.2.000 + (500*100%) = Rp.1.000.000BBB = Rp.2.000 + (500*100%) = Rp.1.000.000BBP = Rp.3.000 + (500*100%) = Rp.1.500.000BTK = Rp.5.000 + (500*50%) = Rp.1.250.000BOP = Rp.7.500 + (500*30%) = Rp.1.125.000 Rp. 4.875.000Total Biaya Produksi Januari 201x Rp.39.875.000

  • Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp 5.000. 000

    Persediaan bahan baku Rp 5.000.000

    Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolongBarang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 7.500. 000

    Persediaan bahan penolong Rp 7.500.000

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerjaJurnal untuk mencatat biaya tenaga kerjaBarang dalam proses-biaya tenaga kerja Rp 11.250.00 0

    Gaji dan upah Rp 11.250.000

  • Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrikBarang dalam proses- BOP Rp 16.125.000

    Berbagai rekening yang dikredit Rp 16.125.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

    Persediaan produk jadi Rp 35.000.000Barang dalam proses -biaya bahan baku Rp 4.000.000Barang dalam proses -biaya bahan baku Rp 4.000.000Barang dalam proses-biaya bahan penolong Rp 6.000.000Barang dalam proses-biaya tenaga kerja Rp 10.000.000Barang dalam proses-BOP Rp 15.000.000

  • Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai dioleh pada akhir bulan januari 20x1

    Persediaan produk dalam proses Rp 4.875.000Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp 1.000.000Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp 1.500.0 00Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp 1.250.000Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp 1.125. 000

  • METODE HARGA POKOK PROSES –PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

    • Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif.

    • Maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri departemen setelah departemen pertama terdiri dari: (1) biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya, (2) biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama

  • Contoh 2#PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkanproduknya: Departemen A dan Departemen B. Data produksi danbiaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari20x1 disajikan sebagai berikut :

    KETERANGAN DEPARTEMEN-1 DEPARTEMEN-2

    Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Dep.-2 30.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kgProduk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg

    Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20x1:Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp 70.000Rp 155.000Rp 248.000

    Rp 270.000Rp 405.000

    Tingkat penyelesaian produk dalam produkproses akhir:Biaya bahan bakuBiaya konversi

    100%20% 50%

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-1:

    Harga Pokok Produk Jadi = Rp.15 x 30.000 = Rp.450.000Harga pokok persediaan produk dalam proses

    BIAYA PRODUKSI TOTAL (Rp.) UNIT EKUIVALENSI BIAYA PROD UKSI PER KG

    Bahan baku 70.000 30.000 + 5.000(100%)= 35.000 Rp. 2

    Tenaga kerja 155.000 30.000 + 5.000(20%)= 31.000 5

    Overbead pabrik 248.000 30.000 + 5.000(20%)= 31.000 8

    473.000 Rp.15

    Harga pokok persediaan produk dalam proses• Biaya bahan baku : 100 % x 5.000 x Rp 2 = Rp.10.000• Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp.5.000• Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= Rp 8.000

    Rp.23.000Jumlah biaya produksi Departemen-1 bulan januari 20 x1= Rp.473.000

  • Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku Dep.1:Barang dalam proses-BBB Dep.1 Rp 70.000

    Persediaan bahan baku Rp 70.000

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja Dep.1 :Barang dalam proses- BTK Dep.1 Rp 155.000

    Gaji dan upah Rp 155.000

    Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik Dep.1: Barang dalam proses- BOP Dep.1 Rp 248.000

    Berbagai rekening yang di kredit Rp 248.000

  • Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen 1 ke departemen 2:

    Barang dalam proses – BBB Dep.2 Rp 450.000Barang dalam proses- BBB Dep. 1 Rp 60.000Barang dalam proses- BTK Dep. 1 Rp 150.000Barang dalam proses- BOP Dep. 1 Rp 240.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah dalam department 1 pada akhir bulan januari 20x1

    Persediaan produk dalam proses -departemen A Rp 23.000Persediaan produk dalam proses -departemen A Rp 23.000Barang dalam proses- BBB Dep. 1 Rp 10.000Barang dalam proses- BTK Dep. 1 Rp 5.000Barang dalam proses- BOP Dep. 1 Rp 8.000

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-2:

    Harga Pokok Produk Jadi:Harga pokok dari departemen-1: 24.000 x Rp 15 = Rp.360.000Harga pokok dari departemen-2: 24.000 xRp.25 = Rp.600.000 Rp.960.000

    BIAYA PRODUKSI TOTAL (Rp.) UNIT EKUIVALENSI BIAYA PROD UKSI PER KG

    Tenaga kerja 270.000 24.000 + 6.000(50%)= 27.000 Rp. 10

    Overbead pabrik 405.000 24.000 + 6.000(50%)= 27.000 15

    675.000 Rp.25

    Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:• Harga pokok dari departemen-1: 6.000 x Rp 15 = Rp.90.000• Biaya tenaga kerja 50 % x 6.000 x Rp 10 = Rp.30.000• Biaya overhead pabrik 50 % x 6.000 x Rp 15 = Rp.45.000 Rp.165.000Jumlah biaya produksi Departemen-2 bulan januari 20 x1= Rp.1.125.000

  • Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari departemen A: :Barang dalam proses – BBB Dep.2 Rp 450.000

    Barang dalam proses-BBB Dep.1 Rp 60.000Barang dalam proses-BTK Dep.1 Rp 150.000Barang dalam proses-BOP Dep.1 Rp 240.000

    Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja Dep.2:Barang dalam proses- BTK Dep.2 Rp 270.000

    Gaji dan upah Rp 270.000Gaji dan upah Rp 270.000Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik dep.2:Barang dalam proses- BOP Dep.2 Rp 405.000

    Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000

  • Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen 2 ke gudang

    Persediaan produk jadi Rp 960.000Barang dalam proses- BBB Dep.2 Rp 360.000Barang dalam proses- BTK Dep.2 Rp 240.000Barang dalam proses- BOP Dep.2 Rp 360.000

    Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah dalam department A pada akhir bulan januari 20x1

    Persediaan produk dalam proses -dep.2 Rp 165.000Persediaan produk dalam proses -dep.2 Rp 165.000Barang dalam proses- BBB Dep.2 Rp 90.000Barang dalam proses- BTK Dep.2 Rp 30.000Barang dalam proses- BOP Dep.2 Rp 45.000

  • Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan

  • Contoh 3#PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke duadepartemen tersebut untuk bulan Januari 20x1 disajikan dalam gambar berikut :

    KETERANGAN DEPARTEMEN-1 DEPARTEMEN-2

    Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Dep.-2 700 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, denganProduk dalam proses akhir bulan, dengantingkat penyelesaian sebagai berikut :Biaya bahan baku & penolong 100 %, biayakonversi 40 %.Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi50 %

    200 kg

    100 kgProduk yang hilang pada awal proses 100 kg 200 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20x1:Biaya bahan bakuBiaya bahan penolongBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp 22.500Rp 26.100Rp 35.100Rp.45.800

    Rp 16.100Rp 22.500

    Rp. 24.750

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-1:

    Harga Pokok Produk Jadi Dep.1 = Rp.159 x 700 = Rp.111.300Harga pokok persediaan produk dalam proses Dep -1

    BIAYA PRODUKSI TOTAL (Rp.)

    UNIT EKUIVALENSI BIAYA PRODUKSI PER KG

    Bahan baku 22.500 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg Rp. 25

    Bahan penolong 26.100 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg 29

    Tenaga kerja 35.100 700 + 40%x200kg=780kg 45

    Overbead pabrik 45.800 700 + 40%x200kg=780kg 60

    130.500 Rp.159

    Harga pokok persediaan produk dalam proses Dep -1• Biaya bahan baku: 100 % x 200kg x Rp 25 = Rp.5.000• Biaya bahan penolong: 100 % x 200kg x Rp 29 = Rp.5.800• Biaya tenaga kerja: 40% x 200kg x Rp 45 = Rp.3.600• Biaya overhead pabrik: 40% x 200kg x Rp 60= Rp 4.800 Rp.19.200Jumlah biaya produksi Departemen-1 bulan januari 20 x1= Rp.130.500

  • • Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg adalah di Departemen B sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg) = Rp. 222.60

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-2:

    Harga Pokok Produk Jadi Dep.2 = (Rp.140+Rp. 222.60) x 400 = Rp 145.040Harga pokok persediaan produk dalam proses Dep -2

    BIAYA PRODUKSI TOTAL (Rp.)

    UNIT EKUIVALENSI BIAYA PRODUKSI PER KG

    Bahan penolong 16.100 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg 35

    Tenaga kerja 22.500 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg 50

    Overbead pabrik 24.750 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg 55

    63.350 Rp.140

    Harga pokok persediaan produk dalam proses Dep -2• Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.6= Rp 22.260• Biaya bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100• Biaya tenaga kerja : 100 kg x 50 % x Rp 50 = 2.500• Biaya overhead pabrik : 100 kg x 50 %x Rp 55 = 2.750 Rp 29.610 • Jumlah biaya produksi Departemen-2 bulan januari 20 x1= Rp 174.650

  • Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuansatuan

  • Contoh 4#PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke duadepartemen tersebut untuk bulan Januari 20x1 disajikan dalam gambar berikut :

    KETERANGAN DEPARTEMEN-1 DEPARTEMEN-2

    Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Dep.-2 700 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, denganProduk dalam proses akhir bulan, dengantingkat penyelesaian sebagai berikut :Biaya bahan baku & penolong 100 %, biayakonversi 40 %.Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi50 %

    200 kg

    100 kgProduk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 20x1:Biaya bahan bakuBiaya bahan penolongBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp 22.500Rp 26.100Rp 35.100Rp.45.800

    Rp 16.100Rp 22.500

    Rp. 24.750

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-1:BIAYA PRODUKSI TOTAL

    (Rp.)UNIT EKUIVALENSI BIAYA PRODUKSI

    PER KG

    Bahan baku 22.500 700 kg + (100 % x 200kg)+ 100 = 1.000kg

    Rp. 25.5

    Bahanpenolong

    26.100 700 kg + (100 % x 200 kg)+100 = 1.000kg

    26.10

    Tenaga kerja 35.100 700 + (40%x200kg)+100=880kg 39.89

    Overbeadpabrik

    45.800 700 + (40%x200kg)+100=880kg 53.18

    130.500 Rp. 141.67

    Harga Pokok Produk Jadi Dep.1 = Rp.141.67 x 700 = Rp 99.169Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang pada akhir proses 100 xRp 141,67= 14.167Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan : 700 x Rp 161,91= Rp.113.336

    130.500 Rp. 141.67

  • Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)

    • Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 22.5 = 4.500• Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 26.1 = 5.220• Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 39.89= 3.191,2• Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 53.18= 4.254,4 Rp 17.165.60

    Jumlah biaya produksi Departemen 1 Rp 130.500,00

  • Perhitungan harga pokok produksi per satuan departe men-2:

    Harga Pokok Produk Jadi Dep.2 = (Rp.97.09+Rp. 161.91) x 400 = Rp 103.600Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses=

    BIAYA PRODUKSI TOTAL (Rp.)

    UNIT EKUIVALENSI BIAYA PRODUKSIPER KG

    Bahan penolong 16.100 400 kg +(60 % x 100 kg)+200kg = 660 kg 24.39

    Tenaga kerja 22.500 400 kg +(50 %x 100 kg)+200kg = 650 kg 34.62

    Overbead pabrik 24.750 400 kg +(50 %x 100 kg)+200kg = 650 kg 38.08

    63.350 97.09

    Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses=200kg x (Rp.97.09+Rp. 161.91)= 51.800

    Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudangsetelah disesuaikan = Rp.388.5 Rp.155.400

  • Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg)388.5

    Harga pokok dari Dep-1= 100kg x Rp. 161.91= Rp.16.191• Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463,3• Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 %x Rp 34.62 = 1.731• Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 %x Rp 34.62 = 1.731• Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 %x Rp 38.08 = 1.904

    Rp .21.289,3

    Jumlah biaya produksi Departemen 2 Rp. 176.689,40

  • LATIHAN 1#PT KOREKSI memproduksi produknya secara masal melalui dua departemenproduksi : departemen 1 dan departemen 2. Data produksi dan biaya produksibulan januari 2002 di dua departemen produksi tersebut disajikan berikut ini :

    KETERANGAN DEPARTEMEN-1

    DEPARTEMEN-2

    Produk yang dimasukkan dalam proses 31.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Dep.-2 27.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 23.000 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, dengantingkat penyelesaian sebagai berikut :Biaya bahan baku 100 %, biaya konversi 70% 2.000 kg

    Biaya tenaga kerja 40 %, BOP 70% 3.000 kg

    Produk yang hilang pada awal proses 2.000 kg 1.000 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 2002:Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp 20.000.000Rp 31.000.000Rp 29.000.000

    Rp 33.000.000Rp 27.000.000

  • • HITUNGLAH UNIT EKUIVALENSI MASING-MASING BIAYA TIAP DEPARTEMEN !

    • HITUNGLAH BIAYA PER KG TIAP DEPARTEMEN!

    • HITUNGLAH HARGA POKOK PRODUK • HITUNGLAH HARGA POKOK PRODUK SELESAI DAN PRODUK DALAM PROSES TIAP DEPARTEMEN!

    ••

  • LATIHAN 2#PT KOREKSI memproduksi produknya secara masal melalui dua departemenproduksi : departemen 1 dan departemen 2. Data produksi dan biaya produksibulan januari 2002 di dua departemen produksi tersebut disajikan berikut ini :

    KETERANGAN DEPARTEMEN-1

    DEPARTEMEN-2

    Produk yang dimasukkan dalam proses 31.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke Dep.-2 27.000 kg

    Produk selesai yang ditransfer ke gudang 23.000 kg

    Produk dalam proses akhir bulan, dengantingkat penyelesaian sebagai berikut :Biaya bahan baku 100 %, biaya konversi 70% 2.000 kg

    Biaya tenaga kerja 40 %, BOP 70% 3.000 kg

    Produk yang hilang pada akhir proses 2.000 kg 1.000 kg

    Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 2002:Biaya bahan bakuBiaya tenaga kerjaBiaya overhead pabrik

    Rp 20.000.000Rp 31.000.000Rp 29.000.000

    Rp 33.000.000Rp 27.000.000

  • • HITUNGLAH UNIT EKUIVALENSI MASING-MASING BIAYA TIAP DEPARTEMEN !

    • HITUNGLAH BIAYA PER KG TIAP DEPARTEMEN!

    • HITUNGLAH HARGA POKOK PRODUK • HITUNGLAH HARGA POKOK PRODUK SELESAI DAN PRODUK DALAM PROSES TIAP DEPARTEMEN!

    ••

  • semoga sukses