Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner
-
Upload
indah-nurul-mutiah -
Category
Documents
-
view
245 -
download
3
Transcript of Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner
Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner
Dita Ditafrihil Fuadah
Jurusan Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan A.H. Nasution Nomor 105 Bandung 40614
INDONESIA
Abstrak
Metode geolistrik adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui
benda-benda apa yang terdapa didalam tanah tanpa harus menggali tanah itu sendiri.
Pada percobaan ini kami mencoba untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari
metode geolistrik. Dari hasil percobaan ini kami dapat mengirakanbenda apa yang
tertanam didalam pasir yang dibuat oleh asisten. Didalam tanahnya terdapat sebuah
benda yang bersifat logam karena dari hasil percobaan ini kami memperkirakan benda yang
mempunyai tahanan jenis yang sangat besar jika dibandingkan melalui gambar.
Kata kunci: metode geolistrik, resistansi, resistansivitas.
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Bumi adalah sumber segala jenis kekayaan
alam yang sampai sekarang belum
terjamah oleh manusia secara keselurhan.
Dewasa ini, tidak sulit untuk menemukan
kandungan dalam bumi yang pada
prinsipnya tak bisadilihat oleh kasat mata.
Sedangkan kebutuhan manusia terhadap
jenis material dalam tanah sekarang ini tak
bisa dihindari lagi, maka untuk
menyelesaikan masalah masalah tersebut
di atas, perlu dilakukan studi ke-geofisika-
an. Penelitian ini merupakan suatu studi
geofisika yang menerapkan metode
geolistrik tahanan jenis konfigurasi
Wenner Schlumberger.
Geolistrik adalah salah satu metode
geofisika yang digunakan untuk
menginterpretasi bawah permukaan tanah
dengan menggunakan konsep fisika dan
tanpa merusak material-material tersebut.
Prinsip kerja geolistrik adalah mengukur
tahanan jenis dengan mengalirkan arus
listrik kedalam batuan atau tanah melalui
elektroda arus. Kemudian arus diterima
oleh elektroda potensial dengan
menganggap bumi sebagai
resistor.Penggunaan geolistrik pertama
kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger
pada tahun 1912. Metode geolistrik
tahanan jenis konfigurasi Wenner
merupakan salah satu metoda geofisika
untuk mengetahui perubahan tahanan
jenis lapisan batuan di bawah
permukaan tanah dengan cara
mengalirkan arus listrik DC (‘Direct
Current’) yang mempunyai tegangan
tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus
listrik ini menggunakan 2 buah elektroda
Arus A dan B yang ditancapkan ke dalam
tanah dengan jarak tertentu. Semakin
panjang jarak elektroda AB akan
menyebabkan aliran arus listrik bisa
menembus lapisan batuan lebih dalam.
I.2. Tujuan Percobaan
1. Memahami prinsip hukum OHM
2. Memahami konsep tahanan jenis
3. Memahami cara menginterpretasi
material yang terkandung di bawah
permukaan tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Konsep Geolistrik
batuan dan mineral yang ada di bumi
memiliki sifat listrik. Sifat listrik
batuan maupun mineral terdiri atas
potensial listrik alami, konduktivitas
listrik, dan konstanta dielektrik.
Konduktivitas listrik adalah sifat yang
paling dominan dibandingkan yang
lainnya. Arus listrik dapat mengalir pada
batuan mineral melalui 3
cara yaitu:
1. Konduksi elektronik
Konduksi elektronik merupakan aliran
elektron bebas yang terdapat pada
batuan maupun mineral. Karena pada
batuan/ mineral ini terdapat banyak
elektron bebas didalamnya sehingga arus
listrik dialirkan dalam batuan/ mineral
oleh elektron bebas.
2. Elektrolitik
Konduksi elektrolitik terjadi ketika pori
– pori batuan atau mineral yang terisi
oleh fluida elektrolitik, dimana aliran
muatan terjadi melalui aliran aliran
ion elektrolit. Intinya adalah arus listrik
dibawa oleh ion ion elektrolit.
3. Dielektrik
Konduksi dielektrik terjadi bila batuan
atau mineral berperan sebagai
dielektrik ketika dialiri arus sehingga
terjadi polarisasi pada batuan ataupun
mineral tersebut. Konduktivitas listrik
( σ kebalikan dari resistivitas )
bergantung pada porositas batuan dan
mobilitas dari air ( atau fluida lainnya )
untuk melewati ruang berpori bergantung
pada sifat mobilitas ionik dan
konsentrasi larutan, viskositas (ɳ)
temperatur , dan tekanan.
II.2. Konfigurasi Geolistrik
Metoda geolistrik terdiri dari beberapa
konfigurasi, misalnya yang ke 4 buah
elektrodanya terletak dalam satu garis
lurus dengan posisi elektroda AB dan
MN yang simetris terhadap titik pusat
pada kedua sisi yaitu konfigurasi
Wenner dan Schlumberger. Setiap
konfigurasi mempunyai metoda
perhitungan tersendiri untuk
mengetahui nilai ketebalan dan tahanan
jenis batuan di bawah permukaan.
Metoda geolistrik konfigurasi
Schlumberger merupakan metoda favorit
yang banyak digunakan untuk
mengetahui karakteristik lapisan batuan
bawah permukaan dengan biaya survei
yang relatif murah.Umumnya lapisan
batuan tidak mempunyai sifat
homogen sempurna, seperti yang
dipersyaratkan pada pengukuran
geolistrik. Untuk posisi lapisan batuan
yang terletak dekat dengan
permukaan tanah akan sangat
berpengaruh terhadap hasil
pengukuran tegangan dan ini akan
membuat data geolistrik menjadi
menyimpang dari nilai sebenarnya.
Yang dapat mempengaruhi homogenitas
lapisan batuan adalah fragmen batuan
lain yang menyisip pada lapisan, faktor
ketidakseragaman dari pelapukan batuan
induk, material yang terkandung pada
jalan, genangan air setempat, perpipaan
dari bahan logam yang bisa menghantar
arus listrik, pagar kawat yang
terhubung ke tanah
dsbnya.‘Spontaneous Potential’ yaitu
tegangan listrik alami yang umumnya
terdapat pada lapisan batuan
disebabkan oleh adanya larutan
penghantar yang secara kimiawi
menimbulkan perbedaan tegangan pada
mineral-mineral dari lapisan batuan
yang berbeda juga akan menyebabkan
ketidak-homogenan lapisan batuan.
Perbedaan tegangan listrik ini
umumnya relatif kecil, tetapi bila
digunakan konfigurasi Schlumberger
dengan jarak elektroda AB yang
panjang dan jarak MN yang relatif
pendek, maka ada kemungkinan
tegangan listrik alami tersebut ikut
menyumbang pada hasil pengukuran
tegangan listrik pada elektroda MN,
sehingga data yang terukur menjadi
kurang benar.Untuk mengatasi adanya
tegangan listrik alami ini hendaknya
sebelum dilakukan pengaliran arus
listrik, multimeter diset pada tegangan
listrik alami tersebut dan kedudukan awal
dari multimeter dibuat menjadi nol.
Dengan demikian alat ukur
multimeter akan menunjukkan
tegangan listrik yang benar-benar
diakibatkan oleh pengiriman arus pada
elektroda AB. Multimeter yang
mempunyai fasilitas seperti ini hanya
terdapat pada multimeter dengan akurasi
tinggi.
II.3. Konfigurasi Geolistrik Wenner
Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini
adalah ketelitian pembacaan tegangan
pada elektroda MN lebih baik dengan
angka yang relatif besar karena
elektroda MN yang relatif dekat
dengan elektroda AB. Disini bisa
digunakan alat ukur multimeter dengan
impedansi yang relatif lebih
kecil.Sedangkan kelemahannya adalah
tidak bisa mendeteksi homogenitas
batuan di dekat permukaan yang bisa
berpengaruh terhadap hasil
perhitungan. Data yang didapat dari
cara konfigurasi Wenner, sangat sulit
untuk menghilangkan factor non
homogenitas batuan, sehingga hasil
perhitungan menjadi kurang akurat.
Gambar 1. Susunan elektroda konfigurasi
wenner-schlumberger.
ρ=KVI
Dimana K adalah faktor geometri yang
tergantung oleh penempatan elektroda di
permukaan dan ρ adalah resistivitas
(tahanan jenis)
K= 2π1r1
+1r2
+1r3
+…+1rn
maka nilai resistivitas untuk metode
Wenner-Schlumberger dapat dihitung
dengan faktor geometrikesis
ρ=Rn (n+1 ) a ∆VI
Tabel 1. Nilai Resistivitas Material-
material Bumi
Material Resistivity (Ohm-Meter)
Air (Udara)
Pyrite (Pirit) 0.01-100
Quartz (Kwarsa) 500-800000
Calcite (Kalsit) 1×1012-1×1013
Rock Salt (Garam Batu) 30-1×1013
Granite (Granit) 200-10000
Andesite (Andesit) 1.7×102-45×104
Basalt (Basal) 200-100000
Limestoes (Gamping) 500-10000
Sandstone (Batu Pasir) 200-8000
Shales (Batu Tulis) 20-2000
Sand (Pasir) 1-1000
Clay (Lempung) 1-100
Ground Water (Air Tanah) 0.5-300
Sea Water (Air Asin) 0.2
Magnetite (Magnetit) 0.01-1000
Dry Gravel (kerikil kering) 600-10000
Alluvium (Aluvium) 10-800
Gravel (Kerikil) 100-60
III. METODE PERCOBAAN
III.1. Alat dan Bahan
1. Resisvitimeter
2. Dua pasang elektroda (elektroda
potensial dan elektroda arus)
3. Inverter
4. Catu daya
5. Multimeter
6. Penggaris
7. Kabel listrik
8. Tabel data
9. Alat tulis menulis
10. Software Res2dv
III.2. Prosedur Percobaan
Adapun langkah-langkah pada eksperimen
ini adalah Pertama-tama kita sediakan alat-
alat yang akan kita gunakan. Karena
pengaruh cuaca sehingga eksperimen tidak
dilakukan di daerah yang luas/ lapangan
terbuka. Kita gunakan tempat yang
skalanya diperkecil . Lalu dengan
menggunakan penggaris untuk mengatur
jarak spasi, dan 2 buah batang electrode,
pasang elektroda arus (C1C2) dan
elektroda potensial (P1P2) diawali dengan
jarak terdekat yang telah disiapkan pada
table pengukuran Untuk pengukuran kedua
dan seterusnya, pemindahan elektroda arus
dan elktroda potensial dilakukan secara
bersama-sama dengan jarak pada setiap
elektroda yng mana jaraknya adalah (3, 6,
9, 12 dan 15)cm, sambungkan catu daya ke
resisvitimeter, sambungkan capit dari
kesetiap elektroda, resisvitimeter, lakukan
pengecekan alat, setelah semuanya siap
lakukan pengambilan data pada setiap
datum point sesuai dengan kerja alat, catat
arus (I) dan beda potensial (V) dan olah
data melalui software Res2dv. Yang mana
sebelum mengolah data melalui software
Res2v kita harus mendolah data terlebih
dahulu melalui Microsoft excel guna
mencantumkan dan mengolah data yang
telah kita dapat dan selanjutnya kita
masukan paengujian pada notepad dan kita
akan menghasilkan gambar permukaan
tanah berdasarkan warnawarna setiap
material yang ada pada daerah kita teliti
dan amati material apa saja yang ada pada
daerah tersebut serta bahas dan buatlah
kesimpulan.
IV. DATA
Pada eksperimen ini kami memvariasikan
jarak antara elektroda arus dan elektroda
potensial sampai pada daerah percobaan
habis. Dengan masing masing jarak antara
lain 3, 6, 9, 12,dan 15 cm yang mana
hasilnya :
Table 2. Data hasil eksperimen
n A M N B I (A) V0 (V) V (V) k R (Ω) ρ datum
1 0 3 6 9 0.00078 0.016 7.594 18.84 9735.897 183424.3 4.5
1 3 6 9 12 0.00036 0.029 3.831 18.84 10641.67 200489 7.5
1 6 9 12 15 0.0006 0.016 4.494 18.84 7490 141111.6 10.5
1 9 12 15 18 0.0005 0.003 2.557 18.84 5114 96347.76 13.5
1 12 15 18 21 0.00039 0.002 2.698 18.84 6917.949 130334.2 16.5
1 15 18 21 24 0.00046 0.002 1.978 18.84 4300 81012 19.5
1 18 21 24 27 0.00044 0.005 1.545 18.84 3511.364 66154.09 22.5
1 21 24 27 30 0.00051 0.095 5.715 18.84 11205.88 211118.8 25.5
1 24 27 30 33 0.00054 0.04 2.3 18.84 4259.259 80244.44 28.5
1 27 30 33 36 0.00029 0.011 2.139 18.84 7375.862 138961.2 31.5
1 30 33 36 39 0.0003 0.029 2.111 18.84 7036.667 132570.8 34.5
1 33 36 39 42 0.00035 0.054 2.856 18.84 8160 153734.4 37.5
1 36 39 42 45 0.00049 0.094 5.076 18.84 10359.18 195167 40.5
2 0 6 12 18 0.00062 0.395 4.785 75.36 7717.742 581609 9
2 6 12 18 24 0.00053 0.023 3.637 75.36 6862.264 517140.2 15
2 12 18 24 30 0.00045 0.098 32.902 75.36 73115.56 5509988 21
2 18 24 30 36 0.00074 0.155 4.695 75.36 6344.595 478128.6 27
2 24 30 36 42 0.00057 0.066 3.514 75.36 6164.912 464587.8 33
3 0 9 18 27 0.00058 0.101 4.279 169.56 7377.586 1250944 13.5
3 9 18 27 36 0.00031 0.204 2.316 169.56 7470.968 1266777 22.5
3 18 27 36 45 0.00029 0.081 1.829 169.56 6306.897 1069397 31.5
4 0 12 24 36 0.00056 0.57 4.25 301.44 7589.286 2287714 18
4 12 24 36 48 0.00031 0.79 2.35 301.44 7580.645 2285110 30
5 0 15 30 45 0.00047 0.07 4.44 471 9446.809 4449447 22.5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah mengolah data secara numerik dan
dengan menggunkan software kami
mendapatkan hasil seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 2. Output gambar dari Software
Res2dv
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa
dipermukaan yang berwarna biru yang
merupakan pasir tidak terdapat benda yang
bersifat resistor. Tetapi ketika semakin
kebawah permukaan pasir terdapat benda
yang memiliki sifat resistansi yang sangat
besar. Berdasarkan gambar pula, kita bisa
melihat terdapat logam dibawah karena
dari perbedaan warna di atas menunjukkan
bahwa ada benda benda dengan resistansi
yang sangat tinggi. Jenis logam yang
berada dalam pasir tersebut bergantung
pada warna yang mencirikan nilai
resistivitasnya.
VI. PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
Suatu benda yang berada dalam tanah
dengan nilai tahanan jenis tertentu, bisa
dicari dengan menggunakan metode
geolistrik dan prinsip konfigurasi
wenner. Metode geolistrik adalah metode
yang digunakan untuk mengetahui suatu
benda yang berada didalam tanah dengan
mengahmbil karakteristik tahanan jenis
suatu benda. Sedangkan untuk niali
resisitivitas yang kecil menunjukkan
struktur tanah semakin padat dan dapat
mengalirkan arus listrik dengan lebih
baik. Resisistivitas bergantung terhadap
jenis batuan atau amterial yang berada di
bawah permukaan. Semakin dalam
permukaan berarti nilai resisitivitasnya
semakin kecil.
VI.2. Daftar Pustaka
[1] Kanata, Bulkis dan Teti Zubaidah. 2008. Aplikasi Metode Geolistrik Jenis Konfigurasi Wenner – Schlumberger untuk Survey Pipa bawah Permukaan.
[2] Kaderie, Almuhran. 1990. Analisis Nilai Resistivitas Batuan dengan Sistem Schlumberger Di Daerah Air Tawar dan air Asin
[3] http://ptbudie.wordpress.com/ 2010/12/24/geolistrik/ (di akses pada tanggal.31 Desember 2012 Pukul.15.00)