METODE FISIKA EKSPERIMEN · Dalam fisika dipelajari interaksi energi dan materi mulai skala kecil...
Transcript of METODE FISIKA EKSPERIMEN · Dalam fisika dipelajari interaksi energi dan materi mulai skala kecil...
METODE FISIKA
EKSPERIMEN
Bab 1 PENDAHULUAN
Ali Warsito
Prodi Fisika, FST Undana
2015
INTERAKSI ENERGI
Dalam fisika dipelajari interaksi energi dan
materi mulai skala kecil sampai yang paling
besar: seperti mekanika kuantum,untuk
mengetahui bentukan makro molekul menjadi
tubuh kita; teori relativitas umum, untuk
mengerti tentang bintang-bintang dan revolusi
galaksi.
VISI FISIKA
Membongkar, mengungkap dan
mendokumentasikan rahasia alam semesta
secara ilmiah dan berkesinambungan mengenai
energi dalam segala perwujudannya yaitu
bentuk terpendam sebagai materi, bentuk
kinetik serta bentuk interaksinya.
HUKUM GRAVITASI NEWTON
• Cerita mengenai Newton yang terkena
sebuah apel dan muncullah gravitasi
Newton melihat apel jatuh
dari pohon dan berpikir:
• Apel mengalami percepatan
• Terdapat gaya yg bekerja
pada apel sehingga timbul
percepatan
• Menyebut gaya “gravitasi”,
dan percepatannya adalah
“percepatan gravitasi”
F = G.M.m/r^2
HIPOTESIS PEMBENTUKAN TATA SURYA
Hipotesis Catastrophic
Sebuah bintang melewati
Matahari cukup dekat sehingga
materi Matahari tertarik keluar
dan membentuk planet
Teori Catastrophic memprediksi:
bintang yang memiliki planet hanya sedikit
Hipotesis Nebula Laplace
Materi cincin terpisah dari awan
yg berotasi, membawa
momentum sudut awan awan
akan berkontraksi selanjutnya
membentuk Matahari Teori Nebula Laplace: hampir
semua bintang akan memiliki
planet
HIPOTESIS NEBULA MATAHARI
Dasar teori modern dari
pembentukan planet.
Planet terbentuk pada saat
yang sama dari awan yang
sama dengan Matahari.
Matahari dan Sistem Tata
Surya terbentuk ~ 5 milyar
tahun yang lalu.
Tempat pembentukan planet
teramati sebagai piringan
debu dari bintang T-Tauri.
Contoh Eksperimentasi Fisika di
Laboratorium untuk
Membongkar Fenomena Fisis
Lab pendulum…coba !
MISI FISIKA
Fisika sebagai sains eksperimental numeratif,
misinya meliputi eksplorasi gejala-gejala alam
aktual secara kualitatif maupun kuantitatif, baik
yang belum diketahui maupun yang muncul
sebagai ramalannya, melakukan berbagai
klarifikasi, penataan dan dokumentasi,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
serta mengekstrapolasi solusinya, dan akhirnya
melakukan implementasi dan aplikasi secara
berkesinambungan untuk mencapai visi.
TEORI DAN EKSPERIMEN
Ada kontinuitas menarik pada sains
yaitu selalu ada koreksi diri untuk
mencari kebenaran dalam keilmuan
(amat dibutuhkan dalam aktivitas
Eksperimen).
Fisika menjelaskan berbagai gejala
alam dengan menggunakan teori
sehingga dapat dibuat suatu
hipotesis, yaitu pernyataan tentang
hubungan antara dua besaran fisis
dalam bentuk fungsi matematik,
yang dapat diuji dengan eksperimen
MENCARI LANDASAN HUBUNGAN
Sering kali juga hal sebaliknya yang terjadi, yaitu suatu gejala berupa hubungan antara dua besaran yang ditemukan secara tidak sengaja perlu diberi penjelasan.
Contoh : angin dan suhu lingkungan, tinggi benda dan gaya, kadar garam dan konduktivitas, atap seng lebih baik dari atap liat cetak
Maka dibuat teori atau model berdasar pada teori fisika lain yang sudah diterima kemudian dibuat perhitungan yang dapat menjelaskan gejala tersebut secara teliti.
MODEL 3-CELL
Model 1-Cell
Model 3-Cell
CONTOH KASUS HUBUNGAN ANTARA
KAPASITAS KALOR KRISTAL CV DENGAN SUHU T
(DALAM KELVIN
Lingkaran-lingkaran kecil menyatakan hasil
pengukuran, dan lengkung Cv(T) menyatakan
fungsi matematis yang diturunkan dari teori.
Cp
Cv
( T )
T
Teori ini diturunkan oleh Albert Einstein pada
tahun 1905, yang dikenal sebagai teori kapasitas
kalor Einstein.. Di sini fungsi Cv(T) yang
menyatakan hubungan antara kapasitas kalor
dan suhu merupakan hipotesis yang harus
diperiksa dengan eksperimen.
Tampak bahwa pada daerah suhu rendah
prediksi teori Einstein tidak didukung oleh hasil
pengukuran. Apakah teori Einstein
seluruhnya salah?
Debye kemudian membuat teori yang dapat
menghasilkan prediksi teori dalam bentuk fungsi
matematis yang cocok dengan hasil eksperimen
untuk seluruh daerah suhu.
JADI….
Kebenaran TEORI selalu diuji oleh
EKSPERIMEN
Jika ada perbedaan antara Teori dan
Eksperimen, Nilai EKSPERIMEN yang diacu,
dengan ketentuan :
1. dilakukan dengan METODE dan PROSEDUR
yang tepat
2. ALAT UKUR yang digunakan STANDAR dan
bekerja dengan baik
LANGKAH METODE ILMIAH
JENIS PENGUKURAN
Pengukuran LANGSUNG
Diperoleh dari pembacaan Skala Alat ukur
( mis : suhu termometer, arus
amperemeter, diameter mikrometer
sekrup )
Pengukuran TAK LANGSUNG
Diperoleh dengan Perhitungan yang tidak terbaca
langsung dari Alat.
( mis : penggunaan formulasi untuk mencari Konstanta pegas , Daya listrik,Konduktivitas }
MANA yang LEBIH SULIT ??
Pengukuran TUNGGAL
Dilakukan satu kali saja, dan tidak mungkin didapatkan data ulang setelah kejadian.
( mis : suhu udara di jam 08.00 hari senin 30 oktober 2015, intensitas bunyi petir
Pengukuran BERULANG
Bisa dilakukan lebih dari satu kali, pada objek yang sama dengan alat ukur yang sama atau berbeda.
MANA yang lebih teliti ??
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Pengambilan Data harus BENAR
Pengukuran BERULANG
Penggunaan ALAT AKURAT dan TELITI
KALIBRASI alat secara periodik
DOKUMENTASI data pengukuran
Penyebab Hasil Pengukuran kurang Akurat dan
Teliti, diantaranya :
Alat Tidak Terkalibrasi
Human Error ( Sophisticated, Parallax error )
Faktor Lingkungan
ALAT UKUR
PANJANG :
Mistar, ketelitian 0,05 cm ( dari mana ?)
Jangka Sorong, Micrometer Sekrup
WAKTU :
Stopwatch, Timer, Jam
MASSA :
Balance, Timbangan dll
LISTRIK :
Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter, Galvanometer
Model (Lab EM, jembatan Wheatstone ? ), E