Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

14
Metode dari sistem pencahayaan buatan SNI 2001 meliputi; 1. Penentuan tingkat pencahayaan minimum (E) yang direkomendasikan, tingkat pencahayaan minimum yang direkomendasikan tercantum dalam tabel 1 Tingkat Pencahayaan minimum yang direkomendasikan. Tabel 1. Tabel tingkat pencahayaan yang direkomendasikan Fungsi ruangan Tingkat Pencahaya an (lux) Kelompok renderas i warna Keterangan Rumah Tinggal : Teras 60 1 atau 2 Ruang tamu 120~250 1 atau 2 Ruang makan 120~250 1 atau 2 Ruang kerja 120~250 1 Kamar tidur 120~250 1 atau 2 Kamar mandi 250 1 atau 2 Dapur 250 1 atau 2 Garasi 60 3 atau 4 Perkantoran : Ruang Direktur 350 1 atau 2 Ruang kerja 350 1 atau 2 Ruang komputer 350 1 atau 2 Ruang rapat 300 1 atau 2 Ruang gambar 750 1 atau 2 Gunakan pencahayaan setempat pada meja gambar. Gudang arsip 150 3 atau 4 Ruang arsip aktif. 300 1 atau 2 Lembaga Pendidikan : Ruang kelas 250 1 atau 2 Perpustakaan 300 1 atau 2 Laboratorium 500 1 Ruang gambar 750 1 atau 2 Gunakan pencahayaan setempat pada meja

Transcript of Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Page 1: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Metode dari sistem pencahayaan buatan SNI 2001 meliputi;

1. Penentuan tingkat pencahayaan minimum (E) yang direkomendasikan, tingkat pencahayaan

minimum yang direkomendasikan tercantum dalam tabel 1 Tingkat Pencahayaan minimum yang

direkomendasikan.

Tabel 1. Tabel tingkat pencahayaan yang direkomendasikan

Fungsi ruanganTingkat

Pencahayaan(lux)

Kelompokrenderasi

warnaKeterangan

Rumah Tinggal :Teras 60 1 atau 2Ruang tamu 120~250 1 atau 2Ruang makan 120~250 1 atau 2Ruang kerja 120~250 1Kamar tidur 120~250 1 atau 2Kamar mandi 250 1 atau 2Dapur 250 1 atau 2Garasi 60 3 atau 4

Perkantoran :Ruang Direktur 350 1 atau 2Ruang kerja 350 1 atau 2Ruang komputer 350 1 atau 2Ruang rapat 300 1 atau 2Ruang gambar

750 1 atau 2 Gunakan pencahayaan setempat pada meja gambar.

Gudang arsip 150 3 atau 4Ruang arsip aktif. 300 1 atau 2

Lembaga Pendidikan :Ruang kelas 250 1 atau 2Perpustakaan 300 1 atau 2Laboratorium 500 1Ruang gambar

750 1 atau 2 Gunakan pencahayaan setempat pada meja gambar.

Kantin 200 1Hotel dan Restauran :

Lobby, koridor 100 1

Pencahayaan pada bidang vertikal sangat penting untuk menciptakan suasana/kesan ruang yang baik.

Ballroom/ruang sidang. 200 1 Sistem pencahayaan harus di rancang untuk menciptakan suasana yang sesuai. Sistem pengendalian “switching”

Page 2: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

dan “dimming” dapat digunakan untuk memperoleh berbagai efek pencahayaan.

Ruang makan. 250 1Cafetaria. 250 1

Kamar tidur. 150 1 atau 2Diperlukan lampu tambahan pada bagian kepala tempat tidur dan cermin.

Dapur. 300 1Rumah Sakit/

Balai pengobatan:Ruang rawat inap.

250 1 atau 2

Ruang operasi, ruang bersalin.

300 1Gunakan pencahayaan setempat pada tempat yang diperlukan.

Laboratorium 500 1 atau 2Ruang rekreasi dan rehabilitasi.

250 1

Pertokoan/Ruang pamer:

Ruang pamer dengan obyekberukuran besar (misalnyamobil).

500 1

Tingkat pencahayaan ini harus di-penuhi pada lantai. Untuk beberapa produk tingkat pencahayaan pada bidang vertikal juga penting.

Toko kue dan makanan. 250 1Toko buku dan alat tulis/gambar.

300 1

Toko perhiasan, arloji. 500 1Toko Barang kulit dan sepatu.

500 1

Toko pakaian. 500 1

Pasar Swalayan. 500 1 atau 2Pencahayaan pada bidang vertical pada rak barang.

Toko alat listrik (TV,Radio/tape, mesin cuci, danlain-lain).

250 1 atau 2

Industri (Umum):Ruang Parkir 50 3Gudang 100 3Pekerjaan kasar. 100~200 2 atau 3Pekerjaan sedang 200~500 1 atau 2Pekerjaan halus 500~1000 1

Page 3: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Pekerjaan amat halus 1000~2000 1Pemeriksaan warna. 750 1

Rumah ibadah:

Mesjid 200 1 atau 2

Untuk tempat-tempat yang mem butuhkan tingkat pencahayaan yang lebih tinggi dapat digunakan pencahayaan setempat.

Gereja 200 1 atau 2 Idem Vihara 200 1 atau 2 idem

Sumber : SNI Pencahayaan buatan, 2001.

2. Tingkat Pencahayaan Rata-rata (Erata-rata)

Erata−rata=F total×kp×kd

Alux

.....................(1)

Dimana :

Erata-rata = Tingkat pencahayaan rata-rata (lux)

Ftotal = Fluks luminous total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen).

A = Luas bidang kerja (m2)

kp = Koefisien penggunaan

kd = Koefisien depresiasi (penyusutan)

3. Jumlah armatur yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan tertentu.

Untuk menghitung jumlah armatur, terlebih dahulu dihitung fluks luminous total yang

diperlukan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan yang direncanakan, dengan menggunakan

persamaan:

F total=E×A

kp×kd(lumen )

........................(2)

kemudian jumlah armatur dihitung dengan persamaan:

N total=

F total

F1×n ........................................(3)

Page 4: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Dimana :

Erata-rata = Tingkat pencahayaan rata-rata (lux)

Ftotal = Fluks luminous total dari semua lampu yang menerangi bidang kerja (lumen).

A = Luas bidang kerja (m2)

kp = Koefisien penggunaan

kd = Koefisien depresiasi (penyusutan)

Ntotal = Jumlah armatur

F1 = Fluks luminous satu buah lampu

n = Jumlah lampu dalam satu armatur

4.Kebutuhan daya

Daya listrik yang dibutuhkan untuk mendapatkan tingkat pencahayaan rata-rata tertentu pada

bidang kerja dihitung dengan menghitung terlebih dahulu jumlah lampu yang diperlukan dengan

persamaan:

Nlampu = Narmatur x n..........................................(4)

Dimana:

Nlampu = Jumlah lampu

n = Jumlah lampu dalam satu armatur

Daya yang dibutuhkan untuk semua armatur dapat dihitung dengan persamaan:

Wtotal = Nlampu x W1............................................(5)

dimana :

Wtotal = daya total yang dibutuhkan (Watt)

W1 = daya setiap lampu (Watt)

Page 5: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Dengan membagi daya total dengan luas bidang kerja, didapatkan kepadatan daya (Watt/m 2)

yang dibutuhkan untuk system pencahayaan tersebut.

Page 6: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Tabel 2. perhitungan Tingkat Pencahayaan

Ruangan 

Kp Kd E

(Lux)

A

(m2)

F total=E×A

kp×kd

(lumen)

F1

(lumen)n N total

¿F total

F1×n

Nlampu = Narmatur x n

W1 (Watt)

Wtotal = Nlampu x

W1

(Watt) PHILIPS

1. Loby 0.95 0.8 100 486.4 64000 1800 2 18 36 26 936 PL-C

2. Pengelola                        

a. Pengelola 1 0.9 0.8 350 76.8 37333.33 3250 2 6 12 36 432 TL-D Super 80

b. Pengelola 2 0.9 0.8 350 76.8 37333.33 3250 2 6 12 36 432 TL-D Super 80

3. Bank                        

a. Bank 1 0.95 0.8 350 26.88 12378.94 3000 1 4 4 45 180 ECOTONE HL

b. Bank 2 0.95 0.8 350 26.88 12378.94 3000 1 4 4 45 180 ECOTONE HL

4. Lavatory 1                        

a. Lavatory Pria                        

-toilet 1 0.9 0.8 250 3.36 1166.66 900 1 1 1 15 15ECOTONE PLE-U

-toilet 2 0.9 0.8 250 3.36 1166.66 900 1 1 1 15 15ECOTONE PLE-U

-pedestal 0.9 0.8 250 15.6 5416.66 1750 1 3 3 25 75 ALTO

b. Lavatory Wanita                        

-toilet 1 0.9 0.8 250 3.36 1166.66 900 1 1 1 15 15ECOTONE PLE-U

-toilet 2 0.9 0.8 250 3.36 1166.66 900 1 1 1 15 15ECOTONE PLE-U

-pedestal 0.9 0.8 250 15.6 5416.66 1750 1 3 3 25 75 ALTO

Page 7: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Nilai – nilai kp, F1, dan W1 pada tabel 2 diperoleh dari tabel katalog produk lampu philips

yang terdapat pada lampiran 2 (tabel 1. Katalog lampu dan armatur). Nilai koefisien depresiasi (kd)

adalah sebesar 0,8, nilai ini didasarkan pada standar SNI 2001 tentang tingkat pencahayaan buatan.

Sedangkan pemilihan lampu dipilih berdasarkan tabel 1 Tingkat pencahayaan yang

direkomendasikan.

Pada tabel 2 untuk ruang pengelola pemilihan lampu jatuh pada lampu jenis TL-D Super 80

(36 Watt) dengan F1 = 3250 lumen. Pemilihan ini berdasarkan dalam tabel 4.1, dari tabel tersebut

dapat diketahui bahwa untuk ruang pengelola dapat dikategorikan sebagai ruang kantor dengan

tingkat pencahayan yang dibutuhkan = 350 lux dan kelompok rendensi warna (Ra) yang

direkomendasikan adalah kelompok 1 atau 2. Kelompok rendensi warna 1, merupakan kelompok

dengan nilai Ra > 85 dan kelompok rendensi warna 2 adalah kelompok dengan nilai rendensi warna

yaitu 70 < Ra < 85.

Dari katalog produk lampu dan armatur Philips dalam lampiran 5, lampu TL-D Super 80

dengan daya 36 Watt mempunyai Ra= 83 dan temperatur warna = 5000 kelvin. Jadi lampu TL-D

Super 80 (36 Watt) dengan Ra= 83 nilai ini sesuai dengan kelompok rendensi warna 2, yaitu 70>Ra

< 85 dan dari tabel yang sama pada lampiran 5 temperatur warna dari lampu TL-D Super 80 (36

Watt) = 5000 K sehingga pemilihan temperatur warna dengan nilai 5000 K sudah sesuai, karena

berdasarkan SNI 2001 tentang tampak warna dari lampu, temperatur warna = 5000 K termasuk

dalam kategori warna sedang atau Neutral White. Hal ini sesuai dengan standar SNI bahwa untuk

penerangan perkantoran di Indonesia disarankan memakai lampu dengan temperatur warna antara

3300 - 5300 Kelvin.

Pemilihan TL-D super 80 sudah tepat karena sesuai dengan SNI 2001 tentang perancangan sistem

pencahayaan buatan pada bangunan gedung. Pada tabel 2 semua lampu yang digunakan dipilih

berdasarkan SNI 2001 tentang perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung yang

disesuaiakan dengan produk katalog lampu dalam tabel 3.

Page 8: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

Tabel 3. tabel katalog lampu PhilipsProduct Description Volt

(V)Watt Cap Color

Temp(K)

Lumen (lm)

CRI(Ra)

PL-C 220 26 G24 2700 1800 83PL-C 220 20 G24 2700 600 87ECOTONE PLE-U 220 15 G24 2700 900 83ECOTONE PLE-U 220 20 G24 2700 1350 83ECOTONE HL 220 45 G24 3000 3000 83ECOTONE HL 220 65 G10 3000 4200 83PL-L 220 36 2G1 3500 2900 82PL-L 220 40 2G1 3500 3500 82ALTO 220 25 GX2 2700 1750 82ESENSIAL 220 25 G23 2700 1500 83ESENSIAL 220 20 G23 2700 1250 83TORNADO 220 20 G21 2700 1250 82DECOTWIST 220 25 G21 2700 1700 83TL-D Super 80 220 36 G13 5000 3250 83TL-5 220 35 G13 5000 3300 83ARENA VISION 220 1000 G40 5000 90000 87

Sumber: Philips;2008

Beban Ruangan Beban Fase

Page 9: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

( VA)

R S T

Penerangan I

- Pengelola 1 540 - -

- Lavatori 1, kios1 dan

teras

- 550 -

- Bank 1, ATM 1 dan

Drop off

- - 537, 5

Penerangan II

- Loby (10 titik), ATM 2

dan Kios 2.

800 - -

- Loby (8 titik) dan Bank

2

- 745 -

- Pengelola 2 dan

lavatory - - 802,5

Penerangan III

Ruang Serbaguna (6

titik)

2500 2500 2500

Ruang Serbaguna (6

titik)

2500 2500 2500

Ruang Panggung812.5 1300 1300

Penerangan IV - Cafe1, cafe 2, cafe 3

dan lavatory

593,75 - -

- Rias Wanita, rias pria - 575 -

Page 10: Metode Dari Sistem Pencahayaan Buatan Sni 2001

dan masing-masing

lavatory ruang rias.

- Cafe 4, cafe 5, cafe 6

dan lavatory

- - 593,75

Penerangan V

- Toko 1 dan selasar 223,75 - -

- Toko 2 dan selasar - 223,75 -

- Tunggu pementasan

dan selasar

- - 217,5

Penerangan VI - Selasar 1 (sirkit 1) 487,5 - -

- Selasar 1 (sirkit 2) - 487,5 -

- Selasar 1 (sirkit 3) - - 487,5

Penerangan VII

- Selasar 2 (sirkit 1) 487,5 - -

- Selasar 2 (sirkit 2) - 487,5 -

- Selasar 2 (sirkit 3) - - 487,5

Penerangan VIII

- Selasar 3 (6 titik) 487,5 - -

- Selasar 3 (2 titik),

Tangga 1dan 3

- 422,5 -

- Selasar 3 (2 titik),

Tangga 2 dan 4

- 422,5

Total Beban9432.5 9791.25 9848.75