Metode Cut Off

6
[Type here] Metode Dewatering Cut Off Pada metode dewatering cut off ini aliran air tanah dipotong dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan: 1. Steel Sheet Pile 2. Concrete diaphragm wall 3. Secant piles 4. Slurry Trenches (tidak dapat berfungsi sebagai penahan tanah) Potongan Metode Cut Off Tampak Atas Metode Cut Off Metode Cut Off, digunakan bila: Sama dengan persyaratan pada Metode dewatering predrainage , kecuali item terakhir (karena pada metode dewatering Cut Off ini tidak ada penurunan muka air tanah di sekitarnya). Dinding Cut Off diperlukan juga untuk struktur penahan tanah. Gedung sebelah yang ada, sensitif terhadap penurunan muka air tanah. Tidak tersedia saluran pembuang (saluran drain). Diperlukan untuk menunjang metode Top Down pada pekerjaan basement. Pelaksanaan Metode Cut Off: Prinsip metode dewatering Cut Off ini adalah memotong aliran air dengan suatu dindingpembatas, sehingga daerah yang dikehendaki dapat terbebas dari air tanah. Ditinjau dari pergerakan air tanah, Metode dewatering cut off ini paling baik, karena tidak terjadi aliran air tanah, dan tidak terjadi penurunan muka air tanah di sekeliling luar daerah galian. Jenisdinding yang digunakan beserta urut-urutan kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut:: 1. Steel Sheet Pile:

description

KBG CUT OFF

Transcript of Metode Cut Off

[Type here]

Metode Dewatering Cut Off

Padametode dewateringcut offini aliran air tanah dipotong dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan:

1. Steel Sheet Pile2. Concrete diaphragm wall3. Secant piles4. Slurry Trenches(tidak dapat berfungsi sebagaipenahan tanah)

Potongan Metode Cut Off

Tampak Atas Metode Cut Off

Metode Cut Off, digunakan bila:

Sama dengan persyaratan padaMetode dewatering predrainage, kecuali item terakhir (karena padametode dewatering Cut Offini tidak ada penurunan muka air tanah di sekitarnya).

Dinding Cut Offdiperlukan juga untukstruktur penahan tanah.

Gedungsebelah yang ada, sensitif terhadap penurunan muka air tanah.

Tidak tersediasaluran pembuang(saluran drain).

Diperlukan untuk menunjang metodeTop Downpadapekerjaan basement.

Pelaksanaan Metode Cut Off:Prinsipmetode dewatering Cut Offini adalah memotong aliran air dengan suatudindingpembatas, sehingga daerah yang dikehendaki dapat terbebas dari air tanah. Ditinjau dari pergerakan air tanah,Metodedewatering cut offini paling baik, karena tidak terjadi aliran air tanah, dan tidak terjadi penurunan muka air tanah di sekeliling luar daerah galian. Jenisdindingyang digunakan beserta urut-urutan kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut::

1. Steel Sheet Pile: Tetapkan jenisprofil steel sheet pileyang akan digunakan, karenasteel sheet piletersebut juga berfungsi sebagaistruktur penahan tanah.

Tetapkan model profil yang terletak pada belokan (biasanya menggunakan profil yang ada dipotong dan disambung kembali sesuai model yang dikehendaki).

Bila diperlukan,steel sheet piledapat disambung lebih dulu sebelum dipancang, dengan memperhatikan agar alur sambungan dengansteel sheet pileyang lain tetap terjaga.

Steel Sheet Piledipancang pada tempatnya untuk tahap 1 cukup pada kedalaman agarsteel sheet piledapat berdiri sendiri dengan stabil.

Steel sheet pileberikutnya dipancang dengan mengikuti alur sambungan dengansteel sheet pileyang telah dipancang lebih dulu, dengan kedalaman yang sama. Begitu seterusnya dengansteel sheet pileselanjutnya sampai sepanjang yang kita kehendaki.

Pemancangan tahap berikutnya adalah memancangsteel sheet pilesatu per satu sampai kedalaman yang dikehendaki. Untuk menjaga agarsteel sheet piletidak keluar dariinterlockingselama proses pemancangan, disarankan menggunakanVibro Hammeryang dilayani denganCrane. Disarankan dipancang bagian tengah lebih dulu.

Bila pemancangan telah selesai sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki yaitu sampai pada lapisanimpermeable, barulah pekerjaan galian dapat dimulai. Bila diperlukansteel sheet piledapat diperkuat denganstruttingyang dipasang bersamaan mengikuti pekerjaan galian. Bermacam-macam jenis perkuatan dapat dilakukan, tergantung hal-hal yang mempengaruhinya. Bila galian terlalu lebar, penggunaanstruttingtidak efisien, sebagai gantinya diperlukanbracing.

Bila diinginkan daerah galian bebas daristruktur penahan, maka dapat digunakansistem angkur.

Bila pada kakisteel sheet pileterdapat lapisanimpermeable(clay) yang ketebalannya tidak cukup kuat menahan tekanan air, agar tidak terjadi peristiwaquick sand, di luardinding steel sheet piledipasangpressure relief well(Sumur pelepasan tekanan).

Bila lapisanimperviousletaknya sangat dalam, untuk memperkecilhydraulic gradient(untuk mengurangi tinggi tekanan air) pemancangansteel sheet piledapat diperdalam. Dengan demikian dapat dihindari terjadinya peristiwaquick sand. Air tidak akan muncul pada dasar galian karena telah kehabisan tinggi tekanan airnya.

2. Concrete Diaphragm Wall pada Metode Cut Off

Diaphragm Wallini dibuat daribetonyangdicordi dalam tanah membentukdindingyang dapat berfungsi sebagaicut off dewateringdan sebagaistruktur penahan tanah. Pada proses penggalian tanah (basement).Metode pelaksanaan diaphragm wallsecara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dibuatguide walldaribetonsepanjangdiaphragm wallsebagai pedoman penggalian dan sekaligus difungsikan sebagailantai kerja (beton bertulang).

GUIDE WALL

Dilakukan galian tanah untukdiaphragm wall, panel demi panel (panel female) berselang seling dengan menggunakanclampshell, selebar dan sedalam desain. Bila perlu dengan bantuanlumpur bentoniteuntuk mencegah keruntuhandindinggalian.

Lubang tanah yang telah selesai digali secara selang-seling kemudian dipasangpembesiandanpipa, untukpengecoran panel female.

Galian Female + Pemasangan Pipa

Pengecoran Female

Panel-panel antara galian yang sudahdicor beton, digali seperti panel yang terdahulu (panel male).

Kemudian panel-panel tersebutdicor beton, sehingga membentukdinding betonyang menerus.

3. Metode Cut Off dengan Secant Piles

Dewateringdengan MetodeCut Offdapat dilakukan dengan menggunakanSecant Piles, yaitutiangyang saling bepotongan sehingga membentukdindingyang rapat.Prosesnya sama dengandiaphragm wall, tetapi materialnya menggunakantiang beton bertulangdan tiang darisemen bentonite, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Di titik yang telah ditetapkan, tanah di bor sedalam desain, kemudian dicor semen bentonite.

Di sebelahnya, sesuai dengan arah (line)diaphragm wallyang direncanakan, di bor lagi sedalam desain, dengan jarak as lebih kecil dari 2x diameter lubang, kemudian dicor semen bentonite. Begitu seterusnya hingga seluruh linediaphragm walldicapai.

Tiang Bentonite

Tepat di tengah-tengah antara tiang-tiang semen bentoniteyang telah selesai dicor(setelah 3 hari), dilakukanpengeboran tanahdengan diameter dan kedalaman yang sama. Karena jarak tepitianglebih kecil dari diameter, maka selama proses pengeboran tiang-tiang lama akan tergerus. Kemudian dilakukanpengecorandengansemen bentonite. Begitu seterusnya diantara tiang-tiang yang telah dicor, dengan demikian terbentuklahdindingyang rapat, terdiri dari tiang-tiang yang saling berpotongan (berjejeran).

Pengeboran diantara tiang bentonite

Bilastruktur secant pileini diperlukan juga sebagaistruktur penahan tanahselama proses penggalian, maka untuk tiang yang tahap kedua dicor beton bertulang(sebagaistruktur penahan)

Semen bentoniteyang ada di pasaran ada beberapa macam antara lainIndobent(produksi dalam negeri), dan produksi luar negeri (impor). Sedangkan campuransemen bentonitedari beberapatrial mixyang pernah dilakukan, telah didapatkan hasil test laboratorium untukUnconfined Compressive Strengthpada umur 7 hari.

NOMaterial CampuranKomposisi Berat CampuranKg/cm2Keterangan

1Air Cement Bentonite1000kg, 300kg, 70kg0.7265Umur 7 hari

2Air Cement Bentonite1000kg, 300kg, 50kg1,6718Umur 7 hari

Sumber: METODE KONSTRUKSI DEWATERING oleh ASIYANTO

4. Metode Cut Off dengan Slurry Trenches

Dewateringdenganmetode Cut Offbisa juga menggunakanSlurry Trenches,Slurry Trenchesini sering digunakan untuk :

UntukConstruction Dewatering

Untuk Penjagaan polusi terhadap air tanah

Untuk Pengendalianseepagepadadam/tanggulMetode pelaksanaanSlurry Trenchesadalah sebagai berikut:

1. Parit digali sesuai lebar dan kedalaman desain dengan menggunakan backhoes, clamp shell atau dragline. Kedalaman galian harus dapat diyakinkan bahwa sudah memotong atau mencapai lapisan kedap air. Bila perlu pada proses penggalian menggunakan bentonite untuk menjaga keruntuhan tanah galian dan sambil membentuk lapisan dinding yang dapat membantu menahan air.

2. Tanah bekas galian yang sudah dibersihkan dari akar-akar dan lain-lain, dicampur dengan slurry pada permukaan sepanjang parit menggunakan bulldozer atau loader. Material yang ideal dalam hal ini adalah silty sand.

3. Penimbunan kembali lubang parit dengan material yang sudah dicampur slurry tersebut, dilakukan dalam dua tahap.

4. Penimbunan tahap pertama menggunakan clamp shell dengan cara meletakkan material campuran ke dasar parit, agar tidak terjadi segregasi sampai membentuk lereng timbunan setinggi permukaan.

5. Penimbunan tahap ke dua, menggunakan bulldozzer dengan cara mendorong material campuran ke dalam lubang parit melalui lereng yang telah terbentuk pada penimbunan tahap pertama.

6. Setelah penimbunan kembali selesai, bagian atasnya ditutup dengan tanggul tanah yang dipadatkan.