METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA...

107
METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH DI RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT USIA JELAMBAR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh NUR APRIANTI NIM 107052000009 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M  

Transcript of METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA...

Page 1: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH

DI RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT USIA JELAMBAR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

NUR APRIANTI

NIM 107052000009

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

 

Page 2: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH

DI RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT USIA JELAMBAR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

NUR APRIANTI

NIM 107052000009

Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M. Hum

NIP 194705151967082001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

 

Page 3: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

 

Page 4: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

i

ABSTRAK

Nur Aprianti

107052000009

Metode Bimbingan Islam Bagi Lanjut Usia dalam Meningkatkan Kualitas

Ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar.

Permasalahan penyandang masalah kesejahteraan sosial semakin lama

kian meningkat. Banyak yang menjadi penyebab mengapa semua itu bisa terjadi.

Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung,

PSK, dan lanjut usia terlantar. Sungguh sangat memperhatinkan bila hal tersebut

semakin lama kian meningkat. Salah satunya adalah permasalahan lansia. Yang

mana lansia adalah orang tua dan fisiknya pun sudah mulai menurun. Perlu

adanya perhatian yang lebih kepada mereka. Untuk itu tepat sekali jika

pemerintah menyediakan tempat bagi golongan-golongan lansia terlantar. Pada

masa lansia perlu adanya kekuatan yang lebih dalam meningkatkan kualitas

ibadah. Karena ketika tua seseorang akan mulai memikirkan masa depannya di

akhirat nanti. Seperti yang telah dilakukan oleh salah satu Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar yang terletak di Jln. Jelambar Selatan 11/10 Jelambar

Jakarta Barat. Rumah perlindungan lanjut usia ini telah memberikan bimbingan

Islam kepada lansia dengan metode yang secara khusus diberikan oleh pihak panti

yang berupa memberikan jalan yang dapat mempermudah lansia untuk bisa

meningkatkan kualitas ibadahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan

bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan kualitas ibadah dan metode-

metode yang digunakan pada pelaksanaan bimbingan Islam bagi lansia dalam

meningkatkan kualitas ibadahnya. Dimana bimbingan merupakan suatu proses

pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan

supaya individu dapat memahami dirinya dan lingkungannya, dalam hal ini

informan terdiri dari 3 pembimbing dan 3 lansia. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun

pengumpulan data penelitiannya dilakukan dengan wawancara dan observasi yang

diperoleh langsung dari sasaran penelitian berupa catatan, rekaman, dan data-data

dari sumber yang terkait dengan penelitian.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode bimbingan Islam

yang diberikan kepada lansia dalam meningkatkan kualitas ibadahnya, yaitu

dengan metode individu, kelompok, dan psikoanalisis. Metode-metode lain pun

digunakan sesuai dengan kondisi dan keadaan lansia. Dalam hal ini berarti dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan bimbingan Islam cukup baik dan lancar serta

berdampak positif bagi lansia. Dan memang untuk meningkatkan kualitas ibadah

lansia.

 

Page 5: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan hasil

karya tulis ini, sehingga terlaksana sesuai dengan harapan. Shalawat dan salam

semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita yang ummi, Nabi Muhammad

SAW, sang suri tauladan yang telah memberikan pembelajaran hidup yang begitu

berharga bagi kita semua. Semoga curahan kebaikan selalu mengiringi keluarga,

sahabat dan para pengikutnya hingga hari akhir kelak. Amin.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami

berbagai halangan dan rintangan, mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian

sampai dengan penulisan skripsi ini. Akan tetapi dengan bantuan, dorongan, dan

bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Dan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

terutama kepada:

1. Jajaran dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Yang

terhormat Dr. H. Arief Subhan,MA selaku Dekan, Drs. H. Wahidin

Saputra, MA selaku Pembantu Dekan bidang Akademik, Drs. H. Mahmud

Jalal, MA selaku pembantu Dekan bid. Administrasi Umum, dan Drs.

Study Rizal LK, MA selaku pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan.

 

Page 6: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

iii

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam yang telah banyak membantu kelancaran dalam skripsi

penulis.

3. Drs. Sugiarto, MA selaku Sekretariat Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

4. Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M. Hum selaku dosen Pembimbing penulis

yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, penulis mohon

maaf jika selama bimbingan banyak merepotkan.

5. Drs. M. Lutfi, M. Ag, selaku Pembimbing Akademik Mahasiswa

Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2007. Yang telah memberi arahan

dan bimbingannya.

6. Seluruh Dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi baik

yang masih mengajar maupun yang sudah tidak mengajar. Yang telah

memberikan Ilmu dan wawasan yang begitu banyak.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bpk. Arifin dan Ibu Rohaeti yang selalu

mendoakan penulis dalam menjalankan tugas skripsi ini, atas segala

perhatian, kesabaran, dan semangat yang kalian berikan, mohon maaf jika

penulis belum bisa memberikan yang terbaik. Akan tetapi, penulis akan

berusaha untuk bisa lebih baik lagi.

8. Seluruh Staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

atas kerja sama dan bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

9. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

 

Page 7: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

iv

yang telah menyediakan buku dan fasilitas wi-fi untuk mendapatkan

referensi dalam memperkaya skripsi ini.

10. Ibu Hj. Murni Dinsos DKI Jakarta, yang telah membantu penulis untuk

bisa melaksanakan penelitian di Rumah Perlindungan Lanjut Usia

Jelambar.

11. Ibu Siti Murtofingah, S.AP yang telah membimbing penulis selama

penelitian di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar. Dan kepada

Ustadz Abdul Hakim, Bpk Suwarso dan Staf/ karyawan RPLU Jelambar

yang telah membantu penulis dalam penelitian di Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar.

12. Lansia RPLU Jelambar, kepada Bpk. Shaleh, Ibu Yuli, dan Bpk. Maman

yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

13. Wahyudi yang telah banyak membantu dalam kelancaran skipsi ini, yang

selalu setia menemani penulis dari awal penelitian sampai selesai atas doa,

kesabaran, motivasi, dan semangatnya.

14. Adik tercinta Usniawati, Ayaturrokhman, dan M. Hafidz Fairuz Amrullah,

yang telah membantu dan mendoakan penulis dalam perjalanan

menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabat karib Melia, Ulfah, Najwa, Nova yang telah memberikan

semangat, motivasi, dan berbagai masukan-masukan yang diberikan. Dan

tumpangannya ke kostsan kalian.

 

Page 8: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

v

16. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2007, yang menjadi

penyemangat penulis dan kesetiaannya selama ini. Semoga kedepannya

kita bisa menjadi seseorang yang dibanggakan. Buat keke, wiwin, aida,

indah, najwa, fina, yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi

atas semangat dan kerja samanya bersama demi menyelesaikan skripsi.

Akhirnya, penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi diri penulis dan juga bagi pembaca umumnya. Sekali lagi penulis

ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis.

Semoga apa yang telah diberikan menjadi amal sholeh di sisi Allah SWT. Amin.

Jakarta, 03 Mei 2011

Nur Aprianti

 

Page 9: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitin .............................................. 8

D. Tinjaun Pustaka .................................................................. 9

E. Metodologi Penelitian ......................................................... 11

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Islam

1. Pengertian Metode, Bimbingan, Islam ........................... 18

2. Metode Bimbingan Islam ............................................... 23

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Islam .............................. 26

B. Ibadah

1. Pengertian Ibadah .......................................................... 28

2. Pembagian Ibadah ......................................................... 29

3. Kualitas Ibadah .............................................................. 32

C. Lansia

1. Pengertian ...................................................................... 34

 

Page 10: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

vii

2. Pembagian ..................................................................... 37

B III GAMBARAN UMUN RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT

USIA JELAMBAR

A. Sejarah Berdirinya ................................................................ 39

B. Visi, Misi, Fungsi, dan Tujuan ............................................. 40

C. Program Kerja dan Kegiatan ................................................ 44

D. Struktur Organisasi ............................................................... 48

E. Sarana dan Prasarana ............................................................ 50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Temuan

1. Pembimbing ................................................................... 51

2. Terbimbing ..................................................................... 54

3. Metode Bimbingan ......................................................... 56

B. Analisis Metode Bimbingan Islam

1. Metode Individu ............................................................. 65

2. Metode Kelompok .......................................................... 66

3. Metode Psikoanalisis ...................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 71

B. Saran ..................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73

LAMPIRAN

 

Page 11: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Kegiatan harian warga binaan sosial ......................................... 45

Tabel 2 Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial WBS .............. 46

 

Page 12: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

ix

 

Page 13: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

x

 

Page 14: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam hidupnya, selalu ingin mendapatkan dan menikmati

ketentraman batin, ketenangan hidup dan kebahagian diri. Hal tersebut

merupakan tuntutan fisik maupun psikis, baik berasal dari internal maupun

eksternal, dan manusia selalu berusaha mencarinya. Semua ini di sebabkan

oleh bermacam-macam hambatan yang terjadi, yang merupakan problema-

problema kehidupan, sehingga banyak manusia yang tidak sanggup

menghadapi dan menyelesaikan problema-problema itu dan akhirnya

mengalami reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis seperti cemas, gelisah,

takut, merasa tidak puas dan merasa daya pikirnya menurun, hal inilah yang

biasanya dialami oleh para lansia.

Sepanjang rentang kehidupan, seseorang akan mengalami perubahan

fisik dan psikologis. Dalam psikologi perkembangan disebutkan bahwa dalam

diri manusia terjadi perubahan-perubahan fisik, bahkan sampai pada

anggapan bahwa masa tua merupakan masa yang mudah dihinggapi segala

penyakit dan akan mengalami kemunduran mental seperti menurunnya daya

ingat, masa ini disebut dengan masa lansia.1

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono bahwa pada masa lansia, maka

seseorang akan merasa kehilangan kesibukan, sekaligus merasa mulai tidak

1 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Erlangga, 1998), Cet. Ke-5,

h.30.

 

Page 15: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

2

diperlukan lagi. Bertepatan dengan itu, anak-anak mulai menikah dan

meninggalkan rumah. Badan mulai lemah dan tidak memungkinkan untuk

berpergian jauh. Sebagai akibatnya, semangat mulai menurun, mudah

dihinggapi penyakit dan segera akan mengalami kemunduran-kemunduran

mental. Hal ini disebabkan oleh mundurnya fungsi-fungsi otak dan daya

konsentrasi berkurang.2

Masa lanjut usia adalah masa di mana semua orang berharap akan

menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun

bersama anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih sayang. Pada

kenyataannya tidak semua lanjut usia mendapatkannya. Berbagai persoalan

hidup yang menimpa lanjut usia sepanjang hayatnya seperti merasa dirinya

tidak berguna, kurang mendapat perhatian, merasa diasingkan, sehingga

mereka berpikir bahwa dirinya tidak ada gunanya lagi dan hanya menjadi

beban bagi orang disekelilingnya.3

Pada usia senja ini, lazimnya sebagian besar manusia masih ingin

memperoleh pengakuan kejayaan dan prestasi masa lalu yang pernah

dicapainya. Pergulatan antara kejayaan dan ketidakberdayaan diri seperti itu

merupakan situasi batin yang dialami manusia usia senja. Makin bertambah

usia akan semakin tersiksa dirinya. Untuk mengatasi kendala psikologis

seperti ini umumnya manusia usia lanjut ini menempuh berbagai jalan yang

2 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta:Bulan Bintang.2001),

Cet ke-8, h. 35. 3 Akhmadi, “Permasalahan Lanjut Usia,” artikel diakses pada 01 Mei 2011 dari

http://www.G:/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html

 

Page 16: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

3

diperkirakan dapat meredam gejolak batinnya.4 Di antara alternatif yang

cenderung dipilih adalah ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan positif, baik dari

segi agama, sosial, atau kesehatan.

Sehingga dengan adanya banyak kegiatan yang positif memberikan

kepercayaan yang penuh bahwa mereka masih bisa aktif dan berperan dalam

hidupnya. Dan mereka pun harus bisa banyak bersyukur kepada Allah SWT

karena di usia tua masih bisa diberikan kesehatan. Dan sudah seharusnya

pada masa tua lansia bisa lebih meningkatkan amal ibadah mereka untuk

bekal mereka di hari akhirat nantinya.

Kehidupan keagamaan pada usia lanjut ini menurut hasil penelitian

psikologi agama ternyata meningkat M. Argle mengutip sejumlah penelitian

yang dikemukakan oleh Cavan yang mempelajari 1.200 orang sampel

berusia 60-100 tahun. Temuan menunjukkan secara jelas kecenderungan

untuk menerima pendapat keagamaan yang semakin meningkat pada umur-

umur ini. Sedangkan, pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat

baru muncul sampai 100 persen setelah usia 90 tahun.5

Dan dengan realitas yang ada maka pada masa tualah seseorang bisa

lebih memfokuskan hidupnya untuk kehidupan akhirat dan bisa lebih

meningkatkan amal ibadahnya. Karena pada masa tua apa lagi yang harus di

cari kecuali bekal untuk di akhirat nanti. Dan secara garis besarnya ciri-ciri

keberagamaan pada lansia adalah bahwa tingkat keberagamaan pada lansia

sudah mulai mantap dan mulai timbul rasa takut kepada kematian yang

4 Ibid

5 Jalaluddin, Psikologi Agama, ( Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.2007 ), Cet. ke-10,

h. 110.

 

Page 17: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

4

meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjutnya. Dan dengan perasaan

takutnya kepada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan

sikap keberagamaan dan kepercayaan terhadap kehidupan abadi (akhirat).6

Untuk itulah perlu adanya kegiatan keagamaan yang dapat

mendukung para lansia dalam meningkatkan amal ibadah mereka menjadi

lebih baik lagi sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya adalah dengan

adanya kegiatan Bimbingan Islam bagi Lansia.

Dalam buku “Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam” yang dikemukan oleh M. Lutfi, bimbingan adalah usaha membantu

orang lain dengan mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang

dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan memiliki kemampuan untuk

mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan cara

memahami dirinya, mengenal lingkungannya, mengarahkan dirinya, mampu

mengambil keputusan untuk hidupnya, dan dengannya ia akan dapat

mewujudkan kehidupan yang baik, berguna, dan bermanfaat di masa kini dan

masa yang akan datang. 7

Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar

Pendidikan Agama Islam”, bahwa agama Islam adalah risalah yang

disampaikan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum

sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara

6 Ibid., h. 108.

7 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah 2008 ), h. 6.

 

Page 18: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

5

hidup nyata serta mengatur hubungan dengan sesama dan tanggung jawab

kepada Allah SWT.8

Agama Islam adalah agama Allah yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, untuk diteruskan kepada seluruh umat manusia di dunia

yang mengandung ketentuan-ketentuan ibadah, yang menentukan proses

berpikir, merasa berbuat, dan proses terbentuknya kata hati.

Penulis menyimpulkan bahwa bimbingan Islam adalah segala usaha

dan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana, sebagai upaya

kerja keras mendidik dan mengarahkan objek jamaah lanjut usia yang

beragama Islam agar mereka mampu mengadakan perubahan, perbaikan,

peningkatan, dan pengamalan-pengamalan terhadap ajaran Islam sesuai

dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits, khususnya dalam hal menjalankan

akidah dan ibadah, serta telah ada kesesuaian dengan hukum Islam yang

berlaku umum.

Dengan adanya kegiatan bimbingan Islam diharapkan para lansia

dapat menjadi lebih baik akan pemahaman ibadahnya sehingga mereka dapat

mempersiapkan sisa-sisa hari tua mereka dengan melaksanakan ibadah-

ibadah yang akan menjadi bekal amalan mereka di hari akhirat nanti.

Kegiatan bimbingan Islam bagi lansia juga diterapkan di Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar. Bimbingan tersebut diberikan kepada

lansia guna bisa meningkatkan kualitas ibadah lansia. Yang mungkin dari

yang pengamalannya sudah mantap bisa lebih ditingkatkan lagi dan dari yang

8Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Penndidikan Agama Islam, ( Jakarta :

Grafika Offset, 2004), Cet. ke-4, h. 4.

 

Page 19: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

6

belum baik bisa menjadi baik. Dan dengan adanya bimbingan diharapkan

dapat merubah adab dan tingkah laku yang buruk menjadi lebih baik. Yang

mana tujuan pembimbing dengan adanya bimbingan adalah berupaya

mengembalikan kembali lansia menjadi manusia yang mana dahulunya lansia

hidup terlantar dan tidak dihargai dan bisa mendapatkan pengakuan dari

banyak orang.

Dengan keterbatasn yang dimiliki oleh lansia maka pembimbing

berupaya memberikan cara yang mudah yang dapat dimengerti oleh lansia

karena lansia butuh praktik bukan teori lagi. Maka pembimbing pun dengan

adanya bimbingan Islam berharap lansia bisa memiliki cita-cita meninggal

dalam keadaan khusnul khatimah.

Tujuan diadakannya metode bimbingan islam tersebut adalah agar

para lansia dapat melaksanakan pengamalan-pengamalan ibadah seperti

shalat, puasa, mengaji, dan ibadah-ibadah lain. Dan diharapkan pula mereka

dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dan dengan

bimbingan tersebut memberikan dampak yang besar bagi perubahan hidup

mereka. Contohnya terlihat dari perubahan ibadah shalat mereka dari yang

tadinya tidak tepat waktu menjadi tepat waktu.

Dari penelitian psikologi agama yang menyatakan bahwa pada masa

tua adalah masa dimana kecenderungan menerima pendapat keagamaan

meningkat dan mengapa pada masa usia-usia sebelumnya mereka tidak

memikirkan agamanya dengan baik. Dan banyak juga terdapat faktor yang

menyebabkan lansia tidak mampu melaksanakan ibadahnya secara maksimal

 

Page 20: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

7

karena keterbatasan fisik dan menurunnya fungsi organ tubuh. Maka peneliti

ingin bermaksud mengetahui cara (metode) apa yang digunakan oleh Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar dalam memberikan bimbingan kepada

lansia agar mereka dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pengamalan ibadah

dengan baik walaupun dengan segala keterbatasan secara fisik dan daya fikir

yang dimiliki oleh lansia.

Dengan paparan latar belakang dia atas, maka peneliti merasa tertarik

untuk meneliti Metode Bimbingan Islam Bagi Lansia dengan judul: “Metode

Bimbingan Islam Bagi Lanjut Usia Dalam Meningkatkan Kualitas

Ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar.” .

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis

memfokuskan kajian serta membatasi masalahnya pada “Metode Bimbingan

Islam bagi Lansia dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah di Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar Jakarta Barat.”

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dan untuk lebih memperjelas

permasalahan yang akan diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Pelaksanaan Bimbingan Islam bagi Lansia dalam

Meningkatkan Kualitas Ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia

Jelambar?

2. Bagaimana Metode Bimbingan Islam bagi Lansia dalam Meningkatkan

Kualitas Ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar?

 

Page 21: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

8

3. Apa Faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan Metode

Bimbingan Islam bagi Lansia dalam meningkatkan Kualitas Ibadah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan bimbingan islam bagi lansia

dalam meningkatkan kualitas ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut

Usia Jelambar.

b. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan pada pelaksanaan

bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan kualitas ibadah di

Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar.

c. Untuk Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan bimbingan islam bagi lansia dalam meningkatkan

kualitas ibadah di Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar.

2. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut :

a. Manfaat Teoritis

1) Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam

 

Page 22: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

9

bidang ilmu dan bimbingan konseling serta pengetahuan tentang

bimbingan Islam.

2) Dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti

selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang

lebih luas dan mendalam di bidang bimbingan Islam.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Peneliti, dapat menambah pengalaman dan mengetahui cara

metode bimbingan Islam yang dapat diterapkan bagi lansia.

2) Bagi Lembaga, dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk

memberikan masukan-masukan terhadap metode yang digunakan.

3) Bagi Jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian tentang

metode bimbingan Islam bagi lansia.

4) Bagi Akademik, dapat menambah wawasan, informasi dan

pengetahuan tentang metode bimbingan Islam bagi mahasiswa

Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi dan di Jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusunnya menjadi satu karya ilmiah, maka langkah awal yang

penulis teliti adalah menelaah terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi

terdahulu yang mempunyai judul yang hampir sama dengan yang akan penulis

teliti.

 

Page 23: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

10

Setelah penulis mengadakan kajian kepustakaan, akhirnya penulis

menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul yaitu:

1. “Peran Pembimbing dalam Memberikan Motivasi Hidup Pada Lansia Di

Pusaka Cengkareng Jakarta Barat”. Yang ditulis oleh Khayrul Mutta Qori

Baini Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2009. Dalam skripsi

ini lebih ditekankan mengenai bagaimana peran pembimbing dalam

memberikan motivasi hidup pada lansia, harapan-harapan lansia dan

kesesuaian antara harapan lansia dengan konseling yang diberikan oleh

pembimbing. Akan tetapi di dalam penelitian penulis, membahas

mengenai bimbingan Islam bagi Lansia yang mana pembimbing

memberikan bimbingan keagamaan yang secara khusus guna untuk

meningkatkan ibadah lansia.

2. “Bimbingan Islam dalam memberikan motivasi bershadaqah di kalangan

siswa SMPN 254 Jagakarsa Jakarta Selatan”. Yang ditulis oleh Riri

Fikriyati Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2006. Dalam

skripsi ini menerangkan bagaimana bimbingan islam dapat memberikan

motivasi bershadaqah bagi siswa. Akan tetapi dalam penelitian penulis

bimbingan Islamnya diberikan kepada subyek yang berbeda yaitu lansia.

3. “Pelaksanaan bimbingan Islam dalam kecerdasaan spritual kaum dhuafa di

yayasan Irtiqo kebajikan ciputat tangerang”. Yang ditulis oleh Atie Mutya

Wulansari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2008. Dalam

penelitian ini bermaksud untuk mengembangakan kecerdasaan spiritual

terhadap kaum dhuafa agar menjadi insan bertakwa. Materi yang diberikan

 

Page 24: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

11

bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadits, dan pengetahuan umum lainnya.

Akan tetapi dalam penelitian penulis, pelaksanaan bimbingan Islam yang

diberikan kepada lansia menggunakan metode yang khusus agar dapat

mempermudah lansia dalam mengamalkannya.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang

diungkapkan oleh Burhan Bungin metode deskriptif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.9

Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti

yang dikutif Lexy J. Moleong yaitu, “sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.10

Dalam hal ini, penulis melakukan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Data yang diperoleh akan dianalisa serta disajikan dalam

suatu pandangan yang utuh. Dan penelitian ini bermaksud

mengungkapkan fakta-fakta yang tampak di lapangan dan digambarkan

9 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2006), h. 63. 10

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rasta Karya,

2000), h. 3.

 

Page 25: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

12

sebagaimana adanya dengan berupaya memahami sudut pandang

responden dan konteks subyek penelitian secara mendalam, sehingga

diperlukan metode deskiptif dan pendekatan kualitatif.

Dan kegiatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

mengumpulkan data yang erat hubungannya dengan metode bimbingan

Islam bagi lansia dalam meningkkatkan kualitas ibadah berupa data apa

adanya ketika penelitian dilakukan.

2. Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Rumah Perlindungan Lanjut Usia

Jelambar, Jln.Jelambar Selatan II/ 10 Jelambar Jakarta Barat. Di mulai

pada tanggal 27 Januari sampai 12 Mei 2011. Adapun yang dijadikan

alasan dan pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah pertama, belum ada

yang meneliti tentang bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan

pengamalan ibadah. Dan di tempat penelitian pun belum ada yang meneliti

tentang metode bimbingan Islam bagi lansia. Kedua, pihak panti bersedia

untuk diadakan penelitian dan memberikan data dan informasi sesuai

dengan permasalahan. Ketiga, lokasi penelitian tersebut cukup strategis,

karena terletak dekat tempat tinggal peneliti sehingga mudah dijangkau

dan lebih hemat energi dan biaya.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah Penaggung jawab RPLU yaitu

Siti Murtofingah, S.AP, 2 Staf RPLU yaitu Suwarso (Bag. Pembinaan dan

perawatan PMKS) dan Abdul Hakim (Bag. Bimbingan & Penyuluhan

 

Page 26: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

13

Islam ) dan 3 orang lansia yaitu M. Shaleh (68 tahun), Yuli (69 tahun), dan

Maman (67 tahun). Kemudian objek dalam penelitian ini adalah metode

bimbingan Islam bagi Lansia dalam meningkatkan pengamalan ibadah di

Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar.

4. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari

penelitian dimaksud.11

Adapun sumber data dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Data Primer, yaitu berupa wawancara kepada penanggung jawab

RPLU yaitu Siti Murtofingah, S.AP, dan 2 Staf RPLU yaitu Suwarso (

Bag. Pembinaan dan perawatan PMKS) dan Abdul Hakim (Bag.

Bimbingan & Penyuluhan Islam ) dan 3 orang lansia yaitu M. Shaleh

(68 tahun), Yuli (69 tahun), dan Maman (67 tahun).

b. Data Sekunder, yaitu data tidak langsung yang berupa catatan-catatan,

dokumen-dokumen, buku, rekaman suara dan sebagainya.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.12

Dalam penelitian ini teknik observasi yang

dilakukan langsung ke tempat lokasi penelitian di RPLU Jelambar.

Mengenai bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan kualitas

ibadah. Dan selama observasi, penulis dibantu dengan alat-alat

observasi seperti kamera, buku, catatan, dan alat tulis.

11

M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2005 ), h. 115. 12

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h.54

 

Page 27: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

14

b. Wawancara yaitu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.13

. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada

Penaggung jawab RPLU yaitu Siti Murtofingah, S.AP, 2 Staf RPLU

yaitu Suwarso ( Bag. Pembinaan dan perawatan PMKS) dan Abdul

Hakim (Bag. Bimbingan & Penyuluhan Islam ) dan 3 orang lansia

yaitu M. Shaleh (68 tahun), Yuli (69 tahun), dan Maman (67 tahun).

c. Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.14

Dan dalam hal ini penulis menyelidiki benda

tertulis seperti buku, dokumen-dokumen, catatan-catatan dan

sebagainya. Dan dokumentasi dilakukan dengan pengumpulan data-

data tertulis yang terdapat di RPLU Jelambar Jakarta Barat, dengan

masalah yang diteliti.

6. Teknik Analisis Data

Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah suatu proses

mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori, dan satuan

uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan hasil berdasarkan data

yang ada. Hal ini disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif.15

13

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT.Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 180. 14

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 73 15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta :

Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h.11

 

Page 28: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

15

Seperti penjelasan Murdiyatmoko dan Handayani yang dikutip oleh

Upi Zahra16

tentang analisa data yakni secara garis besar, pengolahan data

kualitatif memiliki tiga alur kegiatan, yakni:

a. Reduksi Data

Pada bagian awal, proses analisa dimulai dengan menelaah seluruh

data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara dengan

responden/informan observasi yang telah dituliskan dalam lembar

observasi lapangan, dsb. Data-data tersebut tak lain adalah kesimpulan

kata-kata mentah yang masih perlu dibaca, dipelajari dan ditelaah

lebih lanjut. Untuk mengubah kata-kata mentah tersebut menjadi

bermakna, maka peneliti kemudian mengadakan reduksi data. Reduksi

data adalah suatu kegiatan yang berupa penajaman analisis,

pengolongan data, pengarahan data, pembuangan data yang tidak

perlu dan pengorganisasian sedemikian rupa untuk bahan penarikan

kesimpulan.

b. Penyajian Data

Setelah ditemukannya hasil olahan data mentah hadir dalam bentuk

kalimat yang mudah dicerna, selanjutnya peneliti menganalisa

masing-masing kasus tersebut. Peneliti kembali melakukan analisa

dengan mengombinasikan berbagai kasus, yang selanjutnya data

tersebut dijadikan panduan untuk menjawab semua pertanyaan yang

terdapat pada perumusan masalah dengan cara menganalisanya dalam

16

Upi Zahra, Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Tingkat

Kematangan Emotional Anak : Studi pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat.

Skripsi, Ciputat; 2009

 

Page 29: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

16

bentuk narasi yang bersifat deskriptif sehingga tujuan dari penelitian

ini dapat terjawab.

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Sedangkan pada tahap akhir, data yang tersaji pada analisa antar kasus

khususnya yang berisi jawaban atas tujuan penelitian kualitatif

diuraikan secara singkat, sehingga mendapat kesimpulan mengenai

pelaksanaan bimbingan Islam bagi lansia dalam meningkatkan

pengamalan ibadah.

7. Teknik Penulisan

Dalam penelitian ini penulis berpedoman dan mengacu kepada

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.” Yang diterbitkan oleh CeQDA, April 2007,

Cet. Ke-2.

F. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dalam skripsi ini, maka penulis membuat

rancangan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN. Meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian

BAB II: LANDASAN TEORI. Meliputi Pengertian metode, metode

bimbingan Islam, tujuan dan fungsi bimbingan Islam, pengertian

 

Page 30: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

17

ibadah, pembagian ibadah, kualitas ibadah, pengertian Lansia,

pembagiannya

BAB III : GAMBARAN UMUM RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT

USIA JELAMBAR. Meliputi sejarah dan dan perkembangannya,

visi, misi, tugas pokok dan fungsi, tujuan, program kerja dan

kegiatan, struktur organisasi, sarana dan prasarana.

BAB IV : TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA. Meliputi temuan

lapangan (pembimbing, terbimbing, dan metode bimbingan),

analisa metode bimbingan (metode 1, metode 2, dan metode 3)

BAB V : PENUTUP. Meliputi kesimpulan, saran, daftar pustaka dan

lampiran

 

Page 31: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

18

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Bimbingan Islam

1. Pengertian Metode, Bimbingan, Islam

a. Pengertian Metode

Secara etimologi metode berasal dari bahasa Yunani, yang

terdiri dari penggalan kata “meta” yang berarti “melalui” dan

“hodos” berarti “jalan”. Bila digabungkan maka metode bisa

diartikan “jalan yang dilalui”. Dalam pengertian yang lebih luas,

metode bisa pula diartikan sebagai “segala sesuatu atau cara yang

digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan”.1

Sedangkan menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

metode ialah “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan

suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau

cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.2 Sedangkan

menurut “Kamus Manajemen” metode ialah “cara melaksanakan

pekerjaan”.3

Begitu pun yang diungkapkan oleh M. Arifin dalam bukunya

yang berjudul “Pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Islam”

1 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 120. 2 Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, edisi ke. 3, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), h.

740. 3 B. N. Marbun, Kamus Manajemen, ( Jakarta : Pustaka Harapan, 2005), h.173.

 

Page 32: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

19

bahwa metode adalah adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, baik sarana yang tersebut bersifat fisik

seperti alat peraga, alat administrasi, dan pergedungan dimana proses

kegiatan bimbingan berlansung, bahkan pelaksana metode seperti

pembimbing sendiri adalah termasuk metode juga.

Selain kata metode adapula kata “teknik” dan “pendekatan”,

keduanya dipahami sebagai cara-cara ilmiah yang dipakai sebagai

peralatan (instrument) dalam melakukan pekerjaan yang sifatnya lebih di

fokuskan kepada subyek atau obyek yang dijadikan sasaran pelayanan.

Sesungguhnya antara metode dan teknik secara subtansial,

memiliki pengertian yang sama. Perbedaannya adalah pada sisi

fungsionalisasinya, yaitu unsur-unsur dan penggunaan metode bersifat

teoritis dan lebih luas sebagai bagian dari upaya ilmiah.

Dalam pelayanan bimbingan dan penyuluhan (konseling) pada

umumnya penggunaan istilah metode dan teknik kadangkala dipakai

berganti-ganti tergantung kepada obyek permasalahan yang sedang

dilayani. Hal ini perlu dikemukakan untuk memberikan wacana yang

lebih luas dan fleksibel mengenai berbagai metode dan teknik serta

pendekatan yang digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling.4

Untuk itu penulis menyimpulkan bahwa metode adalah sebuah

cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan dan dengan adanya metode maka diharapkan apa yang

4 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h. 121.

 

Page 33: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

20

diinginkan dapat sesuai dengan harapan. Karena metode berupaya secara

sistematis melakukan cara-cara atau tahapan-tahapan suatu tujuan yang

diinginkan dapat dilakukan dengan baik.

b. Pengertian Bimbingan

Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Guidance &

Counseling dalam bahasa Inggris. Sesuai dengan istilahnya maka

bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan atau

tuntunan.5

Pada prinsipnya bimbingan adalah pemberian pertolongan atau

bantuan. Bantuan atau pertolongan itu merupakan hal yang pokok dalam

bimbingan. Bimbingan merupakan suatu pertolongan yang menuntun.

Bimbingan merupakan suatu tuntunan. Hal ini mengandung pengertian

bahwa dalam memberikan bimbingan bila keadaan menuntut, kewajiban

dari pembimbing untuk memberikan bimbingan secara aktif, yaitu

memberikan arah kepada yang dibimbingnya.6

Hal senada juga diungkapkan M. Umar bahwa bimbingan adalah

bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang

dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan

memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna

menentukan rencana masa depan yang lebih baik.7

5 Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV Ilmu, 1975), h. 25.

6 Bimo Walgito, Bimbingan dan Koseling (studi & karier), (Yogyakarta: CV Andi Offset,

2010), Cet. Ke- 3, h. 5. 7 M. Umar, Bimbingan dan Penyuluhan,( Bandung : CV Pustaka Setia, 2001), h. 9.

 

Page 34: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

21

Sedangkan Prayitno memaknai bimbingan sebagai pemberian

yang dilakukan orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang

individu baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuannnya sendiri dan mandiri,

dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada, dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.8

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa bimbingan

adalah proses membantu seorang individu yang mengalami permasalahan

yang berhubungan secara psikis, dimana dilakukan secara terus-menerus

dan memiliki tujuan untuk membantu individu agar individu menemukan

potensinya sehingga individu itu dapat hidup secara mandiri serta mampu

beradaptasi dengan baik bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya.

c. Pengertian Islam

Kata Islam berasal dari bahasa arab, yaitu: Aslama, Yuslimu,

Islaman, yang artinya patuh, tunduk, menyerahkan diri, selamat.

Sedangkan menurut istilah, Islam yaitu agama yang mengajarkan agar

manusia berserah diri dan tunduk sepenuhnya kepada Allah. Yang

dimaksud dengan tunduk atau menyerah diri adalah mengerjakan

perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.9

Menurut Abul A‟la Islam itu adalah “tunduk dan patuh kepada

perintah orang yang memberi perintah dan kepada larangannya tanpa

8 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka

Cipta), Cet. Ke-1, h. 28. 9 Masan Alfat, Aqidah Akhlak, ( Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997), h. 8.

 

Page 35: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

22

membantah”. Agama kita telah diberi nama Islam, karena ia berarti taat

kepada Allah dan tunduk kepada perintahNya tanpa membantah.10

Arti perkataan Islam adalah bahwa Islam kata turunan (jadian)

yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah)

berasal dari kata salama artinya patuh atau menerima. Kata dasarnya

adalah salima yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari

kata itu terbentuk kata masdar salamat (yang dalam bahasa Indonesia

menjadi selamat).11

Demikianlah analisis makna perkataan Islam Intinya adalah

berserah diri, tunduk, patuh, dan taat dengan sepenuh hati kepada

kehendak Ilahi.

Agama Islam sebagai wahyu yang memberi bimbingan kepada

manusia mengenai semua aspek hidup dan kehidupannya, dapat

diibaratkan seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberi peluang

kepada manusia yang melaluinya sampai ke tempat yang dituju, tempat

tertinggi dan mulia.12

Dengan demikian, bimbingan Islam adalah pemberian bantuan

secara sistematis kepada individu yang mengalami permasalahan

menyangkut masa kini dan masa depan dimana bantuan ini dalam bentuk

pembinaan mental spritual dengan pendekatan keagamaan melalui

10

Abul A‟la Al-Maududi, Prinsip-prinsip Islam,( Bandung: PT. Alma‟arif, 1988), Cet.

Ke-4, h.8. 11

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), Cet. Ke-1, h. 49. 12

Ibid., h. 50.

 

Page 36: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

23

kekuatan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sehinggga sasarannya

adalah untuk membangkitkan daya rohaninya.

2. Metode Bimbingan Islam

Dalam bimbingan Islam banyak metode yang dapat dipergunakan:

a. Wawancara adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaaan

yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya

hidup kejiwaan seseorang pada saat tertentu yang memerlukan bantuan.

b. Metode „group guidance‟ ( bimbingan secara kelompok )

Bilamana metode interview atau wawancara merupakan cara pemahaman

tentang keadaan seseorang secara individual ( Pribadi ), maka bimbingan

kelompok adalah sebaliknya, yaitu pengungkapan jiwa/batin serta

pembinaannya melalui kegiatan kelompok seperti ceramah, diskusi,

seminar, dsb.

c. Metode non-direktif ( cara yang tidak mengarah )

Cara lain untuk mengungkapkan segala perasaan dan pikiran yang

tertekan sehingga menjadi lebih baik. Metode ini dapat dibagi menjadi 2

macam yaitu:

1) „Client centered‟, yaitu cara pengungkapan tekanan batin yang

dirasakan menjadi penghambat dengan sistem pancingan yang

berupaya satu dua pertanyaan yang terarah. Selanjutnya client diberi

kesempatan seluas-luasnya untuk menceritakan segala uneg-uneg (

tekanan batin) yang disadari menjadi hambatan jiwanya. Pembimbing

 

Page 37: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

24

bersikap memperhatikan dan mendengarkan serta mencatat point-

point penting yang dianggap rawan untuk diberi bantuan.

2) Metode edukatif yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan yang

menghambat perkembangan belajar dengan mengorek sampai tuntas

perasaan/sumber perasaan yang menyebabkan hambatan dan

ketegangan dengan cara-cara „client centered‟, yang diperdalam

dengan permintaan/pertanyaan yang motivatif dan persuatif

(meyakinkan) untuk mengingat-ingat serta mendorong agar berani

mengungkapkan perasaan tertekan sampai keakar-akarnya.

d. Metode Psikoanalitis ( penganalisahan jiwa )

Metode ini berasal dari psiko-analisis Freud yang dipergunakan untuk

mengungkapkan segala tekanan perasaan yang sudah tidak lagi disadari.

Untuk memperoleh data-data tentang jiwa tertekan bagi penyembuhan

jiwa klien tersebut, diperlukan metode psiko-analitis yaitu menganalisis

gejala tingkah laku, baik melalui mimpi atau pun melalui tingkah laku

yang serba salah, dengan menitik beratkan pada perhatian atas hal-hal

apa sajakah perbuatan salah itu terjadi berulang-ulang. Dengan demikian,

maka pada akhirnya akan diketahui bahwa masalah pribadi klien

sebenarnya akan terungkap dan selanjutnya disadarkan kembali

(dicerahkan) agar masalah tersebut dianggap telah selesai dan tidak perlu

dianggap suatu hal yang memberatkan, dan sebagainya. Disini perlu

adanya nillai-nilai iman dan taqwa dibangkitkan dalam pribadi seseorang,

 

Page 38: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

25

sehingga terbentuklah dalam pribadinya sikap tawakal dan optimisme

dalam menempuh kehidupan baru yang lebih cerah lagi.

e. Metode Direktif (metode yang bersifat mengarahkan)

Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada klien untuk berusaha

mengatasi kesulitan (problema) yang dihadapi. Pengarahan yang

diberikan kepada klien ialah dengan memberikan secara langsung

jawaban-jawaban terhadap permasalahan yang menjadi sebab kesulitan

yang dihadapi.13

f. Teknik Rasional-Emotif

Dalam istilah yang lain teknik ini disebut dengan “rational-emotif

therapy”, atau model „RET‟ yang dikembangkan oleh Dr. Albert Ellis

(ahli psikologi klinis). Dalam pelayanan bimbingan dan penyuluhan

(konseling), teknik ini dimaksudkan untuk mengatasi pikiran-pikiran

yang tidak logis (tidak rasional) yang disebabkan dorongan emosinya

yang tidak stabil. Pelayanan teknik dan pendekatan rasional-emotif

merupakan bentuk terapi yang berupaya membimbing dan menyadarkan

diri klien, sesungguhnya cara berpikir ynag tidak rasional itulah yang

menyebabkan terjadinya gangguan-gangguan emosionalnya. Maka dalam

layanan ini konselor membantu klien dalam membebaskan diri dari cara-

cara berpikir atau pandangan-pandangannya yang tidak rasional, dan

selanjutnya diarahkan ke arah cara-cara berpikir yang lebih rasional.

13

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994), Cet. Ke-5, h. 44-49.

 

Page 39: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

26

g. Teknik Konseling Klinikal

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan (konseling) dengan menggunakan

teknik klinikal menitikberatkan pada pengembangan skill klien sesuai

dengan latar belakang dan kemampuan yang dimilikinya. Pendekatan

teknik klinikal tidak semata-mata berorientasi kepada pengembangan

intelektul, tetapi juga berorientasi juga kepada kemampuan personal

secara keseluruhan, baik jasmani maupun rohani. Pada teknik ini,

bantuan atau pelayanan yang diberikan tidak sebatas mengungkapkan

masalah-masalah klien atau membimbing memecahkannya. Namun

selanjutnya, konselor membantu mengarahkan klien kepada

kemungkinan atau peluang-peluang yang bisa bermanfaat sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.14

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Islam

Tujuan dari adanya bimbingan Islam adalah dalam rangka

menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi, dimaksudkan agar seseorang

mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara

positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar seseorang

mengenal lingkungannya secara obyektif, baik lingkungan keluarga,

masyarakat, budaya, dan norma-norma yang ada. Sedangkan bimbingan

dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar seseorang

14

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2008), h. 131-134.

 

Page 40: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

27

mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa

depannya.15

Di dalam buku bimbingan konseling islami (di Sekolah Dasar). Fungsi

Bimbingan Islam dibagi menjadi tujuh, yaitu:

a. Bimbingan berfungsi preventif (pencegahan) adalah usaha bimbingan

yang ditujukan kepada seseorang yang belum bermasalah agar orang

tersebut terhindar dari kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.

b. Bimbingan berfungsi kuratif (penyembuhan) adalah usaha bimbingan

yang ditujukan kepada seseorang yang mengalami kesulitan (sudah

bermasalah) agar setelah menerima layanan dapat memecahkan sendiri

kesulitannya.

c. Bimbingan berfungsi preservatif (pemeliharaan/penjagaan) adalah usaha

bimbingan yang ditujukan kepada seseorang yang sudah dapat

memecahkan masalahnya agar kondisi yang sudah baik tetap dalam

kondisi yang baik.

d. Bimbingan berfungsi developmental (pengembangan) adalah usaha

bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar kemampuan yang

mereka miliki dapat ditingkatkan.

e. Bimbingan berfungsi distributif (penyaluran) adalah fungsi bimbingan

dalam hal membantu seseorang menyalurkan kemampuan (kecerdasan,

bakat, minat).

15

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 57-59.

 

Page 41: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

28

f. Bimbingan berfungsi Adaptif (pengadaptasian) adalah fungsi bimbingan

agar seseorang bisa beradaptasi dengan orang yang lebih luas.

g. Bimbingan berfungsi Adjustif (penyesuaian) adalah bimbingan dalam

hal membantu seseorang agar dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam

lingkungannya.16

B. Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Kata ibadah berasal dari kata „abada, yu‟aabidu, „ibadatan,

artinya menyembah, mempersembahkan tunduk, patuh, taat. Seseorang

yang tunduk, patuh, merendahkan diri, dan hina dihadapan yang

disembah disebut „abid‟ (yang beribadah).17

Dalam “kamus Bahasa Indonesia” ibadah diartikan segala usaha

lahir batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan

kebahagiaan dan keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga,

masyarakat, maupun terhadap alam semesta.18

Dan ulama tauhid mengartikan ibadah dengan “Mengesakan

Allah, menta‟dhimkanNya dengan sepenuh-penuh ta‟dhim serta

menghinakan diri kita dan menundukkan jiwa kepada-Nya ( menyembah

Allah sendiri-Nya)”.19

16

Elfi Mu‟awanah, Bimbingan dan Konseling Islami (di Sekolah Dasar), (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), Cet. Ke-1, h.71. 17

Zurinal Z, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008),

Cet. Ke-1, h. 26. 18

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 415. 19

Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah, ( Jakarta: Bulan bintang, 1987), Cet. Ke-6, h. 4.

 

Page 42: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

29

Adapun ibadah dapat di bagi menjadi dua bagian yaitu ibadah

mahdoh dan ibadah ghoiru mahdoh. Ibadah mahdoh adalah ibadah yang

terbatas (khusus) contohnya adalah shalat, zakat, puasa dll. Sedangkan

ibadah ghoiru mahdoh adalah ibadah yang luas (tidak terbatas) contohnya

adalah menolong orang yang kesusahan, berzikir kepada Allah,

berperang dll.20

Dari definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa ibadah adalah

segala kegiatan manusia sebagai wujud ketaatan dan kepatuhan kepada

Allah baik berupa perbuatan yang diperintahkan Allah, juga perbuatan

yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam lingkungan.

2. Pembagian Ibadah

Ibadah dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu ibadah mahdoh dan

ibadah ghoiru mahdoh. Ibadah mahdoh adalah segala jenis ibadah yang tata

caranya telah ditetapkan oleh Allah (khusus) atau terbatas. Contohnya shalat,

puasa, zakat, dan lain sebagainya.

Sedangkan ibadah ghoiru mahdoh adalah segala jenis ibadah kepada

Allah akan tetapi semua perbuatan yang diperintahkan Allah baik perbuatan

yang berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam lingkungan,

misalnya berzikir kepada Allah, menolong orang yang kesusahan, menjaga

lingkungan, bergaul dengan teman, dan menghormati orang lain.

Adapun dari macam-macam bagian ibadah itu dapat di bagi menjadi

beberapa bagian:

20

Ibid., h. 5.

 

Page 43: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

30

a. Ibadah Itiqodiyah

Ibadah itiqodiyah adalah ibadah berupa keyakinan kepada Allah

dan Nabi Muhammad. Adapun macam-macamnya adalah sebagai

berikut:

1) Berkeyakinan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah

Rasulullah.

2) Cinta kepada Allah

3) Takut kepada Allah serta mengharapkan rahmatnya.

4) Tawakal dan minta pertolongan kepada Allah

b. Ibadah Qouliyah

Ibadah qauliyah adalah ibadah yang terdiri atas perbuatan atau

ucapan lidah. Adapun macam-macamnya sebagai berikut:

1) Mengucapkan syahadat

2) Dzikir kepada Allah, tasbih dan istigfar

3) Berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah

4) Amar Ma‟ruf nahi munkar

c. Ibadah Amaliyah

Ibadah amaliyah adalah ibadah yang sudah terinci baik perkataan

maupun perbuatannya. Adapun macam-macamnya sebagai berikut:

1) Mendirikan shalat

Shalat menurut pengertian bahasa adalah doa, sedangkan

menurut istilah adalah ibadah yang mengandung perkataan dan

perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

 

Page 44: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

31

salam. Shalat hukumnya fardu‟ain atas setiap orang beriman laki-laki

dan wanita yang mesti didirikan pada waktu-waktu yang telah

ditentukan.

2) Menunaikan Zakat

Zakat adalah sebagian harta yang mesti diberikan kepada fakir

miskin yang merupakan suatu kewajiban syariah dengan

menggunakan syarat-syarat tertentu. Zakat difardhukan pada setiap

muslim yang memiliki nisab, yaitu suatu kadar yang bila seseorang

memilikinya dan sampai satu tahun ia wajib mengeluarkan zakatnya.

3) Puasa Ramadhan

Puasa menurut syariah adalah menahan dari makan, minum,

bersetubuh, dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar

sampai tenggelam matahari, dengan niat taqorrub (mendekatkan diri

kepada Allah Ta‟aala. Puasa ramadhan adalah fardu „ain bagi setiap

muslim yang baligh, berakal, dan mampu berpuasa.

4) Haji ke Baitullah

Haji menurut syariah adalah menuju Baitullah al-Haram untuk

melakukan amalan-amalan tertentu yang dijelaskan dalam Al-qur‟an

dan Sunnah. Haji adalah satu rukun islam yang diwajibkan kepada

setiap muslim muslimah yang sanggup satu kali seumur hidup.

 

Page 45: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

32

5) Berjihad di jalan Allah

6) Thawaf di Baitullah.21

3. Kualitas Ibadah

Menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” kualitas diartikan sebagai

tingkat buruknya sesuatu, kadar, derajat atau taraf ( kepandaian, kecakapan,

dan sebagainya), bisa juga diartikan mutu, sangat dibutuhkan tenaga, tenaga

terampil yang tinggi.22

Ibadah merupakan hal penting yang akan selalu ada ketika kita

mencoba menggali lebih dalam mengenai agama Islam. Kita sebagai seorang

muslim dituntut untuk mengetahui, melaksanakan atau mengamalkan apa-apa

saja yang kita punya dan sudah kita ketahui bahwa ibadah berupaya agar

menjadi insan-Nya yang taqwa.

Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai bagaimana dan upaya apa

saja yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, kita

harus mengetahui terlebih dahulu pengertian ibadah itu sendiri. Menurut

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Ibadah secara bahasa (etimologi)

berarti merendahkan diri serta tunduk.

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah

berfirman:

21

Yulian Mirza, “Makna ibadah dalam Islam,” artikel diakses pada 11 April 2011 dari

http://www.G:/makna-ibadah-dalam-islam.html. 22 Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, edisi ke. 3, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), h.

603.

 

Page 46: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

33

“Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari

mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-

Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai

kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-Dzaariyaat : 56-58].

Berdasarkan pengertian dari ibadah tadi, hubungannya dengan

manusia adalah bahwa ibadah secara tidak langsung berarti ketundukkan kita

sebagai seorang hamba serta sarana hubungan vertikal manusia kepada Tuhan

pencipta alam semesta, Allah SWT.

Sekarang bagaimana kita sebagai seorang manusia memaksimalkan

atau meningkatkan kualitas-kualitas dari ibadah tadi. Hal pertama yang bisa

kita lakukan adalah mengevaluasi diri sendiri sejauh mana ibadah-ibadah yang

telah kita lakukan apakah sudah baik, sudah sesuai aturan-Nyakah atau belum.

Setelah mengevaluasi, kita bisa buat suatu perencanaan apa-apa saja yang bisa

mendukung untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Sebagai contoh, kalau

sebelumnya kita hanya melakukan ibadah wajib saja seperti sholat lima waktu,

puasa di bulan ramadhan, dan lainnya, tetapi setelah melakukan evaluasi, kita

bisa menambah rangkaian ibadah kita dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya

yang mempunyai nilai-nilai keutamaan seperti shalat sunnah dhuha, tahajud,

dan lain sebagainya. Membuat form mutabaah yaumiah pun dapat memotivasi

kita untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kita.

 

Page 47: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

34

Begitupun untuk aktifitas kita sesama manusia, kita juga harus

mengevaluasi diri kita, apakah selama ini dalam menjalin hubungan dengan

orang lain kita sudah menyakitinya, atau perbuatan yang selama ini kita

lakukan tanpa kita sadari telah melanggar aturan yang sudah ditetapkan Al-

Quran dan Hadist. Sehingga apabila kita sudah mengetahui kesalahan-

kesalahan kita selama ini, kedepannya kita tidak mengulanginya lagi. Mungkin

cara untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dengan cara memperbanyak

membaca buku-buku pengetahuan umum, Islam, dan sejarah-sejarah umat

terdahulu dalam melaksanakan hubungannya sesama manusia.

Jadi, untuk meningkatkan kualitas ibadah sangat bergantung dari

manusianya itu sendiri. Semuanya pun membutuhkan niat dan tekad yang kuat

untuk selalu memotivasi diri agar menjadi insan yang lebih baik di hadapan-

Nya. Metode-metodenya pun disesuaikan atau tergantung dari manusia itu

sendiri.23

C. Lansia

1. Pengertian

Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai

kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan

kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia

kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun.

Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang

23

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Pengertian Ibadah dalam Islam”, artikel diakses pada

15 Juni 2011 dari http://salafiunsri.blogspot.com/2009/06/pengertian-ibadah-dalam-islam1.html

 

Page 48: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

35

menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang

telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah

kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.24

Menurut Elizabeth Hurlock dalam bukunya “Psikologi

Perkembangan” masa lansia adalah masa dimana seseorang mengalami

perubahan fisik dan psikologis. Bahkan ketika masa tua disebut sebagai masa

yang mudah dihinggapi segala penyakit dan akan mengalami kemunduran

mental seperti menurunnya daya ingat, dan pikiran.25

Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu

fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi

labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak

bahagia, perasaan kehilangan, dan tidak berguna. Lansia dengan problem

tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi,

ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Pada

umumnya masalah kesehatan mental lansia adalah masalah penyesuaian.

Penyesuaian tersebut karena adanya perubahan dari keadaan sebelumnya

(fisik masih kuat, bekerja dan berpenghasilan) menjadi kemunduran.26

Memasuki masa lanjut usia merupakan periode akhir di dalam rentang

kehidupan manusia di dunia ini. Banyak hal penting yang perlu diperhatikan

guna mempersiapkan memasuki masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya.

24 Akhmadi, “Permasalahan Lanjut Usia,” artikel diakses pada 01 Mei 2011 dari

http://www.G:/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html 25 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Erlangga, 1998), Cet. Ke-

5, h.30. 26

Akhmadi, “Permasalahan Lanjut Usia,” artikel diakses pada 01 Mei 2011 dari

http://www.G:/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html.

 

Page 49: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

36

Kisaran usia yang ada pada periode ini adalah 60 tahun ke atas. Perubahan

fisik ke arah penurunan fungsi-fungsi organ merupakan indikator utama yang

tampak jelas, guna membedakan periode ini dengan periode-periode

sebelumnya.27

Adapun tugas-tugas perkembangan usia lanjut adalah sebagai berikut:

1. Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin

menurun.

2. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin

berkurang.

3. Menyesuaikan diri dengan kematian dari pasangan hidup.

4. Membina hubungan dengan sesama usia lanjut.

5. Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan secara luwes.

6. Kesiapan menghadapi kematian.28

Jadi masa tua adalah masa dimana seseorang telah mengalami

kemunduran-kemunduran dalam hidupnya baik fisik, daya tahan tubuh,

pikiran yang sudah mulai menurun. Untuk itulah perlu adanya perhatian yang

khusus kepada lansia agar mereka bisa hidup dengan nyaman dan batinnya

bisa merasa tenang tanpa harus berpikir bahwa mereka sudah tidak berdaya

guna. Dan dengan adanya motivasi yang diberikan diharapkan lansia bisa

lebih aktif dalam menjalani sisa-sisa hidupnya dengan cara melakukan

kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang kesehatannya baik jasmani maupun

27

Zahrotun, Psikologi Perkembangan ( Tinjaun psikologi barat dan psikologi islam),

(Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), Cet. Ke-1, h. 126. 28

Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, ( Yogyakarta: STAIN Ponorogo

Press, 2005), Cet. Ke-1, h. 84.

 

Page 50: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

37

rohani. Dan bisa mempersiapkan amal ibadah yang lebih baik lagi untuk

bekal mereka di akhirat nanti.

2. Pembagian

Oleh karena usia madya merupakan periode yang panjang dalam

rentang kehidupan manusia, biasanya usia tersebut dibagi-bagi ke dalam dua

subbagian, yaitu :

a) Usia Madya Dini (antara usia 40 hingga 50 tahun).

Pada usia madya dini adalah bahwa usia ini merupakan masa transisi.

Seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa

kanak-kanak ke masa remaja dan kemudian dewasa, demikian pula usia

madya dini merupakan masa dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-

ciri jasmani dan perilaku dewasanya dan memasuki suatu periode dalam

kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.

Transisi senantiasa berarti penyesuaian diri terhadap minat, nilai,

dan pola perilaku yang baru. Pada usia madya dini, cepat atau lambat,

semua orang dewasa harus melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai

perubahan jasmani dan harus menyadari bahwa pola perilaku pada usia

mudanya harus diperbaiki secara radikal.

b) Usia Madya Lanjut (antara usia 50 tahun sampai 60 tahun keatas).

Umumnya pada masa usia madya lanjut ditandai oleh adanya

perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya

terjadi penurunan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat.

Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami perubahan-perubahan

 

Page 51: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

38

tersebut lebih lambat dari pada masa lalu, namun garis batas tradisionalnya

masih nampak. Meningkatkan kecenderungan untuk pensiun pada usia

enampuluhan sengaja ataupun tidak sengaja usia enampuluhan tahun

dianggap sebagai garis batas antara usia madya dini dengan usia madya

lanjut.29

29 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Erlangga, 1998), Cet. Ke-

5, h. 320-321

 

Page 52: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

39

BAB III

GAMBARAN UMUM RUMAH PERLINDUNGAN LANJUT USIA

A. Sejarah Berdirinya

Jakarta sebagai kota metropolitan dalam perkembangannya saat ini

dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu internal dan eksternal. Di samping itu

tingkat mobilitas penduduknya yang tinggi membuat jakarta berbeda dengan

daerah lain. Dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi sedangkan

daya dukung lingkungan sangat rendah menjadikan beban Jakarta semakin

bertambah, hal ini mengakibatkan jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) semakin meningkat, salah satu diantaranya

adalah Lanjut Usia Terlantar.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya Panti yang khusus

menampung Lanjut Usia terlantar agar dapat hidup layak dan normatif. Tahun

1994 secara bertahap Pemda DKI Jakarta membangun Panti Werdha 05

Jelambar hasil dari alih fungsi Panti Sosial 01 Jelambar yang menangani para

Tuna Wisma, kemudian dengan SK Gubernur DKI Jakarta No.163 tahun

2002 nama Panti berubah menjadi Rumah Perlindungan Lanjut Usia

Jelambar.1

Dasar hukum :

1. UUD No.13 tahun 1998 tentang Lanjut Usia.

1 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010.

 

Page 53: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

40

2. Perda No.3 tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat.

3. SK Gubernur No.41 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial Propinsi DKI Jakarta.

4. SK Gubernur No. 163 tahun 2002, tentang Organisasi dan tata kerja Unit

Pelaksana Teknis dilingkungan Dinas Bina Mental Spritual dan

Kesejahteraan Sosial Propinsi DKI Jakarta.2

B. Visi, Misi, Fungsi, dan Tujuan

Visi Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar adalah memberikan

pembinaan dan penyantunan kepada para lanjut usia terlantar agar dapat

hidup layak.

Misi Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar adalah agar para lanjut usia

terlantar dapat terbina dan tersantuni, sehinggga mampu melaksanakan fungsi

sosialnya.

Tugas Pokok Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar adalah memberikan

pelayanan kesejahteraan sosial bagi Penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) lanjut usia terlantar.

Fungsi :

1. Mengadakan pendekatan. Motivasi dan observasi calon klien serta

penerimaan.

2. Pengungkapan dan pemahaman masalah (Assesment).

2 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010.

 

Page 54: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

41

3. Penyusunan rencana intervensi.

4. Intervensi, meliputi:

a. Social Treatment (penyembuhan sosial).

Antara lain : penampungan, pelayanan, penyantunan, dan perawatan.

b. Social Development ( Pengembangan sosial), antara lain: bimbingan

sosial individual, kelompok maupun masyarakat dengan kegiatannya

pembinaan fisik, mental, bimbingan keterampilan dan rujukan.

5. Melakukan kegiatan pembinaan lanjut.

Tujuan Rumah Perlindungan Lanjut Usia Jelambar adalah terbina dan

tersantuninya PMKS lanjut Usia terlantar, sehingga mampu melaksanakan

fungsi sosialnya.3

Dari tujuan tersebut pihak panti berupaya bisa menjadikan lansia bisa hidup

dengan baik dari yang dulunya terlantar dan bisa melaksanakan tugas-tugas

dan perannya sebagai individu yang lebih baik lagi.

Sasaran dan garapan

1. PMKS lanjut usia terlantar.

2. Rawan kondisi sosial ekonomi.

Pesyaratan

1. Laki-laki/ Perempuan.

2. Tidak menderita gangguan jiwa.

3. Tidak menderita penyakit menular.

4. Mampu mengurus diri

3 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2008.

 

Page 55: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

42

Prosedur Pelayanan

1. Penyerahan dari kepolisian

a. Menyerahkan langsung ke sasana

b. Surat penyerahan

2. Penyerahan dari Institusi Sosial ( Pemerintah/ Swasta )

a. Surat pengantar penyerahan

b. Laporan sosial ( Case Study ) PMKS ybs.

3. Penyerahan dari keluarga/ masyarakat

a. Menyerahkan langsung ke sasana

b. Membuat surat pernyataan tertulis diatas materai yang cukup

4. Penyerahan dari rumah sakit

a. Menyerahkan ke sasana dengan surat Rekomendasi dari Dinas Sosial

setempat.

b. Kelengkapannya:

1) Surat penyerahan.

2) Berita acara penyerahan.

3) Case Study.

Fasilitas Pelayanan

1. Penampungan dan perawatan.

2. Pelayanan Kesehatan.

3. Usaha Kesejahteraan Sosial, Mental dan Spritual bagi lansia binaan.

4. Kegiatan Rekreatif dan Rekreasi.

5. Pembinaan lanjut.

 

Page 56: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

43

Proses Pelayanan

Untuk kelancaran pelaksanaan program penanganan PMKS lanjut usia

di dalam Sasana, pelaksanaannya melalui tahapan sebagai berikut:

1. Pendekatan awal/intake process, terdiri dari:

a. Orientasi dan Konsultasi

b. Identifikasi

c. Motivasi

d. Seleksi

2. Penerimaan, terdiri dari:

a. Registrasi

b. Penelaahan dan pengungkapan masalah

c. Penempatan pada program

3. Bimbingan Sosial dan Keterampilan

4. Pembinaan lanjut

a. Supervisi bagi lanjut usia binaan yang telah mampu melaksanakan

fungsi sosialnya.

b. Bimbingan sosial (Home Visit) terhadap lanjut usia binaan yang

kembali ke keluarganya/wali.

Himbauan Peran Serta (Partisipasi) Masyarakat

1. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral

2. Social Action dari masyarakat sekitar berupa kunjungan sosial maupun

sebagai Volenter.4

4 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2008.

 

Page 57: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

44

C. Program Kerja dan kegiatan

Program kerja

1. Mengembalikan kembali menjadi manusia (tidak ada gembel, orang

terlantar).

2. Memberikan pembinaan-pembinaan, yang mana dengan adanya

pembinaan-pembinaan maka dibentuk adanya kegiatan-kegiatan dana

pembinaan-pembinaan seperti :

Kegiatan

1. Pembinaan Fisik/senam kesehatan.

2. Bimbingan Islam/ mental spritual.

3. Bimbingan Keterampilan.

4. Check Kesehatan/konsultasi.5

5 Wawancara dengan Abdul Hakim ( bag. Bimbingan & Penyuluhan), Jakarta, 04 April

2011.

 

Page 58: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

45

Tabel 1

Jadwal kegiatan harian warga binaan sosial RPLU6

No Hari Pukul Kegiatan

1. Senin - Minggu 03.00 – 04.00 Shalat Tahajud

2. Senin - Minggu 04.00 – 05.00 Bangun Pagi, Mandi

3. Senin - Minggu 05.00 – 05.30 Sholat Subuh berjamaah

4. Rabu & Sabtu 05.00 – 06.00 Olahraga (senam) / pemeriksaan

kesehatan

5. Jum’at 06.00 – 06.45 Kebersihan

6. Senin - Minggu 06.45 – 07.30 Minum Teh

7. Senin - Minggu 07.30 – 08.30 Makan Pagi

8. Senin - Minggu 08.30 – 10.00 Shalat Dhuha

9. Selasa & Kamis 08.30 – 12.30 Pembinaan Agama & Sholat Dzuhur

berjamaah

10. Senin - Minggu 12.30 – 13.00 Makan Siang

11. Senin - Minggu 13.00 – 15.00 Tidur siang

12. Senin - Minggu 15.00 – 15.30 Extra Fooding

13. Senin - Minggu 15.30 – 16.00 Sholat Ashar berjamaah

14. Senin - Minggu 16.00 – 17.00 Makan sore

15. Senin - Minggu 17.00 – 18.00 Kegiatan Pribadi

16. Senin - Minggu 18.00 – 18.30 Shalat Maghrib berjamaah dan

Tadarus bersama

17. Senin - Minggu 18.30 – 19.30 Istirahat

18. Senin - Minggu 19.30 – 21.30 Shalat Isya berjamaah

19. Senin - Minggu 21.30 – 04.00 Tidur

6 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010.

 

Page 59: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

46

Tabel 2

Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial WBS7

No Jenis Kegiatan Volume Keluaran / Hasil / Manfaat

1. Bimbingan Mental

Spritual Islam

4 Kali - Diharapkan WBS dapat

lebih mendekatkan diri

kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Bimbingan Mental

Spritual Kristen

4 Kali - Manfaatnya dapat

mendalami ajaran Agama

yang dianutnya.

3. Bimbingan Sosial

Perorangan dan Kelompok

2 Kali - Diharapkan WBS dapat

beradaptasi dengan

lingkungan selama berada

didalam panti.

- Manfaatnya dapat membagi

perhatian sesama WBS

lainnya dan hidup mandiri.

4. Bimbingan Keterampilan 2 Kali - Diharapkan WBS dapat

mengisi waktu luangnya

dan terampil dalam

menyulam, membuat keset

dan menjahit serta

7 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010.

 

Page 60: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

47

membuat bunga.

- Manfaatnya WBS dapat

menyalurkan Hobby dan

bakatnya.

5. Senam Kesegaran Jasmani

( SKJ )

4 Kali - Diharapkan WBS dapat

hidup sehat.

- Manfaatnya bagi para WBS

untuk kesegaran tubuh dan

kebugaran tubuh.

6. Pemeriksaan Kesehatan

secara rutinitas

dilaksanakan oleh tenaga

Medis Puskesmas Kec.

Grogol Petamburan

2 Kali - Diharapkan kesehatan WBS

dapat terkontrol dengan

baik.

- Manfaatnya bagi para WBS

dapat terdeteksi secara dini

jika ada penyakit yang

dideritanya.

 

Page 61: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

48

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng

KkKkp

Kepala Panti

Ahmad Dumyani, SE, MM

Sub bagian tata usaha

Haryanto SH, Msi

Seksi Perawatan

Dra. Hj. Misliati

Seksi

Bimbingan &

Penyaluran

Dra. Basaria

Ritonga

Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar

Kelompok Jabatan Fungsional

 

Page 62: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

49

Rumah Perlindungan lanjut Usia Jelambar

Penanggung Jawab

Siti Murtofingah, S.AP

Seksi

Perawatan

Suwarso

Wasri

Sumantri

Bag.

Administrasi

Ferry

Hermawan

Selamet Riyadi

Rasini

Bimbingan &

Penyuluhan

Abdul Hakim

Agus Romansyah

WBS

 

Page 63: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

50

E. Sarana dan Prasarana

1. Ruang Kantor

2. Mushalla

3. Aula

4. Kamar tidur

5. Barak

6. Tempat terapi

7. Televisi

8. Persediaan obat-obatan

9. Peralatan keterampilan

10. Lapangan parkir.8

8 Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2008.

 

Page 64: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

A. Temuan

1. Pembimbing

Pembimbing adalah seseorang yang bertugas memberikan arahan

dan masukan kepada kliennya agar masalah yang ada pada klien tersebut

dapat terpecahkan dan berupaya agar seseorang dengan arahan

pembimbing dapat memahami dirinya dan lingkungannya.

Secara akademis pembimbing harus memiliki wawasan ilmu

pengetahuan yang luas, serta mempunyai kemampuan dalam bidangnya

dan dalam melayani berbagai permasalahan dari setiap kliennya. Dan

dapat melayani berbagai permasalahan masyyarakat sesuai dengan situasi

dan kondisi yang berkembang di masyarakat.

Dan dalam hal ini pembimbing terutama di Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar meliputi Penanggung Jawab, Seksi Keperawatan,

Bagian Administrasi, dan Bagian Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

adapun nama-nama pembimbing yang dimaksud disini adalah Siti

Murtofingah S.AP (Penanggung Jawab RPLU), Abdul Hakim (Staff

bagian Bimbingan dan Penyuluhan Islam), Suwarso ( Staff bagian Seksi

Keperawatan).

 

Page 65: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

52

a. Siti Murtofingah, S.AP

Beliau lahir di Kebumen tanggal 12 Juni 1967 dan lulusan

Sekolah Tinggi Administrasi Mandala Indonesia, dan diangkat

menjadi PNS pada tahun 1989. Beliau bergabung di Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar sejak tanggal 1 desember 2010.

Dan jabatan yang diduduki di RPLU Jelambar adalah sebagai

Penanggung Jawab. Adapun alasan beliau dijadikan sebagai informan

karena beliau adalah yang bertanggung jawab di RPLU Jelambar, dan

sebagai pembimbing penulis selama melaksanakan penelitian di

RPLU Jelambar. Beliau memberikan arahan kepada penulis untuk

mendapatkan informasi lainnya baik mengenai data, lansia, ataupun

pembimbing lain yang harus penulis ketahui. Dan beliau pun

mengetahui banyak perkembangan yang ada dari adanya bimbingan

islam yang diberikan pembimbing agama kepada lansia, dan sebab itu

penulis juga merasa perlu adanya informasi dari beliau selaku

penanggung jawab di RPLU Jelambar.1

b. Bapak Suwarso

Beliau lahir di Jakarta tanggal 26 Mei 1964 dan luluan

SMA/A3 Ilmu Sosial di Tanggerang. Awalnya sejak tahun 1996

beliau bertugas di Panti Sosial Bina Grahita Cacat Ganda Kalideres

dan masih menjadi Pramu. Dan pada tahun 2003 beliau bergabung di

RPLU Jelambar masih menjadi pramu. Dan tahun 2007 menjadi

1 Wawancara Pribadi dengan Siti Murtofingah. ( Penanggung Jawab), Jakarta, 28 Maret

2011.

 

Page 66: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

53

CPNS dan baru tahun 2010 dingkat menjadi PNS. Tugas beliau di

RPLU Jelambar adalah sebagai Staf Pembinaan dan Perawatan

PMKS. Yang mana beliau bertugas bagi masuk dan keluarnya lansia,

untuk data-data mengenai lansia beliau pulalah yang mengetahuinya

dan mengurusinya. Alasan beliau dijadikan informan adalah beliau

membantu penulis dalam proses pendataan baik jumlah lansia,

keadaaan panti, struktur kepegawaian, serta pembinaan dan perawatan

lansia lainnya.2

c. Ustadz Abdul Hakim

Beliau lahir di Jakarta tanggal 06 Agustus 1974, beliau lulusan

Darul ulum Jombang. Beliau diangkat menjadi PNS sejak tahun 2007

dan sebelumnya beliau bertugas di PSTW Cengkareng. Dan tahun

2003 beliau bergabung di RPLU Jelambar. Yang mana beliau bertugas

melayani dan membantu binaan sosial, dengan tugasnya di bagian

bimbingan dan penyuluhan. Alasan beliau dijadikan informan karena

beliau banyak membantu penulis dalam mendapatkan informasi,

beliau juga merupakan pembimbing agama dan sekaligus staf di

RPLU. Dan untuk bimbingan agamanya memang beliau yang

membimbing baik kelompok maupun individu di RPLU serta beliau

mengetahui bentuk-bentuk perkembangan yang ada bagi lansia

dengan adanya bimbingan islam tersebut.3

2 Wawancara Pribadi dengan Suwarso. ( Staf Pembinaan dan Peraawatan PMKS),

Jakarta, 28 Maret 2011. 3 Wawancara Pribadi dengan Abdul Hakim ( Bag. Bimbingan & Penyuluhan), Jakarta, 04

April 2011.

 

Page 67: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

54

2. Terbimbing

Ialah seseorang yang mendapatkan bimbingan, pengarahan dan

pembinaan untuk lebih meningkatkan kualitas ibadahnya. Dan terbimbing

ini perlu adanya bimbingan yang lebih dan khusus yang bisa memberikan

mereka kemudahan dalam menerima arahan dari pembimbing. Disinilah

peran pembimbing yang dapat memberikan bimbingan dengan cara dan

metode yang tepat bagi lansia meningat lansia yang sudah tua perlu

adanya metode secaaara praktik bukan teoritik lagi. Adapun terbimbing di

sini ialah Bapak Shaleh, Pak Maman, dan Ibu Yuli.

a. M. Shaleh ( Lansia 1)

Beliau lahir di Surabaya pada tanggal 10 Mei 1943 dan sudah tiga

tahun berada di RPLU Jelambar. Beliau adalah seorang kontraktor dan

mempunyai istri dan 2 orang anak. Latar belakang beliau berada di RPLU

karena pernyerahan masyarakat kepada panti. Beliau yang hidup serba

berkecukupan memilih untuk berada di panti dibandingkan dengan hidup

bersama keluarganya dengan alasan beliau ingin melatih dirinya untuk

hidup mandiri dan bisa memperbanyak belajar mengenai agama dan

mengamalkannya dengan baik. Karena beliau merasa masa lalunya penuh

dengan kesibukan duniawi dan melupakan ibadah. “Mencari uang dan

mencari uang” itu sebutan bagi beliau. Akan tetapi beliau menemukan titik

kejenuhan dengan apa yang dilakukannya, untuk itulah beliau memilih

untuk bisa hidup dipanti dengan teman-teman sebayanya dan bisa

 

Page 68: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

55

memperdalam agamanya karena ketika sudah tua apa lagi yang dicari

kecuali bisa meningkatkan amal ibadah untuk bekal diakhirat, tutur beliau.4

b. Yuli ( Lansia 2 )

Beliau seorang nenek yang kuat dan tangguh, lahir pada tanggal 17

Juli 1942. Sudah 4 tahun beliau berada di RPLU Jelambar. Beliau sebatang

kara tidak mempunyai anak dan suaminya sudah meningggal. Beliau

merupakan hasil penertiban dari petugas dan awalnya beliau di tangkap

ketika menyapu di jalanan di depan Rumah makan. Beliau sangat

bersyukur bisa berada di panti karena beliau sudah tidak punya siapa-siapa

lagi dan hanya disisa-sisa hidupnya beliau bisa hidup dengan tenang, dan

bisa mendapat banyak bimbingan terutama bimbingan ibadahnya.

Meskipun sudah tua beliau masih bisa mengamalkan ibadah-ibadahnya

dengan baik dan masih mau mengikuti bimbingan-bimbingan yang ada di

panti. 5

c. Maman ( Lansia 3 )

Pak maman adalah seorang lansia yang merupakan penyerahan dari

rumah sakit ke panti. Awalnya beliau kecelakaan sampai kakinya lumpuh

dan karena ketidakberdayaan itu pak maman akhirnya di tempatkan di

panti. Tetapi pak maman tidak ingin pulang ke rumahnya atau ke

keluarganya di tasikmalaya dikarenakan faktor ekonomi yang sangat

rendah. Beliau tidak mau menyusahkan istri dan anak-anaknya, dan beliau

berharap dengan hidup di panti bisa lebih baik lagi. Karena menurut

pembimbing pak maman memang sudah punya basic agama yang mantap

4 Wawancara dengan M. Shaleh ( Lansia RPLU Jelambar ), Jakarta, 04 April 2011.

5 Wawancara dengan Yuli ( Lansia RPLU Jelambar ), Jakarta, 07 Apri 2011.

 

Page 69: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

56

dan tinggal meningkatkannya, serta pembimbing berharap pak maman bisa

menjadi contoh dan panutan bagi lansia-lansia yang lain.6

3. Metode Bimbingan Islam dalam Meningkatkan Kualitas Ibadah.

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara

atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah. Maka

metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek

yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti

sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dan dalam hal ini bimbingan dibagi

dalam tiga hal yaitu:

1. Metode Invidual

Adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan untuk

mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta mental/kejiwaan

(psikis) yang ada pada diri terbimbing atau klien. Untuk itu, dalam teknik

ini jalannya wawancara setiap pembimbing atau konselor melakukan

pencatatan atau mungkin pula direkam agar bimbingan berjalan dengan

kemudahan.7

Pembimbing mempunyai peranan penuh dalam mengarahkan sesuai

dengan masalah yang dihadapi lansia ini biasanya dilakukan secara

personal. Dalam metode individu ini pembimbing berusaha melakukan

pendekatan yang lebih kepada lansia. Menanyakan apa yang sedang

dialami dan dirasakan. Ketika seorang lansia mempunyai semangat yang

besar dalam beribadah maka pembimbing memprioritaskan dirinya untuk

6 Wawancara dengan Maman ( Lansia RPLU Jelambar ), Jakarta, 07 April 2011.

7 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah 2008 ), h. 122

 

Page 70: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

57

bisa dibimbing secara personal. Ataupun sebaliknya jika lansia

membutuhkan bimbingan dan perlu akan adanya seorang pembimbing

maka pembimbing pun membantu dalam permasalahannya itu.

2. Metode Kelompok

Metode yang digunakan oleh pembimbing, selain metode

individual adalah metode kelompok, dimana pembimbing mengumpulkan

para lansia untuk mengikuti kegiatan bimbingan dan bersama-sama

mendapatkan pelajaran dan bimbingan dari pembimbing. Yang sifatnya

diskusi, ceramah, dan berbincang-bincang sambil santai. Dan biasanya

dilakukan dengan teknik persuasive yaitu berupa dorongan-dorongan yang

positif, bersifat santai, dan hiburan yang mendidik. Disana mereka menjadi

satu dari yang pengamalan ibadahnya yang sudah mantap sampai yang

baru belajar dan untuk bisa meningkatkan kualitas ibadahnya, maka

bersama-sama mengikuti kegiatan bimbingan islam tersebut.8

3. Metode Psikoanalisis

Adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memberikan

penilaian terhadap peristiwa dan pengalaman kejiwaan yang pernah

dialami sejak kecil. Misalnya perasaan tertekan, perasaan takut, trauma

dan merasa rendah diri bila berada dalam situasi tertentu yang ada

kaitannya dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Bisa jadi hal ini

kadang-kadang dianggap tidak rasional bagi orang lain yang ada

disekitarnya, tetapi bagi diri klien mungkin menjadi masalah karena tanpa

8 wawancara pribadi dengan Abdul Hakim ( pembimbing Agama ), Jakarta, 04 April

2011. (Lampiran 2)

 

Page 71: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

58

disadarinya peristiwa kejiwaan itu dapat menggangu pikirannnya atau

mungkin pula bisa mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilakunya

sehari-hari.9

Metode psikoanalisis pun diterapkan pembimbing kepada WBS guna

mengetahui kejiwaan yang ada pada diri lansia. Mengetahui bahwa lansia

yang ada sebagian besar dari jalanan dan terlantar serta memiliki

kehidupan masa lalu yang berbeda-beda. Untuk itu pembimbing pun

memberikan bimbingan dengan mengetahui terlebih dahulu kejiwaan yang

ada pada diri WBS. Karena di panti lansia beragam-ragam ada yang sehat,

sakit-sakitan, defresi, gangguan tidur dan dengan penyakit atau gangguan

yang lain. Untuk itu perlu adanya metode psikoanalisis yang diberikan

kepada lansia.

Dan beberapa teknik yang diterapkan pada matode individu dan

kelompok adalah sebagai berikut :

1) Metode Individual

Menurut Ustadz Abdul Hakim dalam metode ini biasanya dilakukan

pada setiap permasalahan-permasalahan kecil yang tidak berdampak besar

dengan keadaaan panti. Sehingga masih dapat ditangani oleh masing-

masing pimpinan unit. Dan terlebih dahulu pembimbing melakukan

9 M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah 2008 ), h. 122

 

Page 72: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

59

assesment awal dalam menjalankan metode ini.10

Dan metode individual

ini dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu :

a. Non Direktif

Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Carl Rogers yang dikenal

dengan “Clien Centered Counseling” dan pada teknik ini yang menjadi

pusat ialah terbimbing. Pembimbing hanya membantu memberikan

dorongan dalam memecahkan masalah klien, dan keputusan terletak

pada terbimbing. Dan dalam teknik ini mengaktifkan diri terbimbing

dalam mengungkapkan dan memecahkan masalah dirinya, serta tugas

pembimbing berupaya mendorong tumbuhnya tanggung jawab pada diri

WBS.

b. Teknik direktif

Adalah salah satu teknik yang diberikan dan digunakan bagi karyawan

yang mengalami kesulitan dalam memahami dan memecahkannya.

Maka pengarahan yang diberikan pembimbing ialah memberikan secara

lansung jawaban-jawaban terhadap faktor-faktor yang dianggap

menjadi penyebab timbulnya masalah pada diri terbimbing. Namun

selanjutnya, pembimbing membantu mengarahkan karyawan kepada

kemungkinan atau peluang-peluang yang bisa bermanfaat sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.

10

Wawancara Pribadi dengan Abdul Hakim ( Bag. Bimbingan & Penyuluhan), Jakarta,

04 April 2011. (Lampiran 2)

 

Page 73: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

60

2) Metode Kelompok

Teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama.

Seperti kegiatan ceramah, diskusi, seminar, pelatihan, dan sebagainya.

Pada bimbingan kelompok pembimbing memberikan bimbingan

Islam melalui metode yang simple, praktis, dan mudah ditangkap oleh

lansia, salah satunya dengan zikir. Pembimbing pun tidak mengaharuskan

lansia bisa berzikir yang menurutnya bisa menyulitkan lansia.

Pembimbing memberi arahan agar para WBS berzikir setiap waktu untuk

mengingat Allah di mana pun dan kapan pun. Pembimbing pun tidak

mengharuskan banyaknya amalan seberapa banyak dan zikir apa yang

harus dipakai. Tetapi mengarahkan untuk berzikir sesuai kemampuannya.

Dan pembimbing pun menerangkan dengan metode pengibaratan-

pengibaratan, seperti apa bentuk tubuh kita, untuk apa kita mempunyai

tangan, kaki, mulut dan sebagainya itu hanya untuk beribadah kepada

Allah. Ini merupakan bentuk pengibaratan pembimbing untuk

mempermudah lansia menangkap apa yang dijelaskan oleh pembimbing

karena lansia memiliki keterbatasan fisik baik kesehatan, pendengaran,

maupun daya tangkap.

Adapun materi yang diberikan pembimbing dalam bimbingan

kelompok adalah sebagai berikut :

Dalam bimbingan islam yang diberikan pembimbing kepada

lansia adalah dengan materi zikir, yang mana zikir tersebut adalah cara

yang praktis, dan mudah diterapkan kepada lansia menurut pembimbing.

Karena lansia itu memang sudah tua dan mereka perlu adanya bimbingan

 

Page 74: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

61

yang membuat mereka tidak sulit untuk bisa mengamalkannya. Dan di

mula dengan zikir maka lansia bisa mengamalkannya dan

menerapkannnya untuk ibadah-ibadah yang lainnya seperti shalat,

mengaji, dan sebagainya.

Untuk pertama yang diterapkan pembimbing adalah bahwa kita

sebagai manusia harus :

1. Mengenal diri sendiri

WBS harus mengenal dirinya sendiri, untuk apa kita hidup dan

diciptakan, dan akan kemana kita hidup nantinya. Pembimbing

memberikan arahan kepada lansia untuk bisa mengenal dirinya sendiri

terlebih dahulu. Dan pada akhirnya kita berpikir dan merenunginya.

2. Dan setelah kita bisa mengenal diri kita dan untuk apa kita, maka kita

akan mengetahui bahwa kita hidup semata-mata hanya untuk beribadah

kepada Allah SWT.

3. Dan setelah ibadah, maka pembimbing mengajarkan bagaimana caranya

beribadah yang benar, bagaimana cara bersyukur kepada Allah akan

nikmat yang telah diberikannya.

4. Dan ketika dia bersyukur maka timbul rasa terimakasih.

5. Dengan rasa terima kasih tersebut maka mereka dapat mengerjakan

perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

6. Setelah itu prioritas utama pembimbing adalah menggali wudhu apa

manfaat wudhu serta setelah wudhu mereka akan mengerjakan shalat,

 

Page 75: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

62

pembimbing mengutamakan ini karena menurutnya shalat itu adalah

amal ibadah yang pertama kali dihisab.

7. Dan dari adanya manfaat wudhu dari niat, berkumur-kumur, membasuh

wajah, tangan, kaki dan sbg. Maka akan berdampak pada adab, tata cara

berbicara, akhlak, dan sopan santun.11

Lafazh-lafazh zikir yang dimaksud antara lain adalah sebagai

berikut:

1) Basmalah, lafazh basmalah ialah:

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah

lagi Maha Penyayang”.

2) Hamdalah atau juga disebut Tahmid, lafazhnya ialah:

Artinya : “Segala puji bagi Allah”.

3) Takbir, lafadznya ialah :

Artinya: “Allah Maha Besar”.

4) Tahlil, lafazhnya ialah :

Artinya : “Tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah”.

5) Ta’awwuzh, lafazhnya ialah:

11

Wawancara pribadi dengan Abdul Hakim ( Pembimbing Agama ), Jakarta, 04 April

2011. ( Lampiran 2 )

 

Page 76: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

63

Artinya : “Saya berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan

yang terkutuk”.

6) Istigfar, lafazhnya ialah:

Artinya: “Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”.

7) Tasbih, lafazhnya ialah:

Artinya : “Maha Suci Allah”.

8) Hauqalah, lafazhnya ialah :

Artinya : “Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan

Allah”.

9) Shalawat, lafazhnya ialah :

Artinya: “Ya Allah berikanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi

Muhammad dan keluarganya dan para sahabatnya

semua”.

10) Membaca Ayat-ayat Al-Qur’an

Di dalam melakukan zikir dengan ucapan, hati kita

hendaknya selalu ingat kepada makna yang terkandung dalam

ucapan-ucapan (lafazh-lafazh) yang sedang kita ucapkan itu. Oleh

sebab itu kita harus mengetahui makna dari lafazh-lafazh itu.

 

Page 77: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

64

Adapun dalam pelaksanaannya pada bimbingan kelompok adalah

sebagai berikut :12

1. Materi bimbingan Islam

Materi yang di sampaikan pembimbing adalah hal-hal yang

berkaitan dengan bimbingan mental dan spritual seperti : membaca Al-

Qur’an, Dzikir, kegiatan berjamaah seperti shalat berjamaah, aqidah, fiqih,

akhlak dan pengetahuan lainnya.

Pokok-pokok materi yang disampaikan oleh pembimbing

bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits Nabi karena kedua sumber ini

merupakan pedoman hidup bagi manusia.

2. Media bimbingan Islam

Media yang digunakan dalam proses bimbingan ini adalah ayat-

ayat Al-Qur’an Hadits Nabi dan pengetahuan umum yang berkaitan

dengan pengetahuan agama. Dan didukung dengan adanya tempat yang

nyaman untuk dilaksanakannya bimbingan, adanya pengeras suasa,

microfont, dan alat-alat bantu lainnya.

3. Waktu bimbingan Islam

Pelaksanaan bimbingan Islam di Rumah Perlindungan lanjut Usia

Jelambar dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis pukul 09.00-10.30

WIB. Ini merupakan bimbingan islam yang dilaksanakan secara kelompok

atau bersama-sama. Sedangkan untuk bimbingan secara personal tidak

dijadwalkan dan sesuai dengan kondisi yang ada.

12

Wawancara Pribadi dengan Siti Murtofingah dan Abdul Hakim, Jakarta, 28 Maret

2011. (Lampiran 1 dan 2 )

 

Page 78: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

65

4. Tempat bimbingan Islam

Tempat merupakan komponen yang paling mendasar dari suatu

aktivitas atau kegiatan bimbingan dan pembinaan. Adapun tempat yang

digunakan untuk melaksanakan kegiatan bimbingan islam di Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar yaitu di Aula. Dan untuk bimbingan

secara personal tergantung dengan kondisi dan situasi bisa di kamar,

mushalla, kantor, ataupun tempat-tempat lainnya yang membuat lansia

bisa merasa nyaman ketika melaksanakan bimbingan.

B. Analisis Metode Bimbingan Islam Bagi Lansia dalam Meningkatkan

Kualitas Ibadah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan,

metode bimbingan islam yang dilakukan pembimbing di RPLU ini,

menggunakan tiga metode yaitu metode secara individual, kelompok, dan

psikoanalisis yang didalamnya terdapat teknik direktif, non-direktif, dan

zikir yang diterapkan dalam bimbingan kelompok.

1. Metode Individu

Yang mana metode individu ini dilakukan pembimbing dengan

cara mendekatkan diri kepada lansia dan mewawancarai lansia, yang

mana penulis mewawancarai 3 orang lansia yaitu Bapak Shaleh, Ibu

Yuli, dan Bapak Maman. Sehingga penulis mengetahui permasalahan

apa yang lansia alami, pembimbing mewawancarai lansia dengan

bahasa yang mudah dimengerti dan dengan kesopan santunan.

 

Page 79: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

66

Sehingga dengan adanya metode ini pembimbing akan mengetahui

sejauh mana kualitas ibadah lansia. Apakah ibadahnya meningkat atau

justru menurun dengan adanya bimbingan Islam. Ternyata bimbingan

individu sangat efektif bagi lansia mengingat lansia yang sudah tua

dan perlu bimbingan secara intensif dan khusus dengan cara-cara yang

mudah dimengerti oleh mereka.

Hal ini dapat terlihat dari WBS di panti yaitu Bapak Shaleh

yang mengalami peningkatan atas kualitas Ibadahnya. Bapak shaleh

mesara sangat bahagia dan bersyukur bisa berada di panti karena

menurutnya ia bisa meningkatkan ibadahnya dari bimbingan Islam

yang sering ia ikuti di Panti oleh bimbingan dari Ustadz. Menurutnya

banyak yang perlu ia pelajari lagi dan perlu ditingkatkan karena

mengetahui umurnya yang sudah tua dan sering sakit-sakitan. Maka

perlu motivasi dan semangat yang lebih kepadanya untuk bisa

meningkatkan kualitas amal Ibadahnya menjadi lebih baik lagi.

Pak Shaleh yang memiliki latar belakang yang jauh dari

ibadah, bahkan terlalu sibuk dengan urusan dunia kini bisa bersyukur

karena keberadaannya di panti memebuat ia jauh lebih baik dari

sebelumnya.13

2. Metode Kelompok

Dan dengan adanya metode kelompok pun, maka pembimbing

berusaha bisa menyatukan para lansia untuk berkumpul bersama,

13

Wawancara dengan M. Shaleh ( Lansia RPLU Jelambar ), Jakarta, 04 April 2011.

(lampiran 4)

 

Page 80: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

67

beribadah bersama, bisa bersosialisasi dengan baik. Bergaul dengan

teman, bisa berdoa dan bersyukur bersama-sama. Dari metode yang

diterapkan oleh pembimbing di RPLU Jelambar yaitu metode individu

dan kelompok. Sesuai dengan metode Islam yang dikemukakan oleh

M. Arifin dalam bukunya pedoman pelaksanaan bimbingan dan

penyuluhan agama yaitu terdapat beberapa metode bimbingan islam

yang yang mana disebutkan:

1. Wawancara adalah salah satu cara memperoleh fakta-fakta

kejiwaaan yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana

sebenarnya hidup kejiwaan seseorang pada saat tertentu yang

memerlukan bantuan.

2. Metode „group guidance‟ ( bimbingan secara kelompok )

Bilamana metode interview atau wawancara merupakan cara

pemahaman tentang keadaan seseorang secara individual ( Pribadi ),

maka bimbingan kelompok adalah sebaliknya, yaitu pengungkapan

jiwa/batin serta pembinaanya melalui kegiatan kelompok seperti

ceramah, diskusi, seminar, dsb.14

Dari ke tiga WBS yaitu Bapak Shaleh, Ibu Yuli, dan Bapak

Maman memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Akan tetapi

dengan adanya bimbingan Islam ketiganya terlihat banyak perubahan

dari kualitas Ibadahnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan bagi

Bapak Maman yang Ibadahnya sudah mantap bahkan sering jadi

14

M. Arifin, Pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama, (Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994), Cet. Ke-5, h.44.

 

Page 81: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

68

imam dan memimpin doa serta diharapkan Bapak Maman bisa

menjadi panutan di panti bagi WBS yang lain. Bisa lebih

meningkatkan kualitas ibadahnya menjadi lebih baik. Dan ketiganya

pun rajin dalam kegiatan bimbingan kelompok.

3. Metode Psikoanalisis

Dan terdapat pula metode-metode yang lainnya seperti

psikoanalisis, metode direktif, non-direktif, serta metode RET yang

dikemukakan pula oleh Prof. H. Arifin dalam bukunya pedoman

pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama yang juga diterapkan

di RPLU.15

Metode psikoanalisis yaitu pembimbing berupaya

mendekatkan lansia dan mengetahui kondisi jiwa lansia sehingga

pembimbing mengetahui permasalahan lansia dan berupaya

memberikan solusi dan jalan keluar yang terbaik. Metode

Psikoanalisis ini diterapkan kepada seluruh lansia yang memiliki

kejiwaan yang berbeda-beda. Dan setelah itu pembimbing baru bisa

menerapkan cara apa yang tepat yang dapat diberikan kepada lansia

melalui bimbingan tersebut.

Metode direktif dan non-direktif dilakukan sesuai dengan

kondisi dan keadaan lansia. Biasanya lansia ada yang merasa malu

dan tidak mau mengungkapkan permasalahannya untuk itu mereka

perlu diberikan metode non-direktif yang bersifat tidak mengarahkan

kepada lansia. Dan menunggu sampai lansia bisa mengeluarkan uneg-

15

Ibid

 

Page 82: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

69

unegnya atau permasalahannya sendiri kepada pembimbing. Dan

sebaliknya metode direktif yang berupaya mengarahkan lansia untuk

bisa keluar dari permasalahan yang sedang dihadapinya. Misalnya

untuk bimbingan ibadahnya bagi lansia yang sakit dan merasa

kesulitan untuk shalat, maka pembimbing membimbing lansia untuk

shalat, dan kalau lansia tidak bisa berwudhu maka pembimbing

mengajarkan untuk bertayamum.

Materi yang diberikan pembimbing kepada lansia adalah

materi yang berhubungan dengan bimbingan mental dan spritual

seperti : membaca Al-Qur’an, Dzikir, kegiatan berjamaah seperti

shalat berjamaah, aqidah, fiqih, akhlak dan pengetahuan lainnya.

Pokok-pokok materi yang disampaikan oleh pembimbing

bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits Nabi karena kedua sumber

ini merupakan pedoman hidup bagi manusia.

Di dalam bimbingan Islam ini, pembimbing memberikan

metode yang praktis dan mudah dimengerti oleh lansia, dikarenakan

lansia itu memiliki keterbatasan dalam menangkap apa yang diberikan

oleh pembimbing, untuk itulah pembimbing mengggunakan

bimbingan zikir sebagai bimbingan utama untuk memudahkan lansia

dalam melaksanakan ibadahnya. Karena zikir merupakan ibadah yang

berupaya agar kita selalu ingat dengan Allah dan selalu mendekatkan

diri kepada-Nya dan dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun kita

berada. Dan dalam bimbingan Islam tersebut pembimbing

memberikan jalan yang mudah kepada lansia yaitu agar lansia ketika

 

Page 83: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

70

sulit untuk menghafal doa maka pembimbing mengarahkan agar lansia

setiap melakukan apapun harus diawali dengan “bismillah” dan

diakhiri dengan “alhamdulillah”. Pada intiya pembimbing

memberikan arahan yang mudah dimengerti dan dipahami oleh lansia,

agar dalam pengamalannya lansia tidak merasa kesulitan, karena

Allah tidak menyulitkan kita, jika kita mau dan berusaha insyaAllah

kita bisa menjalaninya.

Dari ketiga metode yang diterapkan kepada lansia maka dapat

dikatakan pelaksanaan bimbingan Islam dalam meningkatkan Ibadah

lansia sudah cukup bagus dan efektif dengan metode-metode yang

digunakan oleh pembimbing, akan tetapi masih perlu untuk

ditingkatkan supaya lansia dimasa tuanya memiliki kualitas ibadah

yang lebih baik lagi.

 

Page 84: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian skripsi yang berjudul metode bimbingan Islam

bagi lansia dalam meningkatkan kualitas ibadah di Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bimbingan Islam adalah bimbingan yang berupa arahan dan dorongan

kepada seseorang dengan tujuan agar ada peningkatan dalam amal ibadah

kita kepada Allah SWT, bimbingan yang dilakukan kepada lansia memang

berbeda dengan bimbingan yang diberikan kepada orang-orang yang

masih muda, mengetahui karena sudah tua perlu ada metode khusus dan

mudah yang dapat diterapkan kepada lansia dan dalam Pelaksanaannya

bimbingan Islam dalam meningkatkan kualitas ibadah lansia RPLU

Jelambar, merupakan bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing agama

yaitu Ustadz Abdul Hakim yang juga merupakan STAF RPLU di bidang

bimbingan dan penyuluhan Islam. bimbingan dilaksanakan di Ruang Aula

setiap hari selasa dan kamis yang merupakan bimbingan secara kelompok.

Materi yang disampaikan bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits dan

pengetahuan-pengetahuan umum laninnya. Seperti shalat, zikir, mengaji,

dll.

2. Metode yang di gunakan dalam bimbingan ini adalah metode bimbingan

individu, kelompok, dan psikoanalisis yang mana pada metode individu,

 

Page 85: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

72

pembimbing memberikan bimbingan secara personal dan perlu adanya

pendekatan secara khusus, lansia perlu diwawancarai dan dilakukan

dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh lansia. Dan metode yang

kedua adalah bimbingan kelompok, yang mana pembimbing

mengumpulkan lansia bersama-sama, berzikir bersama, belajar bersama,

agar para lansia meskipun sudah tua bisa bersosialisasi dengan baik di

lingkunganya. Dan dilakukan dengan cara yang mudah pula yang dapat

dimengerti oleh lansia. Serta psikoanalisis yang juga diterapkan di RPLU

guna mengetahui kejiwaan lansia.

3. Dan dari ketiga metode yang diterapkan kepada lansia sudah banyak

berdampak baik dan berjalan dengan lancar. Dari metode-etode tersebut

sudah mewakili bahwa metode tersebut tepat dilakukan untuk lansia

B. Saran

Dari pemahaman yang penulis dapatkan, mengenai bimbingan Islam

bagi lansia dalam meningkatkan kualitas ibadah di Rumah Perlindungan

Lanjut Usia Jelambar, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Penanggung jawab panti dapat menambah sumber daya manusia di

bidangnya masing-masing terutama di bimbingan agamanya lebih ada

yang membimbing lagi.

2. Kegiatannya lebih terprogram lagi, agar lansia tidak banyak waktu

kosongnya.

3. Pembimbing lebih disiplin lagi melakukan kegiatan yang ada sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

 

Page 86: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

73

 

Page 87: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 1

Pedoman pertanyaan

Tanggal Interview : 28 Maret 2011

Tempat : Kantor

Nama : Siti Murtofingah, S.AP

Data Demografi : Jln. Vila Jati Rasa, gang duku 4 kebantenan rt02/07 no.46

Jati Asih Bekasi

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 43 Tahun

Asal : Kebumen

Jabatan : Penanggung Jawab RPLU Jelambar

Gelar tertinggi : S.AP

Pukul : 10.35 WIB

Wawancara dengan penganggung jawab

1. Bagaimana latar belakang berdirinya RPLU ?

Jawab : latar belakang, karena banyak orang terlantar di provinsi DKI Jakarta,

dan dengan keadaan seperti itu maka Dinas Sosial mendirikan panti yang

khusus menangani permasalahan-permasalahan bagi orang-orang terlantar yah

 

Page 88: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

salah satunya adalah panti yang menangani lansia. Awalnya RPLU

bernamakan PTW (Panti Tresna Werda) dan kemudian berubah menjadi STW

Budi Mulia (Sasana Tresna Werdha) dan terakhir menjadi RPLU (Rumah

Perlindungan Lanjut Usia Jelambar). Trus bu apa ada perbedaaan dari ke-3

nama tersebut? Jawab: iya, kalau awalnya PTW itu kan panti yang mana kalau

panti itu ada pejabat strukturalnya tapi kalau untuk sekarang RPLU itu tidak

ada pejabat strukturalnya hanya penanggung jawab saja. Kenapa bu namanya

bisa berubah-ubah? Jawab: iya, itu sudah peraturan Gubernur No 57 2010.

2. Apa visi dan misi RPLU ini?

Jawab: visinya adalah memberikan pembinaan dan penyantunan kepada para

lanjut usia terlantar agar dapat hidup layak. Sedangkan misinya adalah agar

para lanjut usia trelantar dapat terbina dan tersantuni, sehingga mampu

melaksanakan fungsi sosialnya.

3. Bagaimana kondisi panti ?

Jawab: maksudnya kondisi apa nih? Maksudnya apakah panti ini aman dan

nyaman dengan sarana dan prasarana yang ada? Jawab : oh... yah... aman-

tentram yah sangat baguslah untuk keadaan lansia. Kalau untuk satpam atau

penjaga disini memang tidak ada tapi disini sistemnya piket dari pegawai-

pegawai yang ada saja. Oh begitu bu, ada berapa jumlah pegawai disini bu?

Jawab: ada 14 orang dan 9 orang PNS, 5 honorer.dan untuk sarana dan

prasaranya disini ada mushala, aula, kantor, kamar, dsb.

4. Bagaimana pendapat Ibu dengan adanya bimbingan Islam diRPLU ini?

 

Page 89: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Jawab : Bagus sekali yah,(sambil mengangguk-angguk), sangat mendukung

untuk meningkatkan amal ibadah mereka kepada ALLAH SWT. Untuk yang

sehat sangat bagus sekali mereka terbimbing dengan adanya bimbingan islam

tersebut. Bagi yang sakit juga bisa koq bimbingan itu dilaksanakan. Dengan

pendekatan individu dari pembimbing.

5. Materi apa yang disampaikan oleh Pembimbing ?

Jawab : seperti membaca Al-Qur’an, Dzikir, shalat berjamaah, dll

6. Waktu dan tempat Bimbingan kapan dan dimana bu /

Jawab : pelaksanaan bimbingan Islam dilaksanakan setiap hari selasa dan

kamis dan di laksanakan di Aula.

7. Jawab : kalau penghambatnya itu WBS kita itu harus diingatkan, harus kita

jemput, kadang-kadang sampai kita rayu-rayu dulu baru mau ke aula buat ikut

bimbingan/ngaji kata mereka. Dan faktor pendukungnya tempat yah nyaman,

pengeras suara juga ada, dan ustadz/pembimbingnya juga datang tepat waktu.

Yang ikut serta dalam bimbingan tersebut banyak tidak bu? Jawab: yah, cukup

banyak koq.

8. Upaya apa yang belum dilakukan dalam memajukan bimbingan Islam ?

Jawab : Alhamdulillah bimbingan yang ada memang sudah berjalan dengan

lancar, apalagi dampaknya ada ya buat mereka. Kalau yang ingin kami lakukan

ya bekerja sama, saling membantu untuk kemajuan semuanya, bukan

bimbingan islamnya saja. Karena yang dari ibadahnya mereka itu seperti puasa,

mereka kadang-kadang lupa kalau mereka puasa, ya kita perlu doong ingatkan

mereka yah paling ga tidak harus dari pembimbing agamanya, tapi dari

 

Page 90: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

pembimbing-pembimbing yang lainnya juga. Jadi bagaimana kita bersama-

sama saling mengingatkan.

9. Bagaimana respon lansia dari adanya bimbingan Islam tersebut?

Jawab : Semangat mba, kalau sudah tau jadwal, mereka nanya: “bu hari ini

ngaji yah?

TTD

( Siti Murtofingah, S.AP )

 

Page 91: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 2

Tanggal Interview : 04 April 2011

Tempat : Kantor

Nama : Abdul Hakim

Data Demografi : Kp. Wadas rt 01/06 pegadungan kalideres

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 37 Tahun

Asal : Jakarta

Jabatan : Staf (bag. Bimbingan & Penyuluhan Islam)

Gelar tertinggi :

Pukul : 11.30

Wawancara dengan Pembimbing Agama

1. Apa yang di maksud dengan bimbingan Islam ?

Jawab : bimbingan yang mengajak dan menuntun manusia agar lebih baik, agar

manusia bisa hidup bahagia dunia dan akhirat.

2. Materi apa yang Bapak berikan ?

Jawab : materi yang saya samapaikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan

bimbingan mental dan spritual seperti: membaca Al-Qur’an, Dzikir, kegiatan

 

Page 92: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

berjamaah seperti shalat berjamaah, aqidah, fiqih, akhlak dan pengetahuan

lainnya.

3. Kapan dan dimana pelaksanaan bimbingan dilakukan ?

Jawab : bimbingan dilakukan setiap hari selasa dan kamis pukul 09.00-10.00

WIB, di Aula.

4. Media yang digunakan dalam proses bimbingan apa saja pak ?

Jawab : media yang digunakan dalam proses bimbingan ini adalah ayat-ayat

Al-Qur’an, Hadits Nabi dan pengetahuan umum yang berkaitan dengan

pengetahuan agama.

5. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan Islam ?

Jawab : metodenya di sini kami lakukan 3 yaitu bimbingan secara Individu,

kelompok dan metode Psikoanalisia. Yang mana untuk bimbingan individu

kami melakukan assesment kepada lansia. Permasalahan apa yang sedang

dialaminya mengenai ibadah mereka. Untuk bimbingan kelompoknya kami

kumpulkan mereka di Aula bersama-sama mengikuti pengajian/bimbingan.

Saya menekankan kepada mereka dengan materi yang mudah dimengerti yaitu

dengan zikir, karena ibadah zikir itu adalah ibadah yang mudah dan praktis

bisa dilakukan kapan saja dan dalam keadaan apapun. Karena lansia itu kan

sudah tua butuh cara/metode yang khusus yang tidak membuat mereka merasa

ribet sehingga nantinya timbul semangat pada mereka dalam menjalankan

ibadahnya, akan tetapi saya juga tidak mengabaikan ibadah yang lain terutama

shalat kami pun membimbing mereka.

 

Page 93: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

6. Apa alasan metode tersebut digunakan ?

Jawab : agar mereka mengenal Tuhan dan dirinya, agar mereka melaksanakan

ibadah dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat mengetahui bahwa gerak-

gerik hidup kita itu ibadah, dapat menyederhanakan keinginan, dan agar

mereka memiliki cita-cita meninggal khusnul khatimah.

7. Apakah ada pengaruhnya bagi lansia dengan metode yang diterapkan ?

Jawab : ada pengaruhnya contohnya pak shaleh itu yang saya kenalkan kepada

kamu, dulunya dia itu dengan agama sangat jauh, dia mengerti tetapi tidak

diamalkan. Ibadahnya sering bolong-bolong karena kesibukannya itu, terlalu

banyak memikirkan pekerjaan/dunia sehingga lupa ibadah. Tetapi

alhamdulillah dengan tinggal di sini dan dengan adanya bimbingan yang kami

berikan memberikan pengaruh yang besar terhadap pak shaleh terutama dalam

mengamalkan ibadahnya.

8. Apa tujuan diberikannya bimbingan Islam bagi lansia ?

Jawab : seperti yang telah saya jelaskan tadi bahwa tujuan adanya bimbingan

islam ini adalah agar merubah pola hidup yang tadinya tidak ada aturan

menjadi ada aturan dengan metode-metode yang diterapkan, dan kemudian

agar mengangkat derajatnya lagi sebagai manusia. Dan berupaya mereka dapat

mengamalkan ibadah mereka dengan baik dan benar dan kami berharap mereka

memiliki cita-cita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

9. Apa hambatan-hambatan dari pelaksanaan metode bimbingan Islam tersebut ?

Jawab : kalau untuk hambatan yah palingan hanya dari segi fisik saja yah,

karena lansia sering sakit kemudian mereka tidak dapat mengikuti bimbingan,

 

Page 94: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

daya tubuhnya juga sudah mulai menurun, daya pikir, tangkap, dan dengar.

Jadi kita harus sabar dan perlu adanya metode yang khusus kepada lansia.

10. Bisa Bapak jelaskan, materi yang bapak sampaikan kepada lansia ketika

melaksanakan bimbingan ?

Jawab : pertama lansia harus mengenal dirinya terlebih dahulu untuk apa ia

hidup dan kewajiban-kewajuban apa yang harus dijalankan sebagai manusia

di muka bumi ini, setelah itu mereka harus bisa mengenal dirinya dan untuk

apa mereka hidup yaitu mereka hidup hanya untuk beribadah kepada Allah.

sehingga timbul rasa syukur didalam dirinya maka mereka bersyukur. Baru

saya gali wudhu mereka karena wudhu sangat penting, sehingga dari wudhu

banyak manfaat yang mereka dapat dan berdampak kepada adab dan akhlak

mereka sehari-hari.

TTD

( Ustadz Abdul Hakim )

 

Page 95: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 3

Tanggal Interview : 28 Maret 2011

Tempat : Kantor

Nama : Suwarso

Data Demografi : Jln. Hanila 1 no.21 rt 01/07 no.2 Tanggerang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 47 Tahun

Asal : Jakarta

Jabatan : Staf (bag. Pembinaan & Perawatan PMKS)

Gelar tertinggi : A3 Ilmu sosial

Pukul : 13.30 WIB

Wawancara dengan Staf RPLU Jelambar

1. Berapa banyak Lansia yang berapa di RPLU Jelambar ?

Jawab : di sini kapasitas daya tampungnya 72 0rang, akan tetapi disini

overloud mba, sampai 96 orang untuk bulan ini, dan itu akan bertambah untuk

setiap bulannya.

2. Bagaimana prosedur untuk bisa masuk ke panti ini pak ?

Jawab : di sini lansia yang kebanyakan adalah lansia terlantar yang merupakan

penertipan dari satpol-pp, sebelum di tempatkan disini, mereka di tempatkan di

 

Page 96: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

kedoya terlebih dahulu, setelah diklasifikasikan untuk mereka yang lansia

terlantar masuk lah ke panti lansia seperti RPLU Jelambar ini, selain itu pun

mereka ada yang penyerahan dari keluarga atau masyarakat dan ada pula yang

merupakan penyerahan dari rumah sakit. Setelah masuk kesini mereka di

Identifikasi terlebih dahulu, dan memasuki tahap-tahap berikutnya,

sebagaimana dijelaskan pula dalam buku panduan RPLU Jelambar.

3. Kegiatan apa saja yang ada di RPLU Jelambar ini ?

Jawab : kegiatan di sini meliputi kegiatan fisik seperti senam dan olahraga

bersama, bimbingan keterampilan seperti membuat bunga, keset, bimbingan

rohani Islam dan Check kesehatan.

4. Bagaimana dengan Bimbingan dan kegiatan yang diterapkan di sini ?

Jawab : Alhamdulillah lancar, karena memang sudah terjadwal WBS semangat

untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada, dari pada mereka bengong dan

waktu luangnya sia-sia.

5. Bagaimana dengan Bimbingan Islam yang ada di RPLU Jelambar ?

Jawab : sangat mendukung untuk meningkatkan kualitas dan pengamalan

ibadah lansia, dan perlu adanya bimbingan kepada mereka secara khusus.

6. Apa dampak yang ada dari kegiatan bimbingan Islam yang diterapkan ?

Jawab : kalau yang saya amati memang berdampak besar sekali, jika tidak ada

bimbingan islam maka hidup mereka tidak terarah apalagi lansia sudah tua,

daya tahan tubuhnya juga sudah berkurang, jadi perlu adanya bimbingan yang

khusus kepada mereka.

 

Page 97: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

7. Bagaimana dengan pengamalan ibadah lansianya pak ?

Jawab : sudah cukup bagus, ada yanag sudah mantap, dan ada juga yang perlu

bimbingan khusus sehingga mereka lebih bisa mengamalkannya lebih mudah,

jadi yah..... tugas kami semua selaku pembimbing disini.

TTD

( Suwarso )

 

Page 98: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 4

Nama : M. Shaleh

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 13.11

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut bapak mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : alhamdulillah bimbingan yang ada disini membuat saya banyak belajar

tentang agama, mulai dari shalat, mengaji, zikir, puasa. Karena dulunya saya

jauh dari agama sering meninggalkan shalat karena urusan dunia. Cari uang,

cari uang lagi.

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ?

Jawab : metode individu dan kelompok mba, alhamdulillah cukup mengena,

cukup terguga saya dengan bimbingan yang ada. Metode ibadah juga

diterapkan disini, saya diajarkan cara-cara shalat, dan mengaji yang benar.

3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan?

Jawab : di Aula setiap hari selasa dan kamis

4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

Jawab : Ustadz hakim.

 

Page 99: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

5. Apa manfaatnya bagi bapak ?

Jawab : banyak mba, alhamdulillah shalat saya jalan trus, puasa senin dan

kamis saya jalankan, tapi karena sekarang sering sakit-sakit yah kadang-kadang

saja. pokoknya secara rohani dan jasmani banyak manfaatnya.

6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh bapak ?

Jawab : permasalahan pada saya yah paling masa lalu saya saja yang dulunya

saya hanya memikirkan kerja, kerja dan kerja sampai saya lupa ibadah. Tapi

setelah saya masuk ke panti, saya banyak dapat bimbingan dan masukan

terutama dari ustadz.

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah bapak dapatkan selama di RPLU ?

Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, dan banyak lagi mba.

8. Apakah dengan metode yang ada di panti, kualitas ibadah bapak meningkat ?

Jawab : alhamdulillah meningkat, karena saya dulu kurang sama ibadah, jadi

dengan metode yang ada banyak pengaruhnya, saya juga zikir kalau lagi ada

waktu senggang, karena ustadz yang mengajarkan saya.

9. Apa faktor penghambat bagi bapak dalam bimbingan tersebut ?

Jawab : paling dari fisik saja, karena saya sakit mungkin.

TTD

( Shaleh )

 

Page 100: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 5

Nama : Yuli

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 13.34

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut Ibu mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : saya mengikutinya banyak manfaatnya, saya lebih serius lagi

ibadahnya, karena sudah tua banyak-banyak ibadah saja. Bicara juga bisa lebih

hati-hati lagi.

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ?

Jawab : Individu, kejiwaan juga mba.

3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan?

Jawab : di Aula bareng-bareng hari selasa dan kamis

4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

Jawab : Ustadz Abdul hakim

5. Apa manfaatnya bagi ibu ?

Jawab : lebih dari ada sudah bisa diamalkan dan motivasi buat saya.

6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh Ibu ?

Jawab : tidak ada

 

Page 101: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah Ibu dapatkan selama di RPLU ?

Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, shalat sunah.

8. Apakah dengan metode yang diterapkan di panti, kualitas ibadah Ibu

meningkat ?

Jawab : yah, kalau ada waktu senggang ibu zikir, habis shalat juga zikir.

9. Apa faktor penghambat bagi Ibu dalam bimbingan tersebut ?

Jawab : paling kalau lagi sakit aja.

TTD

( Yuli )

 

Page 102: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

Lampiran 6

Nama : Maman

Hari/Tanggal : Senin, 04 April 2011

Pukul : 14.01

Interviewer : Nur Aprianti

Wawancara dengan Lansia

1. Bagaimana menurut Bapak mengenai metode bimbingan Islam ?

Jawab : bagus, ceramah, shalat, zikir, keyakinan kepada Allah itu yang

diajarkan ustadz

2. Metode apa yang diterapkan di RPLU ?

Jawab : individu, kelompok, dan psikoanalisis

3. Kapan dan dimana bimbingan Islam dilakukan?

Jawab : di Aula hari selasa dan kamis

4. Siapa yang melakukan bimbingan tersebut ?

Jawab : Ustadz Abdul hakim

5. Apa manfaatnya bagi Bapak ?

Jawab : yang lupa jadi ingat lagi.

6. Adakah permasalahan atau keluhan yang pernah dialami oleh bapak ?

Jawab : tidak ada

7. Bimbingan Islam apa saja yang sudah bapak dapatkan selama di RPLU ?

Jawab : ibadah shalat, mengaji, zikir, puasa, zakat, shalat sunah.

 

Page 103: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

8. Apakah dengan metode yang diterapkan di panti, kualitas ibadah bapak

meningkat ?

Jawab : yah, alhamdulillah ada peningkatannya.

9. Apa faktor penghambat bagi bapak dalam bimbingan tersebut ?

Jawab : sakit saja, jadi ga bisa ke masjid, shalat di kamar.

TTD

( Maman )

 

Page 104: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 105: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

73

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Abyan, Amir dkk, Fiqih, Semarang: Toha Putra, 1994.

Ahmadi, Abu dan Noor Salimi, Dasar-dasar Penndidikan Agama Islam, Jakarta :

Grafika Offset, 2004.

Akhmadi, Permasalahan Lanjut Usia, http:///G:/326-permasalahan-lanjut-usia-

lansia.html, di akses pada tanggal 01 Mei 20011. Alfat, Masan, Aqidah Akhlak, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1997.

Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1998.

Al- Maududi, Abul A’la, Prinsip-prinsip Islam, Bandung: PT. Alma’arif,1988.

Arifin, M, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Bulan Bintang, 2003), Cet. Ke-9, h.11.

Ash Shiddieqy, T.M. Hasbi, Kuliah Ibadah, Jakarta: Bulan bintang, 1987.

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006.

Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2010.

Data Dinas Bina Mental Spritual dan Kesejahteraan Sosial RPLU Jelambar, 2008.

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2003.

Depdiknas, Kamus Bahasa Indonesia, edisi ke. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2002.

Djumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, Bandung: CV ILMU, 1975.

Hurlock, Elizabeth B, Psikilogi Perkembangan, Jakarta : Erlangga, 1998.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

 

Page 106: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

74

Lutfi, M, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling) Islam,

Jakarta:Uin Syarif Hidayatullah, 2008.

Maleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rasta

Karya, 2000.

Marbun, B. N, Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Harapan, 2005.

Mu’awanah, Elfi, Bimbingan dan Konseling islami (di sekolah dasar). Jakarta:

Bumi Aksara, 2009, Cet. ke-1.

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2004.

Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:

Rineka Cipta, Cet. Ke-1.

Rochmah, Elfi Yuliani, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: STAIN Ponorogo

Press, 2005, Cet. Ke-1.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,

2001.

Subana, M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : Pustaka Setia, 2005.

Umar, M, Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : CV Pustaka Setia, 2001.

Usman, Husaini, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi Aksara, 2000.

Walgito, Bimo, Bimbingan dan Koseling (studi & karier, Yogyakarta: CV ANDI

OFFSET, 2010, Cet. Ke- 3.

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, “Pengertian Ibadah dalam Islam”,

http://salafiunsri.blogspot.com/2009/06/pengertian-ibadah-dalam-islam1,

diakses pada 15 Juni 2011

Yulian Mirza, Makna ibadah dalam Islam, http:///G:/makna-ibadah-dalam-

islam.html, diakses pada tanggal 11 April 2011.

Z, Zurinal, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah,

2008, Cet. Ke-1.

 

Page 107: METODE BIMBINGAN ISLAM BAGI LANJUT USIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42752...Masalah PMKS memang sangat beragam mulai dari anak jalanan, pemulung, PSK, dan

75

Zahrotun, Psikologi Perkembangan ( Tinjaun Psikologi Barat dan Psikologi

Islam, Jakarta: UIN Jakarta press, 2006, Cet. Ke-1

Zahra, Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Tingkat

Kematangan Emotional Anak : Studi pada Komisi Perlindungan Anak

Indonesia (KPAI) Pusat. Skripsi, Ciputat; 2009.