METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam...

48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA DINI (STUDY KASUS DI PAUD AL-MUNIR DESA GELUNG KECAMATAN PARON KABUPATEN NGAWI) Skripsi Oleh : FEBRISCA WAHENDRAS TAPRILIA K8408040 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam...

Page 1: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

METODE BERCERITA

UNTUK PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA DINI

(STUDY KASUS DI PAUD AL-MUNIR DESA GELUNG KECAMATAN

PARON KABUPATEN NGAWI)

Skripsi

Oleh :

FEBRISCA WAHENDRAS TAPRILIA

K8408040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN PERILAKU

ANAK USIA DINI (STUDY KASUS DI DESA GELUNG KECAMATAN

PARON KABUPATEN NGAWI)

OLEH :

FEBRISCA WAHENDRAS TAPRILIA

K8408040

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Febrisca Wahendras Taprilia. METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGANPERILAKU ANAK USIA DINI (Studi Kasus Di PAUD Al-Munir Desa GelungKec. Paron - Kab. Ngawi). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Proses metode bercerita untukpengembangan perilaku anak usia dini di PAUD Al-Munir, (2) Hambatan yangdialami dalam pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita, (3)Cara mengatasi hambatan untuk pengembangan perilaku anak usia dini melaluimetode bercerita. Penelitian ini mengambil lokasi di PAUD AL-MUNIR DesaGelung Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakanstrategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data didapatkan dari hasil wawancaradan observasi. Pengambilan informan menggunakan Purposive Sampling. Yangdijadikan informan adalah orang tua dari siswa dan guru dari PAUD AL-MUNIR.Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yang terdiri dari reduksidata, analisis dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Metode berceritamerupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran di PAUD yangbertujuan untuk mengembangkan perilaku anak usia dini. Salah satu PAUD yangrutin menggunakan metode bercerita sebagai salah satu metode pembelajaran adalahPAUD AL-MUNIR yang berada di Desa Gelung. (2) Dalam pelaksanaannya metodebercerita mengalami beberapa hambatan yang berhubungan dengan anak dan orangtua. Diantaranya; (a) usia anak yang masih kecil sehingga sulit memahami cerita yangdiberikan. (b) Masih lemahnya daya konsentrasi anak membuat anak sulitberkonsentrasi mendengarkan cerita yang dibacakan. (c) Rendahnya pendidikanorang tua yang membuat orang tua tidak mengetahui fungsi dari metode bercerita. (3)Untuk mengatasi hambatan tersebut guru harus; (a) menjelaskan cerita yangdiberikan. (b) Selain itu guru harus mengajak anak berinteraksi dan terlibat dalamcerita yang dibacakan. (c) Kemudian pihak PAUD AL-MUNIR memberikaninformasi pada orang tua mengenai perkembangan anak dan metode bercerita.

Kata kunci: metode bercerita, pengembangan perilaku, pendidikan anak usia dini

Page 7: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Febrisca Wahendras Taprilia. STORY TELLING METHOD FOR CHILDSBEHAVIOR DEVELOPMENT (Case Reseach in PAUD Al-Munir Gelung VillageParon-Ngawi. Essay, Surakarta: Teacher Faculty and Education Knowledge. SebelasMaret surakarta University, Juli 2012.

This research aims to find out: (1) Story telling prosess method for childsbehavior development in PAUD Al-Munir, (2) The obstruction are happened in childsbehavior development by story telling method, (3) Method to solve the obstructionfor child behavior development by story telling method. This research take place inPAUD Al-Munir Gelung Village Paron Subdistrict Ngawi Regency.

Type of this research is kualitatif research by case research strategy. Datacollecting use interview and observation product. Informant chose by purposivesampling. Informants is parent of students and teacher from PAUD Al-Munir. Dataanalysis tehnique by interactive analysis technique are consist of data reduction,analysis, and conclusion taking.

Based from product research can be conclused: (1) Story telling method oneof many method are using within learning in PAUD are purpose childs behaviordeveloping. One of many PAUD are routin used telling method as one of methodlearning is PAUD AL-MUNIR in Gelung Village. (2) In realization of story tellingmethod, have some obstruction are related to childrens and they parents. Consist of:(a) Age of childrens are very young make them hard to understand story wich gived.(b) Consentration weakness of childrens make them hard to listening the story arereaded. (c) Parents have low education so they don’t know fungtion of story tellingmethod. (3) To solve the obstruction, teacher must: (a) Explain story are gived. (b)Teacher must ask childrens to interact and deeply involved in story are gived. (c) Sideof PAUD AL-MUNIR giving information to parents about childrens developmentand story telling method.

Keyword: story telling method, behavior development, age early children education

Page 8: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Pendidikan adalah senjata paling dahsyatYang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia”

(Nelson Madela)

“Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murahDengan mengalami ujian dan penderitaan karakter dikuatkan,

Visi dijernihkan dan sukses diraih”(Helen Keller)

“Sikap adalah cermin diri

Yang dapat dibentuk melalui kebiasaan”

(Penulis)

Page 9: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmad

serta hidayah-NYA

2. Ayahku Hendik Tejo Susetyo (Alm) dan Ibu

tercinta Wahyu Kustiyah, terima kasih atas

segala pengertian, kasih sayang, dukungan,

bimbingan, kesabaran dan do’amu yang

selalu menyertaiku.

3. Kakakku atas semangat yang selalu

diberikan

4. Keluarga besar Doni mbk Hana, Tiwi, Alin,

Lutfi, Erma, Nurul, Reni, Sari, Hermin serta

sahabatku Nadia, Dipta, Wahyu, Ika Novita

atas dukungannya

5. Teman-teman Prodi Sosiologi Antropologi

angkatan 2008

6. Almamater

Page 10: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, peneliti menyampaikan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

2. Bapak Drs. H. Saiful Bachri, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta,

3. Bapak Drs.MH. Sukarno, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

4. Ibu Dra. Siti Rokhani, M.Pd, Pembimbing I dan penasehat akademik yang

dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Yosafat Hermawan T., S.Sos M.A, selaku pembimbing II yang penuh

kasih dan kesabaran memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Chomisah Pengelola dan Kepala Sekolah PAUD AL-MUNIR yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari

pembaca yang budiman sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 11: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PENGAJUAN ................................................................................................. ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian Relevan .......................... 5

1. Kajian Tentang Pendidikan ............................................ 5

2. Kajian Tentang PAUD ................................................... 13

3. Perkambangan Anak ...................................................... 15

4. Metode Pembelajaran...................................................... 21

5. Teori Pembelajaran ......................................................... 29

B. Kerangka Berfikir ................................................................. 31

Page 12: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 33

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................ 34

C. Sumber Data ......................................................................... 35

D. Taknik Pengambilan Informan ............................................. 35

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 36

F. Validitas Data........................................................................ 37

G. Analisis Data Interaktif ......................................................... 37

H. Prosedur Penelitian................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian .................................................. 40

B. Diskripsi Temuan Penelitian ................................................ 43

C. Pembahasan........................................................................... 46

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................. 54

B. Implikasi ............................................................................... 55

C. Saran ..................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98

LAMPIRAN .................................................................................................... 102

Page 13: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penggunaan Wilayah Administratif Desa Gelung .......................... 40

Tabel 1.2 Mata Pencaharian Penduduk............................................................ 41

Tabel 1.3 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Gelung ................................... 41

Tabel 1.4 Metode yang Digunakan di PAUD Al-Munir.................................. 47

Page 14: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Denah Ruang Kelas PAUD AL-MUNIR..................................... 42

Gambar 1.2 Bagan Proses Pengembangan Perilaku AnakMelalui Metode Bercerita ............................................................. 50

Page 15: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Draft Pertanyaan...................................................................... 62

LAMPIRAN 2 Susunan Kepengurusan PAUD Al-Munir ............................... 63

LAMPIRAN 3 Tata Tertib PAUD Al-Munir................................................... 64

LAMPIRAN 4 Kurikulum PAUD Al-Munir ................................................... 65

LAMPIRAN 5 Field Note................................................................................ 67

LAMPIRAN 6 Foto Kegiatan Belajar Mengajar PAUD Al-Munir ................. 78

LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode Bercerita ....... 81

LAMPIRAN 8 Contoh Format Raport Siswa .................................................. 91

LAMPIRAN 9 Peraturan Menteri Pendidikan RI............................................ 93

LAMPIRAN 10 Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi .......................... 138

LAMPIRAN 11 Surat Keputusan Ijin Penyusunan Skripsi ............................. 139

LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ........................................... 140

LAMPIRAN 13 Surat Keterangan Penelitian .................................................. 142

Page 16: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangatlah penting untuk menyiapkan generasi penerus

yang berkualitas. Generasi yang berkualitas hendaknya tidak hanya memiliki

kecerdasan otak, tetapi juga didukung oleh perilaku yang baik sesuai nilai dan

norma dalam masyarakat. Sayangnya pendidikan saat ini kurang menekankan

pengembangan perilaku peserta didik. Padahal pengembangan perilaku yang

sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat sangat diperlukan sebagai

bekal bagi generasi muda untuk menghadapi krisis kemerosotan moral saat ini.

Pengembangan perilaku serta penanaman moral harus dilakukan sejak dini. Itu

agar anak terbiasa dengan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam

masyarakat. Untuk itulah pendidikan usia dini sangat dibutuhkan. Melalui

pendidikan usia dini anak dapat belasjar bersosialisasi dengan teman sebaya

dan lingkungannya, juga diberikan pembelajaran serta penanaman moral.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1 angka 14: “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu

upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (pasal 1, butir 2:

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009)”.

Pendidikan Anak Usia Dini sangatlah penting bagi perkembangan

anak. Karena justru pada saat itulah merupakan saat yang tepat untuk

mengajarkan nilai dan norma serta memaksimalkan kemampuan anak.

Anggapan bahwa pendidikan yang penting adalah pada saat anak memasuki

usia sekolah adalah anggapan yang kurang tepat. Ittihad (2009) berpendapat

“Tidaklah benar bahwa proses belajar seorang anak baru dimulai ketika di

sekolah dan masa-masa balita adalah tidak lebih daripada "masa bermain" saja

Page 17: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

(hlm.60)”. Hal ini merupakan pandangan yang keliru. Tony Setiabudhi &

Hardywinoto (2002) menyatakan:

Riset mutakhir membuktikan bahwa justru usia 5 sampai 6tahun pertama seorang anak kurang lebih 50% dari sel-sel otak (neuron)berkembang tersambung-sambung. Persambungan antar sel-sel otakyang disebut neuron sangat penting sekali bagi perkembangan mentalseseorang. Karena luas dan banyaknya, persambungan antar sel neuronitu merupakan kekuatan dasar utama dari terjaminnya pengembanganproses belajar dan pengembangan potensi mental seluruh hiduppemiliknya. Neuron-neuron adalah sel-sel otak utama dalam otak yangmengelola kegiatan mental otak. Makin banyak serta luas neuron-neuron ini saling berhubungan, semakin banyak asosiasi yang dapatterbentuk, dan semakin banyak yang dapat dikombinasikan di dalamotak. Ini menyebabkan anak semakin cerdas dan kreatif. Itulahsebabnya, pendidikan anak hendaknya dimulai sejak dini, jauh sebelumia masuk sekolah dasar, karena informasi yang diperoleh anak melaluiinderanya merupakan rangsangan dan pendorong kuat bagipengembangan neuron dan sambungan-sambungannya itu (hlm.4).

Dengan begitu berarti pendidikan anak usia dini mempunyai peran penting bagi

pengembangan anak.

Awalnya pendidikan usia dini dilakukan dalam lingkungan keluarga.

Seiring perkembangan dalam dunia pendidikan, pendidikan anak usia dini bisa

dilaksanakan melalui lembaga PAUD. Bahkan saat ini dikalangan masyarakat,

PAUD sangat populer. Pendidikan anak usia dini yang dilaksanakan melalui

lembaga PAUD dinilai lebih efektif dalam mengembangkan anak.

Menurut Isjoni (2009) ada beberapa metode yang digunakan dalam

lembaga PAUD untuk pengembangan anak (hlm.87). Kesemua metode yang

digunakan punya cara dan keistimewaan masing-masing serta membawa

dampak yang berbeda dalam pengembangan anak. Metode merupakan salah

satu fakor yang mempengaruhi pengembangan anak. Dalam lembaga PAUD

Al-Munir metode yang lebih sering digunakan adalah metode bercerita.

Metode bercerita ini biasanya sangat disukai oleh anak-anak. Anak-anak selalu

tertarik dan menyukai cerita atau dongeng yang dibacakan baik oleh guru atau

orang tua. Metode bercerita ini merupakan cara untuk meneruskan tradisi dari

satu generasi ke generasi berikutnya (Gordon & Bbrownwne dalam

Page 18: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Moeslichatoen, 1999). Bercerita juga dapat menjadi media untuk

menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan bercerita kita

dapat mensosialisasikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Dengan begitu secara tidak langsung perilaku yang sesuai dengan nilai dan

norma sudah ditanamkan serta diperkenalkan pada anak. Selain itu metode ini

dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berimajinasi serta

mengembangkan kemampuan bahasanya juga daya kreatifitasnya dan ingatan

saat menerima nasehat dari cerita yang dibacakan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode

bercerita. Pertama, Intonasi yaitu nada suara saat membawakan cerita. Kedua,

Ekspresi yaitu mimik wajah saat membawakan cerita yang dapat melatih

imajinasi dari siswa. Ketiga, Gerak merupakan gerakan tangan ataupun badan

saat membacakan cerita.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah

mengenai PAUD, yaitu:

1. Bagaimana proses metode bercerita untuk pengembangan perilaku anak

usia dini di PAUD Al-Munir?

2. Apa hambatan dan tantangan yang dialami dalam pengembangan perilaku

anak usia dini melalui metode bercerita?

3. Bagaimana cara mengatasi hambatan dan tantangan untuk pengembangan

perilaku anak usia dini melalui metode bercerita?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses metode bercerita untuk pengembangan perilaku

anak usia dini di PAUD Al-Munir

2. Untuk mengetahui hambatan dan tantangan pengembangan perilaku anak

usia dini melalui metode bercerita

Page 19: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan dan tantangan dalam

pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

a. Memberi informasi dan pemahaman kepada masyarakat berkaitan

dengan metode bercerita untuk pengembangan perilaku anak usia dini.

b. Mengetahui pentingnya pengembangan perilaku anak usia dini

c. Memberikan informasi tentang hambatan dan tantangan yang terjadi

dalam pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita

d. Mengetahui cara mengatasi hambatan dan tantangan dalam

pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita

2. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan informasi bagi peneliti mengenai metode

bercerita untuk pengembangan perilaku anak usia dini.

b. Memberikan informasi tentang hambatan dan tantangan yang terjadi

dalam pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita

c. Mengetahui cara mengatasi hambatan dan tantangan dalam

pengembangan perilaku anak usia dini melalui metode bercerita

Page 20: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Daftar Pustaka

Ittihad.Metode Pembelajaran Pada Anak Prasekolah.Jurnal Kopertis Wilayah XI

Kalimantan, Volume 7 No.12 Oktober 2009

Drs. Isjoni, M.SI, PH.D.2009.Model Pembelajaran Anak Usia Dini.Bandung :

Alfebeta

http://www.paud.kemdiknas.go.id/assets/site_inventories/download/peraturan/uud_sisdik

nas.pdf diakses tanggal 12 Januari pukul 10.00

Lilis Suryani, S.Pd, Azizah Muis, S.Pd, Winda Gunarti, S.Pd.2008.Metode

Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.Jakarta :

Universits Terbuka.

Page 21: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Kajian Tentang Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan sangatlah penting baik untuk individu maupun

masyarakat. Bagi individu, semakin tinggi pendidikannya maka individu

tersebut akan memiliki potensi yang semakin baik pula. Begitupun dengan

masyarakat. Semakin meratanya pendidikan dalam masyarakat dan

semakin tinggi pendidikan maka perkembangan masyarakat ke arah yang

lebih maju dapat dengan mudah terjadi. Kemajuan sebuah negara juga

tergantung pada tingkat pendidikannya. Bila penduduk suatu negara punya

tingkat pendidikan yang memadai maka masyarakatnya akan memiliki

pemikiran yang terbuka dan kreatif, sehingga negara akan mengalami

perkembangan yang pesat.

Ada beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli. Berikut

adalah beberapa pengertian pendidikan. Crow dan Crow mengemukakan

bahwa “pendidikan merupakan proses yang berisi berbagai macam

kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan

membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari

generasi ke generasi” (Arif Rohman, 2009: hlm.6). Ath Soedomo Hadi

(2003) berpendapat bahwa “Pendidikan adalah pengaruh bantuan atau

tatanan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak

didik” (hlm.18).

John Dewey mengartikan “pendidikan adalah suatu proses

pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual,

maupun emosional ke arah alam dan sesama ilmu manusia” (Arif Rohman,

2009: hlm.6). Sudirman N, Tabrani Rusyan, Zainal Arifin, dan Toto

Fathoni (1987) mengungkapkan bahwa “istilah pendidikan terjemahan dari

Page 22: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

bahasa Yunani yaitu Paedagogie...berarti bimbingan yang diberikan pada

anak”(hlm.4). Langeveld mengatakan bahwa “Mendidik adalah

mempengaruhi anak dalam usahanya mengembangkan anak menjadi

dewasa” (Ath Soedomo Hadi, 2003: hlm.17). dengan kata lain mendidik

berarti mendewasakan anak dan menyiapkan anak dengan memberi bekal

agar dapat hidup dalam masyarakat. Hoogveld berpendapat bahwa

”Mendidik adalah membantu anak supaya anak itu kelak cakap

menyelesaikan tugas hidupnya atas tanggungan sendiri” (Ath Soedomo

Hadi, 2003: hlm.17).

Sudirman N, Tabrani Rusyan, Zainal Arifin, dan Toto Fathoni (1987)mengungkapkan bahwa “pendidikan adalah suatu keseluruhan karyainsani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubunganfungsional dalam membantu terjadinya proses trasformssi atauperubahan tingkahlaku seseorang hingga mencapai kualitas hidupyang diharapkan” (hlm.3).

Ki Hajar Dewantara mengartikan “pendidikan adalah segala

usaha menuntun segenap kekatan kodrat yang ada pada anak baik sebagai

individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat

mencapai kesempurnaan hidup” (Arif Rohman, 2009: hlm.8). S.

Brojonagoro mengatakan “Mendidik ialah memberi tuntunan kepada

manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangan

sampai dengan tercapainya kedewasaan dalam arti rohani dan jasmani”

(Ath Soedomo Hadi, 2003: h.17). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara”.

Dari kesemua pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa

pendidikan merupakan usaha yang direncanakan untuk mendidik individu

Page 23: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dengan memberikan ilmu pengetahuan maupun nilai dan norma

masyarakat serta ketrampilan dengan tujuan mendewasakan manusia dan

memanusiakan manusia sebagai bekal individu dalam hidup

bermasyarakat.

b. Unsur-unsur pendidikan

Dalam pendidikan diperlukan unsur-unsur untuk dapat

menjalankan pendidikan. Unsur-unsur pendidikan merupakan komponen

penting yang harus dipersiapkan dengan baik untuk mendukung jalannya

pendidikan. Kesemua unsur dalam pendidikan saling berkaitan seperti

sebuah sistem. Bila salah satu unsur pendidikan tidak ada atau tidak

berjalan dengan baik dan terganggu, maka hal itu juga akan mempengaruhi

unsur-unsur yang lain juga. Hal itu menyebabkan jalannya pendidikan

menjadi terganggu sehingga tujuan dari pendidikan sulit tercapai.

Sebaliknya bila kesemua unsur berjalan dengan baik maka pendidikan

akan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Dengan

begitu tujuan dari pendidikan mudah tercapai.

Adapun unsur pendidikan tersebut menurut Umar Tirtarahardja & LaSulo(2005) yaitu:

1. Peserta didik2. Pendidik3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik4. Tujuan pendidikan5. Materi pendidikan6. Alat dan metode7. Lingkungan pendidikan. (hlm.52)

Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur pendidikan.

1) Peserta didik

Peserta didik merupakan individu-individu yang dididik dan

diberikan ilmu pengetahuan dengan tujuan mendewasakan dan

memanusiakan manusia. Usia peserta didik tidak terbatas, kecuali

dalam pendidikan formal (SD, SMP, SMA). Ilmu yang diberikan

merupakan bekal bagi peserta didik untuk dapat hidup bermasyarakat

dan menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Page 24: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Pendidik

Merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik

memberikan ilmu dan ketrampilan yang sekiranya dibutuhkan oleh

peserta didik untuk hidup dalam masyarakat. Pendidik juga

bertanggung jawab mengajarkan nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat juga. Saat ini tugas dari peseta didik lebih sulit dan lebih

banyak. Pendidik tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja,

tetapi juga ikut mengawasi dan membantu siswa yang mempunyai

permasalahan dilur kelas. Siswa yang mempunyai masalah diluar

kelas baik masalah dengan orang tua atau teman sebaya akan

berpengaruh pada proses belajar siswa didalam kelas. Siswa akan sulit

berkonsentrasi saat pelajaran berlangsung. Itu menyebabkan proses

pembelajaran terganggu. Untuk itu guru harus memberikan saran dan

membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang

dihadapi. Disini peran dari orangtua juga penting dalam membantu

penyelesaian masalah agar proses pembelajaran berjalan lancar.

3) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik

Interaksi sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari baik di

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Melalui interaksi

individu dapat mempelajari banyak hal dan melakukan sosialisasi

ditempat individu tersebut berinteraksi. Umar Tirtarahardja & La Sulo

(2005) mengungkapkan bahwa “Interaksi antara peserta didik dengan

pendidik disebut juga interaksi edukatif. Yaitu komunikasi timbal

balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah pada tujuan

pendidikan” (hlm.56). Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal

ditempuh melalui proses berkomunikasi secara intensif dengan

memanipulasi isi, metode serta alat-alat pendidikan. Selain itu

interaksi antar peserta didik juga harus diperhatikan, mengingat

peserta didik lebih sering melakukan interaksi dengan teman sebaya

Page 25: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

atau sesama peserta didik. Melalui interaksi tersebut anak akan belajar

bergaul dan bersosialisasi dalam sebuah kelompok. Dari interaksi

antar peserta didik kita dapat melihat apakah anak sudah bisa

bersosialisasi dengan baik dalam sebuah kelompok atau belum. Ini

dapat dilihat dari hubungan antar peserta didik misalnya, apakah anak

sudah bisa berbagi mainan dengan temannya atau belum atau apakah

anak dapat menjalin hubungan yang baik dengan temannya atau

belum. Anak dapat dianggap sudah bisa bersosialisasi dengan baik

bila anak dapat berbagi mainan dengan temannya, dan menjalin

hubungan yang baik dengan peserta didik lainnya. Sedangkan bila

anak masih belum bisa berbagi mainan dengan temannya atau belum

dapat menjalin hubungan yang baik dengan teman maka anak

dianggap masih belum siap untuk bersosialisasi dalam sebuah

kelompok

4) Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang dirancang dan

harus dicapai melalui proses pendidikan. Karena itu tujuan

pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap

kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh

segenap kegiatan pendidikan.

Ada beberapa macam tujuan dalam pendidikan menurut UmarTirtarahardja & La Sulo (2005) antara lain:

a) Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah manusiaPancasila.

b) Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas darilembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya.

c) Tujuan kurikuler yaitu tujuan bidang studi atau tujuan matapelajaran.

d) Tujuan instruksional yaitu penguasaan materi pokok bahasan/subpokok bahasan. (hlm.39)

a) Tujuan umum pendidikan nasional

Telah disebutkan bahwa tujuan umum pendidikan

nasional adalah manusia Pancasila. Madksudnya pendidikan

Page 26: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

nasional bertujuan membentuk manusia yang baik yang sesuai

dengan Pancasila. Dengan begitu masyarakat akan memasukkan

nilai-nilai pancasila dalam norma dan perilaku yang dilakukan.

Hanya saja sekarang pendidikan pancasila kurang diterapkan

pada generasi muda. Akibatnya banyak generasi muda malah

mengalami kemerosotan moral.

b) Tujuan institusionalTujuan institusional biasanya ditentukan oleh lembaga

pendidikan tertentu. Karena tujuan ditentukan dan dibuat oleh

lembaga pendidikan tertentu maka tujuan pada masing-maing

lembaga akan berbeda. Tujuan yang dibuat untuk PAUD akan

berbeda dengan tujuan yang dibuat untuk SD, SMP, atau SMA.

Masing masing lembaga harus dapat mencapai tujuan

institusional yang telah dibuat agar tujuan nasional dapat

tercapai.

c) Tujuan kurikulerTujuan kurikuler ini terdapat dalam bidang studi.

Masing-masing bidang studi akan memiliki tujuan yang berbeda

dengan bidang studi lainnya. Misalnya saja tujuan dari mata

pelajaran IPA kan berbeda dengan tujuan pelajaran IPS.

d) Tujuan instruksionalMerupakan tujuan yang terdapat pada setiap bab pada

mata pelajaran. Masing masing bab pada sebuah mata pelajaran

akan memiliki tujuan berbeda yang haris dicapai oleh siswa.

Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005) mengugkapkan “tujuan

pokok bahasan dan subpokok bahasan disebut tujuan

instriksional...”.

5) Materi pendidikan

Materi ini merupakan isi dari pendidikan yang akan

disampaikan pada peserta didik. Biasanya telah terdapat dalam

kurikulum sebagai sarana pencapaian tujuan. Umar Tirtarahardja & La

Page 27: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sulo (2005) menyatakan bahwa “Materi ini meliputi materi inti

maupun muatan lokal” (hlm.56). Materi inti biasanya berisi mata

pelajaran wajib yang berupa ilmu pengetahuan baik alam maupun

sosial yang diberikan pada siswa. Sedangkan muatan lokal berisi

materi yang dapat mengembangkan kreatifitas dan ketrampilan siswa

misalnya tataboga, tatabusana, pelajaran komputer dan masih banyak

lagi.

6) Alat dan metode

Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang

dilakukan dan diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan

pendidikan. Alat merupakan suaru barang yang digunakan untuk

mendukung proses pembelajaran. Ada banyak alat yang bisa

digunakan misalnya LCD, laptop, gambar, dan masih banyak lagi.

Sedangkan metode diperlukan sebagai cara untuk menyampaikan

materi pelajaran pada peserta didik.

7) Lingkungan pendidikan

Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana peserta

didik mendapatkan dan menjalani proses pendidikan. Umar

Tirtarahardja & La Sulo (2005) menyatakan bahwa “Manusia selalu

akan menerima pengaruh dari 3 lingkungan pendidikan yaitu keluarga,

sekolah dan masyarakat dan ketiga lingkungan tersebut biasa disebut

tri pusat pendidikan”(hlm. 166). Ketiga lingkungan ini berperan

penting dalam proses pembelajaran siswa serta mempengarui hasil

dari pembelajaran. Bila kesemua lingkungan mendukung dan

menyediakan lingkungan belajar yang kondusif maka hasil

pembelajaran juga akan bisa maksimal. Tetapi jika salah satu

lingkungan kurang mendukung serta memberikan lingkungan belajar

yang kurang kondusif maka hasil pembelajaran akan kulang maksimal

dan tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.

Page 28: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan

Ada beberapa faktor menurut Slameto yang dapat mempengaruhi

pendidikan bagi peserta didik. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1) Kurikulum

Kurikulum merupakan cara untuk menyampaikan

pembelajaran kepada siswa. Dalam kurikulum terdapat tujuan-tujuan

pembelajaran yang telah dirancang dan harus dicapai dari proses

pendidikan. Sayangnya tidak semua kurikulum sesuai dan cocok

digunkan untuk pembelajaran. Untuk itu kurikulum haruslah dirancang

dengan pemikiran yang matang. Dalam dunia pendidikan di Indonesia

beberapa waktu lalu, perubahan kurikulum sering terjadi. Sayangnya

peserta didik sepertinya belum dapat menyesuaikan diri dengan baik

terhadap perubahan kurikulum yang terus terjadi. Karena hal itu tujuan

pendidikan akan sulit tercapai.

2) Pendidik

Pendidik punya tugas menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa. Tidak hanya itu, pendidik juga harus menanamkan nilai dan

norma pada pesert didik. Saat ini pendidik punya tugas yang cukup

banyak terkait dengan peserta didik. Pendidik harus peka terhadap

kesulitan ataupun masalah yang dialami peserta didik baik di kelas, di

sekolah maupun diluar sekolah. Itu karena masalah yang dialami siswa

dapat mempengaruhi konsentrasi siswa saat menerima pelajaran. Siswa

yang memiliki masalah-masalah, daya konsentrasinya akan berkurang

di dalam kelas sehingga siswa akan lebih sulit menyerap dan

memahami pelajarn atau materi yang diberikan.

3) Sarana Prasarana

Sarana prasarana merupakan semua fasilitas yang dapat

digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dapat berupa

ruang kelas ataupun media pembelajaran. Sarana prasarana yang

lengkap dapat membuat proses pembelajaran semakin berjalan baik.

Page 29: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Misalnya saja dengan adanya media pembelajaran. Media merupakan

benda atau alat yang digunakan untuk membantu menyampaikan

materi pelajaran. Dengan adanya media misalnya gambar dan lain

sebagainya membuat siswa lebih mudah memahami materi yang

diberikan. Atau adanya buku-buku yang berkaitan dengan materi

pelajaran juga akan mendukung kegiatan belajar. Dengan begitu proses

pembelajaran dapat berjalan secara maksimal.

4) Anggaran dan Administrasi

Anggaran disini diperlukan untuk melengkapi sarana

prasarana dalam rangka mendukung kegiatan belajar mengajar. Tanpa

anggaran yang cukup maka kelengkapan sarana prasarana akan

berkurang sehingga proses pembelajaran terkesan kurang maksimal.

Tetapi bila anggaran yang ada cukup untuk memberikan sarana

prasarana yang layak maka kegiatan pembelajaran dapat berjalan

dengan maksimal dan tujuan pendidikan akan tercapai dengan mudah.

Administrasi diperlukan untuk mengelola anggaran yang ada

agar dapat disalurkan dan digunakan dengan baik dan terencana.

Keluar masuknya anggaran akan diprogram dan diatur sedemikian

rupa sehingga terencana dengn baik. Tanpa adanya administrasi yang

baik maka pemasukan anggaran dan pengeluaran anggaran akan

terkesan carut marut dan kurang teratur. Sehingga penyaluran anggaran

untuk kelengkapan sarana prasarana atau keperlun lain kurang teratur

dan kurang maksimal.

2. Kajian Tentang PAUD

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan

yang diperuntukkan bagi anak usia prasekolah di mana anak belum memasuki

pendidikan formal. Pada saat inilah potensi dan kecerdasan anak justru dapat

dikembangkan secara maksimal. Isjoni (2009) berpendapat bahwa

“Mengembangkan potensi anak secara terarah pada rentang usia tersebut akan

berdampak pada kehidupan masa depannya. Sebaliknya, pengembangan

Page 30: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

potensi anak yang asal-asalan akan berakibat pada potensi anak yang jauh

dari harapan” (hlm.11).

PAUD berfungsi membina peserta didik, mengajarkan serta

menanamkan nilai-nilai sosial yang terdapat dalam masyarakat juga

memberikan rangsangan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak.

Dengan begitu perkembangan anak dapat dimaksimalkan. Selain itu anak

juga sudah mulai belajar untuk bersosialisasi dengan orang lain selain

keluarga dan mempersiapkan siswa untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.

Seperti dalam pasal 1 butir 14 UU No.20 Tahun 2003:

PAUD itu sendiri merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukankepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukanmelalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapandalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Isjoni: 2009, hlm.12).

PAUD sudah ada di Indonesia sejak lama. Sejak zaman kerajaan dan

penjajahan, PAUD sudah diselenggarakan secara sederhana. Saat itu anak

bangsawan belajar hal-hal yang berbeda dengan pendidikan PAUD saat ini.

Dulu anak-anak belajar ilmu-ilmu kanuragan, baca, tulis, dan ketrampilan lain

pada seorang empu. Pada saat itu yang memiliki kesempatan untuk belajar

hanya anak laki-laki saja. Slamet Suyanto (2005) mengungkapkan bahwa

“Pada zaman kerajaan, anak-anak raja belajar dari para empu...anak-anak

rakyat biasa belajar dipadepokan” (hlm.23). Kemudian PAUD semakin

berkembang hingga saat sekarang.

Pembelajaran dalam PAUD bersifat fleksibel, tidak seperti

pendidikan formal yang terstruktur. Pembelajaran dapat diubah kapan saja

sesuai dengan keadaan siswa. Bila siswa sudah mulai bosan dengan materi

atau kegiatan yang dilakukan maka pendidik harus segera mengganti kegiatan

tersebut dengan kegiatan yang lebih menarik minat siswa. Ini disebabkan

karena usia anak masih kecil sehingga daya konsentrasi belum begitu tinggi.

Dengan begitu anak akan mudah bosan terhadap kegiatan yang dilakukan.

Bila anak tetap dipaksa untuk menyelesaikan kegiatan tersebut sedangkan

Page 31: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

anak sudah bosan, maka anak akan merasa tertekan dan pengembangan anak

tidak akan berjalan maksimal.

3. Perkembangan Anak

Perkembangan anak tidak sama dengan pertumbuhannya.

Pertumbuhan menjelaskan perubahan dalam ukuran secara fisik sedangkan

perkembangan adalah perubahan dalam kompleksitas dan fungsinya juga

dalam hal sikap serta kedewasaan individu. Setiap individu memiliki

perkembangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Dikatakan

bahwa semua anak berkembang tetapi beberapa anak berkembang lebih cepat

sedangkan yang lain lebih lambat. Agar perkembangan anak bisa maksimal,

anak harus diberi rangsangan sesuai dengan tahap perkembangan anak

tersebut.

Menurut Piaget proses belajar harus disesuaikan dengan tahapperkembangan kognitif yang dilalui anak, yang dalam hal ini dibagimenjadi 4 tahapan, yaitu (a) tahap sensori-motor (ketika anak berumur 0-2 tahun), (b) tahap pra-operasional (2-7 tahun), (c) tahap operasionalkonkrit (7-11 tahun), dan (d) tahap operasional formal (11-18 tahun)(Isjoni: 2009, h.77).

Ada perkembangan yang harus dilalui anak. Perkembangan tersebut

antara lain sebagai berikut.

a. Perkembangan fisik

Perkembangan fisik anak sangat penting untuk mendukung

aktifitas yang dapat dilakukan anak. Perkembangan fisik anak meliputi

bertambahnya tinggi badan, berat badan, otot dan lemak yang semakin

bertambah, ukuran tulang, pertumbuhan gigi, berubahnya bentuk tubuh

juga semakin berkembangnya fungsi organ tubuh dan organ vital dengan

baik. Perkembangan fisik anak dapat dipengaruhi oleh kesehatan anak

tersebut, gizi yang didapat dan faktor genetik. Anak yang sehat maka

perkembangan fisiknya tidak akan terganggu. Selain itu dalam masa

perkembangan, gizi anak harus terpenuhi agar perkembangan fisiknya bisa

maksimal. Faktor genetik juga punya pengaruh dalam perkembangan fisik

Page 32: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

anak. Anak akan mewarisi gen dari orang tua sehingga postur tubuh dan

perkembangan fisiknya akan mirip dengan orang tuanya.

b. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan anak dalam hal

menggerakkan dan menggunakan anggota badan seperti tangan dan kaki.

Sejak lahir anak akan segera mengembangkan kemampuan motoriknya.

Misalnya mengedipkan mata, tersenyum, lama kelamaan anak akan

memiringkan badan kemudian tengkurap dan seterusnya. Anak juga mulai

belajar memegang benda-benda disekitarnya, merangkak dan mulai belajar

berjalan. Kemampuan motorik anak akan terus berkembang sampai semua

fungsi bagian tubuh dapat maksimal. Perkembangan motorik juga harus

mendapat rangsangan yang tepat agar perkembangan motorik anak dapat

maksimal. Tujuan dari perkembangan motorik itu sendiri baik motorik

kasar ataupun halus menurut seorang pakar pendidikan dalam bukunya

“Pembelajaran Kooperatif Untuk Menigkatkan Ketrampilan Anak TK”

(2004) adalah sebagai berikut

Tujuan pengembangan motorik kasar1) Mampu meningkatkan ketrampilan gerak2) Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani3) Mampu menanamkan sikap percaya diri4) Mampu bekerja samaTujuan pengembangan motorik halus1) Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan2) Mampu mengkoordinasiakna kecepatan tangan dengan mata3) Mampu mengendalikan emosi. (hlm.143)

Perkembangan motorik baik motorik kasar ataupun halus

memiliki fungsi tersendiri bagi perkembangan anak. Berikut adalah fungsi

dan tujuan tersebut menurut seorang pakar pendidikan dalam bukunya

“Pembelajaran Kooperatif Untuk Menigkatkan Ketrampilan Anak TK”

(2004) :

a. Fungsi perkembangan motorik kasar1) Alat pemacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani

dan kesehatan untuk anak

Page 33: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2) Sebagai alat membentuk, membangun, serta memperkuat tubuhanak

3) Melatih ketrampilan dan ketangkasan gerak juga daya pikir4) Alat meningkatkan perkembangan emosional5) Alat untuk menumbuhkan perasaan senang dan memahami

kesehatan pribadib. Fungsi perkembangan motorik halus1) Alat untuk megembangkan ketrampilan gerak kedua tangan2) Alat mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dan gerakan

mata3) Alat untuk melatih penguasaan emosi. (hlm.144)

c. Perkembangan Bahasa

Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk

berkomunikasi dengan manusia lainnya. Individu mempelajari bahasa

sejak masih bayi. Hanya saja bahasa yang digunakan berbeda. Bayi

menggungkapkan keingginannya dengan cara menangis. Menangis

menjadi cara untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan sebelum

mengenal bahasa secara lisan. Saat merasa tidak nyaman bayipun juga

mengungkapkannya dengan cara menangis. Seiring dengan bertambahnya

usia anak, anak akan mulai belajar mengucapkan satu kata atau dau kata

bahasa lisan. Akhirnya anak akan dapat merangkai kalimat untuk

mengungkapkan keinginannya.

d. Perkembangan Sosial Emosional

Emosi merupakan ungkapan perasaan yang dialami oleh manusia.

Manusia memiliki banyak emosi, baik senang, sedih, kecewa, marah dan

masih banyak lagi. Goleman (1994) menyatakan bahwa “emosi merujuk

pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis

dan psikolgis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak” (Ali

Nugraha dkk, 2004: hlm.1.2). Emosi yang dialami oleh manusia membuat

manusia terdorong untuk melakukan suatu tindakan. Tindakan yang

dilakukan tersebut karena adanya peristiwa yang membuat individu

merasakan sebuah emosi. Saat individu merasa sedih individu tersebut

akan terdorong untuk menangis. Atau saat marah, individu akan terdorong

Page 34: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

melakukan perilaku seperti berteriak, mengumpat, memukul atau

melempar barang. Syamsuddin (1990: hlm.69) mengemukakan bahwa

“emosi merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang

menyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya perilaku” (Ali

Nugraha dkk, 2004: hlm.1.2). Syamsuddin berpendapat bahwa emosi

manusia bisa muncul karena adanya perilaku yang telah terjadi atau bisa

juga emosi memunculkan perilaku tertentu. Emosi yang muncul karena

adanya perilaku yang terjadi sebelumnya misalnya seorang anak

mainannya direbut oleh anak lain, karena merasa sedih mainannya direbut

maka anak tersebut menangis. Disini emosi sedih anak tersebut

memunculkan perilaku menangis yang dikarenakan karena adanya

perilaku anak lain yang merebut mainannya. Emosi tentunya memiliki

fungsi penting dalam pengembangan perilaku anak. Dengan emosi anak

akan belajar berekspresi dan mengungkapkan perasaan serta

kebutuhannya.

Fungsi dan peran emosi dalam kebutuhan anak menurut Ali Nugraha dkk(2004) adalah sebagai berikut:

1. Merupakan bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakansegala kebutuhan dan perasaannya pada orang lain.

2. Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaiandiri anak dengan lingkungan sosialnya, antara lain sebagai berikut.

a. Tingkah laku emosi anak yang ditampilkan merupakan sumberpenilaian lingkungan sosial terhadap dirinya....

b. Emosi menyenangkan atau tidak menyenangkan dapatmempengaruhi interaksi sosial anak melalui reaksi-reaksi yangditampilkan lingkungannya....

c. Emosi dapat mempengaruhi iklim psikologis lingkungan....jikaseorang anak pemarah dalam suatu kelompok maka dapatmempengaruhi kondisi psikologis lingkungannya saat itu, misalnyapermainan jadi tidak menyenangkan, timbul pertengkaran, ataumalah bubar.

d. Tingkat laku yang sama dan ditampilkan secara berulang dapatmenjadi suatu kebiasaan...

e. Ketegasan emosi yang dimiliki seorang anak dapat menghambatatau mengganggu aktifitas motorik dan mental anak...anak akanmenolak aktifitas finger painting karena takut mengotori bajunyadan takut dimarahi orang tuanya... (hlm.1.5)

Page 35: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pada masa anak-anak, emosi sangat kuat sehingga anak

cenderung sulit diatur. Anak akan lebih mudah merasakan emosi senang,

sedih, marah dan ekspresi lain. Biasanya ekspresi tersebut kadang terjadi

secara berlebihan. Misalnya saja saat anak mendapat mainan baru, anak

akan merasa sangat senang atau saat mainannya diambil oleh temannya ia

akan marah dan menangis dengan kerasnya.

Dari fungsi diatas dapat kita lihat bahwa pengembangan sosial

emosional anak sangat penting bagi perkembangan anak. Pengembangan

sosial emosional dibutuhkan anak untuk bersosialisasi dalam lingkungan.

Bila sosial emosional anak dapat dikembangkan dengan baik dan

maksimal, maka anak akan lebih mudah dalam melakukan sosialisasi

dengan lingkungan. Tetapi bila perkembangan sosial emosional anak

kurang baik maka anak akan menemui kesulitan dan hambatan dalam

bersosialisasi.

e. Perkembangan Moral

Moral merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh individu. Moral

individu dipengaruhi oleh pergaulan, perkembangan zaman serta

lingkungan. Sayangnya saat ini generasi muda mengalami kemerosotan

moral akibat globalisasi. Generasi muda tidak hanya mengadopsi

kecanggihan IPTEK tetapi juga mengikuti gaya hidup masyarakat global

yang kurang sesuai dengan nilai serta norma bangsa. Untuk itu

perkembangan moral individu harus dilakukan sejak dini. Menurut Otib

Satibi Hidayat (2004) “Individu pada dasarnya mengalami pola

perkembangan yang sama” (hlm.1.4) hanya saja kecepatan perkembangan

masing-masing individu berbeda.

3 fase tahap perkembangan moral menurut Otib Satibi Hidayat (2004)1. Fase Pre Moral atau pre conventional; pada level ini sikap dan

perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls biologis dan sosial2. Tingkat konvensional; perkembangan moral manusia pada tahapan

ini banyak didasari oleh sikap kritis kelompoknya.3. Autonomus; pada tahap ini perkembangan moral manusia banyak

dilandaskan pada pola pikirannya sendiri. (hlm.1.4)

Page 36: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Perkembangan moral anak sangat penting dan dibutuhkan dalam

bersosialisasi. Perkembangan moral anak yang baik akan mempermudah

anak dalam bersosialisasi. Perkembangan moral yang baik tentunya harus

sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat serta sesuai

dengan nilai-nilai agama. Dengan begitu anak tidak akan mengalalmi

hambatan dalam bersosialisasi.

f. Perkembangan Sosialisasi

Sosialisasi diperlukan anak untuk dapat masuk dalam masyarakat.

Orang tua ataupun pendidik punya tugas melatih dan mengajarkan anak

cara sosialisasi. Sejak kecil anak mempunyai kecenderungan

bersosialisasi. Anak mulai punya ketertarikan untuk bermain dengan anak

lain. Setelah itu anak akan mulai melakukan kontak dengan anak lain. Dari

situ lama kelamaan tanpa sadar anak akan melakukan sosialisasi. Dari situ

anak akan belajar cara bersosialisasi dengan teman bermain.

g. Perkembangan Pengertian

Saat anak mulai dapat berkomunikasi anak akan memiliki rasa

keingin tahuan yang tinggi pada hal-hal disekitarnya. Mulanya anak mulai

penasaran pada hal-hal tertentu kemudian mulai bertanya pada orang

tuanya. Bila sudah seperti itu akan akan banyak bertanya, bukan karena dia

bodoh tetapi karena rasa keingin tahuan yang tinggi. Saat anak

mengajukan pertanyaan, orang tua harus memberi penjelasan dengan baik

agar anak mengerti dengan begitu anak akan mengerti banyak hal. Bila

orang tua tidak mau menjawab atau bahkan memarahi anak yang terus

menerus bertanya maka anak akan malas untuk bertanya lagi sehingga

pengertian dan pengetahuannya kurang berkembang maksimal.

h. Perkembangan Kepribadian

Perkembangan kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh pola

asuh orang tua. Bila dalam lingkungan keluarga anak cenderung dilarang

untuk melakukan ini itu maka anak akan tumbuh sebagai individu yang

penakut dan cenderung kurang mandiri karena membutuhkan persetujuan

Page 37: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

orang lain untuk melakukan sesuatu. Masih banyak lagi contoh

perkembngan kepribadian anak yang dipengaruhi oleh orang tua. Untuk itu

orang tua harus benar-benar mempersiapkan perkembangan kepribadian

anak karena hal itu akan sangat penting untuk perkembangan anak dimasa

yang akan datang.

4. Metode Pembelajaran

a. Pengertian

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh

pendidik untuk menyampaikan materi kepada peserta didik dengan tujuan

mengembangkan potensi atau kemampuan peserta didik.

Ketika melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakanmetode pembelajaran pada anak usia dini menurut Isjoni (2009) adabeberapa prinsip metode pembelajaran untuk anak usia dini yangharus diperhatikan antara lain:a. Berpusat pada anakb. Partisipasi aktifc. Bersifat holistik dan integratifd. Fleksibele. Perbedaan individual. (hlm.84)

Berikut adalah penjelasan dari prinsip yang harus diperhatikan

untuk kegiatan pembelajaran anak usia dini.

1) Berpusat pada anak

Artinya penerapan metode berdasarkan kebutuhan dan kondisi

anak, bukan berdasarkan keinginan dan kemampuan pendidik. Disini

pendidik harus menyesuaikan pada kebutuhan peserta didik. Pendidik

harus memberikan rangsangan sesuai dengan tahapan perkembangan

peserta didik. Dengan demikian anak diberi kesempatan untuk terlibat

secara aktif baik fisik maupun mentalnya.

2) Partisipasi aktif

Maksudnya dalam penerapan metode pembelajaran anak

diajak terlibat langsung dalam proses dan kegiatan belajar mengajar.

Isjoni (2009) mengatakan “Anak adalah subjek dan pelaku utama

Page 38: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dalam proses pembelajaran sehinga anak termotifasi dan muncul

inisiatif untuk berperan secara aktif melaksanakan kegiatan

belajar”(hlm.84). Disini pendidik berperan sebagai pendamping yang

mengarahkan dan mendampingi peserta didik selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Diluar itu kegiatan belajar dilakukan oleh

peseerta didik sebagai pelaku utama dalam pembelajaran.

3) Bersifat holistik dan integratif

Artinya kegiatan belajar yang diberikan kepada anak bersifat

menyeluruh dan saling terkait antara satu bidang dengan bidang lain.

“Pembahasan terhadap suatu masalah mengandung materi membaca,

berhitung, sejarah, pengetahuan umum dan sebagainya. Selain itu

menurut Isjoni (2009) “aktifitas belajar yang dilakukan anak perlu

melibatkan aktifitas fisik maupun mental, sehingga potensi anak dapat

dikembangkan secara optimal” (hlm.85).

4) Fleksibel

Artinya metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia

dini bersifat dinamis, tidak terstruktur dan dapat berubah sesuai

dengan situasi dan daya konsentrasi anak. Isjoni (2009)

mengungkapkan bahwa “...kondisi anak cenderung berubah-ubah

sesuai dengan daya konsentrasinya yang masih berjangka pendek,

sehingga anak akan sering beralih dari satu kegiatan pada kegiatan

lain” (hlm.85). Disini pendidik hanya mengarahkan peerta didik sesuai

dengan kegiatan yang dipilih oleh peserta didik saat proses

pembelajaran berlangsung. Bila pendidik menggunakan pembelajaran

yang terstruktur maka peserta didik akan cepat merasa bosan dengan

kegiatan pembelajaran. Bila sudah seperti itu peserta didik akan

merasa terpaksa dan tertekan dalam melakukan kegiatan pembelajaran

sehingga hasil dari proses pembelajaran akan kurang maksimal.

Page 39: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5) Perbedaan individual

Setiap individu memiliki perbedaan antara satu dengan yang

lain. Ada individu yang aktif dan ada yang pasif, ada yang

perkembangannya pesat dan ada yang lambat, ada yang pendiam dan

ada yang benyak bicara. Pendidik harus peka pada perbedaan peserta

didik agar dapat memberikan ramgsangan yang sesuai dengan peserta

didik dengan begitu peserta didik akan berkembang secara maksimal.

Perlakuan yang diberikan pada masing masing peserta didik juga

harus berbeda sesuai dengan masing-masing peserta didik yang juga

berbeda.

b. Macam Metode Pembelajaran

Selain prinsip dari metode bercerita tersebut, pendidik juga harus

tahu, mengerti dan memahami macam-macam metode yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Hal ini penting agar pendidik mengetahui

metode mana yang cocok digunakan untuk proses pembelajaran. Metode

yang tepat tentunya akan memaksimalkan proses pembelajaran.

Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dikelompok PAUD menurut Isjoni (2009) antara lain:

a. Metode Bermainb. Metode Karyawisatac. Metode Bercakap-cakapd. Metode Berceritae. Metode Demonstrasif. Metode Proyekg. Metode Pemberian tugas. (hlm.87)

Penjelasan dari macam-macam metode tersebut adalah sebagai

berikut.

1) Metode Bermain; merupakan kegiatan pembelajaran yang fleksibel.

Kegiatan ini memberikan kesenangan tersendiri pada anak karena

belajar dilakuakan oleh anak tanpa sadar saat bermain.

2) Metode Karyawisata; metode ini dilakukan dengan cara membawa

peserta didik ke objek wisata tertentu misalnya ke kebun binatang.

Page 40: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Dengan melihat dan mempelajari binatang yang ada disana anak akan

belajar menyayangi binatang. Atau saat anak diajak mengunjungi

museum manusia purba, anak akan tertarik dengan benda-benda purba

sehingga tanpa sadar anak akan mempelajari sejarah.

3) Metode Bercakap-cakap; merupakan dialog atau percakapan yang

dilakukan baik antara guru dengan peserta didik atau sesama peseta

didik. Metode ini dapat memperkaya kosa kata anak dan anak akan

belajar mengungkapkan atau menceritakan sesuatu yang dialami. Hal

ini juga dapat membuat kemampuan berkomunikasi anak semakin

berkembang.

4) Metode Bercerita; metode ini dilakukan dengan cara membacakan

dongeng yang mengandung nilai dan norma sosial dalam masyarakat.

Melalui metode ini anak dapat mengembangkan kemampuan

berimajinasi serta mempelajari nilai dan norma dalam masyarakat.

5) Metode Demonstrasi; metode ini dilakukan dengan cara

memperagakan cara melakukan suatu hal atau cara untuk membuat

sesuatu misal cara membuat kapal laut dengan kertas lipat. Metode ini

dapat melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan mengamati

dan meniru dengan baik.

6) Metode Proyek; biasanya dikerjakan secara bersama-sama atau

berkelompok. Ini dapat melatih siswa untuk dapat bekerja sama

dengan teman.

7) Metode Pemberian Tugas; metode ini dilakukan dengan cara

memberikan tugas pada siswa. Dengan metode ini dapat melatih siswa

memusatkan perhatian dalam waktu tertentu.

Dari semua metode tersebut, metode yang sering digunakan pada

pembelajaran di PAUD AL-MUNIR adalah metode bercerita. Gordon &

Bbrownwne dalam Moeslichatoen (1999) berpendapat bahwa “Bercerita

merupakan cara untuk meneruskan dari satu generasi ke generasi

Page 41: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

berikutnya”. Bercerita juga dapat menjadi media untuk menyampaikan

nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Melalui bercerita juga dapat

menjadi media sosialisasi bagi anak dimana anak akan mempelajari

peraturan yang berlaku dalam masyarakat, mana yang sebaiknya dilakukan

dan yang tidak baik dilakukan serta bagaimana cara bersikap pada teman

dan sebagainya. Melalui bercerita kita dapat mengajarkan dan memberi

contoh sikap-sikap yang baik dan yang buruk serta akibat yang akan

diterima bila melakukannya.

Menurut Isjoni (2009) Bercerita mempunyai makna penting bagiperkembangan anak prasekolah/kelompok bermain karena melaluibercerita kita dapat:a) Mengkomunikasikan nilai-nilai budayab) Mengkomunikasikan nilai-nilai sosialc) Mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaand) Menanamkan etos kerja, etos waktu, etos alame) Membantu mengembangkan fantasi anakf) Membantu mengembangkan dimendi kognitif anakg) Membantu mengembangkan dimensi bahasa anak. (hlm.90)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan

metode bercerita, antara lain:

1. Intonasi

Intonasi saat bercerita sangat mempengaruhi cerita yang dibawakan.

Cerita yang dibawakan akan semakin menarik bila intonasinya tepat.

Misalnya saja saat membawakan cerita si kancil dan harimau, saat

mengucapkan dialog kancil, guru menggunakan suara yang kacil serta

nada bicara yang cerdik sedangkan saat mengucapkan dialog harimau,

guru menggunakan suara yang besar sehingga terkesan menakutkan.

Dengan begitu anak akan tertarik untuk mendengarkan cerita. Selain itu

anak dapat berimajinasi dan membayangkan tokoh dalam cerita

tersebut.

2. Ekspresi

Ekspresi saat membawakan cerita dapat juga melatih imajinasi dari

siswa. Selain itu dapat mengajarkan dan melatih siswa untuk

Page 42: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

berekspresi juga. Misalnya saat menceritakan harimau yang sedang

marah maka guru memasang ekspresi seperti orang yang sedang marah.

Atau saat mencerutakan tentang kancil yang ketakutan maka ekspresi

yang harus diperlihatkan oleh guru adalah ekspresi takut.

3. Gerak

Saat bercerita selain menggunakan intonasi yang tepat serta ekspresi

yang sesuai juga harus didukung dengan gerakan yang dapat mewakili

tokoh dalam cerita. Misalnya saat menceritakan tentang kancil yang

sedang menangis maka guru melakukan gerakan mengusap matanya

dengan tangan seperti sedang menangis. Kemudian saat menceritakan

ada harimau besar maka guru membentangkan tangannya lebar-lebar.

Dengan begitu siswa dapat membayangkan dan berimajinasi tentang

tokoh harimau yang besar atau kancil yang sedang menangis.

Semua metode tentunya punya kelebihan masing-masing. Begitu

juga dengan metode bercerita itu sendiri juga punya beberapa tujuan.

Tujuan tersebut juga dapat menggambarkan kelebihan dari metode

bercerita tersebut.

Tujuan dari metode bercerita itu sendiri menurut Lilis Suryani, AzizahMuis, Winda Gunarti (2008) antara lain:

1. Mengembangkan kemampuan bahasa diantaranya kemampuanmenyimak juga kemampuan dalam berbicara serta menambahkosakata yang dimillikinya.

2. Mengembangkan kemampuan berpikirnya...3. Menanamkan pesan-pesan moral yang terkandung dalam

cerita...4. Mengembangkan kepekaan sosial emosi anak tentang hal-hal

yang terjadi di sekitarnya...5. Melatih daya ingat atau memori anak...6. Mengembangkan potensi kreatif anak melalui keragaman ide

cerita yang dituturkan. (hlm.5.5)

Bentuk-bentuk metode bercerita terbagi dalam 2 jenis menurut

Lilis Suryani, Azizah Muis, Winda Gunarti (2008) antara lain :

Page 43: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

1. Bercerita tanpa alat peraga

2. Bercerita dengan alat peraga. (hlm.5.5)

1. Bercerita tanpa alat peraga

Dalam metode ini guru tidak menggunakan media apapun

untuk menyampaikan cerita pada anak. Guru hanya harus

menghafalkan jalannya cerita yang diberikan oleh anak. Untuk

membuat cerita lebih menarik kemampuan guru dalam berekspresi

saat menyampaikan cerita sangat diperlukan. Selain itu intonasi atau

nada suara serta gerak badan guru akan sangat membantu siswa

berimajinasi saat cerita dibacakan. Metode ini memiliki kelebihan dan

kekurangan menurut Lilis Suryani, Azizah Muis, Winda Gunarti

(2008)antara lain:

1. Kelebihana. Melatih anak untuk memfokuskan perhatianb. Melatih anak untuk menjadi pendengar yang baikc. Mengembangkan fantasi anak terhadap hal yang tidak nyatad. Mengembangkan kemampuan mengingat anak terhadap hal

tertentu yang disampaikan melalui tuturan secara lisan2. Kekurangan

a. Guru atau orang tua terkadang enggan untuk berekspresidengan sebaik-baiknya karena rasa malu sehinggamempengeruhi fantasi anak

b. Terkadang merasa jenuh untuk duduk sejenak karena tidakada media atau alat peraga yang bisa mempertahankankonsentrasi mereka pada cerita tersebut

c. Anak akan pasif menahan banyak hal yang ingin ia ketahuiuntuk ditanyakan ketika guru atau orang tua bercerita

d. Dengan tidak adanya media atau alat peraga sehingga tuturancerita terkesan menjadi terlalu verbal... (hlm.5.7)

2. Bercerita dengan alat peraga

Metode ini menggunakan alat peraga sebagai pendukung

jalannya cerita yang akan disampaikan. Tujuanyya tentu saja untuk

menarik perhatian siswa salama cerita dibacakan. Alat peraga haruslah

menarik dan dapat mewakili tokoh dalam cerita yang dibacakan.

Bercerita menggunakan alat peraga dibagi menjadi 2 macam yaitu;

Page 44: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Bercerita dengan alat peraga langsung

Yaitu dengan menggunakan benda mati atau hidup sesuai dengan

kenyataan dan cerita yang dibawakan misanya saat membacakan

cerita tentang monyet dan singa maka guru membawa boneka

monyet dan boneka singa sebagai alat peraga.

b. Bercerita dengan menggunakan alat peraga tidak langsung

Yaitu alat peraga yang digunakan merupakan benda tiruan

misalnya dengan menggunakan gambar yang menyerupai tokoh

dalam cerita, buku cerita, papan flanel, dan boneka yang dapat

menggambarkan tokoh dalam cerita.

Tidak semua dongeng tepat dibacakan untuk anak usia dini.

Beberapa dongeng memiliki cerita yang panjang dan terlalu berat sehingga

anak akan sulit memahami cerita ada juga dongeng yang kurang bisa

memberikan pengajaran yang baik pada anak misalnya dongeng snow

white yang bangun setelah dicium oleh sang pangeran. Dongeng tersebut

kurang baik diberikan pada anak karena dikhawatirkan akan membuat

anak menirukan hal-hal kurang baik yang ada dalam cerita. Selain itu

dongeng tersebut kurang memberikan pengajaran yang baik pada anak.

Dongeng yang baik hendaknya memuat nilai dan norma sosial dalam

masyarakat dan memberikan pengajaran yang baik bagi anak.

Ada beberapa dongeng yang cocok untuk disampaikan bagi anak usiadini menrut Ade Kusmiadi, Sriwahyuningsih, dan Yuyun Nurfalah(2008) antara lain:1. Dongeng tradisional, merupakan dongeng yang berkaitan dengan

dongeng rakyat dan biasanya turun menurun.2. Dongeng futuristik (modern) disebut juga dongeng fantasi.

Dongeng ini biasanya bercerita tentang sesuatu yang fantastikmisalnya tokohnya tiba-tiba menghilang.

3. Dongeng pendidikan, yaitu dongeng yang diciptakan dengan suatumisi pendidikan bagi dunia anak-anak. Misalnya dongeng monsterkuman gigi agar anak rajin gosok gigi.

4. Fabel, adalah dongeng tentang kehidupan binatang yangdigambarkan bisa berbicara seperti manusia.

Page 45: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

5. Dongeng sejarah, biasanya terkait dengan suatu peristiwa sejarah.Dongeng ini banyak yang bertemakan kepahlawanan.

6. Dongeng terapi, adalah dongeng yang diperuntukkan bagi anak-anak korban bencana atau anak-anak yang sakit. ( hlm.199)

5. Teori Pembelajaran

Dalam penelitian ini teori yang akan digunakan adalah

Behaviorisme. ”Behaviorisme merupakan suatu aliran atau pandangan yang

menekankan adanya perubahan perilaku pada peserta didik setelah melakukan

kegiatan belajar. Sri Anitah (2009) mengungkapkan bahwa dalam aliran

behaviorisme, belajar adalah perubahan perilaku” (hlm.4). Dengan kata lain

menurut behaviorisme berpendapat melalui proses pendidikan haruslah dapat

merubah sikap individu. Perubahan sikap disini maksudnya adalah

kedewasaan baik dalam pemikiran, sikap maupun kedewasaan dalam

menghadapi dan menyelesaikan masalah. Pandangan ini menyatakan bahwa

perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati dan dapat

diukur. Sri Anitah (2009) mengungkapkan, aliran ini berpendapat bahwa

“perilaku adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh seseorang yang

dapat dilihat secara langsung” (hlm.4).

Salah satu tokoh dari teori behaviorisme adalah Burrhus Frederic

Skinner. “Skinner membedakan dua jenis perilaku yaitu respondent behavior

(perilaku responden) yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali

misalnya gerak reflek, menarik tangan saat tertusuk jarum, kemudian yang

kedua adalah operant behavior” (perilaku operan) (B.R. Hergenhahn &

Matthew H. Oslon, 2009 ; h.84).

Prinsip pengkondisian operan berlaku untuk berbagai situasi. B.R.

Hergenhahn & Matthew H. Oslon (2009) menyatakan bahwa “Untuk

memodifikasi perilaku seseorang, cukup mencari sesuatu yang dapat

menguatkan bagi individu yang perilakunya hendak dimodifikasi, menunggu

sampai perilaku yang diinginkan terjadi kemudian segera memperkuatnya”

(hlm.85). Maksudnya untuk dapat merubah perilaku siswa, pendidik harus

Page 46: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

memberikan pujian atas apa yang telah dilakukan oleh siswa tersebut. dengan

begitu siswa akan merasa termotivasi dan akan melakukannya lagi suatu saat.

Saat siswa melakukan hal yang sama lagi pengajar harus memberi pujian dan

penguatan kembali. Dengan begitu lama kelamaan siswa akan terbiasa

melakukannya. Disini kultur dan kebudayaan masyarakat akan

mempengaruhi modifikasi perilaku individu. “Skinner mendefinisikan kultur

sebagai kontingensi penguatan. Kultur yang berbeda akan menguatkan

perilaku yang berbeda pula” (B.R. Hergenhahn & Matthew H. Oslon, 2009:

hlm.86). Hal ini karena individu selalu melakukan sosialisasi dengan

lingkungannya.

Dalam lembaga PAUD, anak secara tidak langsung diberikan

stimulus melalui metode bercerita untuk melakukan sosialisasi. Proses

sosialisasi ini terjadi saat anak dibacakan cerita atau dongeng yang

mengandung unsur nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Dengan

begitu anak akan belajar tentang nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Dengan teori pengkodisian operan Skinner, guru yang memberikan stimulus

melalui metode bercerita, mengarahkan kemudian menunggu anak melakukan

perilaku yang diinginkan yang sesuai dengan nilai dan norma terjadi

kemudian memberikan penguatan pada anak. Dengan begitu anak akan

melakukan hal yang sama di lain kesempatan untuk mendapatkan penguatan.

Dengan begitu perilaku anak bisa dimodifikasi sesuai dengan yang

diharapkan dan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Skinner, “organisme bernyawa akan

senantisa dikondisikan oleh lingkungan” (B.R. Hergenhahn & Matthew H.

Oslon, 2009: hlm.86).

6. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah jurnal ilmiah

VISI PTK-PNF Vol.3 No.2 tahun 2008 dengan judul Strategi Pembelajaran

PAUD Melalui Metode Dongeng Bagi Pendidik PAUD yang ditulis oleh Ade

Page 47: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Kusmiadi, Sriwahyunigsih, dan Yuyun Nurfalah. Jurnal tersebut berisi

tentang pentingnya dongeng bagi anak usia dini juga fungsi positif dongeng

bagi anak. Dongeng dapat melatih imajinasi dan ekspresi anak usia dini,

selain itu juga sebagai salah satu cara sosialisasi. Jurnal tersebut juga

menyebutkan beberapa jenis dongeng yang cocok diberikan untuk anak.

Karena ternyata tidak semua dongeng cocok diberikan kepada anak. Dongeng

yang diberikan pada anak haruslah mengandung pesan moral dan berisi nilai

dan norma dalam masyarakat. Dalam jurnal juga dijelaskan langkah-langkah

serta teknik untuk melaksanakan metode bercerita.

B. KERANGKA BERPIKIR

Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

satunya adalah metode pengajaran yang digunakan oleh pendidik untuk

menyampaikan materi pelajaran yang diberikan. Metode merupakan cara

yang digunakan untuk memberikan stimulus kepada anak. Metode yang

digunakan disini adalah metode bercerita. Metode bercerita ini merupakan

metode yang paling sering digunakan dalam pengajaran di PAUD AL-

MUNIR. Dengan pembelajaran yang dilakukan dengan metode ini kita dapat

melihat bagaimana perkembangan perilaku siswa. Perkembangan yang

diharapkan melalui metode bercerita ini merupakan perkembangan dalam

aspek bahasa, moral, sosial emosional, agama, dan imajinasi. Dalam aspek

bahasa, siswa diharapkan agar mengenal kata baru melalui metode bercerita

ini. Selain itu juga perkembangan bahasa harus bertambah pula dengan begitu

anak akan lebih mudah berkomunikasi dan bersosialisasi. Pada aspek

perkembangan moral, juga dapat dilihat melalui metode ini. Jenis cerita yang

diberikan pada peserta didik haruslah yang memuat pesan moral pada anak

dan sebaiknya mengandung usur nilai serta norma dalam masyarakat

sehingga moral siswa juga ikut berkembang. Dengan berkembangnya moral

siswa maka perilaku siswa juga ikut berkembang dan bertambah dewasa.

Dalam aspek sosial emosional, perkembangan dapat dilihat dari emosi anak.

Page 48: METODE BERCERITA UNTUK PENGEMBANGAN …/Metode... · LAMPIRAN 7 Contoh Cerita yang Digunakan dalam Metode ... LAMPIRAN 12 Surat Permohonan Ijin Research ... tetapi juga didukung oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Emosi disini digunakan anak dalam bersosialisasi dengan mengungkapkan

perasaannya. Melalui metode bercerita diharapkan anak dapat

mengembangkan aspek emosinnya dan mengenal emosinya sehingga anak

bisa bersosialisasi dengan baik. Anak dapat bersosialisasi dengan baik bila

dapat mengungkapkan perasaannya dengan baik pula. Dalam aspek agama,

hampir sama dengan aspek moral, cerita yang diberikan pada anak harus

memuat aspek agama. Misalnya saja cerita tentang anak yang rajin

menjalankan sholat atau cerita para Nabi yang dapat menjadi tauladan, cerita

tersebut dapat mengembangkan aspek agama anak. Dalam hal imajinasi,

metode bercerita tentunya harus dapat mengembangkan imajinasi anak. Saat

anak dibacakan cerita, anak akan dapat membayangkan tokoh-tokoh dalam

cerita dengan melihat gerak tubuh, nada suara dan ekpresi pendidik. Untuk

lebih jelasnya dapat digambarkan dalam skema berikut:

Bagan kerangka berpikir

Metodebercerita

Peserta didik/Anak Usia Dini

Materipembelajaran

Perkembangan perilaku anakusia dini dalam hal bahasa,

moral, agama, sosial emosional,dan imajinasi