Meto a - Andi Tri Kurniasari - G 701 11 024
-
Upload
andi-tri-kurniasari -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
Transcript of Meto a - Andi Tri Kurniasari - G 701 11 024
-
ANALISIS KANDUNGAN MERKURI PADA KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI PASAR MANONDA PALU
OLEH :
ANDI TRI KURNIASARI
G 701 11 024
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2013
-
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........... .................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan masalah ...................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
D. Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetik
1. Pengertian Kosmetik ........................................................... 3
2. Penggolongan Kosmetik...................................................... 3
B. Sediaan Pemutih dan Merkuri.................................................... 5
C. Spektrofotometer Serapan Atom................................................ 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan .......................................................................... 8
B. Waktu Penelitian ....................................................................... 8
C. Tempat Penelitian ...................................................................... 8
D. Definisi operasional ................................................................... 9
E. Analisis Data
1. Pengolahan data............................................................. 9
2. Analisis data.................................................................. 9
F. Rencana Penelitian .................................................................... 9
G. Metode Kerja.............................................................................. 10
H. Skema Kerja............................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tidak dapat diragukan lagi bahwa kebutuhan akan kosmetik dewasa ini
sudah demikian primer bagi hampir seluruh wanita, sebagian pria dan anak-
anak. Seperti penggunaan wewangian di badan, penggunaan sabun atau
bedak yang tidak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia.
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan ,
dituangkan, atau disemprotkan pada, dipergunakan pada badan atau bagian
badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah
daya tarik, mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat.
Salah satu jenis kosmetik yang sekarang banyak digunakan adalah
kosmetik pemutih. Kosmetik pemutih adalah kosmetik yang mengandung
bahan aktif pemutih dan penggunaanya bertujuan untuk mencerahkan kulit
atau memutihkan kulit.
Di Indonesia kosmetik pemutih khususnya krim pemutih semakin
banyak diproduksi saat ini. Bahkan beberapa diantaranya belum memiliki izin
yang resmi dari BPOM untuk diedarkan ke masyarakat. Konsumen krim
pemutih yang kebanyakan merupakan wanita ada beberapa yang tidak
memperdulikan atau tidak mengetahui bahan apa saja yang terkandung di
dalam krim pemutih tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPOM, terdapat krim pemutih
yang bebas beredar di masyarakat mengandung bahan berbahaya seperti
merkuri. Merkuri dimaanfaatkan dalam bidang kosmetik karena
kemampuannya dalam menghambat pembentukan melanin pada permukaan
kulit. Merkuri mampu menjadikan kulit putih mulus dalam waktu yang relatif
singkat, akan tetapi zat ini memberikan efek negatif bagi kesehatan, karena
dapat terakumulasi di bawah kulit.
1
-
2
Efek merkuri yang bersifat akumulasi ini, akan mengakibatkan
keracunan sistemik jika digunakan dalam jangka panjang, meskipun efeknya
belum terasa dalam hitungan hari. Akibatnya kerap kali konsumen tidak
merasakan efek samping yang merugikan ini (Darmono, 1995).
Mengingat efek samping yang membahayakan dari merkuri, maka
dilakukan penelitian terhadap beberapa krim pemutih yang beredar di pasar
Manonda Palu untuk mengetahui apakah masih ada sediaan kosmetik
pemutih khusunya krim pemutih yang menggunakan merkuri sebagai bahan
aktifnya.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada sediaan krim pemutih di Pasar Manonda Palu yang
mengandung bahan pemutih berbahaya berupa merkuri ?
2. Berapa kadar merkuri yang terkandung dalam sediaan krim pemutih
tersebut ?
C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apakah ada sediaan krim pemutih di Pasar Manonda
Palu yang mengandung bahan pemutih berbahaya berupa merkuri.
2. Untuk mengetahui kadar merkuri yang terkandung di dalam sediaan krim
pemutih jika krim tersebut terbukti mengandung merkuri.
D. Manfaat Peneliti mendapatkan pengetahuan mengenai cara menganalisis
kandungan merkuri pada sediaan krim pemutih.
.
-
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kosmetik 1. Pengertian Kosmetik
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti
berhias. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri,
dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat disekitarnya.
Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi
juga bahan sintetik untuk maksud meningkatkan kecantikan. Sesuai
dengan perkembangan zaman, bentuk kosmetika semakin praktis dan
mudah digunakan. Masyarakat menganggap bahwa kosmetika tidak akan
menimbulkan hal-hal yang membahayakan karena hanya ditempelkan
dibagian luar kulit saja, pendapat ini tentu saja salah karena ternyata kulit
mampu menyerap bahan yang melekat padakulit. Absorpsi kosmetika
melalui kulit terjadi karena kulit mempunyai celah anatomis yang dapat
menjadi jalan masuk zat-zat yang melekat di atasnya. Dampak dari
absorpsi ini ialah efek samping kosmetika yang dapat berlanjut menjadi
efek toksik kosmetika (Wasitaatmadja,1997).
2. Penggolongan Kosmetik Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI, menurut sifat modern atau tradisionalnya, dan menurut
kegunaannya bagi kulit.
A. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam
13 kelompok:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll.
3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye shadow, dll.
4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll.
3
-
4
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll.
6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut.
7. Preparat make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik.
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth
washes.
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant.
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku.
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab,
pelindung, dll.
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen
foundation, dll.
B. Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan:
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara
modern (termasuk antaranya adalah cosmedics).
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari
bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun-
temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan
pengawet agar tahan lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-
benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan
tradisional.
C. Penggolongan menurut kegunaannya bagi kulit:
1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics).
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit.
Termasuk di dalamnya:
-
5
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun,
cleansing cream, cleansing milk, dan penyegar kulit
(freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya
moisturizing cream, night cream, anti wrinkle cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan
sunscreen foundation, sun block cream.
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit
(peeling), misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran
halus yang berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver).
B. Sediaan Pemutih dan Merkuri Produk pemutih wajah saat ini ramai diperbincangkan, bukan hanya
produknya yang membanjiri pasaran, tetapi juga karena dampak dari
pemakaian produk tersebut. Konsumen harus berhati-hati dalam memilih
kosmetik pemutih wajah, karena tidak semua produk pemutih wajah yang
beredar dimasyarakat aman untuk dikonsumsi. Penelitian yang dilakukan
YPKKI (Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia) pada bulan
april tahun 2002 terhadap 27 produk pemutih wajah dan antikerut yang
beredar di pasaran, ternyata kebanyakan dari produk tersebut masih dalam
kategori obat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) dari 20 merek yang dijadikan sampel yang
diteliti menunjukkan ada lima merk kosmetik pemutih wajah yang telah
terdaftar tetapi masih mengandung merkuri, meskipun kadarnya kecil (Rina,
2007).
Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil
pun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat
menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang pada
akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi
kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan
-
6
permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan
jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah muntah,
diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker) pada manusia (Anonim, 2006).
Menurut Dr. Retno I. Tranggono,SpKK menyebutkan bahwa krim yang
mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit
tampak putih dansehat. Tetapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam dan
menyebabkan jerawat parah. Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka
waktu yang lama dapat mengakibatkan kankerkulit, kanker payudara, kanker
leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya (Parengkuan dkk,
2013).
C. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) digunakan untuk analisis
kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat
kelumit (ultratrace). Spektroskopi serapan atom didasarkan pada penyerapan
energi oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak
atau ultraviolet (Gandjar dan Rohman, 2007).
Untuk banyak atom, perbedaan energi antara orbital keadaan dasar dan
keadaan tereksitasinya terlalu besar agar eksitasi termal banyak elektron dapat
berlangsung. Jika perbedaan energi terlalu besar untuk menghasilkan
pembacaan emisi, SSA dapat digunakan. Atom atom logam diuapkan dalam
suatu nyala dan radiasi dilewatkan melalui nyala tersebut. Dalam hal ini, atom
atom yang diuapkan, yang sebagian besar terdapat dalam keadaan dasarnya
sehingga tidak memancarkan energi, akan menyerap radiasi dengan energi
yang berkaitan dengan perbedaan antara keadaan dasar dan keadaan
tereksitasinya. Jumlah atom atom pada keadaan dasar yang tersedia untuk
eksitasi jauh lebih banyak daripada fraksi kecil yang menjadi tereksitasi dan
-
7
memancarkan energi dalam Spektrofotometer Emisi Atom (SEA). Jadi, SSA
merupakan teknik yang jauh lebih peka daripada SEA (Watson, 2005).
-
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan 1. Alat
a. Spektrofotometer Serapan Atom AA-6300
b. Neraca Analitik
c. Gelas Kimia
d. Labu Erlenmeyer
e. Labu Ukur
f. Pipet Volume
g. Batang Pengaduk
h. Corong
i. Penangas listrik
j. Kertas Saring
2. Bahan a. Asam Nitrat
b. Asam Klorida
c. Kalium Iodida
d. Akuades
e. 10 sampel krim pemutih
B. Waktu Penelitian Penelitian ini akan berlangsung selama 3 bulan.
C. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia Farmasi
Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah.
8
-
9
D. Defenisi Operasional 1. Kosmetik adalah sediaan yang digunakan pada bagian luar badan untuk
memperindah, memelihara dan menambah daya tarik namun tidak
termasuk dalam golongan obat.
2. Krim pemutih adalah sediaan yang digunakan pada kulit untuk
memutihkan kulit.
3. Merkuri adalah bahan atau zat yang dapat memutihkan kulit namun
berbahaya bagi kesehatan.
E. Analisis Data
1. Pengolahan Data Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik dan
diagram.
2. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer
menggunakan software statistik .
F. Rencana Penelitian
No Rincian Kegiatan Program Pelaksanaan Bulan Ke-
1 2 3
1 Persiapan pelaksanaan program
- Studi pustaka
- Persiapan alat dan bahan
2 Pelaksanaan program
3 Pembuatan laporan
-
10
G. Metode Kerja 1. Pembuatan Larutan Uji
Ditimbang dengan teliti sebanyak 2 g sampel. Ditambahkan air
sebanyak 25 ml, setelah itu tambahkan dengan campuran 10 ml larutan
asam klorida dan asam nitrat, lalu uapkan sampai hampir kering. Pada
sisa penguapan tambahkan akuades sebanyak 10 ml. Dipanaskan sebentar,
didinginkan dan disaring.
2. Analisis Kualitatif Sejumlah 1 ml larutan uji ditambahkan 1 2 tetes larutan KI 0,5 N,
lalu diperhatikan dengan seksama. Hasil menunjukkan positif apabila
terbentuk endapan merah orange.
3. Analisis Kuantitatif a. Pembuatan Larutan Induk / Baku Merkuri (Hg)
1) Ditimbang 1000 mg Hg dilarutkan dalam 1 L akuades sehingga
konsentrasinya 1000 mg Hg/ L.
2) Diambil 10 ml dari 1000 mg Hg/ L, diencerkan pada labu 100 ml.
3) Dipipet 10 ml dari 100 mg Hg/ L, diencerkan pada labu 100 ml
sehingga menjadi 10mg Hg/ L.
b. Pembuatan Kurva Kalibrasi Merkuri 1) Dipipet 1 ml, 2 ml, 3 ml, 7 ml, dan 10 ml dan diencerkan pada
labu 100 ml sehingga konsentrasinya adalah 0.1 mg Hg/L, 0.2 mg
Hg/L, 0.3 mg Hg/L, 0.7 mg Hg/L, dan 1 mg Hg/L.
2) Diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom kemudian baca
absorbansi dengan panjang gelombang 253,75 nm.
c. Preparasi Sampel Dan Prosedur Pengukuran 1) Ditimbang 2 g sampel dalam bentuk padatan, kemudian larutkan
dengan asam nitrat pekat sebanyak 5 10 ml dalam erlenmeyer.
-
11
2) Tambahkan volume larutan menjadi 100 ml dengan akuades.
Setelah semua logam larut, masukkan larutan tersebut ke dalam
labu takar isi 100 ml.
3) Dari larutan tersebut pipet sebanyak 10 ml dan masukkan ke
dalam labu takar yang lain. Lalu tambhakan volumenya hingga
100 ml dengan larutan HNO34) Pipet larutan sebanyak 0,1 ml dan masukkan ke dalam masing
masing labu takar yang sudah dinomori terlebih dahulu.
0,1 N.
5) Tambahkan ke dalamnya larutan HNO3
6) Tambahkan larutan HCl sampai menghasilkan pH 2 3.
0,1 N hingga volume
masing masing menjadi 100 ml.
7) Nyalakan instrumen pengukur Spektrofotometer Serapan Atom
dan selanjutnya atur panjang gelombang resonansi merkuri, yaitu
253,75 nm.
8) Tuangkan sejumlah larutan sampel yang telah diberi perlakuan di
dalam wadah reaksi.
9) Masukkan larutan sampel ke dalam wadah (tungku) alat
Spektrofotometer Serapan Atom AA 6300, lalu letakkan pipa di
atas wadah yang telah berisi sampel.
10) Catat hasil pengukuran larutan sampel tersebut.
11) Hitung pengukuran.
H. Skema Kerja 2 g sampel
+ Asam nitrat pekat 5-10 ml
Erlenmeyer
+ ad 100 ml akuades
Labu takar 100 ml
-
12
+ Pipet 10 ml
+ Ad 100 ml dengan HNO3
Labu takar lain
0,1 N
+ Pipet 0,1 ml
+ Ad 100 ml dengan HNO3 Labu takar yang telah dinomori
0,1
+ Lrutan HCl sampai pH menjadi 2-3
Wadah (tungku) Spektrofotometer Serapam Atom
Letakkan pipa di atas wadah berisi sampel
Catat hasil pengukuran
Hitung pengukuran
-
13
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. 2006, Kosmetik yang mengandung bahan Dan Zat Warna yang Dilarang.
: Jakarta. Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, Penerbit UI:
Jakarta. Gandjar, I., dan Rohman A, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Cetakan I, Penerbit
Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Parengkuan, Kissi., dkk, 2013, Analisis Kandungan Merkuri Pada Krim pemutih
Yang Beredar Di Kota Manado, Jurnal Ilmiah Farmasi, UNSRAT: Manado. Rina, M.S., 2007, Analisis Unsur-Unsur Toksik Dalam Sampel Krim Pemutih
Wajah Dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron, urnal PTBIN: BATAN. Wasitaatmadja, M.S., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, UI Press: Jakarta. Watson, D.G., 2005, Analisis farmasi : BA untuk mahasiswa farmasi dan praktisi
kimia farmasi, Penerbit Buku Kedoktera EGC: Jakarta.
13
DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. TujuanD. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. KosmetikB. Sediaan Pemutih dan MerkuriC. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
BAB III METODE PENELITIANA. Alat dan BahanB. Waktu PenelitianC. Tempat PenelitianD. Defenisi OperasionalE. Analisis DataF. Rencana PenelitianG. Metode KerjaH. Skema Kerja
DAFTAR PUSTAKA