Methanol

1
Metanol adalah salah satu senyawa hidrokarbon dari golongan alkohol dengan gugus alkil hidroksil (-OH). Rumus umum metanol adalah CH4O atau sering ditulis CH3-OH. Metanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan dari pada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri. Pelarut ini diduga sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua komponen, baik yang bersifat polar, semi polar, maupun non polar (Al-Ash’ary, 2010). Metanol dan aseton merupakan senyawa yang bersifat polar. Metanol bersifat polar karena bentuknya yang tidak simetris dan aseton bersifat polar karena mengandung gugus karboksil, di mana gugus karboksil bersifat polar dengan elektron- elektron dalam ikatan sigma, dan terutama elektron-elektron dalam ikatan pi tertarik ke oksigen yang lebih elektronegatif. Di akhir perlakuan didapatkan bahwa baik di dalam larutan metanol maupun aseton terjadi osmosis sehingga warna larutan menjadi kuning akibat adanya akivitas membran sel dari kunyit. Namun, warna kuning pada larutan metanol lebih keruh daripada yang menggunakan aseton maupun aquades. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan yang terdapat pada metanol mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya, pada metanol (CH4O) terjadi polarisasi dan mempunyai kemampuan merusak membran sel lebih tinggi. Sedangkan pengaruh jenis pelarut terhadap membran sel adalah semakin polar pelarut yang digunakan, maka semakin cepat laju osmosis. Hal itu terjadi karena lipid yang menyusun membran sel akan mudah larut dalam pelarut polar.

description

methanol

Transcript of Methanol

Page 1: Methanol

Metanol adalah salah satu senyawa hidrokarbon dari golongan alkohol dengan gugus alkil hidroksil (-OH). Rumus umum metanol adalah CH4O atau sering ditulis CH3-OH. Metanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan dari pada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri. Pelarut ini diduga sifatnya yang mampu melarutkan hampir semua komponen, baik yang bersifat polar, semi polar, maupun non polar (Al-Ash’ary, 2010).

Metanol dan aseton merupakan senyawa yang bersifat polar. Metanol  bersifat polar karena bentuknya yang tidak simetris dan aseton bersifat polar karena mengandung gugus karboksil, di mana gugus karboksil bersifat polar dengan elektron-elektron dalam ikatan sigma, dan terutama elektron-elektron dalam ikatan pi tertarik ke oksigen yang lebih elektronegatif. Di akhir  perlakuan didapatkan bahwa baik di dalam larutan metanol maupun aseton terjadi osmosis sehingga warna larutan menjadi kuning akibat adanya akivitas membran sel dari kunyit. Namun, warna kuning pada larutan metanol lebih keruh daripada yang menggunakan aseton maupun aquades. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan yang terdapat pada metanol mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Akibatnya, pada metanol (CH4O) terjadi  polarisasi dan mempunyai kemampuan merusak membran sel lebih tinggi.

Sedangkan pengaruh jenis pelarut terhadap membran sel adalah semakin polar pelarut yang digunakan, maka semakin cepat laju osmosis. Hal itu terjadi karena lipid yang menyusun membran sel akan mudah larut dalam pelarut polar.