Metabolisme Lipid

34
Makalah Metabolisme Lipid BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon . Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau mirip, selain itu

description

Lipid

Transcript of Metabolisme Lipid

Page 1: Metabolisme Lipid

Makalah Metabolisme Lipid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam

tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi

kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik

yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut

dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil

eter. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran

sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber

penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ

tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,

pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon . Senyawa yang

termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau

mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda.

Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak

dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8

golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam

lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan

lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis membuat makalah

dengan judul “METABOLISME LIPID”.

Page 2: Metabolisme Lipid

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma ?

2. Apa definisi biosentisit lipid ?

3. Bagaimana metabolisme jaringan lemak dan pengaturan

mobilisasi lemak dan jaringan lemak ?

4. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk

proses hidup ?

5. Apa saja fungsi lemak tak jenuh ?

6. Apa saja fungsi lemak tak jenuh ?

7. Bagaimana metabolisme lipoprotein plasma ?

8. Apa peranan hati pada metabolisme lipid ?

9. Bagaimana proses xetogenesis dan terjadinya ketosis ?

10. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme lipid?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma

2. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid

3. Untuk mengetahui metabolisme jaringan lemak dan

pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak

4. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi

untuk proses hidup

5. Untuk mengetahui fungsi lemak tak jenuh

6. Untuk mengetahui metabolisme lipoprotein plasma

7. Untuk mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid

8. Untuk mengetahui proses xetogenesis dan terjadinya ketosis

9. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme

lipid

Page 3: Metabolisme Lipid

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan,

penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam

tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber

energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester

antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari

pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada

juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,

gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-

asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini. Secara

ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah

asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat

telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu

membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai

cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia

sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi,

baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan

trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan

lipolisis.

B. Proses Transport Lipid dalam Plasma

Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan

bantuan enzim hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna

triasilgliserol dan fosforilase yang mencerna fosfolipid.

Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase yang

Page 4: Metabolisme Lipid

dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-

monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).

Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5

hingga 3 jam setelah mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung lemak. Dalam darah lemak diangkut melalui tiga

bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil

dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron

yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-82%

lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan

akan hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah

telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-

jaringan karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim

lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron ditransportasikan

melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga

bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian

ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron

segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol.

Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk

kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah

menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan

menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak

tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang

memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty

acid/FFA). Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di

dada selanjutnya akan masuk kedalam darah dan membantu

pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh

Page 5: Metabolisme Lipid

(Philip et all., 2006).

C. Biosentisit Lipid

Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali

beberapa lipid tertentu misalnya asam lemak esensial. Tubuh

dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :

1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari

senyawa       bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan

tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar

payudara dan adiposa.

2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi

karbon untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi

asam lemak yang lebih panjang.

3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal

hidrokarbon ( gugus alkil) asam lemak.

Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam

jaringan hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas untuk

menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini

dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang

berlokasi di sitoplasma.

a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh

Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA

sebagai starter. Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi

asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau

degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate

dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport

dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle

untuk disintesis menjadi asam lemak.Reduktan NADPH +

Page 6: Metabolisme Lipid

H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate

(fosfoglukonat). Pyruvate hasil katabolisme asam amino

atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi aecetyl-CoA

oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut

keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol

untuk sintesis asam lemak. Oxaloacetate direduksi menjadi

malate kembali ke matriks mitokondrion dan diubah

kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh

enzim malat menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH

digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam

lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion.

Keuntungan tersebut antara lain:

1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,

2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan

3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang

tinggi, kehilangan karena difusi rendah. Enzim

kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk

dimer. Tiap monomernya secara kovalen dapat

mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus –

SH.

b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)

Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai

ikatan rangkap tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan

hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam

palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor

untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam

palmitoleat.

Page 7: Metabolisme Lipid

D. Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak

Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh

katekolamin dan insulin. Katekolamin menstimulasi penguraian

lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat penguraian

lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat

penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah

hormon pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi

asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi lemak dipengaruhi

kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan

lipoprotein lipase( LPL).

E. Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup

Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di

konsumsi setiap hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran

sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan

tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi

seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah

Glikogen dan lemak ( Trigliserida). Lemak merupakan bentuk

cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan dalam

jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki

kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang

dapat disimpan dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x >

dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi

menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.

F. Fungsi Lemak Tak Jenuh

Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan

penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak

Page 8: Metabolisme Lipid

kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak jenuh ialah :

1. Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri

sehingga aliran darah kembali lancar.

2. Mencegah penyakit kardiovaskuler.

3. Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan

molekul lemak dekat menjadi padat.

4. Bahan baku hormon.

5. Membantu transport vit.larut lemak.

6. Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.

7. Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.

Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol

jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh

lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk

plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk

plak (kotoran menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik

(HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh

arteri dan membawa kembali ke hati

G. Metabolisme Lipoprotein Plasma

Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid

menjadi berbagai kelompok lipid akan memperlihatkan

keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester kolestrol.

Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai

panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal

sebagai lipid plasma.

Ada 4 kelompok utama lipoprotein plasma yang sudah

dikenal diantaranya: kilomikron mengangkut lipid yang

terbentuk dari pencernaan dan penyerapan, lipoprotein dengan

Page 9: Metabolisme Lipid

densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density

lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein

densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan

lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari

metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight

density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan

kolesterol tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta

pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.

Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi

melalui hidrolisis dengan enzim lipoprotein lipase di dalam

jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan

dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa ini akan

diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai

reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL

menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain

lewat reseptor LDL.

H. Peranan Hati pada Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan

hak istimewa hati. Jaringan mempunyai kemampuan untuk

mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa

memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi

terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam

metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.

Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid:

Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada

metabolisme lipid:

1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid

Page 10: Metabolisme Lipid

melalui produksi empedu yang mengandung kolesterol

serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati

secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.

2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis

serta oksidas asam lemak dan untk sintesis triasilgliserol

serta fosfilipid.

3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton

(ketogenesis)

4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta

metabolism lipoprotein plasma.

I. Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis

a. Proses Ketogenesis Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang

menentukan :

1. Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.

2. Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di

aktifkan menjadi asli – KoA,yaitu asam lemak

tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau

esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.

3. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan

teroksidasi di dalam siklus asam sitrat akan

memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk

badan keton. Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang

memanjang : Terdapat badan keton dengan jumlah

tinggi menunjukkan Ketonemia. Sementara

peningkatan kadar badan dinamakan Ketonuria.

Bentuk ketosin yang sederhana terjadi pada

Page 11: Metabolisme Lipid

kelaparan. Tidak ada keadaan lain secara kualitatif.

Bentuk ketosis nonpatologis dijumpai pada keadaan

dengan diet tinggi lemak.

b. Terjadinya Ketosis

Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh

ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah ilmiah itu

didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan

keton dalam jaringan tubuh dan cairan. 'Tubuh Keton'

adalah zat metabolisme asam acetoacetic dan beta-

hidroksibutirat. Aseton, yang menempatkan off bau

tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam

acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan tersebut dalam

keadaan ketotik. Semua zat ini adalah produk metabolisme

normal 'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat

tidak seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya adalah

kegagalan hati.

c. Contoh Ketosis:

a. Ketosis pada Sapi

Sejak 1990 ketosis muncul sebagai penyakit

metabolik yang paling penting pada kelompok ternak

sapi di US. Ketosis diderita oleh sapi yang berproduksi

tinggi dan atau kekurangan pakan secara serius. Ketosis

pada sapi diawali dengan gangguan metabolisme

lemak, hingga terjadi hipoglikemia dan hiperketonuria.

Ketosis terjadi pada sapi yang mengalami penurunan

oksidasi karbohidrat dan diikuti oksidasi lemak. Selain

itu, ketosis juga terjadi pada sapi yang bunting karena

Page 12: Metabolisme Lipid

kurangnya ketersediaan energi yang sangat dibutuhkan

pada bulan terakhir masa kebuntingan.

Untuk dapat menghentikan ketosis maka sering

dianjurkan untuk menghentikan pemerahan dan bahkan

dianjurkan pula untuk memompakan udara ke dalam

kelenjar susu (under insufflation). Selain itu juga

anjuran untuk memuasakan selama 3 hari pada

penderita yang tidak gemuk. Sapi yang gemuk jangan

dipuasakan karena akan menyebabkan timbulnya

ketosis karena lapar namun diberikan saja senyawa

lipotropik dan pemberian glukosa terus menerus sampai

gejalanya benar-benar hilang. Dan yang perlu diingat

bahwa penderita mungkin dapat mengalami

kesembuhan secara spontan. (Subronto, 2004)

b. Ketosis pada Babi

Ketosis merupakan penyakit yang sering terjadi

pada peternakan babi komersil. Ketosis dapat terjadi

karena kelaparan (defisiensi insulin relative), diabetes

melitus (defisiensi insulin absolute), atau terkadang

disebabkan oleh diet yang banyak mengandung hampir

seluruhnya terdiri dari lemak. Ketosis juga dapat terjadi

ketika babi banyak mengkonsumsi makanan yang

mengandung banyak lemak atau sedikit karbohidrat.

Pada kondisi ini terjadi perubahan dari metabolisme

karbohidrat menjadi metabolisme lemak.

Gejala ketosis yang tampak pada babi tidak jauh

berbeda dengan kejadian ketosis pada sapi. Umumnya

Page 13: Metabolisme Lipid

babi akan mengalami penurunan nafsu makan

(anorexia) yang mengakibatkan penurunan berat badan

dalam jangka panjang. Terjadi pula kelesuan, dehidrasi,

kulit tampak kusam dan kurang elastis pada babi

penderita serta kurang tanggap terhadap rangsang

mekanis maupun suara. Namun, gejala yang paling

khas adalah adanya bau aseton yang tercium dari nafas,

susu (ketolaktia), dan urine (ketonuria). Gejala ketosis

yang lain yaitu rendahnya produksi susu. Apabila

dilakukan uji kandungan air susu, maka akan terlihat

menurunnya kandungan lemak, lactosa dan casein

dalam susu. Selain itu, terjadi peningkatan kadar enzim

hati dan adanya kerusakan jaringan hati serta kelenjar

endokrin.

c. Ketosis pada Manusia

Ketosis merupakan suatu kondisi yang ditandai

oleh abnormalitas peningkatan konsentrasi benda-benda

keton yaitu asam asetoasetat (Acetoactic acid/AcAc),

aseton (AcetonAc), dan asam β-hidroxibutirat (BHB)

dalam jaringan dan cairan tubuh (Smith, 2002). Benda

keton dapat tertimbun di dalam kemih (ketonuria),

darah (ketonemia), dan air susu (ketolaksia) (Subronto,

2007). 

Page 14: Metabolisme Lipid

J. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid

1. Wolman

Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan

ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida

menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan

pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada

kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan

diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan

penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6

bulan.

2. Cerebrotendinous xanthomatosis

Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika

cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol,

menumpuk pada jaringan.

3. Sitosterolemia

Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan

sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan

lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah

yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon

(xanthom).

4. Gaucher’s

Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang

menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di

jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling

sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada

orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit

gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan

Page 15: Metabolisme Lipid

pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan

glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak

kuning yang disebut pingueculae akan terlihat.

Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri

dan menghancurkan tulang.

5. Refsun

Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang

menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di

jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan

kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan

perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi

menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang

mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam

phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat

membantu.

6. Tay-Sachs

Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan

metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit

tersebut paling sering terjadi pada yahudi di eropa timur.

Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini

menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat

otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,

dementia, dan kebutaan.

7. Niemann-Pick

Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus

mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk

metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-

Page 16: Metabolisme Lipid

Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada

beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian

penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk

yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi.

Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok

etnis.

8. Fabry

Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil

metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Karena

gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa

pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya

pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan

pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker

(angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang bagian

bawah tubuh.

Page 17: Metabolisme Lipid

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan,

penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di

dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai

sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu

trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara

ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan

gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid.

Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena

porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga

dapat melalui jalur ini.

B. Saran

Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak

jangan terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara

berlebihan tidak akan baik untuk tubuh.

Page 18: Metabolisme Lipid

DAFTAR PUSTAKA

Gilvery, Mc. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi

ketiga.  Airlangga University Press. Surabaya.

Martoharsono, S. 1988. Biokimia Jilid II. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Montgomery, R. 1993. Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi

Kasus. Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Philip, W.K. and Gregory, B. R. 2006. Schaum’s Easy Outlines

Biokimia. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas

Indonesia Press. Jakarta

Rusdiana, 2004. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi

Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Digitized by USU digital library

Smith and Wood. 1992. Biosynthesis. Molecular and Cell

Biochemistry. Chapman & Hall. Hongkong

Stryer, L. 2000. Biokimia Vol 2 Edisi 4. Penerbit Buku

Kedokteran. EGC. Jakarta.

Wohlgemuth, R. 2010. Lipid Metabolism. Biofilesonline Sigma

life Science. Vol 5.

Page 19: Metabolisme Lipid

METABOLISME LIPID

Metabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi didalam

makhluk hidup. Didalam proses ini makhluk hidup mendapat,

mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Lipid yang kita

peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,

yaitu trigliserida. Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid

adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih

berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk

sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak

rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut

dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar

disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus

(eritrosit). Didalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera

dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk

gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron

ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada

vena cava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron

ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan

adiposa, kilomikron segera pecah menjadi asam-asam dan

gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,

Page 20: Metabolisme Lipid

dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses

pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-

waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida

dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk

ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi

energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan

lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke

jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak

bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan

adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari

karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami

esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi

trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika

sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat

barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet

maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.

Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis. Proses

oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan

asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil

metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur

inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga

dihasilkan energi. Disisi lain, jika kebutuhan energi sudah

Page 21: Metabolisme Lipid

mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi

asalm lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil

KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol.

Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk

steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi, asam lemak juga

menghasilkan badan-badan keton (asetoasetat, hidroksi butirat

dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan

keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam basa

yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat

menyebabkan kematian.