Mesiodens

16
BAB I IDENTIFIKASI I. IDENTIFIKASI Nama : An. AN Umur : 7 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl.Laut Lr.Wakaf No.23. Sekayu Agama : Islam Bangsa : Indonesia II. ANAMNESA Keluhan Utama : Gigi bagian depan tidak rapi Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas tidak rapi yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Karna menganggu estetika sehingga pasien ingin giginya dirapikan. Riwayat Penyakit : Hipertensi : (-) DM : (-) Penyakit jantung : (-)

description

gilut

Transcript of Mesiodens

BAB IIDENTIFIKASI

I. IDENTIFIKASINama

: An. ANUmur

: 7 tahun

Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: Jl.Laut Lr.Wakaf No.23. SekayuAgama

: Islam

Bangsa

: Indonesia

II. ANAMNESA

Keluhan Utama

: Gigi bagian depan tidak rapi Riwayat Perjalanan Penyakit:Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas tidak rapi yang dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Karna menganggu estetika sehingga pasien ingin giginya dirapikan.

Riwayat Penyakit:

Hipertensi : (-)

DM

: (-)

Penyakit jantung: (-)

Asma

: (-)

Riwayat Gigi

: Pernah mencabut gigi (+)

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Tekanan darah: 90/60 mmHg

Heart Rate

: 98 x/menit

Respitory Rate: 20 x/menit

Temperature: 36,6 0CIV. PEMERIKSAAN KHUSUS

1. Pemeriksaan Ekstra Oral:a. Wajah, bibir dan pipi tidak ada kelainan.

b. Pembesaran KGB: tidak adac. TMJ : tidak ada kelainan

d. Mata : visus normal

e. Hidung: sinusitis (-)

2. Pemeriksaan Intra Oral:a. Mukosa bucal, mukosa lingual, mukosa labial dan mukosa palatina : tidak ada kelainan.

3. Status Lokalis V IV III II I

8 7 6 5 4 3 2 1 I II III IV V

1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1

V IV III II I 1 2 3 4 5 6 7 8 I II III IV V

V. PEMERIKSAAN ANJURAN Rontgen Panoramic

VI. DIAGNOSAMesiodent

VII. TATALAKSANA

Rencana ekso(cabut gigi yang berlebih

VIII. PROGNOSISQuo ad Vitam

: Dubia ad bonamQuo ad fungsionam: Dubia ad bonamBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Mesiodens adalah supernumerary teeth yang berlokasi di daerah insisivus pertama rahang atas.2.2 Gejala

Bentuknya menyerupai gigi asli yang lebih sering terjadi pada gigi tetap dibandingkan gigi susu. Elemennya sering berbentuk kerucut dan terletak diantara insisivus pertama, terutama pada gigi-geligi tetap rahang atas.

2.3 Epidemiologi

Gigi tambahan atipis (menyerupai bentuk gigi asli) yang terdapat pada garis tengah rahang atas diantara dua gigi insisivus. Merupakan gigi tambahan yang paling sering dijumpai. Supernumerary teeth yang berlokasi di daerah insisivus pertama rahang atas dengan prevalensi 0.15%-1.9% Mesiodens yang berlokasi di palatinal merupakan tipe mesiodens yang sering dijumpai, dan biasanya tidak tumbuh. Mesiodens ini sering mencegah bertemunya kedua insisivus rahang atas. Ratio pria dan wanita yang berbanding 2.8 : 1 Menurut Kim dkk, frekuensi pria 4 kali wanita 73% satu gigi mesiodens,26% berjumlah 2 gigi mesiodens, 1% 3 gigi mesiodens 1/3 mempunyai supernumerary lain Beberapa berhubungan dengan congenital missing teeth Mesiodens multipel diasosiasikan dengan kelainan craniofacial2.4 Etiologi

mesiodens merepresentasikan fossil filogenetik memiliki tiga gigi insisivus pertama Dichotomy teori diperkirakan berawal dari benih gigi yang membelah menjadi dua gigi, dan salah satunya menjadi mesiodens lapisan gigi yang hiperaktivitas sisa dari lapisan gigi aktif yang diinduksi untuk berkembang menjadi benih gigi yang berlebih Genetik, gen autosom dominan pria 2x wanita Kelainan proliferasi dari lapisan epitel email eksternal 2.5 Lokasi dan Waktu terjadinya mesiodens

85% tidak tumbuh, 65% berhubungan dengan pertumbuhan normal gigi tetap insisivus rahang atas 15% tumbuh pada usia berapapun Biasanya 3-7 tahun Tumbuh daerah palatinal Resorpsi akar gigi susu insisivus pertama dan tumbuh di tempat gigi susu tersebut Letak diantara 2 insisivus pertama Terutama gigi-geligi tetap rahang atas Kadang bilateral, dapat juga kelipatan tiga Ujung akar sering ke rongga mulut mesiodens tidak tumbuh, kerucut lebih sering tumbuh 89% palatinal luar lengkung gigi 11% overlap dengan lengkung gigi 2.6 Pembagian mesiodens

2.6.1 Conical mesiodens Bentuk kerucut Lokasi daerah palatinal antara gigi-gigi insisivus pertama rahang atas Akar terbentuk lengkap Dapat tumbuh ke rongga mulut Arah mahkota dapat inverted2.6.2 Tuberculate mesiodens Bentuk seperti barrel dengan beberapa tuberkel Akar belum sempurna atau abnormal Jarang tumbuh ke rongga mulut dibanding conical mesiodens Lebih sering menyebabkan penundaan pertumbuhan gigi tetap insisivus Unilateral atau bilateral Berhubungan supernumerary lainnya Berkembang lebih lambat Menggunakan lebih banyak tempat untuk tumbuh 2.6.3 Molariform mesiodens Paling jarang dijumpai Mahkota mirip premolar Akar telah terbentuk sempurna 2.7 Diagnosa

Pertumbuhan asimetris gigi insisivus rahang atas Penundaan pertumbuhan gigi insisivus rahang atas dengan atau tanpa gigi susu insisivus Pertumbuhan ektopik gigi insisivus rahang atas Rontgen foto, tidak sengaja atau melalui investigasi kelainan oklusi Panoramik untuk menentukan lokasi Indikasi utama untuk tindakan operasi Dilakukan setelah pemeriksaan intra oral tambahan Konfirmasi mesiodens dengan foto oklusal, periapikal, atau panoramik 2.8 RadiografiPada daerah gigi insisivus depan atas terdapat gigi berlebih

2.9 Tatalaksana

Manajemen gigi mesiodens bergantungpada jenis danposisi gigi serta pengaruh yang potensial terjadi pada gigi-geligi yang berdekatan. Pencabutan mesiodens dapat dilakukan sampai gigi tersebut erupsi, hampir semua mesiodens yang konus dan tidak terbalik dapat diharapkan erupsi. Kebanyakan mesiodens tuberkel dan tipekonus yang terbalik, serta odontoma harus dicabut. Waktu perawatan perlu dipertimbangkan secara bijak dengan melihat keuntungan dan kerugian perawatan awal (sebelum usia 6 tahun) dan perawatan yang ditunda /(sebelum usia 8-10 tahun) (Foster, 1999).

Pencabutan gigi mesiodens tersebut secepat mungkin sejak saat diketahui, sebelum menimbulkan malposisi atau untuk meminimalisasibila telah terjadi malposisi dari gigi lainnya.Bila terdiagnosis secara radiografi, maka harus dilakukan operasi untuk mengeluarkan gigi mesiodens tersebut (Moyers, 1988; Proffit& Fields, 2000; Bishara,2001). Kadang mesiodens tidak bererupsi dan tidak menimbulkan masalah oklusal. Dalam hal ini, mesiodens bias dibiarkan tetapi pada posisinya, khususnya jika gigi ini terletak tinggidi dalam rahang dan terbalik atau jika tindakan pencabutan bias merusak gigi yang lain (Foster, 1999).Usia yang dianjurkan oleh beberapa peneliti untuk pencabutan atau tindakan bedah adalah 8-10 tahun setelah pertumbuhan akar insisif sentral hamper selesai dengan demikian gangguan yang mungkin terjadi diharapkan seminimal mungkin. Apabila tindakan pembedahan segera maka dapat mengakibatkan erupsi gig iinsisif terganggu karena gigi mengalami rotasi danterjadipergeseran midline (Indriyati et al., 2001).

Gambar 1. (A) Terjadi pergeseran garis median apabila diastema sentralpasca pencabutan mesiodes tidak segera dilakukan. (B) Gambaran radiografisnya.Sumber : Russell &Folwarczna, 2003Pencabutan mesiodens secara dini memberi kesempatan baik pada gigi normal yang sedang berkembang untuk erupsi pada posisi normalnya, akan tetapi terdapat resiko kerusakan gigi di sebelahnya yang sedang berkembang selama pembedahan. Penundaan perawatan (Gambar 1) dapat menyebabkan gigi yang normal bergeser atau mengalami rotasi dan menyebabkan gigi disebelahnya bergeser pada ruang yang ada sewaktu erupsi (Russell &Folwarczna, 2003). Makin lama mesiodens dibiarkan makin berkurang kemampuan erupsi gigi yang normal. Masing-masing kasus harus dipertimbangkan sendiri tetapi sebaiknya waktu paling tepatuntuk pencabutan gigi mesiodensadalah sewaktu gigi insisif lateral akan mulai erupsi (Foster, 1999).

Diastema dengan ukuran yang kecil (