MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156...

64
MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI BUBUK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Disusun oleh : Nama : Jessica Tiara Vysma NIM : 14.I1.0156 PROGAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

Transcript of MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156...

Page 1: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

1

MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI BUBUK

DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Disusun oleh :

Nama : Jessica Tiara Vysma

NIM : 14.I1.0156

PROGAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2017

Page 2: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI BUBUK

DI PT PERKEBUNAAN IX (PERSERO)

OLEH :

JESSICA TIARA VYSMA

NIM : 14.I1.0156

PROGAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang

pengujian pada tanggal : 12 JUNI 2017

Semarang, 10 Juli 2017

Fakultas Teknologi Pertanian

Progam Studi Teknologi Pangan

Universitas Soegijapranata Semarang

Pembimbing Lapangan, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian,

Sujoyo Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc

Pembimbing Akademik,

Dr. Ir. B Soedarini, MP

Page 3: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berkat dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek yang

berlangsung pada bulan Januari-Februari 2017 di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

dan juga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Mesin dan Peralatan

Pengolahan Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk Di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)”

guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan dan doa dari banyak

pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST, MSc. Selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian UNIKA Soegijapranata yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melaksanakan kerja praktek

2. Ibu Dr. Ir. B. Soedarini. MP selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

dan tenaga dalam membimbing, memberikan saran dan dukungan dari persiapan

hingga akhir penyusunan laporan kerja praktek ini.

3. Bapak Sujoyo selaku sinder teknik dan pembimbing lapangan yang telah mengijinkan

penulis untuk melaksanakan kerja praktek PT. Perkebunan Nusantara IX.

4. Bapak Budi Rahayu, selaku mandor besar lapangan kerja praktek Penulis selama di PT.

Perkebunan Nusantara IX (Persero), yang telah banyak membantu, memberikan

kemudahan, selalu mendampingi dan memberikan banyak informasi kepada penulis.

5. Bapak Jaenudin, Bapak Paryono, dan Bapak Diyono selaku teknisi mesin dan

peralatan, yang telah memberikan informasi mengenai penggunaan mesin dan

perawatan mesin pada proses produksi.

6. Seluruh staf dan karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX yang tidak dapat disebutkan

satu per satu, yang telah memberikan banyak bantuan selama kerja praktek.

Page 4: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

iv

7. Orang tua dan kakak penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada

penulis selama kerja praktek.

8. Ayuna Diska L, Tita Alifia P, dan Roswita Sela sebagai teman seperjuangan dalam

pelaksanaan kerja praktek, yang telah membantu penulis selama bekerja di PT.

Perkebunan Nusantara IX.

9. Teman-teman mahasisiwa/mahasiswi UNIMUS, UNSOED, dan STIPER menjadi

teman baru dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. Perkebunan Nusantara IX.

10. Segenap staf dan karyawan FTP UNIKA Soegijapranata, serta sahabat-sahabat tercinta

yang telah mendukung dan membantu penulis mulai dari pencarian lokasi kerja praktek

hingga akhir penulisan laporan kerja praktek.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Laporan Kerja Praktek ini, baik

dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan

pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan. Meski belum sempurna, tetapi penulis berharap agar laporan Kerja Praktek ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 12 Juni 2017

Penulis

Page 5: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... x

1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................................... 2

1.3. Waktu dan Pelaksanaan ...................................................................................... 3

2. PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................................... 3

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................................... 3

2.2. Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan .................................................................... 4

2.3. Struktur Organisasi ............................................................................................. 6

2.4. Tata Letak dan Lokasi Bangunan ...................................................................... 7

3. SPESIFIKASI PRODUK ............................................................................................ 8

3.1. Jenis Produk ......................................................................................................... 8

3.2. Kapasitas Produk ................................................................................................. 9

3.3. Daerah Pemasaran ............................................................................................. 10

4. PROSES PRODUKSI ............................................................................................... 11

4.1. Pemanenan dan Penerimaan Bahan Baku ...................................................... 11

4.2. Proses Pengolahan ............................................................................................. 12

4.2.1. Robusta Wet Process ................................................................................ 13

4.2.2. Robusta Dry Proces .................................................................................. 25

Page 6: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

vi

4.2.3. Pengolahan Kopi Bubuk ......................................................................... 26

5. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 32

5.1. Pengolahan Buah Kopi Menjadi Biji Kopi ...................................................... 32

5.2. Pengolahan Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk ................................................... 47

6. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 52

6.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 52

6.2. Saran ................................................................................................................... 52

7. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 53

8. LAMPIRAN ............................................................................................................... 54

Page 7: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pabrik Kopi ...................................................................... 6 Gambar 2. Banaran Kopi Bubuk Original ..................................................................................... 8

Gambar 3. Kopi Bubuk Classic ..................................................................................................... 8

Gambar 4. Kopi Bubuk Ekonomi .................................................................................................. 8

Gambar 5. Kopi Bubuk Premium .................................................................................................. 8

Gambar 6. Proses Pemanenan Buah Kopi ................................................................................... 11

Gambar 7. Buah Kopi yang telah Dipanen ................................................................................. 12

Gambar 8. Proses Sortasi Kebun ................................................................................................. 12

Gambar 9. Penerimaan, Penimbangan Buah Kopi, dan Bak Penerimaan Kopi .......................... 13

Gambar 10. Analisa Warna (a), Analisa Hama (b), dan Analisa Kambangan (c) ....................... 14

Gambar 11. Proses Sortasi Basah ................................................................................................ 15

Gambar 12. Bak Kambangan ...................................................................................................... 15

Gambar 13. Mesin Raung Pulper ................................................................................................ 16

Gambar 14. Solid Pump .............................................................................................................. 16 Gambar 15. Bak Penampung Kopi HS ........................................................................................ 16

Gambar 16. Proses Penuntasan Viss Dryer dan Masson Dryer................................................... 16

Gambar 17. Proses Pengeringan Viss Dryer ............................................................................... 18

Gambar 18. Proses Pengeringan Masson Dryer .......................................................................... 18

Gambar 19. Pendinginan Kopi HS Kering dalam Bagor ............................................................ 18

Gambar 20. Mesin Huller............................................................................................................ 19

Gambar 21. Kopi HS Kering ....................................................................................................... 19

Gambar 22. Biji Kopi .................................................................................................................. 19

Gambar 23. Mutu RWP 1, Mutu RWP 4, Mutu lokal, dan Mutu RDP ....................................... 21

Gambar 24. Bak Kapasitas 3,2 ton .............................................................................................. 21

Gambar 25. Sortasi Kering Oleh Pekerja .................................................................................... 21

Gambar 26. Quality Control Oleh Pegawai Pabrik ..................................................................... 22

Gambar 27. Ayakan Guncang ..................................................................................................... 23

Gambar 28. Ayakan Tromol ........................................................................................................ 23

Gambar 29. Katador .................................................................................................................... 23

Gambar 30. Ruang Penyimpanan Biji Kopi ................................................................................ 24

Page 8: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

viii

Gambar 31. Conveyor ................................................................................................................. 24

Gambar 32. Stapel ....................................................................................................................... 24

Gambar 33. Penjermuran Kopi RDP ........................................................................................... 25

Gambar 34. Mesin Penyangrai (Roaster) .................................................................................... 27

Gambar 35. Biji Kopi Sangrai ..................................................................................................... 27

Gambar 36. Proses Pendinginan Pertama.................................................................................... 27

Gambar 37. Proses Pendinginan Kedua ...................................................................................... 27

Gambar 38. Mesin Grinder ......................................................................................................... 28

Gambar 39. Proses Uji Cita Rasa ................................................................................................ 31

Gambar 40. Timbangan Penerimaan Buah Kopi......................................................................... 32

Gambar 41. Skema Penerimaan Buah Kopi ................................................................................ 33

Gambar 42. Bak Siphon .............................................................................................................. 34

Gambar 43. Skema Raung Pulper ............................................................................................... 35

Gambar 44. Solid Pump ............................................................................................................. 36

Gambar 45. Ceratester ................................................................................................................ 37

Gambar 46. Skema Viss Dryer .................................................................................................... 37

Gambar 47. Skema Masson Dryer .............................................................................................. 38

Gambar 48. Skema Huller ........................................................................................................... 40

Gambar 49. Tampah (a), Bakul (b), dan Meja Quality Control (c)............................................. 41

Gambar 50. Skema Ayakan Tromol (a) dan Katador (b) ............................................................ 42

Gambar 51. Skema Ayakan Guncang ......................................................................................... 43

Gambar 52. Sekop (a), Timbangan Duduk (b), dan Alat Pengangkut (c) ................................... 44

Gambar 53. Conveyor (a) dan Diesel (b) .................................................................................... 45

Gambar 54. Skema Mesin Roaster .............................................................................................. 47

Gambar 55. Skema Mesin Grinder ............................................................................................. 49

Gambar 56. Skema Continuous Band Sealer .............................................................................. 50

Gambar 57. Skema Vacuum Sealer ............................................................................................. 50

Gambar 58. Mesin Pencetak Kadaluarsa (a) dan Skema Packing Press (b) ............................... 51

Page 9: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perincian Jumlah dan Status Karyawan PT Perkebunan Nusantara IX .............. 7

Tabel 2. Produksi Kopi PT Perkebunan Nusantara IX tahun 2013-2016 .......................... 9

Tabel 3. Karakteristik Mutu Biji Kopi ............................................................................ 21

Tabel 4. Parameter Uji Cita Rasa .................................................................................... 30

Tabel 5. Mesin dan Kapasitas Pengolahan Buah Kopi Menjadi Biji Kopi ..................... 46

Tabel 6. Mesin dan Kapasitas Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi ................... 51

Page 10: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tata Letak Bangunan PT Perkebunan Nusantara IX .................................. 54

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek .........................................................

Page 11: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang dituntut agar dapat meningkatkan kesejahteraan

rakyat melalui perkembangan di bidang pertanian. Peningkatan dalam pertanian bukan

hanya dalam budidaya tanam, melainkan perlu ditingkatkan dalam daya saing dan nilai

tambah bahan pertanian menjadi suatu produk olahan. Hal tersebut dapat ditunjukkan

dengan adanya upaya dalam perkembangan agroindustri saat ini.

Kopi merupakan salah satu komoditas yang penting di dalam sektor pertanian Indonesia.

Berbagai agroindustri yang bergerak dalam pengolahan kopi cukup banyak dijumpai dan

harus dikembangkan saat ini. Perkembangan zaman yang semakin modern menuntut

pemilik agroindustri untuk semakin mengembangkan produknya. Teknologi mesin dan

peralatan yang semakin berkembang diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk

tersebut.

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu pengamatan dalam penerapan dan penggunaan mesin

serta peralatan pada suatu agroindustri. Dalam laporan ini penulis melaporkan hasil

pengamatan mengenai mesin dan peralatan pada pengolahan biji kopi sampai menjadi kopi

bubuk. Oleh karena itu, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di Pabrik Kopi

Banaran yang merupakan salah satu perusahaan agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IX

(Persero). Berkaitan dengan hal tersebut, kerja praktek merupakan mata kuliah wajib di

Fakultas Teknologi Pangan UNIKA Soegijapranata, kerja praktek dilaksanakan penulis

untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu teknologi pangan, serta

memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan.

1.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kerja praktek di Pabrik Kopi Banaran adalah:

1. Mengetahui proses pengolahan primer pada pabrik secara wet process dan dry

process.

Page 12: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

2

2. Mengetahui proses pengolahan sekunder pada pabrik.

3. Mengetahui mesin dan peralatan yang digunakan pada proses pengolahan kopi.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek kerja lapangan di Pabrik Kopi Banaran dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada

tanggal 16 Januri 2017 – 17 Februari 2017.

Page 13: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 yang

merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT Perkebunan XVIII

(Persero). PT Perkebunan IX memiliki 2 divisi. Pertama, divisi tanaman tahunan yang

membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman kopi, kakao, teh, dan

karet. Kedua, divisi tanaman semusim yang menghasilkan produk-produk dari tanaman

tebu. Produk PT. Perkebunan Nusantara IX (persero) dipasarkan di pasar domestik dan

pasar mancanegara. Selain usaha pokok tersebut, PT. Perkebunan Nusantara IX (persero)

juga mengelola komoditi sampingan berupa kapuk, kelapa, dan pala dalam luasan areal

yang terbatas, serta terdapat agrowisata di Kebun Banaran yang dilengkapi dengan coffe

shop “Koampeng Kopi Banaran” dan Kebun Kaligua.

Salah satu dari divisi tanaman tahunan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah

kebun kopi Banaran yang didirikan sejak jaman penjajahan. Kebun kopi Banaran/Assinan

merupakan gabungan dari 2 kebun yang semula terdiri dari Kebun Banaran dengan

budidaya karet dan Kebun Assinan dengan budidaya kopi. Kebun kopi Banaran didirikan

pada tahun 1898 yang dikelola oleh FA.HG. Th. Crone yang berkedudukan di Amsterdam

dengan nama CO. Kopi Banaran (Cultur Onderneming Kopi Banaran) berkantor pusat di

Semarang. Selain kebun di Banaran, PT. Perkebunan Nusantara IX (persero) yaitu Kebun

Ngobo, Kebun Jatirunggo, Kebun Assinan, dan Kebun Jatijamus.

Pada tahun 1950 Kebun Kopi Banaran bergabung dengan Kebun Assinan dan diberi nama

Kopi Banaran/Assinan (CO. Banaran/Assinan). Kemudian pada tanggal 10 Desember 1957,

Kebun Kopi Banaran/Assinan diambil alih oleh Pemerintah RI dari Panglima Teritorial

& Teritorium IV Diponegoro, selaku penguasa militer dibawah pimpinan Kolonel

Soeharto.

Page 14: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

4

Reorganisasi diadakan dua kali, yaitu pada tahun 1959 dan 1963. Pada tahun 1959, kebun-

kebun di daerah Semarang dibagi dalam beberapa unit sehingga Kebun Kopi

Banaran/Assinan dan Kebun Banaran masuk ke dalam unit C, dengan Direksi PPN Baru

(Perusahaan Perkebunan Negara Baru) Unit C Semarang yang mengelola 15 kebun yang

terletak di daerah Semarang, Pati, dan Surakarta. Kemudian pada reorganisasi kedua,

kebun-kebun di Jawa Tengah dikelompokkan berdasarkan komoditi yang dihasilkan.

Pengelompokkan tersebut adalah:

a. Kebun Kopi Banaran masuk ke PPN karet XIV

b. Kebun Assinan/Banaran masuk ke PPN ANEKA TANAMAN XI. Pada tahun 1969

Pada tahun 1969 terjadi perubahan lagi, khususnya untuk Kebun Kopi Banaran dan Kebun

Assinan/Banaran menjadi:

a. PN PERKEBUNAN XVIII Kebun Kopi Banaran – Salatiga

b. PN PERKEBUNAN XVIII Kebun Assinan/Banaran Ambarawa

Berdasarkan akta notaris di Jakarta nomor 98 tahun 1973 tanggal 31 Juli 1973, diadakan

pengalihan bentuk perusahaan dari Perusahaan Negara Perkebunan XVIII menjadi PT.

Perkebunan XVIII (Persero). Kemudian pada tahun 1983, Kebun Kopi Banaran dan Kebun

Assinan/Banaran digabung (regrouping) sampai sekarang dengan beberapa perubahan

dalam AD. PT. Perkebunan XVIII (Persero). Lalu pada tahun 1996, Perkebunan XVIII

(Persero) digabung dengan PT. Perkebunan XV – XVI (Persero) yang kemudian berganti

nama menjadi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berkantor pusat di Semarang.

2.2. Tujuan, Visi, dan Misi Perusahaan

Tujuan dari PT. Perkebunan Nusantara IX Pabrik Kopi Banaran adalah

menumbuhkembangkan perusahaan untuk memberikan nilai kepada Shareholder dan

Stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat.

Visi PT. Perkebunan Nusantara IX Pabrik Kopi Banaran adalah menjadi Perusahaan

Agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.

Page 15: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

5

Misi Perusahaan

1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar

domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba

(profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.

2. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata

agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.

3. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan

usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Page 16: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

6

2.3. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Gambar 1. Struktur Organisasi Pabrik Kopi Banaran (Pabrik Kopi Banaran)

I. Sri Hadiyatun. 1.BII. Sumiyatun. 1.a

Juru timbang /produksi

1 1 1 Sri Masmuatun. 1a 12 2 2

1 3 3

2 4 4 1

3 5 5 2

4 6 3

5 1 42 1 13 2 24 3

412345

Nilai cacat

Rubiyah Hlt

Quality Qontrol

Ayakan

1. Muntato 1.a

TukangWaluyo 1.a

Sero 1.a

Teguh Yuono 1.aPemel Halaman

Paijo Hll

Yudi K. HLL

Tuminah. 1.a Rosa Sri I 1.a

Ruwati 1.aIsroniyah Hlt

Mahmudi. HLT Masson

mustofa H 1.b

Budiman 1.aSudarno. 1.a

Bambang S. HLT

Jaenudin. 1.aParyono. 1.a

Muh Basori1. 1.a

sumarman / suyamto 1.b 1.b

Juru tulis pengolaHanpengeringan Viss / masson

Bastoni 1.aRaung Pulper

VissMudiyono 1.aKomedi. 1.a

suyadi. 1.b

analisa Keamanan

suali 1.a

sinder teHniK

s u J o y o

Koordinator

budi raHayu 1.b

sortasi

Yuliatik Hll 1. Basori 1.b2. Suryono 1.a

Air

Mundiyatun Hlt

Junedi HltZumroni Hlt

Eko B Hlt

teHniK bangunan

yasin 1.amulyati 1.b barodin 1.a

Edi S Hll

KendaraanPawit 1.b

Gendro 1.bSuhatmoko 1.a

Darmawan Hlt

Slamet ikhsanto 1.a Rudi Hartanto. Hlt

Wahyu Hll

r r r r

Nano K. HllHuller/Packing

Agus Wibowo HllMafudin Hll

Daryanto 1.alilik S Hlt

Genset

2. Udi W 1.a 3 Cobak Hll

Page 17: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

7

Tabel 1. Perincian Jumlah dan Status Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX

No. Status Karyawan Jumlah

1 Staf 1 orang

2 Karyawan Pelaksan 11 orang

3 Karyawan Pembantu Pelaksana 25 orang

4 Karyawan Harian Lepas 11 orang

5 Karyawan Lepas Lain-lain 325 orang

(Pabrik Kopi Banaran)

2.4. Lokasi Perusahaan dan Tata Letak Bangunan

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang berlokasi di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten

Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kebun Getas terletak 7 Km sebelah utara Kodya Salatiga

dan 55 Km dari Semarang. Kebun Getas terletak di tiga wilayah kecamatan Plabean,

Tuntang, dan Bringin. Kebun Asinan/Banaran merupakan dua kebun terpisah dengan letak

berbeda. Kebun Banaran terletak di sebelah timur Magelang sedangkan kebun Asinan di

sebelah barat kota Salatiga. Tata letak bangunan pabrik kopi Banaran secara keseluruhan

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Page 18: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

8

3. SPESIFIKASI PRODUKSI

3.1. Jenis Produksi

Salah satu komiditi yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah

kopi. Terdapat 3 jenis kopi yang dihasilkan yaitu kopi robusta, kopi arabica, dan kopi

excelsea. Namun, dalam pengolahannya yang digunakan hanya jenis biji kopi robusta. Biji

kopi robusta akan diolah secara RWP (Robusta Wet Process) dan RDP (Robusta Dry

Process). Berikut merupakan produk yang dihasilkan.

Gambar 2. Kopi Bubuk Original Gambar 3. Kopi Bubuk Classic (Dokumentasi Pribadi) (Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Kopi Bubuk Eknomi Gambar 5. Kopi Bubuk Premium (Dokumentasi Pribadi) (Dokumentasi Pribadi)

Page 19: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

9

3.2. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi yang dihasilkan PT. Perkebunan IX (Persero) memiliki hasil yang

berbeda pada setiap tahunnya. Hal berikut terjadi karena adanya permintaan konsumen

yang berbeda-beda. Kapasitas produksi akan meningkat seiring dengan jumlah permintaan

kopi yang tinggi. Kuantitas bahan dasar di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

merupakan buah kopi glondong.

Tabel 2. Produksi Kopi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tahun 2013-2016

URAIAN Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

AREA ( Ha ) 368.25 385.42

Produksi (kg) Produksi (kg) Produksi (kg) Produksi (kg) Merah 1,589,300 2,005,432 1,495,048 289,936 Hijau 15,465 9,146 3,345 3,365

Jumlah 1,604,765 2,014,578 1,498,393 293,301 % 22.09 22.09 23 23

Kualitas RWP 1/L 42,545 34,867 18,384 17,574

1/M 99,273 58,425 60,654 25,899 1/S 35,454 31,843 21,403 6,531 4/L 21,272 42,212 34,493 2,511 4/M 35,458 80,660 46,095 3,414 4/S 14,182 4,492 11,005 1,395

Lokal 63,818 141,142 95,093 5,379 Jumlah I 312,002 393,641 287,127 62,703 RDP 1/L 17,727 21,429 31,544 2,833

1/S 7,092 2,471 5,311 464 4/L 4/S

Lokal 17,727 27,464 20,151 1,464 Hitam

Jumlah II 42,546 51,364 57,006 4,761 Total 354,548 445,005 344,133 67,464

(Pabrik Kopi Banaran)

Page 20: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

10

Pada tabel 2., menunjukkan bahwa di tahun 2014 terjadi kenaikan pada biji kopi RWP dan

terdapat penurunan pada biji kopi RDP. Sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan pada

biji kopi RWP dan kenaikan pada biji kopi RDP. Pada tahun 2016 terjadi penurunan

kembali pada hasil produksi kopi yang dihasilkan. Penurunan produksi kopi RWP

dikarenakan kualitas buah kopi yang dihasilkan rendah. Kualitas kopi yang rendah

disebabkan karena musim yang berubah-ubah, penyakit tanaman kopi, penanganan selama

penanaman, dan hama. Hasil kopi RWP yang turun menyebabkan produksi biji kopi dan

kopi bubuk menurun. Penurunan kopi bubuk dikarenakan bahan baku kopi bubuk adalah

jenis kopi RWP.

3.3. Daerah Pemasaran

Proses pemasaran di Pabrik Kopi Banaran langsung ditangani oleh direksi PTPN IX yang

berada di Semarang. Pemasaran dilakukan di dalam negeri dan luar negeri. Pemasaran di

dalam negeri seperti dengan pabrik-pabrik pengolahan kopi bubuk, supermarket, hotel, dan

agen resmi (ditributor) penjualan produk kopi bubuk. Biasanya untuk mutu yang lokal

dengan kapasitas 80 kg/karung dikirim ke pabrik-pabrik dalam negeri. Sedangkan untuk

pemasaran di luar negeri diekspor ke Jepang, Italia, Taiwan, dan Korea. Jenis kopi yang

dikirim ke luar negeri memiliki mutu RWP 1 dengan kapasitas 60 kg/karung.

Pemasaran kopi didalam negeri biasanya akan diolah kembali di pabrik-pabrik, macam

olahanya antara lain menjadi minuman kopi kaleng, permen kopi, dan kopi bubuk. Kualitas

kopi yang dipasarkan adalah kopi RWP 1 ukuran L dan M. Pemesana dilakukan ke direksi

PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang beada di Semarang, selanjutnya dilaporkan ke

bagian pabrik kopi Banaran untuk pengiriman pesanan. Sedangkan untuk kopi buatan PT.

Perkebunan Nusantara IX hanya di jual di “Banaran Caffe” dan tidak didistribuskan keluar.

Tetapi terdapat juga beberapa hotel yang memesan kopi bubuk tersebut, makan dari pihak

pabrik baru bisa membuat pesanan tersebut.

Page 21: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

11

4. PROSES PRODUKSI

4.1. Pemanenan dan Penerimaan Bahan Baku

Proses pengolahan di Pabrik Kopi Banaran menggunakan kopi glondong sebagai bahan

bakunya. Jenis kopi yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah jenis kopi

Robusta dan Arabica. Namun jenis kopi yang paling utama dan yang sering digunakan

adalah jenis kopi Robusta.

Pemetikan dan pemanenan buah kopi yang sudah berwarna merah merupakan tahap awal

dalam penerimaan bahan baku. Pemetikan buah kopi dilakukan di 3 kebun yaitu kebun

Sukamangli, kebun Getas, dan kebun Ngobo. Proses pemetikan dan pemanenan buah kopi

dilakukan pada bulan Juli-September dan hanya dilakukan sekali dalam setahun. Hal

tersebut dikarenakan masa panen raya untuk buah kopi. Pemetikan buah kopi didasarkan

pada buah yang telah berwarna merah, sedangkan untuk buah kopi yang masih berwarna

hijau atau kuning tetap dibiarkan dipohon sampai buah berwarna merah. Proses pemanenan

buah kopi dilakukan oleh pekerja borongan. Buah kopi yang akan dipanen merupakan buah

kopi yang sudah berumur 14 hari dari kemunculan bunga dan berwarna merah, segar, tepat

masak, tingkat kematangan seragam, dan bebas dari kontaminasi (Yosefine, 2015).

Sebelum dilakukan proses pemanenan buah kopi, area di sekitar pohon dibersihkan agar

kopi yang jatuh dapat terlihat. Selanjutnya area tersebut dialasi dengan terpal untuk

mempermudah proses pemanenan. Kemudian dilanjutkan dengan proses sortasi kebun yang

dilakukan oleh pekerja borongan.

.

Gambar 6. Proses Pemanenan Buah Kopi (http://www.netizenia.com/2017/02/berharap-panen-kopi-melimpah-dimusim-hujan.html)

Page 22: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

12

Gambar 7. Buah Kopi yang telah Dipanen

(Yosefine, 2015)

Proses sortasi kebun dilakukan untuk memisahkan buah yang sudah matang dari buah yang

masih berwarna hijau, serangga, dan kotoran-kotoran berupa ranting-ranting atau daun-

daun yang terambil saat proses pemetikan. Setelah proses penyortasian selesai, buah kopi

dimasukkan di dalam karung agar mempermudah proses pengangkutan ke Pabrik Kopi

Banaran untuk selanjutnya diproses. Buah kopi yang masih berwaran hijau juga

dimasukkan ke dalam karung dan diberi tanda, karena buah yang berwarna hijau akan tetap

diproses namun menggunakan metode kering.

Gambar 8. Proses Sortasi Kebun (Pabrik Kopi Banaran, 2016)

4.2. Proses Pengolahan

Proses pengolahan kopi di Pabrik Kopi Banaran menghasilkan 2 jenis produk yaitu produk

primer (biji kopi) dan produk sekunder (kopi bubuk). Pengolahan primer kopi robusta di

Pabrik Kopi Banaran dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan metode basah (Robusta Wet

Page 23: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

13

Process) dan metode kering (Robusta Dry Process). Proses dengan metode basah

menggunakan buah kopi yang berwarna merah atau yang sudah matang, tetapi dalam

proses tersebut buah kopi yang masih hijau dan kering ada yang terikut (Yosefine, 2015).

Sedangkan untuk metode kering menggunakan buah kopi hijau dan kering. Proses

pengolahan buah kopi mempengaruhi pada hasil akhir yaitu kualitas baik (superior) dengan

metode basah dan kualitas rendah (inferior) dengan metode kering.

4.2.1. Robusta wet Process (RWP)

Robusta Wet Process (RWP) merupakan metode pengolahan kopi menggunakan air yang

banyak. Proses dengan metode basah lebih panjang dibandingkan dengan metode kering.

Berikut adalah proses serta penjelasan mengenai Robusta Wet Process (RWP).

1. Bak Penerimaan Kopi

Tahap pertama dalam produksi biji kopi yaitu penerimaan bahan baku dari kebun.

Penimbangan dilakukan pada awal penerimaan kopi glondong. Penimbangan dilakukan

untuk menyesuaikan hasil penimbangan di kebun dengan hasil penimbangan di pabrik.

Kopi glondong berwarna merah akan diletakkan ke dalam bak penampung. Bak penampung

berfungsi untuk menampung sementara bahan baku sebelum dialirkan ke bak siphon. Buah

kopi tidak boleh ditampung lebih dari 24 jam untuk menghindari penempean. Sedangkan

kopi berwarna hijau diletakkan ke dalam bagor karena keesokan harinya diangkut dan

diletakkan di lantai penjemuran.

Gambar 9. Penerimaan dan Penimbangan Buah Kopi dan Bak Penerimaan Kopi

(Putri Layla, 2015)

Page 24: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

14

2. Analisis Kopi Glondong

Analisis kopi glondong merupakan kegiatan untuk menganalisi berdasarkan warna,

serangan hama, dan kambangan. Kegiatan analisis ini dilakukan pada pagi hari sebelum

dilakukan sortasi basah. Analisis berdasarkan warna yaitu mengambil presentase kopi

merah, hijau, kuning dan hitam dari kopi glondong yang diterima. Caranya yaitu

menggunakan 1 kg buah kopi, kemudian buah yang berwarna hijau merah, kuning, merah,

dan hitam dipisahkan, lalu masing-masing ditimbang dan dihitung presentasenya. Analisis

hama dilakukan untuk mengetahui presentase kopi yang terserang hama. Caranya yaitu

mengambil 100 biji merah secara acak, kemudian dipotong dengan pisau pada ujung

buahnya untuk melihat ada tidaknya lubang. Analisis kambangan dilakukan untuk

mengetahui berapa banyak kopi kambangan dalam sekali pemanenan. Caranya yaitu 10 kg

sampel kopi glondong dimasukkan ke dalam ember yang telah berisi air. Selanjutnya buah

kopii yang mengaambang diambiil dan diitimbang, kemudian diihitung presentasenya.

(a) (b) (c)

Gambar 10. Analisa warna (a), Analisa hama (b), dan Analisa kambangan (c) (Yosefine, 2015)

3. Sortasi Basah

Setelah buah kopi glondong masuk bak penerimaan. Kemudian kopi tersebut dimasukkan

ke dalam bak yang berisi air yang disebut bak siphon. Bak siphon berfungsi untuk

memisahkan buah kopi baik (superior) dan buah kopi jelek (inferior) serta kotoran yang

terbawa dari kebun. Buah kopi yang baik akan tenggelam, sedangkan buah kopi yang jelek

akan mengambang. Di samping bak siphon terdapat bak kambangan yang berfungsi untuk

Page 25: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

15

menampung hasil kopi yang buruk. Di dalam bak siphon terdapat juga sebuah kotak

penampung kotoran seperti batu, tanah, dll yang tenggelam berada di dasar bak.

Gambar 11. Proses Sortasi Basah Pada Bak Syphon Gambar 12. Bak Kambangan (Amiq Jatek, 2012) (Amiq Jatek, 2012)

4. Pengelupasan Kulit Luar (Pulping)

Buah kopi glondong yang telah diseleksi kualitas baik dan buruk kemudian dimasukkan ke

dalam mesin raung pulper. Proses ini dilakukan untuk memisahkan biji kopi dari daging

dan kulit buah serta mempercepat waktu saat proses pengeringan. Kopi glondong dari

proses sortasi basah langsung mengalir ke raung pulper untuk digiling dengan bantuan air.

Air tersebut juga digunakan untuk membersihkan biji kopi dari daging dan kulit buah serta

mengalirkan hasil gilingan ke solid pump. Kopi glondong akan dikupas kulitnya dan akan

dihasilkan biji kopi yang masih terdapat lendir di bagian kulit tanduknya. Pada proses ini

hasil yang didapatkan disebut kopi HS (Horn Skin). Solid pump berfungsi untuk

mengalirkan kopi dari raung pulper ke tempat pengeringan. Kemudian hasil gilingan

tersebut langsung dialirkan ke tempat pengeringan, tetapi terdapat juga kopi HS yang

masuk ke dalam bak penampung sementara yang berfungsi untuk menampung kopi HS

basah dikarenakan kapasitas ruang pengeringan yang penuh.

Page 26: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

16

Gambar 13. Mesin Raung Pulper Gambar 14. Solid Pump (Yosefine, 2015) (Putri Layla, 2015)

Gambar 15. Bak Penampung Kopi HS (Taufik Ismatullah, 2015)

5. Penuntasan

Penuntasan merupakan proses pengurangan jumlah air yang terbawa akibat proses sortasi

basah dan pulping. Penuntasan berfungsi agar proses pengeringan berjalan optimal dan

mencegah kerusakan pada alat pengering. Proses ini berlangsung saat penerimaan kopi HS

di tempat pengeringan (masson dan viss dryer). Waktu untuk penuntasan kurang lebih 2

jam.

Gambar 16. Proses Penuntasan di Viss Dryer dan Masson Dryer (Amiq Jatek, 2012)

Page 27: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

17

6. Pengeringan

Terdapat 2 macam jenis pengeringan yaitu secara manual (viss dryer) dan secara mekanis

(masson dryer). Pengeringan berfungsi untuk menurunkan kadar air pada biji kopi dari 40-

50% menjadi 9-12%. Tujuan dikeringkan hingga mencapai 9-12% karena pada nilai

tersebut biji kopi sangat stabil pada perubahan suhu dan kelembaban udara lingkungan saat

penyimpanan.

Pengeringan manual (viss dryer) merupakan pengeringan yang berbentuk rumah berlantai

dua, pada lantai yang atas terbuat dari plat berlubang. Lantai atas berfungsi untuk

memaparkan kopi yang akan dipanaskan, sedangkan pada lantai bawah terdapat ventilasi

untuk keluar dan masuknya udara. Tebal hamparan kopi HS maksimal adalah 20 cm,

apabila terlalu tinggi akan membutuhkan waktu yang lama untuk kering. Dalam proses

pembalikan kopi dilakukan secara manual yang dilakukan oleh tenaga manusia, hal tersebut

yang menyebabkan hasilnya tidak optimal karena pemanasan yang tidak merata. Viss dryer

biasanya digunakan untuk jenis kopi inferior, tetapi terdapat juga kopi superior yang masuk

dikarenakan mesin masson dryer yang sudah tidak cukup.

Pengeringan masson dryer merupakan pengeringan yang menggunakan tromol berputar

secara mekanis dengan menggunakan bahan bakar kayu dan solar. Terdapat 4 buah masson

dryer, namun hanya 3 yang digunakan karena yang 1 sedang rusak. Masson dryer

digunakan untuk jenis kopi yang superior, dikarenakan mesin ini lebih efisien yaitu pada

proses pembalikan dilakukan secara otomatis dan pemanasan lebih merata sehingga waktu

yang dibutuhkan lebih cepat dari viss dryer, selain itu temperaturnya lebih terkontrol.

Pada pengecekan kadar air dilakukan saat suhu mencapai 80-600 untuk viss dryer,

sedangkan masson dryer dilakukan pada 4 jam terakhir yaitu pada suhu 900. Pengecekan

dilakukan dengan mengambil sampel secara acak. Kemudian sampel tersebut digiling

menggunakan penggiling mini manual. Penggilingan ini bertujuan untuk mengupas kulit

tanduk dan kulit ari. Alat pengukur kadar air yang digunakan adalah ceratester dengan

batas maksimal kadar air yang dapat dibaca adalah 20%.

Page 28: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

18

Gambar 17. Proses Pengeringan Viss Dryer Gambar 18. Proses pengeringan Masson Dryer (Yosefine, 2015) (Yosefine, 2015)

7. Pendinginan

Setelah proses pengeringan secara manual dan mekanis, kopi HS kopi kemudian

didinginkan terlebih dulu dengan dimasukkan ke dalam bagor. Kopi HS (Hard Skin)

sebutan untuk kopi hasil proses pengeringan. Pendinginan dilakukan selama ± 24 jam.

Tujuan pendinginan adalah untuk menyeragamkan kadar air dan suhu kopi HS. Proses

pendinginan juga akan mempermudah dalam proses penggerbusan. Apabila kopi langsung

dilakukan penggerbusan maka biji kopi akan mudah pecah dan akhirnya akan merugi.

Gambar 19. Pendinginan Kopi HS Kering dalam Bagor (Amiq Jatek, 2012)

8. Penggerbusan

Setelah ± 24 jam kopi HS didinginkan dilanjutkan dengan proses penggerbusan yang

merupakan proses pengupasan kulit tanduk dan kulit ari. Mesin yang digunakan untuk

proses penggerbusan adalah huller. Kopi HS kering yang telah didinginkan, kemudian

diangkut secara manual ke tempat penampungan yang berada di atas mesin huller. Tempat

Page 29: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

19

penampungan tersebut terbuat dari lantai kayu. Lalu kopi masuk ke dalam corong

penerimaan, lalu kopi akan masuk ke dalam mesin penggerbus yang berupa silinder dan

akan tergiling menjadi biji kopi. Apabila terdapat kopi HS yang belum terkupas maka perlu

diulangi kembali proses penggerbusannya dan penyetelan mesin akan lebih dirapatkan.

Pada proses penggerbusan akan dihasilkan biji kopi dan limbah padat. Limbah padat yang

dihasilkan berupa kulit tanduk dan kulit ari yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak.

Sedangkan untuk biji kopi dimasukkan ke dalam karung, lalu ditimbang sampai 80 kg per

karung. Selanjutnya kopi akan disimpan untuk proses selanjutnya, yaitu sortasi kering.

Gambar 20. Mesin Huller (Taufik Ismatullah, 2015)

Gambar 21. Kopi HS Kering Gambar 22. Biji Kopi (Putri Layla, 2015) (Putri Layla, 2015) Pada gambar 21., dapat dilihat bahwa kopi HS kering yang belum dilakukan proses

penggerbusan dan pada gambar 22., merupakan biji kopi yang telah mengalami proses

penggerbusan.

Page 30: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

20

9. Sortasi Kering

Setelah dilakukan proses penggerbusan dilanjutkan dengan sortasi kering. Biji kopi yang

telah disimpan dalam bagor, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam bak besar berbentuk

kotak dengan kapasitas 3,2 ton dan dibawahnya terdapat lubang keluar yang berfungsi

untuk mengambil biji kopi yang akan disortasi. Tujuan dalam proses sortasi adalah untuk

memisahkan biji kopi menurut grade dan mutunya. Pada proses sortasi kering dikerjakan

oleh para ibu yang berjumlah ± 200 orang dan proses tersebut dilakukan secara manual

dengan menggunakan tangan. Peralatan yang digunakan dalam proses sortasi kering adalah

bakul dan tampah. Dalam proses sortasi ibu-ibu akan menampi kopi beras agar terpisah

dengan kopi glondong, kotoran kulit tanduk, pecahan biji kopi, dan kotoran lain. Proses

sortasi ini dilakukan oleh pekerja dengan upah sebesar Rp 15.000 per 20 kg. Selanjutnya

biji kopi akan dipisahkan berdasarkan nilai cacatnya. Pengelompokan jenis biji kopi yang

disortasi adalah biji kopi mutu RWP 1, mutu RWP 4, mutu 6 (lokal) dan RDP (kopi

glondong) untuk kopi glondong nantinya akan dilakukan penggerbusan kembali. Berikut

merupakan pengelompokan grade dan mutunya dapat dilihat pada Tabel 3:

Tabel 3. Karakteristik Mutu Biji Kopi

Golongan Karakteristik Mutu

Mutu RWP 1 Biji kopi utuh, tidak berlubang, tidak kisut, dan berwarna cerah

Mutu RWP 4 Biji kopi berlubang 1, tutul sebagian

Mutu 6 (lokal) Biji pecah, berlubang lebih dari 1, tutul penuh dengan sebagian

diselimuti kulit ari, biji kisut

RDP Biji diselimuti kulit ari

(Pabrik Kopi Banaran)

Page 31: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

21

Gambar 23. Mutu RWP 1, Mutu RWP 4, Mutu lokal, dan Mutu RDP (Putri Layla, 2015)

Gambar 24. Bak Kapasitas 3,2 ton Gambar 25. Sortasi Kering oleh Pekerja (Dokumentasi Pribadi) (Dokumentasi Pribadi)

10. Quality Control

Quality Control merupakan tahap untuk pemeriksaan hasil sortasi kering. Mutu yang

dikontrol adalah mutu RWP 1. Kriteria biji kopi yang lolos quality control yaitu persentase

biji kopi yang tidak lolos diameter lubang meja control maksimal 11%. Persentase tersebut

dihitung dari berat biji kopi yang menyimpang dibagi dengan berat total biji kopi yang

disortasi. Setelah melalui tahap ini, biji kopi hasil sortasi ditimbang untuk di data dan

digunakan untuk menentukan upah pekerja.

Page 32: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

22

Gambar 26. Quality Control oleh Pegawai Pabrik (Amiq Jatek, 2012)

11. Pengayakan

Setelah proses pendataan biji kopi, kemudian dilanjutkan dengan proses pengayakan.

Pengayakan adalah proses pemisahan biji kopi mutu RWP 1, mutu RWP 4, mutu lokal, dan

mutu RDP berdasarkan ukuran. Terdapat 2 jenis ayakan di Pabrik Kopi Banaran yaitu

ayakan guncang dan ayakan tromol. Ayakan guncang digunakan untuk memisahkan biji

kopi mutu RWP 1 dengan ukuran L, M, S, dan krill. Sedangkan ayakan tromol digunakan

untuk memisahkan biji kopi RWP 4, mutu lokal, dan mutu RDP dengan ukuran L, M, S,

dan krill. Pemasukan biji kopi menggunakan alat bantu yang disebut katador. Toleransi

penyimpangan masing-masing ukuran adalah 2,5%. berikut :

Ukuran L : Biji kopi yang tidak dapat lolos ayak pada lubang diameter 7,5 mm.

Ukuran M : Biji kopi yang tidak dapat lolos ayak pada lubang diameter 6,5 mm.

Ukuran S : Biji kopi yang tidak dapat lolos ayak pada lubang diameter 5,5 mm.

Krill : Biji kopi yang lolos ayak pada lubang diameter 5,5 mm.

Setelah proses pengayakan, dilanjutkan dengan analisis biji kopi berdasarkan nilai cacat

yang sudah distandarisasi. Nilai biji kopi mutu RWP 1 adalah cacat ≤ 11, mutu RWP 4 nilai

cacat antara 11 sampai 80, dan untuk mutu lokal nilai cacat >80. Analisis biji kopi

berdasarkan nilai cacat caranya dengan mengambil sampel sebanyak 300 gram pada setiap

mutu dan ukuran setelah pengayakan. Kemudian sampel tersebut diperiksa setiap bijinya

Page 33: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

23

dan diberikan nilai sesuai nilai standarisasi. Selanjutnya biji kopi akan dikemas di dalam

karung dan ditimbang seberat 80 kg/karung, lalu diangkut ke ruang penyimpanan.

Gambar 27. Ayakan Guncang Gambar 28. Ayakan Tromol (Putri Layla, 2015) (Putri Layla, 2015)

Gambar 29. Katador (Putri Layla, 2015)

12. Penyimpanan

Penyimpanan merupakan tahap terakhir dari proses pengolahan biji kopi primer.

Penyimpanan berfungsi agar hasil dari pengolahan kopi primer lebih tahan lama, karena

selanjutnya kopi primer akan diolah menjadi kopi sekunder yaitu kopi bubuk. Penyimpanan

menjadi salah satu penentu cita rasa kopi tersebut. Maka dalam penyimpanannya terdapat

beberapa faktor yang harus diperhatikan, misalnya suhu ruangan dikondisikan seperti di

dalam suhu kamar, kelembaban, dan tata letak penyimpanan.

Page 34: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

24

Menurut Ridwansyah (2003), ruang penyimpanan kopi harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

Gudang memiliki ventilasi yang cukup

Suhu gudang optimum 20°C-25°C.

Kondisi gudang bersih, tidak ada hama penyakit dan bau asing.

Terdapat alas kayu setinggi 10 cm untuk menumpuk karung.

Gambar 30. Ruang Penyimpanan Biji Kopi (Amiq Jatek, 2012)

Penyimpanan bij kopi hasil pengolahan primer diplotkan dan diberi keterangan yaitu mutu

biji kopi, jumlah karung biji kopi dan berat total karung per plot. Penumpukan karung

berisi biji kopi maksimal 12 tumpukan dengan bantuan alat yang dinamakan conveyor.

Dalam peletakan karung, ada aturan jarak antara tumpukan karung dengan lantai maupun

dinding. Aturan tersebut yaitu jarak tumpukan karung berisi biji kopi 10 cm dari lantai

kemudian 50 cm dari dinding.

Gambar 31. Conveyor Gambar 32. Stapel (Dokumentasi Pribadi) (Dokumentasi Pribadi)

Page 35: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

25

4.2.2. Robusta Dry Process (RDP)

Robusta Dry Process (RDP) merupakan proses pengolahan biji kopi tanpa menggunakan

air. Metode pengolahan kering cocok pada pengolahan ditingkat petani dengan lahan yang

tidak luas atau kapasitas olahan yang kecil (Ridwansyah, 2003). Namun untuk perkebunan

besar pengolahan kopi cara kering hanya khusus untuk kopi buah yang berwarna hijau dan

kopi yang mengambang. Perbedaan proses pada jenis RWP dan RDP yaitu, RDP langsung

ke tahap proses pengeringan. Pengeringan yang digunakan adalah dengan memanfaatkan

sinar matahari (penjemuran). Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan ini bergantung

dengan cuaca. Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan adalah ± 10 hari saat hari cerah

dengan ketebalan hamaparan 5 cm. Proses pengeringan ini memiliki tujuan yang sama pula

dengan pengeringan kopi RWP, yaitu untuk mengurangi kadar air hingga 9-12%. Apabila

cuaca tidak memungkinkan untuk pengeringan, maka kopi glondong akan dikeringkan di

viss dryer. Indikator kopi RDP sudah kering atau mulai kering adalah perubahan warna

kopi menjadi hitam. Pada proses pengeringan alami, panas yang dipancarkan oleh matahari

sebagian banyak yang hilang pada saat melalui atmosfir dan kehilangan itu tergantung dari

cuaca (Ridwansyah, 2003). Setelah proses pengeringan selesai, maka kopi RDP dibawa ke

ruang penggerbusan. Perbedaan dalam penggerbusan kopi RWP dan RDP adalah dalam

pengaturan klepnya, karena kulit kopi RDP yang keras maka klepnya dibuka tidak terlalu

lebar. Setelah melalui tahap penggerbusan maka tahap selanjutnya ada sortasi kering,

pengayakan, dan penyimpanan.

Gambar 33. Penjermuran Kopi RDP (Amiq Jatek, 2012)

Page 36: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

26

4.2.3. Pengolahan Kopi Bubuk

Selain pengolahan buah kopi menjadi biji kopi (pengolahan primer), terdapat juga

pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk (pengolahan sekunder). Bubuk kopi yang baik

apabila disimpan selama 1,5 tahun atau minimal 6 bulan, hal tersebut bertujuan agar

kandungan getah yang terdapat di biji kopi hilang dan kadar air di biji kopi akan lebih

stabil. Apabila pengolahan kopi bubuk menggunakan biji yang masih baru, akan

menghasilkan bau yang langu. Namun dikarenakan pesanan yang banyak, biji kopi baru

tetap diolah untuk memenuhi pesanan. Berikut merupakan proses pengolahan biji kopi

menjadi kopi bubuk.

1. Penimbangan

Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat biji kopi yang akan diolah menjadi kopi

bubuk. Berat biji kopi yang akan diolah sebanyak 12 kg. Tujuan penimbangan sebanyak 12

kg, karena mesin penyangrai yang digunakan memiliki kapasitas 12 kg/jam (Resa, 2013).

2. Penyangraian (Roasting)

Penyangraian merupakan proses menggoreng biji kopi tanpa menggunakan minyak. Maka

biji kopi akan mengalami perubahan warna dari hijau kelabu menjadi coklat gelap. Tujuan

dalam penyangraian untuk mengeluarkan cita rasa, tekstur, dan warna. Mesin yang

digunakan untuk pengangraian disebut roaster. Biji kopi akan disangrai apabila suhu pada

mesin roaster sudah mencapai 1500C. Suhu yang digunakan selama menyangrai biji kopi

pada suhu 170-1800

C. Selama proses roasting berjalan mesin tersebut tidak boleh dibuka,

hal tersebut akan membuat proses roasting berhenti dan menyebabakan kematangan kopi

yang tidak sempurna. Setelah proses selesai, biji kopi di masukkan ke dalam wadah

alumunium.

Page 37: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

27

Gambar 34. Mesin Penyangrai (Roaster) Gambar 35. Biji Kopi Sangrai (Yosefine, 2015) (Resa Ayu, 2013)

3. Pendinginan

Setelah proses penyangraian selesai, dilanjutkan dengan proses pendinginan. Terdapat 2

macam proses pendinginan yaitu pendinginan pertama dan pendinginan kedua. Proses

pendinginan pertama dilakukan saat proses penyangaraian selesai selama 15 menit.

Pendinganan ini dilakukan di bagian penerimaan dekat corong pengeluaran roaster.

Pendinginan kedua diletakkan di wadah aluminium. Pendinginan ini dilakukan selama 6

jam. Dilakukannya proses pendinginan agar proses penggilingan dapat maksimal. Apabila

proses penggilingan menggunakan biji yang masih panas, maka proses penggilingan tidak

maksimal karena masih ada uap panas yang dapat keluar. Pendinginan juga berfungsi untuk

menyeragamkan warna.

Gambar 36. Proses Pendinginan Pertama Gambar 37. Proses Pendinginan Kedua (Amiq Jatek, 2012) (Yosefine, 2015)

Page 38: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

28

4. Pencampuran (Blending)

Setelah biji kopi sangrai didinginkan, proses selanjutnya adalah pencampuran biji kopi.

Perlakuan ini dilakukan sebelum proses grinding. Blending merupakan proses pencampuran

biji kopi robusta dengan biji kopi arabica. Hal tersebut bertujuan agar dihasilkan rasa kopi

yang enak dan untuk mempermudah dalam pengemasan kopi, yaitu Banaran coffee,

Banaran Classic, dan Banaran Premium serta Original. Perbandingan biji kopi robusta dan

arabica pada produk Banaran coffee adalah 4:1, Banaran classic 1:1, dan Premium 13:7,

sedangkan Original menggunakan 100% biji kopi robusta. Proses ini menggunakan mesin

roaster di bagian wadah penerimaan biji kopi sangrai.

5. Penggilingan (Grinding)

Proses selanjutnya adalah grinding atau penggilingan. Tujuan proses grinding adalah untuk

memperkecil diameter biji kopi yang telah disangrai menjadi kopi bubuk yang lebih mudah

untuk diseduh. Mesin yang digunakan disebut grinder. Dibutuhkan 20 kg biji kopi sangrai

dalam sekali penggilingan membutuhkan waktu 1 jam. Biji kopi sangrai dimasukkan ke

corong grinder untuk memulai proses penggilingan. Terdapat ukuran butir bubuk kopi pada

masing-masing produk, seperti Banaran Coffee dan Original 0,8 mm; Banaran Classic 1

mm; dan Premium 1,5 mm.

Gambar 38. Mesin Grinder (Dokumentasi Pribadi)

Page 39: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

29

6. Pengujian cita rasa

Setelah pengolahan kopi bubuk dilanjutkan dengan pengujian cita rasa. Pengujian cita rasa

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cacat rasa pada kopi bubuk selama proses

pengolahan primer hingga sekunder. Digunakan 15 gram sampel kopi bubuk dan diletakkan

di mangkok untuk dilakukan pengujian. Terdapat 2 macam tahap penilaian pada uji rasa,

yaitu dengan cara mencium aroma bubuk kopi dan dengan menyeruput kopi bubuk yang

telah siap untuk diseduh.

Pengujian tahap pertama dari uji cita rasa disebut pengujian fragrance. Cara pengujian ini

dengan mencium aroma kopi yang timbul karena adanya guncangan bubuk kopi dalam

mangkuk. Range penilaian uji fragrance adalah 1 – 10. Apabila tidak ada kecacatan pada

bubuk kopi makan dilanjutkan dengan pengujian kedua. Bubuk kopi dicampurkan dengan

air mendidih sebanyak 200 ml. Selanjutnya kopi diaduk dan ditunggu 4 menit untuk

melakukan pengujian aroma. Cara pengujian ini dengan menyeruput kopi dengan bantuan

sendok. Parameter pada pengujian cita rasa dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Page 40: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

30

Tabel 4. Parameter Uji Cita Rasa

Parameter Uji Keterangan

Acidity Rasa asam

Body Rasa jamur akibat dari penyimpanan yang kurang baik

Bitterness Rasa pahit

Winey fruity Rasa dari buah lain

Greengrassy Rasa yang timbul akibat kopi yang diolah masih muda

Smokey Bau asap akibat dari proses pengeringan atau penyangraian

Cereal Bau tanaman lain

Woody Rasa kayu yang timbul dari penyimpanan yang kurang baik

Papery Rasa kertas yang timbul dari penyimpanan yang kurang baik

Baggy Bau dari karung penyimpanan

Chemical/medicine Rasa bahan kimia

Fermented Rasa yang timbul akibat bakteri kulit buah dalam biji kopi

Earthy Bau tanah akibat pemetikan yang jatuh ke tanah/terinjak

Mouldy Rasa jamur akibat dari penyimpanan yang kurang baik

Musty Rasa jamur

(Pabrik Kopi Banaran)

Tabel diatas merupakan macam-macam aroma yang dapat ditimbulkan dari kopi bubuk.

Pada aroma flavour, acidity, body dan bitterness, nilai yang diberikan berupa angka dengan

range 1 – 10. Semakin tinggi nilai yang diberikan maka kualitas yang dimiliki kopi bubuk

tersebut baik. Apabila terdapat cita rasa winey fruity, green grassy, smokey, cereal, woody,

papery, baggy, chemical/medicine, fermented, earthy, mouldy dan musty, hanya akan

diberi tanda centang (√) pada pengujian aroma.

Page 41: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

31

Gambar 39. Proses Uji Cita Rasa (Amiq Jatek, 2012)

7. Pengemasan dan Penyimpanan

Setelah pengujian selesai, dilanjutkan dengan pengemasan bubuk kopi. Tujuan dari

pengemasan adalah untuk menjaga kadar air kopi bubuk, selain itu sebagai daya tarik agar

konsumen ingin membeli produk kopi bubuk tersebut. Tahap dalam pengemasan berbeda

setiap produk yang dibuat. Secara garis besar tahapan dalam pengemasan adalah

menyiapkan pengemasan (alumunium foil), penimbangan bubuk kopi per kemasan, sealing

pada kemasan, pemasukan ke kardus, pelapisan kardus dengan plastik laminasi, dan

pengepakan dengan kardus. Terdapat juga kemasan vakum yang digunakan untuk biji kopi

yang sudah di sangrai. Perbedaan masing-masing kemasan tergantung dengan kualitas

produk kopi, seperti produk Banaran Coffee menggunakan alumunium foil dengan

ketebalan lebih tipis dibandingkan dengan alumunium foil yang digunakan oleh produk

Banaran Classic dan Premium. Setelah proses pengemasan selesai, produk bubuk kopi akan

disimpan di dalam gudang penyimpanan agar kualitas kopi bubuk tidak berubah.

Page 42: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

32

5. PEMBAHASAN

Di dalam suatu pabrik pengolahan terdapat mesin dan peralatan yang berfungsi untuk

mempermudah dalam pengolahan produk tersebut. Selain itu dapat berfungsi juga untuk

mendapatkan kualitas produk yang baik. Teknologi sangat diperlukan dalam pengolahan

sautu produk, karena dapat mempercepat proses produksi dan dapat memenuhi kebutuhan

pasar. Teknologi yang digunakan yaitu seperti mesin dan peralatan. Di Pabrik Kopi

Banaran terdapat mesin dan peralatan yang berfungsi untuk memproduksi kopi robusta.

Mesin dan peralatan ini memproduksi dari mulai buah kopi menjadi biji kopi, dan terakhir

menjadi bubuk kopi. Selain itu penataan letak mesin dan peralatan perlu dilakukan agar

penggunaan ruangan rasional dan ekonomis. Tata letak dibagi menjadi 2 yaitu, tata letak

dalam pabrik dan tata letak fasilitas-fasilitas lain diluar pabrik. Tata letak dalam pabrik

meliputi penyusunan mesin dan peralatan produksi di dalam gedung, sedangkan tata letak

fasilitas-fasilitas di luar pabrik meliputi tata letak kantor, ruang pengobatan, dan

sebagainya. Tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam

produksi.

5.1. Pengolahan Buah Kopi Menjadi Biji Kopi

1. Timbangan Analitis / Digital

Timbangan digunakan untuk menimbang buah kopi yang digunakan untuk proses

pengolahan biji kopi. tingkat ketelitian pada alat ini mencapai 1 kg dan berat maksimum

yang dapat dibaca adalah 1000kg.

Gambar 40. Timbangan Penerimaan Buah Kopi (Amiq Jatek, 2012)

Page 43: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

33

2. Bak Penerimaan Kopi

Bak penerimaan buah kopi merupakan bak yang digunakan untuk proses basah (wet

process). Pabrik Kopi Banaran memiliki bak penerimaan buah kopi 1 buah. Kapasitas yang

dapat ditampung bak ini adalah 70 ton. Lantai dan dinding bak ini dilapisi oleh keramik.

Volume pada bak ini adalah panjang 10,5 m; lebar 5 m; tinggi 2 m dan memiliki

kemiringan sebesar 7,2o

Gambar 41. Skema Bak Penerimaan

Buah Kopi (Latifah Risky dkk, 2015)

.

Bak penerimaan kopi memiliki fungsi menampung bahan baku sementara sebelum

dialirkan ke bak siphon. Kopi tidak boleh ditampung lebih dari 24 jam untuk menghindari

penempean. Penemepan diartikan buah kopi tersebut akan saling menempel satu sama lain

dan berbentuk seperti tempe. Bak tersebut memiliki desain yang memiliki kemiringan

tertentu yang berfungsi untuk menghubungkan ke bak siphon. Prinsip kerjanya adalah

adanya gaya gravitasi yang dibantu dengan gaya dorong air. Air yang dialirkan pada bak

penerimaan akan menggelindingkan kopi glondong ke lubang saluran masuk bak siphon

dengan memanfaatkan kemiringan bak tersebut.

3. Bak Siphon

Bak siphon berfungsi untuk memisahkan kualitas superior dan inferior, memisahkan benda

asing seperti daun, ranting, serangga, dan kerikil dari kopi glondong yang diolah. Terdapat

3 unit bak siphon pada pabrik ini. Bak siphon memiliki kapasitas 2 ton. Rangkanya terbuat

Keterangan : 1. Dinding bak penerimaan dari keramik 2. Selang untuk mengalirkan air 3. Lantai dasar bak 4. Saluran pengeluaran menuju bak Siphon 5. Pintu untuk membuka dan menutup saluran

pengeluaran menuju bak Siphon 6. Dinding pendek untuk menudahkan pekerja

memindahkan kopi gelondong dari truk 7. Lantai tempat penimbangan ulang dan

penimbunan sementara karung berisi kopi gelondong jika bak penerimaan penuh.

Page 44: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

34

dari besi yang memili dimensi (2 x 2 x 2 m) untuk bak siphon 1 dan 2. Sedangkan pada

siphon yang ketiga memiliki dimensi (2 x 2 x 1,7).

Gambar 42. Bak Siphon

(Putri Layla, 2015)

Keterangan : a. Saluran pemasukan kopi gelondong dari bak penerimaan kopi b. Kran air c. Saluran menuju mesin raun pulper

Prinsip dari mesin ini menggunakan hukum Archimedes, yang berbunyi “Jika suatu benda

dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda terrsebut akan memperoleh gaya yang disebut

gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”. Apabila hukum

Archimedes diaplikasikan dalam sistem bak siphon maka kopi yang berkualitas baik akan

tenggelam karena berat jenisnya yang lebih besar, sedangkan kopi yang berkualitas rendah

akan mengambang karena berat jenisnya yang kecil. Hal tersebut dapat terjadi karena gaya

dorong yang berasal dari aliran air untuk menuju pipa yang sudah disesuaikan dengan

kualitas buah kopi. Supaya arus aliran air yang akan masuk ke raung pulper lebih cepat

maka permukaan air di bak siphon harus lebih tinggi yaitu 10 cm dari permukaan, supaya

buah kopi yang berkualitas baik dapat masuk ke dalam pipa. Sedangkan untuk mengurangi

kecepatan laju air maka ketinggian air harus dikurangi. Apabila permukaan air terlalu

rendah dapat disesuaikan dengan penambahan air.

Page 45: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

35

4. Raung Pulper

Raung pulper berfungsi untuk mengupas buah kopi (memisahkan biji kopi dengan kulitnya)

dan mencuci biji kopi basah (memisahkan biji kopi dari lendir). Terdapat 4 unit mesin

raung pulper, tetapi terdapat 1 raung pulper yang digunakan khusus kopi kambangan.

Kapasitas pada mesin ini adalah 1,5 ton/jam dan dimensi pada mesin ini (2 x 1,5 x 0,8 m).

Mesin ini terbuat dari rangka besi.

Gambar 43. Skema Raung Pulper (Hendri Taufik, 2015)

Keterangan: 1. Lubang masuk 2. Ulir penekan kopi 3. Silinder pengaduk 4. Screen plat 5. Lubang penyemprot air 6. Lubang penghubung 7. Keluar kopi Hs basah

8. Pemberat 9. Saluran limbah 10. Kran air 11. Pipa air 12. Motor penggerak Chine 13. Pulley 14. Bantalan

Prinsip dari mesin ini adalah buah kopi akan diberi tekanan dan gaya gesek yang

mengakibatkan biji kopi terpisah dari daging dan kulit buahnya. Silinder (terdiri dari ulir

penekan kopi, silinder pengaduk dan mangel) dan pisau statis pada mesin tersebut akan

berputar sehingga buah kopi yang masuk akan mengalami gesekan dari selinder tersebut

dengan screen plat. Mangel berperan untuk mengupas kulit dan daging buah kopi. Tenaga

perpuataran tersebut dihasilkan dari elektromotor yang dihubungkan melalui sabuk ke roda

penggerak. Selama proses pengupasan, akan dilakukan penyemprotan air melalui dua sisi,

Page 46: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

36

yaitu dari dalam silinder dan dari luar screen plat. Penyemprotan berfungsi untuk

membersihkan hasil pulping, sehingga kulit dan daging buah kopi dapat jatuh di lubang

pengeluaran yang sudah ditentukan.

Produk yang dihasilkan adalah kopi HS yang masih terdapat kulit tanduknya. Namun

seringkali terdapat kopi glondong yang masih belum terkelupas ataupun kopi bugil yaitu

kopi yang kulit tanduknya ikut terkelupas. Hal ini dapat terjadi karena selama di bak

penerimaan, kopi glondong terlalu lama dan mengakibatkan lendir di dalam buah kopi

tersebut mengering. Sedangkan untuk kopi glondong hijau yang masih terikut dapat

mempengaruhi ketepatan pengukuran kadar air selama proses pengeringan dan mengurangi

kapasitas mesin pengering.

5. Solid Pump

Solid pump digunakan untuk mengalirkan kopi HS dari raung pulper menuju ke

pengeringan. Solid pump yang digunakan adalah jenis sentrifugal, memiliki bentuk seperti

rumah siput. Kopi akan dialirkan secara gravimetri dari tempat yang rendah menuju ke

tempat yang lebih tinggi potensialnya. Solid pump memiliki kapasitas 4,5 ton/jam dan

berdiameter 50 cm.

Gambar 44. Solid Pump (Putri Layla, 2015)

1

4

2

3

Keterangan :

1. Pipa ke viss (Superior)

2. Pipa ke masson (Superior)

3. Pipa ke viss (Inferior)

4. Pipa kulit

Page 47: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

37

6. Viss Dryer, Masson Dryer, dan Sun Dryer

Viss dryer dan masson dryer merupakan mesin pengering yang digunakan pada metode

basah. Sedangkan sun dryer pengeringan yang memanfaatkan sinar matahari dan kopi yang

dikeringkan adalah kopi glondong yang masih berwarna hijau. Selain itu terdapat alat untuk

mengecek kadar air disebut ceratester. Viss dryer merupakan mesin pengering manual

untuk kopi inferior dan masson dryer pengering mekanis untuk kopi superior.

Gambar 45. Ceratester (Taufik Ismatullah, 2015)

Terdapat 4 viss dryer yang memiliki kapasitas berbeda-beda viss dryer I 15 ton (10 x 10 x 4

m), viss dryer II dan III 18 ton (14,5 x 7,5 x 4 m) serta viss dryer IV 8 ton (9,10 x 5,5 x 3

m).

Gambar 46. Skema Viss Dryer (Amiq Jatek, 2012)

Pengeringaan viss dryer menggunakan rumah pengering yang berlantai 2. Lantai bawah

berfungsi sebagai tungku pembakaran dan pipa pendistribusi panas. Sedangkan pada lantai

atas berfungsi untuk tempat pengering. Lantai pengering tersebut memiliki lubang-lubang

Keterangan : 1. Tungku pembakaran 2. Cerobong asap 3. Lantai pengering 4. Atap 5. Dinding rumah pengering 6. Pondasi 7. Pipa pemanas 8. Ventilasi

Page 48: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

38

yang terbuat dari plat besi yang berfungsi untuk mendistribusikan udara panas untuk

mengeringkan kopi. Prinsip dari viss dryer ini adalah tungku pembakaran akan

menghasilkan udara panas dan udara panas akan naik ke lantai pengeringan dengan bantuan

udara lingkungan melalui lubang-lubang angin. Proses pengeringan ini menggunakan panas

yan berasal dari pembakaran kayu karet. Pengeringan viss dryer membutuhkan waktu 38-40

jam dengan varian suhu yang berbeda-beda. Pengaturan suhunya adalah 40°C-80° C selama

8 jam, kemudian suhu dinaikkan pada 80°C -110°C selama 20 jam, lalu suhu diturunkan

menjadi 80°C-60°C selama 8 jam, dan yang terakhir diturunkan kembali menjadi 60°C-40°

C selama 2 jam.

Terdapat 4 masson dryer yang memiliki kapasitas 15 ton (8,5 x 2,3 x 2,3 m), namun hanya

3 yang digunakan, karena mesin yang ke 4 sedang mengalami kerusakan dan mesin tersebut

menggunakan solar sebagai bahan bakarnya, diameter silinder mesin ini adalah 1,8 m dan

panjang silindernya 8,5 m.

Gambar 47. Skema Masson Dryer (Amiq Jatek, 2012) Keterangan :

1. Tungku pembakaran 2. Ruang udara panas 3. Pipa pemanas 4. Tempat udara masuk 5. Cerobong asap 6. Blower

7. Motor penggerak tromol 8. Tempat pemasukan dan

pengeluaran kopi 9. Silinder masson 10. Tromol masson 11. Motor penggerak blower

Page 49: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

39

Pengeringan secara mekanik yaitu masson dryer, mesin ini berfungsi untuk mengeringkan

kopi HS dengan kualitas superior. Tipe mesin ini adalah rotary dryer. Prinsip dari mesin

ini yaitu tromol akan berputar secara mekanis, digerakkan oleh elektromotor yang

dihubungkan oleh sabuk dan udara panas hasil perapian akan dialirkan melewati pipa-pipa

yang dibantu oleh blower. Energi panas tersebut dihasilkan oleh pembakaran kayu bakar.

Pengeringan ini membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan viss dryer

yaitu 18-20 jam. Pengaturan suhunya adalah 120°C selama 10 jam, dilanjutkan pada suhu

110°C selama 2 jam, lalu pada suhu 100°C selama 2 jam, kemudian pada suhu 90°C selama

2 jam, suhu diturunkan pada 70°C selama 2 jam, dan yang terakhir diturunkan kembali

pada suhu 40°C selama 2 jam.

Terdapat 4 lantai pengering yang digunakan untuk dry process yang memanfaatkan sinar

matahari, berikut ukuran lantai pengering yang digunakan:

lantai I : 2530 x 2585 cm = 6540050 cm2

lantai II : 2988 x 490 cm = 1464120 cm

dengan kapasitas 4412,99 kg 2

lantai III :1995 x 1989 cm= 3968055 cm

dengan kapasitas 987,94 kg 2

lantai IV : 3794 x 924 cm = 3505656 cm

dengan kapasitas 2677,5 kg 2

Kombinasi suhu dan lama pemanasan pada kedua mesin tersebut dilakukan untuk

menghindari terjadinya kerusakan kopi HS. Faktor yang mempengaruhi waktu atau lama

pengeringan adalah aliran udara, kelembaban relatif, suhu udara, kadar air awal dan kadar

air bahan. Faktor terpenting dalam proses pengeringan adalah pada pengaturan suhu dan

proses pembalikan saat pengeringan berlangsung. Penyimpangan pada pengaturan suhu

akan mengakibatkan penurunan mutu dan cacat cita rasa. Proses pembalikan pada kopi juga

dapat membuat turunnya mutu. Kontrol, pencatatan suhu, dan kadar air dilakukan pada

proses pengeringan berlangsung. Apabila temperatur ruangan semakin tinggi maka kadar

biji kopi akan cepat kering, namun kualitas kopi yang dihasilkan kurang baik.

dengan kapasitas 2365,49 kg

Apabila kedua mesin tersebut dibandingkan, masson dryer lebih efisien untuk digunakan.

Hal tersebut dikarenakan masson dryer merupakan pengering mekanis dan pengeringannya

Page 50: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

40

lebih merata serta optimal, dibandingkan viss dryer. Viss dryer harus dilakukan secara

manual dalam proses pembalikan kopi membutuhkan tenaga manusia, pembalikan kopi

dilakukan setiap 2 jam sekali. Ketebalan hamparan kopi HS maksimal adalah 20 cm jika

terlalu tinggi diperlukan waktu yang lebih lama untuk proses pengeringan tersebut.

Pengeringan kopi lebih baik menggunakan mesin pengering dikarenakan biaya relatif kecil

karena tenaga kerja yang diperlukan sedikit dibandingkan dengan penjemuran, penggunaan

mesin pengering tidak bergantung dengan cuaca jadi lebih cepat, dan effisiensi panas yang

lebih tinggi dari pada pemakaian sinar matahari atau cara dijemur. Selama proses

pengeringan kadar air akan berkurang, senyawa asam klorogenat akan teroksidasi menjadi

asam viridat akan menyebabkan warna hijau pada biji kopi, dan penggunaan suhu yang

tinggi mengakibatkan daya tumbuh biji akan hilang karena embrio pada biji tersebut telah

mati. Proses pengecekan kadar air untuk viss dryer dimulai saat suhu mencapai 80-600C,

sedangkan masson dryer dilakukan pada 4 jam terakhir yaitu pada suhu 900

7. Mesin Huller

C, kadar air

dihitung menggunakan ceratester.

Huller merupakan mesin yang digunakan untuk pengupasan kulit tanduk dan kulit ari,

proses ini disebut penggerbusan, terdapat 3 unit mesin huller yang memiliki kapasitas 600

kg/jam (2,5 x 2 x 2 m).

Gambar 48. Skema Huller (Inna Dinovita, 2015)

Keterangan : 1. Corong pemasukan 2. Klep pengatur input biji kopi 3. Pisau S 4. Pisau kotak 5. Pisau segitiga 6. Corong pengeluaran biji kopi 7. Screen plat 8. Blower 9. Saluran pengeluaran kulit tanduk

dan ari

Page 51: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

41

Pemasangan mesin huller yang tidak tepat akan berakibat pada kerusakan biji kopi tersebut.

Prinsip kerja pada mesin ini adalah kopi HS kering dimasukkan ke dalam mesin huller

melalui corong. Kopi HS akan tertekan dan terkena pisau statis pada sisi penutup silinder

mesin huller yang mengakibatkan kulit tanduk dan kulit ari pada kopi HS akan terkelupas.

Energi mekanik pada mesin huller dihasilkan dari elektromotor yang dihubungkan ke roda

penggerak silinder huller. Selanjutnya kulit tanduk dari kulit ari akan dihembuskan ke pipa

pembuangan melalui kipas. Selama proses penggerbusan pada pengaturan pembukaan klep

pemasukan dan pengeluaran biji kopi harus diperhatikan. Hal ini akan menentukan hasil

biji kopi yang keluar. Klep yang dibuka terlalu sempit biji kopi akan pecah, sedangkan jika

klep terlalu lebar maka kopi mutu RDP akan banyak.

8. Alat-alat Sortasi dan Quality Control

Sortasi di Pabrik Kopi Banaran dilakukan secara manual oleh ibu-ibu. Alat yang

dibutuhkan dalam sortasi adalah bakul dan tampah. Sedangkan pada quality control

menggunakan meja yang diujungnya terdapat lubang-lubang ukuran biji kopi yang belum

lolos. Terdapat 7 unit meja quality control.

(a) (b) (c)

Gambar 49. Tampah (a), Bakul (b), dan Meja Quality Control (c) (Dokumentasi Pribadi)

9. Ayakan Tromol dan Ayakan Guncang

Pengayak berfungsi memisahkan biji kopi sesuai ukuran yang sudah ditentukan. Terdapat 1

ayakan tromol dengan dimensi (3,5m x 1m x 2,7m). Selain itu, terdapat katador untuk

mempermudah pemasukan biji kopi pada ayakan guncang. Jumlah katador 1 unit dengan

Page 52: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

42

kapasitas 450 kg/jam (4x1,25x5 m), untuk ayakan guncang terdapat 1unit dengan kapasitas

450 kg/jam (5x1,3x1,75 m). Selain itu untuk mesin pengayak tromol digunakan untuk biji

kopi mutu 4 dan RDP, sedangkan pengayak guncang khusus untuk kopi mutu 1.

(a)

Prinsip dalam mesin ayakan tromol adalah silinder tromol akan berputar, di dalam tromol

tersebut terdapat ulir (screw conveyor) yang berfungsi untuk menjalankan kopi dari inlet

menuju ujung silinder, jadi seolah-olah kopi dapat berjalan karena di dalam tromol

menggunakan sekat yang berbentuk spiral maka kopi akan bergerak maju. Silinder diputar

menggunakan motor listrik dengan sistem pulley-belt.

(b) Gambar 50. Skema Ayakan Tromol (a) dan Katador (b)

(Latifah Risky dkk, 2015)

Keterangan: 1. Corong masuk 2. Ijuk pembersih berbentuk silinder 3. Ayakan 4. Belt pulley 5. Pulley 6. Motor listrik 7. Plat penutup 8. Lubang keluar kopi kriel 9. Lubang keluar kopi S 10. Lubang keluar kopi M 11. Lubang keluar kopi L

Keterangan: 1. Pulley 2. Bucket 3. Belt pulley 4. Aliran kopi masuk 5. Aliran kopi keluar

Page 53: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

43

Gambar 51. Skema Ayakan Guncang (Latifah Risky dkk, 2015)

Prinsip pada ayakan guncang yaitu penggunaan bidang miring dan adanya getaran. Ayakan

guncang memiliki 3 tingkat. Getaran diberikan untuk memisahkan biji kopi sesuai

ukurannya jadi biji kopi dapat bergerak acak dan biji kopi lebih mudah untuk masuk ke

lubang ukuran yang telah ditentukan. Getaran tersebut dihasilkan oleh motor listrik dengan

sistem pulley-belt. Belt-pulley merupakan sistem penerusan daya dari motor listrik ke alat.

Ayakan tromol memanfaatkan gerak rotasi, sedangkan ayakan guncang merubah gerak

rotasi menjadi linier. Selain itu terdapat juga katador yang berfungsi untuk mempermudah

menaikkan biji kopi yang akan diayak dengan menggunakan ayakan goncang dan

memisahkan debu, kulit kopi serta benda-benda asing yang masih tercampur dengan biji

kopi.

10. Mesin dan Peralatan Lain

Alat-alat lain yang digunakan untuk membantu pekerjaan di Pabrik Kopi Banaran adalah

sekop yang digunakan untuk meratakan biji kopi saat proses pengeringan viss dryer dan sun

dryer. Termometer yang digunakan untuk mengetahui kadar air saat pengeringan. Conveyor

yang digunakan untuk menyalurkan biji kopi yang telah dimasukkan karung ke tempat

penyimpanan biji kopi. Terdapat 2 conveyor yang memiliki bentuk seperti elevator yang

dapat mengatur ketinggiannya, panjang dan lebarnya 6,5 m dan 0,6 m. Stapel sebagai alat

Page 54: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

44

penyimpanan biji kopi dalam karung. Stapel berfungsi untuk menjaga kadar air biji kopi

agar tidak berubah dan aman dari hewan pengerat.

Terdapat 2 jenis timbangan di Pabrik Kopi Banaran yaitu timbangan meja yang digunakan

untuk menguji sampel biji kopi saat quality control, memiliki kapasitas maksimal 5 kg (0,3

x 0,3 x 0,1 m). Selain itu terdapat timbangan duduk yang berjumlah 7 unit. Timbangan ini

digunakan untuk menimbang biji kopi yang telah disortasi dan dimasukkan ke dalam

karung dengan berat per karung 80 kg. Kapasitas timbangan ini adalah maksimal 500 kg

(0,88 x 0,7 x 0,1 m). Alat pengangkut yang digunakan untuk mengangkut karung biji kopi

untuk mempermudah dalam pemindahan, memiliki 2 unit alat pengangkut dengan dimensi

(1,2 x 0,46 x 0,4 m).

Mesin generator yang digunakan untuk pembangkit listrik mesin-mesin yang lain, memiliki

2 unit mesin diesel dengan kapasitas 235-258 kva (5 x 1,15 x 1,75 m). Prinsip dari mesin

ini adalah gerakan dari rotor genarator yang berputar akan menghasilkan medan listrik.

Dari medan listrik akan timbul arus listrik yang selanjutnya dialirkan ke elektromotor dari

mesin-mesin di pabrik melalui alat stabilitator voltage. Alat stabilisator tersebut bekerja

secara otomatis.

(a) (b) (c)

Gambar 52. Sekop (a), Timbangan Duduk (b), dan Alat Pengangkut (c) (Dokumentasi Pribadi)

Page 55: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

45

(a) (b) Gambar 53. Conveyor (a), dan Diesel (b) (Dokumentasi Pribadi)

Page 56: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

46

Tabel 5. Mesin dan Kapasitas Pengolahan Buah Kopi Menjadi Biji Kopi

No. Mesin dan Peralatan Kapasitas (volume)

Jumlah Waktu Proses

Kapasitas Produksi (kg/jam)

1. Timbangan Analitis/Digital 1000 kg 1 2. Bak Penerimaan Buah Kopi 70 ton 1 3. Bak Siphon 2 ton 3 8 jam 750 4. Raung Pulper 1,5 ton 4 8 jam 750 5. Solid Pump 4,5 ton 4 6. Viss dryer : 4 42 jam 1404,8

I 15 ton II 18 ton III 18 ton

IV 8 ton 7. Masson Dryer 15 ton 3 22 jam 2045,4 8. Sun Dryer : 4

I 4421,99 kg II 987,94 kg III 2677,5 kg IV 2365,49 kg

9. Huller 600 kg 3 6 jam 300 10. Ayakan Tromol 450 kg 1 5 jam 90 11. Ayakan Guncang 450 kg 1 4 jam 112,5 12. Katador 450 kg 1 13. Meja Quality Control 7 14. Cera tester 100 gram 15. Timbangan Meja 5 kg 1 16. Timbangan Duduk 500 kg 5 17. Alat Pengangkut 2 18. Konveyor 2

19. Generator 235-258

kva 2

(Pabrik Kopi Banaran)

Page 57: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

47

5.2. Pengolahan Biji Kopi Menjadi Kopi Bubuk

1. Mesin Roaster

Mesin roaster merupakan mesin yang digunakan untuk menyangrai biji kopi yang

bertujuan untuk menurunkan kadar air dan memperoleh warna, aroma, serta kenampakan

yang diinginkan. Tipe dari alat ini adalah silinder putar. Kapasitas mesin ini dalam sekali

proses adalah 12 kg selama 30 menit. Dimensi pada mesin ini adalah 1,5 m x 1 m x 2m.

Gambar 54. Skema Mesin Roaster (Amiq Jatek, 2012)

Penyangraian merupakan proses penggorengan biji kopi berdasarkan waktu dan suhu yang

ditandai dengan perubahan kimiawai pada biji kopi secara signifikan (Ridwansyah, 2003).

Apabila pada biji kopi terdapat keseragaman pada ukuran, kadar air, tekstur, dan struktur

kimia maka selama proses roasting, biji kopi akan relatif lebih mudah untuk dikendalikan.

Rasa pada kopi dipengaruhi oleh derajat penyangraian dan jenis kopi serta cara

pengolahannya.

Penggunaan suhu tinggi yaitu 180-240oC digunakan dalam proses penyangraian selama 15-

30 menit. Terdapat perbedaan suhu pada proses penyangraian yang di bedakan menjadi 3,

yaitu ligh roast menggunakan suhu 193oC-199oC, medium roast menggunakan suhu 204o,

dan dark roast menggunakan suhu 213o-221oC (Resa, 2013). Dark roast 8-14%, medium

roast 5-8%, dan, Ligh roast menghilangkan kadar air sebesar 3-5% (Irma, 2010). Bagian

terpenting dari mesin roaster yaitu silinder, pemanas, dan alat penggerak (Tommi dkk,

Keterangan: 1. Cerobong (crostin) 2. Tromol Penyangraian 3. Termometer 4. As Pembalikan Biji Kopi 5. Pintu Pengeluaran 6. Skep Pendingin 7. Meja Pendingin 8. Kompor Listrik 9. Motor Penggerak

Page 58: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

48

2014). Penggerak pada mesin ini berfungsi untuk membalik-balikan biji kopi dan

meratakan biji kopi agar terdapat kadar air 5,4%. Terdapat wadah atau tempat yang

digunakan untuk penyangraian berbentuk silinder yang diputar menggunakan kompor dan

blower. Panas tersebut berasal dari konversi energi listrik ke eniergi panas, lalu akan

memanaskan plat yang berada di bawah silinder sangrai. Suhu yang digunakan Di Pabrik

Kopi Banaran adalah 160o-180o

2. Mesin Pengggiling (Grinder)

C yang merupakan penyangraian ringan, maka kopi yang

dihasilkan akan bewarna coklat. Cara mengetahuai proses penyangraian telah selesai yaitu

dilakukan secara visual dengan mencocokkan warna biji kopi yang sebelumnya telah

disangrai. Selama proses penyangraian akan terjadi perubahan secara kimiawi dan fisik

yaitu pada warna biji kopi menjadi coklat, air di dalam biji kopi yang mengalami

penguapan, dan senyawa volatil yang menguap diantaranya furfular, alkohol, aldehid, ester,

keton (Irma, 2010).

Mesin grinder digunakan untuk menggiling biji kopi menjadi kopi bubuk. Pada mesin

grinder ini terdapat juga ukuran-ukuran untuk bubuk kopi, karena ukuran biji kopi dan

ukuran bubuk kopi mempengaruhi cita rasa kopi tersebut saat di seduh. Terdapat 2 unit

mesin grinder dengan kapasitas 20 kg/jam (0,8 x 0,5 x 1,5 m). Bubuk kopi yang dihasilkan

dari penggilingan dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu, bubuk kopi kasar (coarse),

bubuk kopi sedang (medium), bubuk kopi halus (fine), dan bubuk kopi sangat halus (very

fine) (Irma, 2010). Pemilihan hasil penggilingan biji kopi berkaitan dengan cara

penyeduhannya. Pada proses penggilingan kopi terdapat kandungan CO2

dari kopi yang

akan lepas, tetapi pada bubuk kopi yang kasar sebagian besar masih akan tertahan

(Ridwansyah, 2003).

Page 59: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

49

Gambar 55. Skema Mesin Grinder (Resa Ayu, 2013) Dalam pemasukan biji kopi ke mesin penggiling dibantu dengan operator. Mesin

penggiling ini merupakan tipe himmer mill, yaitu terdapat beberapa lapis hammer pada

poros berputar yang berfungsi untuk mengancurkan biji kopi sangrai. Pada bagian tepi

sekeliling hammer terdapat silinder yang akan menyelubungi dan juga ada jarak tertentu

dari hammer tersebut. Di bagian bawah terdapat saringan yang memiliki diameter tertentu

yaitu ukuran 0,8 mm, 1 mm, dan 1,5 mm. Perbedaan ukuran pada penggilingan biji kopi

juga dapat mempengaruhi cita rasa bubuk kopi tersebut.

3. Mesin dan Alat Pengemasan

Pengemasan memiliki peran yang penting dalam pengawetan hasil pertanian. Pengemasan

berfungsi untuk mengurangi atau mencegah kerusakan pada bahan yang ada di dalam

produk dan melindungi produk dari bahaya cemaran yang ada serta gangguan fisik seperti

gesekan dan benturan getaran (Ardhita, 2010). Pengemasan merupakan suatu teknik

pemasaran untuk membungkus, melindungi, menghantarkan, memfasilitasi distribusi, dan

penjualan produk dari produsen ke konsumen, serta kemasan dapat juga digunakan sebagai

informasi kandungan yang terdapat diproduk tersebut.

Pengemasan untuk kopi bubuk menggunakan jenis plastik seperti alumunium foil atau

poliester yang sudah dimetalisasi sebagai kemasan primer (Mimi Nurminah, 2002).

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan membuat kemasan sendiri dengan memotong

lembaran metalize dengan ukuran yang telah ditentukan. Mesin yang digunakan untuk

merekatkan metaluze tersebut yaitu continuous band sealer yang terdapat 2 unit. Prinsip

Page 60: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

50

dari mesin ini yaitu energi listrik yang diubah menajadi energi panas lalu panas tersebut

digunakan untuk merekatkan metalize. Suhu yang digunakan pada alat ini adalah 218ºC.

Selain itu terdapat juga vacuum sealer yang digunakan untuk mengemas, tetapi kemasan

yang menggunakan vacuum sealer hanya untuk biji kopi. Terdapat 1 unit mesin vacuum

sealer dengan dimensi (25 x 17 x 28 cm). Prinsip dari mesin ini adalah udara yang terdapat

di dalam kemasan akan sepenuhnya dipompa keluar dan kemasan akan menjadi padat.

Tujuan dalam penggunaan mesin kemasan ini untuk memperpanjang umur simpan produk.

Mesin pencetak kadaluarsa berfungsi untuk mencetak tanggal dan kode produksi. Kapasitas

mesin ini 120 lembar/jam (25 x 17 x 28 cm) terdapat 1 unit mesin pecetak kadaluarsa.

Mesin pecetak kadaluwarsa memiliki prinsip silinder yang berputar. Silinder tersebut akan

menandai kotak kardus dengan timing tertentu. Tanggal yang tercetak dapat diatur pada

panel pengaturan tanggal. Mesin ini digunakan untuk kotak kemasan. Pada pengisian kopi

bubuk dilakukan secara manual yaitu menggunakan timbangan elektronik dengan kapasitas

maksimun 1000 gram (0,3 x 0,3 x 0,2 m). Pada mesin kemasan terakhir yaitu mesin

packing press, mesin ini digunakan untuk merekatkan plastik laminasi yang digunakan

pada kemasan kardus. Kapasitas mesin ini 100 kardus/jam (1,45 x 0,6 x 1,13 m) terdapat 1

unit mesin packing press. Prinsip dari mesin ini adalah kemasan kotak kardus yang telah

dilapisi dengan plastik laminasi ke dalam mesin lalu dengan bantuan gear transmisi dan

kompor listrik yang terletak di kanan dan kiri akan melelehkan plastik sehingga plastik

tersebut akan membentuk sesuai ukuran kotak.

Gambar 56. Skema Continuous Band Sealer Gambar 57 Skema Vacuum Sealer (Yosefine, 2015) (Resa Ayu, 2013)

Page 61: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

51

(a) (b)

Gambar 58. Mesin Pencetak Kadaluarasa (a) dan Skema Packing Press (b) (Yosefien, 2015)

Tabel 6. Mesin dan Kapasitas Pengolahan Biji Kopi Menjadi Bubuk Kopi

No. Mesin dan Peralatan Kapasitas (volume) Jumlah Waktu

Proses

Kapasitas Produksi (kg/jam)

1. Roaster 12 kg 2 30 menit 48 2. Grinder 20 kg 2 60 menit 40 3. Pencetak Kadaluarsa 120 lembar 1 60 menit 4. Timbangan Elektronik 1000 gram 1 5. Packing Press 100 kardus 1 60 menit 6. Vacuum Sealer 8 sachet 1 5 menit

(Pabrik Kopi Banaran)

Page 62: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

52

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

• Ada 2 macam proses pengolahan di PTPN IX yaitu pengolahan basah (Robusta Wet

Process) dan pengolahan kering (Robusta Dry Process).

• Pengolahan kopi primer merupakan pengolahan kopi glondong menjadi biji kopi.

• Alat dan mesin yang digunakan untuk proses primer di PTPN IX adalah bak

penerimaan, raung pupler, mesin pengering proses basah (viss dryer (manual) dan

masson dryer (mekanis)), proses kering (sun dryer), huller, sortasi, mesin pengayak

(ayakan tromol dan ayakan guncang), katador.

• Pengolahan kopi sekunder merupakan pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk.

• Alat dan mesin yang digunakan untuk proses sekunder di PTPN IX adalah mesin

sangrai (roaster), mesin penggiling (grinder), mesin pengemas (pencetak kadaluarsa,

continuous band sealer, vacuum sealer, packing press).

6.2. Saran

• Peningkatan kapasitas produksi kopi dilakukan dengan penambahan mesin atau

memperbaiki mesin, seperti perbaikan pada mesin masson dryer yang rusak yang

menggunakan bahan bakar solar, perbaikan pada mesin filling agar mempermudah

dalam pengisian bubuk kopi ke dalam kemasan.

• Proses pengolah kering (Robusta Dry Process) dapat memanfaatkan alat Solar Tunel

Dryer (STD) agar saat musim hujan pengeringan masih bisa berjalan dengan baik.

• Kebersihan pada alat dan mesin pengolaahn kopi harus selalu di jaga agar kualitas kopi

primer dan sekunder baik.

Page 63: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

53

7. DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Resa. 2013. Proses Pengolahan Kopi Bubuk Di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). Teknologi Pertanian. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Nopitasari, Irma. 2010. Proses Pengolahan Kopi Bubuk (Campuran Arabika Dan Robusta) Serta Perubahan Mutunya Selama Penyimpanan. Teknologi Petanian, Institut Pertanian Bogor. Nurminah, Mimi (2002). Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik Dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas. Fakultas Pertanian. Jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Sumatera Utara Persada, Tommi, dkk. 2014. Uji Suhu Penyangraian Pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotary Terhadap Mutu Kopi Jenis Arabika (Coffea arabica). Jurnal Rekayasa Pangan dan Pert, Vol. 2 No. 1. Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian USU. Ridwansyah. 2003. Pengolahan kopi. Teknologi Pertanian, Universitas Sumatra Utara. Rukmi, Ardhita. 2011. Pengaruh Penyimpanan Terhadap Mutu Biskuit Yang Di Perkaya Dengan Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Isolat Protein Kedelai (Glycine max). Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Yovita, Yosefine. 2015. Pengawasan Mutu Buah Kopi Menjadi Kopi Bubuk Di PT Perkebunan Nusantara IX, Jambu-Semarang. Teknologi Pertanian. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Page 64: MESIN DAN PERALATAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENJADI KOPI ...repository.unika.ac.id/14587/1/14.I1.0156 JESSICA TV.pdf · ii halaman pengesahan mesin dan peralatan pengolahan biji kopi

54

Lampiran 1. Tata Letak Bangunan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)