Mesin bubut

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat sehingga menuntut kita untuk menjadi sosok individu yang berkompeten. Politeknik merupakan salah satu wadah yang memiliki tujuan untuk mendidik menuju hal tesebut. Dalam prosesnya politeknik menyediakan aplikasi-aplikasi yang dapat membantu meningkatkan keterampilan para mahasiswa, salah satu aplikasi yang disediakan adalah praktikum labor bengkel mekanik. Tujuan dan harapan dari Politeknik Negeri Padang yaitu, menciptakan lulusan-lulusan yang berkompeten, tidak hanya mengerti teori semata kan tetapi juga memahami pratek kerja langsung ke lapangan. Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Gerakan utama dari mesin bubut adalah berputar. Dalam bidang industri mesin bubut sangat dibutuhkan, terutama pada bidang industri pemesinan. Sebagai contoh dalam bidang otomotif mesin bubut di gunakan sebagai pembuat berbagai alat alat yang di butuhkan pada alat kendaraan. Seperti hal nya pada pembuatan roda gigi, mur, baut, poros, piston, dan lain sebagainya. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke spindle untuk menggerakkan chuck.

description

Mesin bubut

Transcript of Mesin bubut

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di zaman era globalisasi ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat

    sehingga menuntut kita untuk menjadi sosok individu yang berkompeten. Politeknik

    merupakan salah satu wadah yang memiliki tujuan untuk mendidik menuju hal

    tesebut. Dalam prosesnya politeknik menyediakan aplikasi-aplikasi yang dapat

    membantu meningkatkan keterampilan para mahasiswa, salah satu aplikasi yang

    disediakan adalah praktikum labor bengkel mekanik. Tujuan dan harapan dari

    Politeknik Negeri Padang yaitu, menciptakan lulusan-lulusan yang berkompeten,

    tidak hanya mengerti teori semata kan tetapi juga memahami pratek kerja langsung ke

    lapangan.

    Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong

    benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja

    yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan

    pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda

    kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan

    translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan

    rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam

    ulir dengan ukuran kisar yang berbeda.

    Gerakan utama dari mesin bubut adalah berputar. Dalam bidang industri

    mesin bubut sangat dibutuhkan, terutama pada bidang industri pemesinan. Sebagai

    contoh dalam bidang otomotif mesin bubut di gunakan sebagai pembuat berbagai alat

    alat yang di butuhkan pada alat kendaraan. Seperti hal nya pada pembuatan roda gigi,

    mur, baut, poros, piston, dan lain sebagainya.

    Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik

    ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke

    spindle untuk menggerakkan chuck.

  • 1.2 Tujuan Praktikum

    Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

    1. Praktikan dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta

    fungsinya.

    2. Praktikan dapat memahami dan mengerti gambar kerja.

    3. Praktikan dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang dikerjakan

    terlebih dahulu).

    4. Melatih para Praktikan agar mampu untuk mengerjakan pembubutan dengan

    menggunakan mesin bubut

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Dasar

    Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas

    yang memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda

    putar, membuat ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip

    mekanisme gerakan pada mesin ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan

    putar pada motor listrik kemudian ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut.

    Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2 macam, yaitu :

    Main Drive : Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik

    yang ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat

    roda gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindle, senhingga

    menghasilkan putaran pada chuk.

    Feed Drive : Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.

    Pada praktikum ini, praktikan menggunakan 2 mesin, yaitu mesin bubut dan

    gergaji mesin. Penjelasan mengenai kedua mesin ini adalah sebagai berikut :

    1. Mesin bubut adalah jenis mesin perkakas untuk memotong benda dengan cara

    benda tersebut diputar. Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja

    yang diputar dan disentuhkan pada mata potong yang digerakkan secara

    translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Pemakanan yang

    dilakukan mesin bubut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan benda kerja.

    Rumus yang digunakan dalam penggunaan mesin bubut:

  • Kecepatan Pemotongan :

    Dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga

    disebut dengan kecepatan pada permukaan

    n = putaran benda kerja (rpm)

    D = Diameter benda kerja (mm)

    Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)

    Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM) :

    Dihitung dari jumlah putaran setiap menitnya, konstanta 1000 adalah

    perubahan dari mm ke meter

    Lama Waktu Pemotongan

    lm = panjang benda kerja yang dipotong

    fn = Pemakanan

    n = kecepatan putaran benda kerja

    Namun untuk benda berbentuk tirus, panjang benda kerja dihitung dengan:

    Dm1 = diameter terbesar, Dm2=diameter terkecil, semua satuan dalam mm

    2. Gergaji mesin adalah suatu alat potong yang terbuat dari besi tipis bergigi

    tajam dan digerakkan oleh motor atau mesin. Gergaji ini menghasilkan

    gerakan bolak balik. Gergaji besi ini biasa digunakan untuk proses produksi

  • berjumlah banyak. Gerakan yang dihasilkan oleh gergaji ini berasal dari

    gerakan yang berputar atau sistem penggerak hidrolis.

    3. Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah

    bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah

    pemakanan. Sedangkan proses milling adalah suatu proses permesinan yang

    pada umumnya menghasilkan bentukan bidang datar ( bidang datar ini

    terbentuk karena pergerakan dari meja mesin) dimana proses pengurangan

    material benda kerja terjadi karena adanya kontak antara alat potong (cutter)

    yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang tercekam pada meja

    mesin.

    Bagian bagian Mesin Bubut dan Fungsinya

    Head stock, tempat pengaturan kecepatan pemotong (speed of cut).

    Spindel, bagian yang meneruskan putaran mesin ke benda kerja sehingga

    benda kerja dapat berputar, serta tempat melekatnya pemegang kerja.

    Chuck, pemegang benda kerja.

  • Dead center, untuk menunjang ujung benda kerja, center ini tidak

    berputar

    Sendiri tetapi mengikuti putaran benda kerja.

    Tail stock spindle, tempat melekatnya dead center. Disamping itu dapat

    juga melekatkan drill chuck untuk proses drilling.

    Trail stock, bagian belakang (ekor) mesin bubut, untuk menunjang bagian

    benda kerja dengan perantaraan dead center yand dilekatkan pada tail

    stock spindle.

    Tail stock hand wheel, untuk memajukan atau memundurkan posisi dead

    center agar kedudukan benda kerja dapat diukur dengan baik. Disamping

    itu apabila pada tail stock spindle dipasang mata bor, komponen dapat

    dipergunakan untuk memberikan gerak makan.

    Bed, bagian yang menunjang head stock, tail stock. Sedangkan bagian

    atas dari bed disebut ways.

    Carriage, bagian yang dapat bergeser dengan arah longitudinal sepanjang

    bed. Carriage memikul bagian bagian lain yang terletak diatasnya, yaitu

    cross slide dan lain lain.

    Cross slide, bagian yang melintang pada sumbu mesin bubut, terletak

    diatas carriage. Untuk mengadakan gerakan pemakanan melintang.

    Compound rest, tempat melekatnya tool post.

    Tool post, tempat melekatnya pahat (cutting tool).

    Leg, kaki mesin bubut, hanya ada pada mesin bubut yang kecil.

    Gear box, terdapat susunan roda gigi yang memungkinkan adanya variasi

    kecepatan makan (feed motion).

  • 2.2 Prinsip Kerja Alat

    1. Mesin bubut

    Poros spindle memutar benda kerja yang

    telah dihubungkan dengan spindle. Roda gigi

    yang ada pada poros akan berputar dan

    melalui roda gigi penghubungnya putaran

    akan disampaikan pada roda gigi poros ulir.

    Putaran dari poros ulir akan diubah menjadi

    gerak translasi pada eretan yang membawa

    mata potong/pahat. Pertemuan antara mata potong dan benda kerja akan

    menyebabkan terjadinya sayatan pada benda kerja.

    Ada tiga proses yang dihasilkan mesin bubut diantaranya :

    Proses kerja mesin bubut gerak potong secara rotasi oleh benda kerja

    dan gerak makan secara translasi oleh pahat.

    Input dari proses mesin bubut motor listrik adalah penggerak dari

    mesin mesin bubut. Daya yang diteruskan melalui transmisi I akan

    menggerakkan spindel, cekam dan benda bekerja. Daya yang diteruskan

    ke transmisi II diubah menjadi gerak translasi oleh poros pembawa.

    Output dari proses mesin bubut menghasilkan benda kerja sesuai

    keinginan dan geram/sisa hasil pemotongan.

    2. Gergaji mesin

    Gerakan bolak-balik yang dihasilkan oleh gergaji

    ini didapat dari putaran engkol dan menghasilkan

    gerakan maju pada saat terjadi proses

    pemotongan. Untuk gerakan mundur terjadi pada

    saat tidak terjadinya proses pemotongan, namun

    kecepatan maju dan mundur dibuat sama besarnya

  • 3. Mesin milling

    Pada mesin milling gerak potong dilakukan oleh

    pahat yang berasal dari putaran spindel dan gerak makan

    oleh benda kerja yang berasal dari gerakan meja kerja

    secara translasi sebagai pembawa benda kerja.

    2.3 Jenis-jenis Pahat Bubut dan Cara Mambuat Pahat Bubut

    Adapun jenis-jenis pahat bubut

    1) Pahat potong

    2) Pahat alur

    3) Pahat serong

    4) Pahat serong 45

    5) Pahat pisau kanan

    6) Pahat lurus bulat

    7) Pahat ulir luar

    8) Pahat rata muka

    9) Pahat rata bulat

  • BAB III

    METODE PRAKTIKUM

    3.1 Langkah Kerja

    1. Mempersiapkan peralatan praktikum yang akan digunakan selama

    praktikum berlangsung.

    2. Mempersiapkan bahan material yang digunakan untuk membuat suatu

    benda kerja sesuai dengan yang dibutuhkan.

    3. Mempersiapkan mesin yang akan digunakan pada saat praktikum.

    4. Memasang bahan material pada mesin bubut untuk dilakukan proses bubut

    sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat.

    5. Memotong benda kerja sesuai ukuran yang telah ditentukan.

    6. Memasang benda kerja kembali pada mesin bubut untuk dilakukan proses

    facing.

    7. Memulai proses facing terhadap benda kerja.

    8. Memindahkan dan memasang benda kerja pada mesin milling.

    9. Mengebor permukaan benda kerja dengan menggunakan mesin milling

    untuk menghasilkan lubang yang dibutuhkan.

    3.2 Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan pada saat praktikum ialah :

    1. Sarung tangan 2. Kacamata safety

  • 3. Jangka sorong 4. Mesin bubut

    5. Gergaji mesin 6. Mesin milling

    7. Kuas 8. Kain lap

    9. Kunci chuck 10. Kunci pas

  • Bahan yang digunakan pada saat praktikum ialah :

    Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebuah poros dengan ukuran 75 x

    25 mm.

    3.3 Langkah Pengerjaan

    1. Mempersiapkan peralatan praktikum yang akan digunakan oleh praktikan.

    2. Memasang poros pada mesin pemotong atau gergaji besi untuk dipotong

    sesuai ukuran 75 mm.

    3. Memindahkan hasil potongan ke stasiun kerja mesin bubut untuk memulai

    proses pembubutan.

    4. Memasang hasil potongan pada spindle mesin bubut.

    5. Mengatur operasi mesin bubut seperti ukuran pemakanan yang ingin

    dibuat.

    6. Memulai proses pembubutan terhadap poros hingga berdiameter 18 mm.

    7. Melepas benda kerja dari spindle.

    8. Membalikkan posisi benda kerja untuk membubut bagian lainnya dari

    poros.

    9. Memasang benda kerja pada spindle mesin bubut.

    10. Memulai pembubutan kembali pada bagian poros yang belum terbubut

    pada proses bubut pertama.

    11. Membuat alur pada benda kerja seperti yang tertera pada gambar kerja.

    12. Melepas dan merubah posisi dari benda kerja terhadap spindle.

    13. Membuat tirus terhadap benda kerja pada bagian lainnya seperti yang

    tertera pada gambar kerja.

    14. Melepas benda kerja dari spindle.

    15. Memindahkan benda kerja ke mesin gergaji untuk dipotong menjadi 2

    bagian.

    16. Memotong benda kerja menjadi 2 bagian.

    17. Memasang kembali benda kerja pada mesin bubut untuk dilakukan proses

    facing.

  • 18. Memulai proses facing terhadap benda kerja.

    19. Memindahkan benda kerja pada mesin milling untuk dilakukan

    pengeboran.

    20. Memulai pengeboran terhadap benda kerja di mesin milling.

    21. Memindahkan benda kerja yang telah di bor pada mesin bubut untuk

    dilakukan pembuatan ulir.

    22. Membuat ulir pada benda kerja dengan menggunakan mesin bubut serta

    mata pahat untuk ulir.

    23. Melepas benda kerja dari mesin bubut.

    24. Membersihkan mesin bubut dari bekas material yang tidak terpakai.

    25. Penyimpanan peralatan yang digunakan selama praktikum.

  • BAB IV

    ANALISA PERMASALAHAN

    Proses permesinan merupakan suatu proses pengerjaan yang membutuhkan

    ketelitian dalam pengerjaannya. Dalam melakukan proses permesinan bisa saja

    terdapat permasalahan selama proses pengerjaannya yang disebabkan oleh beberapa

    factor diantaranya adalah:

    1. Kemampuan atau keahlian praktikan dalam mengoperasikan mesin bubut

    masih minim.

    2. Cooling oil tidak dapat keluar. Hal ini disebabkan karna jumlah coolant

    yang terlalu sedikit di dalam coolant tank.

    3. Cooling oil tidak dapat bekerja dengan maksimal.

    4. Praktikan belum sempurna memahami cara kerja mesin bubut.

    Berikut merupakan perhitungan dalam menentukan kedalaman potong.

    a 1.7 mm

    Toleransi

    Toleransi adalah ukuran atau takaran yang diizinkan pada suatu pembuatan

    benda kerja , benda kerja yang dibuat tidak harus pas dengan yang ditentukan tetapi

    boleh dari ukuran yang ditentukan , toleransi terbagi dua yaitu tanda ( + ) dan

    toleransi bawah dengan tanda ( - ).

    Toleransi adalah nilai penyimpangan ( perbedaan penyimpangan ) yang

    diizinkan dan sesuai fungsional , dalam pengerjaan suatu benda kerja dan toleransi

  • yang diizinkan dalam pembuatan benda kerja yaitu 0,1 mm. Pada umumnya

    toleransi terbagi tiga (3) yaitu :

    1. Toleransi linier

    2. Toleransi sudut

    3. Toleransi geometri

    Pada pekerjaan dengan menggunakan mesin TNC milling digunakan toleransi

    geometri dan toleransi sudut.

    Sekelompok toleransi yang dianggap mempunyai ketelitian yang setaraf untuk

    semua ukuran dasar, telah ditentukan 18 kwalitas yang disebut toleransi standar yaitu:

    IT 01. IT 0, IT sampai dengan IT 16

    IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti seperti

    alat ukur, instrument-instrument optic.Tingkat IT 5 sampai dengan IT 11 dipakai

    dalam bidang pemesinan umum untuk bagian-bagian mampu tukar , yang dapat

    digolongan pula dalam pekerjaan yang sangat teliti dan pekerjaan yang biasa.

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Setelah melakukan praktikum Teknik mesin bubut ini mahasiswa dapat

    menyimpulkan beberapa hal yaitu :

    1. Ketajaman dan sudut mata pahat yang benar sangat berpengaruh pada hasil

    permukaan benda kerja karena akan mengahasilkan permukaan yang kasar.

    2. P:ada saat melakukan pengasahan mata pahat sebaiknya dilakukan secara perlahan

    lahan, agar sudut pahat yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditentukan dan agar

    benda kerja yang dihasilkan permukaannya rata.

    3. Dalam melakukan proses di mesi bubut hendaklah dalam setiap

    pembubutan collant diaktifkan agar permukaan benda kerja yang dihasilkan licin dan

    mengkilap dan berpengaruh juga terhadap mata pahat bubut

    4. Saat pembuatan lubang dan pembesaran lubang yang dilakukan oleh mesin bubut

    terlebih dahulu benda kerja dijepit dngan kuat dan sebelum proses dilakukan benda

    kerja disenter dahulu dengan senter yang terletak di kepala lepas agar lubang yang

    dihasilkan lebih bagus dan lubang yang dihasilkan pada permukaan benda kerja

    senter atau ditengah .

    5.2 Saran

    Adapun yang dapat penulis berikan dalam Praktikum Mesin Bubut ini adalah :

    1. Sebelum mahasiswa menggunakan mesin bubut diharapkan mahasiswa memahami

    terlebih dahulu tentang teori dasar dan tata cara menggunakan mesin bubut yang

    benar.

    2. Setelah chuck dikunci, diharapkan hat-hati jangan pernah meninggalkan

    kunci chuckpada pencekam.

    3. Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar.