PRAKTEK MESIN BUBUT

download PRAKTEK MESIN BUBUT

of 40

description

bab 1 sampai bab 4

Transcript of PRAKTEK MESIN BUBUT

36

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPraktikum mesin bubut adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan produk yang dibuat dengan menggunakan mesin bubut pada dunia teknik produksi. Pekerjaan membubut yaitu membuat kontruksi dengan menggunakan mesin bubut. Persyaratan kualitas benda kerja terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek menggunakan mesin bubut dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar penguasaan mesin bubut, tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat kepresisian hasil karya. Praktikum ini dapat menerapkan K3 dalam bekerja serta dapat juga menerapkan dasar-dasar pengukuran menggunakan jangka sorong, mikrometer, serta mistar baja.

1.2 Maksud Dan TujuanAdapun tujuan dari praktikum teknik mesin bubut ini antara lain:1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dan cara kerja mesin bubut. 2. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mesin bubut.3. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat mesin bubut sesuai dengan fungsinya.4. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami cara pengoperasian mesin bubut.5. Mahasiswa dapat mengetahui perawatan mesin bubut.6. Mahasiswa dapat mengembangkan potensi dalam dirinya.7. Mahasiswa dapat merancang (design) serta membuat benda kerja menjadi produk yang berkualitas serta memiliki nilai jual.8. Agar mahasiswa teknik mesin terbiasa dalam pembuatan laporan praktikum.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut Gambar 2.1 Mesin bubut.

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. Mesin bubut (turning) merupakan suatu mesin perkakas yang gerak utamanya adalah gerak putar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan jalan menyayat benda tersebut dengan menggunakan pahat penyayat. Dimana benda kerja melakukan gerak putar sedangkan alat perkakas / pahat melakukan gerak memanjang dan gerak melingkar di dalam proses pengerjaan logam untuk mengerjakan dan membentuk benda-benda pekerjaan yang silindris seperti poros-poros roda-roda puli, bahan baku roda gigi dan benda yang berbentuk tirus, juga dapat mengerjakan membuat lubang-lubang atau dapat juga membuat ulir. Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang di bawah atau di samping mesin, kemudian motor tersebut dihubungkan dengan motor utama (spindle) dengan sabuk (belt), karena bila motor berputar poros tersebut juga berputar dan membawa benda kerja ikut berputar. Untuk mengontrol kecepatan gerak putaran benda kerja, digunakan belt atau susunan roda gigi. Tenaga dari motor selain untuk menggerakan poros utama dari kepala tetap (head stock) juga digunakan untuk mengontrol gerak feed dari alat perkakas. Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garis senter (center) dari kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni sebagai diameter benda kerja yang bisa dikerjakan sedangkan panjang senter adalah jarak antara kepala tetap sampai kepala lepas (tail stock) yang merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Sehingga yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut adalah tinggi senter dan panjang senter.

2.2 Elemen Dasar Mesin BubutBenda dipegang oleh pencekam yang biasa dipasang diujung poros utama (spindle). Dengan mengatur lengan pengatur yang terdapat pada kepala diam, putaran poros utama (n) dapat dipilih. Harga putaran poros utama umumnya dibuat bertingkat, dengan aturan yang telah distandarkan, misalnya 630, 710, 800, 900, 1000, 1120, 1250, 1400, 1600, 1800 dan 2000 rpm. Untuk mesin bubut dengan putaran motor variable, ataupun dengan system transmisi variable kecepatan putaran poros utama tidak lagi bertingkat melainkan kontinyu. Pahat dipasangkan pada kedudukan pahat (tool post) dan kedalaman potong (a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar menunjukkan selisih harga diameter) dengan demikian kedalaman gerak transmisi bersama-sama dengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan pengatur pada rumah roda gigi. Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut bermacam-macam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya: 0,1; 0,112; 0,125; 0,14; 0,16 mm/(r).

Gambar 2.2 Proses pembubutan

2.3 Jenis-jenis Mesin BubutA. Pembubut Kecepatan1. Pengerjaan Kayu2. Pemutar Logam3. PemolesanB. Pembubut Mesin1. Penggerak puli kerucut bertingkat2. Penggerak roda gigi tangan3. Penggerak kecepatanC. Pembubut BangkuD. Pembubut Ruang PerkakasE. Pembuat Kegunaan KhususF. Pembubut Turet1. Horisontala. Jenis ramb. Jenis sadel2. Vertikala. Stasiun tunggalb. Stasiun banyak3. OtomatisG. Pembubut OtomatisH. Mesin Ulir Otomatis1. Spindel Tunggal2. Spindel BanyakI. Frais Pengebor Vertikal

2.4 Konstruksi Mesin Bubut

Gambar 2.3 Pembubut mesin tugas beratPada gambar 2.3 diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin bubut. Jenis ini mempunyai kepala tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya dari motor yang disambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur kecepatan sampai 27 variasi kecepatan. Ekor tetap bisa disetel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok yang berbeda-beda. Pergerakannya diatur dengan penyetel roda dan dilengkapi dengan ulir pengencang pada dasarnya untuk menyetel kelurusan dan untuk pembubutan tirus. Sekrup pen gerak adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke kereta luncur dan bisa dipasang atau dilepas dari kereta luncur selama operasi. Ulir pengarah hanya untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai. Batang hantaran terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang. Kereta luncur terdiri dari perletakan majemuk, sadel pahat dan apron. Konstruksinya kaku karena harus menyangga dan memandu pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua hantaran tangan untuk memandu pahat dalam arah menyilang. Roda tangan yang atas mengendalikan gerakan perletakan majemuk dan roda tangan dibawah untuk menggerakkan kereta luncur sepanjang landasan. Apron yang terletak pada kereta luncur berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur baik dengan tangan atau dengan daya. Ukuran Mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat diputar, sehingga sebuah mesin bubut 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagaian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung pada jenis produksi atau jenis benda kerja. Pembubut kecepatan (speed lathe) adalah mesin bubut yang mempunyai konstruksi sederhana dan terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat distel untuk mendukung pahat. Digunakan untuk pemahatan tangan dan kerja ringan maka bubut dioperasikan pada kecepatan tinggi. Mesin jenis ini biasanya dipakai untuk membubut kayu, atau untuk membuat pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut oleh mesin bubut mesin. Pembubut mesin, berasal dari mesin bubut pertama / lama yang digerakkan oleh mesin setelah sebelumnya digerakkan dengan sabuk atas (overhead belt). Yang membedakannya dari bubut kecepatan adalah tambahan untuk pengendalian kecepatan spindel dan untuk penyanggaan dan pengendalian hantaran pahat tetap. Kepala tetap dilengkapi dengan puli kerucut empat tingkat yang menyediakan empat kisaran kecepatan spindel jika dihubungkan ke poros motor. Sebagai tambahan mesin ini dilengkapi dengan roda gigi belakang yang bila dihubungkan dengan puli kerucut akan memberikan tambahan empat variasi kecepatan. Pembubut bangku adalah mesin bubut kecil yang terpasang pada bangku kerja. Desainnya mempunyai kesamaan dengan mesin bubut kecepatan atau mesin hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Dibuat untuk benda kecil dan mempunyai kapasitas ayunan maksimum sebesar 250 mm pada pelat muka. Pembubut Ruang Perkakas adalah mesin bubut untuk pembuatan perkakas kecil, alat ukur, dies dan komponen presisi lainnya. Mesin ini dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk membuat pekerjaan perkakas yang teliti.

2.5 Operasi Mesin BubutOperasi pada mesin bubut ada beraneka ragam : Pembubutan Pengeboran Pengerjaan tepi Penguliran Pembubutan tirus Penggurdian Membesarkan lubang

2.5.1 Pembubutan SilindrisBenda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2.4A.

Gambar 2.4 Operasi pembubut, A. Pahat mata tunggal dalamoperasi pembubutan, B. Memotong tepi.

2.5.2 Pengerjaan Tepi (Facing)Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar 2.4B. Tetapi bisa juga pengerjaan tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan aksial.

2.5.3 Pembubutan TirusTerdapat beberapa standar ketirusan 1 dalam praktek komersial. Penggolongan berikut yang umum digunakan :1. Tirus Morse. Banyak digunakan untuk tangkai gurdi, leher, dan center pembubut. Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02%).2. Tirus Brown dan Sharp. Terutama digunakan dalam memfris spindel mesin : 0,0417 mm/mm (4,166%).3. Tirus Jarno dan Reed. Digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0,0500 mm/mm (5,000%), tetapi diameternya berbeda.4. Pena tirus. Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).

Ketirusan luar yang teliti dapat dipotong pada sebuah pembubut dalam beberapa cara :1. Mesin kendali numeris yang dapat memotong kerucut sebagai hal yang biasa.2. Dengan perlengkapan membubut tirus. Perlengkapan yang diperlihatkan pada gambar 2.5 dibautkan pada punggung mesin bubut dan mempunyai batang pemandu yang dapat dikunci pada sudut atau ketirusan yang diinginkan. Ketika kereta luncur bergerak sebuah peluncur diatas batang pahat bergerak masuk dan keluar, sesuai dengan penguncian dari batang.1 Ketirusan ini distandardisasi dalam satuan Inggris yaitu (0,60235 in. tiap foot), Brown dan Sharp (1/2 in. tiap foot), Jarno dan Reed (0,6 in. tiap foot), dan pena tirus (1/4 in. tiap foot). Konversi diberikan dalam milimeter dan presentase, yang ekivalen karena ketirusan adalah tanpa satuan didalam satuan SI.3. Perletakan majemuk pada kereta luncur bubut seperti diperlihatkan pada gambar 2.7 mempunyai dasar bulat dan dapat diputar ke sembarang sudut yang diinginkan dari benda kerja. Pahat kemudian dihantarkan kedalam benda kerja dengan tangan. Metode ini untuk ketirusan pendek.

Gambar 2.5 Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus.

Gambar 2.6 Alat dan aplikasi mesin bubut. A, Pahat Left-hand turning. B, Pahat radius. C, Pahat Right-hand turning. D, Left-hand facing. E, Pahat Ulir. F, Pahat right-hand facing. G, Pahat permukaan dalam. H, Pahat ulir dalam. I, pahat ulir luar.

4. Penguncian pusat ekor tetap yang digeser. Gambar 2.8 memperlihatkan metode ini. Kalau ekor tetap digeser secara horisontal dari sumbu sebesar 6,4 mm untuk batang silinder sepanjang 305 mm, akan diperoleh ketirusan 0,0416 mm/mm (4,16%). Jadi ketirusan juga ditentukan oleh panjang silinder yang dibubut.

Gambar 2.7 Membubut tirus dengan menggunakan perletakan majemuk.

Gambar 2.8 Membubut tirus dengan meng-offset-kan pusat ekor tetap.

2.5.4 Memotong UlirBiasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan gauge atau plat pola. Gambar 2.9 memperlihatkan sebuah pahat untuk memotong ulir -V 60 derajat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gauge ini disebut gauge senter sebab juga bisa digunakan sebagai gauge penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.

Gambar 2.9 Metode penguncian pahat untuk pemotongan ulir pada mesin bubut. A, Hantaran lurus. B, Hantaran pada sudut. C, menggunakan ukuran senter untuk mengunci pahat pengulir. D, Metoda penguncian mesin bubut untuk pemotongan ulir V. E, Piringan pengulir.

Dalam mengunci pahat untuk ulir-V, terdapat dua metode hantaran pahat. Pahat dapat dihantarkan lurus kedalam benda kerja, ulir terbentuk karena serangkaian potongan ringan seperti pada gambar 2.9 A. Metode pemotongan ini baik digunakan untuk pemotongan besi cor atau kuningan. Metode kedua adalah dengan menghantar pahat pada suatu sudut seperti gambar 2.9.B dan 2.9.D. Metode ini digunakan untuk membuat ulir pada bahan baja. Pahat diputar sebesar 29 dan pahat dihantar ke benda kerja sehingga seluruh pemotongan dilakukan pada sisi kiri dari pahat.

2.6 Jenis-jenis Mesin Bubut2.6.1 Mesin Bubut TuretMesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama disesuaikan untuk kebutuhan mesin produksi. Keahlian pekerja disesuaikan pada mesin ini sehingga operator yang kurang pengalaman bisa menghasilkan komponen yang sejenis. Karakteristik utama kelompok mesin ini adalah bahwa pahat/perkakas bisa distel untuk operasi berurutan. Walaupun tenaga skill / terlatih diperlukan untuk menyetel perkakas dengan benar, namun setelah itu untuk mengoperasikannya bisa dilakukan oleh tenaga tidak terlatih.

2.6.2 Mesin Bubut Turet HorisontalMesin ini dibuat dalam dua desain umum yaitu ram dan sadel. Mesin bubut jenis ram (gambar 2.10) disebut demikian sesuai dengan cara turet dipasang. Turet ditempatkan pada peluncur atau ram yang bergerak kebelakang dan kemuka pada sebuah sadel yang diapitkan kepada bangku mesin bubut. Pengaturan ini menghasilkan gerakan cepat dari turet dan dianjurkan untuk untuk kerja batang atau pencekaman tugas ringan. Sadelnya tidak bergerak selama operasi. Pada jenis sadel (gambar 2.11), yang digunakan untuk pekerjaan pencekaman, mempunyai turet yang dipasang langsung pada sadel. Sadelnya bergerak bolak balik bersama turet.

Gambar 2.10 Mesin bubut turet jenis ram nomor 3 dengan kendali daur listrik.

Gambar 2.11 Mesin bubut turet pencekaman jenis sadel.

Karena perkakas pencekaman menggantung (overhang) dan tidak mendukung benda kerja, maka perkakas pencekam harus sekaku mungkin. Mesin bubut turet dikonstruksi dengan cara yang sama dengan mesin bubut biasa.

2.6.2.1 Perbedaan Antara Mesin Bubut Turet Dengan Mesin Bubut BiasaPerbedaan utamanya adalah bahwa mesin bubut turet disesuaikan untuk pekerjaan produksi yang banyak sedangkan mesin bubut biasa terutama digunakan untuk berbagai pekerjaan, untuk pembubut ruang perkakas atau kerja tunggal. Ciri-ciri mesin bubut turet yang membuatnya dipakai untuk produksi banyak adalah :1. Perkakas bisa disetel pada turet untuk pekerjaan berurutan.2. Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti atau penggerak hantaran sehingga masing-masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan sebelumnya.3. Pemotongan majemuk dapat diambil dari stasiun yang sama pada saat yang sama, misalnya pembubutan atau pemboran lubang sebanyak dua buah atau lebih.4. Pemotongan kombinasi dapat dibuat yaitu pahat pada peluncur menyilang (cross slide) dapat digunakan bersamaan dengan pahat pada turet yang lagi memotong.5. Kekakuan pada pemegang benda kerja atau pahat harus dibuat pada mesin untuk pekerjaan majemuk atau pemotongan kombinasi.6. Mesin bubut turet mungkin dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti pembuatan tirus, pembuatan ulir dan pekerjaan duplikasi dan bisa dikontrol dengan pita / kaset.

2.6.2.2 Prinsip Pahat Dan PerpahatanDalam produksi adalah penting bahwa pekerjaan dilakukan sesingkat mungkin. Waktu yang dihabiskan dalam produksi adalah: waktu penyetelan, penanganan benda kerja, penanganan mesin, dan waktu pemotongan. Waktu penyetelan dapat dikurangi dengan menyiapkan semua pahat yang diperlukan dalam kondisinya dan siap dipakai. Waktu penanganan benda kerja yaitu waktu yang dipakai dalam memasang atau melepaskan benda kerja. Hal ini sangat tergantung kepada piranti pemegang benda kerja. Untuk pekerjaan batang maka waktu ini dikurangi dengan menggunakan leher stok batang. Waktu penanganan mesin adalah waktu yang diperlukan dalam memasang masing-masing perkakas pada tempatnya. Bisa dikurangi dengan menempatkan perkakas pada posisi dan urutan yang benar sehingga memudahkan penggunaannya atau dengan melakukan pemotongan kombinasi atau jamak, jika memungkinkan. Waktu potong untuk suatu operasi dikendalikan oleh penggunaan yang benar atas perkakas potong, kecepatan dan hantaran. Pemotongan kombinasi bisa menghemat waktu potong (gambar 2.12A).

Gambar 2.12 A. Mengkombinasikan pemotongan pada pekerjaan batang. B. Pemotongan banyak dari turet segi enam.

Pemotongan kombinasi menunjukkan penggunaan serentak dari pahat peluncur dan turet. Gambar 2.13 menunjukkan penyetelan turet segi enam untuk membuat pemotongan dalam pada adaptor ulir.

Gambar 2.13 Penyetel turet segi enam menggambarkan urutan operasi untuk menangani pemotongan dalam yang diperlukan pada adaptor yang ditunjukkan dalam gambar desain.Gambar 2.14 menunjukakan detail pemotongan dalam yang diperlukan untuk memesin adaptor. Jenis-jenis operasinya adalah :

Gambar 2.14 Penyetelan untuk memesin operasi dalam pada adaptor berulir.

1. Stok batang dimajukan terhadap penghenti stok kombinasi dan gurdi awal.dan diapitkan ke leher. Gurdi awal dimajukan dan ujung benda kerja di gurdi / senter. 2. Dibuat lubang pada stok dengan menggurdi sesuai dengan panjang yang diperlukan.3. Lubang dibor sesuai dengan diameter ulir.4. Lubang yang digurdi diperbesar dengan peluas lubang (reamer)5. Alur untuk celah ulir dibuat. Untuk operasi ini digunakan perkakas luncur gerak cepat.6. Ulirnya dibuat dengan sebuah tap yang dipegang oleh kopling tap dan pemegang die.

2.6.3 Mesin Bubut Turet Horisontal OtomatisGambar 2.15 adalah mesin bubut turet otomatis yang penampilannya mirip dengan jenis sadel standar namun operasinya otomatis. Turet segi enam dioperasikan dengan tenaga hidrolik dan dilengkapi dengan penggeseran melintang cepat dan penukaran otomatis kepala hantaran yang sesuai pada setiap titik. Gerakan dari peluncur menyilang dikendalikan oleh nok yang digerakkan oleh gerakan ke depan dari turet.

Gambar 2.15 Mesin bubut turet horisontal otomatis.

2.6.4 Mesin Bubut Turet VertikalMesin bubut turet vertikal mirip dengan frais pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet untuk memasang pahat. Mesin ini terdiri dari pencekam atau meja berputar dalam kedudukan horisontal, dengan turet dipasangkan diatas rel menyilang. Mesin ini dikembangkan untuk memudahkan pemuatan, pemegangan dan pemesinan dari suku cadang berat dan diameter besar. Pada gambar 15 memperlihatkan sebuah mesin bubut turet vertikal yang dilengkapi dengan tiga kepala pemotong: kepala turet utama yang berputar, kepala ram yang ditunjukkan di sebelah kiri dan kepala samping. Untuk mengadakan pemotongan bersudut, baik ram maupun turet dapat diputar 30 derajat kekiri atau kanan dari pusat. Ram menyediakan stasiun perkakas lain pada mesin yang bisa dioperasikan terpisah atau bersama-sama dengan yang lainnya. Mesin bisa dilengkapi dengan pengendali yang akan menghasilkan operasi otomatik pada setiap kepala, laju dan arah hantaran dan perubahan kecepatan spindel.

Gambar 2.16 Mesin bubut turet vertikal.

2.6.5 Mesin Bubut Stasiun Jamak Vertikal OtomatisMesin ini didesain untuk produksi tinggi dan biasanya dilengkapi dengan lima atau sembilan stasiun kerja dan posisi / dudukan pemuatan. Dalam beberapa mesin disediakan dua spindel untuk setiap stasiun. Biasanya semua jenis operasi bisa dilakukan seperti menfrais, menggurdi, mengulir, mengetap, meluaskan lubang dan mengebor. Keuntungan mesin ini adalah bahwa operasi bisa dilakukan secara serentak dan dengan urutan yang sesuai.

2.6.6 Mesin Bubut OtomatisMesin bubut yang perkakasnya secara otomatis dihantarkan kepada benda kerja dan mundur setelah daurnya diselesaikan, dikenal sebagai mesin bubut otomatis. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku cadang dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Gambar 2.18 memperlihatkan mesin bubut otomatis jenis vertikal.

Gambar 2.17 Mesin bubut pencekam vertikal stasiun banyak

Gambar 2.18 Mesin bubut otomatis vertikal

Asyari Daryus Proses Produksi II Universitas Darma Persada Jakarta.742.6.7 Mesin Bubut DuplikatMesin bubut duplikat memproduksi kembali sejumlah suku cadang dari bentuk induk ataupun contoh dari benda kerja. Hampir setiap mesin bubut standar dapat dimodifikasi untuk pekerjaan penduplikasian. Reproduksinya dari sebuah pola, baik bulat atau datar yang biasanya dipasangkan dibelakang mesin bubut. Pola dihubungkan dengan sebuah jarum yang digerakkan oleh udara, hidrolik atau listrik.

Gambar 2.19 Mesin bubut duplikat otomatis.

2.6.8. Mesin Ulir OtomatisDitemukan oleh Christopher N. Spencer. Ciri utama dari mesin tersebut adalah adanya pengontrolan gerakan turet sehingga perkakas bisa diumpan ke benda kerja pada kecepatan yang diinginkan, ditarik dan diarahkan ke kedudukan berikutnya. Ini semuanya dilakukan dengan mekanisme nok berbentuk silinder atau drum yang terletak dibawah turet. Ciri khas lainnya yang dikendalikan oleh nok adalah mekanisme pemegangan benda kerja pada leher, dan melepaskannya pada akhir siklus. Mesin pertama jenis ini hanya beroperasi untuk membuat sekrup dan baut. Karena mesin ini hanya memproduksi komponen satu persatu dengan sedikit perhatian dari operator maka sebab itu disebut otomatis.Mesin ulir otomatis bisa diklasifikasikan berdasarkan turet atau jumlah spindel, tapi mesin multi spindel tidak diklasifikasikan sebagai mesin ulir tetapi sebagai mesin spindel-banyak otomatis. Pada gambar 2.20 memperlihatkan mesin ulir yang didesain untuk benda kerja batang diameter kecil. Mesin ini mempunyai peluncur melintang yang bisa membawa perkakas didepan dan dibelakang, dan turet yang terpasang pada posisi vertikal pada peluncur gerakan longitudinal. Perkakas dipasang disekeliling turet pada bidang vertikal segaris dengan spindel.

Gambar 2.20 Mesin ulir otomatis nomor 2.

2.6.9 Mesin Ulir Jenis SwisPada gambar 2.21 adalah tampak ujung mesin ulir jenis swiss yang dikembangkan untuk pembubutan teliti dari komponen kecil. Pahat mata tunggal digunakan pada mesin ini dan ditempatkan secara radial disekeliling bushing karbida dimana stok dimajukan selama proses pemesinan. Pembubutan dilakukan oleh dua mata perkakas horisontal sedangkan tiga lainnya digunakan untuk membuat alur, memotong putus dan membuat alur.

Gambar 2.21 Tampak ujung dari mesin ulir jenis swis yang menunjukkan nok ayun dan mekanisme kendali pahat.

2.6.10 Spindel Banyak OtomatisMesin spindel banyak otomatis adalah jenis yang paling cepat dari mesin produksi untuk pekerjaan batang. Mesin ini otomatis sepenuhnya dan dibuat dalam berbagai model dengan dua, empat, lima, enam atau delapan spindel. Dalam mesin ini langkah operasi dibagi menjadi beberapa bagian sehingga satu stasiun mengerjakan satu bagian operasi dan semua stasiun beroperasi secara serentak sehingga memperpendek waktu pengerjaan. Konstruksi umum dari mesin ini bisa dilihat pada gambar 22 spindel yang membawa stok batang seluruhnya dipegang dan diputar dalam rel stok. Didepan spindel terdapat sebuah peluncur pahat ujung untuk tempat meletakkan pahat segaris dengan dengan masing-masing spindel mesin. Peluncur pahat tidak mengarah atau berputar bersama pembawa spindel melainkan bergerak maju-mundur untuk membawa ujung pahat ke dan dari persinggungan dengan batang atau stok yang berputar.

Gambar 2.22 Mesin btang spindel banyak otomatis.

2.6.11 Frais Pengebor VertikalPada mesin ini benda kerja berputar pada meja horisontal. Pahat pemotong stasioner, kecuali untuk gerakan hantaran dan terpasang pada rel menyilang yang tingginya dapat distel. Pekerjaan yang bisa dilakukan adalah pekerjaan tepi horisontal, pembubutan vertikal dan pengeboran. Mesin ini diberi tingkatan berdasarkan diameter mejanya yang ukurannya bervariasi dari 1 sampai 12 m.

Gambar 2.23 adalah contoh mesin frais pengebor vertikal. Kelebihan dari mesin ini adalah bisa memegang suku cadang yang besar dan berat, karena benda kerja dapat diletakkan di meja dengan crane.

2.7. Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

Gambar 2.24 Proses pembubutan

Bagian-bagian utama dari mesin bubut adalah:1. Alas/Landasan (bed)Mesin yang dimaksud dengan alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang di atas kerangka tersebut eretan dan kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin (bed) berbentuk V; datar atau rata.2. Kepala tetap (head stock)Dibagian sebelah kiri dari alas mesin bubut terdapat kepala tetap. Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.3. Kepala lepas (tail stock)Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluaskan lubang (reamer). Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti bor, reamer, senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakan konis, dengan konis itu selubung (sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang selubung digerakkan dengan hidrolik atau kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.4. EretanEretan mesin bubut digunakan untuk memegang erat perkakas bubut dan memberikan kepadanya gerakan yang diperlukan (gerakkan ke kiri/ke kanan dan gerakan melintang). Eretan terdiri dari sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat, kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut, yang dapat disetel.5. Mekanik percepatanPoros pembuat ulir (lead screw) hanya dipakai untuk membuat ulir, dari kepala tetap, leadscrew ini digerakkan melalui kotak roda gigi (gear box) apabila mur setengah (half nut) yang mencekam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka poros berulir menggerakkan eretan dengan arah memanjang.a = Poros kecepatan (feed shaft)b = Poros cacing (worm)c = Susunan roda gigi (gear rack), Z1, Z2, Z3, Z4 = roda gigid = Tuas penghubung (engagementlever)L = posisi gerakan memanjangO = posisi netralP = posisi gerakan melintang

Mekanisme pengunci digunakan bila mur setengah (half nut) dihubungkan dengan poros percepatan (feed shaft) memanjang atau melintang secara tidak tepat, berakibat rusaknya mekanisme, rusaknya mekanisme dapat dicegah dengan memasang alat pengaman. Poros cacing (b) menggerakkan roda gigi cacing (c) yang satu as dengan roda gigi Z1, jika lever (d) dipasang pada posisi L maka roda gigi Z2 akan berhubungan dengan roda gigi Z3 dan karena Z4 satu as dengan Z3 maka Z4 akan berputar dan membawa landasan (apron) berjalan, bila lever (d) berada di posisi P maka roda gigi Z2 akan berhubungan dengan roda gigi pada spindle sumbu poros berulir melintang (cross feed screw) sehingga eretan melintang akan berjalan dengan otomatis. Kotak mekanik penggerak membawa mekanisme yang mengubah putaran dari poros percepatan menjadi gerakan memanjang dan melintang. Putaran dari poros percepatan dapat diubah dengan memindahkan ban mesin yang dapat disetel (drivekey) oleh sebab itu kecepatan yang dikehendaki dapat disetel dengan mudah. Ekor tetap dari pembubut dapat disetel sepanjang bangku (bed) dari pembubut untuk menampung panjang stok yang berbeda. Dilengkapi dengan pusat yang dikeraskan, yang dapat digerakkan masuk dan keluar oleh penyetel roda, dan dengan ulir pengencang di dasarnya yang digunakan untuk menyetel penyebarisan pusatnya dan untuk pembubutan tirus. Sekrup pengarah adalah poros panjang yang diulir dengan baik, terletak agak di bawah dan sejajar terhadap jalur bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ke ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi kepada kepala tetap dengan cara sedemikian sehingga dapat diputar balik dan dipasangkan pada rakitan kereta luncur supaya dapat dihubungkan atau dilepaskan dari kereta luncur selama operasi pemotongan. Ulir pengarah hanya untuk memotong ulir saja dan harus dipisahkan kalau tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya. Tepat dibawah ulir pengarah adalah batang hantaran yang mentransmisikan daya dari kotak pengubah cepat untuk menggerakkan mekanisme apron untuk daya hantaran melintang dan memanjang. Kalau diperlukan untuk mengubah kecepatan ulir pengarah atau batang hantaran, dilakukan dalam kotak roda gigi pengubah cepat yang terletak pada ujung kepala tetap dari pembubut. Untuk itu hanya perlu menggerakkan tuas yang menjulur pda kotak roda gigi. Rakitan kereta luncur mencakup perletakan majemuk, sadel pahat dan apron. Karena mendukung dan memandu pahat pemotong, maka harus kaku dan dikonstruksi dengan ketepatan tinggi. Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pahat pada gerakan arah menyilang. Roda tangan yang atas atau engkol tangan mengendalikan gerakan dari perletakan majemuk, dan karena perletakannya dilengkapi dengan busur derajat penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut untuk membuat tirus pendek. Roda tangan yang ketiga digunakan untuk menggerakkan kereta luncur di sepanjang landasan, biasanya untuk menarik kembali ke kedudukan mula setelah ulir pengarah membawanya sepanjang pemotongan. Bagian dari kereta luncur yang menjulur di depan dari pembubut disebut apron, yaitu merupakan dinding ganda dicor yang berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur dan peluncur menyilang dengan tangan atau daya. Pada permukaan apron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.Alat-alat kelengkapan mesin bubut :a. Drive Plateb. Face Platec. Independent Chuckd. Universal Chucke. Collet Drawbar f. Collet g. Step Collet h. Lathe Dog i. Turning Tool Holder j. Boring Bar k. Cut of Tool l. Knurling Tool m. Support n. Taper Attachment

2.8. Alat Bantu Pada Mesin BubutUntuk menjalanan mesin bubut maka diperlukan sejumlah peralatan yang digunakan untuk menggerakkan benda kerja. Macam-macam peralatan pada mesin bubut yang sering digunakan adalah:1. Pahat BubutUntuk setiap pengerjaan pembubutan diperlukan pahat yang tepat, misalnya untuk pengerjaan kasar (roughing), halus (finishing) ,permukaan (facing), bor, ulir dan lain-lain, diperlukan pahat yang khusus untuk tujuan masing-masing. Pahat-pahat yang umum dipakai, biasanya sudah dibuat standar, antara lain:

a. Pengerjaan Kasar (roughing)Dalam pengerjaan kasar, pahat-pahat harus memakan material dalam waktu singkat, karenanya pahat harus berbentuk tegap dan mantap. Permukaan dapat berbentuk lurus atau lengkung. Dilihat dari kedudukan pemotongannya, pahat ini dibedakan menjadi pahat kanan dan pahat kiri.b. Pengerjaan Halus (finishing)Pengerjaan ini untuk menghasilkan permukaan yang rata.Untuk itu dapat dipakai pahat lurus dengan tepi potong yang bulat atau pahat hidung persegi. Setelah diasah, tepi potong pahat harus diolesi dengan minyak/oli untuk menambah kerataan benda kerja yang akan dihasilkan. Permukaan yang rata, selain merupakan penampilan yang lebih baik juga berguna untuk mengurangi gesekan-gesekan dengan bagian yang bergerak.c. Pengerjaan Permukaan (facing)Untuk pengerjaan permukaan dan untuk menghilangkan sudut-sudut yang tajam dapat dipergunakan pahat sisi. Tepi potong sekunder pahat ini menyebabkan geram tidak dapat keluar dengan bebas, karenanya pahat ini harus digerakkan dengan arah dari pusat kearah luar benda kerja. Pahat sisi ini dapat dibagi dua, yaitu pahat sisi kanan dan pahat sisi kiri.d. Pengerjaan bentuk-bentuk khususUntuk pengerjaan bentuk-bentuk tertentu yang sudah distandarkan, dapat dipakai pahat dengan bentuk tepi potong yang sesuai dengan hasil yang diinginkan misalnya pahat potong, pahat ulir, pahat bor dan lain-lain. Macam macam pahat pengerjaan khusus :a. Pahat potongb. Pahat Profil Luar c. Pahat Profil Dalamd. Pahat Pembuat Ulir e. Pahat Bor 2. Senter Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk memikul benda kerja yang akan dibubut, senter ini dipasang pada lubang poros kepala lepas dan kepala tetap, bagian yang memikul benda kerja menyudut 60, senter yang terpasang pada kepala tetap dinamakan senter hidup karena ia ikut berputar dengan benda kerja dan yang terpasang pada kepala lepas dinamakan senter mati tinggal diam tidak berputar, selalu bergesek dengan benda kerja yang berputar, jika tidak dipelihara dengan baik maka ujung senter ini akan cepat aus dan rusak, oleh karena itu pemasangannya pada benda kerja harus diberi minyak pelumas.3. Pembawa dan pelat pembawaPembawa adalah alat yang berfungsi membawa benda kerja untuk ikut berputar sewaktu membubut, alat ini terbuat dari baja tuang dan mempunyai baut ikat, benda kerja yang akan dibubut dimasukkan bagian ujungnya pada lubang pembawa kemudian dijepit dengan baut tadi, bentuk alat ini ada yang berujung lurus dan ada yang berujung bengkok dan pemakaiannya tergantung dari bentuk pelat pembawa mesin bubut.4. Cakra Penjepit (Pelat Genggam)Cakra penjepit /pelat genggam/cekam ada dua macam, yaitu cekam yang mempunyai rahang 4 buah (biasanya tidak otomatis, diputar satu persatu) dan cekam berahang 3 yang memutar sendiri secara otomatis. Alat ini berbentuk bundar dan mempunyai rahang untuk penjepit benda kerja. Pada jenis cekam 3 rahang dapat bergerak otomatis atau memusat sendiri jika salah satu kuncinya diputar, cekam ini khusus untuk membubut atau mejepit benda bulat atau bersegi 3; 6; 9 yang sama sisi. Cekam 4 rahang untuk menjepit benda kerja berbentuk segi empat, tidak teratur, bulat atau penjepitan benda kerja tidak harus ditengah-tengah, pada cekam ini terdapat garis-garis melingkar yang gunanya untuk memudahkan atau mempercepat pengaturan letak benda kerja ditengah-tengah sehingga titik tengahnya segaris dengan garis senter mesin.5. Kollet atau Tang PenjepitUntuk menjepit benda kerja yang sudah halus dan bulat (karena diameternya kecil sehingga sulit untuk dijepit oleh cekam atau pembawa) maka digunakan kolet (collet) atau tang penjepit dinamakan juga tanduk penambat. Bentuknya bulat panjang, lehernya tirus dan berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya dibelah menjadi 3 bagian dan ukurannya bermacam-macam.6. Penyangga tetap dan penyangga jalan.Penyangga tetap adalah alat yang berguna untuk menyokong atau menunjang benda kerja yang dibubut jika bagian yang dibubut itu panjang, tanpa alat penyangga ini maka benda tersebut khususnya bagian tengahnya (antara senter kepala lepas dan kepala tetap) akan bergetar sehingga hasilnya akan kasar dan tidak bulat, terlebih-lebih diwaktu membubut benda kerja yang berlubang bagian dalamnya. Penyangga jalan berfungsi sama hanya perbedaannya bahwa penyangga jalan pemasangannya pada eretan dan ikut bergerak sepanjang jalannya pahat pada alas mesin. Kerja penyangga jalan adalah menahan benda kerja agar tidak melengkung dan tidak bergetar karena adanya tekanan pahat yang menyayat.

7. Poros Bantu (Mandrel)Untuk membubut bagian luar benda kerja yang pendek dan berlubang dipergunakan poros bantu untuk menyangga agar benda tersebut dapat dikerjakan tanpa banyak pengaturan atau penyetelan, poros Bantu ini berupa batang bulat yang dipasang/dimasukkan ke dalam lubang benda kerja. Bentuknya tirus atau lurus dan bagian ujungnya ada yang berulir dan ada pula yang tidak.8. KartelKartel adalah suatu alat yang gunanya untuk membuat alur-alur atau gerigian kecil pada benda kerja, benda yang dibuat alur-alur ini dimaksudkan agar tidak licin dan terdapat pada batang penarik atau pemutar yang dipegang oleh tangan, alat ini terdiri dari tangkai dan sepanjang gigi, gigi tersebut terpasang pada bagian muka tangkai dan dibuat dari baja yang dikeraskan, hasil pengkartelan ini ada yang lurus atau serong (belah ketupat), ukuran kehalusan alurnya atau giginya ddalam banyak alur tiap inchi, kartel beralur 14 tiap inchi adalah kartel kasar. Kartel ini dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi senter, kerja kartel bukan menyayat seperti pada pahat bubut melainkan menekan benda kerja sehingga bagian yang tertekan akan beralur sedangkan bagian yang tidak tertekan akan mengembang keluar. Sebelum dikartel benda kerja harus dibubut halus dengan ukuran 0.5 mm lebih kecil daripada ukuran seharusnya, dimana selisih ukuran ini akan sama besarnya dengan pengembangan begian yang dikartel itu sehingga bila benda kerja telah dikartel akan berukuran sesuai dengan yang dikehendaki. 9. Pendingin PahatCairan khusus digunakan untuk mengurangi panas dari pahat pada waktu operasi. Gunanya adalah untuk menaikkan umur dari pahat. Pendingin yang digunakan ada kalanya air dicampur dengan sabun ditambah sedikit soda. Ada baiknya digunakan cairan yang dinamakan soluble oil (minyak yang larut dalam air), yaitu campuran antara emulsol (semacam pelumas yang larut dalam air) 10 % dengan air. Juga dipakai minyak bumi dicampur dengan minyak tumbuh-tumbuhan yang disebut sulphurized oil.Ketentuan-ketentuan di dalam pendinginan:a. Banyaknya zat cair yang digunakan dalam pembubutan. Misal: 10.1/mm.b. Cairan itu harus mengenai dahulu geram yang keluar dari benda, karena pada geram terjadi panas yang paling besar.c. Mulai pendinginan begitu mulai membubut, jangan ditunggu dulu karena dapat menyebabkan keretakan pada pahat.

2.9. Metode Perhitungan Mesin BubutPerlu diperhatikan arah dari proses pengerjaan bila memulai perhitungan, kenali dahulu proses apa yang terjadi apakah facing, atau proses pemakanan ke arah spindle atau pembuatan groove. Bila perhitungan untuk groove maka lebar dari pahat/cutting tool adalah kedalaman pemotongan. Sedangkan proses perhitungan untuk taper dapat didekati dengan metode trapesium, metode yang lebih baik tentunya dengan menghitung setiap pergerakan cutting tool.Kecepatan pemotongan dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga disebut dengan kecepatan pada permukaann = putaran benda kerja (rpm)D = Diameter benda kerja (mm)Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)Kecepatan putaran benda kerja (rpm)

Gambar 2.25 Ilustrasi pembubutan

a = keadaan potong [mm]= (do- dm)/ 2 [mm]f = gerak makan [mm/(r)]n = putaran poros utama/benda kerja [rpm]n : putaran spindle (rpm)fn : pemakanan (mm)ap: kedalaman pemotongan (mm)Untuk pembubutan benda silinder yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:a. Feed : Gerak kerjab. Hantaran : kecepatan pergerakan pahat atau pisau dalam mm/putaran.c. RPM : putaran dudukan benda kerja .d. Kecepatan potong: tergantung material yang digunakan.e. Dalamnya atau besaranya jarak yang akan dipotong atau dikecilkan.

Antara material benda kerja dan pahat yang digunakan pun harus disesuaikan dengan memperhatikan beberapa hal dasar untuk diketahui adalah mengenal beberapa jenis material yang umum digunakan :1. Material Fero :a. Baja lunak b. Baja keras2. Material non Fero:a. Alumuniumb. Tembaga c. Campuran Al dan Magnesium

Tabel 2.1 Tabel kecepatan potong logam

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal yang maksimal dalam proses pengerjaan benda kerja ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pengoperasiannya. a. Mencari kecepatan potong.Disesuaikan sesuai dengan jenis material yang digunakan yaitu dengan cara:

Tabel 2.2 Rumus kecepatan potong

Keterangan; Vc = Kecepatan potong bahan ( m/ mnt)N = Putaran benda kerja ( rpm)D = Dimensi benda kerja ( mm )N = V .1000 ( rpm ). . D

b. Mencari waktu proses.Rumus menghitung waktu Pengerjaan pada mesin bubut untuk benda berbentuk lurus

Tabel 2.3 Rumus waktu proses

Keterangan :Tc = waktu (menit)lm = panjang benda kerjan = kecepatan putaran mesinfn = pemakananc. Membuat benda tirus atau konis harus mencari sudut kemiringannya dengan cara :

Tabel 2.4 Rumus mencari sudut kemiringan

Gambar 2.5 Pembubutan tirus

Keterangan :Dm1 = Diameter besarDm2 = diameter kecilLm = panjang benda kerja yang akan dibuat tirus.

BAB IIIJURNAL PRAKTIKUM

3.1 Maksud dan Tujuan Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan mesin bubut logam. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen dan fungsi mesin bubut. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah-langkah pengerjaan benda kerja dengan mesin bubut. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mesin bubut. Agar mahasiswa terampil dalam bekerja. Agar setiap mahasiswa teknik mesin terbiasa membuat laporan praktikum.

3.2 Alat dan Bahan Alat :1. Gergaji besi2. Sigmat/ jangka sorong3. Safety glasses4. Air coolant5. Pahat6. Kuas Bahan1. Besi ukuran 20 x 150 mm, sebanyak 1 buah

3.3 Langkah Kerja1. Siapkan alat dan bahan.2. Jepit benda kerja pada cekam bubut, pastikan menjepit dengan sempurna dan putaran benda kerja tidak oleng.3. Pastikan kedudukan benda kerja sejajar / senter dengan kepala lepas. 4. Ukur dan tandai panjang benda kerja dengan pahat bubut.5. Lakukan proses pembubutan, atur pemakanan benda kerja dengan pengukur pada tuas mesin bubut, periksa diameter benda kerja dengan sigmat / jangka sorong agar pemakanan benda kerja tidak melebihi ukuran yang di tentukan.6. Geser pahat bubut (sesuaikan dengan ukuran pemakanan benda kerja).7. Membubut muka dilakukan dari arah kanan benda kerja.8. Siram air coolant pada benda kerja daan pahat bubut secara berkala untuk mengurangi panas yang timbul akibat gesekan benda kerja dengan pahat.9. Setelah ukuran benda kerja mendekati ukuran yang diinginkan, lakukan proses pembubutan finishing.10. Potong benda kerja dengan membalik posisi benda kerja, lakukan pemakanan kearah dalam.11. Bersihkan benda kerja.12. Lepaskan benda kerja dari cekam mesin bubut.13. Matikan listrik mesin bubut.14. Bersihkan mesin bubut dari sisa kotoran pembubutan.

3.4 Gambar Hasil Benda Kerja Praktikum

Gambar 3.1 Benda kerja praktikum

3.5 Gambar Skema Alat Kerja

Gambar 3.2 Skema prose bubut

3.6 KesimpulanDari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat saya simpulkan bahwa :1. Untuk dapat membubut dengan baik, perlu latihan dalam jangka waktu yang cukup.2. Dalam membubut logam arah pemakanan harus menyesuaikan pahat dan setingan arah pemakanan mesin bubut.3. Proses pembubutan harus selalu diberi pendingin untuk mendinginkan pahat.4. Putaran spindle bubut harus disesuaikan dengan diameter benda kerja yangakan dibubut.

BAB IVPEMBAHASAN SOAL

4.1. Soal1. Sebutkan bagian-bagian mesin bubut ?2. Sebutkan keuntungan dan kelemahan mesin bubut ?3. Sebutkan jenis-jenis pahat beserta fungsinya ?4. Sebutkan jenis jenis mesin bubut ?

4.2. Jawaban soal4.2.1. Bagian-bagian mesin bubut

Gambar 4.1 Bagian Utama Mesin Bubut

1. Kepala tetap (head stock)Dibagian sebelah kiri dari alas mesin bubut terdapat kepala tetap. Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.2. Kepala lepas (tail stock)Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor dan meluaskan lubang (reamer). Kepala lepas dilengkapi dengan kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti bor, reamer, senter jalan dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin (bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat dipakai untuk menggerakan konis, dengan konis itu selubung (sleeve) dapat terkunci, ada kepala lepas yang selubung digerakkan dengan hidrolik atau kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.3. EretanEretan mesin bubut digunakan untuk memegang erat perkakas bubut dan memberikan kepadanya gerakan yang diperlukan (gerakkan ke kiri/ke kanan dan gerakan melintang).Eretan terdiri dari sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat, kotak apron.Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut, yang dapat disetel.4. Mekanik percepatanPoros pembuat ulir (lead screw) hanya dipakai untuk membuat ulir, dari kepala tetap, leadscrew ini digerakkan melalui kotak roda gigi (gear box) apabila mur setengah (half nut) yang mencekam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka poros berulir menggerakkan eretan dengan arah memanjang.a = Poros kecepatan (feed shaft)b = Poros cacing (worm)c = Susunan roda gigi (gear rack), Z 1, Z 2, Z 3, Z 4 = roda gigid = Tuas penghubung (engagement lever)L = posisi gerakan memanjangO = posisi netralP = posisi gerakan melintangMekanisme pengunci digunakan bila mur setengah (half nut) dihubungkan dengan poros percepatan (feed shaft) memanjang atau melintang secara tidak tepat berakibat rusaknya mekanisme, rusaknya mekanisme dapat dicegah dengan memasang alat pengaman. Poros cacing (b) menggerakkan roda gigi cacing (c) yang satu as dengan roda gigi Z 1, jika lever (d) dipasang pada posisi L maka roda gigi Z 2 akan berhubungan dengan roda gigi Z 3 dan karena Z 4 satu as dengan Z 3 maka Z 4 akan berputar dan membawa landasan (apron) berjalan, bila lever (d) berada di posisi P maka roda gigi Z 2 akan berhubungan dengan roda gigi pada spindle sumbu poros berulir melintang (cross feed screw) sehingga eretan melintang akan berjalan dengan otomatis. Kotak mekanik penggerak membawa mekanisme yang mengubah putaran dari poros percepatan menjadi gerakan memanjang dan melintang. Putaran dari poros percepatan dapat diubah dengan memindahkan ban mesin yang dapat disetel (drive key) oleh sebab itu kecepatan yang dikehendaki dapat disetel dengan mudah. Ekor tetap dari pembubut dapat disetel sepanjang bangku (bed) dari pembubut untuk menampung panjang stok yang berbeda.Dilengkapi dengan pusat yang dikeraskan, yang dapat digerakkan masuk dan keluar oleh penyetel roda, dan dengan ulir pengencang di dasarnya yang digunakan untuk menyetel penyebarisan pusatnya dan untuk pembubutan tirus. Sekrup pengarah adalah poros panjang yang diulir dengan baik, terletak agak di bawah dan sejajar terhadap jalur bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ke ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi kepada kepala tetap dengan cara sedemikian sehingga dapat diputar balik dan dipasangkan pada rakitan kereta luncur supaya dapat dihubungkan atau dilepaskan dari kereta luncur selama operasi pemotongan. Ulir pengarah hanya untuk memotong ulir saja dan harus dipisahkan kalau tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya.Tepat dibawah ulir pengarah adalah batang hantaran yang mentransmisikan daya dari kotak pengubah cepat untuk menggerakkan mekanisme apron untuk daya hantaran melintang dan memanjang.Kalau diperlukan untuk mengubah kecepatan ulir pengarah atau batang hantaran, dilakukan dalam kotak roda gigi pengubahcepat yang terletak pada ujung kepala tetap dari pembubut.Untuk itu hanya perlu menggerakkan tuas yang menjulur pada kotak roda gigi. Rakitan kereta luncur mencakup perletakan majemuk, sadel pahat dan apron.Karena mendukung dan memandu pahat pemotong, maka harus kaku dan dikonstruksi dengan ketepatan tinggi.Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pahat pada gerakan arah menyilang.Roda tangan yang atas atau engkol tangan mengendalikan gerakan dari perletakan majemuk, dan karena perletakannya dilengkapi dengan busur derajat penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan sudut untuk membuat tirus pendek.Roda tangan yang ketiga digunakan untuk menggerakkan kereta luncur di sepanjang landasan, biasanya untuk menarik kembali ke kedudukan mula setelah ulir pengarah membawanya sepanjang pemotongan. Bagian dari kereta luncur yang menjulur di depan dari pembubut disebut apron, yaitu merupakan dinding ganda dicor yang berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur dan peluncur menyilang dengan tangan atau daya. Pada permukaan apron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.5. Chuck Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda kerja.6. Meja Mesin (Bed)Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.Permukaannya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.7. Saddle berfungsi sebagai tempat pisau pemotong.8. Cross Slide berfungsi sebagai pengatur posisi pisau potong terhadap benda kerja (mengatur nilai pemakanan).9. Penjepit Alat Potong (Tool post) digunakan untuk menjepit pahat.10. Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan carriage.11. Carriage merupakan meja penggerak pahat dan terletak di atas apron.12. Compound rest digunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.

4.2.2 Keuntungan dan kelemahan mesin bubut ?Kelebihan dan kekurangan dari mesin perkakas konvensional dengan mesin perkakas NC adalahA. Mesin Perkakas Konvensional :1. Kelebihana. Pengoperasian masih menggunakan cara-cara manual.b. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tak mahir komputer.c. Sangat mudah dioperasikan, karena tidak perlu memasukkan data.d. Modal yang ditanamkan mengalami penurunan.e. Mesin tidak tergantung oleh perubahan suhu dan cuaca.f. Rendah dalam efisiensi produktif.2. Kekurangana. Ketelitian yang dihasilkan agak kurang akurat.b. Tidak dapat menampilkan kalkulasi biaya produksi.c. Waktu laju awal pada pabrik mengalami kenaikkan.B. Mesin Perkakas NC :1. Kelebihana. Produktif dapat dikurangib. Keakuratan pada lebih besar dan repeatabilas.c. Menurunkan tingkat tarip sisad. Kebutuhan pemeriksaan adalah mengurangie. Ilmu ukur benda kerja lebih rumitf. Perubahan rancang bangun dapat diperiksa dengan lebih teliti.g. Peralatan sederhana tetap diperlukanh. waktu laju awal pabrikasi lebih pendeki. Dapat mengurangi komponen yang diinventarisirj. Lebih sedikit memerlukan floorspacek. Level keterampilan yang dibutuhan operator dikurangi

2. Kekurangana. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit.b. Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan.c. Usaha pemeliharaan lebih tinggi investasi lebih tinggi berharga.d. Pemanfaatan NC peralatan yang lebih tinggie. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.

4.2.3 Jenis-jenis Pahat Beserta Fungsinyaa. Pahat bubut mukaPahat bubut muka memiliki sudut 55derajat dan biasanya digunakan untuk pembubutan muka atau facing.

Gambar 4.2 Pahat bubut muka

b. Pahat bubut rata kananPahat bubut rata kanan memiliki sudut 80 derajat dan memiliki sudut bebasnya bisa anda lihat digambar di bawah ini , dan sistem pemakanannya dari kiri ke arah kanan mendekati cekam.

Gambar 4.3 Pahat bubut rata kananc. Pahat bubut ulirPahat ini biasanya digunakan untuk proses penguliran dimana kalau pahat ulir untuk metrik memiliki sudut 60 derajat.

Gambar 4.4 Pahat bubut ulir

d. Pahat bubut dalam Pahat bubut dalam ini biasanya digunakan untuk membubut bagian dalam lubang yang sudah di bor atau untuk memperbesar lubang, dan biasanya bubut dalam ini memakai pahat alat bantu.

Gambar 4.5 Pahat bubut dalam

e. Pahat potong untuk bubut Pahat ini digunakan untuk memotong benda kerja, biasanya untuk hasil akhir dari pembubutan dan diteruskan dengan pemotongan benda kerja lihat gambar dibawah ini bentuk pahat potong untuk bubut.

Gambar 4.6 Pahat potongJenis dan bentuk pahat bubut bermacam macam dan disesuaikan dengan kebutuhan, dimana dalam proses pembubutan benda kerja yang berputar dan pahat yang bergerak, nah disini diperllihatkan jenis pahat dan penggunaannya yang sering digunakan dalam pembubutan.

Gambar 4.7 Macam pahat bubut a.pahat kiri b.pahat potong c.pahat kanan d.pahat rata e.pahat radius f.pahat alur g.pahat ulir h.pahat muka i.pahat kasar

4.2.4 Jenis-jenis Mesin BubutJenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu :1. Mesin bubut ringanMesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan.Bentuk peralatannya kecil dan sederhana.Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.

Gambar 4.8 Mesin bubut ringan

2. Mesin bubut sedang (Medium Lathe)Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.

Gambar 4.9 Mesin bubut sedang

3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

Gambar 4.10 Mesin bubut standar4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

Gambar 4.11 Mesin bubut meja panjangBAB VKESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum teknik mesin bubut ini mahasiswa dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu :1. Ketajaman dan sudut mata pahat yang benar sangat berpengaruh pada hasil permukaan benda kerja karena akan mengahasilkan permukaan yang kasar.2. Pada saat melakukan pengasahan mata pahat sebaiknya dilakukan secara perlahanlahan, agar sudut pahat yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditentukan dan agar benda kerja yang dihasilkan permukaannya rata.3. Dalam melakukan proses di mesi bubut hendaklah dalam setiap pembubutan collant diaktifkan agar permukaan benda kerja yang dihasilkan licin dan mengkilap dan berpengaruh juga terhadap mata pahat bubut.4. Saat pembuatan lubang dan pembesaran lubang yang dilakukan oleh mesin bubut terlebih dahulu benda kerja dijepit dngan kuat dan sebelum proses dilakukan benda kerja disenter dahulu dengan senter yang terletak di kepala lepas agar lubang yang dihasilkan lebih bagus dan lubang yang dihasilkan pada permukaan benda kerja senter atau ditengah .