MERS CoV _sudin Jakpus_16 Mei

40
dr. Elvieda Sariwati,M.Epid. Subdit Pengendalian ISPA Ditjen PP & PL 1 dr. Elvieda Sariwati,M.Epid. Subdit ISPA, Dit PPML – Ditjen PPPL HP 081316033031 / email : [email protected]

description

mers cov

Transcript of MERS CoV _sudin Jakpus_16 Mei

  • dr. Elvieda Sariwati,M.Epid.Subdit Pengendalian ISPADitjen PP & PL*dr. Elvieda Sariwati,M.Epid.Subdit ISPA, Dit PPML Ditjen PPPLHP 081316033031 / email : [email protected]

    Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Salam Damai dan Sejahtera Bagi Kita Semua,Yang terhormat:Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatMenteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Para MenteriHadirin yang berbahagia

    Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul hari ini pada acara Rapat Koordinasi Tingkat Menteri pada pagi hari ini. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan tentang Kesiapsiagaan Pengendalian MERS-CoV di Indonesia.

    *

  • SISTEMATIKAPengertian, cara penularan & Data EpidemiologiStrategi & Upaya yg telah Dilakukan KemenkesKesimpulan*

    Berikut saya sampaikan sistematika paparan:Pengertian dan cara penularanData EpidemiologiStrategi dan upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, danKesimpulan

    *

  • Pengertian MERS CoVMERS CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus.Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus).Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dpt menimbulkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS CoV

  • Penyakit MERS CoVMERS-CoV adalah penyakit sindroma pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat.Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.Median usia 49 tahun (range 2-94 tahun) kasus laki laki : Perempuan = 2 : 1 49% kasus laki laki dengan usia >40 tahunMasa inkubasi 2-14 hari

  • Kasus dengan Ko-morbid

    Dari laporan 47 kasus pertama infeksi MERS CoV di Saudi arabia, 60% kasus memiliki penyakit komorbidPenyakit penyakit komorbid tersering adalah :

    NEJM 2013

    NoKo-MorbidJumlah Kasus%1.Diabetes3268%2.Penyakit ginjal kronis2349%3.Penyakit jantung kronis1328%4.Hipertensi1634%5.Penyakit paru kronis1226%

  • Kenapa menjadi perhatian ?Virus ini dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia dan kematianDapat menyebar lewat perjalanan internasionalMemiliki kemampuan menularkan antar manusia (penularan antar manusia yang terbatas)Beberapa kasus klasterPenularan pada petugas kesehatanSebagian besar kasus tanpa kontak dengan binatangBanyak hal yang belum diketahui seperti sumber infeksi, reservoir, rute transmisi, luas penyebaran dll

  • Kurva Epidemi MERS CoV

    The cause of the rapid increase in cases in April is unknown

  • Hasil investigasi WHO ke Jeddah (7 Mei 2014) :Tidak ada bukti transmisi luas di masyarakat (pola transmisi tidak berubah).Penularan mayoritas pada tenaga kesehatan di RSUsia mayoritas > 50 tahunTransmisi sekunder di masyarakat lebih sedikit dibanding di petugas kesehatanBeberapa kasus konfirmasi MERS-CoV menunjukkan gejala yang ringan, dan ada juga yang asimptomatisRekomendasi : setiap negara melanjutkan surveilans ISPA berat dan kewaspadaan.

  • WHO update 9 Mei (www.who.int)Sept 2012 s/d 16 Mei 2014 jml kss global 572 dan 173 meninggal (CFR 30%). Sejak 24 Maret 2014 Saudi Arabia melaporkan 290 kasus 15 negara terinfeksi.17 negara yang melaporkan ada kasusUsia median 49 tahun, 65,6% laki-laki Jumlah kasus yang didapat di RS meningkat (terjadi KLB di RS)Jumlah kasus yang terinfeksi bukan dari manusia (tidak ada kontak dengan kasus konfirmasi, sebagian kontak dengan binatang termasuk unta) juga meningkat.

  • WHO statement (14 Mei 2014) : MERS-CoV belum menjadi PHEIC

  • Situasi di IndonesiaDari Jan 16 Mei 2014 (pukul 07.00) jumlah suspek MERS 99 orang79 orang negatif, 19 dalam proses pengambilan/pengiriman/pemeriksaan spesimenProvinsi yang melaporkan suspek : 18 provinsiKelompok usia 45-64 (52%), 65+ (26%)WNI positif MERS di Saudi Arabia 2 orang ( 1 TKI, meninggal dan 1 jamaah umroh asal sulsel masih dirawat di RS King Fahd Jeddah, kondisi stabil)

  • Berdasarkan Sumber InformasiKASUS DALAM INVESTIGASI

    Chart1

    8

    17

    37

    35

    1

    1

    Series 1

    Sheet1

    Series 1

    KKP8

    Rumah Sakit17

    Litbangkes37

    Dinkes Prov35

    DSO1

    Media Massa1

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Cara penularan MERS-CoVVirus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia di komunitas yang berkelanjutan.Kemungkinan penularannya dapat melalui :

    Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin.Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

  • Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien. Pencegahan dengan PHBS, menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.

    Pencegahan dan Pengobatannya

  • Definisi Kasus Dalam investigasi (suspek)a.Seseorang dengan InfeksiSaluranPernapasanAkut(ISPA) dengan tiga keadaandi bawah ini:Demam (38C) atau adariwayat demam,Batuk,Pneumoniaberdasarkangejalaklinis ataugambaranradiologisyangmembutuhkanperawatan dirumah sakit. Perlu waspada pada pasiendengan gangguan systemkekebalan tubuh(immunocompromised)karena gejala dan tanda tidak jelas.DANsalah satukriteriaberikut:1)Seseorangyang memiliki riwayat perjalanan keTimurTengah(negara terjangkit)dalam waktu 14hari sebelum sakit kecualiditemukanetiologi/penyebab penyakitlain.2)Adanya petugas kesehatan yangsakit dengan gejala sama setelah merawatpasienISPA berat (SARI / Severe Acute Respiratory Infection), terutama pasien yang memerlukan perawatan intensif, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian,kecuali ditemukanetiologi/penyebab penyakitlain.3)Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama)dalamperiode14hari, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian,kecuali ditemukanetiologi/penyebab penyakitlain.4)Adanya perburukan perjalanan klinis yang mendadak meskipun dengan pengobatan yang tepat,tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian,kecuali ditemukanetiologi/penyebab penyakitlain.b.Seseorang dengan InfeksiSaluranPernapasanAkut(ISPA) ringan sampai berat yangmemiliki riwayat kontak eratdengan kasus konfirmasi ataukasus probableinfeksiMERS-CoVdalamwaktu14hari sebelumsakit

  • Definisi Kasus Probabel

  • Definisi Kasus KonfirmasiSeseorang dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif MERS CoV

  • Klaster yang perlu diwaspadai

  • Pemeriksaan LabPemeriksaan spesimen MERS CoV dilakukan dengan menggunakan reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)

    Bahan pemeriksaan :Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring dan/atau swab tenggorokan)

    DANSpesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotracheal, kurasan bronkoalveolar)

    Tempat pemeriksaan :Laboratorium Badan Litbangkes RI Jakarta

  • Terwujudnya upaya kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV untuk melindungi WNI di negara terjangkit dan yang pergi ke negara terjangkit, serta memutus rantai penularan dan meminimalisir kasus kematian di Indonesia

    Tujuan Kesiapsiagaan

  • Penguatan Koordinasi lintas program dan lintas Sektor.Advokasi dan SosialisasiSurveilans di pintu masuk ke IndonesiaSurveilans di Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rumah SakitPenguatan jejaring laboratoriumKomunikasi Risiko /KIEPenguatan kapasitasTata laksana kasusPengendalian InfeksiStrategi

  • Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia. Pemberitahuan ke seluruh Dinkes Provinsi ttg kesiapsiagaan menghadapi MERS CoVPemberitahuan ke 100 RS Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikal tentang kesiapsiagaan dan tatalaksana MERS CoV.Hal yang dilakukan Pemerintah

  • Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS CoV, yang terdiri dari :Pedoman umum MERS CoVTatalaksana klinisPencegahan InfeksiSurveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negaraDiagnostik dan laboratorium

  • Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-CoV.Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi / Debarkasi (KKP)Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.

  • Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia.Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kemenhub, Kemenag, Kemenlu, dll tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV.Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO, CDC dll.

  • Kementerian Kesehatan Arab Saudi merekomendasikan pengunduran ibadah haji/umroh bagi : Orang tua (diatas usia 65 tahun) Jamaah dengan penyakit-penyakit kronis (misalnya penyakit jantung , penyakit ginjal, penyakit saluran pernafasan, diabetes) Jamaah dengan defisiensi kekebalan tubuh Jamaah dengan Keganasan, kanker Jamaah dengan Penyakit-penyakit terminalwanita hamil dan anak-anak (usia dibawah 12 tahun)

  • *

    Selalu menjaga kesehatan dengan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PBHS), seperti makan makanan bergizi, cukup istirahat, tidak merokok, dll;Rajin mencuci tangan dengan sabun (Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS) dan air mengalir;Bila tidak memungkinkan menghindari kerumunan orang, disarankan untuk menggunakan masker;Hindari kontak erat dengan orang yang mengalami gejala sakit pernapasan;Apabila memiliki penyakit kronik (penyakit jantung paru kronik, gangguan ginjal, dan lainnya), disarankan untuk menunda perjalanan ke negara-negara di kawasan Timur Tengah,dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Bagi penderita penyakit kronik disarankan agar obat rutin tetap digunakan secara teratur.

    *

  • *

    Menutup hidung dan mulut dengan masker, tisu/sapu tangan atau lengan baju bila batuk dan bersin. Buang tisu yang telah terpakai di tempat sampah tertutup;Apabila selama berada di negara-negara Timur Tengah terdapat keluhan batuk, demam, sesak nafas, segera konsultasi kepada petugas kesehatan;Apabila dalam kurun waktu 14 hari sampai di Tanah Air mengalami keluhan batuk-batuk, demam, sesak nafas, segera konsultasikan kepada petugas kesehatan dan beritahukan bahwa anda baru kembali dari negara-negara Timur Tengah. Apabila terdapat rencana untuk melakukan ibadah umroh atau bepergian ke negara-negara kawasan Timur Tengah, agar selalu mengikuti berita mengenai perkembangan MERS-CoV ini.

    *

  • Pesan Untuk Petugas KesehatanMeningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini akan munculnya kasus MERS CoVMeningkatkan dan menerapkan infection control di pelayanan kesehatanPedoman kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, leaflet, brosure, poster dari Kemkes RI dapat di unduh di ispa.pppl.depkes.go.idwww.pppp.depkes.go.id

  • *

  • ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI PINTU MASUK

  • ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI WILAYAH

  • ALUR JEJARING KERJA SURVEILANS

    Pertemuan dengan semua unit terkait untuk mensosialisasikan MERS-CoVPertemuan dengan operator / agen alat angkut (pesawat, kapal laut, roda-4) untuk membantu menginformasikan pada semua penumpang Berbagi data dan informasi secara berkala Melakukan simulasi penanggulangan MERS-CoVMemobilisasi sumber daya *

  • KESIMPULANTelah terjadi peningkatan kasus MERS CoV yg sangat signifikan di Timur Tengah, namun WHO belum menyatakan sebagai KLB.Pemerintah Indonesia perlu memberikan perhatian yg tinggi karena banyaknya WNI yg ada di Arab Saudi sebagai TKI, jamaah haji & umrohPerlu meningkatkan kegiatan Surveilans Epidemiologi sebagai bagian dari Early Warning Outbreak Respon System (EWORS). *

    Telah terjadi peningkatan kasus MERS CoV yang sangat signifikan di Timur Tengah, namun WHO belum menyatakan sebagai KLB.Pemerintah Indonesia perlu memberikan perhatian yang tinggi karena banyaknya WNI yang ada di Arab Saudi sebagai TKI, jamaah haji dan umroh.Perlu meningkatkan kegiatan Surveilans Epidemiologi sebagai bagian dari Early Warning Outbreak Respon System (EWORS).

    *

  • Perlu peningkatan kordinasi lintas program & lintas kementerian untuk mengantisipasi penularan MERS CoV.Perlu meningkatkan kegiatan penyebaran informasi/ KIE kpd masyarakat khususnya para calon jamaah haji & umroh.Perlunya menerapkan syarat istitoah (memenuhi syarat kesehatan) secara benar bagi para calon jamaah haji & umroh.*

    Perlu peningkatan kordinasi lintas program dan lintas kementerian untuk mengantisipasi penularan MERS CoV.Perlu meningkatkan kegiatan penyebaran informasi/ KIE kepada masyarakat khususnya para calon jamaah haji & umroh.Perlunya menerapkan syarat istitoah (memenuhi syarat kesehatan) secara benar bagi para calon jamaah haji & umroh.

    *

  • Terima Kasih

    Pedoman kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, leaflet, brosure, poster dari Kemkes RI dapat di unduh di www.ispa.pppl.depkes.go.idwww.pppp.depkes.go.id

    No Telp Posko KLB : 021 4257125 ([email protected] Kemkes : (kode lokal) 500567

    Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Salam Damai dan Sejahtera Bagi Kita Semua,Yang terhormat:Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan RakyatMenteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Para MenteriHadirin yang berbahagia

    Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul hari ini pada acara Rapat Koordinasi Tingkat Menteri pada pagi hari ini. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan tentang Kesiapsiagaan Pengendalian MERS-CoV di Indonesia.

    *Berikut saya sampaikan sistematika paparan:Pengertian dan cara penularanData EpidemiologiStrategi dan upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, danKesimpulan

    *

    *

    *Pertemuan dengan semua unit terkait untuk mensosialisasikan MERS-CoVPertemuan dengan operator / agen alat angkut (pesawat, kapal laut, roda-4) untuk membantu menginformasikan pada semua penumpang Berbagi data dan informasi secara berkala Melakukan simulasi penanggulangan MERS-CoVMemobilisasi sumber daya *Telah terjadi peningkatan kasus MERS CoV yang sangat signifikan di Timur Tengah, namun WHO belum menyatakan sebagai KLB.Pemerintah Indonesia perlu memberikan perhatian yang tinggi karena banyaknya WNI yang ada di Arab Saudi sebagai TKI, jamaah haji dan umroh.Perlu meningkatkan kegiatan Surveilans Epidemiologi sebagai bagian dari Early Warning Outbreak Respon System (EWORS).

    *Perlu peningkatan kordinasi lintas program dan lintas kementerian untuk mengantisipasi penularan MERS CoV.Perlu meningkatkan kegiatan penyebaran informasi/ KIE kepada masyarakat khususnya para calon jamaah haji & umroh.Perlunya menerapkan syarat istitoah (memenuhi syarat kesehatan) secara benar bagi para calon jamaah haji & umroh.

    *