Mers Corona Virus Final

download Mers Corona Virus Final

of 18

Transcript of Mers Corona Virus Final

Middle East Respiratory Syndrome-CoVPENDAHULUANSejak Agustus tahun 2012 lalu, virus jenis baru yang menyerang pernapasan sudah merenggut 20 korban jiwa. Setelah sekian lama disebut mirip SARS, akhirnya virus yang diduga berasal dari Timur Tengah ini diberi nama, yaitu Middle East respiratory syndrome corona virus (MERS-CoV).1MERS corona virus menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia berat dengan gejala mirip coronavirus yang lain, yaitu virus SARS yang muncul di China pada tahun 2002 lalu dan menginfeksi sekitar 8.000 orang di seluruh dunia. Hasil pemeriksaan DNA menemukan bahwa virus baru ini secara genetik berbeda dari SARS.1Virus ini tidak sama dengan corona virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.1 Pada kurun waktu 3 bulan yaitu sejak April sampai Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov didunia tercatat sebanyak 64 kasus (Saudi Arabia 49 kasus, Italia 3 kasus, United Kingdom 3 kasus, Perancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2 kasus, dan Uni Emirat Arab 1 kasus) dengan 38 kematian. Pada referat ini akan dibahas tentang definisi, gejala, penularan, pengobatan pada MERS-Cov.1Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan populasi umat muslim yang besar. Pada musim haji di bulan September 2013, sekitar 200.000 orang melakukan ibadah haji di Mekah. Pada tahun 2013, sekitar 750.000 orang melakukan ibadah umroh di Arab Saudi. Di samping itu, lebih dari satu juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berangkat ke Arab Saudi setiap tahunnya. Sehingga resiko untuk tertular dari MERS-Cov sangat tinggi.

EPIDEMIOLOGIBerdasarkan laporan WHO, sejak September 2012 sampai September 2013, ditemukan 130 kasus konfirmasi MERS-CoV dengan 58 kematian.2 Sedangkan sampai tanggal 1 Agustus 2013 jumlah kumulatif kasus konfirmasi MERS-CoV di dunia sebanyak 94 kasus dan diantaranya 47 meninggal.3 MERS-CoV mulai berjangkit di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa serta dapat pula menyebar ke negara lain.2,3Beberapa negara di Timur Tengah telah melaporkan kasus infeksi MERS-CoV pada manusia, antara lain Jordania, Qatar, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. Beberapa kasus juga dilaporkan dari negara-negara di Eropa antara lain Inggris, Perancis, Italia, dan Tunisia.2,3Median usia penderita 49,5 tahun (range sampai 94 tahun). Enam puluh empat persen kasus terjadi pada laki-laki.3 Sedangkan menurut sumber lain sampai bulan Juni 2013 konfirmasi kasus berada pada median usia 56 tahun dan 72% menyerang laki-laki.1

Tabel kasus MERS-CoV pada tanggal 23 April 20144

Grafik distribusi kasus konfirmasi berdasarkan bulan onset dan gejala kasus dari bulan Maret 2012 sampai 23 April 2014 (n=345).4

Grafik distribusi kasus berdasarkan jenis kelamin dan umur kasus dari bulan Maret 2012 sampai 23 April 2014.4

Grafik distribusi kasus konfirmasi MERS-CoV dari tanggal 1-23 April 2014 (n=151)4

Grafik kasus konfirmasi MERS-CoV berdasarkan keparahan tgl 1-23 April 2014 (n=138)4

Peta Distribusi Geografis Kasus Konfirmasi MERS-CoV pada tanggal 23 April2014 (n=345)4

DEFINISICorona Virus yang berjangkit di Saudi Arabia sejak bulan Maret 2012, sebelumnya tidak pernah ditemukan di dunia.1 Oleh karena itu, berbeda karakteristik dengan virus corona SARS yang menjangkiti 32 negara di dunia pada tahun 2003. Komite Internasional Taxonomy virus lengkapnya The Corona Virus Study Group of The International Committee on Taxonomy of Viruses pada tanggal 28 Mei 2013 sepakat menyebut virus corona baru tersebut dengan nama Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) baik dalam komunikasi publik maupun komunikasi ilmiah.3 MERS-CoV adalah suatu strain baru virus Corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya.2 Virus corona merupakan keluarga besar dari virus yang dapat menimbulkan kesakitan maupun kematian pada manusia dan hewan.1,2

DEFINISI KASUSMerujuk pada definisi kasus WHO, klasifikasi kasus MERS-CoV adalah sebagai berikut:21. Kasus dalam penyelidikana. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan tiga keadaan di bawah ini: Demam (380C) atau ada riwayat demam, Batuk, Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immuno-compromised) karena gejala dan tanda tidak jelas.DANsalah satu kriteria berikut:1) Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah (negara terjangkit) dalam waktu 14 hari sebelum sakit kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.2) Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat pasien ISPA berat (SARI/ Severe Acute Respiratory Infection), tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.3) Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama) dalam periode 14 hari, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.4) Adanya perburukan perjalanan klinis yang mendadak meskipun adanya pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit.

2. Kasus Probablea. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau histopatologisDANtidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya negatif pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuatDANAdanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.b. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis atau histopatologisDANHasil pemeriksaan laboratorium inkonklusif (pemeriksaan skrining hasilnya positif tanpa konfirmasi biomolekular).DANAdanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi MERS-CoV.3. Kasus KonfirmasiSeseorang yang terinfeksi MERS-CoV dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif. Hubungan epidemiologis langsung adalah apabila dalam waktu 14 hari sebelum timbul sakit: Melakukan kontak fisik erat, yaitu seseorang yang kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dengan radius 1 meter) dengan kasus probable atau konfirmasi ketika kasus sedang sakit.Termasuk kontak erat antara lain: Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus Orang yang merawat atau menunggu kasus di ruangan Orang yang tinggal serumah dengan kasus Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan kasus Bekerja bersama dalam jarak dekat atau di dalam satu ruangan Bepergian bersama dengan segala jenis alat angkut/kendaraanKlusterAdalah apabila terdapat dua orang atau lebih memiliki penyakit yang sama dan mempunyai riwayat kontak yang sama dalam jangka waktu 14 hari . kontak dapat terjdi dalam keluarga atau rumah tangga, dan berbagai tempat lain seperti rumah sakit, barak militer, dan lainnya.

Pneumonia yang memerlukan perawatanAdalah seseorang yang didiagnosis oleh dokter pemeriksa sebagai pneumonia yang memerlukan rawat inap di rumah sakit.

PENULARANHampir semua kasus di Eropa dan Tunisia mempunyai kesamaan yaitu timbulnya gejala penyakit setelah melakukan perjalanan ke negara tertentu di Timur Tengah yang diikuti dengan adanya penularan terbatas di lingkungan keluarga.1 Di samping itu, penularan MERS-CoV antar manusia juga terjadi di rumah sakit pada petugas yang merawat kasus konfirmasi MERS-CoV.1,2Awalnya penularan dari hewan ke manusia cukup kompleks, karena memerlukan transmisi yang panjang, host intermediate ataupun makanan dan minuman yang terkontaminasi.1Virus ini berkembang di onta sebagai host species dan mempunyai peranan penting dalam transmisinya ke manusia.6-8 Bukti yang didapatkan yaitu virus RNA yang berhasil diisolasi dari sampel nasal dan feses unta.9-11 Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia melalui: 1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin.2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

GEJALAVirus corona dapat menimbulkan kesakitan pada manusia dengan gejala ringan sampai berat seperti common cold sampai sindroma saluran pernapasan akut yang berat (SARS/ Severe Acute Respiratory Syndrome).2,12,14,15Gejala klinis pada umumnya demam, batuk, gangguan pernapasan akut, timbul gambaran pneumonia, kadang-kadang terdapat gejala saluran pencernaan misalnya diare.3Berdasarkan data WHO, kasus MERS-CoV sebagian besar menunjukkan tanda dan gejala pneumonia. Hanya satu kasus dengan gangguan kekebalan tubuh (immunocompromised) yang gejala awalnya demam dan diare, berlanjut pneumonia. Komplikasi kasus MERS-CoV adalah pneumonia berat dengan gagal napas yang membutuhkan alat bantu napas non invasif atau invasif, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multi-organ yaitu gagal ginjal, Disseminated Intravascular Coagulapathy (DIC) dan perikarditis.1,16,17 Beberapa kasus juga memiliki gejala gangguan gastrointestinal seperti diare.1 Dari seluruh kasus konfirmasi, separuh diantaranya meninggal dunia.2,17,18,19Pada beberapa kasus dinyatakan mendapat co-infeksi dari virus lain seperti influenza A, parainfluenza, herpes simplex, dan pneumokokus.1Kelompok resiko tinggi mencakup usia lanjut (lebih dari 60 tahun), anak-anak, wanita hamil, dan penderita penyakit kronis (diabetes mellitus, Hipertensi, Penyakit Jantung dan Pernapasan, dan defisiensi imunitas (immunocompromised). Belum terdapat pengobatan spesifik dan belum terdapat vaksin.3

PERJALANAN PENYAKIT5TAHAPGEJALA

Infeksi Pernapasan Akut (ISPA)Demam 380C, sakit tenggorokan, batuk, sesak/nafas cepatKriteria nafas cepat pada anak : Usia < 2 bulan : 60x/menit atau lebih Usia 2-