MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK …kelair.bppt.go.id/Hukum/data/kepmen/org/98-1996.pdfBagian Pertama...

29
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 98 TAHUN 1996 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215); 3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus lbukota Jakarta (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3430); 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendatian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24, Tambahan Lembaran Nomor 3409); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan titik berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang AnaJisis mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 81, Tambaban Lembaran Negara Nomor 3538); KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996 1/29

Transcript of MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK …kelair.bppt.go.id/Hukum/data/kepmen/org/98-1996.pdfBagian Pertama...

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR 98 TAHUN 1996 TENTANG

PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang :

bahwa sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);

3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus lbukota Jakarta (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3430);

4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendatian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24, Tambahan Lembaran Nomor 3409);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan titik berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang AnaJisis mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 81, Tambaban Lembaran Negara Nomor 3538);

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

1/29

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Nomor 3995);

10. Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

Memperhatikan :

1. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Suratnya Tanggal 13 Mei 1996 Nomor B-568/1/96.

2. Pertimbangan Teknis Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan melalui Suratnya Tanggal 13 Oktober 1995 Nomor B-2392/1/ 10/1995.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG

PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

BAB I PEMBENTUKAN

Pasal 1

Pada Propinsi Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dapat dibentuk Badan Pengendalian dampak Lingkungan Daerah.

Pasal 2

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dimaksud pada Pasal 1 dibentuk oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dan persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. kompleksitas masalah lingkungan di Daerah yang bersangkutan;

b. besarnya masalah lingkungan di Daerah yang bersangkutan;

c. kemampuan keuangan Daerah;

d. kemampuan penyediaan pegawai.

BAB II BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

DAERAH TINGKAT I

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

2/29

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 3

1. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Tingkat I, selanjutnya dalam Keputusan ini disebut BAPEDALDA Tingkat I, adalah perangkat Daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

2. BAPEDALDA Tingkat I dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 4

BAPEDALDA Tingkat I mempunyai tugas membantu Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam melaksanakan Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Pengendalian Dampak Lingkungan oleh BAPEDALDA Tingkat II di wilayahnya.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 4 BAPEDALDA Tingkat I mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijaksanaan operational pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;

b. koordinasi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan;

c. pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

d. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan;

e. pembinaan dan pengendalian teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);

f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan;

g. melakukan tugas-tugas kesekretariatan;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

Bagian Kedua Organisasi

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

3/29

Pasal 6

1. Organisasi BAPEDALDA Tingkat I, terdiri dari:

a. Pola Minimal;

b. Pola Maksimal.

2. Pola Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan beban kerja sesuai kriteria sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini.

Bagian Ketiga Susunan Organisasi

BAPEDALDA Tingkat I

Pola Minimal

Pasal 7

1. Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat I Pola Minimal terdiri dari:

a. Sekretariat;

b. Bidang Pengawasan dan pengendalian;

c. Bidang Pemantauan dan Pemulihan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat I Pola Minimal sebagaimana tercantum pada Lampiran II Keputusan ini.

Paragraf 1 Sekretariat

Pasal 8

1. Sekretariat adalah unsur pembantu Pimpinan di bidang pembinaan Administrasi.

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 9

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan perlengkapan serta pemberian pelayanan teknis dan administrasi kepada Kepala dan semua unsur di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I serta melakukan proses administrasi penegakan peraturan perundang-undangan di bidang Lingkungan Hidup.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

4/29

Pasal 10

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 9, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan;

b. melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup;

c. pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, periengkapan, kerumahtanggaan, dan keuangan.

Pasal 11

1. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Program;

b. Sub Bagian Hukum;

c. Sub Bagian Umum.

2. Sub Bagian-Sub Bagian termasuk pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 12

1. Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan program Pengendalian Dampak Lingkungan dan Penyusunan Informasi Lingkungan.

2. Sub Bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan proses administrasi penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

3. Sub bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, dan kerumahtanggaan serta serta pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala dan semua unit organisasi dilingkungan BAPEDALDA Tingkat I.

Paragraf 2 Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pasal 13

1. Bidang Pengawasan dan Pengendalian adalah unsur pelaksana di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

5/29

2. Bidang Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 14

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat I di bidang pengawasan dan pembinaan serta koordinasi pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 15

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 14, Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan;

b. pembinaan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan pengawasan teknis pelaksanaan Amdal;

c. pembinaan pengembangan kelembagaan dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

d. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran;

e. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan;

f. pembinaan dan koordinasi perizinan pembuangan limbah;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 16

1. Bidang Pengawasan dan Pengendalian membawahkan sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi.

2. Seksi-seksi dimaksud ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian.

Paragraf 3 Bidang Pemantauan dan Pemulihan

Pasal 17

1. Bidang Pemantauan dan Pemuiihan adalah unsur pelaksana dibidang pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

2. Bidang Pemantauan dan pemulihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

6/29

Pasal 18

Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat I di bidang pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

Pasal 19

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 18, Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengawasan dalam pencegahan, pemantauan pelestarian serta pemulihan kualitas lingkungan;

b. pembinaan dan koordinasi petaksanaan pemantauan dan pencegahan pencemaran;

c. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 20

1. Bidang pemantauan dan Pemulihan terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi.

2. Seksi-seksi tersebut pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan.

Bagian Keempat Susunan Organisasi

BAPEDALDA Tingkat I

Pola Maksimal

Pasal 21

1. Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat I Pola Maksimal terdiri dari :

a. Sekretariat.

b. Bidang Pengembangan Kapasitas.

c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan.

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian.

e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional. KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

7/29

2. Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat I Pola Maksimal sebagaimana tercantum pada Lampiran III Keputusan ini.

Paragraf 1 Sekretariat

Pasal 22

1. Sekretariat adalah unsur pembantu Pimpinan di bidang pembinaan administrasi.

2. Sekretahat dipimpin oleh seorang Sekreatris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 23

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan ketatalaksanaan izin, kerumahtanggaan, kepegawaian, perlengkapan dan pemberian pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala dan semua unsur di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

Pasal 24

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 23, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan.

b. pengelolaan administrasi keuangan.

c. pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatalaksanaan, peralatan/perlengkapan, kepegawaian dan kerumahtanggaan.

d. melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup.

Pasal 25

1. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Program.

b. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Bagian Umum.

d. Sub Bagian Hukum.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

8/29

2. Sub Bagian-Sub Bagian tersebut pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Pasal 26

1. Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan.

2. Sub Bagian Keuangan menyiapkan bahan dan menyusun anggaran serta melakukan pengelolaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan.

3. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, perlengkapan, kepegawaian, dan kerumahtanggaan.

4. Sub bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan, melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan Peraturan Perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

Paragraf 2 Bidang Pengembangan Kapasitas

Pasal 27

1. Bidang Pengembangan Kapasitas adalah unsur pelaksana di bidang pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan.

2. Bidang Pengembangan Kapasitas dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 28

Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat I di bidang pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 29

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 28, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengembangan kelembagaan dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

b. pembinaan pengembangan kelembagaan pengelola lingkungan hidup;

c. pembinaan pengembangan kapasitas pengelola lingkungan hidup;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

9/29

Pasal 30

1. Bidang Pengembangan Kapasitas terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Seksi.

2. Seksi-seksi dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas.

Paragraf 3 Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan

Pasal 31

1. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan adalah unsur pelaksana di bidang pengembangan dan pengendalian teknis AMDAL.

2. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 32

Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat I di bidang pembinaan dan pengendalian teknis AMDAL.

Pasal 33

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 32, Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis AMDAL;

b. pembinaan dan pengendalian teknis AMDAL;

c. pengkajian hasil pelaksanaan AMDAL;

d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan AMDAL;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 34

1. Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Seksi.

2. Seksi-seksi dimaksud ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

10/29

Paragraf 4 Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pasal 35

1. Bidang Pengawasan dan Pengendalian adalah unsur pelaksana di bidang pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan.

2. Bidang Pengawasan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 36

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat I di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 37

Untuk menyelengggarakan tugas-tugas tersebut pada Pasal 36, Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan;

b. pembinaan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan pengawasan teknis petaksanaan AMDAL;

c. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran;

d. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan;

e. pembinaan dan koordinasi perizinan pembuangan limbah;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 38

1. Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi.

2. Seksi-seksi dimaksud ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian.

Paragraf 5 Bidang Pemantauan dan Pemulihan

Pasal 39

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

11/29

1. Bidang Pemantauan dan Pemulihan adalah unsur pelaksanaan di bidang pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

2. Bidang Pemantauan dan Pemulihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 40

Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDAL Tingkat I di bidang pemantauan pengendalian dampak lingkungan dan pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan.

Pasal 41

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 40, Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

b. pembinaan dan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan;

c. pembinaan dan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oteh Kepala.

Pasal 42

1. Bidang Pemantauan dan Pemulihan terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Seksi.

2. Seksi-seksi dimaksud ayat (1) masing-masing di pimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan.

Paragraf 6 Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 43

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis BAPEDAL Tingkat I sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan.

Pasal 44

1. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 43 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai sesuai dengan keahliannya.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

12/29

2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA Tingkat I.

3. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

4. Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN KABUPATEN/KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 45

1. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II selanjutnya disebut BAPEDALDA Tingkat II adalah Perangkat Daerah Tingkat II, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II.

2. BAPEDALDA Tingkat II dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 46

BAPEDALDA Tingkat II mempunyai tugas membantu Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dalam melaksanakan pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 47

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 46, BAPEDALDA Tingkat II mempunyai fungsi :

a. pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

b. pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan pelaksanaan AMDAL;

c. pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. penerapan dan pengawasan pelaksanaan RKL dan RPL serta pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL;

e. penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan;

f. penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat;

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

13/29

g. melakukan urusan kesekretariatan;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oieh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II.

Bagian Kedua Organisasi

Pasal 48

1. Organisasi BAPEDALDA Tingkat II terdiri dari :

a. Pola Minimal.

b. Pola Maksimal.

2. Pola Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan beban kerja sesuai kriteria sebagaimana tercantum pada Lampiran III Keputusan ini.

Bagian Ketiga Susunan Organisasi

BAPEDALDA Tingkat II

Pola Minimal

Pasal 49

1. Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat II Pola Minimal terdiri dari :

a. Sekretariat.

b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian.

c. Seksi Pemantauan dan Pemulihan.

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat II Pola Minimal sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Keputusan ini.

Paragraf 1 Sekretariat

Pasal 50

1. Sekretariat adalah unsur Pembantu Pimpinan di bidang pembinaan admisnistrasi.

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

14/29

Pasal 51

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala dalam melaksanakan penyusunan program, pembinaan administrasi yang meliputi pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumah tanggaan, memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala dan Satuan Organisasi di lingkungan BAPEDALDA Tingkat II, serta melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

Pasal 52

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 51, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan;

b. melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup;

c. pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keuangan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 53

1. Sekretariat terdiri dari :

a. Urusan Program.

b. Urusan Hukum.

c. Urusan Umum.

2. Urusan-urusan tersebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Urusan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 54

1. Urusan Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan program pengendalian dampak lingkungan serta penyusunan informasi lingkungan.

2. Urusan Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

3. Urusan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan kerumahtanggaan.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

15/29

Paragraf 2 Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Pasal 55

1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian adalah unsur pelaksana di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan.

2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertangung jawab kepada Kepala.

Pasal 56

Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan, pengawasan dan pengendalian perizinan.

Pasal 57

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 56, Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pengawasan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah;

b. pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

c. pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan;

d. pengawasan dan pengendalian pembuangan limbah;

e. pengawasan dan pengendalian penerapan pelaksanaan RKL dan RPL serta pengendalian teknis AMDAL

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 58

1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Seksi.

2. Sub Seksi-Sub Seksi dimaksud ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian.

Paragraf 3 Seksi Pemantauan dan Pemulihan

Pasal 59

1. Seksi Pemantauan dan Pemulihan adalah unsur pelaksanaan di bidang pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

16/29

2. Seksi Pemantauan dan Pemulihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 60

Seksi Pemantauan dan Pemulihan bertugas melaksanakan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan serta melakukan analisa dan evaluasi, penyuluhan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan, pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

Pasal 61

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 60, Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pemantauan kuaiitas lingkungan;

b. pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

c. analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan, pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat;

e. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 62

1. Seksi Pemantauan dan Pemulihan terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Seksi.

2. Sub Seksi-Sub Seksi dimaksud ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pemantauan dan Pemulihan.

Bagian Keempat Organisasi BAPEDALDA Tingkat II

Pola Maksimal

Pasal 63

1. Sususnan Organisasi BAPEDALDA Tingkat II Pola Maksimal terdiri dari :

a. Sekretariat;

b. Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan;

c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

d. Seksi Pemantauan dan Pemulihan;

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

17/29

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA Tingkat II Pola Maksimal sebagaimana tercantum pada Lampiran V Keputusan ini.

Paragraf 1 Sekretariat

Pasal 64

1. Sekretariat adalah unsur pembantu Pimpinan di bidang pembinaan administrasi.

2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 65

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala dalam melaksanakan penyusunan program, pembinaan adminstrasi yang meliputi pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan, memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala dan seluruh Satuan Organisasi di lingkungan BAPEDALDA Tingkat II dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

Pasal 66

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 65, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program pengendatian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan;

b. melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian dampak lingkungan;

c. pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keuangan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 67

1. Sekretariat terdiri dari :

a. Urusan Program;

b. Urusan Hukum;

c. Urusan Umum.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

18/29

2. Urusan-urusan tersebut pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Urusan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 68

1. Urusan Program mempunyai tugas menyiapkan bahan dan koordinasi penyusunan program pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan.

2. Urusan Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

3. Urusan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan kerumahtanggaan.

Paragraf 2 Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan

Pasal 69

1. Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan adalah unsur pelaksana di bidang analisis pencegahan dampak lingkungan.

2. Seksi Analisis Pencegahan Dampak lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 70

Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL, melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 71

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 70, Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pengendalian teknis pelaksanaan AMDAL;

b. pelaksanaan pengembangan kapasitas dan kelembagaan pengendalian dampak lingkungan;

c. pemantauan penerapan RKL dan RPL serta analisa dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

19/29

Pasal 72

1. Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Seksi.

2. Sub Seksi-Sub Seksi dimaksud ayat (1) masing-masing dipimpin oleh Seorang Kepala Sub Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan.

Paragraf 3 Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Pasal 73

1. Seksi Pengawasan dan Pengendalian adalah unsur pelaksana di bidang pengawasan lingkungan dan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan.

2. Seksi Pengawasan dan Pengendalian dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala.

Pasal 74

Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengawasan pengendalian dampak lingkungan serta pengawasan dan pengendalian perijinan pembuangan limbah.

Pasal 75

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 74, Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

b. pencegahan dan penanggulangan pencemaran air, udara dan tanah;

c. pencegahan penanggulangan kerusakan lingkungan;

d. pengawasan dan pengendalian perijinan pembuangan limbah;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 76

1. Seksi Pengawasan dan pengendalian terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 (empat) Sub Seksi.

2. Sub Seksi-Sub Seksi dimaksud ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian.

Paragraf 4 Seksi Pemantauan dan Pemulihan

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

20/29

Pasal 77

1. Seksi Pemantauan dan Pemulihan adalah unsur pelaksana di bidang pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

2. Seksi Pemantauan dan Pemulihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

Pasal 78

Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan.

Pasal 79

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 78, Seksi Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pemantauan lingkungan;

b. pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan;

c. penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.

Pasal 80

1. Seksi Pemantauan dan Pemulihan terdiri dari sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Sub Seksi.

2. Sub Seksi-Sub Seksi dimaksud ayat (1), masing-masing dipimpin oleh Seorang Kepala Sub Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pemantauan dan Pemulihan.

Paragraf 5 Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 81

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA Tingkat II sesuai dengan bidang keahlian.

Pasal 82

1. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 81 terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.

2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

21/29

Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA Tingkat II.

3. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

4. Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 83

1. Kepala BAPEDALDA Tingkat I dan Kepala BAPEDALDA Kotamadya diangkat dan diberhentikan oleh Gubemur Kepala Daerah Tingkat I setelah memenuhi syarat administratif dan kualifikasi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan atau pejabat yang ditunjuk serta mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri.

2. Kepala BAPEDALDA Tingkat II diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II setelah memenuhi syarat administratif dan kualifikasi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oieh Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan atau pejabat yang ditunjuk serta mendapat persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

3. Pimpinan Unit lain di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I dan BAPEDALDA Kotamadya diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I atas usul Kepala BAPEDALDA Tingkat I dengan memperhatikan pedoman kualifikasi teknis dari Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

4. Pimpinan Unit lain di lingkungan BAPEDALDA Tingkat II diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II atas usul Kepala BAPEDALDA Tingkat II dengan memperhatikan pedoman kualifikasi teknis dari Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

BAB V TATA KERJA

Pasal 84

Semua Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Kotamdaya dan BAPEDALDA Tingkat II dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

22/29

Pasal 85

Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Kotamadya dan BAPEDALDA Tingkat II berkewajiban memimpin bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 86

1. Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Kotamadya dan BAPEDALDA Tingkat II wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya.

2. Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan Unit Kerja dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan.

3. Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 87

1. Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap Pimpinan Unit Kerja mengadakan rapat berkala.

2. Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan.

Pasal 88

Hubungan kerja antara Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Kotamadya dan BAPEDALDA Tingkat II dengan kelompok Jabatan Fungsional diatur oleh Kepala.

Pasal 89

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah secara teknis dibina oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, secara umum dibina oleh Menteri Dalam Negeri dan secara operasional dibina oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 90

1. Organisasi BAPEDALDA Tingkat I dan BAPEDALDA Kotamadya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I dan berlaku setelah mendapat pengesahan Menteri Dalam Negeri.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

23/29

2. Organisasi BAPEDALDA Tingkat II ditetapkan dengan Peraturan daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dan berlaku setelah mendapat pengesahan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

3. Kriteria penentuan Pola Organisasi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BAPEDALDA Kotamadya sama dengan Kriteria, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BAPEDALDA Tingkat II.

4. Perubahan susunan organisasi BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Tingkat II dan BAPEDALDA Kotamadya sebagaimana dimaksud pada Pasal 90 ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh menteri Dalam negeri setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BAPEDAL dan persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab dibidang Pendayagunaan Aparatur Negara.

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 91

Dengan dibentuknya BAPEDALDA Tingkat I, BAPEDALDA Tingkat II dan BAPEDALDA Kotamadya, maka Organisasi dan Tatakerja Biro Bina Lingkungan Hidup pada Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat I, Bagian Lingkungan Hidup pada Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II dan Sekretariat Kotamadya perlu di tata kembali selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah ditetapkannya Keputusan ini.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 92

Dengan berlakunya keputusan ini maka, segala ketentuan yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 93

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JAKARTA pada tanggal 5 Juni 1996 MENTERI DALAM NEGERI,

ttd.

MOH. YOGIE S.M.

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

24/29

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 98 Th. 1996 TANGGAL : 5 Juni 1996

KRITERIA PENENTUAN POLA ORGANISASI BAPEDALDA TINGKAT I DAN BAPEDALDA TINGKAT II

A. Kriteria Penentuan Pola Organisasi BAPEDALDA Tingkat I Jumlah Skor = 1000

I. Kriteria Umum Jumlah Skor = 300

1. Luas Wilayah = 100 Skor

a. < 50.000 km2 = 20 Skor

b. 50.000 2 - 75.000 2 = 60 Skor

c. > 75.000 2 = 100 Skor

2. Jumlah Penduduk = 100 Skor

a. < 3.000.000 jiwa = 20 Skor

b. 3.000.000 - 5.000.000 jiwa = 60 Skor

c. > 5.000.000 jiwa = 100 Skor

3. Jumlah Daerah Bawahan = 100 Skor

a. < 6 Kabupaten/Kotamadya = 20 Skor

b. 6 s/d 15 Kabupaten/Kotamadya = 60 Skor

c. > 15 Kabupaten/Kotamadya = 100 Skor

II. Kriteria Teknis Jumlah Skor = 400

1. Prosentase Kerusakan Lingkungan = 100 Skor

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

25/29

a. < 10 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 100 Skor

2. Prosentase Pencemaran Lingkungan = 100 Skor

a. < 10 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 100 Skor

3. Prosentase Kerusakan Ekosistem = 100 Skor

a. < 10 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 26 % = 100 Skor

4. Prosentase Jumlah Penduduk Yang Terkena Dampak = 100 Skor

a. < 10 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 100 Skor

III. Kriteria Penduduk Jumlah Skor = 200

1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)/Tahun = 50 Skor

a. < 15 Milyar = 20 Skor

b. 15 s/d 25 Milyar = 35 Skor

c. > 25 Milyar = 50 Skor

2. Jumlah Pegawai Kualifikasi Lingkungan = 50 Skor

a. < 5 personal = 20 Skor

b. 5 - 10 personil = 35 Skor

c. > 10 personif = 50 Skor

3. Jumlah Laboratorium Pusat Penelitian = 50 Skor

a. < 5 Laboratorium/Pusat Penelitian = 20 Skor

b. 5 - 10 Laboratorium/Pusat Penelitian = 35 Skor

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

26/29

c. > 10 Laboratorium/Pusat Penelitian = 60 Skor

4. Status Gedung/Kantor Yang Digunakan = 50 Skor

a. Sewa 25 Skor

b. Milik Pemerintah Daerah = 50 Skor

IV. Kriteria Khusus Jumlah Skor = 100

1. Wilayah Taman Mini Nasional/Suaka Alam = 25 Skor

2. Wilayah Perbatasan Antar Negara = 25 Skor

3. Wilayah Pengembangan Industri = 25 Skor

4. Wilayah Pengembangan Pertanian dan Perkebunan = 25 Skor

B. Kriteria Penentuan Pola Organisasi BAPEDALDA Tk. II Jumlah skor = 1000

I. Kriteria Umum Jumlah Skor = 300

1. Luas Wilayah = 100 Skor

a. < 25.000 2 = 20 Skor

b. 25.000 2 - 50.000 2 = 60 Skor

c. > 50.000 2 = 100 Skor

2. Jumlah Penduduk = 100 Skor

a. < 1.000.000 jiwa = 20 Skor

b. 1.000.000 - 3.000.000 jiwa = 60 Skor

c. > 3.000.000 jiwa = 100 Skor

3. Jumlah Daerah bawahan = 100 Skor

a. < 4 Kecamatan = 20 Skor

b. 4 s/d 10 Kecamatan =60 Skor

c. > 1 0 Kecamatan =100 Skor

II. Kriteria Teknis Jumlah Skor = 400

1. Prosentase Kerusakan Lingkungan 100 Skor

a. < 10 % =20 Skor

b. 10 % - 25 % =60 Skor KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

27/29

c. > 25 % = 100 Skor

2. Prosentase Pencemaran Lingkungan = 100 Skor

a. < 1 0 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 100 Skor

3. Prosentase Kerusakan Ekosistem = 100 Skor

a. < 10 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 100 Skor

4. Prosentase Jumlah Penduduk Yang Terkena Dampak =100 Skor

a. < 1 0 % = 20 Skor

b. 10 % - 25 % = 60 Skor

c. > 25 % = 50 Skor

III. Kriteria Pendukung Jumlah Skor = 200

1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) / Tahun 50 Skor

a. < 5 Milyar = 20 Skor

b. 5 s/d 15 Milyar = 35 Skor

c. > 15 Milyar = 50 Skor

2. Jumlah Pegawai Kualifikasi Lingkungan 50 Skor

a. < 3 personil = 20 skor

b. 3 - 6 personil = 35 Skor

c. > 6 personil = 50 Skor

3. Jumlah Laboratorium Pusat Penelitian = 50 Skor

a. < 2 Laboratorium/Pusat Penelitian = 20 Skor

b. 2 - 5 Laboratorium/Pusat Penelitian = 35 Skor

c. > 5 Laboratorium/Pusat Penelitian = 50 Skor

4. Status Gedung/Kantor Yang Digunakan = 50 Skor

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

28/29

a. Sewa = 25 Skor

b. Milik Pemerintah Daerah = 50 Skor

IV. Kriteria Khusus Jumlah Skor 100

1. Wilayah Taman Nasionai/Suaka Alam = 25 Skor

2. Wilayah Perbatasan Antar Negara = 25 Skor

3. Wilayah Pengembangan Industri = 25 Skor

4. Wilayah Pengembangan Pertanian dan Perkebunan = 25 Skor

C. Skor Penentuan Pola Organisasi

1. Propinsi Daerah Tingkat I

a. < 500 Pola Minimal.

b. > 500 Pola Maksimal.

2. Kab/Kotamadya Daerah Tingkat II

1. < 500 Pola Minimal.

2. > 500 Pola Maksimal.

MENTERI DALAM NEGERI

ttd.

MOH. YOGIE S.M.

SK MENDAGRI NO. 98 TAHUN 1996

KEPMEN - 98/MENDAGRI/1996

29/29