Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

download Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

of 6

Transcript of Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    1/6

    Mentari pagi memancarkan sinarnya dengan gagah. Aku

    tersenyum melihat keluargaku sibuk menata beberapa

    perabotan. Ibuku dari tadi perkataan yang muncul darinya

    hanyalah pertanyaan-pertanyaan, "Pak ini sebaiknya

    ditaruh di mana ya, Pak?" Ibu, ibu engkau memangbegitu. Selalu ingin yang terbaik buat keluarga, meski

    kadang caranya juga membuat jengkel bapak dan juga

    diriku sendiri.

    Aku bisa memahami mengapa kedua orangtuaku begitu

    senang dan semangatnya akhir-akhir ini. Aku adalah anak

    tunggal mereka. ak lama lagi aku akan seperti mereka.

    !a, aku akan mengakhiri masa sendiriku dengan

    meminang gadis pilihan ibuku.

    ika harus jujur, sebenarnya aku belum mau menikahsecepat ini. Aku masih ingin menjalani dan menikmati

    masa-masa sendiriku bersama teman-temanku. api ibu

    selalu saja memaksaku untuk segera menikah. #atanya

    beliau sudah ingin punya cucu seperti saudaranya yang

    setiap hari rumahya ramai dengan canda dan ta$a dari

    anak-anak dan cucu-cucu mereka. Aku pun sadar dan

    mengerti mengapa Ibu seperti itu, begitu getolnya

    menyuruhku untuk menikah, usia ibu sudah mele$ati

    kepala empat. Ibu yang dulu tampak muda dan cantik

    harus aku akui seiring berjalannya $aktu, kini $ajahnya

    sudah tampak lebih tua. %ambut beliau yang dulunya

    hitam seluruhnya, kini ada dua $arna yang

    mendominasinya, ya hitam dan putih.

    &i usiaku yang menginjak '( tahun rasanya tidak ada

    alasan lagi bagiku untuk tidak memenuhi permintaan dari

    Ibu. ika %asulullah menikah dengan #hadijah pada usia

    ') tahun. Maka usiaku sudah le$at satu tahun.

    Ibu*Ibu engkau yang sudah kepingin melihat putramu

    menikah, tak juga memberi kesempatan bagiku untukmemilih perempuan yang aku cinta.

    +San, Ibu punya calon untukmu, insya Allah anaknya

    sholehah dan yang pasti kau kenal dia.

    Peryataan ibu yang membuatku kaget bukan kepalang

    ketika itu, ku ja$ab petanyaan yang sepertinya serius itu,

    +Siapa u? tanyaku sambil tersenyum.

    +Sudah pokoknya kamu manut ibu saja. a$ab ibusambil tersenyum pula.

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    2/6

    +alah niki yang nikah kulo atau Ibu nggih, saya kok

    ndak diberi tahu..heheh?

    #u ja$ab begitu, ibu bukannya marah, tambah tersenyum

    dan menyindirku, sungguh aku merasa menjadi manusia

    yang beruntung mempunyai ibu seperti beliau, tak pernahibu memarahiku, setiap mengingatkan diriku, beliau

    selalu menggunakan kata-kata yang halus yang membuat

    aku tak pernah sanggup untuk membantah ataupun

    mendebatnya. Ibu, benarlah jika kedudukanmu ibarat

    uhan di dunia, surga ada di telapak kakimu. %idla Allah

    tergantung ridlamu, dan murka Allah juga tergantung

    murkamu. Ibu engkaulah cahaya kehidupan yang tak

    pernah padam oleh pekatnya kegelapan.

    +/ha kamu sudah ada calon tah, San? lagi-lagi ibu

    bertanya.

    +#alau calon pasti belum bu, tapi kalau bayangan sorang

    istri sudah..hehhe.

    +#amu itu, nikah kok pakai bayangan-bayangan segala,

    ya itu namanya ndak jelas, sudah pokok0e nurut ibu San,

    ibu sudah pengin melihat kamu berkeluarga dan punya

    anak, nanti ibu bisa menggendong cucu.

    ak kuasa lagi aku membantah Ibu, dari sudut matannya

    yang terdalam, rasanya ibu benar-benar menginginkanku

    untuk segera menikah, ibu ingin segera punya cucu.

    +Inggih-inggihu, Ihsan nurut sama Ibu, tapi mboten

    salah tah nek ihsan tahu siapa perempuan yang akan

    menjadi isteri Ihsan kelak?

    +!a, tentu San esok lusa Ibu, apak dan kamu insya

    Allah akan pergi ke rumah calon isterimu itu untuk

    melamarnya.

    111

    Air mataku meleleh mengingat sepenggal kisah hidup

    yang pernah aku alami itu. Angin yang berhembus pelan

    seolah mendukungku untuk menangis. #embali larut

    dalam kenangan hidup itu.

    Aku sadar bah$a perempuan yang akan menjadi isteriku

    itu adalah 2mmi /athi3ah, tentu aku mengenalnya. &ia

    adalah teman sekolahku sejak MI sampai Ms dulu,

    setelah lulus Ms kabar yang aku terima /athi3ahmelanjutkan pendidikannya di salah satu pesantren di

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    3/6

    #ediri, setelah itu aku jarang mendengar lagi mengenai

    dirinya. #ami tinggal di desa yang berbeda, meski masih

    dalam satu kecamatan. Pertemuan dengan dirinya saat

    lamaran yang lalu, masih saja membekas di hatiku.

    ampaknya ada sesuatu yang mangganggu pikiranku,

    sepertinya ia tidak suka terhadap diriku. SMS yang akukririm kepadanya sering dibalas sekenanya.

    #egalauan hatiku ini sudah aku sampaikan kepada Ibu

    dan apak, tapi ja$abannya selalu sama, 4Itu hanya

    perasaanmu saja. 5ntahlah, aku adalah tipe lelaki

    pemalu, meski ia calon isteriku aku tak berani menelpon

    atau sms yang berlebih kecuali hanya bertegur sapa dan

    anya bagaimana kabarnya, sedang apa. Itulah kata yang

    sering aku gunakan ketika sms dengan /athi3ah. api

    balasan yang ku terima sering membuatku kece$a.

    6ari ini dari jarak pernikahanku dengan /athi3ah tinngal

    beberapa hari saja. &an aku mendengar kabar yang

    meluluhlantakkan hatiku, dugaan dan kegalauan pikiranku

    selama ini terja$ab semuanya hari ini. /athi3ah pergi

    meninggalkan rumah bersama dengan seorang lelaki.

    #abar yang aku dengar laki-laki yang bersamanya itu

    adalah temannya dulu. Mereka saling suka, tapi orangtua

    /athi3ah tidak setuju dengan lelaki itu. Ibuku shock berat

    mendengar kabar itu, begitu pula bapakku meski beliau

    tampak lebih biasa, tapi sebenarnya beliau juga sangat

    terpukul, sementara aku sulit untuk melukiskan

    bagaimana perasaanku saat itu.

    111

    #enangan yang membuat air mataku bercucuran.

    Sebenarnya hal yang paling membuat diriku sedih

    bukanlah karena aku tidak jadi menikah dengan /athi3ah,

    tidak, sama sekali tidak. api semenjak peristi$a itu, ibu

    yang sangat aku cintai dan sayangi itu kini sering sakit-

    sakitan. Sejak itu pula Ibu tak pernah memaksaku lagiuntuk segera menikah lagi. Pesan ibu hanya kalau aku

    sudah punya pilihan segera mengabari beliau, hanya itu.

    +Ada apa San, ada masalah lagi? terdengar suara di

    sebelahku. Segera ku usap mataku yang basah.

    +7dak /ek, biasa sudah satu minggu lebih ndak pulang,

    kangen sama ibu.

    /ek /ukman, saudara Ibuku, ia adalah seorang lelaki yang

    kuat dan tahan banting. &ulu sebelum menjadi ustad8tenar di kota Pahla$an ini, beliau memulai semuanya dari

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    4/6

    nol. 6ijrah ke kota metropolis tidak memba$a apa-apa

    kecuali keyakinan bah$a akan berhasil di kota ini. &an

    kini terbukti setelah beberapa ahun di Surabaya /ek

    /ukman menjadi 2stad8 yang cukup dikenal di Surabaya.

    Ia sering khutbah dan mengisi ceramah di masjid-masjid.

    &i Surabaya ini sambil menyelesaikan S'-ku akumencoba mengubur kenangan-kenangan lama itu. Setelah

    kejadian itu Ibu mengi8inkan aku untuk mengambil S'

    yang semua biayanya aku dapatkan dari sekolah tempat

    aku mengajar di desaku. ak apa bagiku meski setiap satu

    minggu sekali aku harus pulang ke untuk menghilangkan

    rasa kengen dan rinduku terhadap ibu dan bapakku. Sore

    ini di tengah gerimis tipis /ek /ukman membuyarkan

    pengembaraan lamunanku.

    +7dak usah dipikir San kejadian yang lalu, sekarang tatap

    masa depanmu. odohmu menantimu. Masih banyakperempuan solehah yang menantimu insya Allah. /ek

    /ukman menasehatiku sambil memegang pundakku.

    +7dak /ek hanya merenung biasa saja. a$abku sambil

    ku arahkan pndanganku ke /ek /ukman.

    +!a sudah, /ek mau minta tolong kepadamu San.

    +Nopo niku?

    +esok /ek ada undangan ceramah, kemarin /ek ada

    rencana mau ke rumah Pak 6. 6amdan, beliaunya tadi

    sudah tak hubungi bah$a saya tidak bisa datang ke

    rumahnya hari ini kalau kamu ndak keberatan /ek mau

    minta tolong supaya kamu antarkan buku beliau yang /ek

    pinjam beberapa $aktu yang lalu.

    +!a /ek, saya siap mengantarkan insya Allah.

    11

    Surabaya, kota yang mungkin tak lama lagi akan menjadi

    seperti Ibu #ota akarta, macet. ak terhitung

    banyaknya lalu lalang kendaraan. Aku yang belum

    terbiasa berkendara di jalanan yang penuh seperti ini,

    kadang merasa takut. api beruntung aku tidak perlu

    mencari alamat yang diberikan lek /ukman ini dengan

    rumit. #arena beberapa $aktu lalu aku pernah ikut

    pengajian /ek /ukman di Masjid yang tak jauh dari

    rumah Pak 6. 6amdan, setelah nanti tiba di Masjid itu

    aku tinggal bertanya pada orang-orang di sekitar situ.

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    5/6

    l. Melati II no. 9:, tepat berada di depanku. %umah yang

    sederhana rapi dan bersih. Aku ucapkan salam dan ku

    ketuk pintu. &ua kali tak kunjung ada ja$aban dari dalam

    rumah. #etiga pun juga. Akhirnya aku coba sekali lagi

    mengucapkan salam dan mengetuk pintu. ika memang

    tidak ada ja$aban rasanya sebaiknya aku harus kembalipulang.

    +Assalamualaikum**

    +a alaikum salam, nggihsebenatar erdengar suara

    lembut dari dalam rumah. Sambil menunggu dibukakan

    pintu ke lemparkan pandanganku di sekitar rumah Pak

    6amdan ini. ampaknya $arga di sini peduli dengan

    lingkungannya. Mulai dari masjid tadi aku jumpai hampir

    di setiap teras rumah ada pohon mangga dan juga bunga-

    bunga yang cukup lebat. alanannya juga cukup bersih.

    +Maa3 ada apa Mas**? Suara lembut tadi terdengar

    jelas di dekatkku, aku segera menoleh, sekejap aku

    terpaku diam, memandang $ajah yang harus aku akui

    membuat hatiku berdesir lembut. &i depanku seorang

    gadis berjilbab hijau, $ajahnya begitu mena$an. ilbab

    hijau membuat $ajah perempuan yang ada di hadapanku

    ini bak purnama di kegelapan malam.

    +5**ini saya keponakannya /ukman teman Pak 6.

    6amdan, saya mengantar buku eliau. a$abku sedikit

    kikuk sambil menyodorkan buku yang aku ba$a.

    +;h..2stad8 /ukman, nggih monggo masuk Mas, apak

    sedang mandi ini.

    +erima kasih banyal, saya langsung pamit aja Mbak, ada

    urusan lain soalnya. a$abku sambil mencuri

    memandang $ajah anggun itu.

    ;h...gitu, terimakasih banyak ya Mas, oh ya, mas siapanamanya? tanyanya sambil tersenyum.

    Melihat senyumnya meski tak lama, harus aku akui hatiku

    yang tadi berdesir lembut kini sepertinya tak hanya

    sebatas itu. Apa ini dosa, ah aku hanya manusia biasa.

    %asanya $ajar jika hatiku berdesir dan sepertinya ada

    perasaan yang tak biasa yang merasuk di hatiku dengan

    perempuan yang tepat berada di hadapanku ini.

    7ama saya Ihsan Mbak, kalau nama Mbak?

  • 7/25/2019 Mentari Pagi Memancarkan Sinarnya Dengan Gagah

    6/6

    7ama saya

    1Mohon Saran dan #ritiknya.......dan Masukannya

    sebaiknya bagaimana Antara Ihsan dan