Menstruasi (Materi Biologi)

3
Menstruasi Pada siklus ovulasi, sel telur yang tidak dibuahi harus dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan dengan pendukung implantasi bayi di dinding rahim, yaitu endometrium. Proses peluruhan dinding rahim dan dibuangnya sel telur yang tidak dibuahi ini, disebut menstruasi. Secara hormonal, proses ini diawali dengan diproduksinya hormon gonadotropin ( gonadotropin releasing hormone ) yang akan memerintahkan pituitari untuk menghasilkan hormon FSH (folikel stimulating hormone ) dan LH (luteinizing hormone ). FSH dan LH ini akan menginisiasi (merangsang) pembentukan folikel tempat pematangan sel telur di dalam ovarium. Folikel yang berkembang akan menghasilkan hormon estrogen. FSH, LH, dan hormon estrogen akan berpengaruh terhadap pematangan sel telur selama lebih kurang dua minggu hingga tiba waktu ovulasi. Estrogen yang dihasilkan akan berpengaruh pada perkembangan folikel, merangsang pembentukan endometrium, serta merangsang diproduksinya FSH dan LH lebih banyak. Hormon FSH dan LH yang melimpah di hari ke-12 siklus menstruasi akan memengaruhi masa meiosis II hingga terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi di hari ke-14 dan pada waktu ini seorang wanita dikatakan berada dalam keadaan subur. Masa subur tersebut berlangsung selama lebih kurang 24 jam saja. Folikel yang telah ditinggalkan oleh sel telur disebut badan kuning atau corpus luteum yang menghasilkan hormon estrogen serta progesteron.

Transcript of Menstruasi (Materi Biologi)

Page 1: Menstruasi (Materi Biologi)

Menstruasi

Pada siklus ovulasi, sel telur yang tidak dibuahi harus dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan

dengan pendukung implantasi bayi di dinding rahim, yaitu endometrium. Proses peluruhan

dinding rahim dan dibuangnya sel telur yang tidak dibuahi ini, disebut menstruasi.

Secara hormonal, proses ini diawali dengan diproduksinya hormon gonadotropin ( gonadotropin

releasing hormone ) yang akan memerintahkan pituitari untuk menghasilkan hormon FSH

(folikel stimulating hormone ) dan LH (luteinizing hormone ). FSH dan LH ini akan menginisiasi

(merangsang) pembentukan folikel tempat pematangan sel telur di dalam ovarium. Folikel yang

berkembang akan menghasilkan hormon estrogen.

FSH, LH, dan hormon estrogen akan berpengaruh terhadap pematangan sel telur selama lebih

kurang dua minggu hingga tiba waktu ovulasi. Estrogen yang dihasilkan akan berpengaruh pada

perkembangan folikel, merangsang pembentukan endometrium, serta merangsang diproduksinya

FSH dan LH lebih banyak. Hormon FSH dan LH yang melimpah di hari ke-12 siklus menstruasi

akan memengaruhi masa meiosis II hingga terjadi ovulasi.

Ovulasi terjadi di hari ke-14 dan pada waktu ini seorang wanita dikatakan berada dalam keadaan

subur. Masa subur tersebut berlangsung selama lebih kurang 24 jam saja. Folikel yang telah

ditinggalkan oleh sel telur disebut badan kuning atau corpus luteum yang menghasilkan hormon

estrogen serta progesteron.

Page 2: Menstruasi (Materi Biologi)

Kedua hormon ini bekerja menghambat sintesis FSH dan LH sehingga jumlahnya menjadi lebih

sedikit. Selain itu, mengakibatkan penghambatan pematangan folikel lain di ovarium. Estrogen

dan progesteron bersama-sama mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding

endometrium hingga mencapai ketebalan 5 mm. Jika tidak terjadi kehamilan atau fertilisasi,

corpus luteum akan berdegenerasi sehingga produksi estrogen dan progesteron menurun. Jika

kedua hormon ini menurun, tidak ada lagi yang mempertahankan keberadaan endometrium

sehingga endometrium mengalami degenerasi. Proses ini terjadi di hari ke-27 atau 28 dan

terjadilah menstruasi.

Dengan hilangnya estrogen dan progesteron, hormon gonadotropin dengan leluasa dapat

memerintahkan pituitari hipofisis untuk kembali memproduksi FSH dan LH dan memulai siklus

menstruasi kembali.

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum

menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan

progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya

endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.

Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon

pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk

mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan

folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.

Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.

Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat

basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung

kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.

Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan

LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit

sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Page 3: Menstruasi (Materi Biologi)

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus

menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi

berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan

berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan

masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.

Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan

pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk

menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan.