MENJELASKAN KOMPUTERISASI · Garis besar materi dalam modul ini mengkaji tentang pengertian dari...
Transcript of MENJELASKAN KOMPUTERISASI · Garis besar materi dalam modul ini mengkaji tentang pengertian dari...
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 1
MENJELASKAN KOMPUTERISASI
KEARSIPAN
Untuk Sma/Mak Kelas Xi Kurikulum
2013
DISUSUN OLEH
YUSNIA DWI KURNIASARI
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 2
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan
Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Yang dibina oleh Drs. H.
Mohammad Arief, M.Si
Oleh:
Yusnia Dwi Kurniasari (150412601677)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PRODI
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
NOVEMBER 2017
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 3
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Administrasi Humas dan
Keprotokolan dengan judul “Menguraikan Sistematika Penulisan Laporan
Pertemuan”, untuk dipergunakan di sekolah menengah kejuruan (SMK) . Penulisan modul ini dimaksudkan untuk mengarahkan siswa belajar
menguasai kompetensi serta sebagai panduan guru dalam kegiatan belajar mengajar
di sekolah, supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penyusunan
modul ini disesuaikan dengan kurikulum 2013 untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan program sekolah berbasis pada kebutuhan dan potensi wilayah,
dengan tetap mengikuti yang tetap ditetapkan secara nasional. Garis besar materi dalam modul ini mengkaji tentang pengertian dari notula,
bentuk dari catatan pertemuan, fungsi dari catatan pertemuan, teknik dalam
menyusun notula, dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat catatan
pertemuan.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimasih sebesar-besarnya kepada:
Bapak Drs. Mohammad Arief M.Si selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran yang telah
membimbing penyusunan modul ini. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian modul ini sehingga
dapat selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa modul ini kurang sempurna. Oleh sebab itu
segala kritik dan saran diharapkan dari pihak manapun. Semoga modul ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan atas saran dan kritikannya penulis
mengucapkan terimaksaih.
Malang, November
2017
Penulis,
Yusnia Dwi K.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 4
DAFTAR ISI
HALAMAN MODUL..............................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
PETA KEDUDUKAN MODUL..............................................................................................5
1. PENDAHULUAN
A. Deskripsi.............................................................................................................7
B. Persyaratan.........................................................................................................7
C. Petunjuk penggunaan modul..............................................................................7
D. Tujuan akhir.......................................................................................................8
E. Kompetensi........................................................................................................9
F. Cek kemampuan...............................................................................................10
2. KEGIATAN BELAJAR
A. Tujuan...............................................................................................................11
B. Uraian materi....................................................................................................11
C. Rangkuman.......................................................................................................33
D. Tugas................................................................................................................34
E. Tes formatif......................................................................................................34
F. Kunci jawaban tes formatif..............................................................................35
3. EVALUASI
A. Kognitif skill....................................................................................................38
B. Psikootorik skill...............................................................................................39
C. Attitude skill....................................................................................................41
D. Produk benda kerja sesuai keriteria standart...................................................43
E. Batasan waktu yang telah ditetapkan..............................................................44
4. PENUTUP...................................................................................................................45
5. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................46
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 5
PETA KEDUDUKAN MODUL
MATERI KOMPUTERISASI KEARSIPAN
SMK KELAS XI
K.I 3 :
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.D 3.20
Menjelaskan komputerisasi kearsipan
K.D 4.20
Mengoperasikan komputerisasi kearsipan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 6
BAB I
PENDAHULUAN Latar Belakang
Secara umum, paling tidak, terdapat beberapa alasan, pentingnya arsip dan
penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan secara sistemik dan sistimatik. Beberapa alasan
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.
Pertama, bahwa dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mencapai cita-cita nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, arsip sebagai identitas
dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus dikelola dan diselamatkan oleh
negara;
Kedua, bahwa untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya,
menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat, serta
mendinamiskan sistem kearsipan, diperlukan penyelenggaraan kearsipan yang sesuai
dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan oleh suatu sistem
penyelenggaraan kearsipan nasional yang andal;
Ketiga, bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mendukung
terwujudnya penyelenggaraan negara dan khususnya pemerintahan yang baik dan bersih,
serta peningkatan kualitas pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga
negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem
penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan terpadu;
Keempat, bahwa ketentuan dan pengaturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kearsipan masih bersifat parsial dan tersebar dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sehingga perlu diatur secara komprehensif dalam suatu undang-undang
tersendiri;
Kelima, bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional saat ini pada dasarnya belum
bersifat terpadu, sistemik, dan komprehensif yang semuanya tidak terlepas dari
pemahaman dan pemaknaan umum terhadap arsip yang masih terbatas dan sempit oleh
berbagai kalangan, termasuk di kalangan penyelenggara Negara.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 7
A. DESKRIPSI
Kompetensi ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik pada program kearsipan. Kompetensi ini memiliki satu kompetensi dasar (KD) yaitu
Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
Modul ini disiapkan sebagai bahan pembelajaran untuk kompetensi dalam
menjelaskan pengertian Pengetahuan dasar E-document, Pengetahuan prosedur
komputerisasi kearsipan, Kelebihan dan kekurangan komputerisasi kearsipan. Modul ini
sangat penting dipelajari oleh siapa saja khususnya yang bergerak dibidang bisnis dan
manajemen.
B. PRASYARAT
Adapun prasyarat yang harus di tempuh siswa sebelum mempelajari materi di
modul ini adalah siswa harus memahami KD 3.20
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk Peserta Didik
1. Petunjuk Umum
a) Bacalah bahan ajar dengan seksama, terutama bagian instruksi.
b) Pahami tujuan anda mempelajari bahan ajar, sasaran yang diharapkan, tingkat
penguasaan yang diharapkan serta waktu yang ditargetkan.
c) Kerjakanlah tugas dan latihan yang terdapat di dalamnya dengan jujur tanpa
melihat kunci jawaban sebelum anda mengerjakannya.
d) Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari bahan ajar.
e) Laporkan kemajuan anda kepada pendidik sebelum anda melanjutkan ke bahan
ajar selanjutnya.
2. Anda diperbolehkan bertanya kepada pendidik jika dianggap perlu.
3. Usahakan menyelesaikan setiap bahan ajar lebih cepat dari waktu yang ditetapkan.
4. Jika ada bagian yang belum anda pahami, cobalah terlebih dahulu mendiskusikan
dengan teman yang sedang mengerjakan bagian yang sama, sebelum anda bertanya
pada pendidik. Kalau perlu, anda harus berusaha mencari tahu jawabannya pada
sumber yang lain. 5. Tingkat pemahaman minimal yang diharapkan sebesar 75%, jika tingkat penguasaan
anda kurang dari 75%, pelajari materi/ bagian-bagian dari bahan ajar yang belum
anda kuasai, atau mintalah saran-saran dari pendidik. Ikuti ketentuan yang berlaku
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 8
dalam setiap bahan ajar sebelum anda melanjutkan ke bagian lain atau ke bahan ajar
berikutnya.
Untuk Pendidik
1. Pendidik harus menguasai sepenuhnya isi bahan ajar dan mempunyai daftar bagian
bahan ajar yang mungkin sulit bagi peserta didik dan mempersiapkan penjelasan /
jawaban yang diperlukan.
2. Pendidik harus mempunyai catatan posisi dan kemajuan setiap peserta didik dan
sekaligus memikirkan sumber informasi lain yang dapat disarankan kepada peserta
didik.
3. Pendidik hendaknya dapat meningkatkan motivasi peserta didik setiap saat terutama
bagi peserta didik yang berhasil (memberi pujian, penghargaan, hadiah kecil, dll).
4. Sebelum memberikan verifikasi keberhasilan peserta didik, pendidik harus
mengevaluasi keberhasilan peserta didik dengan memberikan pertanyaan,
otomatisasi kantor, test dan sebagainya yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
5. Bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik harus dimulai secara berurutan.
6. Setiap satu bahan ajar selesai, peserta didik harus melaporkannya kepada fasilitator
dan diverifikasi oleh fasilitator melalui tes sederhana, tanya jawab dan sebagainya.
7. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap bahan ajar yang telah
mereka pelajari.
8. Bahan ajar ini merupakan edisi awal materi kurikulum 2013. Oleh karena itu,
pendidik diharapkan:
Membuat catatan rinci mengenai kekurangan bahan ajar ini;
Menambahkan materi yang dianggap lebih baik dari yang ada, sesuai dengan
kondisi setempat.
D. TUJUAN AKHIR
Ada 2 tujuan akhir yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
ini, yaitu:
1. Tujuan Utama
Siswa diharapkan mampu memahami sehingga jika dihadapkan dengan
soal bisa menjawab. 2. Tujuan Tambahan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 9
1. Dari Kegiatan Tatap Muka berupa penjelasan dari guru lalu menjawab
pertanyaan, diharapkan siswa berani menyatakan pendapat tidak takut
salah.
2. Dari Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur berupa observasi
pencatatan proses penerimaan dan pengeluaran uang, diharapkan
siswa betul-betul memahami tentang materi yang diberikan.
E. KOMPETENSI
Kompetensi Inti
i. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
ii. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
iii. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
iv. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagaT raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya 1.2 Penerapan humas dan keprotokolan dan mengikuti aturan yang berlaku
sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai agama yang dianut 1.3 Mengaplikasikan administrasi humas dan keprotokolan sebagai hasil
pemikiran manusia sehingga dapat bekerja dengan tepat dan akurat,
bermanfaat bagi orang banyak untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 10
2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
pembelajaran menyiapkan, dalam membuat administrasi humas dan
keprotokolan 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran
sebagai bagian dari sikap ilmia
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap kerja 2.4 Memiliki Sikap proaktif dan adaptif dalam melakukan kegiatan humas dan
keprotokolan
3.5 Menguraikan Sistematika Penulisan Laporan Pertemuan 4.5 Membuat Laporan Pertemuan
F. CEK KEMAMPUAN KOMPETENSI DASAR 3.20
Apakah anada mengetahui tentang : Sudah Belum
1 Pengetahuan dasar E-document
2 Pengetahuan prosedur komputerisasi
kearsipan
3 Kelebihan dan kekurangan
komputerisasi kearsipan
Tindak lanjut
Jika sudah Anda harus melakukan bukti belajar dan
anda dapat melanjutkan materi ke
selanjutnya
Jika belum Anda diminta mengulang dan berlatih
secara insentif dibawah bimbingan
guru/instruktur anda.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 11
KEGIATAN BELAJAR
A. TUJUAN
Pada kegiatan belajar ini, Anda akan mempelajari tentang pengertian Pengetahuan
dasar E-document, Pengetahuan prosedur komputerisasi kearsipan, Kelebihan dan
kekurangan komputerisasi kearsipan. Diharapkan setelah mempelajari kegiatan belajar ini,
Anda dapat memahami cara membuat catatan laporan pertemuan dengan baik dan benar.
B. URAIAN MATERI
INFORMASI PENDUKUNG
Arsip merupakan suatu hal yang sangat penting baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, agar suatu arsip dapat terpelihara dengan baik maka
diperlukan suatu tempat yang untuk menyimpan arsip tersebut. Apabila arsip itu disimpan
dengan sistem yang baik sesuai dengan tata cara kearsipan maka wujud dari arsip itu akan
tidak musnah.
Di era sekarang ini terdapat beberapa sistem penyimpanan arsip agar tetap baik.
Salah satunya sistem kearsipan yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia yaitu sebuah aplikasi XAMPP. Aplikasi ini dapat dijalankan secara offline.
Pengetahuan Dasar Kearsipan
Sering kita melihat di loket kantor pajak kantor walikota, kantor pos, dan tempat-
tempat lain. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat memelurkan dukungan data dan
informasasi arsip. Pelayanan tersebut dapat di kategorikan sebagai jenis pelayanan ekstern.
Jenis pelayanan lain yang memerlukan dukungan data dan informasi dari arsip adalah
pelayanan intern, yaitu penggunaan data dan informasi untuk keperluan pekerjaan intern
kantor. Baik masyarakat maupun para pekerja menginginkan mendapatkan dan
memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat, maka diperlukan penataan dan
penyimpanan data dan informasi pada arsip kartu, formulir dan sebagainya dapat
dilakukan secara manual atau dengan peralataan yang lebih canggih seperti komputer
misalnya. Yang penting adalah memperoleh data dan informasi yang diperlukan
ditemukan dengan cepat dan tepat.
Arsip Elektronik
Arsip elektronik menurut NARA (National Archives and Record Administration)
Amerika Serikat adalah arsip-arsip yang disimpan dan diolah di dalam suatu format
dimana hanya mesin komputer yang dapat memprosesnya. Oleh karena itu arsip
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 12
elektronik seringkali dikatakan sebagai machine readable records (arsip yang hanya
bisa dibaca melalui mesin).
Sedangkan menurut Australian Archives dalam buku Managing Electronic
Records, arsip elektronik adalah arsip yang dicipta dan dipelihara sebagai bukti dari
transaksi, aktifitas, dan fungsi lembaga atau individu yang ditransfer dan diolah di
dalam dan di antara sistem komputer.
ARMA Standards Program: Glossary of Records Management Terms, 1984,
mendefinisikan arsip elektronik sebagai “Machine-Readable Record: Coded information
which to be understood, must be translated by a computer”, (Arsip terbacakan mesin:
Informasi dalam bentuk kode yang untuk memahaminya harus diterjemahkan terlebih
dahulu dengan komputer).
International Council on Archives (ICA) ; Committee on Electronic Records,
Guide for Managing Electronic Records from an Archival Perspective (Consultation
Draft), 1996. mendefinisikan arsip elektronik sebagai “an electronic record is a record
that is suitable for manipulation, transmission or processing by a digital computer”,
(arsip elektronik adalah arsip yang bisa dimanipulasi, ditransmisikan atau diproses
dengan menggunakan komputer digital.The InterPARES Glossary: A controlled
vocabulary of terms used in the InterPARES Project, 2002 mendefinisikan arsip sebagai
“A record that is created (made or received and set aside) in electronic form”, (Arsip
yang diciptakan (dibuat atau diterima dan dikelola) dalam bentuk elektronik).
Pemerintah Federal Amerika Serikat (36 CFR 1234.2) mendefinisikan arsip
sebagai “Electronic record means any information that is recorded in a form that only a
computer can process and that satisfies the definition of a Federal record in 44 U.S.C.
3301”, (Arsip elektronik adalah informasi yang direkam dalam bentuk yang hanya
komputer yang dapat memprosesnya dan memenuhi rumusan arsip dari Pemerintah
FeAhli kearsipan dari belahan benua Eropa, Patricia E. Wallace, Jo Ann Lee dan Dexter
R. Schumbert, dalam buku Records Management : Integrateg Information System, 1992
telah membuat satu definisi tentang file elektronik.
Electronic file generally consist of any collection of information that is recorded
in a code that can be stored by computer and stored on some medium for retrieval
viewing and use. Apabila diterjemahkan, file elektronik pada umumnya terbagi dalam
beberapa kumpulan informasi yang direkam dalam kode yang dapat disimpan pada
komputer dan dalam beberapa media untuk dilihat kembali dan dipergunakan.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi
Informasi Elektronik, menerangkan informasi elektronik adalah adalah satu atau
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 13
sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,
peta, rancangan, foto, elektronik data interchange (EDI), surat elektronik (electronic
mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses,
simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahami.
Kemudian Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,
diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau
didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada
tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronik data interchange (EDI), surat
elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahami.
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,
menerangkan arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa, arsip
elektronik memiliki konotasi sama dengan file elektronik maupun dokumen
elektronikderal sebagaimana terdapat dalam 44 U.S.C. 330
Oleh karena itu arsip elektronik memiliki kesamaan pengertian dengan file elektronik
maupun dokumen elektronik.
Arsip Elektronik atau sering disebut juga arsip digital merupakan arsip yang
sudah mengalami perubahan bentuk fisik dari lembaran kertas menjadi lembaran
elektronik. Proses konversi arsip dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik
disebut alih media. Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu
dengan perangkat scanner kecepatan tinggi.
Hasil alih media arsip disimpan dalam bentuk file-file yang secara fisik direkam
dalam media elektronik seperti Harddisk, CD, DVD dan lain-lain. Penyimpanan file-file
ini dilengkapi dengan Database yang akan membentuk suatu sistem arsip elektronik
yang meliputi fasilitas pengaturan, pengelompokan dan penamaan file-file hasil alih
media.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 14
Sistem arsip elektronik merupakan otomasi dari sistem arsip manual. Maka
sistem arsip elektronik sangat tergantung dengan sistem arsip manual, dengan kata lain
sistem arsip elektronik tidak akan terbentuk tanpa ada sistem arsip manual.
Ada beberapa pembatasan pengertian tentang arsip :
1. The Liang Gie dalam Sularso Mulyono dkk. Menjelaskan bahwa Arsip
adalah kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena
mempunyai kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat
ditemukan kembali.
2. File adalah arsip aktif yang masih terdapat di unit kerja dan masih
diperlukan dalam proses administrasi secara aktif (Hadi Abubakar,
1996:10)
3. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,
lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupannya
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (UU No. 43 tahun 2009 pasal 1
ayat 2).
4. Arsip adalah dokumen tertulis yang mempunyai nilai historis, disimpan
dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi (Kamus B esar Bahasa
Indonesia).
5. Arsip adalah segala kertas naskah buku, foto, film, mikrofilm,
rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, dengan segala cara
penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan,
sebagai bukti atas tujuan organisasi, fungsi, kebijaksanaan, keputusan,
prosedur, pekerjaan atau kegiatan pemerintah yang lain atau karena
pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya (Wursanto, 1991:18).
6. Filling (kearsipan) adalah penempatan kertas-kertas dengan
sedemikian rupa dalam tempat penyimpanan yang baik menurut aturan
yang telah ditentukan terlebih dahulu sehingga setiap kertas (surat) apabila
diperlukan dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat (Sularso
Mulyono dkk 1985 :3)
Dengan uraikan konsep arsip dan batasannya trersebut, dapat ditarik sebuah gambaran
bahwa arsip perlu diatur penyimpanannya, sehingga tidak sekedar penyimpanan kumpulan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 15
warkat sebagai bahan pengingat (arsip) tetapi perlu cara prosedur penyimpanan
(kearsipan). Hal ini dapat dijleaskan dengan keterangan sebagai berikut ini :
1) Penyimpanan (storing), ini berarti arsip perlu disimpan , tidak boleh diletakkan
demikian rupa sehingga setiap orang dapat membaca arsip bagaimanapun kavilnya
bersifat rahasia
2) Penempatan (placing), ini berarti arsip tidak sekedar disimpan, tetapi harus diatur
dimana arsip itu harus diletakkan. Penempatan arasip sangat terkait dengan
penemuan kembali apabila diperlukan.
3) Penemuan Kembali (finding), ini berarti arsip harus dapat ditemukan kembali
apabila diperlukan sebagai bahan informasi dengan mudah dan cepat.
Manfaat Arsip Elektronik
Manajemen kearsipan secara Elektronis untuk mengantisipasi pertumbuhan
dokumen yang cukup pesat seiring dengan perkembangan perusahaan. Beberapa
manfaat penggunaan sistem pengelohan secara elektronis dibawah ini telah mendorong
sebagian besar organisasi untuk mengimplementasikan Manajemen Arsip Elektronis,
dan di sisi lain tetap menggunakan sistem pengarsipan manual, adalah:
a) Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatan arsip atau dokumen tanpa
meninggalkan meja kerja
b) Pengideksan yang fleksibel dan mudah dimodifikasi berdasarkan prosedur yang
telah dikembangkan akan menghemat tenaga, waktu, dan biaya. Bandingkan
dengan mengubah sistem indeks kertas yang mengakibatkan berlaku hal
sebaliknya.
c) Pencarian secara full-text, dengan mencari file berdasarkan kata kunci maupun
nama file dan menemukannya dalam bentuk full text dokumen.
d) Kecil kemungkimam file akan hilang, hal ini disebabkan karena kita hanya
dapat melihat dilayar monitor atau menge-print-nya tanpa dapat mengubahnya.
Kita dapat juga mencarinya berdasarkan kata atau nama file jika tanpa sengaja
terpindahkan. Tentunya ada prosedur untuk memback-up file ke dalam media
lain, misalnya CD atau external hard dis
e) Menghemat tempat, dengan kemampuan 1 CD-RW berkapasitas 700MB akan
mampu menyimpan dokumen dalam bentuk teks sebanyak 7000 lembar(1lembar
setara dengan 100KB dalam format PDF) atau 700 lembar foto ( 1lembara setara
dengan 1 MB dalam format JPG).
f) Mengarsip secara digital, sehingga resiko rusaknya dokumen kertas atau buram
karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital. Juga akan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 16
berpindahnya dokumen ke folder yang tidak semestinya atau bahkan hilang
sekalipun akan aman karena disimpan secara digital.
g) Berbagi arsip secara mudah, karena berbagai dokumen dengan kolega maupun
klien akan mudah dilakukan melalui LAN bahkan internet.
h) Meningkatkan keamanan, karenan mekanisme kontrol secara jelas
dicantumkan pada buku pedoman pengarsipan secara elektronis, maka orang
yang tidak mempunyai otorisasi relatif sulit untuk mengaksesnya
i) Mudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data ke dalam
media penyimpanan yang compatible. Bandingkan dengan me-recovery dokumen
kertas yang telah sebagian terbakar atau terkena musibah banjir atau pencurian,
pemback-upan akan sulit dilakukan lagi.
Selain manfaat diatas, organisasi juga perlu mempertimbangkan hal-hal negatif berikut
(Skupsky,1999):
1. Adanya peluang untuk memanipulasi file-menciptakan,
menyimpan,memodifikasi atau menghapus-dalam segala cara.
Kesulitan untuk berbagi file karena format file maupun keterampilan akses
untuk bebagi file dengan yang lama.
Kemungkinan rusaknya file setiap saat tanpa adanya indikasi terlebih dahulu,
misalnya server terserang virus atau terhapus secara permanen karena tidak
sengaja.
Manajemen Arsip Berkelanjutan (Continium)
Kerangka kerja yang dapat dipakai untuk mengintegrasikan Manajemen Arsip
Elektronis sebagaimana yang ditawarkan oleh An (2003), yaitu :
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 17
Strategi pemasaran yang
berfokus pada
pelanggan,Pemikiran
arsip
Pendekatan post-modern,Model arsip
terintegrasi kontinum
Manajemen Arsip
Kerangka kerjaa
Budaya bersama,standar
elektronis
bersama,pembagian
terintegrasi
informasi,koordinasi,
kolaborasi
kontrol produk, kontrol
proses,kontrol servis
Pengawasan
terintegrasi
Kerangka tersebut menyediakan kerangka kerja yang terbaik pengelolaan dalam
pengelolahan manajemn arsip elektronis yang menghubungkan anatara masa lalu dengan
sekarang, dan sekarang dengan masa yang akan datang. Kerangka kerja ini mempunyaiu
3 unsur yaitu:
1. Kerangka kerja terintegrasi, yaitu manajemen pengarsipan sebagai salah satu
fungsi organisasi yang dapat meningkatkan “nilai”organisasi bagi stakeholders-
nya. Yang terdiri dari:
Budaya bersama
Standar bersama
Pembagian informasi
Koordinasi
Kolaborasi
2. Pendekatan terintegrasi, dengan mengembangkan kolaborasi pemikiran dalam
menjamin reliabilitas, otensitas dan memori yang terintegrasi bagi organisasi
maupun stakeholders. Ada 3 alat yang dapat digunakan dalam mengintegrasikan
arsip elektronis:
Strategi pemasaran yang berfokus pada pelanggan
Pemikiran arsip post-modern
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 18
Model Arsip Berkelanjutan
3. Kontrol terintegrasi, dengan mengelola kontrubusi seluruh anggota organisasi
dalam pendistribusian arsip serta meningkatkan kontribusi antara pencipta,
pengguna maupun administrasi arsip. Terdiri dari:
Kontrol produk (arsip)
Kontrol proses
Kontrol servis
Ada 12 komponen yang harus diperhatikan sebelum menggunakan arsip elektronis
(Compulink Management Cente, 2003), yaitu:
1. Kebijakan dan Prosedur. Untuk mengontrol seluruh proses yang berlangsung
dalam organisasi agar berjalan sebagaimana yang diharapkan harus dibuat
kebijakan, peraturan, standar, dan prosedur yang mencakup hal-hal berikut ini: Menjelaskan metode men-scan dan memasukkan file
Menjelaskan revisi peng-update-an, dan penghapusan sebuah arsip
Buku pedoman dari hardware dan software, termasuk nama
software,nomer dan tanggal instalasi,upgrade, pemindahan dan konversi
yang digunakan Penjelasan prosedur mengenai bagaimana arsip dindeks
Kebijakan akses (kontrol log-on), fitur keamanan ( misalnya, teknologi public key in-insfractrustur / PKI),teknik enkripsi, dan lain-lain
Struktur dan isi data, termasuk layout file dan kamus data
Konvensi dan hierarki nama file
Pengembangan algoritma (digital imaging system)
Prosedur mem-back up untuk disk, external hard disk,mikrofilm, dan lain-lain.
Prosedur untuk mengetes pembacaan data
Prosedur penyimpanan online dan offline
Pendisposisian sebuah arsip
1. Pendidikan dan Training. Seluruh pegawai administrasi akan sadar dan
mengerti mengenai prosedur pemanfaatan sistem pengarsipan elektronis apabila
sosiakisasi dan training mengenai hal tersebut.
2. Kerahasiaan dan Kejujuran. Hal ini merupakan salah satu persyaratan agar
arsip dapat terjaga kerahasiaan dan keasliannya. Hal ini dapat dicapai melalui
kontrol akses,otorisasi,mengenkripsi,file, dan sejeninsnya. Untuk itu, upaya-
upaya proteksi dapat dilakukan,misalnya dengan penggunaan password untuk
mengakses file tertentu.
3. Cakupan Dokumen. Pegawai juga harus memperhatikan 3 elemen arsip-isi,
struktur, dan konteks dalam membuat arsip. Namun yang dijadikan pedoman
utama dalam membuat cakupan dokumen adalah isi, karena alasan utama sebuah
arsip perlu disimpan.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 19
4. Metadata. Hal ini menginformasikan tentang sebuah arsip yang disimpan, dan
ada 5 hal yang patut diperhatikan, yaitu aksebilitas,retensi dan disposisi,
keamanan, audit trail, dan migrasi
5. Manajemen File. Komponen ini perlu didukung data yang tidak dapat dihapus
misalnya WORM,CD,atau DVD yang diproteksi. Sistem ini juga harus
mendukung peng-copyan memformat kembali, atau mentranfer arsip ke media
yang lain.
6. Manajemen Penyimpanan. Menyeleksi dan mengelola teknologi penyimpanan-
format file dan media penyimpanan sangatlah penting. Ketika memilih format
file apa yang akan digunakan hendaknya diperhatikan apakah kita mempunyai
lisensi untuk menggunakannya. Seperti diketahui bersama, banyak vendor
software yang sering melakukan sweeping di Indonesia sebagai implikasi
diratifikasinya hal tersebut adalah salah satu poin keanggotaan WTO. Saat ini,
format dokumen yang paling banyak digunakan ada format . pdf (portable
document format) dan tiff (tagged image file format). Format untuk tampilan di
Internet antara lain format html (hypertext markup language) dan sgml (standard
generalized markup language). Sedangkan media penyimpanan dapat digunakan
menggunakan CD (compact Disc) maupun DVD ( Digital Versatile Disc) dan
seyogyanya media tersebut dapat digunakan (compatible) pada semua PC atau
notebook yang digunakan perusahaan.
5. Ketersediaan Arsip. Arsip akan tersedia dan dapat dibaca dalam bentuk print
out atau gamabar pada layar monitor dan dapat diakses oleh orang yang
mempunyai otoritas sepanjang umur arsip tersebut.
6. Audit Trail. Audit ini akan menjelaskan apa,siapa, kapan, dan mengapa arsip
tersebut disimpan. Hal ini merupakan komponen kunci pertanggungjawaban
akan keberadaan sebuah arsip yang disimpan untuk kepentingan penyelidikan,
yang memuat siapa yang membuat, penerima isi, tanggal dibuat, tanggal revisi,
tanggal dimkirim, dan orang yang mempunyai otorisasi untuk mengaksesnya.
7. Retensi. Sebuah organisasi harus menetapkan jadwal pemusnahan dokumen
seperti yang berlaku pada arsip kertas. Misalnya, jadwal pemusnahan akan
dilakukan 10 tahun usia arsip atau masa kadaluarsa plus 3 tahun yang semuanya
dituangkan pada Buku Pedoman Manajemn arsip Elektronis suatu organisasi.
8. Pembaruan media atau transfer. Ada 3 komponen yang terlihat dalam
pelestarian arsip elektronis, yaitu:
Pembaruan Media (renewal) dengan mengopi arsip dari jenis media
ke media yang sama. Misalnya, mengkopi arsip 1CD yang
berakapasitas 650 mengabyte ke CD yang lain dengan kapasitas yang
sama.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 20
Mengkpi media (copying) adalah mengubah format arsi dari satu
media ke media yang lain. Misalnya, mengkopi arsip 1 CD yang
berkapasitas 7 kalinya. Hal ini memerluka validasi dari pihak yang
berwewenang (pengelola) arsip elektronis.
Keuntungan dan Kelemahan Arsip elektronik adalah:
C.keuntungan:
Terdapatnya salinan arsip dalam bentuk elektronik.
Terjamin terekamnya informasi yang terkandung dalam lembaran arsip.
Kemudahan akses terhadap arsip elektronik
Kecepatan penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik.
Keamanan akses arsip elektronik dari pihak yang tidak berkepentingan.
Sebagai fasilitas backup arsip-arsip vital.
D. Kelemahannya :
Adanya peluang untuk memanipulasi file (menciptakan, menyimpan,
memodifikasi, atau menghapus) dalam segala cara;
Kesulitan untuk berbagai file karena format file maupun ketersedian jaringan
maupun akses untuk berbagi file dengan yang lain; Kemungkinan rusaknya file setiap saat tanpa adanya indikasi terlebih dahulu, misalnya
server terserang oleh virus atau terhapusnya data secara permanen kerena tidak sengaja.
2. MANAJEMEN ARSIP ELEKTRONIS
Komputerisasi dokumen dibangun pada kekuatan dokumen kertas: Data di-scan
atau dipindahkan secara elektronik dan kopi digital dengan resolusi tinggi disimpan
dalam hard drive atau optical disk. Indeks elektronik dapat memberikan inforfmasi
tentang dokumen seperti penulis, nomor referensi, atau tanggal dibuat. Data dapat
ditampilkan, dicetak, dibagi, dan disimpan secara komputerisasi yang memberikan
keuntungan besar karena membuat isi dokumen menjadi aktif.
Tidak hanya sebuah tinta pada kertas, teks dokumen dibaca dengan
menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR). Sistem tersebut
memungkinkan pengambilan data dengan mencari kata atau frase dala teks, dengan
lokasi folder, atau dengan informasi kartu indeks. Dokumen mana yang dapat dibaca,
dan tindakan apa yang dapat dilakukan atas dokumen tersebut tergantung pada tingkat
keamanannya, yang dapat dikontrol dengan sistem komputerisasi dokumen. Dengan
mempertimbangkan masalah ke depan akan dapat dipastikan solusi apa yang cocok
dengan kebutuhan organisasi Anda.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 21
Sistem Pengarsipan Arsip Elektronis
Beberapa vendor menyediakan sistem pengarsipan professional yang secara
fungsional sesuai untuk pengelolaan arsip atau dokumen secara benar. Saat ini terdapat 3
sistem utama di pasar:
3. Sistem Manajemen Dokumen Elektronis (electronic document management
system – EDMS) yang secara umum akan mengelola arsip atau dokumen
elektronis melalui computer masing-masing pegawai, misalnya word processing,
spreadsheets, presentasi, proyek, dan lain-lain)
4. Sistem Pemindaian Elektronis (electronic imaging system – EIS) yang akan
mengelola dokumen hasil pemindaian (scan).
5. Software Manajemen Dokumen (records management software – RMS) yang
akan mengelola dokumen kertas atau data yang disimpan dalam kantor atau pusat
penyimpanan dokumen.
Berikut adalah deskripsi dari lima komponen dasar dalam memilih sistem.
1. Memindahkan dokumen
Berikut ini adalah metode utama dalam memindahkan data ke dalam
sistem komputerisasi dokumen (www.GeorgiaArchives.org): 1. Scanning
Memindai atau men-scan duokumen yang menghasilkan data gambar
yang dapat disimpan di computer. Ketika memilih scanner, sangat penting
untuk mempertimbangkan dana keseluruhan dan ukuran serta volume kertas
yang akan di-scan. Kemampuan untuk menggunakan scanner di seluruh
bagian organisasi yang berkaitan dengan dokumen merupakan salah satu
karakteristik sistem komputerisasi yang baik. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelian scanner guna menunjang implementasi:
a. Memiliki Automatic Document Feeder (ADF) yang memungkinkan
sejumlah keras diletakkan pada tray dan secara otomtis masuk satu demi
satu halaman ke dalam scanner.
b. Compatible untuk berbagai ukuran kertas, dari kartu bisnis sampai gambar
teknik. Kebanyakan departemen hanya perlu memindai dokumen dengan
ukuran kertas legal (8,5″x14″). Untk organisasi atau departemen yang
menggunkan cetak biru dan gambar arsitek, terdapat scanner engan format
lebar yang mendukung dokumen dengan ukuran E-sized (34″x44″).
Umumnya, semakin besar ukuran kertas yang dpat didukung oleh scanner,
semakin mahal scanner terebut. Pilihan lain, seperti warna atau grayscale
yang ditunjukkan, seberapa tinggi pixel gambar yang dapat dihaslkan juga
akan mengakibatkan tingginya harga scanner.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 22
c. Kecepatan men-scan dokumen, umumnya antara 10-200 halaman per
menit, dan memungkinkan dua sisi dari dokumen di-scan dengan sekali
jalan. Kemampuan duplex scanning akan meningkatkan harga scanner.
Terkadang akan lebih ekonomis untuk membeli 2 buah scanner dengan
kecepatan 20 halaman per menit daripada satu buah scanner dengan
kecepatan 40 halaman per menit. Kecepatan memindai yang tinggi harus
didukung oleh sistem komputerisasi dokumen yang mendukung banyak
stasiun scan (departemen yang melakukan pemindaian) dan
menempatkannya pada sistem pengarsipan utama organisasi.
Jika jumlah dokumen yang di-scan cukup besar, seperti seribu atau sejuta
halaman, patut dipertimbangkan untuk menggunakan jasa layanan scanning
dari luar. Pilihan ini harus didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat
mengakomodasi sinkronisasi data-base antara informasi yang di-scan dengan
jasa layanan dan halaman yang telah dipindai sendiri oleh organissi. Hal yang
perlu dipertimbangkan adalah tingkat kerahasiaan dokumen yang akan di-scan
oleh pihak luar, serta ukuran dan format data harus bersifat modular dan
mudah untuk ditransfer ke masing-masing bagian dalam organisasi. Hal ini
untuk memastikan bahwa dokumen yang di-scan oleh mereka (penyedia jasa
layanan pemindaian) dapat dihubungkan menjadi sebuah sistem yang hidup
tanpa mengganggu pekerjaan yang sudah ada. Pilihan ii sering kali
diistilahkan sebagai portable volumes yang akan memudahkan organisasi yang
mempunyai beberapa kantor dan harus mendistribusikan dokumen yag telah
di-scan oleh tiap kantor ke seluruh bagian perusahaan.
Conversion
Mengkonversi dokumen adalah proses mengubah dokumen word
process-sor atau spreadsheet menjadi data gambar permanen untuk disimpan
pada sistem AutoCAD, dapat mencetak data yang telah ada menjadi tampilan
unalterable dari dokumen. Tampilan ini biasanya disimpan sebagai kualitas
arsip tiff (Tagged Image File Format) maupun pdf (Portable Document
Format). Proses ini tidak melalui proses scanning, menghemat kertas dan
bahan mencetak, dan menghasilkan tampilan yang lebih jelas daripada arsip
atau dokumen kertas. Metode ini sangat cocok untuk arsip permanen.
Importing
Metode ini juga memindahkan data secara elektronik, seperti dokumen
office suite, grafik, audio clips, atau data video, ke dalam sistem pengarsipan
dokumen elektronis. Data dapat dipindahkan dengan melakukan drag and
drop ke sistem dan tetap menggunakan format data aslinya. Data ini dapat
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 23
ditampilkan dalam format originalnya baik dengan menjalankan aplikasi
aslinya atau dengan menggunakan file viewer dari sistem terkomputerisasi.
2. Menyimpan Dokumen
Setelah dipindahkan ke dalam sistem, dokumen harus disimpan secara
benar. Sistem penyimpanan ini harus mampu mendukung perubahan teknologi,
peningkatan jumlah dokumen, serta mampu bertahan dalam waktu lama.
Kebutuhan dan dana untuk penyimpanan dokumen ditentukan oleh masing-
masing departemen, yang kemudian dijadikan konsensus dalam bentuk Buku
Pedoman pengelolaan arsip atau dokumen elektronis. Sistem terkomputerisasi
dokumen harus mendukung alat penyimpanan yang sekarang tersedia juga yang
akan dating untuk memberikan kepastian akan penggunaan serta penyimpanan
jangka panjang. Hal ini juga akan memungkinkan organisasi memilih peralatan
yang sesuai dengan kebutuhan, baik pada masa sekarang maupun di masa depan.
Untuk mengurangi risiko tidak dapat dipakainya format dokumen yang
telah digunakan (misalnya, karena vendor menutup perusahaannya) atau tingkat
ketergantungan yang relatif tinggi terhadap satu perusahaan, sebaiknya
perusahaan menyimpan data atau dokumen yang ada tidak hanya dalam satu
format yang dihasilkan satu perusahaan.
Saat ini tersedia lima pilihan utama media penyimpanan: Magnetic Media (Hard Drives)
Peningkatan kecepatan waktu respons (waktu yang diperlukan untuk
menyimpan dan membuka data) dan di sisi lain terjadi penurunan harga yang
dramatis, membuat magnetic media seperti hard drive atau sistem RAID
(Redundant Array of Independent Disks) menjadi pilihan yang popular.
Sistem RAID akan memformat banyak hard drive agar terlihat sebagai satu
kesatuan penyimpanan dokumen yang cukup besar. Sistem ini akan
melindungi dokumen dari kehilangan atau kerusakan dengan adanya toleransi
dari masalah hardware yang mungkin terjadi. Perangkat ini relatif murah,
dapat dihubungkan bersama untuk menyimpan sejumlah besar dokumen, dan
memberikan waktu respons yang cepat. Kekurangan utamanya adalah
walaupun murah, media ini masih memiliki bagian bergerak, yang merupakan
penyebab kerusakan mekanis yang akan mengakibatkan data dapat hilang tak
berbekas. Untuk itulah, administrator sistem ini harus melakukan backup
secara teratur, sehingga apabila data terhapus atau rusak, data tersebut dapat
dikembalikan.
Magneto-Optical Storage
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 24
Beberapa tahun yang lalu, magneto-optical (MO) diskette/disk drive
merupakan metode yang paling popular untuk mem-backup data pada
computer pribadi. Ukurannya sedikit lebih besar daripada disk magnetic 3,5
inci konvensioanl, dan terlihat mirip, media ini menggunakan teknologi
magnetic dan optic sehingga mampu meningkatkan kemampuan penyimpanan
data berkisar antar 100 MB sampai beberapa gigabytes (GB) dibandingkan
disket konvensioanl yang hanya dapat menyimpan 1,44 megabytes (MB) data.
Media ini menggunakan kombinasi laser dan magnetic sebagai sistem untuk
menulis dan membaca disk. Data dapat dihapus dan ditulis ulang dalam
jumlah terbatas, sama seperti disk 3,5 inci konvensioanl. Keuntungan MO disk
adalah kemudahan, harga yang tdak terlalu mahal, kehandalan, dan (untuk
beberapa model) telah mempunyai standart industry sehingga dapat dipakai
secara luas. Keterbatasannya adalah kecepatan bacanya relative lambat
dibandingkan disk drive 3,5 inci konvensional. Data juga dapat terhapus tanpa
sebab. Saat ini, popularitas media ini semakin menurun dan hilang dari
pasaran karena harga drive yang semakin turun.
Compact Disc
Merupakan cakram kecil yang terbuat dari plastic yang biasa digunakan
untuk menyimpan informasi secara digital. Pada awalnya CD dikembangkan
untuk sistem audio sebagai alternatif rekaman phono-graph dan audiotape,
tetapi sekarang digunakan sebagai penyimpanan data pada computer.
Informasi digital disimpan pada CD berupa rangkaian lubang berukuran
mikroskopis pada permukaan aluminium sebuah disk. Disk dilindungi oleh
pelindung plastic transparan dan diputar pada mesin yang menggunakan laser
merah untuk membaca pola area yang berlubang dan tidak berlubang pada
permukaan disk. Karena tidak ada yang menyentuh bagian yang barcode, CD
tidak akan rusak karena peoses pemutaran. Format standar CD termasuk CD-
ROM (Compact Disc-Read Only Memory – format media yang masih belum
tertulis): CD-R (CD Record able - disk sekali tulis); dan CD RW (CD
Rewriteable – disk yang dapat ditulis berulang kali). CD menawarkan media
yang aman dan handal yang memungkinkan penyimpanan jangka panjang data
(hingga 100 tahun). Selain itu, CD – ROM tidak membutuhkan spesifikasi
ISO-9600, yang berarti data dapat dibaca pada hamper semua jenis computer
(seperti PC, Macs, NT server, Novell Server), tidak seperti MO atau WORM
disk. Kekurangan utama dari media ini adalah keterbatasan kemampan
penyimpanannya, yang Cuma 650 MB. CD – ROM dapat diakses melalui CD
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 25
– ROM drive, CD tower, dan jukebox yang berisi 500 disk, yang membuatnya
menjadi metode yang nyaman dalam menyimpan sejumlah besar dokumen.
DVD
Singkatan dari Digital Video Disc atau Digital Versatile Disc, merupakan
generasi baru dari teknologi penyimpanan optical disk. DVD pada dasarnya
adalah CD yang lebih cepat dengan daya simpan yang jauh lebih besar (antara
7-14 kali CD) dalam menjadikan DVD mempunyai kapasitas penyimpanan
lebih besar adalah pertama, track pada DVD lebih berdekatan dan lubang pada
tiap track lebih kecil. Kedua, teknologi kompresi data baru yang lebih efisien,
sehingga meminimalisasi kebutuhan untuk menyimpan data yang berulang
dan tidak diperlukan. Ketiga, dua layer yang berbeda
dapat dikombinasikan ke dalam sebuah disk. Seperti compact disc atau Laser
Disc, DVD memungkinkan akses random suatu poin pada disk, sehingga tidak
perlu memutar kedepan atau ke belakang seperti tape, an juga tidak perlu
memutar ulang. Seperti disk optic, DVD tidak pernah mendapatkan kontak
fisik dengan pembaca. Disk dibaca dengan cahaya sinar laser, sehingga tidak
ada goresan meskipun Anda tetap membaca data yang sama. Permukaan
plastic yang kuat mentoleransi sidik jari, debu, dan kotoran sehingga tidak
diperlukan perawatan secara khusus. Karena mampu dibaca ribuan kali
dengan durasi penggunaan yang cukup panjang menjadikan media ini dapat
diandalkan dalam mendukung sistem pengarsipan arsip atau dokumen secara
elektronis. Media ini telah mendapatkan dukungan dari seluruh perusahaan
besar elektronik, studio film dan music hingga vendor software sehingga
membuat media ini akan menjadi media utama di masa yang akan dating.
Kekurangan utaa dari media ini adalah harganya sangat mahal dan sedang
dalam peperangan mengenai standar penggunaannya yang mirip dengan
peperangan antara VHS dan Beta, yaitu pabrikan yang berbeda yang
menggunakan format yang berbeda untuk DVD rewriteable.
WORM
Media penyimpanan terakhir adalah WORM yaitu singkatan dari Write
Once, Read Many, WORM adalah teknologi disk optic yang memungkinkan
Anda untuk menulis data ke dalam disk hanya satu kali. Setelah itu, data
menjadi permanen dan dapat dibaca sebanyak mungkin. Format media ini
belum ada saat ini dan membutuhkan hardware serta software khusus untuk
menjalankannya. Tidak seperti CD – ROM, tidak ada satu standar untuk
WORM sehingga menjadi kendala apabila digunakan secara luas, meskipun
media ini telah menemukan pasar yang cocok sebagai media pengarsipan.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 26
Meskipun definisi standar WORM ditujukan untuk tipe spesifik dari teknologi
penyimpanan, WORM juga memiliki arti luas termasuk disk optical yang
pada prakteknya ditulis satu kali dan dibaca berulang kali. Dengan kata lain,
WORM termasuk beberapa media penyimpanan yang biasa digunakan seperti
CD dan DVD.
3. Mengindeks Dokumen
Ketika dokumen berupa kertas disimpan dikantor, dokumen itu harus
dikelola agar bermanfaat untuk organisasi dengan melakukan pelabelan, disortir,
diindeks, ditempatkan pada folder, dan dimasukkan filling cabinet. Begiu juga
arsip elektronis, yang memerlukan beberapa metode guna mengelola informasi
yang mudah dipahami oleh user pada saat ini maupun masa yang akan datang.
Badri Munir Sukoco (2006:120) menyimpulkan ada 3 metode dalam
mengelola pengindeksan arsip elektronis:
Index Field, yang menggunakan kategorisasi tema dan kata kunci
sebagai metode tradisional yang digunakan dalam dokumen kertas.
Sistem ini harus memungkinkan dilakukannya perubahan oleh pengguna
untuk memodifikasi indeks, menciptakan multiple templates, dan
mempunyai beberapa jenis indeks dengan templates yang berbeda,
misalnya berdasarkan tanggal dibuat, nomor surat, dan karakteristik
lainnya. Indeks ini dapat digunakan untuk mengategorisasi dokumen,
sehingga memungkinkan pelacakan tanggal penyimpanan oleh pengguna
yang lain.
Full-text Indexing, dengan meng-install software Optical Character
Recognition (OCR), menjadikan pengindeksan lebih mudah dan cepat
dibandingkan menggunakan kata kunci. Proses ini membaca halaman
yang di scan dan kemudian mengindeks setiap kata serta meletakkannya
pada lokasinya, yang akan mengurangi biaya pengindeksan dan
meningkatkan kemampuan pencarian arsip hanya berdasarkan kata atau
frase dalam suatu dokumen walaupun bukan termasuk kata kunci.
Folder/File Structure, system ini menyediakan metode visual dalam
pencarian dokumen. Dalalm banyak kantor, file secara normal akan dapat
ditemukan dengan mencari pada folder atau filing cabinet yang tepat.
Untuk itu, manajemen arsip elektronis harus mempunyai kemampuan
yang sama untuk menciptakan kembali system filing ini dengan banyak
tingkatan. Penentuan folder yang fleksibel akan
memudahkan pengubahan arsip kertas ke elektronik.
Untuk memaksimalkan efektivitas pencarian sebuah arsip, sistem pencarian
dokumen harus mampu mengkombinasikan pencarian templates dengan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 27
pencarian full-text atau dokumen atau folder dalam suatu pencarian yang
komprehensif. Harapannya adalah agar implementasi manajemen arsip elektronis
akan mempermudah, mempercepat, dan mengefisienkan pencarian sebuah arsip.
4. Mengontrol Akses
Mengontrol akses merupakan hal yang terpenting dari system
pengarsipan dokumen secara elektronis, karena hampir setiap orang di dalam
organisasi mampu membaca dokumen pada setiap komputer yang terhubungkan
dengan LAN diseluruh area kantor. Untuk itu, perlu ada tingkatan yang berbeda
antara pengguna dengan mempertimbangkan faktor kerahasiaan dan keamanan
arsip.
Menurut Badri Munir Sukoco (2006:120) terdapat dua hal yang harus dimiliki
dalam mengontrol akses :
Ketersediaan yang luas dan akses yang fleksibel, dengan menyediakan
beberapa cara untuk mengakses suatu file. Dengan level akses yang luas
akan menghemat dana, modal intelektual, dan bandwich suatu jaringan
karena pemanfaatannya yang optimal. Metode yang biasa digunakan
untuk mengintegrasikan seluruh komputer dengan setiap pengguna (client
based user interface) akan memungkinkan pen-scan-an, pengindeksan
maupun penemuan kembali suatu arsip. Untuk itu, manajemen arsip
elektronis harus dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pengguna
dengan lokasi yang berbeda.
Keamanan yang komprehensif. Sebuah organisasi yang
mengimplementasikan arsip elektronis dengan dokumen yang bervariasi
hendaknya meningkatkan keamanan dengan melakukan kontrol akses
yang komprehensif dan sederhana. Hal ini akan memungkinkan
administrator system mengontrol folder dan dokumen apa yang bisa
diakses, dilihat, dan di-copy bahkan diedit atau dihapus oleh seorang
penguna. Sistem dengan kemampuan akses yang baik akan menjadikan
arsip elektronis bisa diakses oleh setiap orang yang mempunyai otorisasi,
baik di kantor maupun melalui Web browser tanpa adanya kompromi
terhadap system keamanan.
3. IMPLEMENTASI ARSIP ELEKTRONIS
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum organisasi
mengimplementasikan program pengarsipan secara elektronis menurut Badri Munir
Sukoco (2006:120), antara lain:
1. Mengevaluasi Kebutuhan
Berapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum
pengimplementasian manajemen arsip elektronis adalah:
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 28
a. Beberapa banyak dokumen yang harus disimpan oleh system, termasuk
dokumen yang ada sekarang dan dokumen yang akan ditambahkan
pertahun pada waktu yang akan datang? Proyeksi volume dokumen yang
akan dikelola akan menyediakan informasi seberapa besar media
penyimpanan yang akan digunakan, konfigurasi hardware maupun biaya
sistem yang harus disediakan;
b. Berapa banyak user yang akan menggunakan sistem? Hal ini akan
menyediakan informasi tentang biaya software dan spesifikasi server
yang dibutuhkan;
c. Departemen apa saja yang akan menggunakan dan apakan publik dapat
mengakses sistem? Hal ini akan menjelaskan fitur khusus dan level
keamanan yang dibutuhkan;
d. Masalah serius apakah yang harus dipecahkan? Isu apa saja yang harus
diperhatikan guna menjadikan system lebih mudah dan efisien sehingga
meningkatkan produktivitas kerja? Hal ini akan memberikan informasi
tentang fungsi apa saja yang dapat diklasifikasikan sebagai yang utama
dan pilihan dari keberadaan sebuah sistem serta apakah modifikasi
dimungkinkan untuk dilakukan pada masa yang akan datang;
e. Apakah dibutuhkan solusi temu balik atau dapat dimodifikasi sendiri
oleh pengguna atau organisasi? Hal ini akan menjelaskan perlu tidaknya
keberadaan konsultan, peng-installan, training,konfigurasi, dan dukungan
yang dibutuhkan;
f. Network jenis apakah yang akan digunakan – NT, NLM, LAN atau yang
lainnya – dan apakah yang akan digunakan selamanya? Hal ini akan
menjelaskan hambatan yang akan dialami sebuah network, konfigurasi
sitem, dan peng-upgrade-an stasiun kerja.
2. Menskala Pilot Project ke Solusi Perusahaan
Cara terbaik yang dapat dilakukan sebuah organisasi adalah dengan
melakukan pilot project di sebuah unit atau divisi kerja. Biasanya hal ini
dimulai pada Departemer Kearsipan, namun juga bisa dimulai pada
departemen yang lain. Dengan melakukan pilot project akan dapat
mengoptimalkan system dan prosedur yang akan dibangun dan
diimplementasikan ke seluruh bagian organisasi.
3. Instalasi
Langkah pertama dalam mengimplementasikan adalah inspeksi yang
dilakukan oleh vendor software maupun konsultan IT guna melihat
penempatan, men-setting, dan mengoneksikan hardware secara tepat serta
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 29
mengidentifikasi masalah yang akan dihadapi sehingga jaringan yang akan
dibangun dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan .
4. Training
Program pelatihan harus memperhatikan kepentingan pengguna. Ada 4 hal
yang perlu diperhatikan menurut Badri Munir Sukoco (2006:122):
a. End User. Dilakukan dengan mengajari end user (pengguna) dasar-dasar
penggunaan sistem sehari-hari pada computer masing-masing. Training
yang dibutuhkan tergantung pada familiaritas pengguna dengan program
komputer yang akan digunakan. Sistem yang user friendly dengan
perubahan yang minimal akan menjadikan pengguna lebih cepat
beradaptasi.
b. Sistem Administrasi. Untuk memastikan system berjalan dengan lancar,
sangat penting untuk melatih beberapa orang secara khusus mengenai
bagaimana mengelola sistem pengarsipan elektronis;
c. Konsultasi. Hal ini memungkinkan adanya bantuan dalam
mengembangkan hal-hal yang bersifat strategis dalam mentransfer arsip
kertas dan mengindeks-nya kedalam arsip elektronis. Lama waktu
training tergantung pada kompleksitas sistem yang akan dibangun;
d. Pengawasan Implementasi. Hal ini mencangkup pengawasan terhadap
pegawai yang berkaitan dengan arsip elektronis, selain memberikan rasa
aman dan nyaman karena mereka didampingi oleh tenaga ahli yang
berwenang dalam mengambil keputusan, jika diperlukan.
5. Isu-isu hukum
Banyak dibuat hukum untuk mengantisipasi penggunaan arsip elektronis.
Dinegara maju, kantor pemerintah menerima arsip jenis ini dengan syarat
berikut:
a. Arsip harus disimpan dalam media atau format yang tidak mungkin
rusak, misalnya CD, DVD, maupun WORM;
b. Sistem mempunyai kontrol yang baik untuk menjamin keakuratan,
integritas maupun reliabilitas sebuah arsip;
c. System harus menyediakan beberapa jenis audit trail untuk menjaga dan
mendeteksi pengubahan, perusakan, atau penghapusan sebuah arsip;
d. Transfer arsip yang lengkap dan akurat dapat dilakukan;
e. Mempunyai sistem indeks yang membantu dalam pencarian sebuah arsip;
f. Sistem harus berkemampuan mencetak arsip yang dibutuhkan
sebagaimana aslinya;
g. Sistem harus compatible dengan sistem penyimpanan maupun software
yang lain;
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 30
h. Sistem mempunyai dokumentasi mengenai bagaimana sebuah software
bekerja dan melakukan penyettingan.
Hal ini tergantung pada hukum di Indonesia, dan konsultasi hukum
mengenai hal tersebut perlu dilakukan sebelum pimplementasi sistem
pengarsipan secara elektronis.
6. Support dan Pemeliharaan
Sistem juga membutuhkan dukungan selama operasi berjalan. Vendor harus
menyediakan upgrading software secara regular dan simultan. Beberapa hal
yang mempengaruhi dukungan tersebut menurut Badri Munir Sukoco
(2006:120), adalah :
a. Ukuran dari sistem yang dibeli;
b. Jumlah sistem yang digunakan;
c. Misi dari sistem utama yang harus beroperasi 24 jam selama 7 hari;
d. Level pengalaman personil departemen IT terhadap manajemen arsip
elektronis;
e. Akses internet;
f. Perubahan terhadap jaringan komputer maupun infrastuktur yang lain;
g. Turnover personil, dimana pergantian personil akan memerlukan training
dan hal lain yang tentunya akan memerlukan tenaga, waktu, dan biaya
suatu organisasi.
4. RETENSI ARSIP ELEKTRONIS
Terdapat dua pendekatan dalam melakukan retensi arsip elektronis
(Skupsky,1999 dalam Sukoco, Badri Munir), yaitu :
1. Retensi Dokumen Tradisional , dengan melaporkan kata-kata yang terproses
dimana dokumen ditemukan pada masing-masing departemen maupun periode
retensi dokumen yng dimaksud. Namun pendektan ini mempunyi kelemahan ,
yaitu :
Judul dokumen harus di catat secara tepat untuk menemukan periode retensi arsip
Dokumen serupa yang ditemukan pada departemen yang lain mungkin teridentifikasi dengan nama yang lain, walaupun isinya realtif sama
Benar atau salah, dokumen yang serupa mungkin dimodifikasi terutama ketika organisasi merestruksikan organisasinya
Jadwal retensi harus sesering mungkin dimodifikasi terutama ketika organisasi merestruktusi organisasinya
Program pengembangan dan pemeliharaan dokumen sangat menyita waktu karena banyak judul atau nama dokumen yang dikelola.
2. Retensi dokumen berdsarkan fungsi dan hubungan, merupakan pendektan
yang dikembangkan sejak lahir decade 80-an dengan menggunakan hubungan
yang sistematis dan menghubungkan seluruh data lektronis bedasarkan fungsi
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 31
organisasi atau informasi yang ada. Fungsi organisasi tersebut merepresentasikan
aktivitas bisnis yang standar, seperti pemasaran, keuangan, hubungan
masyarakat, hokum maupun SDM. Dengan menggunakan kode yang telah
disepakati yang dicantumkan pada Buku Pedoman, sistem penyimpanan akan
menetapkan tanggal pemusnahan dokumen berdasarkan rumus perhitungan lama
periode penyimpanan. Sistem ini juga akan menghitung ulang apabila periode
etensi berubah. Ada beberapa spesifikasi yang harus diperhatikan dalam metode
ini :
Sistem penyimpanan dokumen elektronis terdiri atas modul retensi
dokumen yang kan menjelaskan syarat yang diperlukan untuk meretensi
dokumen
Sistem ini diharuskan dapat menghubungkan dokumen elektronis dengan modul retensi
Penghitungan berapa lama dokumen akan disimpan berdasarkan periode retensi dokumen maupun rumus perhitungan yang terdiri atas :
Tanggal penciptaan (creation-driven) degen menghitung retensi
berdasarkan tanggal pembutan dokumen , misalnya 6T (6 tahun)
Tanggal kejadian (event-driven) dengan menghitung retensi
berdasrkan tanggal-tanggal sebuah peristiwa, mislanya DP(dalam
proses) dan SP (sudah diproses)
Tanpa penjelasan (idenfinite) dimana dokumen tidak akan
dimusnahkan hungga orang yang mempunyai otorasi akan
melakukannya , misalnya PERM (dokumen permanen)
Maksimum, dimana retensi dokumen dihitung sejak dokumen
dibuat namun pemusnahan dapat dilakukan sebelum berakhirnya
periode retensi , misalnya Max3 (maksimum 3 tahun
penyimpanan)
Sistem secara dinamis dan otomatis akan menghitung periode retensi apabila ada perubahan prosedur pada Buku Pedoman
Sistem diharapkan mampu melindungi pemusnahan dokumen yang
dianggap penting misalnya akta pendirian perusahaan , sertifikat tanah,
dan sebagainya
Sistem mampu mengidentifikasi dokumen yang dalam waktu dekat akan dimusnahkan
Sistem akan memberi tanda terhadap dokumen yang dihancurkan
Sistem akan secara lengkap dan aman memusnahkan dokumen yang telah
disetujui untuk dimusnahkan, yang akan tergantung pada media yang
digunakan untuk menyimpan dokumen
Dokumen elektronis yang di simpan pada media yang dapat
dihapus , harus menggunakan metode penghapusan yang aman
sehingga data tidak dapat di copy maupun dicari kembali
Dokumen elektronis yang disimpan pada media yang tidak dapat
dihapus , dapat dilakukan pemusnahan langsung
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 32
Sistem akan mengelola informsi yang akan berkaitan dengan dokumen
yang telah dihancurkan
Sistem mampu mengamankan dokumen yang telah dihancurkan dan tuidak dapat di copy kembali.
3. CARA PEMELIHARAAN ARSIP ELEKTRONIK
Salah satu pekerjaan dalam kearsipan adalah pemeliharaan arsip. Pemeliharaan
arsip merupakan kegiatan mengurus arsip dokumen agar dapat bertahan lebih lama
dengan cara memperpanjang umur arsip tersebut melalui berbagai cara. Arsip-arsip yang
dirawat merupakan arsip yang penting bagi perusahaan/instansi. Terdapat dua kategori
perawatan arsip secara umum, Pertama adalah perawatan arsip berbentuk fisik kertas
seperti surat, dokumen kontrak, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang kedua adalah pemeliharaan arsip elektronik. Arsip elektronik
sendiri tergolong jenis arsip baru yang baru dikenal dewasa ini. Contoh arsip elektronik
adalah flashdisk, hardisk, laptop, komputer, dan perangkat penyimpan data lainnya.
Bentuk arsip elektronik berbeda jauh dengan arsip kertas oleh karena itu tata cara
penanganannya juga berbeda.
Berikut ini tata cara pemeliharaan arsip elektronik.
Pengamanan Informasi
Agar informasi di dalam arsip elektronik jatuh ketangan pihak yang tidak
bertanggung jawab, perlu kiranya diberika penanganan khusus untuk arsip jenis ini,
kegiatan pengamanan informasi dalam arsip elektronik adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan prosedur standar dalam pengoperasian yang menjamin keamanan
terhadap kemungkinan penggunaan informasi yang tidak sah oleh pihak-pihak
yang tidak berhak.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 33
2. Melakukan pemeliharaan perangkat keras (hardware), dan melakukan
penyesuaian teknologi secara berkala.
3. Melakukan pemeliharaan perangkat lunak (software), dan melakukan
penyesuaian secara berkala.
Pemeliharaan Fisik Arsip Elektronik
Sedangkan pemeliharaan arsip elektronik dilakukan agar fisik arsip tidak rusak.
Karena jika fisik arsip rusak biasanya data yang berada di dalam fisik arsip elektronik
pun ikut rusak pula. Berikut cara pemeliharaan fisik arsip elektronik tersebut:
1. Penggunaan perangkat keras(komputer,laptop,hardisk, flashdisk), dengan baik
sesuai prosedur.
2. Menggunakan software asli (bukan bajakan)
3. Mem back up data secara berkala
4. Menyimpan arsip elektronik di tempat yang terlindung dari medan magnet, debu,
panas yang berlebihan, dan air.
5. Menjaga kestabilan suhu tempat arsip tersebut berada, rata-rata antara 11-22 C
dan kelembapan antara 45-65% RH.
Dengan menerapkan pemeliharaan arsip elektronik dengan baik, diharapkan data
informasi penting yang berada pada arsip elektronik akan bertahan lama sekaligus
melindungi data tersebut dari pihak lain yang tidak berkepentingan.
A. Pengertian Komputer
Komputer adalah “rangkaian peralatan elektornik yang dapat melakukan pekerjaan
secara sistematis berdasarkan program yang diberikan, serta dapat menyimpan dan
menampilkan keterangan atau gambar” (Sedarmayanti, 2003:116). Adapun jenis - jenis
komputer yang dijelaskan oleh Amsyah (2003:230) sebagai berikut:
1. Memory (ingatan)
Alat yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam perangkat komputer, alat
tersebut dapat berupa Hard Drive atau biasa disebut dengan Hard Disk yang
merupakan memory penyimpanan data yang tidak dapat terpisahkan dengan
komputer, Compact Disk atau biasa disebut dengan kepingan CD, serta Flashdisk
yang merupakan alat penyimpanan data yang dapat dibawa kemana-mana.
2. Arithmetic/logic (hitungan/logika)
Alat logic memungkinkan komputer untuk membuat keputusan-keputusan yang
logis. Keputusan-keputusan ini memungkinkan untuk menentukan suatu pemecahan
C. RANGKUMAN
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 34
dari pemasalahan yang ada, misalnya untuk menentukan apakah suatu persediaan
barang telah berkurang dari kuota yang telah ditentukan.
3. Input
Alat yang memungkinkan data informasi dan instruksi dimasukkan ke dalam mesin
komputer. Ada beberapa alat untuk input yang diantara lain adalah punched card
reader, keyboard, pita kertas punched, dan bukan input audio suara.
4. Output
Alat ini sesungguhnya adalah untuk mencetak atau menampilkan hasil perolehan suatu
informasi misalkan pemecahan masalah dan peyiapan laporan. Salah satu alat output
yang lazim adalah line printer (pencetak garis) atau yang lebih dikenal dengan
istilah printer.
D. TUGAS
Berkelompok dengan teman kalian yang terdiri dari 4-5 anak tiap
kelompok dengan cara menghitung acak
Setiap kelompok menyerahkan flashdisk kepada guru untuk
mendapatkan aplikasi SIKD dan file surat yang kemudian disebarkan
kepada setiap anggota kelompok
Siapkan file surat berdasarkan kelompok untuk diarsipkan oleh
masing-masing individu
Telitilah surat-surat tersebut (termasuk surat masuk/keluar) Siapkan media penyimpanan arsip lainnya (flashdisk, hardisk)
Pengerjaan praktik tetap dilakukan secara individu dapat dilakukan
bersama dengan kelompok
Waktu pengerjaan adalah 120 menit
E. TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskanlah pengertian arsip elektronik menurut NARA!
2. Berdasarkan beberapa pengertian yang ada mengenai arsip elektronik ,
buatlah kesimpulan berdasarkan pendapat Anda!
3. Uraikanlah isi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi Elektronik?
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 35
Kunci Jawaban Soal Uraian
1. Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi
Informasi Elektronik, menerangkan informasi elektronik adalah adalah satu atau
sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto, elektronik data interchange (EDI), surat elektronik
(electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,
kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahami.
2. Pemeliharaan Fisik Arsip Elektronik
Pemeliharaan arsip elektronik dilakukan agar fisik arsip tidak rusak. Karena
jika fisik arsip rusak biasanya data yang berada di dalam fisik arsip
elektronik pun ikut rusak pula. Berikut cara pemeliharaan fisik arsip
elektronik tersebut:
- Penggunaan perangkat keras(komputer,laptop,hardisk, flashdisk), dengan
baik sesuai prosedur.
- Menggunakan software asli (bukan bajakan)
- Mem back up data secara berkala
- Menyimpan arsip elektronik di tempat yang terlindung dari medan magnet,
debu, panas yang berlebihan, dan air.
4. Sebagai petugas arsip, kegiatan apa saja yang akan Anda lakukan
untuk menjaga keamanan informasi dalam arsip elektronik?
5. Jika dilihat dari manfaat yang dirasakan apabila mengimplementasikan
arsip elektronik, bagaimana kaitannya dengan tingkat pencapaian
tujuan kearsipan?
6. Berdasarkan 3 metode dalam mengelola pengindeksan arsip elektronis,
apa yang harus dilakukan petugas arsip untuk memaksimalkan
efektivitas pencarian sebuah arsip terkait dengan sistem pencarian
dokumen?
7. Sebelum organisasi mengimplementasikan program pengarsipan secara
elektronis, harus dilakukan evaluasi kebutuhan. Rumuskanlah
kebutuhan apa saja yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan
organisasi?
8. Sebelum organisasi mengimplementasikan program pengarsipan secara
elektronis, harus dilakukan evaluasi kebutuhan. Rumuskanlah
kebutuhan apa saja yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan
organisasi?
9.
10.
F. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 36
- Menjaga kestabilan suhu tempat arsip tersebut berada, rata-rata antara 11-22
C dan kelembapan antara 45-65% RH.
3. Sistem pengarsipan yang digunakan dalam arsip elektronik adalah:
- Sistem Manajemen Dokumen Elektronis (electronic document management
system – EDMS) yang secara umum akan mengelola arsip atau dokumen
elektronis melalui computer masing-masing pegawai, misalnya word
processing, spreadsheets, presentasi, proyek, dan lain-lain)
- Sistem Pemindaian Elektronis (electronic imaging system – EIS) yang akan
mengelola dokumen hasil pemindaian (scan). - Software Manajemen Dokumen (records management software – RMS) yang
akan mengelola dokumen kertas atau data yang disimpan dalam kantor atau pusat
penyimpanan dokumen.
4. Keberadaan teknologi komputer dikaitkan arsip elektronik yaitu berfungsi
sebagai perangkat kerja utama (main utilities resouces) bagi operasionalisasi
sistem pengelolaan arsip elektronik, dan hampir seluruh proses bisnis atau
aktifitas secara manual dalam pengelolaan arsip dapat dilakukan oleh sistem
kerja teknologi komputer seperti mencatat, mengindeks, mengolah dan
menyimpan arsip hingga menyusun dan menampilkan daftar arsip, menemukan
kembali arsip mampu dilakukan oleh teknologi komputer dengan cepat, akurat
dan menarik.
5. Untuk memaksimalkan efektivitas pencarian sebuah arsip, sistem pencarian
dokumen harus mampu mengkombinasikan pencarian templates dengan
pencarian full-text atau dokumen atau folder dalam suatu pencarian yang
komprehensif. Harapannya adalah agar implementasi manajemen arsip elektronis
akan mempermudah, mempercepat, dan mengefisienkan pencarian sebuah arsip.
6. 3 metode dalam mengelola pengindeksan arsip elektronik
a) Index Field, yang menggunakan kategorisasi tema dan kata kunci sebagai
metode tradisional yang digunakan dalam dokumen kertas. Sistem ini harus
memungkinkan dilakukannya perubahan oleh pengguna untuk memodifikasi
indeks, menciptakan multiple templates, dan mempunyai beberapa jenis
indeks dengan templates yang berbeda, misalnya berdasarkan tanggal dibuat,
nomor surat, dan karakteristik lainnya. Indeks ini dapat digunakan untuk
mengategorisasi dokumen, sehingga memungkinkan pelacakan tanggal
penyimpanan oleh pengguna yang lain.
b) Full-text Indexing, dengan meng-install software Optical Character
Recognition (OCR), menjadikan pengindeksan lebih mudah dan cepat
dibandingkan menggunakan kata kunci. Proses ini membaca halaman yang di
scan dan kemudian mengindeks setiap kata serta meletakkannya pada
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 37
lokasinya, yang akan mengurangi biaya pengindeksan dan meningkatkan
kemampuan pencarian arsip hanya berdasarkan kata atau frase dalam suatu
dokumen walaupun bukan termasuk kata kunci.
c) Folder/File Structure, system ini menyediakan metode visual dalam
pencarian dokumen. Dalalm banyak kantor, file secara normal akan dapat
ditemukan dengan mencari pada folder atau filing cabinet yang tepat. Untuk
itu, manajemen arsip elektronis harus mempunyai kemampuan yang sama
untuk menciptakan kembali system filing ini dengan banyak tingkatan.
Penentuan folder yang fleksibel akan memudahkan pengubahan arsip kertas
ke elektronik.
7. Pengamanan Informasi
Agar informasi di dalam arsip elektronik jatuh ketangan pihak yang tidak
bertanggung jawab, perlu kiranya diberika penanganan khusus untuk arsip
jenis ini, kegiatan pengamanan informasi dalam arsip elektronik adalah
sebagai berikut:
- Menciptakan prosedur standar dalam pengoperasian yang menjamin
keamanan terhadap kemungkinan penggunaan informasi yang tidak sah oleh
pihak-pihak yang tidak berhak.
- Melakukan pemeliharaan perangkat keras (hardware), dan melakukan
penyesuaian teknologi secara berkala.
- Melakukan pemeliharaan perangkat lunak (software), dan melakukan
penyesuaian secara berkala.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 38
3.EVALUASI
A. KOGNITIF SKILL
Penilaian pengetahuan siswa dapat dilakukan dengan test tertulis atau test lisan, sedang
bentuknya; test formatif (essay, pilihan ganda, benar salah).
B. PSIKOMOTOR SKILL
Contoh:
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(PROSES PEMBELAJARAN)
Mata Pelajaran
: Administrasi Humas dan Keprotokolan
Materi
: Kegiatan Belajar Sistematika Penulisan Notula
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 39
Kompetensi Dasar : 3.20 Menguraikan Sistematika Penulisan Notula
Pertemuan ke : ................
Alokasi : ................
KOMPONEN INDIKATOR
1. Keterampilan Berpikir Menunjukkan cara berfikir logis, rasional dan
sistematis dalam proses pembelajaran
2. Keterampilan Reaktif Memberikan respon secara efektif terhadap
peristiwa dan situasi yang terjadi dalam proses
pembelajaran dengan pendekatan berpikir positif
3. Keterampilan Interaktif Mampu berkomunikasi secara efektif dan tidak
mendominasi setiap topik pembicaraan dengan
menggunakan body language yang positif
4. Keterampilan Mampu menghasilkan notula dalam suatu rapat
Mengkreasi/Mencipta
A. KOGNITIF SKILL
Penilaian pengetahuan siswa dapat dilakukan dengan test tertulis atau test lisan, sedang
bentuknya; test formatif (essay, pilihan ganda, benar salah).
B. PSIKOMOTOR SKILL
Contoh:
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(PROSES PEMBELAJARAN)
Mata Pelajaran
: KEARSIPAN
Materi
: Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 40
Kompetensi Dasar : 3.20 Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
Pertemuan ke : ................
Alokasi : ................
KOMPONEN INDIKATOR
1. Keterampilan Berpikir Menunjukkan cara berfikir logis, rasional dan
sistematis dalam proses pembelajaran
2. Keterampilan Reaktif Memberikan respon secara efektif terhadap
peristiwa dan situasi yang terjadi dalam proses
pembelajaran dengan pendekatan berpikir positif
3. Keterampilan Interaktif Mampu berkomunikasi secara efektif dan tidak
mendominasi setiap topik pembicaraan dengan
menggunakan body language yang positif
4. Keterampilan Mampu menghasilkan notula dalam suatu rapat
Mengkreasi/Mencipta
Nilai Kriteria
4 Selalu, apabila melakukan sesuai indikator
Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang tidak
3 melakukan
Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
2 melakukan
1 Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
.............., ........................ 2017
Guru Pengampu
.................................................
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 41
C. ATTITUDE SKILL
Penilaian sikap (attitude) dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, nilai-nilai yang
ditumbuhkan dan dibiasakan disesuaikan dengan KI-1 dan KI-2 yang mendukung
pembelajaran KI-3 dan KI-4. Adapun alternatif format penilaian sikap (attitude) yang
dapat dipergunakan adalah sebagai berikut:
Contoh:
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran
: Komputerisasi Kearsipan
Materi
: Menjelaskan Komputersasi Kearsipan
Kelas
: ................
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 42
Kompetensi Dasar : 3.20 Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
Pertemuan ke : ................
Alokasi : ................
KOMPONEN INDIKATOR
1. Disiplin Hadir tepat waktu
Menyelesaikan tugas tepat waktu
2. Tanggungjawab Memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan
tugas dengan baik
3. Kesantunan Santun dalam berbicara, berperilaku, berbusana
berdasarkan norma-norma umum
4. Kerjasama Mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
dan bersama-sama mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi kelompok
5. Proaktif Tanggap dalam berbagai situasi dalam rapat
Nilai Kriteria
4 Selalu, apabila melakukan sesuai indikator
Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang tidak
3 melakukan
Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
2 melakukan
1 Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
.............., ........................ 20....
Guru Pengampu
.................................................
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 43
D. PRODUK/BENDA KERJA SESUAI KRITERIA STANDART
Contoh:
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
(PROSES PEMBELAJARAN)
Mata Pelajaran : Kearsipan
Materi : Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
Kelas : ................
Kompetensi Dasar : 3.20 Menjelaskan Komputerisasi Kearsipan
Pertemuan ke : ................
Alokasi : ................
NILAI TUGAS
No. Nama Siswa Tugas Tugas Tugas
Nilai Rata-
Tugas 4 Tugas 5 rata Tugas
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan: Nilai Tugas diisi dengan angka
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 44
Nilai Predikat
93-100 Sangat Memuaskan
85-92 Memuaskan
80-84 Baik Sekali
71-79 Baik
< 70 Kurang
.............., ........................ 20....
Guru Pengampu
.................................................
E. BATASAN WAKTU YANG TELAH DITETAPKAN
Batasan waktu pelaksanaan pembelajaran dan penilaian proses pembelajaran disesuaikan
program tahunan dan program semester mata pelajaran Administrasi Humas dan
Keprotokolan serta kondisi nyata proses pembelajaran.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 45
P E N U T U P
Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, anda telah menguasai kompetensi yang telah anda
pelajari. Mintalah kepada guru/instruktur/fasilitator untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem
penilaian yang dilakukan langsung oleh pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang
berkompeten, apabila anda telah menyelesaikan kompetensi tertentu. Atau apabila anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap bahan ajar, maka hasil yang berupa nilai dari
guru/instruktur atau berupa portofolio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh pihak
industri atau asosiasi profesi. Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu
pemenuhan standar kompetensi administrasi perkantoran dasar kompetensi kejuruan mata
pelajaran administarsi humas dan keprotokolan. Apabila berdasarkan hasil evaluasi dalam bahan ajar ini anda dinyatakan memenuhi syarat
kelulusan, maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/bahan ajar berikutnya di kelas XI.
M e n j e l a s k a n k o m p u t e r i s a s i k e a r s i p a n
Page 46
DAFTAR PUSTAKA
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Erlangga.
Dino, Anugerah. 2014. Komputerisasi Kearsipan (E-Document) (online),
(www.anugerahdino.com/2014/09/pengelolaan-arsip-menggunakan-
media.html?m=1).