Menjamin industri halal melalui UU JPH

22
MENJAMIN INDUSTRI HALAL MELALUI UU JPH (?) Oleh: Bimo Prasetio

Transcript of Menjamin industri halal melalui UU JPH

Page 1: Menjamin industri halal melalui UU JPH

MENJAMIN INDUSTRI HALAL MELALUI UU JPH (?)

Oleh: Bimo Prasetio

Page 2: Menjamin industri halal melalui UU JPH

JARINGAN PENGUSAHA MUSLIM INDONESIA

Organisasi kader pengusaha yang berstatusorganisasi kemasyarakatan

Tujuan : Melakukan pembelaan kepadapengusaha dan masyarakat (tidak berafiliasi kepartai politik manapun)

Page 3: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Revitalisasi JPMI DKI Jaya

Suatu gerakan jihad di bidang ekonomi(iqtisodiyah)

Perekat dari organisasi dan komunitas yang ada

Jembatan pemerintah, pengusaha dan masyarakat(konsumen)

Advokasi terhadap isu-isu yang terkait kepentinganPengusaha Muslim

www.jpmi-Jakarta.org

Page 4: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Middle Class Muslim

• “… Konsumen muslim kini menempatkan konsumsimakanan dan minuman sebagai bagian integral dariibadah kepada Allah….” (halaman 52)

• Yuswohady, Marketing to Middle Class Muslim, 2014

Page 5: Menjamin industri halal melalui UU JPH

1. Indonesia merupakan komunitas muslim terbesar di dunia.

2. Indonesia menjadi salah satu tujuan perdagangan daninvestasi industri halal.

3. Konsumen Muslim merupakan market yang sangat besar.

Page 6: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Global halal food and beverage market to hit US$1.6 trillion by 2018

August 12, 2014The Dubai Chamber of Commerce and Industry forecasts that the global halal food and beverage (F&B) market will grow from US$1.1 trillion in 2013 to US$1.6 trillion by 2018 at a compound annual growth rate (CAGR) of around 6.9. The halal F&B market includes raw chicken and beef, processed foods, and cold drinks. In 2012, it accounted for 16.6 of the global F&B market, as per the report. Halal meat is an important part of the market, led by unpackaged meat which had a market share of an estimated 78.7 in 2013, while packaged meat represented a 21.3 share, according to the report.The halal food industry is growing mainly in countries in the Middle East and North Africa, South and South East Asia, with Indonesia being the biggest halal food market, valued at US$197 billion in 2012, followed by Turkey (US$100 billion), according to the report. In the Middle East, Saudi Arabia is the largest halal food market in the region, followed by the UAE, Kuwait, Oman, Qatar and Bahrain.

Page 7: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Yang termasuk dalam UU JPH

• Produk yang beredar di Indonesia:

• Makanan & minuman

• Obat-obatan

• Kosmetik

• Produk kimia & biologis

• Produk rekayasa genetik

• Barang-barang yang dipakai/dimanfaatkan publik

Page 8: Menjamin industri halal melalui UU JPH

POINT UTAMA UU JPH

• Penyelenggaraan dan penyelenggara JPH

• Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)

• Syarat dan prosedur pelaku usaha dalam sertifikasi JPH

• Pengawasan terhadap produk halal

• Penegakan hukum terhadap penyelenggaraan JPH

Page 9: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal• BPJPH & LPH : menginspeksi dan/atau menguji

kehalalan suatu produk.

• MUI : sertifikat audit halal, penentuan status halal suatu produk dan akreditasi dari LPH

• LPH dapat didirikan oleh pemerintah dan/atau masyarakat

*LPH oleh masyarakat harus diajukan oleh lembaga

keagamaan Islam yang berbadan hukum

Page 10: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Bahan dan Proses Produksi Halal

• Bahan yang digunakan mencakup:

• Bahan mentah

• Bahan olahan

• Bahan-bahan tambahan

• Bahan-bahan ini bisa didapatkan dari:

• Hewan

• Tanaman

• Mikroba

• Bahan olahan kimia, biologis/ rekayasa genetik

Page 11: Menjamin industri halal melalui UU JPH

• Lokasi & peralatan antara yang halal & yang tidak halal harus dipisahkan :

• Penyembelihan

• Proses

• Penyimpanan

• Pengemasan

• Distribusi

• Penjualan

• Penyajian

Page 12: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Kewajiban Pelaku Usaha

Pelaku usaha yang menyerahkan permohonan sertifikat halal harus:

1. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur

2. Memisahkan lokasi, tempat, dan peralatan

3. Mempunyai pengawas untuk produk halal

4. Memberikan laporan perubahan komposisi bahan kepada BPJPH

Page 13: Menjamin industri halal melalui UU JPH

KEWAJIBAN PELAKU USAHA YANG TELAH MENDAPATKAN SERTIFIKAT HALAL

1. Mencantumkan label halal pada produk yang telah mendapatkan sertifikat halal

2. Mempertahankan kondisi kehalalan produk

3. Memisahkan lokasi, tempat, dan peralatan

4. Memperbaharui sertifikat halal yang sudah tidak berlaku

5. Memberikan laporan perubahan komposisi bahan kepada BPJPH

Page 14: Menjamin industri halal melalui UU JPH

• Pelaku usaha yang memproduksi produk dari bahan yang tidak halal harus diikutsertakan dalam permohonan sertifikat halal

• Untuk produk impor, harus memiliki sertifikasi halal dari negaranya

Page 15: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Prosedur untuk Mendapatkan Sertifikat Halal• Menyerahkan:

1. Informasi bisnis

2. Nama dan jenis produk

3. Daftar produk

4. Bahan yang digunakan

5. Proses produksi

Page 16: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Business/ Company

LPPOM MUI MUI (Ulama Council)

PROSES SERTIFIKASI HALAL

1

4

2

3

5

5

1. Perusahaan mendaftarkan permohonan sertifikasi halal ke LPPOM MUI2. LPPOM MUI mengaudit Perusahaan3. LPPOM MUI memberikan laporan ke MUI untuk mendapat Fatwa Halal4. MUI menertbitkan Fatwa Halal 5. LPPOM MUI menerbitkan Sertifikat Halal6. Perusahaa mendapatkan izin untuk memberikan label Halal pada produknya

Page 17: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Business/ Company

Halal Audit Institution (LPH)

Halal Products Assurance Agency (BPJPH)

MUI (Ulama Council)

UU No 33 /2014

1

42

3

5

6

7

1. Perusahaan membuat permohonan untuk mendapatkan serifikat Halal ke BPJPH2. BPJPH menunjuk LPH untuk mengaudit perusahaan3. LPH mengaudit perusahaan4. LPH memberikan laporan ke BPJPH5. BPJPH menanyakan hasil kepada MUI6. MUI menerbitkan Fatwa Halal ke BPJPH7. BPJPH menerbitkan Sertifikat Halal dan Label kepada Perusahaan

Page 18: Menjamin industri halal melalui UU JPH

• Setelah mendapatkan sertifikat halal, label halal wajid dipasang dengan syarat:

• Mudah dilihat dan dibaca

• Tidak mudah di hapus

• Tidak mudah diambil

• Tidak mudah dirusak

Apabila tidak sesuai, akan dikenakan sanksi administratif dan pencabutan sertifikat halal

Page 19: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Ketentuan peralihan

• Sertifikat halal yang sudah dikeluarkan oleh LPPOMMUI akan tetap berlaku sampai tanggal yang tertera

• Sebelum BPJPH berdiri, prosedur permohonan sertifikat akan berlaku seperti sebelum adanya UU JPH dan sifatnya voluntary (sukarela).

Page 20: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Peraturan Pelaksana

• Peraturan Pemerintah:

1. Kewenangan BPJPH

2. Agen yang berhubungan, LPH dan MUI

3. Lebih lanjut mengatur tentang LPH

4. Proses produksi halal, sertifikat halal

5. Kerjasama internasional

6. Prosedur registrasi sertifikat halal

7. Supervisi dan tipe dari produk sertifikat halal

Page 21: Menjamin industri halal melalui UU JPH

• Peraturan Menteri:

1. Prosedur pemberlakuan sanksi administratif

2. Pengaturan lebih lanjut untuk supervisi halal

3. Prosedur permohonan sertifikat halal

4. Prosedur penunjukan LPH

5. Pembaharuan sertifikat halal

6. Manajemen keuangan BPJPH

7. Apresiasi terhadap partisipasi aktif publik dalam melakukan pengawasan JPH

Page 22: Menjamin industri halal melalui UU JPH

Puri Imperium Office Plaza Unit G-9

Jl. Kuningan Madya Kav. 5-6

Jakarta Selatan, 12980

P: 021-2947 5691

F: 021-2947 5698

www.bplawyers.co.id