MENINGKATKAN_HASIL_BELAJAR_SISWA_KELAS_VIII-A_SMP_2_KUDUS_MELALUI_...(2)
Transcript of MENINGKATKAN_HASIL_BELAJAR_SISWA_KELAS_VIII-A_SMP_2_KUDUS_MELALUI_...(2)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A SMP 2 KUDUS MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN
DENGAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR
TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikaan
UN
IVER
SITAS NEGERI SEMARANG
Oleh :
Nama : Sutamin Nim : 4101906151 Program Studi : Pendidikan Matematika ( S1 – tr ) Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006 / 2007
PENGESAHAN
SKRIPSI
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP 2 Kudus melalui Implementasi Metode Pembelajaran dengan Tutor Sebaya
Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
pada : Hari : Senin Tanggal : 13 Agustus 2007
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris, Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130781011 NIP. 130815345 Pembimbing Utama, Ketua Penguji, Dra. Endang RW, M.Pd Drs. Suhito, M.Pd NIP. 130935363 NIP. 130604210 Pembimbing Pendamping, Anggota Penguji, Dra. Nurkaromah D, M.Si Dra. Endang RW, M.Pd NIP. 131876228 NIP. 130935363 Anggota Penguji, Dra. Nurkaromah D, M.Si NIP. 131876228
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Lebih baik kaya ilmu dari pada kaya harta, karena dengan ilmu akan
melindungi kita baik di dunia maupun di akhirat.”
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Bapak dan Istriku yang telah memberikan curahan kasih saying, do’a,
serta dukungannya selama ini.
2. Dosen, teman – teman guru yang telah memberi semangat dan
membimbing selama ini.
3. Adik – adik, terutama adikku yang bungsu yang telah membantu dalam
penyusunan karya ini.
4. Kepala sekolah SMP 2 Kudus yang telah memberi izin belajar hingga
selesai.
5. Anak – anakku tercinta yang selalu memberi dorongan dan semangat
selama ini.
6. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Matematika S1-tr 2006 / 2007
Center Kudus.
7. Teman – teman dekatku yang selalu membuatku sabar dan tawakal.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii
PERNYATAAN ……………………………………………………………. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………. iv
ABSTRAK …………………………………………………………………. v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. viii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………..………………………... 1
B. Permasalahan ………………………………………………….. 3
C. Penegasan Istilah ………………………………………………. 3
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 4
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………... 4
F. Sistematika Skripsi …………………………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Hasil Belajar …………………………………………………… 6
B. Metode Pembelajaran ………………………………………….. 7
C. Metode Pembelajaran dengan Tutor Sebaya …………………... 8
D. Aktivitas Belajar ……………………………………………….. 11
E. Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar ……………………... 12
viii
F. Kerangka Berpikir ……………………………………………… 27
G. Hipotesis Tindakan ……………………………………………. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ………………………………………………. 28
B. Subyek Penelitian ……………………………………………… 28
C. Desain Penelitian …………………………………..………….. 28
D. Rincian Desain Penelitian ……………………………………… 29
E. Metode Pengumpulan Data ……………………………………. 40
F. Indikator Keberhasilan ………………………………………… 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 1 …………………….. 42
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 2 …………………….. 46
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ……………………………………………………….. 51
B. Saran …………………………………………………………… 51
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 52
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII A ……………………………… 53
Lampiran 2 Daftar Kelompok ………………………………………………. 54
Lampiran 3 Lembar Observasi Untuk Siswa ……………………………….. 55
Lampiran 4 Rencana Pembelajaran Siklus 1 ………………………………… 56
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 1 ………………………………………….. 58
Lampiran 6 Kisi – Kisi Soal Tes Evaluasi Siklus 1 …………………………. 60
Lampiran 7 Soal Evaluasi Akhir Siklus 1 …………………………………… 61
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Akhir Siklus 1 ………………….. 62
Lampiran 9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 ……… 63
Lampiran 10 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 ……… 64
Lampiran 11 Hasil Evaluasi Akhir Siklus 1 ………………………………….. 65
Lampiran 12 Rencana Pembelajaran Siklus 2 ………………………………... 66
Lampiran 13 Lembar Kerja Siswa 2 ………………………………………….. 68
Lampiarn 14 Kisi – Kisi Soal Tes Akhir Siklus 2 ……………………………. 70
Lampiran 15 Soal Evaluasi Akhir Siklus 2 …………………………………… 71
Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Akhir Siklus 2 ………………….. 72
Lampiran 17 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1 ……… 74
Lampiran 18 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2 ……… 75
Lampiran 19 Hasil Evaluasi Akhir Siklus 2 ………………………………….. 76
Lampiran 20 Dokumen Penelitian …………………………………………… 77
x
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Hasil Belajar
Menurut Slameto (2003 : 2) Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap
perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.
Hasil Belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam menuntut ilmu yaitu
suatu hasil yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti
program belajar mengajar dengan kurun waktu tertentu dan juga dengan
kurikulum yang telah ditentukan pula.
Dalam kurikulum 2004, ditegaskan bahwa ketuntasan belajar individual
siswa adalah jika siswa tersebut memperoleh skor 75, untuk SMP 2 Kudus
ditetapkan Standar Ketuntasan Belajar minimal 77. Sedangkan dalam UAN
tahun 2006, untuk dapat dinyatakan lulus ditetapkan nilai UAN minimal 4,26.
Pada UAN tahun 2006, SMP 2 Kudus dinyatakan lulus 100% untuk
matematika dan juga untuk 2 mata pelajaran lainnya denagan nilai rata-rata
UAN matematika 8,64, tetapi belum memenuhi target SKBM setiap siswa 77.
7
Menurut Sudjana (2001 : 22) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar, yang dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
1. Faktor internal
Faktor internal berasal dari dalam individu yang belajar yang
meliputi faktor fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor
fisik misalnya keadaan badan lemah, sakit atau kurang fit dan sebagainya,
sedang faktor mental psikologis meliputi kecerdasan atau intelegensi,
minat, konsentrasi, ingatan, dorongan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
2. Faktor eksternal
Faktor ini berasal dari luar individu yang belajar, meliputi faktor
alam, fisik, lingkungan, sarana fisik, dan non fisik, pengajar serta strategi
pembelajaran yang dipilih pengajar dalam menunjang proses belajar
mengajar.
B. Metode Pembelajaran
Menurut Suyitno (2004 : 29) agar pembelajaran matematika dapat
diserap dengan baik oleh siswa selain diperlukan strategi pembelajaran, guru
juga perlu memilih metode pembelajaran yang dipandang tepat dan sesuai
dengan kondisi siswa. Metode pembelajaran dimaksudkan sebagai pola
interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi,
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
8
Penggunaan metode pembelajaran sangat mempengaruhi keefektifan
proses pembelajaran, karena selama ini banyak dijumpai kasus bahwa siswa
merasa jenuh dan bosan belajar matematika, walau pada awalnya mereka
menyenangi pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru terlalu monoton dan tidak bervariasi.
Seiring dengan perkembangan kurikulum di negara kita yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), khususnya untuk mata pelajaran
matematika tuntutan akan keaktifan siswa dan guru dalam proses belajar
mengajar lebih diutamakan, oleh karena itu seyogyanya guru mampu
menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru membimbing siswa.
Adapun jenis – jenis metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh
guru, antara lain :
a. Metode pembelajaran Inkuiri
b. Metode pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)
c. Metode pembelajaran Tutor Sebaya
d. Metode pembelajaran Quantum (Quantum Teaching)
e. Metode pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education)
f. Metode pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
C. Metode Pembelajaran dengan Tutor Sebaya
Menurut Suherman (2003 : 277) pembelajaran tutor sebaya merupakan
pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa
lain yang memiliki status umur, kematangan / harga diri yang tidak jauh
9
berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa
untuk menerima ide – ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman
sebayanya itu sendiri. Dalam pembelajaran tutor sebaya, teman sebaya yang
lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman – teman sekelasnya di
sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan
kecanggungan, bahasa teman sebaya tidak ada rasa enggan, rendah diri, malu
dan sebagainya, sehingga diharapkan yang kurang paham tidak segan – segan
untuk mengungkapkan kesulitan – kesulitan yang dihadapinya.
Untuk menentukan apakah seorang siswa bisa menjadi tutor sebaya,
masing – masing guru sudah memantau perkembangan setiap siswa sejak awal
mereka masuk. Dari pemantauan itu, biasanya akan terlihat seorang siswa
yang unggul dari siswa lainnya untuk mata pelajaran tertentu, misalnya
matematika atau pelajaran lainnya. Biasanya dalam setiap mata pelajaran
dicari minimal lima siswa yang unggul untuk kemudian ditetapkan sebagai
tutor sebaya.
Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya ini adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok – kelompok kecil,
yang sumber belajarnya bukan hanya guru melainkan juga teman sebaya yang
pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu. Dalam pembelajaran
ini, siswa yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia
memberikan bimbingan ia sudah dapat menguasai bahan yang akan
disampaikan.
10
Jika metode pembelajaran dengan tutor sebaya dalam kelompok kecil ini
diterapkan, maka langkahnya sebagai berikut.
1. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik.
2. Guru memberi penjelasan umum tentang topik yang akan dibahas.
3. Kelas dibagi ke dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6
orang siswa dan diusahakan kelompok yang dibentuk tersebut adalah
kelompok yang heterogen.
4. Siswa yang pandai (para tutor sebaya) disebar ke setiap kelompok untuk
memberi bantuannya.
5. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus.
6. Jika ada masalah siswa yang lebih paham memberitahu siswa yang kurang
paham dan jika ada masalah yang tidak dapat terpecahkan, siswa meminta
bantuan kepada guru.
7. Guru mengadakan evaluasi
Dalam penelitian ini, tutor sebaya diharapkan dapat lebih mudah
berinteraksi dengan lingkungannya karena dengan siswa ditunjuk menjadi
tutor sebaya akan mempunyai kemampuan lebih dalam bersosialisasi.
11
Secara garis besar dapat ditunjukkan seperti bagan sebagai berikut :
Siswa • Ketertiban dalam kelas baik • Motivasi dalam kelas baik • Sikap dalam kelas baik • Senang terhadap matematika
Metode Pembelajaran dengan tutor sebaya
Guru • Pengelolaan kelas baik • Pengusaan materi baik • Pendekatan induktif • Disukai siswa
D. Aktivitas Belajar
Mempelajari dan menjadi tutor
Bimbingan guru
Keberhasilan pembelajaran
Siswa termotivasi belajar
Menurut discovery learning dari Bruner, siswa didorong untuk belajar
secara mandiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip dalam memecahkan masalah, dan guru mendorong siswa untuk
mendapatkan pengalaman dengan melakukan aktivitas yang memungkinkan
siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Pembelajaran ini
membangkitkan keingintahuan siswa, memotivasi siswa untuk bekerja sampai
menemukan jawabannya, siswa belajar memecahkan masalah secara mandiri
dengan keterampilan berpikir.
Pembelajaran menurut Bruner adalah siswa belajar melalui keterlibatan
aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam memecahkan masalah
dan guru berfungsi sebagai motivator bagi siswa dalam mendapatkan
pengalaman yang memungkinkan mereka menemukan dan memecahkan
masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 Kudus, di kabupaten Kudus.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP 2 Kudus tahun
pelajaran 2006 / 2007 yang berjumlah 40 siswa dengan komposisi 18 putra
dan 22 siswa putri, guru matematika kelas VIII, dan rata – rata hasil belajar
siswa sebelum penelitian > 60, dengan aktivitas siswa 70%.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing – masing siklus
dengan tahapan – tahapan perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan
dan refleksi.
Desain penelitian ini dapat digambarkan dengan skema berikut ini
IMPLEMENTASI TINDAKAN
PERENCANAAN
REFLEKSI PENGAMATAN
HASIL
29
Keterangan :
Per lakuan siklus 1
Perlakuan siklus 2
D. Rincian Desain Penelitian
Penelitian ini didesain dalam 2 siklus, masing – masing dengan tahapan
“perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan dan refleksi“, yang
dilaksanakan dengan kerjasama antara guru mata pelajaran matematika SMP 2
Kudus Kelas VIII A dan mahasiswa peneliti.
Siklus 1
a. Perencanaan
1). Guru menyusun Rencana Pembelajaran ( RP ) dengan materi unsur –
unsur kubus, balok, prisma dan limas.
2). Mengelompokan siswa sejumlah 40 anak dalam 8 kelompok yang
masing – masing diketahui oleh 1 ( satu ) tutor.
3). Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam penyampaian materi
pelajaran.
4). Membuat alat evaluasi
a). Lembar Kerja Siswa ( LKS ) dengan materi unsur – unsur kubus,
balok, prisma, dan limas.
b). Soal evaluasi siklus
5). Menyusun dan menyiapkan lembar observasi untuk siswa
6). Membuat kunci jawaban
b. Implementasi Tindakan
30
1). Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 6 Februari 2007 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada
pertemuan ini, guru menyampaikan materi tentang unsur – unsur
kubus, balok, prisma dan limas yang diawali dengan penyampaian
materi dilanjutkan dengan pemberian LKS yang harus diselesaikan
oleh siswa secara berkelompok yang diakhiri dengan pemberian soal –
soal untuk dikerjakan dirumah sebagai bahan pendalaman bagi siswa.
Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran tutor sebaya sebagai
berikut.
a). Pendahuluan
(1). Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa
(2). Guru memberikan apersepsi guru mengingatkan kembali
tentang benda – benda di sekeliling kita yang berbentuk kubus,
balok, prisma dan limas.
(3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan inti
(1). Guru menyampaikan garis besar materi unsur – unsur kubus,
balok, prisma dan limas.
(2). Guru memberi contoh soal yang berkaitan dengan materi dan
membahasnya bersama – sama siswa melalui tanya jawab.
(3). Guru menerima siswa berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya.
31
(4). Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok untuk
didiskusikan bersama anggota kelompok dengan bantuan
tutor.
(5). Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing –
masing kelompok dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
(6). Guru memilih secara acak kelompok I dan kelompok VIII
untuk mempresentasikan hasil diskusinya yang masing –
masing kelompok diwakili oleh satu orang siswa.
(7). Guru membimbing dan mengamati siswa dalam
menyampaikan hasil diskusinya.
(8). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan pendapat.
(9). Guru bersama siswa untuk membahas kembali hasil
kelompok yang presentasi.
(10). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(11). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
c). Penutup
(1). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
32
(2). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
2). Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari senin
tanggal 12 Februari 2007 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada
pertemuan ini, guru menyampaikan materi mengenai bagaimana cara
menggambarkan bangun ruang yang diawali dengan penyampaian
materi dilanjutkan dengan pemberian LKS yang harus diselesaikan
oleh siswa secara berkelompok yang diakhiri dengan pemberian soal –
soal untuk dikerjakan dirumah sebagai bahan pendalaman bagi siswa.
Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran tutor sebaya sebagai
berikut :
a). Pendahuluan
(1). Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
(2). Guru memberi apersepsi
Guru mengingatkan kembali tentang pengertian titik sudut,
rusuk dan sisi ( bidang ).
(3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan inti
(1). Guru menyampaikan garis besar materi unsur – unsur kubus,
balok, prisma dan limas.
(2). Guru memberi contoh soal yang berkaitan dengan materi dan
membahasnya bersama – sama siswa melalui tanya jawab.
33
(3). Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya.
(4). Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok untuk
didiskusikan bersama anggota kelompok dengan bantuan
tutor.
(5). Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing –
masing kelompok dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
(6). Guru memilih secara acak kelompok I dan kelompok VIII
untuk mempresentasikan hasil diskusinya yang masing –
masing kelompok diwakili oleh satu orang siswa.
(7). Guru membimbing dan mengamati siswa dalam
menyampaikan hasil diskusinya.
(8). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan pendapat.
(9). Guru bersama siswa untuk membahas kembali hasil
kelompok yang presentasi.
(10). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(11). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
c). Penutup
34
(1). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(2). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
berlangsung yang dilakukan oleh observer, aspek yang diamati antara lain:
1). Pengamtan terhadap siswa yang meliputi aspek keaktifan, perhatian,
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan
belajar dan pembelajaran.
2). Pengamatan terhadap guru yang meliputi kemampuan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, menerangkan materi pelajaran,
memotivasi siswa, serta kemampuan guru dalam mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok – kelompok.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan evaluasi tahapan
– tahapan pada siklus 1 dan refleksi dilaksanakan setelah pelaksanaan
siklus 1 selesai. Refleksi ini dilakukan dengan kerjasama antara guru dan
mahasiswa peneliti, yang kemudian hasilnya digunakan sebagai acuan
dalam menentukan tindakan selanjutnya dalam siklus 2.
Siklus 2
a. Perencanaan
35
1). Guru menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dengan materi unsur –
unsur kubus, balok, prisma dan limas.
2). Mengelompokan siswa sejumlah 40 anak dalam 8 kelompok yang
masing – masing diketuai oleh 1 (satu) tutor.
3). Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam penyampaian materi
pelajaran.
4). Membuat alat evaluasi
a). Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan materi unsur – unsur kubus,
balok, prisma, dan limas yang dibedakan antara 2 kelompok yang
satu dengan kelompok yang lain.
b). Soal evaluasi siklus
5). Menyusun dan menyiapkan lembar observasi untuk siswa
6). Membuat kunci jawaban
b. Implementasi Tindakan
1). Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus 2 dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 27 Februari 2007 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada
pertemuan ini, guru menyampaikan materi jaring - jaring kubus, dan
balok yang diawali dengan penyampaian materi dilanjutkan dengan
pemberian LKS yang harus diselesaikan oleh siswa secara
berkelompok yang diakhiri dengan pemberian soal – soal untuk
dikerjakan dirumah sebagai bahan pendalaman bagi siswa. Semuanya
dilaksanakan melalui pembelajaran tutor sebaya sebagai berikut.
36
a). Pendahuluan
(1). Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
(2). Guru memberi apersepsi
Guru mengingatkan kembali tentang bentuk – bentuk sisi
kubus dan balok.
(3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan inti
(1). Guru menyampaikan garis besar materi unsur – unsur kubus,
balok, prisma dan limas.
(2). Guru memberi contoh soal yang berkaitan dengan materi dan
membahasnya bersama – sama siswa melalui tanya jawab.
(3). Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya.
(4). Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok untuk
didiskusikan bersama anggota kelompok dengan bantuan
tutor.
(5). Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing –
masing kelompok dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
(6). Guru memilih secara acak kelompok I dan kelompok VIII
untuk mempresentasikan hasil diskusinya yang masing –
masing kelompok diwakili oleh satu orang siswa.
37
(7). Guru membimbing dan mengamati siswa dalam
menyampaikan hasil diskusinya.
(8). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan pendapat.
(9). Guru bersama siswa untuk membahas kembali hasil
kelompok yang presentasi.
(10). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(11). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
c). Penutup
(1). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(2). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
2). Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada siklus 2 dilaksanakan pada hari senin
tanggal 5 Maret 2007 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada
pertemuan ini, guru menyampaikan materi tentang jaring – jaring
prisma dan limas yang diawali dengan penyampaian materi
dilanjutkan dengan pemberian LKS yang harus diselesaikan oleh
siswa secara berkelompok yang diakhiri dengan pemberian soal – soal
untuk dikerjakan dirumah sebagai bahan pendalaman bagi siswa.
38
Semuanya dilaksanakan melalui pembelajaran tutor sebaya sebagai
berikut :
a). Pendahuluan
(1). Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
(2). Guru memberi apersepsi
Guru mengingatkan kembali tentang bentuk – bentuk sisi
prisma dan limas.
(3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b). Kegiatan Inti
(1). Guru menyampaikan garis besar materi jaring – jaring
prisma dan limas.
(2). Guru memberi contoh soal yang berkaitan dengan materi dan
membahasnya bersama – sama siswa melalui tanya jawab.
(3). Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok
yang telah dibentuk sebelumnya.
(4). Guru membagikan LKS kepada tiap kelompok untuk
didiskusikan bersama anggota kelompok dengan bantuan
tutor.
(5). Selama diskusi berlangsung guru memantau kerja masing –
masing kelompok dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
(6). Guru memberikan motivasi kepada siswa pada saat
pembelajaran berlangsung sehingga siswa lebih aktif.
39
(7). Guru membimbing semua kelompok secara merata sehingga
semua kesulitan kelompok dapat terbantu.
(8). Guru memilih kelompok secara acak untuk
mempresentasikan hasil diskusinya yang masing – masing
kelompok diwakili oleh satu orang siswa.
(9). Guru membimbing siswa dan mengamati siswa dalam
menyampaikan hasil diskusi.
(10). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi bila terjadi perbedaan pendapat, pada
pertemuan ini kelompok yang presentasi kurang mendapat
tanggapan dari kelompok lain.
(11). Guru bersama siswa membahas kembali hasil diskusi
kelompok yang presentasi .
(12). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(13). Guru membeikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
c). Penutup
(1). Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari.
(2). Guru memberikan soal untuk dikerjakan dirumah sebagai
bahan pendalaman materi.
40
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran
berlangsung yang dilakukan oleh observer, aspek yang diamati antara lain:
1). Pengamtan terhadap siswa yang meliputi aspek keaktifan, perhatian,
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan
belajar dan pembelajaran.
2). Pengamatan terhadap guru yang meliputi kemampuan guru dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, menerangkan materi pelajaran,
memotivasi siswa, serta kemampuan guru dalam mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok – kelompok.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus 2 dilakukan setelah tahap implementasi dan
observasi selesai. Refleksi pada siklus 2 meliputi hasil observasi dan hasil
tes evaluasi siklus 2 yang digunakan untuk menarik kesimpulan apakah
penelitian yang dilakukan sudah mencapai indikator yang ditetapkan.
Diharapkan setelah akhir siklus 2 ini, implementasi pembelajaran
dengan tutor sebaya dalam kelompok – kelompok kecil dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Hasil belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran dengan
tutor sebaya.
b. Data tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.
41
2. Alat Pengumpul Data
a. Tes ( uraian singkat ).
b. Lembar pengamatan ( observasi ) untuk siswa.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
1. Adanya peningkatan rata – rata hasil belajar siswa menjadi lebih dari 65
2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai jika 75 % siswa atau
lebih memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 77
3. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran lebih dari 90 %
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 1
1. Hasil Penelitian Siklus 1
a. Siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 6
Februari 2007 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit yang diawali dengan
mengabsen siswa, yaitu jumlah siswa hadir sebanyak 40 siswa
(100%). Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali
bentuk – bentuk bangun datar seperti persegi, persegi panjang, belah
ketupat, jajar genjang, juga benda – benda disekitar kita yang
berbentuk kubus, balok, prisma dan limas. Guru membentuk
kelompok – kelompok kecil yang berjumlah 40 siswa menjadi 8
kelompok kecil dengan masing – masing kelompok berjumlah 5 siswa.
b. Evaluasi pada akhir siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 13 Pebruari
2007 dengan waktu 2 x 40 menit dengan bentuk soal uraian singkat.
c. Hasil evaluasi siswa pada akhir siklus 1 diperoleh rata-rata nilai 79,83,
dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 60% yaitu sebanyak 24
siswa yang tuntas belajar dan 16 siswa yang tidak tuntas belajar.
2. Pembahasan Siklus 1
Siklus 1 merupakan pembelajaran dengan sub materi pokok unsur –
unsur kubus, balok, prisma dan limas yang disampaikan pada pertemuan 1
43
dan sub materi pokok yang sama dengan pengembangannya pada
pertemuan 2.
Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
hasil belajarnya 79,8, siswa yang tuntas belajar sebesar 60% sebanyak 24
siswa dari jumlah seluruhnya sebanyak 40 siswa dan aktivitas belajar
siswa sebesar 77,5%.
Penelitian pada siklus pertama dikatakan belum berhasil karena :
1. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal belum mencapai 75%, yaitu
baru 60%.
2. Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran belum mencapai
90%, yaitu baru 77,5%.
Secara umum beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh guru dalam
pembelajaran siklus 1, yaitu guru dalam menyampaikan apersepsi perlu
persiapan dan bahan yang lebih lengkap sehingga lebih mengena,
diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru lebih memperhatikan
keterkaitan antara materi yang lalu dengan materi yang akan diajarkan.
Hal ini dikarenakan pentingnya apersepsi pada setiap awal pertemuan
sehingga akan membuat siswa lebih mudah memahami materi yang akan
diajarkan.
Penguatan yang berupa penghargaan atas prestasi siswa dapat
memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar, misalnya berani
bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani mengerjakan di papan
tulis dan lain-lain, hal ini dikarenakan siswa akan lebih termotivasi karena
44
mereka merasa prestasinya dihargai. Untuk itu diharapkan pada pertemuan
berikutnya guru lebih sering memberikan penghargaan atas prestasi siswa.
Pada pertemuan siklus 1 masih dirasakan guru kurang memberikan
motivasi pada saat diskusi berlangsung, diharapkan pada pertemuan
berikutnya guru lebih memotivasi siswa sehingga siswa lebih aktif dalam
pembelajaran.
Bimbingan yang diberikan guru pada saat diskusi merata sehingga
banyak kelompok yang tidak dapat menyelesaikan soal LKS dengan baik.
Bimbingan individu juga dirasa kurang sehingga ada siswa yang tidak
aktif dalam diskusi karena mereka merasa tidak mendapat perhatian dari
guru. Disamping itu guru hendaknya memberikan bimbingan dan
penjelasan bagaimana cara presentasi di depan kelas sehingga siswa akan
lebih baik dalam menyajikan hasil diskusinya.
Pengelolaan waktu masih perlu disesuaikan karena waktu untuk
mengerjakan LKS terlalu lama sehingga tidak semua soal dalam LKS
dapat dibahas, maka diharapkan pada pertemuan berikutnya guru bisa
menggunakan waktu seefisien mungkin sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus 1
diperoleh aktivitas siswa dalam pembelajaran sebesar 70% pada
pertemuan 1 dan 77,5% pada pertemuan 2. Kegiatan diskusi kelompok
pada siklus 1 ini masih kurang efektif karena tidak semua anggota
kelompok ikut aktif dalam menyelesaikan soal LKS dengan masih adanya
45
dominasi oleh tutor dan sebagian anggotanya. Hal ini terjadi karena siswa
belum bisa beradaptasi dengan model pembelajaran tutor sebaya yang
digunakan, disamping itu siswa merasa belum berani untuk
mengungkapkan pendapatnya walaupun mereka telah diberikan waktu dan
kesempatan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh –
sungguh dari guru, salah satu cara diantaranya guru harus bisa lebih
memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa agar lebih aktif lagi
dalam pembelajaran.
Pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 siklus 1 kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal belum begitu baik, ada sebagian
kelompok yang masih belum dapat menyelesaikan soal dengan benar. Hal
ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan LKS kelompok yang belum begitu
sempurna. Sedangkan pada pertemuan 2 kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal dalam LKS sudah cukup baik.
Proses diskusi pada siklus 1 ini dapat dikatakan belum seluruhnya
berhasil, terlihat dari kurang aktifnya semua anggota kelompok dalam
menyelesaikan soal LKS dan masih adanya dominasi tutor, sebagian besar
anggota kelompok mengandalkan tutor untuk menyelesaikan soal.
Sebaiknya guru harus lebih aktif membimbing dan mengarahkan siswa
sehingga mendorong siswa untuk lebih tertarik dan aktif dalam
pembelajaran.
Kemampuan siwa dalam menyelesaikan tes akhir siklus 1 ini belum
begitu sempurna, walaupun ada beberapa siswa yang mampu mengerjakan
46
semua soal dengan benar. Sebagian besar siswa melakukan kesalahan
mengerjakan pada soal nomor 9, mungkin karena siswa tidak bisa
mengembangkan sendiri.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus 1 diperoleh rata-rata nilai sebesar
79,83 dengan presentase ketuntasan belajar baru mencapai 60%.
Walaupun rata-rata hasil belajar telah mencapai lebih dari 65 yang berarti
salah satu indikator telah tercapai, tetapi secara umum hasil ini belum
memenuhi indikator keberhasilan, karena ketuntasan belajar siswa belum
mencapai indikator yang telah ditentukan. Jadi hasil yang diperoleh dalam
pembelajaran siklus 1 masih perlu diperbaiki lagi, dengan demikian siklus
2 perlu dilaksanakan agar kemampuan siswa dan hasil belajar siswa dapat
lebih baik.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus 2
1. Hasil Penelitian siklus 2
a. Evaluasi pada akhir siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2007
dengan waktu 2 x 40 menit, dengan bentuk soal uraian singkat.
b. Hasil evaluasi siswa pada akhir siklus 2 diperoleh rata-rata nilai 89,23,
dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 87,5%, yaitu sebanyak
35 siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa yang tidak tuntas belajar.
c. Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
siklus 2 diperoleh presentase aktivitas siswa pada pertemuan 1 sebesar
87,5% dan pada pertemuan 2 sebesar 92,5% yang termasuk dalam
47
criteria sangat baik, hal ini dikarenakan siswa mulai terbiasa dengan
model pembelajaran tutor sebaya yang digunakan.
2. Pembahasan Siklus 2
Siklus 2 merupakan pembelajaran dengan sub materi pokok jaring-
jaring kubus dan balok yang disampaikan pada pertemuan 1 dan jaring-
jaring prisma dan limas pada pertemuan 2.
Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
hasil belajarnya 89,2, siswa yang tuntas belajar sebesar 87,5% sebanyak
35 siswa dari jumlah seluruhnya sebanyak 40 siswa dan aktivitas belajar
siswa sebesar 92,5%.
Penelitian pada siklus kedua ini dikatakan sudah berhasil karena :
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah mencapai > 65.
2. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mencapai > 75%.
3. Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah mencapai
> 90%.
Hal ini secara psikologis dapat meningkatkan motivasi dan semangat
dalam diri siswa untuk belajar lebih baik lagi, sehingga kemampuan dan
hasil belajar mereka dapat lebih baik dari sebelumnya. Pemberian
motivasi juga perlu ditingkatkan lagi, sehingga siswa akan merasa tertarik
dan terdorong untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
Pengamatan terhadap siswa pada pembelajaran siklus 2 ini
menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan tutor
sebaya sebesar 87,5% pada pertemuan 1 dan 92,5% pada pertemuan 2.
48
Kegiatan diskusi pada siklus 2 sudah berjalan dengan baik, sebagian besar
anggota kelompok aktif dalam kegiatan diskusi walau ada beberapa siswa
yang tidak ikut melibatkan dirinya dalam diskusi. Dominasi tutor yang
terjadi pada siklus 1 mulai berkurang pada siklus 2 ini, jadi anggota
kelompok tidak hanya mengandalkan tutor saja tapi mereka ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan soal dan mengemukakan pendapat.
Proses diskusi dalam siklus ini mulai berjalan dengan baik, hal ini
terlihat dengan adanya pembagian tugas dalam kelompok yang secara
tidak langsung mengurangi dominasi tutor. Jadi semua anggota kelompok
turut berperan aktif dalam menyelesaikan soal dalam LKS tanpa
menggantungkan pada tutornya. Demikian halnya pada saat presentasi
kelompok, perwakilan siswa yang presentasi sudah tidak terlihat canggung
dan sudah lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil diskusinya.
Sebagian kelompok lain mulai menanggapi kelompok yang presentasi jika
terdapat perbedaan pendapat.
Pada siklus 2 ini, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal LKS
sudah lebih baik, walaupun ada kelompok yang masih belum betul dalam
pengerjaan soal LKS. Sebagian besar kelompok sudah memahami materi
dan tugas yang diberikan tapi kebanyakan dari mereka kurang teliti dalam
menggambar.
Dari hasil pekerjaan siswa, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
siswa sudah dapat memahami materi, tapi mereka belum baik dalam
49
analisa soal. Untuk itu guru harus lebih sering memberi bimbingan kepada
siswa, dan siap untuk membantu kesulitan yang dialami siswa.
Sedangkan pada pengerjaan soal tes akhir seklus 2, kemampuan
siswa sudah baik, hal ini terlihat dari sebagian besar siswa mengerjakan
soal dengan baik, walaupun masih ada beberapa siswa yang salah dalam
menyelesaikan dengan menjawab soal tapi kemampuan siswa pada
pembelajaran siklus 2 ini jauh lebih baik dari pembelajaran siklus 1.
Dari hasil evaluasi akhir siklus 2 diperoleh rata-rata nilai sebesar
89,23 dan presentase siswa yang tuntas belajar sebesar 87,5% sebanyak 35
siswa. Hasil ini sudah memenuhi indikator yang ditetapkan yaitu 75%.
Secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus 2 lebih baik dibandingkan
dengan siklus 1.
Dengan demikian hipotesis tindakan dan indicator keberhasilan
dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus
berikutnya. Berdasarkan hasil tes akhir pada siklus 2 dengan ketuntasan
belajar secara klasikal sebesar 87,5% maka dapat disimpulkan dengan
melalui pembelajaran dengan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh simpulan bahwa
melalui implementasi model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan
aktivitas hasil belajar siswa kelas VIII A SMP 2 Kudus tahun pelajaran 2006 /
2007 pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar.
B. Saran
1. Guru di kelas VIII SMP 2 Kudus pada saat mengajar sebaiknya
menggunakan model pembelajaran tutor sebaya.
2. Guru pada pembelajaran materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar harus
meningkatkan kemampuannya dengan penggunaan alat peraga yang sesuai
dan penguasaan materi yang baik, serta pengelolaan kelas yang baik.
51
52
DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1997 / 1998. Penerapan Teori Pembelajaran Mata Pelajaran
Matematika. Yogyakarta : PPPG Matematika. Boediono. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum,
Balitbang Depdiknas. Suhito. 2001. Dasar – Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1
(Dasprosmat 1). Semarang : UNNES dengan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tenagah.
Buchori. 2004. Jenius Matematika 2 untuk SMP Kelas VIII. Semarang : CV
Aneka Ilmu. Ponco Sudjatmiko. 2004. Matematika Kreatif Konsep dan terapannya. Solo : PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :
UPI. Slameto. 2003. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT.
RINEKA CIPTA. Suajana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
REMAJA ROSDAKARYA. Suyitno. 2004. Dasar – Dasar Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang. Depdiknas. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta : Bagian Proyek
Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program SLTP.