Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

18
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Oleh : NUR RAHMAWATI T.P 103194220 PENDIDIKAN KIMIA B 2010 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA 2012 1

Transcript of Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Page 1: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM

Oleh :

NUR RAHMAWATI T.P

103194220

PENDIDIKAN KIMIA B 2010

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2012

1

Page 2: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

petunjuk dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah untuk memenuhi tugas kepustakaan kimia. Dengan

pembuatan karya tulis ini, penulis berharap dapat bermanfaat

bagi semua pihak khususnya saya dan pembaca.

Keberhasilan dalam penulisan karya ilmiah ini, tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Mitarlis S.Pd, M.Si selaku dosen pengampu mata

kuliah kepustakaan kimia

2. Rekan-rekan PKB 2010 yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis

3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

karya ilmiah ini

Penulis menyadari sadari karya ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Penulis berharap kepada pembaca kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kemajuan dan kesempurnaan

karya tulis ini di masa mendatang.

Surabaya, 14 Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

HALAMAN JUDUL........................................................ 1

KATA PENGANTAR..................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................ 3

DAFTAR TABEL.......................................................... 4

ABSTRAK................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN................................................. 6

1.1 Latar Belakang............................................ 6

1.2 Rumusan Masalah........................................ 7

1.3 Tujuan Penulisan.......................................... 7

1.4 Manfaat Penulisan........................................ 7

BAB II PEMBAHASAN.................................................. 8

BAB III PENUTUP........................................................ 13

3.1 Kesimpulan.................................................. 13

3.2 Saran........................................................... 13

BIBLIOGRAFI.............................................................. 14

INDEKS..................................................................... 14

DAFTAR TABEL

3

Page 4: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Tabel 1. Daftar pernyataan dan prosentase antara

kegiatan praktikum dengan prestasi belajar siswa..................

11

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains

4

Page 5: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Nur Rahmawati Trisna Putri

Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan proses sains dan mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis laboratorium yang diterapkan dalam keterampilan proses sains siswa. Untuk meningkatkan keterampilan proses sains ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti guru, siswa, materi dan media pembelajaran. Jika semua aspek tersebut terlaksana dengan baik, dampaknya terjadi pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia SMA. Berdasarkan hasil penelitian, 88,5% kegiatan praktikum sangat tepat dilakukan untuk menguasai dan mengembangkan mata pelajaran kimia, dan 89,3% kegiatan praktikum dapat membantu meningkatkan pemahaman materi kimia Sehingga keterampilan proses sains sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran berbasis laboratorium

Kata kunci: Keterampilan Proses Sains, Laboratorium, Praktikum

5

Page 6: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan fakta, prinsip atau konsep saja

melainkan merupakan suatu proses penemuan. Proses

pembelajarannya juga langsung lebih lanjut diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu subyek IPA adalah Kimia. Kimia

adalah ilmu yang mencari tahu atas pertanyaan apa, mengapa,

dan bagaimana gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,

struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika. Kimia

ada yang sebagai produk (pengetahuan kimia yang berkaitan

dengan fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum) dan ada yang

sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh karena itu, pembelajaran dan

hasil belajar kimia menekankan pada produk dan proses. Agar

mata pelajaran kimia tidak terkesan membosankan maka perlu

adanya learning through science (belajar melalui proses inkuiri

ilmiah) yang berguna untuk meningkatkan daya nalar siswa.

Untuk meningkatkan cara siswa dalam mengamati,

memprediksi, perancangan eksperimen, pengembangan

hipotesis (dugaan sementara), pengontrolan variable, melakukan

percobaan, penginterpretasikan data, menyimpulkan data

diperlukan keterampilan-keterampilan proses sains yang

berdampak munculnya sikap ilmiah siswa. Dalam meningkatkan

keterampilan proses sains, digunakan pembelajaran berbasis

laboratorium yang secara tidak langsung mengarah adanya

kegiatan belajar siswa di laboratorium (praktikum) bersamaan

dengan pembelajaran konsep. Selain itu, siswa dapat menggali

pengetahuannya sendiri terhadap hal-hal yang kurang di

mengerti. Dengan metode ini, dapat meningkatkan keterampilan

6

Page 7: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

kognitif, psikomotor dan afektif yang akan berpengaruh pada

hasil prestasi akademiknya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan proses sains

pembelajaran berbasis laboratorium?

2. Bagaimana kefeektifan keterampilan proses sains siswa

terhadap pembelajaran berbasis laboratorium ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan penelitian diatas, maka tujuan penulisan ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan proses

sains

2. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran berbasis

laboratorium yang diterapkan dalam keterampilan proses

sains siswa

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain :

Bagi Penulis

Sebagai tanbahan pengetahuan mengenai cara

meningkatkan keterampilan proses sains siswa, sehingga

bisa di terapkan ketika mengajar kelak.

Bagi Pembaca

7

Page 8: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Sebagai bahan informasi mengenai keterampilan proses

sains siswa melalui pembelajaran berbasis laboratorium

serta keefektifannya.

BAB II

PEMBAHASAN

Keterampilan proses Sains merupakan pembelajaran yang

mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan

perolehan berupa keterampilan proses sains bersamaan dengan

mengembangkan fakta, konsep serta prinsip sains sehingga

timbul sikap dan nilai yang diperlukan dalam penemuan ilmu

pengetahuan.

Kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan

pendekatan keterampilan proses yang telah direncanakan

sehingga siswa dapat menemukan konsep, fakta atau teori

dengan keterampilan ilmiah mereka sendiri. Keterampilan Proses

Sains meliputi dua tahapan yaitu : Tahap pertama, pertama

adalah keterampilan proses tingkat dasar meliputi observasi,

klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi, dan inference.

Yang kedua adalah keterampilan proses terpadu (intregate

science process skill) yang meliputi menentukan variable,

menyusun data, menyususn grafik, memberi hubungan variable,

memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun

hipotesis, menentukan variable secara opersional, perencanaan

penyelidikan dan melakukan eksperimen.

Laboratorium adalah tempat melakukan suatu eksperimen.

Menurut Hodson (1996) mengemukakan bahwa pembelajaran

berbasis kegiatan laboratorium dapat meningkatkan

perkembangan siswa melalui:

1). Proses belajar sains(Learning Science)

8

Page 9: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

2). Belajar tentang sains(Learning about Science)

3). Belajar mengerjakan sains (Doing Science)

Pembelajaran berbasis laboratorium erat kaitannya dengan

keterampilan proses sains. Dalam mengembangkan

keterampilan proses sains siswa dapat digunakan metode

praktikum, karena pada kegiatan praktikum dapat

dikembangkan keterampilan psikomotorik, kognitif, dan juga

afektif. Pada kegiatan praktikum siswa dapat melakukan

kegiatan mengamati, menafsirkan data, meramalkan,

menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,

merencanakan percobaan, mengkomunikasikan hasil praktikum

dan mengajukan pertanyaan.

Krischner (1992) mengemukakan alasan dasar dari kegiatan

praktikum adalah :

1. Praktikum dapat berfungsi untuk mengembangkan

keterampilan tertentu.

2. Praktikum merupakan sarana yang tepat untuk

pembelajaran yang menggunakan pendekatan akademis.

3. Praktikum dapat memberikan pengalaman langsung

bagi siswa dalam mengamati suatu fenomena dan

penerapannya.

Mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan proses-proses

inkuiri adalah biologi, kimia, fisika. Tetapi kali ini ditekankan

pada mata pelajaran kimia. Dalam pembelajaran kimia kurang

tepat jika pembelajarannya dilakukan di dalam kelas, siswa

hanya terpaku pada penjelasan guru. Seharusnya perlu metode

yang tepat sehingga sikap ilmiah siswa muncul dan dapat

dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar pemahaman

9

Page 10: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

siswa lebih berarti maka pembelajaran secara teori diiringi

dengan pembelajaran di laboratorium (praktikum).

Untuk meningkatkan suatu keterampilan proses sains

yang kontinu diperlukan komponen-komponen yaitu : guru,

siswa, materi, media pembelajaran.

1. Guru

Seorang guru harus kreatif dan berkompeten. Kreatif,

ketika alat dan bahan disuatu sekolah tidak memadai

menggunakan alat sederhana. Contohnya, ketika praktikum

asam-basa, siswa disuruh membawa berbagai macam kebutuhan

rumah tangga seperti, air jeruk, cuka pasar, detergen dan lain

sebagainya. Berkompeten, sebelum mengajarkan kepada siswa

tentang keterampilan proses, guru harus lebih mahir tentang hal-

hal yang berkaitan dengan keterampilan proses dasar maupun

terpadu. Selanjutnya adalah mampu mengelola laboratorium dan

kegiatan praktikum serta keamanannya dengan

mensosialisasikan zat-zat yang akan dipakai praktikum. Guru

juga harus memberikan arahan kepada siswa agar pada kegiatan

praktikum dapat bejalan dengan lancar. Selain itu guru harus

sudah siap dengan perangkat dalam praktikum. Seperti :

a. Membuat LKS praktikum yang di dalamnnya terdapat

tujuan praktikum, rincian alat dan bahan , dan

prosedur praktikum da tugas.

b. Setelah itu guru mengawasi dan membimbing siswa

saat pelaksanaan praktikum.

2. Siswa

10

Page 11: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Siswa harus memahami aspek yang akan dilakukan

ketika kegiatan praktikum berlangsung seperti keterampilan

dalam mengamati objek, menafsirkan dan mengolah data, serta

menarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan praktikum. Siswa

diberikan pre-test yakni tes awal yang diberikan kepada siswa

untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum melakukan

praktikum. Ketika sudah selesai melaksanakan praktikum

dilakukan post-test yakni test akhir yang dilakukan ketika selesai

praktikum untuk mengecek sejauh mana siswa memahami

materi yang di praktikumkan. Jika hasilnya lebih baik, maka

mengalami peningkatam. Dan jika hasilnya lebih buruk maka

diperlukan pengayaan yang lebih dari guru.

3. Materi

Materi yang disajikan untuk memenuhi pembelajaran

berbasis laboratorium adalah Materi-materi kimia SMA yang

bisa di-praktikumkan adalah untuk kelas X daitaranya: Kelas X:

Kepolaran suatu senyawa, Larutan Elektrolit, Reaksi Redoks ,

reaksi Hidrokarbon. Kelas XI: Kalorimeter, Asam Basa, Ksp,

Kesetimbangan, Titrasi, Koloid, Laju reaksi. Kelas XII: Koligatif

dan Unsur Golongan Alkali & Alkali Tanah.

4. Media pembelajaran

Media dalam pembelajaran berbasis Laboratorium

adalah alat-alat praktikum yang akan digunakan dalam

praktikum. Alat minimum yang digunakan adalah pipet tetes,

gelas ukur, gelas kimia. Selain laboratorium fisik bisa juga

menggunakan virtual lab, yang penggunaannya hemat waktu

dan tempat. virtual lab adalah laboratorium dalam computer.

Meskipun dengan computer, semua keterampilan proses sains

bisa di laksanakan.

11

Page 12: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Ketika semua aspek tersebut telah dipenuhi maka akan

timbul peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

penelitian Jahro (2009) :

Tabel 1 : Daftar pernyataan dan prosentase antara kegiatan

praktikum dengan prestasi belajar siswa

No Pernyataan

% Jawaban

Setuju atau

Tidak Setuju

1. Kegiatan praktikum sangat tepat

dilakukan untuk menguasai dan

mengembangkan mata pelajaran kimia

88,5

2. Kegiatan praktikum sangat membantu

dalam memahami materi kimia89,3

3. Saya mendapatkan pendalaman

materi kimia melalui kegiatan

praktikum

87,8

4. Saya akan lebih sungguh-sungguh

mendalami pelajaran kimia jikan

penjelasan materi penjelasn kimia

disertai dengan kegiatan praktikum

secara langsung

87,1

5 Saya lebih semangat belajar kimia

ketika mengamati langsung objek

kimia pada waktu praktikum di

laboratorium

87,8

6. Adanya kegiatan praktikum di

laboratorium dapat meningkatkan

prestasi belajar saya pada mata

pelajaran kimia

83,6

12

Page 13: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dengan

kegiatan praktikum sangat efektif meningkatkan pemahaman

materi. Peningkatan ini cukup signifikan dibandingkan dengan

pengajaran kimia dengan ceramah di dalam kelas.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tadi, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Cara meningkatkan keterampilan proses sains

pembelajaran berbasis laboratorium adalah

Guru harus kreatif, keterampilan dalam penggunaan

laboratorium serta keamanaanya, dan berkompeten.

Siswa Harus memahami setiap keterampilan dalam

keterampilan tingkat dasar maupun terpadu.

Materi yang digunakan adalah materi yang bisa

dipraktikumkan seperti : asam-basa, titrasi, laju reaksi

dan lain sebagainya.

13

Page 14: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

Media pembelajaran yang digunakan tentunya

laboratorium fisik yang harus diperhatikan

keamanannya serta dapat juga menggunakan virtual

lab.

2. Pembelajaran kimia berdasarkan keterampilan proses

sains siswa terhadap pembelajaran berbasis laboratorium

sangat efektif dilakukan karena sangat membantu untuk

meningkatkan pemahaman materi kimia.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan diatas, disarankan :

Kepada para pembaca yang ingin mengembangkan

karya tulis ilmiah ini untuk mencari literature yang cukup

banyak untuk memperkuat argumen.

BIBLIOGRAFI

Jahro, Iis Siti dan Susilawati.2009. Analisis Penerapan Metode

Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah

Menengah Atas

Dwiyanti, Gebi dan Siswaningsih, Wiwi.2005. Keterampilan

Proses Sains Siswa SMU Kelas II Pada Pembelajaran

Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum

Widhy, Purwanti.2010. Pembelajaran IPA (Kimia) Berbasis

Laboratorium

14

Page 15: Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada Pembelajaran Berbasis Laboratorium

INDEKS

H P

Hipotesis 4,7 Post-test 9

K Praktikum 8

Kimia 4,8 Pre-test 9

L V

Laboratorium 7 Virtual lab 10

15