MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA...

15
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING SISWA KELAS IV SD NEGERI GODOG 02 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : DANI IRAWAN A510070420 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Transcript of MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA...

Page 1: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

ROLE PLAYING SISWA KELAS IV SD NEGERI GODOG 02

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Derajat Sarjana S-1

Disusun Oleh :

DANI IRAWAN

A510070420

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan
Page 3: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan
Page 4: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

ROLE PLAYING SISWA KELAS IV SD NEGERI GODOG 02

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Dani Irawan . NIM. A510070420. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2014

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa

dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar

melalui metode pembelajaran role playing siswa kelas IV SD Negeri Godog 02

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2013/2014.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah

14 siswa, sementara guru kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto

Kabupaten Sukoharjo sebagai partner kolaborasi sekaligus sebagai sumber

data. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, catatan

lapangan, dan metode tes. Rancangan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus

meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Analisis data

yang digunakan adalah model analisis interaktif mempunyai empat buah

komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan

penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data menunjukkan dengan penerapan

metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara

pada siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 tahun ajaran 2013/2014. Ketuntasan

belajar siswa pada siklus I mencapai 80% sedangkan pada siklus II telah

mencapai hasil optimal yaitu 100%, kemudian persentase keterampilan

berbicara siswa mencapai 88,95% sehingga telah memenuhi indikator

penelitian yang telah ditetapkan.

Kata kunci : role playing, keterampilan, berbicara

Page 5: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Pendidikan sekolah atau pendidikan formal telah di laksanakan

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat sebagaimana

terdapat dalam pasal 1 Undang - undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara (Depdiknas 2003:1)

Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Winarno (2002: 11)

bahwa tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk memberikan

kompetensi kepada siswa dalam hal :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi isi

kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung atau tidak lansung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

Pada anak usia Sekolah Dasar merupakan dasar dari penanaman

segala konsep, untuk itu seorang guru dituntut dapat memberikan peranan

yang baik, sehingga peserta didik dapat terampil dalam berbahasa dengan

baik dan benar. Peranan guru dalam hal ini sangatlah penting untuk

mengarahkan peserta didik menjadi lebih baik sehingga peserta didik

mampu berkomunikasi dengan baik dimanapun ia berada.

Page 6: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

Munculnya berbagai permasalahan yang dihadapi siswa maupun

guru saat proses belajar mengajar di sekolah berkaitan dengan teknik

pembelajaran dan pada siswa terjadi masalah karena rendahnya perhatian

dan minat belajar. Rendahnya minat belajar siswa dikarenakan penerapan

metode pembelajaran yang membosankan siswa, timbulnya verbalisme

pada siswa serta kurangnya guru memahami latar belakang kemampuan

siswa. Oleh karena itu diperlukan salah satu konsep penemuan dalam

mengoptimalkan minat siswa dan mengkondisikan suasana pembelajaran

yang akan menggugah keaktifan dan kreatifitas siswa.

Dari hasil pengamatan peneliti masih banyak temuan siswa yang

kurang terampil dalam berbicara dengan baik dan benar, sementara guru

belum optimal menggunakan sarana dan prasarana serta memilih model

pembelajaran yang tepat khususnya untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Hal

ini perlu dicarikan alternatif pemecahan agar masalah tersebut dapat

diminimalisasi. Berdasarkan tenuan-temuan tersebut, maka peneliti tertarik

untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

“Meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia menggunakan metode pembelajaran Role Playing siswa kelas

IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

timbul permasalahan yaitu :

a) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru

kurang melibatkan aktivitas belajar siswa.

b) Guru kurang terbiasa menggunakan model pembelajaran yang sesuai

dengan materi.

c) Kurangnya kemampuan berbicara siswa menggunakan Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar.

Page 7: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan

permasalahan yaitu “Apakah melalui metode pembelajaran role playing dapat

meningkatakan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014?”

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan

benar melalui metode pembelajaran role playing siswa kelas IV SD Negeri

Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2013/2014.

B. METODE PENELITIAN

1. Setting Penelitian

Tempat penelitian ini akan diadakan di SD Negeri Godog 02

Kecamatan Polokarto Kabupaten Karanganyar. Tahap-tahap pelaksanaan

kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap penulisan laporan penelitian

dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan September sampai

selesai.

Waktu penelitian dilaksanakan selama semester gasal tahun ajaran

2013/2014 pada bulan September sampai selesai. Subjek penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto

Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 14 siswa, sementara guru kelas IV

SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo sebagai

partner kolaborasi sekaligus sebagai sumber data.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri

Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran

2013/2014.

Page 8: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

3. Sumber Data

. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Godog 02

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keadaan siswa atau perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran,

yang dinilai oleh guru.

2. Situasi kelas saat pembelajaran, yang dinilai oleh guru.

3. Dokumen dan arsip yang dipergunakan meliputi data jumlah siswa,

daftar nilai Bahasa Indonesia kelas IV, silabus, RPP dan data lain

yang menunjang pelaksanaan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a) Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah suatu penyelidikan

secara sistematis dan sengaja dengan mengguakan alat indra

terhadap kejadian-kejadian yang langsung. Menurut Depdikbud

(2003 : 50 ) ”Observasi sebagai alat pengumpul data adalah

pengamatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan, direncankan secara sitematis dan hasilnya dicatat dan

diolah sesuai dengan tujuannya, serta diperiksa validitas,

reliabilitas dan ketelitiannya”. Menurut pendapat Spradely dalam

Sutopo (2006:75) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik observasi

dibagi menjadi kelompok: (1) tak berperan sama sekali, (2)

observasi yang berperan dengan cakupan : berperan aktif, berperan

penuh dalam arti peneliti benar-benar sebagai warga bagian /

anggota kelompok.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan dalam kaitannya

dengan pelaksanaan pembelajaran oleh guru, dan aktivitas serta

Page 9: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

hasil belajar siswa, setelah dilaksanakannya treatmen dengan

metode Role Playing.

b) Metode Interview/ Wawancara

Dalam penelitian ini teknik wawancara bertujuan untuk

memperoleh data dan keterangan dari guru dan siswa kelas IV SD

Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo

mengenai kondisi awal sebelum diterapkan pembelajaran dengan

metode Role Playing.

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber yang sangat penting

dalam penelitian, karena catatan lapangan merupakan catatan

tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, diamati, dan dipikirkan

dalam rangka mengumpulkan data.

d) Metode tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh

data nilai belajar siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 dengan

menggunakan metode Role Playing. Tes digunakan sebagai alat

ukur kemampuan siswa dalam memahami meteri Bahasa Indonesia

yang telah disampaikan.

5. Instrumen Pengumpul Data

Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini

antara lain:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus 1 dan 2

2. Soal post tes hasil belajar siswa siklus 1 dan 2

3. Lembar observasi keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran

metode role playing

4. Lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran role playing

6. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka analisis data

menggunakan teknik analisis interaktif. Pada analisis interatif yang

Page 10: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

dipergunakan ada tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data,

penarikan simpulan atau verifikasi. Proses analisis dengan tiga

komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara

terus menerus di dalam suatu proses pelaksanaan pengumpulan data

(Sutopo, 2006:105).

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk interaktif dalam proses

pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang dan

terus menerus sehingga membentuk sebuah siklus. Dalam proses ini

peneliti bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan data

yang masih berlangsung. Sesudah pengumpulan data selesai peneliti

bergerak di antara komponen analisis tersebut. Penelitian ini

menganalisis data dari hasil nilai siklus siswa ketika diberikan perlakuan

dengan menerapkan metode Role Playing.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

kelas IV SD Negeri Godog 02 ditemukan fakta bahwa kemampuan dan

keterampilan siswa dalam berbicara tergolong rendah. Hal ini menyebabkan

siswa kurang memahami materi jika guru menerangkan dan mengajak siswa

berdiskusi. Kondisi ini berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa yang jauh di bawah KKM yang ditetapkan (70).

Berdasarkan observasi di kelas kelemahan belajar Bahasa Indonesia

di kelas IV SD Negeri Godog 02 adalah keterampilan berbicara siswa masih

rendah sehingga menyebabkan: (1) siswa tidak mampu menguasai hubungan

antar konsep, (2) siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru,

(3) siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal, (4) siswa malu

bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Kelemahan keterampilan

berbicara siswa kemudian berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa. Hasil observasi pra penelitian menunjukkan bahwa

keterampilan berbicara siswa pra siklus hanya mencapai 42%, sedangkan

hasil belajar siswa masih sangat rendah yaitu 43,75%.

Page 11: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

1. Deskripsi Masing-masing Siklus

a. Siklus I

Berdasarkan analisis observasi diperoleh data bahwa keterampilan

berbicara siswa pada siklus I mencapai persentase 76,6%. Persentase ini

sudah termasuk dalam kategori cukup baik, tetapi belum memenuhi

indicator yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya keterampilan

berbicara siswa mencapai 85%. Sedangkan nilai hasil belajar post-tes

siklus I diketahui ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 81,25%.

Siswa yang telah tuntas belajar meningkat menjadi 13 siswa, 3 siswa

masih memperoleh nilai di bawah KKM sehingga penelitian belum dapat

dikatakan berhasil.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Role Playing pada

siklus I telah menunjukkan adanya peningkatan baik peningkatan

keterampilan berbicara siswa maupun peningkatan nilai hasil belajar

apabila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dilakukan

pembelajaran. Namun peningkatan atau perubahan nilai hasil belajar siswa

tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal. Adapun hasil

pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

1) Persentase pencapaian lafal siswa dalam berbicara adalah 61%.

Intonasi siswa mencapai tingkat 67%, kelancaran berbicara siswa

mencapai 58%. Ekspresi menjiwai siswa dalam memerankan peran

mencapai 55%, serta pemahaman siswa terhadap peran yang

dilakukannya mencapai 62%.

2) Berdasarkan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum

berjalan optimal. Skor baru mencapai 80, jika diprosentasikan skor ini

mencapai persentase 60,6% sehingga dapat disimpulkan bahwa

kegiatan pembelajaran belum berjalan maksimal.

3) Ketuntasan belajar siswa pada siklus I meningkat dengan persentase

81,25%. Hasil ini sudah cukup baik tetapi belum memenuhi indicator

pencapaian yang ditetapkan (100%).

Page 12: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

4) Keterampilan berbicara siswa berdasarkan analisis lembar observasi

meningkat dengan persentase 76,6% dan termasuk masih belum

memenuhi indicator sehingga harus ditingkatkan lagi.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat

bahwa penelitian harus dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) dengan

lebih meningkatkan kegiatan dan proses Role Playing secara maksimal.

Pada siklus berikutnya diharapkan siswa lebih fokus dalam mengikuti

pembelajaran, serta guru dapat memotivasi dan membimbing siswa secara

optimal untuk mencapai hasil yang diharapkan.

b. Siklus II

Hasil observasi pembelajaran siklus II menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan dalam hal keaktifan maupun hasil belajar

siswa. Siswa telah terorganisir dengan kelompok-kelompoknya dan

dapat melaksanakan langkah metode Role Playing dengan baik. Setiap

siswa ikut aktif dalam kegiatan kelompok, baik aktif bertanya,

berpendapat, maupun menyatakan alasan atas permasalahan yang

diberikan.

Pada Siklus II diketahui bahwa persentase pencapaian lafal

siswa dalam berbicara adalah 87%. Intonasi siswa mencapai tingkat

82%, kelancaran berbicara siswa mencapai 97%. Ekspresi menjiwai

siswa dalam memerankan peran mencapai 88%, serta pemahaman siswa

terhadap peran yang dilakukannya mencapai 87%. Semua kriteria telah

mencapai pencapaian sangat terampil sehingga mengalami peningkatan

yang signifikan dibandingkan siklus sebelumnya. Sedangkan hasil

belajar pada Siklus IIdapat diketahui bahwa persentase siswa yang

tuntas belajar (memperoleh nilai di atas 7) adalah 100%, dapat

dikatakan bahwa semua siswa telah memperoleh nilai memenuhi KKM

atau ketuntasan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil post test yang

dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus II, diperoleh hasil 100%

siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 telah memperoleh nilai memenuhi

KKM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian pada siklus II

telah memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan hipotesis tindakan.

Page 13: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

Hasil pembelajaran siklus II berdasarkan hasil analisis lembar

penilaian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pada tahap pra pelajaran dan pembukaan pembelajaran, guru telah

optimal melaksanakan tahapan-tahapannya dengan skor 3 dan 4.

Guru juga telah menguasai materi yang diajarkan serta dapat dengan

baik mengaitkan materi dengan pengetahuan lain dan realitas

kehidupan yang ada. Materi ajar yang disampaikan juga sudah

sesuai dengan hierarki belajar.

2) Selain itu skor yang diperoleh pada tahap B adalah 3 dan 4, hal ini

menandakan guru telah optimal dalam menyampaikan materi sesuai

dengan tingkat perkembangan kebutuhan siswa. Guru juga dapat

menguasai kelas dengan baik, melaksanakan pembelajaran secara

runtut dan pelajaran yang disampaikan bersifat konstektual.

3) Keterampilan dalam menggunakan media juga sudah baik sehingga

berdampak terhadap meningkatnya partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Siswa sudah dapat merespon dengan baik pelajaran

yang disampaikan guru, serta dapat berinteraksi secara terbuka

dengan guru dan siswa lain.

4) Pada siklus II ini guru juga sudah menggunakan bahasa lisan dan

tulisan maupun pesan secara baik, jelas, dan benar. Refleksi

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada tahap akhir juga

menunjukkan hasil yang memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa skor total pada siklus II ini mencapai 106, dapat

diprosentasikan sebesar 80,3% dan sudah termausk kategori baik

sekali.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II telah mencapai hasil

optimal yaitu 100%, kemudian persentase keterampilan berbicara

siswa mencapai 88,5% sehingga telah memenuhi indikator

penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut maka

peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian selesai pada siklus

II dengan hasil 100% siswa telah memenuhi KKM (70).

Page 14: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

Berdasarkan keseluruhan tindakan penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan bahwa:“ Dengan

penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan

keterampilan berbicara pada siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 tahun

ajaran 2013/2014” telah terbukti kebenarannya.

D. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat dimabil dari penelitian yang telah dilakukan

antara lain:

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II telah mencapai hasil optimal

yaitu 100%, kemudian persentase keterampilan berbicara siswa mencapai

88,5% sehingga telah memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian

selesai pada siklus II dengan hasil 100% siswa telah memenuhi KKM (70).

Berdasarkan keseluruhan tindakan penelitian maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis yang dirumuskan bahwa:“ Dengan penerapan metode

pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada

siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 tahun ajaran 2013/2014” telah terbukti

kebenarannya.

Page 15: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA …eprints.ums.ac.id/30586/11/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdfa) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta

Depdiknas.

Depdiknas.2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,

Nomor 23 tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Depdikbud. 1982. Pendidikan Tenaga Pendidikan berdasarkan Kompetensi.

Jakarta : Dikjen Dikti

Henry Guntur Tarigan. 1985. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Jean Peaget. 1985. Metode Pembelajaran . Bandung: Angkasa

KTSP. 2006. Undang- Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

Moleong, I. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 1989. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta:

PT Aksara Perkasa.

Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi

Aksara.

Rubiyanto, rubino 2009. Metode Penelitian Pendidikan . Universitas

Muhammadiyah Surakarta : Surakarta.

Sagala, syaiful 2003. Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif..

Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa

Depdiknas.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT

Remaja Rosda Karya