Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri...

39
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS V MIN JULI KABUPATEN BIREUEN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting didalam hidup kehidupan manusia. Karena tanpa memahami bahasa sangat susah untuk bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntun untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Seperti yang dikatakan oleh H.G. Tarigan (dalam

Transcript of Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri...

Page 1: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS V MIN JULI KABUPATEN BIREUEN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.

Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung

antara dua orang atau lebih, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi

tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan

berbahasa, mempunyai peranan yang penting didalam hidup kehidupan manusia. Karena tanpa

memahami bahasa sangat susah untuk bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu

manusia dituntun untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa

terutama dalam menulis, Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan

untuk mencapai maksud dan tujuannya. Seperti yang dikatakan oleh H.G. Tarigan (dalam

Suriamiharja dkk. 1983) bahwa menulis ialah: menurunkan atau melukiskan lambing grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca

lambang – lambang grafik tersebut kalau mereka memehami bahasa dan gambar grafik tersebut.

Dalam lingkungan sekolah pada dasarnya mengarang merupakan salah satu faktor yang paling

penting guna untuk bisa menguraikan ide kedalam sebuah tulisan..

Page 2: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Mengarang pada perinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan –

angan penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia

semuanya diciptakan sebagai pengarang agar mudah untuk mengaplikasikan kehidupan ini

dengan benar.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih

banyak terdapat kendala dalam pengaplikasiannya. Buktinya siswa kurang

mampu menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara

sempurna. Meraka tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai

dengan ketentuan dalam ejaan bahasa Indonesia dengan benar. Mereka

belum mampu mengarang dengan benar tanpa ada hambatan. Metode yang

digunakan dalam belajar mengarang sangat tidak menarik sehingga banyak

siswa yang tak memahami tentang mengarang bahkan siswa merasa bosan

ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam lingkungan

bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi

mereka masih kurang mampu menuangkan gagasanya kedalam bentuk

bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh pembaca. Maka

untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai

kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis dapat dicapai melalui

proses belajar dan berlatih.

Permasalahan pun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan observasi

di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. Dari hasil observasi itu penulis menemukan masalah,

masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dalam mengajarkan mengarang.

Page 3: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Mengingat pentingnya kemampuan mengarang bagi siswa, maka penulis berusaha mengungkap

seberapa peningkatan kemampuan mengarang melalui penggunaan media gambar seri. Untuk

memperoleh informasi factual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di sekolah MIN Juli

dengan judul:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS V MIN JULI KABUPATEN

BIREUEN.

1.2 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Siwa kurang mampu menggunakan dan memilih kata dalam menuangkan buah pikirnya,

sering mengulang kata “lalu” dan “terus”.

2. Isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik.

3. Kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak sinambung, paragraf yang satu dengan

paragraf yang lain tidak koheren.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan data awal yang diperoleh dari hasil observasi awal

yang dilakukan peneliti dan untuk membatasi permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka

Page 4: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

penulis merumuskan permasalahan diatas, maka penulis merumuskan dalam bentuk pertanyaan,

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan penerapan media cerita gambar seri dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen?

2. Apakah dengan menggunakan media cerita gambar seri dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam penulisan karangan deskripsi?

3. Masalah atau kendala yang dihadapi di lapangan ketika memberikan pembelajaran menulis

kerangan deskripsi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen?

1.4 Tujuan Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, bertujuan untuk:

1. Untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media

gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

2. Untuk mengetahui keefektifan siswa dalam pengajaran penggunaan media Gambar seri dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

3. Untuk Mengtahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gamabar seri dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang

bagaimana cara mengarang dengan menggunakan media gambar seri di kelas V MIN Juli

Kabupaten Bireuen.

1.5 Manfaat Penelitiaan

Page 5: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

1. Bagi Guru

Guru dapat memehami hal – hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan

pembelajaran secara aktif dan dan menarik siswa dalam menyamapaikan materi sehingga

siswanya mampu menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapakan oleh

guru dapat tercapai. Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat bagi guru termasuk diantaranya

guru dapat memperkaya teknik pembelajaran dan guru dapat mengetahui teknik pembelajaran

dan guru dapat mengetahui teknik – teknik pembelajaran dan guru dapat mengetahui

permasalahan - permasalahan siswa dengan cara – cara mengatasinya. Sehingga dapat

mempermudah guru untuk mengatasi masalah – masalah apa yang timbul dlam

pembelajaran.Guru menjadi aktif dan kereatif dalam mempelajarkan siswa dengan menggunakan

media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru mengetahui

penggunaan alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur keterampilan menulis karangan dengan

baik.

2. Bagi Siswa

Siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi pelajaran. Dengan cara

pembelajaran yang menarik, dan tidak akan membosankan siswa dalam menyimak pelajaran

sehingga siswa akan menyimak pelajaran dengan baik. siswa akan lebih akatif belajara dan

mereka bisa lebih mudah dalam memahami pelajaran,

3. Bagi Lembaga

Sekolah dapat lebih mudah dalam memperoleh alat peraga, penggunaan alat peraga

disekolah pihak sekolah tidak harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyediakan

Page 6: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

alat peraga, karena alat peraga bisa dibuat dari lingkungan sekitar dan dapat dari siswa itu

sendiri. Serta alat peraga ini dapat disimpan untuk siswa – siswa tahun berikutnya.

.

1.6 Definisi operasional

1. Meningkatkan adalah Memberikan dorongan atau memberikan motivasi kepada anak tentang

pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2. Kemampuan adalah tingkat penguasaan, tingkat kemahiran, kompetensi siswa dalam menulis

karangan deskripsi melalui media gambar berseri.

3. Siswa adalah murid atau pelajar, terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah.

4. Menulis adalah menempatkan simbol – simbol grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian

dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta

simbol – simbol grafiknya”.

5. Karangan adalah susunan kata yang berlapis-lapis dan teratur yang menggunakan bahasa yang

teratur.

6. Media Cerita Gambar Seri adalah cerita atau daya upaya dalam menyusun atau menulis

karangan dangan menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) kedalam wujud atau bentuk

bahasa lain.

BAB II

Page 7: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan

menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu system

komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca

atau dilihat dengan nyata. Tarigan (dalam Agus Suriamiaharja, 1996 : 1),

mengembangkan bahwa :

“Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang – lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehinga orang lain dapat membaca lambang – lambanga grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut “.

Sedangkan Robert Lodo (dalam Suriamiaharja, 1996 : 1), mengatakan bahwa:

“Menulis adalah menempatkan simbol – simbol grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol – simbol grafiknya”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang – lambang grafik untuk

menyampaikan ide atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain .

2.2 Karangan Deskripsi

Karangan adalah susunan kata yang berlapis-lapis dan teratur yang

menggunakan bahasa yang teratur pula (Karsana 1986:4). Dalam hal ini,

karangan juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu karangan yang

berfungsi memberitahu, karangan yang berfungsi memberi pemahaman,

Page 8: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

karangan yang berfungsi mengisahkan,karangan yang berfungsi

menggambarkan, karangan yang berfungsi memberi petunjuk, karangan

yang berfungsi instruktif (memerintahkan), karangan yang berfungsi untuk

mengingat, karangan yang berfungsi untuk korespondensi, da sebagainya

(Karsana 1986:17-24). Karangan adalah hasil perwujudan gagasan

seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh

masyarakat pembaca (Gie 2002:3). Unsur-unsur karangan menurut Gie

(2002:4) ada empat, yaitu gagasan yang berupa pendapat, pengalaman,

atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang, tuturan yang

berbentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca,

tatanan yaitu tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan

mengindahkan berbagai asas dan aturan serta teknik sampai merencanakan

rangka dan langkah, serta wahana yang berfungsi sebagai sarana

penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa

kata dan gramatika serta retorika.

Menurut Keraf (1995:7), deskripsi adalah menggambarkan atau

menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau

mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi. Fungsi utama

deskripsi adalah membuat para pembacanya melihat barang-barang atau

objeknya, atau menyerap kualitas khas dari barang-barang itu. Deskripsi

membuat kita melihat yaitu membuat visualisasi mengenai objeknya.

Deskripsi memusatkan uraiannya pada penampilan barang. Dalam deskripsi

kita melihat objek garapan secara hidup-hidup dan konkrit, melihat objek

Page 9: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

secara bulat. Deskripsi bertujuan membuat para pembaca menyadari

dengan hidup-hidup tentang apa yang diserap penulis melalui panca

indranya, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang

digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Objek

yang dideskripsikan mungkin sesuatu yang biasa ditangkap dengan

pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, wajah

seorang yang cantik molek atau seseorang yang putus asa, alunan musik

atau gelegar guntur, dan sebagainya(Keraf 1995:16-17).

Menurut Hartono (2003:37), deskripsi yaitu suatu bentuk komposisi

yang digunakan sebagai sarana penulis atau pembicara menggambarkan

atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek,

atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal atau bunyi. Deskripsi

adalah lukisan yang menggambarkan rupa, suara, bau, atau rasa sesuatu.

Deskripsi adalah karangan yang lebih kompak dan bertekstur dengan

memilih detail-detail fisik dan emosional (Sudiati dkk. 2005:3-4).

Dari dua pengertian di atas, maka dihasilkan satu pengertian dari

karangan deskripsi. Rustamaji (1991:71) mengatakan bahwa karangan

deskripsi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menyodorkan

gambaran mengenai suatu pokok persoalan, penggambaran sesuatu itu

menurut apa adanya. Karangan deskripsi adalah semacam bentuk wacana

yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa,

sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca,

Page 10: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi

suatu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya

pemandangan, orang, atau sensasi (Keraf 1995:7).

2.2.1 Unsur Karang -Mengarang

Berbicara mengenai karangan baik yang berupa karangan pendek maupun panjang, maka

kita harus berbicara mengenai beberapa hal atau masalah disekitar karangan. The Liang Gie

(1992 : 17) mengemukakan ada 4 (empat) unsur dalam mengarang yaitu sebagai berikut :

1. Gagasan ( Idea )

Yaitu topik berikut tema yang diungkapkan secara tertulis.

2 Tuturan ( Discourse )

Yaitu bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca.

Ada 4 ( empat ) bentuk mengarang :

a. Pencarian (Narration )

Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa / pengalaman .

b. Pelukisan ( Description )

Bentuk pengungkapan yang menggambarkan pengindraan, perasaan mengarang tentang

mecam – macam hal yang berada dalam susunan ruang ( misalnya : pemandangan indah,

lagu merdu, dll )

c. Pemaparan ( Exposition )

Page 11: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Bentuk pengungkapan yang meyajikan secara fakta – fakta yang bermaksud memeberi

penjelasan kepada pembaca mengenai suatu ide, persoalan, proses atau peralatan.

d. Perbincangan ( Argumentation )

Bentuk pengungkapan dengan maksud menyalin pembaca agar

mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan yang

dihadapi pengrang.

3. Tatanan ( Organization ) Yaitu tertib pengaturan dan peyusunan

gagasan mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai

merencanakan rangka dan langkah .

4. Wahana (Meduim ) Ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa

tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika ( tata bahasa ), dan

terotika ( seni memekai bahasa secara efektif )

2.2.2Tujuan Pengajaran Mengarang

Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996 / 1997) mengemukakan bahwa tujuan pengajaran

mengarang sama dengan tujuan pengajaran bercakap – cakap hanya berbeda dengan bentuk

tulisan, yaitu :

1. Memperkaya pembendaharaan bahasa positif dan aktif

2. Melatih melahirkan pikiran dan perasaan dengan tepat

3. Latihan memaparkan pengalaman – pengalaman dengan tepat.

Page 12: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

4. Latihan – latihan penggunaan ejaan yang tepat (ingin menguasai bentuk bahasa).

2.2.3 Macam – Macam Karangan di MIN

Macam – macam karangan yang dapat diajarkan di MIN dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Menurut Tingkatan

1. Karangan permulaan (Kelas I dan II )

2. Karangan sebenarnya (Karangan lanjutan ) di kelas – kelas berikutnya.

b. Menurut Isi / Bentuk

1. Karangan Varslag (Laporan), Umumnya diberikan di kelas – kelas rendah Misalnya:

Menceritakan kembali (secara tertulis) apa – apa yang dialami dalam pengajaran lingkungan.

2. Karangan Fantasi, Mengeluarkan isi jiwa sendiri (Ekspresi jiwa), Misalnya: “Cita – citaku

setelah tamat sekolah”. “Seandainya aku menjadi presiden”.

3. Karangan Reproduksi, Umumnya bersipat menceritakan / menguraikan suatau perkataan yang

telah di pelajari atau di pahami, seperti mengenal ilmu – ilmu bumi, ilmu hayat, atau menulis

dengan kata – kata sendiri apa yang telah di baca dll.

4. Karangan Argumentasi, Karangan berdasarkan alasan tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan

pendapat ataupun pikiranya berdasarkan alasan yang tepat.

c. Menurut Susunanya

Page 13: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

1. Karangan Terikat

2. Karangan Bebas

3. Karangan setengah bebes terikat Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1997:59).

Pendapat lama mengtakan mengajar mengarang itu baru diberikan di

kelas V sekolah rendah, karena syarat – syarat yang ditentukan untuk

mengarang itu adalah berat. Seperti ejaan bahasa, susunan kalimat, isi,

tanda baca, dan sebagainya. Sementara itu pendapat sekarang, “

Mengarang “ itu semenjak di kelas I (Satu) sudah mulia disisipkan

(Mengarang Permulaan). Di kelas I (Satu) sudah dapat di mulai dengan

menggambar bebas kemudian anak menulis beberapa kalimat tentang

gambarnya. Di kelas III (Tiga) adalah lanjutan dari kegiatan di atas. Cerita

tentang gambar telah memakai judul, kalimat lebih banyak pada saat

menceritakan tentang benda, hewan atau tanaman yang sesuai dengan

lingkungan, anak telah menjelaskan sesuatu tentang benda. Mengarang

dengan bentuk gambar seri telah lebih banyak kalimatnya daripada di kelas

II (dua) biasanya anak menggunakan kata penghubung. Di kelas V (lima)

karangan anak lebih luas dari peda kelas III (tiga). Anak dibiasakan

mengamati lingkungan sekitarnya (Pasar, kebun, taman, Tempat

pertunjukan dll) lebih rinci sehinga siswa kelas V (lima) telah dapat

menuliskan berpulih – pulih kalimat tentang sesuatu. Pada saat

menceritakan gambar berseri, siswa kelas V (lima) lebih rinci menjelaskan

setiap gambar. Pengamatan gambar lebih rinci. Mulailah anak, menentukan

Page 14: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan – karangan. Hal ini lebih

mudah dilatihkan melalui mengarang dengan bentuk gambar seri (Sabarti

Akhadiah, Dr. Prof (1997:59).

2.2.5 Susunan Karangan

Susunan karangan atau wacana sebagaimana dikemukakan oleh Hatimah,

Ihat dkk. (2006 : 159) adalah :

“ Wacana dibentuk oleh paragraf – paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat – kalimat. Kalimat – kalimat yang membentuk palagraf itu haruslah merangkai, kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu seterusnya. Sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk sebuah gagasan. Selanjutnya paragraf dengan paragraf pun merangkai secara utuh membentuk sebuah wacana yang memiliki tema yang utuh “.

a. Kata

Setiap gagasan pikiran atau perasaan dituliskan dalam kata – kata. Kata adalah unsur kata

yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang

dapat di gunakan dalam bahasa. Untuk dapat menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan

dalam tulisan karangan. Seorang perlu memiliki pembendaharaan kata yang memedai dan

pemilihan kata yang tepat. “Dalam memilih kata itu harus diberikan dua persyaratan pokok yaitu

(1) Ketepatan (2) Kesesuaian” (Suriamiharja et – al, 1996: 25). Persyaratan ketepatan yaitu kata

– kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin di ungkapkan sehingga

pembaca juga dapat menafsirkan kata – kata tersebut tepat seperti maksud penulis. Persyaratan

kedua yaitu kesesuaian. Hal ini menyangkut kecocokan antara kata – kata yang dipakia dengan

kesempatan / situasi dengan keadaan pembaca. Apakah pilihan kata dan gaya bahasa yang

Page 15: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

dipergunakan tidak merupakan suasana atau tidak menyinggung perasaan orang yang hadir.di

angka dari www.sastraindo.com.

b. Kalimat

Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan anak kalimat adalah gabungan

dari ungkapan atau frase, dan ungkapan itu sendiri merupakan rangkaina dari kata – kata.

Kalimat yang dipergunakan dalam karangan berupa kalimat yang efektif yaitu kalimat

yang benar dan jelas sehinga mudah dipahami orang lain. Sebuah kalimat efektif haruslah

memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiranpandangan atau

pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembaca. Suryamiharja et-al (1996 :

38), Mangemukakan bahwa : Kaliamat efektif dalam bahasa tulis, haruslah memiliki unsur –

unsur :

1. Dapat mewakili gagasan penulis

2. Sanggup menciptakan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca seperti yang

dipikirkan penulis.

c. Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas

dari pada kalimat : paragraf merupakan kimpulan kalimat yang berkaitan dalam suatu rangkaian

untuk membentuk sebuah gagasan, Berkaitan dengan paragraf akhadiah, dkk (dalam Agus

Suryamiharja, 1996 : 46), Menjelaskan bahwa “dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran

Page 16: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

yang didukung oleh semua kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sapai kalimat

penutup”. Fungsi dari paragraf dalam karangan adalah:

1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide keseluruhan karangan.

2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok karangan. (Tarigan, 1996:48).

Menurut Suriamuharja (1996: 48) “Paragraf baik dan efektif harus memenuhi tiga

parsyaratan, yaitu (1) Kohesi (Kesatuan ) ; (2) Koherensi (Kepaduan) ; dan (3) Pengembangan /

Kelengkapan paragr

1. Kohesi (Kesatuan)

Keraf (dalam Suriamiharja 1996: 48) mengemukakan bahwa “yang dimaksud dengan

kohesi / kesatuan dalam paragraf adalah semua kalimat yang membina palagraf secara bersama –

sama menyatakan satu hal, satu tema tertentu”.

2. Koherensi (Kepaduan)

Keraf (Suriamiharja 1996: 48) mengemukakan bahwa “yang dimaksed dengan

koherensi / keterpaduan dalam paragraf adalah kekompakan hubungan antar sebuah kalimat

denngan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu”.

3. Pengembangan / Kelengkapan paragraf

Keraf (dalam Suryamiharja 1966:50), mengemukakan bahwa

“pengembangan paragraf adalah penyusunan atau perincian dari gagasan –

gagasan yang membina peragraf itu”, Suatu paragraf dikatakan berkembang

Page 17: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

atau lengkap jika kalimat topik atau kalimat utama dikembangkan atau

dijelaskan dengan cara menjabarkannya dalam bentuk – bentuk kongkrit,

dapat dengan cara pemaparan dan pemberian contoh, penganalisaan dan

nilai – nilai. aph”.

2.3 Pengertian Media Pembelajaran

Kata “Media” secara harpiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian media

sebagai sumber belajar adalah “Manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak

didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan” (Djamarah dan Zein, 1996 : 136).

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Ketidak jelasan guru dalam

menyampaikan bahan pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media. Apabila tingkatan

MIN yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir kongrit. Keabstrakan bahan

pelajaran dapat dikongritkan dengan kehadiran media, sehinga anak didik lebih mudah mencerna

bahan pelajaran daripada tanpa bantuan media. Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan

bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan., apabila diabadikan media pengajaran bukanya membantu proses belajar mengajar,

tapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Dari uraian tersebut

diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingaga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

2.3.1 Fungsi Peranan Media Pengajaran

Page 18: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Fungsi media pengajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana (dalam Djamarah, 1996: 152 ),

Merumuskan fungsi media sebagai berikut :

1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi

mempunyai fungsi sendiri sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

efektif

2. Penggunana media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi

mengajar.

3. Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran .

4. Penggunaan media bukan semata – mata alat hiburan, bukan sekedar melengkapi proses

belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan untuk mempercepat proses belajar

mengajar dan membantu siswa dalam menangkap perhatian yang diberikan guru.

6. Pengunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Ketika fungsi – fungsi media pengajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar

mengajar , maka terlihatlah perannya sebagai berikut :

a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru

sampaikan.

b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para

siswa dalam proses belajarnya.

Page 19: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Di angkat dari www.blogspot.com.

2.3.2 Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996 : 150), mengemukakan

beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:

a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran.

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami

siswa.

c. Media yang digunakan mudah diperoleh, mirah, sederhan dan praktis penggunaannya.

d. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.

e. Tersedia waktu untuk menggunakanya, sehinga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa

selama pengajaran berlangsung.

f. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.

2.4 Media Cerita Gambar Seri Sebagai Model Pembelajaran

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus sesuai dengan

taraf berfikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di SD.

Penggunaan media gambar seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam

keterampilan mengarang. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari

gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Berkaitan dengan

penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997 : 63), mengemukakan bahwa

Page 20: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

“Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang mingkin akan

menjadi karangan – karangan”, juga Tarigan (1997 : 210) mengemukakan bahwa “Mengarang

melalui media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dari uraian

di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar seri adalah cara atau daya upaya dalam

menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual

(gambar seri) ke dalam bentuk tulisan.di angkat dari

http://eprints.Ums.Ac.Id/364/01/19._subyantoro.pdf

2.5 Ciri – Ciri Gambar Yang Baik dan Peranannya Sebagai Media Pengajar

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang memiliki ciri

– ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991: 219), yaitu :

1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.

2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.

3. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek – obyek dalam

gambar.

4. Berani dan dinamis.

5. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :

1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa dalam belajar.

2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.

Page 21: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

3. Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)

4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain. (Sudirman et-al

1991 : 220)

Atas dasar uraian tersebut diatas, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan

media gambar seri didalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran

menulis karangan. Karena dengan gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya

suka bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut

dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadianya. Diangkat

dari http://www.realonearcade.com.

2.6 Hakikat Pengajaran Menulis Karangan Deskripsi

Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia

dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas, sehingga orang lain dapat

memahami apa yang diungkapkannya. Untuk menjadi seorang penulis yang

baik, terlebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan

penulisannya, agar pembaca memahami ke mana arah tujuan penulisan itu

sendiri (Suriamiharja 1996 :3).

Dalam kaitannya dengan pengajaran menulis karangan, penelitian ini

bertujuan agar siswa mampu menghasilkan karangan yang terdiri atas

ratusan kata dengan hasil yang baik. Siswa mampu menyusun kalimat,

menyusun paragraf dan akhirnya menyusun wacana sesuai dengan aturan

penulisan yang berlaku. Adapun karangan yang diajarkan kepada siswa

Page 22: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

adalah karangan deskripsi. Melalui pengajaran menulis karangan deskripsi,

siswa diharapkan memiliki kegemaran menulis untuk meningkatkan

pengetahuan dan pengalamannya.

Melalui pengajaran menulis karangan deskripsi, siswa diharapkan

memiliki kegemaran menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan

pengalamannya. Dengan bekal yang cukup siswa akan dapat menuangkan

gagasan dan perasaannnya serta menyukai kegiatan menulis seperti

menyusun karangan deskripsi.

BAB II

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitin tindakan kelas (PTK). Penelitian

ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar

siswa yang berkaitan proses pembelajaran dikelas, khususnya dalam

meningkatkan kemampuan menulis karangan melalui gambar berseri di MIN

Juli Kabupaten Bireuen.

Menurut Suharsimi Arikunto, dkk, (2007:3), penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru yang dilakukan oleh

siswa.

Page 23: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Menurut Kassihani Hasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas

merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang

dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan minat belajar

siswa dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung

berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Artinya, penelitian tindakan

kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan

untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.

Berdasarkan beberapa difenisi oleh para ahli diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pengertian tindakan kelas adalah segala daya dan upaya

yang dilakukan oleh seorang guru berupa kegiatan penelitian tindakan atau

arahan dengan tujuan dapat memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas

pembelajaran yang selayaknya.

3.2 Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian tindakan kelas peneliti sebagai subjek dan siswa

sebagai objek yang diteliti. Dalam meneliti sebuah permasalahan yang

timbul Kehadiran peneliti dilokasi sangat diutamakan, dikarenakan peneliti

sebagai salah satu kunci utama dalam memberikan tindakan sesuai prosedur

yang ada, kehadiran peneliti dalam penelitian tindakan kelas modal

utamanya yaitu untuk mewawancarai siswa,dan guru bidang studi dan

peneliti sebagai pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

mengunakan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

jenis penelitian tindakan kelas.

Page 24: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

3.3 Lokasi Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis mengangkat judul “meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri di kelas V

MIN Juli Kabupaten Bireuen.

Secara geografis lokasi sekola berada daerah Kecamatan Juli yang

merupakan ibukota Kabupaten bireuen. Sekolah terletak di tepi jalan raya

bireuen-takengon (Kec. Juli) tepatnya kilometer 08.

Penulis akan mengadakan penelitian pada kelas yang diampunya, yaitu kelas V semester

I tahun pelajaran 2010/2011 MIN Juli Kabupaten Bireuen. Keadaan status ekonomi siswa sangat

beragam, yang sebagaian besar orang tua siswa bermata pencaharian buruh tani. Jumlah siswa

kelas V 30 anak. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian

merencanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan media pembelajaran Media Gambar

Seri di kelas V miN juli Kabupaten bireuen menyelesaikan pembelajaran mengarang tentang

mengarang dengan menggunakan media gamabar seri, akan dilaksanakan pada semester I untuk

tahun pembelajaran 2010 / 2011 diawalai dengan pembuatan proposal berdasarkan hasil

observasi dilapangan yang dimulai pada awal maret 2010.

3.4 Data dan Sumber Data

1 Data.

Diperoleh dari :

a. Tes akhir pembelajaran.

Page 25: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

b. Observasi proses pembelajaran.

c. Interview setelah proses pembelajaran.

d. Lembar pengamatan terhadap siswa pada masing-masing siklus.

e. Lembar pengamatan terhadap guru tiap siklus dari teman sejawat sebagai kolaborasi dalam

penelitian.

2. Sumber Data

a. Hasil pengamatan terhadap guru yang diperoleh dari observer yaitu rekan kerja.

b. Hasil tes tertulis siswa kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan tiga alat pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan tes

perbuatan (performance) yang digunakan selama penelitian masalah dalam makalah ini dan

mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang digunakan. Berikut ini penjelasanya :

1. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapat

informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi, dan keyakinan dari individu atau

responden. Wawancara ini dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung

dengan sumber data.

2. Observasi

Page 26: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa dilakukan kapan saja.

“Obsevasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu kagiatan (tingkah

laku)”.

Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan siswa sebelum,

sedang, dan sesudah model pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar

seri.

3. Tes Perbuatan

Tes perbuatan (performance) dimaksudkan untuk mengukur keterampilan dalam

melakukan sesuatu (Rachmat dan Suhendi, 1998 : 113). Alat pengukurannya menggunakan

pedoman penilaian atau format observasi. Tes perbuatan ini digunakan untuk mengetahui

sejauhmana siswa dapat menulis karangan dengan baik dengan menggunakan media gambar seri.

3.6 Teknik Analisis Data

Jenis data yang dipergunakan adalah jenis data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan cara menghitung nilai siswa

secara keseluruhan dan merekap nilai tes. Kemudian menghitung rata-rata

nilai yang diperoleh. Berikut rumus presentase nilai.

NP = 100%

Keterangan :

NP = Nilai dalam persen

R = Skor yang dicapai siswa

JS = Jumlah keseluruhan siswa

Page 27: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

(Arikunto, 2002: 263)

Data kualitatif diperoleh dari mendeskripsikan dan mengelompokkan

data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara. Semua data diambil

melalui tes. Pendiskripsian untuk mengungkap semua perubahan tindakan

dan peningkatan prilaku siswa selama proses belajar mengajar pada siklus I

dan siklus II yang akan.

3.7 Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menghindari dari kesalahan atau kekeliruan data yang

terkumpul dari hasil tindakan yang dilakukan dalam penelitian, perlu

dilakukan pengecekan keabsahan data dengan mendetail. Pengecekan

keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu diluar data untuk keperluan

mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada

(Moleong, 2007).

3.8 Tahap-Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus.

1. Proses Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti akan mempersiapkan (1) satuan

pelajaran, (2) rancangan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran, (3)

rencana evaluasi yang meliputi tes dan nontes.

Page 28: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

b. Tindakan

Pada tahap tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang akan

dilakukan. Pada saat proses pembelajaran menulis karangan berlangsung,

siswa diberi sebuah materi mengarang yang harus karang oleh siswa.

Kemudian hasilnya dibahas bersama-sama. Setelah itu karangan yang dibuat

dalam bentuk cerita. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

membaca isi karangan siswa secara bergiliran. Siswa yang lain

memperhatikan, apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh temannya,

maka mereka harus memberikan koreksi terhadap temannya yang

melakukan kesalahan.

c. Pengamatan

Tahap pengamatan dilakukan dalam proses belajar mengajar

berlangsung, pengamatan dapat dilakukan dengan observasi atau

pengamatan secara langsung, atau dengan wawancara. Pengambilan data

dengan observasi bertujuan untuk dapat secara langsung mengamati semua

perilaku siswa baik yang positif maupun negatif selama proses belajar

mengajar berlangsung dikelas.

d. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan observasi dan wawancara pada tahap ini dijadikan

sebagai pedoman. Dari situasi tersebut dapat dipakai untuk pembenahan

dan perbaikan pada tahap selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu

Page 29: Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas v Min Juli Kabupaten Bireuen

diperhatikan pada waktu proses belajar mengajar pada tiap-tiap tahapan,

misalnya ada beberapa siswa yang saling berebut alat tulis, berpindah

tempat duduk, dan menyepelekan penggunaan media gambar berseri yang

dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Oleh karena itu pada tahap ini akan

diambil tindakan untuk meningkatkan pengelolaan kelas dengan jalan

menegur mereka yang sering membuat keributan. Dengan kata lain

pengamatan lebih intensif pada siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar

yang optimal.