MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang...

7
Risalah Pet1emuan Ilmiah Penelilian danPengembangan Ap/l:kasi Isolop danRadiaSl; 2tXJ 1 KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGO ldawatidanHaryanto Puslitbang TeknologiIsotop dan Radiasi, BATAN, Jakarta ABSTRAK KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK DALAM MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PADI GOGO. Bahan organik di dalam tanah memainl.anperanan yang sangat penting dalam pertanian, terutama dalam tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti sebagian besar tanah di Indonesia. Pupuk N inorganik, yang merupakansumber N yang install, tetap dibutuhkan. Kombinasi bahan organik clan pupuk inorganik akan menjadi jalan keluar terbaik guna mencapai produk pertanian yang tinggi. Untuk mempelajari penambahanbahan organik yang dikombinasikan dengan pupuk N dalam budidaya padi gogo, telah dilakukan percobaandi Kebun Penelitian Pertanian, Citayam. Percobaan terdiri daTi satu percobaanlapang clan satu percobaan pot yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Percobaan pot, yang menggunakan teknik isotop I~, dilakukan di lapangan dengan menyisipkan pot percobaan di tengah petak percobaan lapang. Sebelum percobaan dilakukan tanah dikuruskan denganmenanamtanaman blanket yang berupa tanamanjagung. Perlakuan yang dicobakanada!ah: 0 sebagaiKontrol I (tanpa bahanorganik; tanpa pupuk N); N sebagai Kontrol 2 (tanpa bahan organik; 45 kg N/ha saat tanam + 45 kg N/ha sebulan setelah tanam); GN-I (Gliricidia saat tanam; 45 kg N/ha saattanam+ 22,5 kg N/ha sebulansetelah tanam); GN-2 (Gliricidia saat tanam + Gliricidia sebulan setelahtanam; 45 kg N/ha saattanam); GN-3 (Gliricidia saattanam; 22,5 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulan setelah tanam); IN-I (jerami padi saat tanam; 90 kg N/ha saat tanam); IN-2 (jerami padi saat tanam; 45 kg N/ha saat tan am + 45 kg N/ha sebulan setelah tanam); IN-3 (jerami padi saattanam; 45 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebuiansetelah tanam); KN-I(sisa paller. kacang panjang saattanam; 45 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulan setelahtanam); KN-2 (sisa pallen kacang panjang saattanam; 22,5 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulansetelah tanam). Tanamanblanket berhasilmenguras N tanahterbukti oleh produksi clan serapan N padi Kontrol I yang sangat rendah. Hasil percobaan pot yang dilaporkan da!am maka!ah ini ada!ahpersentase N berasal daTi pupuk (%N-bdp) yang diadopsi untuk memperkirakan penggunaan pupuk N dalam percobaanlapang. Hasi! percobaan menunjukkan beberapa hal penting berikut. Kombinasi bahan organik clan pupuk N yang tepat dapat memperbaiki produksi clan serapanN tanaman padi. Proses imobilisasi N dalam penggunaanbahan organik dengan nisbah C/N tinggi, dalam hal ini jerami, sangat membantu dalam mengatur dinamika N dalam tanah. Perlakuan IN-I memberikan basil gabah kering yang tertinggi. Pemberianpangkasan clauD Gliricidia, yaitu GN-I, memberikan produksi yang mendekati basil IN-I serta efisienssi pemupukan N yang tertinggi. Pemupukan N tanpa tambahan bahan organik (perlakuan N sebagai Kontrol2) memberikan basil gabah yang tidak sebaik basil IN-I atau GN-I, clanmemberikan efisiensi pemupukan N yang rendah. ABSTRACT COMBINATION OF ORGANIC MATTER AND INORGANIC N FERTILIZER FOR ENHANCING PRODUCTIVITY AND N UPTAKE OF UPLAND RICE. Organic matter in soil plays very important roles in agriculture, especially in highly weathered soil like most soils in Indonesia. Inorganic fertilizer, which is an instant N source, is still required,to suply plant demand.Combination of organic matterand inorganic N fertilizer would be the best solution to achieve high agricultural product. To study organic matter addition in combination with N fertilizer in upland rice cultivation, two experiments were conducted in The Agricultural Research Station, Citayam. One experiment was a field experimentand the other was a pot experiment conducted in the field in which the field experiment was performed, by installing pots in the center of plot experiment. 15N technique was applied in the pot experiment.The experiments were designedwith Randomized Block Design. Prior to the experiment, N soil was extracted by planting blanket plant, i.e. corn. The treatments for field and pot experiments were the same, i.e.: 0 as Control I (without organic matter; without N fertilizer); N as Control 2 (without organic matter; 45 kg N/ha at planting + 45 kg N/ha a month after planting); GN-I (Gliricidia at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,S kg N/ha a month after planting); GN-2 (Gliricidia at planting + Gliricidia a month after planting; 45 kg N/ha at planting); GN-3 (Gliricidia at planting; 22,S kg N/ha saat tanam+ 22,S kg N/ha a month after planting); IN-I (rice straw at planting; 90 kg N/ha at planting); IN-2 (rice straw at planting; 45 kg N/ha at planting + 45 kg N/ha a month after planting); IN-3 (rice straw at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha a month after planting); KN-I(long bean residue at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha a month after planting); KN-2 (long bean residue at planting; 22,5 kg N/ha at plaanting + 22,S kg N/ha a month after planting). Soil N was successefullydepleted by blanket plant showed by very low rice production and N uptake of Control 1. Result of the pot experiment reported in this paperis the percentage ofN derived from fertilizer (%N-dff) which is adopted to assess N fertilizer utilization in field experiment. Important informations came of the experiments were that correct combination of organic matter and N fertilizer enhanced rice production and N uptake by rice. N immobilization in the use of organic matter having high C/N ratio, in this case rice straw, was very helpfull to regulate N dynamic in soil. Treatment of IN-I gave highest rice production. The pruning ofGliricidia was not only as N source, but also had the best effect on fertilizer N dynamic in soil giving high rice production and highest N fertilizer efficiency. N fertilization without organic matter addition (treatment N as Control 2) gave rice production not as high as IN-lor GN-I and low N fertilizer efficiency, informing that there were high N fertilizer loss and high utilization of soil N. 28~

Transcript of MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang...

Page 1: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risalah Pet1emuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Ap/l:kasi Isolop dan RadiaSl; 2tXJ 1

KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK UNTUKMENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGO

ldawati dan HaryantoPuslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, Jakarta

ABSTRAK

KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN PUPUK N INORGANIK DALAM MENINGKATKANHASIL DAN SERAPAN N PADI GOGO. Bahan organik di dalam tanah memainl.an peranan yang sangat pentingdalam pertanian, terutama dalam tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti sebagian besar tanah diIndonesia. Pupuk N inorganik, yang merupakan sumber N yang install, tetap dibutuhkan. Kombinasi bahan organikclan pupuk inorganik akan menjadi jalan keluar terbaik guna mencapai produk pertanian yang tinggi. Untukmempelajari penambahan bahan organik yang dikombinasikan dengan pupuk N dalam budidaya padi gogo, telahdilakukan percobaan di Kebun Penelitian Pertanian, Citayam. Percobaan terdiri daTi satu percobaan lapang clan satupercobaan pot yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Percobaan pot, yangmenggunakan teknik isotop I~, dilakukan di lapangan dengan menyisipkan pot percobaan di tengah petakpercobaan lapang. Sebelum percobaan dilakukan tanah dikuruskan dengan menanam tanaman blanket yang berupatanaman jagung. Perlakuan yang dicobakan ada!ah: 0 sebagai Kontrol I (tanpa bahan organik; tanpa pupuk N); Nsebagai Kontrol 2 (tanpa bahan organik; 45 kg N/ha saat tanam + 45 kg N/ha sebulan setelah tanam); GN-I(Gliricidia saat tanam; 45 kg N/ha saat tanam + 22,5 kg N/ha sebulan setelah tanam); GN-2 (Gliricidia saat tanam +Gliricidia sebulan setelah tanam; 45 kg N/ha saat tanam); GN-3 (Gliricidia saat tanam; 22,5 kg N/ha saat tanam +22,5 kg N/ha sebulan setelah tanam); IN-I (jerami padi saat tanam; 90 kg N/ha saat tanam); IN-2 (jerami padi saattanam; 45 kg N/ha saat tan am + 45 kg N/ha sebulan setelah tanam); IN-3 (jerami padi saat tanam; 45 kg N/ha saattanam + 22,5 kg N/ha sebuian setelah tanam); KN-I(sisa paller. kacang panjang saat tanam; 45 kg N/ha saat tanam+ 22,5 kg N/ha sebulan setelah tanam); KN-2 (sisa pallen kacang panjang saat tanam; 22,5 kg N/ha saat tanam +22,5 kg N/ha sebulan setelah tanam). Tanaman blanket berhasil menguras N tanah terbukti oleh produksi clan serapanN padi Kontrol I yang sangat rendah. Hasil percobaan pot yang dilaporkan da!am maka!ah ini ada!ah persentase Nberasal daTi pupuk (%N-bdp) yang diadopsi untuk memperkirakan penggunaan pupuk N dalam percobaan lapang.Hasi! percobaan menunjukkan beberapa hal penting berikut. Kombinasi bahan organik clan pupuk N yang tepatdapat memperbaiki produksi clan serapan N tanaman padi. Proses imobilisasi N dalam penggunaan bahan organikdengan nisbah C/N tinggi, dalam hal ini jerami, sangat membantu dalam mengatur dinamika N dalam tanah.Perlakuan IN-I memberikan basil gabah kering yang tertinggi. Pemberian pangkasan clauD Gliricidia, yaitu GN-I,memberikan produksi yang mendekati basil IN-I serta efisienssi pemupukan N yang tertinggi. Pemupukan N tanpatambahan bahan organik (perlakuan N sebagai Kontrol2) memberikan basil gabah yang tidak sebaik basil IN-I atauGN-I, clan memberikan efisiensi pemupukan N yang rendah.

ABSTRACT

COMBINATION OF ORGANIC MATTER AND INORGANIC N FERTILIZER FORENHANCING PRODUCTIVITY AND N UPTAKE OF UPLAND RICE. Organic matter in soil plays veryimportant roles in agriculture, especially in highly weathered soil like most soils in Indonesia. Inorganic fertilizer,which is an instant N source, is still required, to suply plant demand. Combination of organic matter and inorganic Nfertilizer would be the best solution to achieve high agricultural product. To study organic matter addition incombination with N fertilizer in upland rice cultivation, two experiments were conducted in The AgriculturalResearch Station, Citayam. One experiment was a field experiment and the other was a pot experiment conducted inthe field in which the field experiment was performed, by installing pots in the center of plot experiment. 15Ntechnique was applied in the pot experiment. The experiments were designed with Randomized Block Design. Priorto the experiment, N soil was extracted by planting blanket plant, i.e. corn. The treatments for field and potexperiments were the same, i.e.: 0 as Control I (without organic matter; without N fertilizer); N as Control 2(without organic matter; 45 kg N/ha at planting + 45 kg N/ha a month after planting); GN-I (Gliricidia at planting;45 kg N/ha at planting + 22,S kg N/ha a month after planting); GN-2 (Gliricidia at planting + Gliricidia a month afterplanting; 45 kg N/ha at planting); GN-3 (Gliricidia at planting; 22,S kg N/ha saat tanam + 22,S kg N/ha a monthafter planting); IN-I (rice straw at planting; 90 kg N/ha at planting); IN-2 (rice straw at planting; 45 kg N/ha atplanting + 45 kg N/ha a month after planting); IN-3 (rice straw at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha amonth after planting); KN-I(long bean residue at planting; 45 kg N/ha at planting + 22,5 kg N/ha a month afterplanting); KN-2 (long bean residue at planting; 22,5 kg N/ha at plaanting + 22,S kg N/ha a month after planting).Soil N was successefully depleted by blanket plant showed by very low rice production and N uptake of Control 1.Result of the pot experiment reported in this paper is the percentage ofN derived from fertilizer (%N-dff) which isadopted to assess N fertilizer utilization in field experiment. Important informations came of the experiments werethat correct combination of organic matter and N fertilizer enhanced rice production and N uptake by rice. Nimmobilization in the use of organic matter having high C/N ratio, in this case rice straw, was very helpfull toregulate N dynamic in soil. Treatment of IN-I gave highest rice production. The pruning ofGliricidia was not onlyas N source, but also had the best effect on fertilizer N dynamic in soil giving high rice production and highest Nfertilizer efficiency. N fertilization without organic matter addition (treatment N as Control 2) gave rice productionnot as high as IN-lor GN-I and low N fertilizer efficiency, informing that there were high N fertilizer loss and highutilization of soil N.

28~

Page 2: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risa/ah Pertemuan //miah Pe!1e1llian dan Pengembangan Ap/ikasi /SOIOp dan Radiasi, Z{){)1

BAHAN DAN METODEPENDAHtJLUAN

Bahan organik dalarn tanc'lh rnernaillkan peranyang sangat penting dalarn berbagai aspek pada bidangpertanian, antara lain dalanl aerasi tanall dan rnengaturketesediaan harn. Di Indonesia, karena iklirn yangdirniliki adalah panas daD lernbab, kandungan bahanorganik dalarn tanah sangat rendall. Untuk tanah yangtelah rnengalarni pelapukan Ian jut seperi tanah diIndonesia, keberadaan bahan organik sangat pentinguntuk rnernperbaiki sifat tanall, rnisalnya untukrneningkatkan kesuburan dan kapasitas tukar kationtanah (1).

Kandungan bahan organik dalarn tanah yangrendah harus diperbaiki untuk rnendapatkan basilpertanian yang tinggi. Karena itu, dalarn budidayatanarnan pangan dilakukan berbagai upaya pengayaanbahan organik dalarn t:'1Dall, rilisalnya denganpengernbalian sisa panen tanarnan serealia atau sisapanen kekacangan, atau denganpernberian pupuk hijauseperti pan~ daun Gliricidia.

Bahan organik yang ditarnbahkan ke dalarntanah akan rnengalarni perornbakan olehrnikroorganisrne dalarn tanah yang rnenghasilkanperbaikan sifat fisik, kirnia dan bilogi tanah. Jika bahanorganik yang ditarnbahkan rnernpunyai nisbah C/Nrendah, seperti sisa panen kekacangan dan pupuk hijau,mineralisasi N akan teIjadi lebih dominan daripadairnobilisasi N sehingga bahan organik tersebut dapatrnenjadi surnber N bagi tanarnan. Hal sebaliknya teIjadidalarn proses perornbakan bahan organik yang rnernilikinisbah C/N yang tinggi seperti jerarni padi. IrnobilisasiN mineral oleh rnikroorganisrne perornbak bahanorganik akan lebih dorninan, sellingga N mineral akanlebih sedikit tersedia bagi tanarnan. Tetapi, karenalnikroorganisrne yang telall mati rnerupakan bahanorganik yang akan rnengalarni perornbakan pula, Nyang sernula terirnobilisasi akan rnengalarniremineralisasi rnenjadi nutrisi tersedia bagi tanarnan.Dalarn proses perornbakan bahan organik jugadiproduksi senyawa organik yang rnernpunyai kapasitastukar kation yang tinggi. Dengan surnbangankapasitas tukar kation dari bahan organik yangrnengalarni perornbakan, harn N yang belurn atau tidakdirnanfaatkan oleh tanarnan rnenjadi tidak rnudallrnengalarni penguapan, pencucian, atau denitrifikasisehingga dapat lebih terkungkung dalarn zonaperakaran. Produk lain yang dihasilkan dalarn prosesperornbakan bahan organik adalah senyawa yangbersifat seperti horrnon yang dapat rnemacuperturnbuhan dan penyerapan barn oleh tanaIllan (2, 3).

Karella di dalarn proses perornbakan bahanorganik terkait erat peristiwa rnineralisasi danirnobilisasi N, untuk rnengoptirnalkan penggunaanpupuk N daD untuk rnendapatkan basil pertanian yangtinggi, diperlukan lnanajernen pernUpukaIl N yangdisesuaikan dengan macarn bahan organik yangditarnbahkan ke dalaIll tanall. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk rnernpelajari takaran dan waktu pernberianpupuk N pada penarnballall beberapa jenis bahanorganik guna rnengllemat pupuk N daD rneningkatkan

produksi padi gogo.

Dua percobaan, percobaan lapang dan percobaanpot, dilakllkan di Kebun Penelitian Pertanian Citayampacta musim hujan tahun 1999/2000. Percobaan disusunmenurut Rancangan Acak Kelompok (RAK), untukpercobaan pot digunakan 3 ulangan, sedangkan untukpercobaan lapang digunakan 4 ulangan. Ukuran petakdalam percobaan lapang adalah 5x5 m2. Di tengah petakpercobaan lapang dipasang pot paralon yang terdiri daritumpukan 3 potong pralon. Masing-rnasing potonganpanjangnya 10 cm dengan garis tengah dalam 24 cm.Cara pengambilan tanah untuk percobaan pot daninstalasi pot percobaan di lapangan diuraikan secararinci oleh lDAWAT1, HARYANTO, danABDULLAH, N. (4). Perlakuan yang diberikan pactapot sesuai dengan perlakuan yang diberikan pacta petakpercobaan lapang tempat pot dipasang. Dalam makalahini, basil percobaan pot yang diamati adalah persentaseserapan N berasal dari pupuk (%N-bdp) yang diadopsiuntuk menghitung atau memperkirakan serapan t4,berasal dari pupuk (serapan N-bdp) dalam percobaanlapang. Dalam percobaan yang dilakukan diuji sepulubperlakuan pemupukan yang dijelaskandalam Tabell.

Dalam percobaan digunakan bahan organikberupa pangkasan daun Gliricidia, sisa paneD kacangpanjang, dati jerami padi yang diberikan dengan takaran3, 4, daD 7,5 ton bobot basaMm setiap pemberian.Empat hari sebelum tanam bahan organik ditebarkanmerata di alas tanah sesuai dengan perlakuan yangditentukan dan diaduk sedikit dengan tanah. Pupuk KCldengan takaran 60 kg K2O/ha dan pupuk SP-36 dengantakaran 90 kg P2Os/ha diberikan kepada semua petakdaD pot percobaan pacta saat tanam sebagai pupukdasar. Pupuk N yang digunakan adalan pupuk ZA.Khusus untuk percobaan pot digunakan £upuk ZAbertaIlda IsN dengan kelimpahan atom 1 N sebesar

10,12%. Pupuk N diberikan sesuai dengan yang telahditentulr.an dalam perlakuan (Tabel 1). Semua jenispupuk diberikan dengan cara dialur dan dibenam (kira-kira 5 cm di bawah pennukaan tanah) disamping baristanaman. Benih padi gogo varietas Cirata ditanamsecara ditugal dengan jumlah benih 3 butir per lubangdan jarak tanam 25 x 25 cm. Pallen dilakukan pacta saatmasak buah.

Gabah dan jerami dikeringkan dalam oven pactasubu 70 °C hingga bobot tetap untuk memperoleh databobot kering (BK). Analisis N total dilakukan den~menggunakan metode KJELDAHL (5). Analisis sNserta penghitungan serapan N berasal dari pupukdilaksanakan mengikuti petunjuk dari FIEDLER danlAEA (6,7).

BASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuban daD Serapan N Tanaman Padi.Pertwnbuhan tanaman padi digambarkan oleh data BKgabah, jerami, dan tanaman, sedangkan serapan Nsecara wnwn digambarkan oleh data serapan N-total

gabah,jerroni, dan tanaInan (Tabe12).

288

Page 3: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risa/ah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan ,4plikasi Isolop dan Radiasi, 200,

tersedia dalam jwn1ah yang cukup untukmengoptilnalkan pertumbul1an vegetatif tanarnan pactio

Perlakuan 0 (Kontrol I yaitu tanpa pemupukanN) memberikan basil yang sangat rendall, baik dalamBK tanaman maupun dalam serapan N oleh tanamanpactio Hal ill menunjukkan bahwa lallan yangdigunakan untuk percobaan miskin akan barn N yangmerupakan keberhasilan pengurasan N denganpenanaman tallalnan blanket sebelum percobaan.

Perlakuan N (Kontrol 2 yaitu pemupukan Ndengan takaraIl pupuk N yang umum diberikan petanidan tanpa penambahan bahan organik) memberikankenaikan BK gabah dan serapan N dalam gabah sebesar200% dibandingkan dengan perlakuan O. Namun,pengaruh perlakuan ill tidak sebaik yang diakibatkanoleh perlakuan kombinasi pupuk N dan bahan organik.Perlakuan IN-l, GN-l, dan IN-2 dapat menghasilkanBK gabah hingga 36% lebih tinggi daripada perlakuanN atau hingga 315% lebih tinggi daripada perlakuan O.Bahkan pupuk N dengan dosis lebih rendah dari yangdiberikan pada perlakuan N (IN-3, KN-l, GN-3, danKN-2) memberikan basil yang setara dengan perlakuanN.

Perlakuan kombinasi pupuk N dan bahanorganik pada ummnnya memberikan pengaruh yanglebih baik daripada perlakUaIl N karena bahan organikmemperbaiki dinamika N dalam tanah. Sudah diketahuisecara umum bahwa perombakan bahan organikmemberikan keuntungan dalam banyak llal bagitanalnan. Pada perlakuan dengan ballaD organik,pertumbuhan akar tanaluan daD penyerapan bani dipacuoleh senyawa yang bersifat seperti auksin yangdihasilkan dalam perombakaIl ballaD organik. Padaperlakuan dengan bahaIl organik yang memiliki nisbahC:N tinggi seperti jerami, N pupuk diimobilisasi yangselanjutnya dilepas kembali sedikit demi sedikit dalamproses remineralisasi sellingga tanalnan mendapatsuplai N yang sinambung seialna rnasapertumbullannya.

Hasil yang terendall yang diperoleh daripenambahan bahan organik adalah pada perlakuan GN-2. Tetapi, jika BK jerami (pertumblIhan vegetatit) basilperlakuan GN-2 dibandingkan dengan BK jerami basilperlakuan N, dapat dilihat bahwa perlakuan GN-2mempunyai potensi untuk memberikan BK gabah yangsetara atau lebih tinggi dari BK gabah pacta perlakuanN. Tetapi, karena pemupukan susulan (pemupukansebulan setelall tanaln) hanya berupa pangkasan daunGliricidia, tanaman padi tidak memperoleh hara Ntersedia yang cukup dalam masa pertumbuhanselanjutnya.

Perlakuan IN-l memberikan BK gabah danjerami yang tertinggi dalam percobaan ini. Meskipunjumlah total pupuk N yang diberikan pacta perlakuanIN-2 sarna denganjumlah pupuk N yang diberikan padaperlakuan IN-l (satu takarall atau 90 kg N/ha),perlakuan IN-2 memberikan basil yang lebih rendahdMipada perlakuan IN-I. Dapat dilihat dari fenomenaini bahwa pupuk N yang dikombinasikan dengan jeramisebaiknya diberikan satu takaran penuh pada saat tanamkarena, dengan terjadinya imobilisasi N mineral dalalnperombakan jerami, pupuk N yang llanya setengalltakaran (45 kg N/lm) tidak mampu memberikan N

289

Page 4: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risalah Pertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi IsOIOp dan RadiaSl; 200 1

Dari data efisiensi ini dapat dilihat dengan jelasbahwa, tanpa penaInbaltan baltan organik, pemupukanN yang biasa dilakukan oleh petani yaitu pemupukandengan takaran 90 kg N/ha yang diberikan terpisah dua(perlakuan N) memberikan efisiensi yang rendah yaitu18,8%. Tanpa bahan organik yang ditambahkan tidakada swnbangan kapasitas tukar kation dan sulitdiharapkan terjadi imobilisasi N-pupuk denganintensitas yang berarti. Dapat disimpulkan bahwa pupukN sebagian besar hilang dari zona perakaran tanarnan,misalnya karena penguapan, pencucian, dll. Tanamandapat tumbuh cukup subur karena tanantan mendapatsuplai N dari pupuk yang mernngsang pertumbuhantanaman. Seiring dengan berkurangnya konsentrasi N-pupuk dalam tanah, akar tanarnan yang telah menyebarmengadakan pengurasan terhadap N-tanah.

Tampak jelas dari data efisiensi ini bahwapenambahan bahan organik dapat menaikkan efisiensipemupukan N. Perlakuan GN-l memberikan efisiensipemu-pukan N yang tertinggi. Efisiensi yang rendahkarena penambahan jerami padi disebabkan kattii41imobilisasi N-pupuk seperti yang telah didiskusikailsebelumnya. Pupuk N dengan takaran 45 kg N/ha, yangdiberikan saat tanam pada pemberian sisa paneD kacangpanjang, terlihat tidak efisien karena efisiensi yangdicapai lebih kecil daripada yang diperoleh dengantakaran 22,5 kg N/ha.

KESIMPULAN

IN-2 daD IN-3. Karena pupuk N hanya diberikansetengah takaran pada saat tanaln, N-pupuk yangterimobilisasi tidak sebanyak pada perlakuan IN-I.Tetapi jumlah N-pupuk yang tersisa dari peristiwaimobilisasi tidak cllkup unttlkkebuttlltan tanaman padipada kedua perlakua.'1 tersebut. Pupuk N yangdisusulkan sebulan setelall tafiaIn pada perlakuan IN-2dan IN-3 dapat memperbesar %N-bdp dan serapan N-bdp, tetapi tidak dap.'lt memulihkan tanaman daritekanan yang dialami pada masa pertwnbuhan

sebelurnnya.Perlakuan N tidak melibatkan penambahan

bahan organik ke dalam tanah daD N tanah sebelunmyatelah dikuras oleh tanaman blanket, maka N-pupuktidak banyak mengalami imobilisasi atau pengenceranoleh N dari sumber lain. Karena itu pada perlakuan ini%N-bdp dan serapan N-bdp gabah, jerami, dan tanamanpadi yang diperoleh cukup besar. NaInWl nilai yangdicapai tidak lebih tinggi dari yang dicapai taI1amanpadi pada perlakuan GN-I yang memperoleh pupuk Ndengan takaran yang lebih rendah serta tanlbahan suplaiN dari Gliricidia. Bobot kering tanaman padi danserapan N total pada perlakuan ini juga tidak sebaikyang diperoleh pada perlakuan GN-I. Hal inimenunjukkan bahwa, pada perlakuan N, penggunaanpupuk N kurang optilnal sehulgga dapat terjadikelillangan N-pupuk yang lebih besar daripada yangmungkin terjadi pada perlakuan dengan penambahanbahan organik.

Data %N-bbdp memuljltkkan bahwa apapunperlakuan yang diberikan dalaIn percobaan ini, baiktanpa maupun dengan penamballc'm bahan organik,selalu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada %N-bdp pada perlakuan yang Sc'lIna. Berarti selalu adapengurasan N dari dalam tanah. Pengurasan yangsangat besar tentunya adalah ap.'lbila tidak dilakukanpenambahan bahan organik. Dari percobaan inidiketahui ballwa penggunaan N tanah yang terkeciladalah oleh taIta1llan padi yang mendapat perlakuanGN-I. Nilai %N-bbdp pada perlakuan GN-2, yangmempakan perolehan %N-bbdp tertinggi, bukanmempakan indikasi pengurasan N tanall secara besar-besaran. Hal ini disebabkan kontribusi N yang besardari pangkasan daun Gliricidia yang dilakukan dua kali.Begitu pula yang terjadi pada perlakuaan GN-3, KN-I,dan KN-2, bahan orgcurik yang ditanlballkan padaketiga perlakuan tersebut memberikan kontribusi Nyang cukup besar. Pada perlakuaIl pellaInbaltan jerami,%N-bbdp yang tinggi menwljukkaIl penggunaan Ntanall dalam jUlnlah besar. Tetapi, karena dalaInperlakuan dengan jeranri N-pupuk yang diimobilisasitersimpan dalam bentuk humus, maka kandungan Ndalam tanah tid.1k memmm secara drastis.

1. Kombinasi baltan organik dan pupuk N dapatmemperbaiki produksi dan serapan N tanaman padi.

2. Pemberian jerami dan pupuk N sebanyak 90 kgN/lla sekaligus pada saat tanam memberikanproduksi tanaman padi yang tertinggi.

3. Pemberian pangkasan daun Gliricidia dan pupuk Nsebanyak 45 kg N/ha yang disusul denganpemberian 22,5 kg N/ha memberikan efisiensipemupukan N tertinggi dan produksi padi yang

tinggi pula.4. Pemupukan N tanpa penambahan bahan organik

memberikan efisiensi pemupukan N yang rendah.

DAFTARPUSTAKA

1. von UEXKULL, H.R., Efficient fertilizer use in acidupland soils of the humid tropics, F AO Fertilizerand Plant Nutrition Bulletin No. 10, Rome

(1986).

2. ALLISON, F .E., Soil Orgartik Matter and its Role inCrop Production, Elsevier, Amsterdam (1973).674 p..Efisiensi Pemupukan N. Efisiensi pemupukan

N tanaman padi disajikan dalam Tabel 4. Perlakuanyang memberikan serapan N-bdp rendail; yang dimuatdalam tabel yang sarna, tidak selalu memberikanefisiensi yang rendall pllla. Efisiensi pemupukan Ntergantung dari jumlah pupuk N yang digunakan dalarn

perlakuan.

3. LADD, IN, and MARTIN., J.K., "Soil organicmatt~r", Isotopes and Radiation in AgriculturalSciences, Vol. I (L'ANNUNZIATTA, M.F. andLEGG, J.O. EDS.), academic Press, London(1984) 234 p.

290

Page 5: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risalah Pettemllan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan !ptikasi Isotop dan Radias~ 200 1

4: mAWATI, HARYANTO, daD ABULLAH, N.,"Pengaruh pengembalian berbagai sisa pallenterhadap nasib hara N dalam budidaya tanamanjagung", Aplikasi Isotop daD Radiasi dalamBidang Pertanian, Petemakan, dan Biologi(Risalah Pertemuan Ilmiah Jakarta, 1990),BAT AN, Jakarta (1991) 21.

7. IAEA, A guide to the use of nitrogen-15 andradioisotopes studies of plant nutrition:Calculation and Interpretation of data, IAEA,Vienna (1983) 17 p.

UCAPAN TERIMA KASm

5. BREMNER, J.M. and MULVANEY, C.S.,"Nitrogen total", Methods of soil analysis, Part2. Chemical and microbiological Properties(pAGE, A.L., MILLER, R.H., and KEENEY,D.R, eds., 2nd ed. No.9, Madison (1982) 595 p.

Pacta kesempatan ini penulis mengucapkanterima kasih kepada Kepala P3TIR, Batao yang telahmemberikan ijin dan dana untuk pelaksanaan pelitiandan kepada para teknisi di Kelompok Tanah dan NutrisiTanaman yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaanpercobaao dan analisis contoh.6. FIEDLER R., " DIe measurement of 15N', Isotopes

and Radiation in Agricultural Sciences, Vol. I(L'ANNUNZIATfA, M.F. and LEGG, J.O.EDS.), Acadenlic Press, London (1984) 234p.

Tabel 1 Kombinasi Perlakuan dalam Percobaan.

Perlakuan

0N

Keterangan

GN-

GN-2

GN-3

IN-lIN-2

IN-3

KN-l

KN-2

Tanpa bahan organik; tanpa pupuk N (Kontrol I).Tanpa bahan organik; 45 kg N/ha saat tanam dan45 kg N/ha sebulan setelal1 tanam (Kontrol 2).Gliricidia saat tanam; 45 kg N/ha saat tanam dan22,5 kg N/ha sebuian setelal1 tanam.Gliricidia saat tanam + Gliricidia sebuian setelal1 tanam;+ 45 kg N/lla saat tanam.Gliricidia saat tanmn; 22,5 kg N/ha saat tanam dan22,5 kg N/ha sebuian setelal1 tanam.Jerami padi saat tanam; 90 kg N/ha saat tanam.Jerami padi saat tanam; 45 kg N/ha saat tanam +45 kg N/ha sebuian setelal1 tanam.Jerami padi saat tanam; 45 kg NII-.a saat tanam +22,5 kg N/ha sebuian setelal1 tanam.Sisa pallen kacang panjang saat tanam; 45 kg N/ha saattanam + 22,5 kg N/ha sebuian setelal1 tanam.Sisa pallen kacang panjang saat tanam; 22,5 kg N/hasaat tanam 212,5 k,g N/ha sebuian setelal1 tanam.

291

Page 6: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risalah Pertemuan Ilmiah Pene/itiah dan Pengembangali A,jIikiSJ J.soiijjJ ifiii HadJ.iSi; 2lXJ f

TabelJ. Proporsi N-bdp daD N-bbdp dalam Gabah, Jernmi, dan Tanaman Pacti.

% N-bdp

Jerami

% N-bbdp

Jerami

100,0052,8858,2482,3568,0771,9060,6860,9365,4967,357,5

7,5110.14

PerlakuanGabah Tanaman Gabah

100,0065,0358,9175,9459,3668,1066,6970,8467,34~~

9,0012,16

Tanaman

100,0060,2058,4278,6962,8069,6764,3666,7667,1363,715,45,437,34

0N

GN-lGN-2GN-3IN-lIN-2IN"'-3KN-lKN-2KK (%)BNT5%

1%

-34,9741,0924,0640,6431,9033,3129,1632,66~~9,52os

-47,1341,7617,6531,9328,1039,3239,0734,51~~

7,9310,75

-39,8041,5821,3137,2130,3335,6433,2532,87

-~~5,797.85

Tabel4. SeraP:an N-bdp daD N-bbdp dalarn Gabah, Jerami, dan Tanamah Padi (gram/petak), sertaEfisiensi Pel1jupukan N dalarn Tanarnan Paw.

Serapan N-bdp Serapan N-bbdp Efisiensi(%)

PerlakuanGabah Jerami Gabah

18,540,044,236,532,047,948,643,634,1

~~

11,014,8

Tanaman Jerami

27,023,728,831,924,736,428,030,522,8

.J!!.L~

osos

T anarnan

45,563,773,068,456,784,376,674,156,960,216,115,420,8

0N

GN-lGN-2GN-3IN-lIN-2IN-3KN-lKN-2KK (%)BNT5%

1%

-21,431,511,723,022,524,418,416,9~

~9,7ns

-20,820,96,9

12,114,118,419,211,3~~

5,98.0

-42,252,418,635,136,642,837,628,2~~13,418,0

-18,831,016,531,216,319,022,316,7~.?:729,112.3

292

Page 7: MENINGKATKAN HASIL DAN SERAPAN N PAm GOGOansn.bapeten.go.id/files/41301/2347.pdf · Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN, ... (sisa pallen kacang panjang saat tanam; ...

Risalah Perfemuan Ilmiah Pene/itian dan Pengembangan .A,olikaS/'lsotop dan Rad/asi. 2001

DISKUSI

ISMACHIN 2. Laban pemah dijadikan laban sawah jauh sebelumpercobaan dilakukan. Untuk mengatasikemungkinan kandungan N yang tinggi, labanditanami dengan tanamanblanket sebelumpercobaan dilakukan untuk melakukan pengurasanN.

Produksi gabah pada perlakuan N (45 kg N/ha +45 kg N/ha) dan perlakuan KN-2 (22,5 kg N/ha + 22,5kg N/ha) tidak beda Dyam. Apa kesimpulan lbuterhadap basil ini ?

IDAWAll CARKUM

Pada perlakuan KN-2, perombakan sisa paneDkacang panjang memberikan sumbangan N. Selain itu,sumbangan KTK sangat membantu dalam mengaturketersediaan ham dan hormon yang diproduksimemacu penyerapan hara. Pada perlakuan N, karena ti-dak dilakukan penambahan bahan organik, hal tersebuttidak terjadi. Imobilisasi dan re-mineralisasi N jugatidak dapat diharapkan terjadi dengan intensitas yangberarti. Kare-na itu, pada perlakuan N terjadikehilangan N-pupuk dalamjumlah yang besar.

1. Untuk padi gogo, pacta kadar air berapakah yangpafu1g baik, untuk melarutkan unsur hara yang dapatdiabsorbsi oleh akar ?

2. Jenis tanah yang bagaimana yang cocok untukbudidaya padi gogo <:!: warna tanah) ?

illAWATI

I. Saya coba menjawab pertanyaan Bapak dari sudutpengambilan unsur ham yang terlarut yang dapatdiabsorbsi oleh akar secara optimal. Kadar air tanahyang ideal bagi pertumbuhan tanaman tergantungpacta tekstur tanahnya. Tanah dengan teksturberpasir sebaiknya memiliki kadar air 3/4 kapasitaslapang, sedangkan tekstur sedang dan beratsebaiknya memiliki kadar air 2/3 kapasitas lapang.

2. Tanah yang bertekstur sedang (baik untukperakaran) daD berwarna geiap (banyakmengandung bahan organik).

ACffiv:1AD NASROH KUSW ADI

Bagaimana penjelasannya bahwa pemberian N90 kg/ha sekaligus + jerarni memberikan basil terbaik,walau dibanding dengan pemberian N-nya 2x, 3x ?

illAWATI

Karena jerami padi memiliki nisbaJl C/N yangtinggi (>60), dalam proses dekomposisi jerami terjadiimobilisasi N-pupuk yang kemudian dibebaskankembali daJam proses remineralisasi N. Pacta pemberianpupuk N sekaJigus, sisa N-pupuk tersedia pacta pro-sesimobilisasi N cukup untuk mendukung pertumbuhanawaJ tanaman yang optimal sehingga tanaman mampumemanfaatkan N disekitarnya dengan baik. Halsebaliknya terjadi pacta pemberian N-pupuk yangdipisah 2x, sehingga tanalllan mengalami tekan-anpertumbuhan yang tidak dapat dipulihkan denganpemupukan N susulan.

SY AMSUL RIZAL

Dari tujuan penelitian salah satunya adalahmengetahui waktu pemberian bahan organik.1. Apakah ada perbedaan waktu pemberian bahan

organik ?2. Apakah sarna antara bahan organik dengan pupuk

hayati. Bila sarna, berapakah waktu optimal untukmemberikan bahan organik agar tanaman dapatmengllaSilkan ltasil yang tinggi ?

IDAWATIHA VID RASJID

1. Tidak acta, karena yang dipelajari adalah waktupemberian pupuk N. Pacta perlakuan GN-2,pemberian Gliricidia yang kedua dirnaksudkanuntuk mempelajari sumbangan N dari Gliricidia.

2. Bahan organik memiliki cakupan yang sangat luas.Pupuk hayati tercakup di dalamnya. Bahan organikyang dipakai dalam penelitian kami adalah sisapaneD tanaman pangan dan pupuk hijau. Waktuoptimal pemberian bahan organik akan tergantungpacta jenis bahan organik yang digunakan, namunsecara umum sebaiknya bahan organik diberikanmenjelang waktu tanam.

1. ADda melaporkan ada 2 percobaan: percobaan potdaD percobaan lapang. Percobaan mana yang andalaporkan data-datanya ?

2. lni percobaan ex lahan basah/sawah atau lahankering ?

IDAWATI.1. Kedua-duanya. Dalam hat ini dapat diartikan pot

bertindak sebagai petak mikro. Dari percobaan potdihasilkan %N-bdp untuk memperkirakan N-bdpdan efisiensi pemupukan N dalam percobaanlapang. Data laiIlllya berasal dari percobaan lapang.

293