Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

14
Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 23 Doi : This is an open access article under the CCBY-SA license. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching pada Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Pelajaran 2017/2018 Improving Science Learning Results Through Quantum Teaching Learning Models in Food Chain Discussion of Class Student VI/D MIN 1 Banda Aceh City Academic Year 2017/2018 Ismaidar Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Banda aceh, Provinsi Aceh, Indonesia Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021 Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Kuantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh. Tehnik pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: nilai rata-rata pada pra siklus diperoleh sebesar 33,24 (31%), pada siklus I sebesar 73,48 (67%) dan pada siklus II diperoleh sebesar 84,77 (100%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa model pembelajaran Kuantum Teaching mampu meningkatkan hasil belajar IPA. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kuantum Teaching Abstract The purpose of this classroom action research is to determine the use of quantum teaching learning models can improve learning outcomes in science class VI/D MIN 1 Banda Aceh. The form of this research is classroom action research consisting of two cycles, each cycle consisting of four stages, namely planning, implementing, observing and reflecting. The research subjects were students of class VI/D MIN 1 Banda Aceh City. Data collection techniques using documents, observation, and interviews. Based on the research results it can be concluded: the pre-cycle average value was 33.24 (31%), in the first cycle it was 73.48 (67%) and in the second cycle it was 84.77 (100%). Based on the research results, it can be seen that the Quantum Teaching learning model can improve science learning outcomes. Keywords: Learning Outcomes, Learning Model, Quantum Teaching

Transcript of Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Page 1: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 23

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

Quantum Teaching pada Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa

Kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Pelajaran 2017/2018

Improving Science Learning Results Through Quantum Teaching

Learning Models in Food Chain Discussion of Class Student VI/D

MIN 1 Banda Aceh City Academic Year 2017/2018

Ismaidar

Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Banda aceh, Provinsi Aceh, Indonesia

Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021

Abstrak

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui penggunaan model

pembelajaran Kuantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI/D MIN

1 Kota Banda Aceh. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari

dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI/D MIN 1 Kota Banda

Aceh. Tehnik pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: nilai rata-rata pada pra siklus diperoleh

sebesar 33,24 (31%), pada siklus I sebesar 73,48 (67%) dan pada siklus II diperoleh

sebesar 84,77 (100%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa model

pembelajaran Kuantum Teaching mampu meningkatkan hasil belajar IPA.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kuantum Teaching

Abstract

The purpose of this classroom action research is to determine the use of quantum

teaching learning models can improve learning outcomes in science class VI/D MIN 1

Banda Aceh. The form of this research is classroom action research consisting of two

cycles, each cycle consisting of four stages, namely planning, implementing, observing

and reflecting. The research subjects were students of class VI/D MIN 1 Banda Aceh

City. Data collection techniques using documents, observation, and interviews. Based

on the research results it can be concluded: the pre-cycle average value was 33.24

(31%), in the first cycle it was 73.48 (67%) and in the second cycle it was 84.77

(100%). Based on the research results, it can be seen that the Quantum Teaching

learning model can improve science learning outcomes.

Keywords: Learning Outcomes, Learning Model, Quantum Teaching

Page 2: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

24 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

PENDAHULUAN

Proses kegiatan belajar mengajar berlangsung suatu proses pembelajaran dan

evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas diharapkan kedua

proses tersebut hendaknya dikelola dan dilaksanakan dengan baik dan berarti. Suatu

proses pengajaran dikatakan berhasil bila terjadi strukturisasi situasi perubahan tingkah

laku siswa.

Tujuan setiap proses pembelajaran adalah diperolehnya hasil yang optimal. Hal

ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun

emosional. Tujuan pembelajaran bidang pendidikan sebagaimana tercantum dalam

SISDIKNAS 2003 yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah

terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berakhlak, berkeahlian,

berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang

didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungannya, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin (BSPN,

2006:5).

Salah satu unsur yang turut menentukan kualitas Sumber Daya Manusia yaitu

penguasaan IPA. Salah satu mata pelajaran yang ada di SD/MIN yang perlu

ditingkatkan kualitasnya adalah IPA dan SD/MIN merupakan tempat pertama siswa

mengenal konsep-konsep dasar IPA, karena itu pengetahuan yang diterima siswa

hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat sekolah yang lebih tinggi

di samping mempunyai kegiatan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari. Menurut Abdullah (1998: 18) IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan

Page 3: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 25

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian

seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti yang diamanatkan dalam

Kurikulum 2013 tidaklah hanya sekedar siswa memiliki pemahaman tentang alam

semesta saja. Melainkan melalui pendidikan IPA siswa juga diharapkan memiliki

kemampuan, (1) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (2) Meningkatkan

kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam. Oleh karena itu IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang

penting bagi siswa karena perannya sangat penting berguna dalam kehidupan sehari-

hari. (Sri Sulistyorini, 2007: 42).

Kenyataan yang terjadi, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang

disukai siswa. Bahkan siswa beranggapan mata pelajaran IPA sulit untuk dipelajari.

Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding mata pelajaran

lainnya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas VI/D

MIN 1 Kota Banda Aceh pada tanggal 15 Agustus 2017 dan data hasil ulangan materi

rantai makanan, prestasi belajar siswa masih rendah. Persentasi siswa tuntas hanya 33%

persen dari 45 siswa dan untuk siswa seluruhnya diperlukan remedial.

Rendahnya hasil belajar IPA siswa dibanding mata pelajaran lain karena guru

lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima

pengetahuan yang pasif. Siswa yang belajar tinggal datang ke sekolah duduk

mendengarkan, mencatat, dan mengulang kembali di rumah serta menghafal untuk

menghadapi ulangan. Pembelajaran seperti ini membuat siswa pasif karena siswa berada

pada rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran kurang menarik. Pada

Page 4: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

26 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

umumnya pembelajaran lebih banyak memaparkan fakta, pengetahuan, hukum,

kemudian biasa dihafalkan bukan berlatih berpikir memecahkan masalah dan

mengaitkannya dengan pengalaman empiris dalam kehidupan nyata sehingga

pembelajaran menjadi kurang bermakna.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti harus

menerapkan model pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik agar minat dan

kemauannya untuk mencapai hasil belajar bisa maksimal. Model pembelajaran yang

dipilih peneliti adalah model pembelajaran Kuantum Teaching. Ernawati (2013:169)

menyatakan pembelajaran Quantum merupakan suatu cara pandang baru yang

memudahkan proses belajar siswa dengan pengubahan belajar yang meriah dengan

segala nuansa yang ada di dalam dan di sekitar situasi lingkungan belajar melalui

interaksi yang ada di sekitar kelas.

Pembelajaran Kuantum Teaching adalah mengorganisasikan berbagai interaksi

proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi siswa menyingkirkan

hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat. Seperti memanfaatkan

ikon-ikon sugesti yang membangkitkan semangat belajar siswa, penyajian materi yang

prima sehingga siswa belajar secara mudah dan alami (Bobbi De Porter dan Mark

Reardon, 2005 : 5).

Pembelajaran Kuantum Teaching merupakan refleksi pentingnya guru

mengelola proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dan kreatif baik dari segi

fisik, mental dan emosional (DePorter; 2011:32). Berdasarkan kondisi tersebut maka

peneliti tergerak untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul

“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kuantum Teaching

Page 5: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 27

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

Pada Pokok Bahasan Rantai Makanan Siswa Kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh

Tahun Pelajaran 2017/2018”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertempat di MIN 1 Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober semester ganjil tahun pelajaran 2017-

2018. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh

tahun ajaran 2017-2018, dengan jumlah siswa 45 siswa terdiri dari 24 siswa laki-laki

dan 21 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Hal ini dikarenakan penelitian didasarkan pada permasalahan yang dihadapi di lapangan

yaitu pembelajaran materi luas permukaan bangun ruang yang bersifat abstrak dan

berpengaruh terhadap penguasaan konsep IPA.

Adapun desain penelitian tindakan yang ditempuh dalam penelitian ini

mengikuti alur penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart

(dalam Depdikbud, 1999:6) yang meliputi 4 komponen antara lain: (1) kegiatan

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Observasi dilakukan

untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola KBM.

Kemudian data hasil tes dianalisis secara deskriptif, yakni dengan membandingkan hasil

tes antar siklus. Yang dianalisis adalah perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah

mengalami tindakan tergantung dari berapa banyak siklusnya.

Page 6: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

28 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus I

1. Perencanaan

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung tanggal 05 September 2017

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan belajar

IPA materi rantai makanan untuk mengetahui gambaran awal kegiatan pembelajaran di

kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh masih terdapat banyak kekurangan, antara lain

guru kurang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (respon siswa

kurang), aktivitas siswa kurang, dan masih kurangnya ketuntasan belajar siswa kelas

VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh.

Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus

No Ketuntasan Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 15 33 %

2 Belum Tuntas 30 67 %

Jumlah 45 100%

2. Pelaksanaan Tindakan

Langkah-langkah atau tindakan yang dilakukan, direncanakan secara teliti oleh

peneliti yang kemudian dikonsultasikan dengan guru pengampu untuk dijadikan

pegangan dalam melaksanakan tindakan. Peneliti menyusun lembar observasi yang akan

digunakan untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa selama proses

pembelajaran dan observasi keterampilan mengajar guru dengan menggunakan model

pembelajaran Kuantum Teaching, sedangkan sebagai alat evaluasinya guru dan peneliti

Page 7: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 29

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

membuat soal ulangan berbentuk uraian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi rantai makanan.

3. Observasi

a. Hasil observasi bagi guru

Dari data observasi dalam siklus 1 selama 3 kali pertemuan diperoleh hasil

observasi sebagai berikut; Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik,

guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah memberi pengantar dan tanya

jawab mengenai materi yang diajarkan guna meningkatkan motivasi siswa, guru dalam

bertanya jawab hanya menunjuk siswa yang duduk di bagian depan dan belakang, untuk

yang dibagian tengah kurang diperhatikan, memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya tentang materi yang belum jelas, guru belum memberikan teguran secara tegas

pada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, guru belum optimal dalam memberi

pujian kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan pengelolaan

waktu pada langkah-langkah pembelajaran kurang ditaati oleh guru, jadi aplikasi

pengajaran kurang terealisasi dengan baik.

b. Hasil observasi bagi siswa

Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa

sebagai berikut; Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah menunjukkan

peningkatan, perhatikan siswa sudah baik dalam memperhatikan pelajaran yang

disampaikan oleh guru tapi masih perlu ditingkatkan, perhatian, minat, dan motivasi

terhadap penjelasan guru, dua per tiga dari keseluruhan siswa sudah berani mengajukan

pertanyaan dan pendapat, siswa menunjukkan peningkatan kerjasama dalam kelompok,

keberanian siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil tugas observasi masih

kurang, kemauan dalam berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik.

Page 8: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

30 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I

No Ketuntasan Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 30 67 %

2 Belum Tuntas 15 33 %

Jumlah 45 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus 1, siswa

memperoleh nilai 60-64 sebanyak 6 siswa atau 13,33 %, siswa memperoleh nilai 65-69

sebanyak 6 siswa atau 13,33 %, siswa mendapat nilai 70-74 sebanyak 3 siswa atau 6,67

%, siswa mendapat nilai 75-80 sebanyak 23 siswa atau 51,11 %, dan siswa mendapat

nilai 81-85 sebanyak 7 siswa atau 15,56 %.

4. Refleksi

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-

kekurangan, antara lain:

1) Bagi Guru

Guru masih belum optimal dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat

proses belajar mengajar; Guru kurang tegas dalam menegur siswa yang kurang

memperhatikan pelajaran; Guru hanya menunjuk siswa yang berada di barisan belakang

(belum menyeluruh); Guru belum optimal memberikan pujian bagi siswa yang telah

menjawab pertanyaan dengan benar; Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM

dengan baik; Guru belum optimal dalam memantau kegiatan siswa dalam kelas.

2) Bagi Siswa

Masih ada beberapa siswa yang sulit memahami rantai makanan; Beberapa

siswa kesulitan memahami materi tentang rantai makanan; Siswa sudah lumayan aktif

Page 9: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 31

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil belajar

lebih maksimal.

Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini peneliti membuat perancanaan sebagai berikut:

Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran; Lebih mengoptimalkan

pembelajaran Kuantum Teaching dalam pembelajaran; Memberikan pengulangan pada

materi tentang rantai makanan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Kuantum

Teaching dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3. Observasi

a. Hasil observasi guru

Dari hasil observasi dapat dilihat aktivitas guru adalah sebagai berikut; Guru

telah menyiapkan rencana pelajaran dan media dengan baik sehingga dapat

meningkatkan pemahaman siswa pada materi rantai makanan, guru telah mampu

mengelola kelas dengan menciptakan suasana kelas sesenang mungkin dan menegur

siswa yang kurang memperhatikan pelajaran atau yang berintermeso (rame) selama

diskusi, guru lebih merespon pertanyaan dan pendapat siswa, guru sudah memberi

pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar dan pada

kelompok yang melakukan percobaan dengan baik dan kooperatif, serta merayakan

keberhasilan dengan bernyanyi bersama, guru sudah memberi bimbingan pada individu

siswa dan pada kelompok yang mengalami kesulitan pada saat melakukan percobaan

maupun berdiskusi.

Page 10: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

32 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

b. Hasil observasi siswa

Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif siswa

sebagai berikut; Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh, kemauan

untuk menerima pelajaran dari guru meningkat, perhatian, minat, dan motivasi terhadap

penjelasan guru meningkat, siswa aktif dalam pembelajaran, sudah banyak siswa yang

berani mengajukan pertanyaan dan pendapat, kerjasama dalam kelompok meningkat,

dan seluruh siswa mengerjakan tugas baik tugas individu atau tugas kelompok.

Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II

No Ketuntasan Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 45 100 %

2 Belum Tuntas 0 0 %

Jumlah 45 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari data frekuensi nilai hasil belajar IPA siklus II pada tabel 4.7 dapat dilihat

bahwa siswa yang memperoleh nilai 75-80 sebanyak 22 siswa atau 48,89 %, siswa yang

mendapat nilai 81-85 sebanyak 6 siswa atau 13,33 %, siswa mendapat nilai 86-90

sebanyak 7 siswa atau 15,56 %, dan siswa yang memperoleh nilai 91-95 sebanyak 10

siswa atau 22,22 %.

Tabel Hasil Tes Kognitif Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Terendah 50 60 75

Nilai Tertinggi 75 83 95

Rata-Rata Nilai 33,24 73,48 84,77

Siswa Belajar Tuntas 33 % 67 % 100 %

Page 11: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 33

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

Gambar Diagram Perkembangan Prestasi Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I & II

Nilai terendah yang diperoleh siswa pada pra siklus 50, pada siklus I naik

menjadi 60, dan pada siklus II naik lagi menjadi 75. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa

pada pra siklus I sebesar 75, pada siklus I naik menjadi 83, dan pada siklus II naik lagi

menjadi 95. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada pra siklus sebesar

33,24, siklus I 73,48, dan pada siklus II 84,77. Untuk siswa tuntas belajar (nilai

ketuntasan 75) pada pra siklus 33 %, tes siklus I 67 % setelah dilakukan refleksi

terdapat 15 siswa yang tidak tuntas (nilai ulangan dibawah 75), namun secara

keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari presentase ketuntasan

siswa, dan pada tes siklus II menjadi 100 % setelah dilakukan refleksi II semua siswa

sudah mencapai ketuntasan.

Dari data di atas diperoleh hasil bahwa adanya peningkatan dan penurunan

indikator penilaian yang terjadi pada pra siklus, tes siklus I, tes siklus II. Peningkatan

ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum

Teaching menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif, sebab siswa lebih banyak

mengeluarkan pendapat, tidak hanya mendengar menyimak dan mencatat. Siswa diberi

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-Rata Nilai Siswa BelajarTuntas

50

75

33,24 33

60

8373,48 67

75

9584,77

100

Perkembangan Prestasi Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 12: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

34 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

kesempatan berdiskusi, melakukan percobaan dan mendemonstrasikan hasil percobaan,

siswa juga diberi penguatan dan pujian sehingga lebih termotivasi belajar.

4. Refleksi

Dalam penelitian tindakan kelas siklus II sudah mengalami banyak peningkatan.

1) Bagi guru

Guru dapat meningkatkan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran; Guru

sudah menegur siswa yang kurang memperhatikan proses pembelajaran; Guru

meningkatkan interaksi dengan siswa; Guru sudah memberi bimbingan

individu/kelompok; Guru sudah memberi pujian dan perayaan bagi siswa yang

menjawab pertanyaan dengan baik dan kelompok yang bekerja atau melakukan kegiatan

dengan baik dan kooperatif.

2) Bagi siswa

Sebagian besar siswa sudah paham mengenai rantai makanan; Siswa mampu

menyebutkan jaring-jaring makanan. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar siswa meningkat, baik hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Kuantum Teaching pada

pembelajaran IPA rantai makanan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI/D

MIN 1 Kota Banda Aceh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa

kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh pada materi rantai makanan meningkat dengan

menerapkan model pembelajaran Kuantum Teaching baik dilihat dari aspek kognitif,

afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi

peningkatan yaitu pada pra siklus sebesar 33,24, siklus I 73,48, dan pada siklus II 84,77.

Page 13: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125 p-ISSN 2338-9397 Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 35

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 75) pada pra siklus 33 %, tes siklus I 67 %

setelah dilakukan refleksi terdapat 15 siswa yang tidak tuntas (nilai ulangan dibawah

75), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari

presentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II menjadi 100 % semua siswa sudah

mencapai ketuntasan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran Kuantum

Teaching pada kelas VI/D MIN 1 Kota Banda Aceh Tahun Pelajaran 2017/2018, maka

saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik MIN 1 Kota

Banda Aceh pada khususnya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, Penelitian dengan class-room action research membantu dalam

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru, Untuk meningkatkan hasil belajar materi rantai makanan, kreativitas

siswa dan keefektivan pembelajaran diharapkan menggunakan model pembelajaran

Kuantum Teaching.

3. Bagi Siswa, hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau

pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan

dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

4. Bagi Peneliti Lain, dapat menjadikan laporan ini sebagai rujukan dalam hal

penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga menjadikan

peneliti- peneliti yang berkualitas demi mencerdaskan anak bangsa.

Page 14: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran ...

36 Jurnal Serambi Edukasi e-ISSN 2721-4125

Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp.23-36 p-ISSN 2338-9397

Ismaidar (Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly dan Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Bobbi dan Mike Henarchi. 2005. Quantum Learning. Terjemahan Aliyah

Abdurrahman Cetakan ke-18, Bandung: Kaifa.

BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Depdiknas. 2003. KBK, Kurikulum dan Hasil Belajar, Kompetensi Dasar Mapel Sains

SD dan MI. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

DePorter, Bobbi, dkk. 2011. Quantum Teaching. Bandung: KAIFA.

Ernawati. (2013). “Development of Interactive Media for ICT Learning at Elementary

School Based on Student Self Learning”. Journal of Education and Learning.

Sri Sulistyorini. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Karya.