Meningkatkan Harga Diri pada Korban Bullying, dengan ... · meningkatkan harga diri siswa korban...

11
MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG ARTIKEL SKRIPSI Oleh Eunike Vrina Merita 132011046 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of Meningkatkan Harga Diri pada Korban Bullying, dengan ... · meningkatkan harga diri siswa korban...

  • MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING, DENGAN

    MENGGUNAKAN TEKNIK BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS

    VIII A SMP NEGERI 2 BANDAR KABUPATEN BATANG

    ARTIKEL SKRIPSI

    Oleh

    Eunike Vrina Merita

    132011046

    PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

    KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    2016

  • 1

    PENDAHULUAN

    Pendidikan merupakan

    bagian yang terpenting dalam

    mensejahterakan kehidupan manusia di

    masa yang akan datang. Mereka saling

    berlomba-lomba untuk mendapatkan

    pendidikan yang layak demi

    kesejahteraan hidupnya. Melalui

    pendidikan anak didik diharapkan dapat

    memiliki pengetahuan, ketrampilan dan

    dapat memecahkan setiap permasalahan

    serta sikap saling menghargai diantara

    sesama.

    Akan tetapi sangat

    disayangkan sekarang ini banyak sekali

    kasus-kasus kekerasan yang terjadi

    dalam dunia pendidikan, seperti

    kekerasan yang dilakukan antar siswa

    dengan siswa. Kekerasan yang

    dilakukan seperti kekerasan fisik

    maupun kekerasan verbal. Kekerasan

    fisik seperti menampar, menendang,

    berkelahi, dan tawuran. Sedangkan

    kekerasan secara verbal seperti

    mencaci, menghina, memfitnah,

    merendahkan. Kekerasan yang

    dilakukan secara terus menerus juga

    disebut dengan istilah bullying. Dari

    kasus kekerasan tersebut seakan pihak

    sekolah, orang tua maupun masyarakat

    kurang memperhatikan akan bahaya

    yang ditimbulkan jika tidak segera

    diatasi. Apabila bullying terjadi secara

    terus menerus dan tidak segera diatasi

    maka korbannya akan mengalami

    menutup diri, minder, penurunan harga

    diri, sampai mengalami kekerasan

    psikis.

    Jika seorang anak memiliki

    harga diri yang tinggi pasti anak

    tersebut bias menghargai dirinya sendiri

    serta orang lain, sehingga dapat

    meminimalisir perilaku bullying sebab

    ketika mereka melakukan interaksi

    dengan orang lain, maka mereka akan

    memikirkan terlebih dahulu mengenai

    tindakan yang dilakukannya. Dengan

    adanya penerimaan dan pengakuan diri

    tersebut maka anak tidak perlu untuk

    melakukan suatu pertahanan diri agar

    anak tidak dapat direndahkan oleh

    orang lain. Sehingga kasus-kasus

    kekerasan yang sering terjadi yang

    disebut juga dengan istilah bullying

    dapat diminimalisir.

    Salah satu upaya efektif

    yang harus dilakukan oleh pihak

    sekolah dalam rangka meningkatkan

    harga diri anak korban bullying yaitu

    dengan diadakannya layanan

    Bimbingan dan Konseling di sekolah

    yang didalamnya terdapat teknik

  • 2

    bermain peran. Teknik yang telah

    disarankan ini dapat membantu anak

    yang mengalami kesulitan untuk

    merespon secara positif serta merasa

    tidak punya hak untuk memiliki

    perasaan dan pikiran sendiri. Oleh

    karena itu dengan teknik bermain peran

    ini sebagai suatu perantara bagi anak

    dalam mengungkapkan segala perasaan

    yang mereka rasakan, yang

    berhubungan dengan perasaan yang

    dialami sekarang, kemarin dan yang

    akan datang. Dengan adanya layanan

    teknik bermain peran yang disarankan

    untuk meningkatkan harga diri korban

    bullying, maka dapat diketahui

    signifikansi peningkatan harga diri pada

    korban bullying, dengan menggunakan

    teknik bermain peran pada siswa kelas

    VIII di SMP Negeri 2 Bandar

    Kabupaten Batang.

    LANDASAN TEORI

    Coopersmith (dalam Atika

    Wulandari, 2007) menyatakan bahwa

    harga diri adalah evaluasi yang dibuat

    individu mengenai hal-hal yang

    berkaitan dengan dirinya, yang

    diekspresikan denan sikap setuju atau

    tidak setuju dan menunjukkan

    bagaimana individu tersebut meyakini

    dirinya sendiri mampu, penting dan

    berharga.

    Purkey, Shavelson, Hubner

    dan Stanton (dalam Albo, Nunez,

    Navaro dan Grijalvo, 2007) menyatakan

    bahwa harga diri secara tradisional

    merupakan evaluasi dari konsep diri,

    yaitu subjek menghargai gambaran

    dirinya dari penilaian yang subjek

    terima sebagai individu dan sebagai

    informasi dari interaksi dengan orang

    lain.

    Santrock (dalam Ling dan

    Dariyo, 2002) menjelaskan bahwa

    harga diri merupakan evaluasi individu

    terhadap dirinya sendiri secara positif

    atau negatif. Evaluasi ini

    memperlihatkan bagaimana individu

    mampu untuk dapat menilai dirinya

    sendiri dan dapat diakui atau tidaknya

    kemampuan dan keberhasilan yang

    akan diperolehnya. Penilaian tersebut

    dapat dilihat dari penghargaan terhadap

    keberadaan dan keberartian dirinya.

    Individu yang memiliki harga diri yang

    positif akan menerima dan menghargai

    dirinya sendiri apa adanya.

    Blascovic dan Tomaka

    (dalam John dan Mac Arthur, 2004)

    menambahkan bahwa harga diri tidak

    hanya sebatas bagaimana individu

  • 3

    menilai dirinya tetapi juga merupakan

    nilai-nilai individu, persetujuan,

    penghargaan, hadiah atau rasa suka

    terhadap dirinya sendiri.

    Berdasarkan penelitian yang

    di lakukan oleh Atika Wulandari (2007)

    dengan judul penelitian “Efektivitas

    Layanan Bimbingan Kelompok Dengan

    Teknik Kegiatan Kelompok Dalam

    Meningkatkan Harga Diri Siswa Kelas

    VII G SMP N 1 Bringin” dan dari hasil

    analisis yang dilakukan maka dapat

    diambil kesimpulan, terlihat perbedaan

    yang signifikan dari pre test pada nilai

    hitung Mann-Whitney yaitu p = 1.000 (p

    > 0.050), sedangkan pada post test nilai

    hitung Mann-Whitney p = 0.019 (p <

    0.050). perubahan yang terjadi tersebut

    dikarenakan perlakuan bimbingan

    kelompok yang telah diikuti oleh

    kelompok eksperimen. Maka terjadi

    peningkatan harga diri pada kelompok

    eksperimen. Dari hasil pre test siswa

    dalam kategori rendah10 siswa,

    kategori sedang 6 siswa, kategori tinggi

    14 siswa. Dari 30 siswa tersebut dibagi

    menjadi dua kelompok yaitu kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol. Pada

    kelompok eksperimen siswa yang

    memiliki harga diri pada kategori tinggi

    sebanyak 11 siswa, kategori sedang 4

    siswa dan kategori rendah tidak ada,

    sedangkan pada kelompok kontrol

    dengan kategori tinggi 8 siswa, kategori

    sedang 5 siswa, kategori rendah 2

    siswa.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian yang

    digunakan oleh peneliti yaitu penelitian

    eksperimen semu (quasi

    eksperimental). Dalam penelitian ini

    penulis menggunakan bentuk

    Randomized Pretest- Posttest Control

    Group Design. Subjek yang diambil

    dalam penelitian ini adalah siswa kelas

    VIII SMP Negeri 2 Bandar. Dengan

    mengambil sampel 12 siswa dari kelas

    VIII A yang memiliki kriteria harga diri

    dominan rendah. Dalam penelitian ini

    subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

    kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol, yang masing-masing

    kelompoknya berjumlah 6 siswa yang

    dipilih menurut kriteria harga diri

    terendah.

    Metode pengumpulan data

    merupakan suatu hal yang sangat

    penting dalam penelitian, oleh sebab itu

    dibutuhkan metode dan alat

    pengumpulan data yang berguna untuk

    membantu peneliti dalam memperoleh

  • 4

    informasi dan data yang diperlukan

    dalam suatu penelitian. Dalam

    penelitian ini pengumpulan data

    dimaksudkan untuk memperoleh data

    yang akurat, relevan, dan reliable.

    Maka dalam penelitian ini

    alat instrumentasi yang digunakan oleh

    peneliti adalah angket (kuesioner)

    tentang harga diri yang diberikan

    kepada siswa siswi kelas VIII A dan

    VIII B SMP Negeri 2 Bandar

    Kabupaten Batang.

    Pada penelitian ini teknik

    analisis data yang digunakan dalam

    penelitian adalah Uji Mann Whitney

    yaitu dimana untuk dapat melihat

    perbedaan pada nilai kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol pada

    (post-test).

    HASIL PENELITIAN

    Subjek penelitian dalam

    penelitian ini adalah 12 siswa kelas VIII

    A SMP Negeri 2 Bandar Kabupaten

    Batang yang hasil pre tesnya

    menunjukkan bahwa siswa tersebut

    memiliki harga diri yang rendah. Dari

    12 siswa yang memiliki harga diri yang

    rendah tersebut dibagi menjadi 2

    kelompok, yaitu 6 siswa sebagai

    kelompok kontrol dan 6 siswa

    kelompok eksperimen, dimana pada

    kelompok eksperimen diberi perlakuan/

    treatment. Kesamaan antara kedua

    kelompok ini dapat dilihat dari hasil uji

    homogenitasnya yaitu harus

    menghasilkan Asymp. Sig. (2-

    tailed)>0.050, dan pada penelitian ini

    hasil uji homogenitasnya yaitu 1.000

    yang menunjukkan Asymp. Sig. (2-

    tailed)>0,050. Jadi tidak terdapat

    perbedaan yang signifikan antara

    kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol.

    PEMBAHASAN

    Berdasarkan dari hasil

    analisis data maka dapat diketahui

    bahwa teknik bermain peran dalam

    meningkatkan harga diri siswa korban

    bullying pada siswa kelas VIII A SMP

    N 2 Bandar Kabupaten Batang, secara

    signifikan ditunjukkan dengan p =

    0.003 < 0.01. Sehingga dinyatakan ada

    perbedaan yang signifikan antara hasil

    post test kelompok kontrol dengan

    kelompok eksperimen. Selain itu juga

    terjadi peningkatan harga diri yang

    signifikan yaitu sebesar 6.00, hal ini

    dapat dibuktikan dengan hasil analisis

    data mean rank pre test yang berjumlah

  • 5

    3.50 dan mean rank post test sebesar

    9.50 pada kelompok eksperimen.

    PENUTUP

    Berdasarkan hasil analisis

    data maka dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut:

    1. Terjadi peningkatan harga diri pada

    kelompok eksperimen setelah diberikan

    layanan dengan teknik bermain peran

    dengan mean rank post test sebesar 6.00

    2. Terjadi perubahan peningkatan perilaku

    harga diri pada kelompok eksperimen

    dari 6 siswa yang memiliki kategori

    harga diri rendah naik menjadi

    berkategori sedang.

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    dikemukakan beberapa saran bagi pihak

    yang terkait dengan penelitian yaitu:

    1. Bagi guru BK dapat menggunakan

    layanan dengan teknik bermain peran

    seperti yang dilakukan oleh penulis, dan

    terbukti dapat meningkatkan harga diri

    korban bullying siswa kelas VIII A

    SMP N 2 Bandar Kabupaten Batang.

    2. Diharapkan penulis selanjutnya

    melakukan peningkatan harga diri

    korban bullying dengan menggunakan

    teknik yang lain dalam pemberian

    layanan seperti sosiodrama,

    psikodrama, dalam rangka peningkatan

    harga diri.

    3. Untuk siswa yang mengalami

    penurunan harga diri maka sesuai

    dengan apa yang telah diperagakan

    dalam teknik bermain peran, setiap

    siswa harus mampu memahami dirinya,

    menghargai orang lain, sehingga

    nantinya siswa dapat mengatasi

    permasalahan mengenai penurunan

    harga diri.

    DAFTAR RUJUKAN

    Ling, Y & Dariyo, A. (2002). Interaksi

    Sosial di sekolah dan Harga Diri

    Pelajar Sekolah Menengah Umum

    (SMU). Jurnal Ilmiah Psikologi

    Terapan. Vol IV. No. 7

    Albo, JM, Nunez, dkk. (2007). The

    Rosenberg Self-Esteem Scale:

    Translation and Validation in

    University Students. The Spanish

  • 6

    Journal of Psyhology. Vol.10, No. 2,

    458-467

    John, D & Mac Arthur, C.T. (2004). Self

    Esteem. Journal of Behafior

    Medicine, 18, 355-376

    Wulandari, A. (2011). Efektivitas Layanan

    Bimbingan Kelompok Dengan

    Teknik Kegiatan Kelompok Dalam

    Meningkatkan Harga Diri Siswa

    Kelas VII G SMP N 1 Bringin.

    Skripsi. FKIP UKSW