Meniere

5
MENIERE DEFINISI Penyakit Meniere adalah keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. ETIOLOGI Penyebab pasti penyakit meniere belum diketahui. Penambahan volume endolimfatik diperkirakan oleh adanya gangguan biokimiawi cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membrane labirin. PATOFISIOLOGI Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh: 1.Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, 2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler, 3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler, 4.Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa. Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi membran Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea Helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah apeks koklea, kemudian dapat meluas mengenai bagian

description

tht

Transcript of Meniere

MENIEREDEFINISI Penyakit Meniere adalah keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan telingatengahyang abnormal yang disebabkan oleh hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum.ETIOLOGIPenyebab pasti penyakit meniere belum diketahui. Penambahan volume endolimfatik diperkirakan oleh adanya gangguan biokimiawi cairan endolimfa dan gangguan klinik pada membrane labirin.PATOFISIOLOGIGejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul diduga disebabkan oleh: 1.Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, 2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler, 3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler, 4.Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa.Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi membran Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea Helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari daerah apeks koklea, kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal koklea. Hal ini yang dapat menjelaskan terjadinya tuli saraf nada rendah pada Meniere.GEJALA KLINISTerdapat trias atau sindrom Meniere yaitu vertigo, tinnitus, dan tuli sensorineural terutama nada rendah, serangan pertama sangat berat, yaitu vertigo disertai muntah. Setiap kali berusaha untuk berdiri dia merasa berputar, mual dan terus muntah. Hai ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, meskipun keadaannya berlangsung baik. Penyakit ini dapat sembuh dengan obat dan gejala penyakit bias hilang sama sekali. Pada serangan ke dua dan selanjutnya dirasakan lebih ringan, tidak seperti serangan pertama. Pada penyakit meniere vertigonya bersifat periodic yang makin mereda pada serangan serangan berikutnya. Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran dan dalam keadaan tidak ada serangan. Pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala lain yang menyertai sat serangan adalah tinnitus, yang kadang kadang menetap, meskipun di luar serangan. Gejala lain yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh dalam telinga. DIAGNOSIS PENYAKIT MENIEREDiagnosis dipermudah dengan dibakukan criteria diagnosis yaitu :1. Vertigo hilang timbul, 2. Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf, 3. Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral misalnya tumor N VIII. Bila gejala-gejala khas dari anamnesis ditemukan, maka diagnosis penyakit meniere dapat ditegakkan. Pemeriksaan fisik diperlukan hanya untuk menguatkan diagnosis penyakit ini. Bila dalam anamnesis terdapat riwayat fluktuasi pendengaran, sedangkan pada pemeriksaan terdapat tuli sensorineural, maka kita sudah dapat mendiagnosis penyakit meniere ini, sebab tidak ada penyakit lain yang bisa menyebabkan adanya perbaikan kecuali pada penyakit meniere. Dalam hal yang meragukan kita dapat membuktikan adanya hidrops dengan tes gliserin. Selain itu tes gliserin ini berguna untuk menentukan prognosis tindakan operatif pada pembuatan shunt. Bila terdapat hidrops, maka operasi diduga akan berhasil dengan baik.TATALAKSANADiet Gejaladapat dikontroldenganmematuhi dietrendah garam(2000 mg/hari). Jumlah natrium merupakan salah satu faktor yang mengatur keseimbangancairandalam tubuh. Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antaraendolimfe dan perilimfe didalam telinga dalam. Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwaseranganvertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya.

Farmakologis vertigo Antihistamin: meklizin (antivert),yangmenekan system vestibuler Tranquilizer :diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang. Antiemetik seperti supositoriaprometazin (phenergan)tidak hanya mengurangi mual danmuntah tapi juga vertigo karena efek antihistaminnya. Diuretik seperti dyazide atau hidroklortiazid kadangdapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalamsistem endolimfe.Penatalaksanaan bedah Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara teoritis akan menyeimbangkan tekanan dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi postaurikuler. Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn, dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi sistemik atau infus ke telinga tengah dan dalam. Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan transmastoid juga berhasil sekitar 85% dalam menghilangkan vertigo, namun fungsi auditorius telinga dalam juga hancur. Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan tertinggi sekitar 98% dalam menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan translabirin (melali mekanisme pendengaran) atau dengan cara yang dapat mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis medial), bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya mencegah otak menerima masukan dari kanalis semisirkularis.