menguraikan tahapan perjnjian internasional

6
KD 4.2 Menjelaskan Tahap – Tahap Perjanjian Internasional Indikator: Menguraikan tahap – tahap perjanjian internasional

Transcript of menguraikan tahapan perjnjian internasional

Page 1: menguraikan tahapan perjnjian internasional

KD 4.2 Menjelaskan Tahap – Tahap Perjanjian Internasional

Indikator: Menguraikan tahap – tahap perjanjian internasional

Page 2: menguraikan tahapan perjnjian internasional

PETA KONSEP:

Tahapan perjanjian Internasional

Penjajakan

Perundingan (Negotiation)

Perumusan naskah perjanjian

Penerimaan naskah perjanjian (Adoption of the text)

Penandatanganan (Signature)

Pengesahan naskah perjanjian (Authentication of the text)

Pengumuman (Declaration)

Page 3: menguraikan tahapan perjnjian internasional

TAHAP – TAHAP PERJANJIAN INTERNASIONAL

Dalam Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui beberapa tahap,yaitu sebagai berikut:a. Penjajakan

tahap awal pembuatan perjanjian internasional ini dilakukan oleh pihak – pihak yang berunding mengenai kemungkinan dibuatnya suatu perjanjian internasional.

b. Perundingan (Negotiation)perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak / negara tentang objek tertentu yang sebelumnya belum pernah diadakan perjanjian. Oleh karena itu, diadakan penjajakan terlebih dahulu atau pembicaraan pendahuluan oleh masing – masing pihak yang berkepentingan. Dalam melaksanakan negosiasi, suatu negara dapat diwakili oleh pejabat yang dapat menunjukkan surat kuasa penuh(full power). Selain mereka, hal ini juga dapat dilakukan oleh Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Menteri Luar Negeri, atau Duta Besar.

Page 4: menguraikan tahapan perjnjian internasional

c. Perumusan naskah perjanjianTahap ini merupakan tahap di mana rancangan suatu perjanjian dirumuskan.

d. Penerimaan naskah perjanjian (Adoption of the text)Merupakan tindakan untuk menyetujui garis – garis besar isi perjanjian, misalnya perstujuan mengenai topik – topik atau bab – bab yang akan diatur dalam perjanjian.

e. Penandatanganan (Signature)Lazimnya penandatangan dilakukan oleh para Menteri Luar Negeri (Menlu) atau Kepala Pemerintahan. Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penendatangan teks perjanjian sudah dianggap sah apabila dua per tiga suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali ditentukan lain. Namun, perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing – masing negara, sebelum diratifikasi oleh masing – masing negaranya atau perjanjian akan berlaku setelah ditandatangani pada tanggal waktu diumumkan atau mulai berlaku pada tanggal yang ditentukan pada perjanjian itu sendiri.

Page 5: menguraikan tahapan perjnjian internasional

f. Pengesahan naskah perjanjian(Authentification of the text/ Ratification)suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan berwenang (treaty making powers) di negaranya. Penandatangan atas perjanjian yang bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan ini dinamakan ratifikasi.ratifikasi perjanjian internasional dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:1. ratifikasi oleh badan eksekutif. Ini biasa digunakan oleh raja absolut dan pemerintahan otoriter.2. ratifikasi oleh badan legislatif. Secara umum sistem ini jarang digunakan, tetapi sistem ini pernah diterapan di negara Turki tahun 1924, Elsavador tahun 1950, Honduras tahun 1936.3. ratifikasi campuran (DPR dan pemerintah). Sistem ini paling sering digunakan karena legislatif dan eksekutif secara bersama – sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian.

Page 6: menguraikan tahapan perjnjian internasional

g. Pengumuman (Declaration)Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta,berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di Organisasi Internasional(PBB)

Di Indonesia,tahapan pembuatan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2000 yaitu :1. Penjajakan,Tahap yang membahas kemungkinan dibuatnya suatu

perjanjian Internaional2. Perundingan,merupakan tahap setelah adanya kesepakatan yang dibuat

pada tahap penjajakan.3. Perumusan Naskah,tahapan untuk merumuskan rancangan suatu

perjanjian internasional yang akan ditandatangani para pihak terkait.4. Penerimaan,merupakan tahap penerimaan para pihak atas naskah

perjanjian yang telah dirumuskan dan disepakati.5. Penandatanganan,yaitu tahap akhir dalam perundingan bilateral untuk

melegalisasi suatu naskah perjanjian internasional yang telah disepakati kedua pihak.