Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah...

20
ISSN 1412-2170 MITRA MediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung WACANA KirimanGRATISdari: PT ISM Tbk. bogasari �our mills PORTODIBAYAR/TAXEPERCUE Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2014 Berlaku:s.d.31Desember2014 Edisi199TahunXIII/2014 LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari Mengoptimalkan Peran SDM * Keberadaan karyawan sangat menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me- ngelolanya, sehingga kontribusi mereka bisa optimal

Transcript of Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah...

Page 1: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

ISSN 1412-2170

MITRAMediaUsahaKecilMenengahMakananBerbasisTepung

WACANA

KirimanGRATISdari:PT ISM Tbk. bogasari �our millsPORTODIBAYAR/TAXEPERCUE

Nomor:05/PRTD/JKU/DIVREIV/2014Berlaku:s.d.31Desember2014

Edisi199TahunXIII/2014

LAGANSA(LayananPelangganBogasari):0807-1800-888, [email protected],www.bogasari.com,@KreasiBogasari

Mengoptimalkan Peran SDM

* Keberadaan karyawan sangat menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan.

* Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi mereka bisa optimal

Page 2: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...
Page 3: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Jendela

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap

informasi BMC akan disampaikan melalui SMS.

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Pembina: Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan, Penanggungjawab: Beatrix Sudibyo, Pemimpin Redaksi: M.R. Pamungkas Redaksi: Louis M. Djangun, Rudianto Pangaribuan, Kontributor: Effendi Lie; Ahmad Hadiyanto; Uluan DP. Manurung; J .M. Qayyuum; Sylvia, Joko Pramono, Josaphat S. Wijaya, Julius Ronadi. Desain & Lay-out: Melcky. Sekretariat, & Distribusi: SME Relations Department Alamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, PO. Box 2000 JKU 14013. Telp : (021) 43900170-174, Fax : (021) 43920049, e-mail: [email protected], http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

SajianUtama ...................................................... 4-7Manajemen...........................................................8Tips .......................................................................... 14Resep ...................................................................... 15Pemasaran ............................................................. 16InfoBogasari.................................................................17

Bogasari kembali menyerahkan klaim asuransi Ke-sehat-an kepada Hendrik Stefanus, pemilik PT Gizindo Pangan Sejati, sebuah usaha yang memproduksi waferstick dan Chocolate Snack di daerah Tigaraksa, Tangerang.

Pembaca yang budiman, dalam rangka menambah wawasan tentang produk bo-gasari dan produk makanan berbasis terigu skala industri, UKM roti, cake, mie

dan kulit lumpia dari Purwakarta, Subang, Karawang dan Lampung mengadakan kunjungan ke Bogasari pabrik Jakarta, dan Sari Roti, pada 15 April 2014 dan 16 Mei 2014.

Walapun terlihat lelah karena perjalanan jauh, para peserta tampak antusias dan bersemangat mengikuti rangkaian acara. Diantara acara yang menarik minat mereka adalah pada saat mengikuti demo pembuatan aneka kue dari tepung Chesa. Acara dilanjutkan dengan keliling mill untuk melihat secara langsung proses pembuatan terigu, dilanjutkan kunjungan ke pabrik Sari Roti di Cikarang.

Dengan factory visit ini diharapkan para UKM mitra Bogasari mengetahui persis proses pembuatan terigu sehingga benar-benar yakin akan kualitas bahan baku yang mereka gunakan.

Kegiatan lainnya adalah UKM Garamiro mengikuti pembekalan mengenai BPJS di Ruang Sumatera Bogasari Baking Center Jakarta, 30 April 2014. Dalam penjelasan-nya tim dari BPJS Jakarta Utara memaparkan mengenai perlunya pengusaha skala kecil dan menengah memahami program Jaminan ketenagakerjaan, hal ini penting untuk melindungi usaha dan karyawannya.

Pada hari yang sama UKM Mitra Bogasari Jakarta juga mengikuti kegiatan Pe-nyuluhan Keamanan Pangan yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Kesehatan Ja-karta Pusat. Dalam acara tersebut peserta diberikan materi tentang: Pedoman Pem-berian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPIRT), Cara Produksi Pan-gan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga, Pengawetan dan Pengolahan Pangan, Bahan Tambahan Pangan, serta Pengemasan, Penyimpanan dan Pelabelan Pangan IRT.

Mudah-mudahan seluruh rangkaian acara dapat memberikan tambahan pengeta-huan dan bermanfaat bagi pengembangan usaha para UKM mitra Bogasari. M

Modal tak Selamanya Uang .......................... Hal. 6

Bogasari serahkan Klaim Asuransi ..... Hal. 12

Dalam dunia bisnis baik dalam skala kecil menengah mau-pun besar tidak lepas dari yang namanya modal. Modal apa untuk mulai usaha? Modal bagaimana untuk mulai usaha kecil ?

Edy Winarto & Elly Herawati:Ciri Khas Roti dan Kuenya Membuat Konsumen Ketagihan ................. Hal. 10

UKM peserta Factory Visit antusias mengikuti acara demo pembuatan aneka kue dengan tepung Chesa

Kegemaran yang sama memba-ca dan rasa ingin tahunya yang tinggi untuk mencari pengeta-huan dari manapun ternyata mengantarkan pasangan suami isteri, Edy Winarto dan Elly He-rawati sukses mengembangkan usaha Cake & Bakery Gita Mas, di Pemalang Jawa Tengah.

Page 4: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Sajian Utama

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

Mengoptimalkan Peran Tenaga Kerja

Dalam sebuah perusahaan, peran tenaga ker-ja sangat vital. Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi mereka bisa optimal

Gerak roda perusahaan, sangat dipengaruhi oleh peran manu-sia, termasuk yang berperan

sebagai tenaga kerja atau karyawan. Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi tanpa manusia. Tetapi, sesuai sifat manusiawinya, karyawan cende-rung menjauhi pengendalian dan pengawasan.

Karena itu, pihak pengelola atau pimpinan perusahaan, tidak bisa seenaknya main atur atau main awasi saja, tanpa memperhatikan nilai serta watak kemanusiaannya. Agar tujuan perusahaan tercapai, maka yang harus dijadikan objek pengen-dalian dan pengawasan jangan ma-nusianya, tetapi tekankan pada ke-giatan atau pelaksanaan tugas yang dilakukannya. Dengan kata lain, kegiatan pengendalian itu mesti di-lakukan sedemikian rupa, sehingga tidak merusak hakekat hubungan antar manusia yang sebena-rnya.

Dilihat dari tujuan pe-rusahaan, pengendalian karyawan diperlukan, pal-ing tidak dua hal utama yaitu membina kemam-puan mereka bagi ke-pentingan ope-rasi pe-rusahaan dan membatasi biaya personalia perusahaan.

Setiap perusahaan, pasti mem-punyai berbagai kegiatan yang ha-rus dilaksanakan. Misalnya proses produksi, penjualan, dan lain-lain. Untuk melaksanakan kegiatan itu, diperlukan jumlah karyawan yang memadai.

Pengelola harus tahu, berapa jumlah pekerjaan yang harus disele-

saikan, bagaimana batas-batas tun-tutan kerja itu, dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan. Dia juga harus paham, apakah karyawan yang telah dimilikinya sudah mencukupi, baik dari segi jumlah maupun ke-mampuannya. Mekanisme pengen-dalian yang sederhana ini, dimaksud-kan untuk mendapatkan kemampuan yang memadai sekaligus membatasi

biaya berdasarkan beban tugasnya. Ambil contoh dalam bidang

produksi. Harus jelas betul, apa- kah tenaga kerja sudah mencukupi untuk keperluan produksi yang diinginkan? Apakah jumlah yang ada cukup im-bang dengan kapasitas produksinya?

Dalam penjualan, semua tenaga kerja termasuk wiraniaga dan agen penjualan, harus selalu dihubung-

kan dengan luas wilayah pemasaran, jumlah pelanggan potensial dan hasil kerja mereka.

Untuk mewujudkan hal itu, ada baiknya sejak semula pengelola, wa-laupun perusahaannya masih kecil, telah menggariskan kebijaksanaan personalia yang mantap, di antaran-ya meliputi: 1. Pedoman kerja, standar kerja, jam

kerja, dan lain-lain. 2. Adanya upah/gaji dan tunjan-gan lain, yang jumlahnya mi-ni-mal cukup untuk hidup wajar ber-sama keluarganya. 3. Menetapkan cara pemilihan tenaga kerja, pesyaratan sangsi dan kenaikan pangkat. 4. Memperhatikan ketentuan per-aturan perburuhan seperti cuti, keselamatan kerja, dan lain-lain.

Lantas, bagaimana kegiatan pengendaliannya harus dilaku-kan? Untuk pengendalian yang efektif, diperlukan berbagai tinda-kan, antara lain meliputi penen-tuan standar kerja, mengukur

hasil kerja, menilai prestasi kerja dan mengendalikannya. Prestasi kerja digunakan untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja tiap karyawan, yaitu membandingkan hasil kerja dengan standar yang telah ditentukan.

Sumber: Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil, Penebar Swadaya - Singgih Wibowo,

Page 5: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Meminang dan Menimang Karyawan Keberadaan karyawan sangat menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. Karena itu, proses perekrutannya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karyawan yang bagus pun tidak akan memberikan kontribusi yang maksimal, jika pengelolaannya tidak tepat.

Karena perannya yang sangat pen-ting itu, maka setiap pengusaha di-tuntut untuk mencari dan merekrut

karyawan yang benar-benar tepat.Pada perusahaan besar, proses rekrut-

men karyawan biasanya dilakukan secara selektif, melalui sederetan testing ketat yang dilakukan oleh ahli di bidangnya. Tapi, proses semacam ini hampir musta-hil dilakukan oleh perusahaan kecil, an-tara lain karena butuh biaya besar dan terasa ribet.

Sebaliknya, proses rekrutmen pada pe-rusahaan kecil dilakukan dengan sangat sederhana dan cenderung tidak selektif, karena seringkali dilakukan asal comot saja. Umumnya berasal dari lingkungan keluarga, tetangga, teman atau orang terdekat. Cara semacam ini memang sangat berisiko ibarat beli kucing dalam

karung. Tapi, bukan berarti tidak ada sisi positifnya sama sekali. Hanya saja, kepu-tusan untuk mengambilnya, benar-benar dijauhkan dari unsur terpaksa. Misalnya, karena perasaan sungkan atau tidak enak hati kalau menolak tetangga, padahal pe-rusahaan tidak membutuhkan tambahan karyawan.

Di samping mudah, sisi positif lain proses rekrutmen karyawan dari kalangan orang dekat, juga karena si pengusaha relatif sudah mengenal wataknya. Soal keterampilan, bisa diasah sambil jalan terutama untuk bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan khu-sus, seperti peracik resep dan adonan. Pengusaha makanan, umumnya masih menangani sendiri soal resep ini.

Karena jumlah lingkup pekerjaan yang relatif terbatas dan jumlah karyawannya

pun tidak banyak, pemilik usaha masih bisa memantau secara langsung kerja karyawannya. Di sinilah kesempatan pentingnya proses pembinaan, agar kete-rampilan karyawan terus meningkat dan motivasi mereka tetap tinggi.

Agar proses pembinaan kepada kar-yawan bisa berlangsung “sambil jalan” dengan baik, hendaknya pengusaha menghindari cara pengawasan yang ber-lebihan, bagikan seorang mata-mata. Setiap gerak-gerik karyawan diperhati-kan. Sepintas, pengawasan model begini memang cukup efektif. Tapi, cenderung tidak mendidik. Karyawan merasa dirinya kurang dipercaya dan selalu dicurigai. Akibatnya, mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja.

Pengawasan seperti itu juga, pada gilirannya, akan menimbulkan sikap apatisme dalam diri karyawan. Mereka bekerja semata-mata karena diawasi. Ka-lau yang mengawasi lengah, mereka pun bermalas-malasan. Hampir tidak ada kes-ungguhan bekerja. Jika ini terjadi, jangan harap perusahaan bakal berkembang.

Pembinaan terhadap karyawan, teru-tama yang baru, hanya bisa berlangsung, apabila pengusaha selalu membuka ko-munikasi dua arah. Membimbing dengan memberi contoh, bukan sekadar perin-tah. Komunikasi juga diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan motivasi karyawan.

Namun perlu disadari, sering terjadi, motivasi karyawan baru yang sebelum-nya menggebu, kemudian melemah di tengah jalan karena mereka mengalami macam-macam kejadian yang mengece-wakan mulai dari kurangnya perhatian dan pembinaan, gaji dan kompensasi kerja ekstra, sampai pembagian tugas dan wewenang yang tidak jelas.

Masalah yang tidak segera tersele-saikan, kondisi peralatan dan ruang kerja yang tidak nyaman, serta kecenderungan pemilik yang menganakemaskan kar-yawan tertentu, juga bisa melunturkan motivasi karyawan baru. Untuk mence-gahnya, perlu kebijakan dan aturan main dalam menimang karyawan, yang jelas, fair dan berwibawa.M

Page 6: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Sajian Utama

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

Pada kenyataannya dua pertanyaan itulah yang se-lalu muncul untuk memu-

lai usaha. Bahkan “modal apa dan bagaimana” sering menjadi penghambat atau momok dalam memulai usaha kecil terutama bagi mereka yang baru mengenal dunia bisnis.

Seringkali kita terhambat untuk memulai usaha dengan alasan “uang”. Baik usaha kecil, mene-ngah apalagi yang besar selalu dikaitkan dengan uang.

Uang pada umumnya dijadikan sesuatu yang berharga karena sulit untuk mendapatkan dan mudah untuk mengeluarkan. Sehingga kehilangan uang adalah sebuah momok yang menakutkan.

Seseorang yang akan berbisnis jika mempunyai image bahwa uang adalah utama dan segalanya

maka akan sulit bisa mewujudkan bisnis yang sehat dan akan sulit berkembang karena menjadikan uang sebagai modal utama. Hati-hati dengan pola pikir bahwa “Bi-arlah uang bekerja untuk anda” be-rarti kita harus mempunyai uang dulu baru uang itu bekerja untuk si empunya uang. Persoalannya adalah, uang tersebut kerjanya seperti apa, hasilnya bagaimana dan seberapa. Kalau tidak berha-sil bagaimana? sesuatu yang in-dah tapi menakutkan.

Dalam bisnis modal bukan be-rarti uang semata-mata, karena uang itu bagian kecil dari modal. Pada umumnya orang-orang me-mahami sebuah usaha perlu mo-dal, dan modal itu uang. Kenyata-annya banyak orang punya uang tapi tidak bisa berbisnis. Mereka bingung jika diajak bicara bisnis.

Banyak dari mereka mengambil langkah untuk mengamankan uangnya dengan deposito ada juga yang diinvestasikan beru-pa aset seperti rumah ataupun apartement yang diharapkan nilai jual nantinya semakin naik dari harga waktu belinya. Karenanya uang belum tentu menjamin se-seorang dapat berbisnis.

Modal akan lebih menggairah-kan dan membangkitkan sema-ngat jika diartikan bukan hanya uang, tetapi lebih berupa:1. Niat: Bagaimana niat kita un-

tuk usaha. Ini wajib ditata kare-na semua perbuatan itu tergan-tung dari niatnya.

2. Keberanian: Jika mau bisnis harus berani

rugi. Kalo memang dengan rugi akhirnya dapat pengalam-an untuk modal bangkit kenapa takut.

3. Kemauan berkembang: Berkembang disini bisa berupa

konsep bisnis masa depan dan selalu belajar untuk membena-hi dan menyempurnakan yang dijalankan.

4. Tahan banting: Tidak mudah menyerah jika

berhadapan dengan masalah terutama masalah yang kom-plex atau masalah yang datang-nya bersamaan dan beruntun seakan akan tidak ada habis habisnya.

5. Bisa baca situasi dan kon-disi:

Dengan mempunyai kemampuan mem-baca situasi dan kon-disi anda akan mu-dah memulai dan menjalankan usaha yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Bagaimanapun juga, akan lebih tepat bila hendak memulai bisnis adalah dengan modal sesuatu yang unik. Unik berarti berbeda deng-an yang lain. Unik itu adalah diri kita send-iri. Manusia diciptakan unik yang artinya satu dengan yang lainnya berbeda. inilah sebenarnya mod-al utama yang kita butuhkan. Ma-nusia adalah modal yang paling mendasar.

Jika unik kita artikan sebagai uang, maka yang perlu ditanyakan seberapa unik uang kita itu? Kalau kita punya uang 5 juta apakah itu unik? berapa orang disekitar kita yang punya uang 5 juta. 50 juta, 500 juta, 5 milyar, 5 triliun mana

Modal Tidak Selamanya Uang

diantaranya yang bisa dikatakan unik? Besaran uang yang jarang dimiliki orang itukah yang dapat dikatakan unik? Untuk usaha kecil lebih baik lupakan keunikan uang tersebut.

Pertanyaannya adalah, ketika melihat diri kita sebagai sesuatu yang unik terus apanya yang dapat

dijadikan modal? Mulai dari tena-ga, pikiran, perasaan termasuk di dalamnya insting ataupun naluri bahkan hobby yang dapat diolah lebih lanjut menjadi potensi yang menghasilkan, begitu pula de-ngan naluri sosial yaitu perteman-an, persahabatan, persaudaraan yang dapat berbuah kepercayaan dalam hubungan bisnis.

Dalam menentukan keunikan dalam diri kita sendiri sangat di-

Dalam dunia bisnis baik dalam skala kecil mene-ngah maupun besar tidak lepas dari yang nama-nya modal. Modal apa untuk mulai usaha? Modal bagaimana untuk mulai usaha kecil ?

perlukan keberanian untuk men-jadi diri sendiri. Artinya bukan atas dasar tiru meniru, ikut-ikutan atau angin anginan. Oleh karena itu, Jadilah diri sendiri dalam ber-bisnis.

Untuk lebih mudahnya men-genal diri coba ta-nyakan pertan-yaan berikut pada diri sendiri?

1. Apa kesukaan Anda?2. Apa yang Anda bisa?3. Hal apa yang paling

Anda kuasai? 4. Seberapa luas hubu-

ngan dan relasi anda?

Jika kesukaan anda ter-jawab, dari yang disukai, hal apa yang paling bisa dilakukan. Jika sudah ketemu apa yang anda kuasai maka seberapa luas hubungannya untuk hobby anda. Dari ba-nyaknya teman yang ada seberapa bisa anda untuk menambah teman yang sehobby, dst…

Dari contoh di atas anda bisa mencari dalam

diri anda sendiri usaha apa yang bisa anda lakukan sesuai dengan keunikan yang ada pada diri anda sendiri.

Jika semua modal tersebut telah anda punyai biarlah uang berpo-sisi sebagai pendukung saja. Uang tersebut tidak harus dari kantong sendiri dan bukan harus milik per-sonal. (sumber: Artikel.co)

Page 7: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Sajian Utama

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Pada kenyataannya dua pertanyaan itulah yang se-lalu muncul untuk memu-

lai usaha. Bahkan “modal apa dan bagaimana” sering menjadi penghambat atau momok dalam memulai usaha kecil terutama bagi mereka yang baru mengenal dunia bisnis.

Seringkali kita terhambat untuk memulai usaha dengan alasan “uang”. Baik usaha kecil, mene-ngah apalagi yang besar selalu dikaitkan dengan uang.

Uang pada umumnya dijadikan sesuatu yang berharga karena sulit untuk mendapatkan dan mudah untuk mengeluarkan. Sehingga kehilangan uang adalah sebuah momok yang menakutkan.

Seseorang yang akan berbisnis jika mempunyai image bahwa uang adalah utama dan segalanya

maka akan sulit bisa mewujudkan bisnis yang sehat dan akan sulit berkembang karena menjadikan uang sebagai modal utama. Hati-hati dengan pola pikir bahwa “Bi-arlah uang bekerja untuk anda” be-rarti kita harus mempunyai uang dulu baru uang itu bekerja untuk si empunya uang. Persoalannya adalah, uang tersebut kerjanya seperti apa, hasilnya bagaimana dan seberapa. Kalau tidak berha-sil bagaimana? sesuatu yang in-dah tapi menakutkan.

Dalam bisnis modal bukan be-rarti uang semata-mata, karena uang itu bagian kecil dari modal. Pada umumnya orang-orang me-mahami sebuah usaha perlu mo-dal, dan modal itu uang. Kenyata-annya banyak orang punya uang tapi tidak bisa berbisnis. Mereka bingung jika diajak bicara bisnis.

Banyak dari mereka mengambil langkah untuk mengamankan uangnya dengan deposito ada juga yang diinvestasikan beru-pa aset seperti rumah ataupun apartement yang diharapkan nilai jual nantinya semakin naik dari harga waktu belinya. Karenanya uang belum tentu menjamin se-seorang dapat berbisnis.

Modal akan lebih menggairah-kan dan membangkitkan sema-ngat jika diartikan bukan hanya uang, tetapi lebih berupa:1. Niat: Bagaimana niat kita un-

tuk usaha. Ini wajib ditata kare-na semua perbuatan itu tergan-tung dari niatnya.

2. Keberanian: Jika mau bisnis harus berani

rugi. Kalo memang dengan rugi akhirnya dapat pengalam-an untuk modal bangkit kenapa takut.

3. Kemauan berkembang: Berkembang disini bisa berupa

konsep bisnis masa depan dan selalu belajar untuk membena-hi dan menyempurnakan yang dijalankan.

4. Tahan banting: Tidak mudah menyerah jika

berhadapan dengan masalah terutama masalah yang kom-plex atau masalah yang datang-nya bersamaan dan beruntun seakan akan tidak ada habis habisnya.

5. Bisa baca situasi dan kon-disi:

Dengan mempunyai kemampuan mem-baca situasi dan kon-disi anda akan mu-dah memulai dan menjalankan usaha yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Bagaimanapun juga, akan lebih tepat bila hendak memulai bisnis adalah dengan modal sesuatu yang unik. Unik berarti berbeda deng-an yang lain. Unik itu adalah diri kita send-iri. Manusia diciptakan unik yang artinya satu dengan yang lainnya berbeda. inilah sebenarnya mod-al utama yang kita butuhkan. Ma-nusia adalah modal yang paling mendasar.

Jika unik kita artikan sebagai uang, maka yang perlu ditanyakan seberapa unik uang kita itu? Kalau kita punya uang 5 juta apakah itu unik? berapa orang disekitar kita yang punya uang 5 juta. 50 juta, 500 juta, 5 milyar, 5 triliun mana

Modal Tidak Selamanya Uang

diantaranya yang bisa dikatakan unik? Besaran uang yang jarang dimiliki orang itukah yang dapat dikatakan unik? Untuk usaha kecil lebih baik lupakan keunikan uang tersebut.

Pertanyaannya adalah, ketika melihat diri kita sebagai sesuatu yang unik terus apanya yang dapat

dijadikan modal? Mulai dari tena-ga, pikiran, perasaan termasuk di dalamnya insting ataupun naluri bahkan hobby yang dapat diolah lebih lanjut menjadi potensi yang menghasilkan, begitu pula de-ngan naluri sosial yaitu perteman-an, persahabatan, persaudaraan yang dapat berbuah kepercayaan dalam hubungan bisnis.

Dalam menentukan keunikan dalam diri kita sendiri sangat di-

Dalam dunia bisnis baik dalam skala kecil mene-ngah maupun besar tidak lepas dari yang nama-nya modal. Modal apa untuk mulai usaha? Modal bagaimana untuk mulai usaha kecil ?

perlukan keberanian untuk men-jadi diri sendiri. Artinya bukan atas dasar tiru meniru, ikut-ikutan atau angin anginan. Oleh karena itu, Jadilah diri sendiri dalam ber-bisnis.

Untuk lebih mudahnya men-genal diri coba ta-nyakan pertan-yaan berikut pada diri sendiri?

1. Apa kesukaan Anda?2. Apa yang Anda bisa?3. Hal apa yang paling

Anda kuasai? 4. Seberapa luas hubu-

ngan dan relasi anda?

Jika kesukaan anda ter-jawab, dari yang disukai, hal apa yang paling bisa dilakukan. Jika sudah ketemu apa yang anda kuasai maka seberapa luas hubungannya untuk hobby anda. Dari ba-nyaknya teman yang ada seberapa bisa anda untuk menambah teman yang sehobby, dst…

Dari contoh di atas anda bisa mencari dalam

diri anda sendiri usaha apa yang bisa anda lakukan sesuai dengan keunikan yang ada pada diri anda sendiri.

Jika semua modal tersebut telah anda punyai biarlah uang berpo-sisi sebagai pendukung saja. Uang tersebut tidak harus dari kantong sendiri dan bukan harus milik per-sonal. (sumber: Artikel.co)

Page 8: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Manajemen

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

Membuat produk yang berkuali-tas, memang penting. Tapi yang lebih penting lagi, adalah membuat produk yang laku di pasar. Ini bukan akrobat kalimat. Dalam berbisnis, pasar memang harus menjadi tujuan utama.

Sebagus apapun sebuah produk dibuat, tanpa kegiatan pemasaran yang baik, niscaya bisa tidak ada artinya. Tapi, ada kemungkinan, dalam mengha-dapi masalah-masalah pemasa-ran, pimpinan perusahaan akan menemui kesulitan yang lebih besar dibanding menjalankan manajemen atau pengelolaan perusahaan itu sendiri.

Sebabnya, jelas. Dalam pemasaran, yang harus dihada-pi adalah faktor-faktor eksternal (lingkungan luar perusahaan) yang tidak bisa begitu saja dikendalikan. Sangat beda, misal-nya, dengan manajemen keuangan, produksi atau personalia, yang relatif lebih mudah dikendalikan, lantaran berada dalam internal perusahaan.

Karena lingkungan luar perusa-haan berada di luar kemampuan atau jangkauan manajemen dalam menguasai atau mengendalikannya, maka yang dapat dilakukan adalah “melunakkan” pengaruhnya, agar

memungkinkan perusahaan bekerja mencapai tujuan perusahaan, atau menyesuaikannya untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya.

Perusahaan saingan contohnya,

sudah barang tentu tidak selalu dapat dikendalikan, misalnya, agar mereka menetapkan harga yang sama de-ngan harga yang kita tetapkan, atau dengan harga pasar.

Oleh karena itu, perlu ditetapkan kebijakan dengan gagasan yang jelas dalam menghadapi dan memecah-kan masalah-masalah pemasaran. Dalam menetapkan kebijakan pema-saran tersebut, ada sejumlah faktor

yang harus diperhitungkan, yaitu:Pertama: Kebijakan perusahaan

dalam persaingan di pasar, dan per-an perusahaan terhadap perusahaan saingan yang memberikan gamba-ran penguasaan pasar.

Kedua: Sumber daya perusahaan, tujuan dan sasaran yang ingin dica-pai perusahaan. Faktor-faktor ling-kungan yang dihadapi, akan mem-perlihatkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang di-

hadapi perusahaan.Ketiga: Kebijakan pemasa-

ran dari perusahaan saingan.Keempat: Perilaku dari

para pembeli (konsumen) dan sasaran pasar, yang memung-kinkan melakukan pembagian pasar.

Kelima: Tahap dari daur hidup barang dalam pasar memungkinkan dilakukannya koordinasi dan integrasi ber-bagai kebijaksanaan pemasa-ran.

Keenam: Ciri-ciri keadaan ekonomi, misalnya, apakah sedang berkembang, bertum-buh atau resesi.

Kebijakan pemasaran diartikan se-bagai himpunan pedoman dan asas yang dianut secara konsisten, sesuai dengan kebutuhan dan dapat dilak-sanakan guna mencapai tujuan dan sasaran jangka panjang dalam suatu lingkungan tertentu.

(Sumber: Manajemen Usaha Kecil, Depkop & PPK dan Lembaga Manajemen

Universitas Indonesia).

“Menjinakkan” Faktor di Luar Perusahaan

Manajemen pemasaran, dituntut untuk mampu ‘menji-nakkan’ faktor-faktor yang ada di luar perusahaan, yang seringkali sulit untuk dikendalikan.

Page 9: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Manajemen

Banyak pelaku usaha kecil yang tidak paham keuntun-gan memiliki pembukuan.

Dengan memiliki pembukuan pemi-lik usaha dapat mengetahui kesehat-an usaha yang dijalankannya. Tak hanya untuk pihak pemilik, untuk pihak luar seperti pemasok, partner usaha, perbankan, dan pihak lain seperti pemerintah juga sangat ber-guna dalam melihat kelayakan dan kepercayaan terhadap usaha yang kita jalankan.

Khususnya pihak bank, ketentuan umum untuk mendapatkan pinja-man modal hanya catatan yang ada di pembukuanlah yang bisa mem-berikan informasi apakah pinjaman akan dapat dikembalikan atau tidak. Untuk usaha skala mikro misalnya dengan omset paling banyak Rp

300 juta per tahun hanya diperlukan informasi tentang pembukuan pen-geluaran dan pendapatan. Data ini akan memberikan informasi apakah ada selisih positif atau tidak. Kalau ada selisih positif berarti perusahaan itu untung dan kalau diberi pinja-man pasti akan bisa kembali.

Untuk membuat pembukuan sederhana yang diperlukan adalah catatan semua pengeluaran dan semua pemasukan. Berikut beberapa langkah membuat pembukuan se-cara sederhana:

1. Buat Catatan Arus Kas. Yaitu catatan harian mengenai pengel-uaran dan pemasukan keuangan. Pokoknya, setiap ada pengeluar-an dan pemasukan harus dicatat. Sebaiknya, dibedakan buku untuk

catatan pengeluaran dan catatan pendapatan. Dari catatan harian ini dibuat rekapitulasi per bulan. Inilah yang disebut laporan arus kas (cash-flow).

2. Buat Laporan Rugi Laba. Dari laporan arus kas tadi, dibuat laporan rugi laba. Intinya, lapo-ran rugi laba ini berisi pendapa-tan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga diketahui apakah usaha tersebut mengalami untung atau malah rugi. Tapi ingat, Anda ha-rus mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari laporan rugi laba ini.

3. Buat Neraca. Neraca dibuat untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusa-haan, neraca perusahaan biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, semen-tara utang dan modal masuk se-bagai pasiva. Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang, atau cadangan kas menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. In-tinya, nilai perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang kare-na perusahaan mengalami keun-tungan atau kerugian.***

Pentingnya Pembukuan Bagi UKM

airengine-indonesia.com

Page 10: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Pro�l

10

Edy Winarto & Elly Herawati: Pengusaha Cake & Bakery Roti Gita Mas:

Ciri Khas Roti dan Kuenya Membuat Konsumen Ketagihan

Kegemaran yang sama membaca dan rasa ingin tahunya yang tinggi untuk mencari pengetahuan dari manapun ternyata mengantarkan pasangan suami isteri, Edy Wi-narto dan Elly Herawati sukses mengembangkan usaha Cake & Bakery Gita Mas, di Pemalang Jawa Tengah.

Setiap ada majalah ataupun buku-buku yang berkaitan dengan manajemen, pemasaran dan

resep-resep, sudah pasti dibacanya sampai tuntas, kemudian mereka ter-apkan untuk pengembangan usaha baik itu dalam hal inovasi produk maupun manajemen usahanya.

“Tetapi kalau soal mencoba re-sep-resep, suami saya ternyata lebih telaten,” ungkap Elly yang sempat belajar membuat cake dan tart. “Per-nah suatu kali ada resep chifon cake di majalah, saya coba beberapa kali gagal, tetapi ketika suami saya coba sekali langsung berhasil” kenangnya.

Mengenai coba-coba resep baru ini ternyata menurut Edy ada raha-sianya. Setiap resep sebaiknya tidak ditelan mentah-mentah, harus ada modifikasi. Ini untuk menentukan ciri khas terutama jika mau dijual. Edy mencontohkan sekarang ini banyak sekali tepung premix siap saji, bagi mereka yang membuat untuk dikon-sumsi sendiri tentu tidak ada masalah, tetapi jika hendak dijual, tentunya te-pung semacam itu tidak ada ciri khas yang spesifik seperti milik sendiri. Untuk itu lanjut Edy, perlu meramu dengan formula sendiri. “Ciri khas inilah yang membuat orang tertarik dan datang mencari roti atau kue

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

Page 11: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Pro�l

11

bikinan kita.” Lanjutnya.Menelusuri perjalanan usaha Toko

Roti dan Kue Gita Mas, sepintas biasa-biasa saja, terlihat dari penampilan tokonya yang terkesan konvensional. Tetapi ternyata usaha yang dimulai pada tahun 1986 ini menyimpan liku-liku usaha yang cukup menarik.

Kebiasaan masa kecilnya mem-buat kue untuk iseng, mengantarkan Elly Herawati belajar membuat cake dan tart di Bogor pada 1979, ketika itu statusnya belum menikah. Dari kecil memang gemar membuat kue untuk iseng karena memang jaman itu tidak banyak warung atau toko yang jualan makanan kecil jajanan seperti sekarang.”Jadi kalau kepin-gin makanan ya harus bikin sendiri.” Cerita Elly

Hasil dari kursus itu mulailah Elly membuat kue dibantu oleh papanya, dan dijual pakai “tenong” keliling kampung dari rumah-ke rumah, oleh orang yang khusus digaji untuk jua-lan. “Ketika itu paling hanya habis 2 kg terigu” kenang Ibu 3 orang anak ini.

Setelah menikah, bersama sua-minya mulailah mengembangkan usaha. Selain tetap membuat kue “tenongan”, mereka mulai membuat kue/bolu pasar dan roti tawar yang dijual di pasar tempat orang tua Edy berjualan. Ternyata kue buatannya digemari banyak orang dan selalu habis.

Melihat perkembangan yang cu-kup menjanjikan, atas bantuan orang tua Edy mereka dikontrakkan sebuah rumah yang dijadikan toko di Jln. Jenderal Sudirman 221, Pemalang, dan sekarang ini sudah menjadi mi-liknya.

Hal yang menarik adalah, wala-pun kedua orangtua mereka cukup berada, namun mereka berkomitmen tidak mau bergantung pada orang tua dan memilih untuk berdikari, bahkan bantuan rumah dari orangtu-anyapun tetap dikembalikan dengan cara mengangsur.

Kini, selain toko kue dan roti, pa-sutri ini juga telah mengembangkan sayap usahanya di bidang rumah

makan. Salah satu menu andalannya adalah mi dan baso yang juga dibuat-nya sendiri dari resep secara tidak sengaja ditemukan kembali setelah beberapa tahun hilang. “lumayan saat ini untuk mi bisa habis 4-5 kg sehari.” Katanya penuh syukur.

Berkat ciri khas yang dikembang-kan selama ini, beberapa instansi seperti Pemda, DPRD, dan instansi lain seperti sekolah-sekolah secara rutin memesan snackbox untuk kebu-tuhan rapat-rapat mereka. Beberapa kue produknya yang saat ini sangat digemari pelanggannya adalah chi-fon cake, brwonies, dan roti pisang cokelat. Bahkan untuk pisang cokelat, banyak pelanggan yang merasa ke-hilangan ketika kami sempat tutup beberapa hari. Jelas Edy.

Dari tokonya selain kue bikinan sendiri Gita Mas, juga menerima titipan dari warga sekitar terutama kue basah, sedangkan roti dan bolu dibuat sendiri, dibantu oleh 27 orang karyawan untuk produksi dan di toko.

Mengenai kualitas dan kesehatan produknya, Edy dan Elly, menjamin tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang dilarang pemerintah, dan menggunakan bahan baku yang berkualitas. Mereka menekankan bahwa roti dan kue bikinannya di-makan oleh banyak orang termasuk anak-anak dan familinya. Bagaimana mungkin kami mau meracuni mer-eka? Tegasnya. (pam)

Kontak:Edy Winarto & Elly Herawati Cake & Bakery Gita MasJln. Jenderal Sudirman 221, PemalangTelepon: 0284 321462

Page 12: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

BMC

Pemegang kartu Platinum Bogasari Mitra Card (BMC) no. 0127064 itu, se-

belumnya pernah mengalami se-rangan jantung pada tahun 2000 saat sedang bermain bulutang-kis, disusul serangan kedua pada akhir 2012, dan terakhir serang-an ketiga dialami pada Februari 2014 lalu, ketiga serangan terse-but berlanjut dengan tindakan operasi pemasangan ring.

Sebagai anggota BMC sejak ta-hun 2006, dua tindakan operasi yang terakhir klaim asuransi ke-sehatan yang diajukan Hendrik,

disetujui oleh pihak Bogasari, ma-sing-masing sebesar Rp 50 juta.

Menceritakan tentang peng- alamannya mengajukan klaim asuransi ke Bogasari, ayah 2 orang dan 1 cucu ini mengaku sempat tidak ingat kalau boga-sari ada program asuransi me-lalui BMC. Ketika itu saat mau menjalani operasi yang kedua tahun 2012, sepintas teringat bahwa sering mendapat informa-si melalui kiriman pemberitahuan tentang program-program BMC, yang salah satunya adalah asu-ransi kesehatan.

Setelah salah seorang staf di perusahaannya menghubungi Bogasari, ternyata langsung di-setujui untuk diajukan sebagai penerima klaim asuransi kese-hatan, setelah melengkapi per-syaratan administrasi. Demikian juga ketika mengajukan klaim untuk tindakan operasi berikut-nya, Hendrik menilai bahwa bo-gasari cukup tanggap dan cepat dalam menangani UKM terutama masalah klaim asuransi ini.

Menurutnya program asuransi BMC ini sangat meringankan bagi UKM walaupun biaya perawatan lebih banyak dibandingkan nilai santunannya. “Tetapi ini sudah sangat membantu,” tegasnya.

Ditambahkannya selama ber-hubungan dengan bogasari, baik itu produk, pelayanan maupun program-program BMCnya, Ia merasa puas. Apalagi Hendrik adalah salah satu pemenang zi-arah rohani ke Jerusalem pada program undian Umroh yang di-adakan Bogasari pada 2011 lalu.

Masalah kesehatan tidak bo-leh dianggap enteng. Untuk menjaganya pengusaha yang se-

Hendrik Stefanus,

Untuk Kedua Kalinya Menerima klaim Asuransi Kesehatan dari Bogasari

Bogasari kembali menyerahkan klaim asuransi Ke-sehatan kepada Hendrik Stefanus, pemilik PT Gizin-do Pangan Sejati, sebuah usaha yang memproduksi waferstick dan Chocolate Snack di daerah Tigaraksa, Tangerang.

Hendrik menerima santunan untuk yang kedua kalinya sebesar Rp 50 juta dari Bogasari setelah menjalani operasi dan perawatan penyakit jantung koroner. Santunan pertama diterima pada tahun 2012 lalu.

Page 13: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

BMC

tia menggunakan terigu produk Bogasari sejak awal usaha tahun 1993 ini mengatakan bahwa ke-tika usia sudah tidak muda lagi, perlu melakukan keseimbangan dalam hidup, yaitu menjaga pola makan terutama hindari makan-an yang dapat memicu masalah kesehatan, olahraga ringan, dan yang paling penting keseimban-gan dalam hidup sosial kema-syarakatan disela-sela aktivitas usahanya.

Asuransi Kesehatan dan Ke-celakaan Diri adalah benefit pro-gram perlindungan usaha yang diberikan Bogasari kepada para anggota BMC yang memenuhi syarat. Program Asuransi Kese-hatan dan Kecelakaan Diri ini di-luncurkan pada tahun 2004. Em-pat tahun kemudian yaitu tahun 2008 Bogasari kembali melun-curkan program asuransi untuk kebakaran.

BMC adalah program ke-anggotaan khusus bagi UKM makanan berbasis terigu mitra Bogasari yang berskala usaha ke-cil menengah atau masih bersifat

tradisional, sebagai bentuk peng-hargaan atas kepercayaan dan kesetiaan menggunakan produk-produk Bogasari. Keanggotannya dibagi dalam tiga kategori yaitu Silver untuk pemakaian di bawah 250 sak per bulannya, Gold (250 – 749 sak), dan Platinum untuk pemakaian 750 sak ke atas.

Hingga Juni 2014 ini total ang-gota BMC secara nasional sudah mencapai angka 54.644 anggota. Dari angka ini, sebanyak 35 ang-gota sudah mendapatkan man-faat klaim Asuransi Kesehatan, 12 anggota untuk Asuransi Ke-celakaan dan 17 anggota untuk Asuransi Kebakaran, dengan total klaim Rp 1,223,065,812.00.

Persyaratan untuk mendapat-kan manfaat asuransi kesehatan dan kecelakaan diri adalah sudah menjadi anggota BMC aktif pada 2 Periode hadiah langsung (HL) dan jumlah HL 2 Periode terakhir lebih dari 50 poin. Usia peserta maksimal 65 tahun saat polis be-rakhir dan dilakukan review se-tiap 6 bulan. Sedangkan untuk mendapatkan manfaat asuransi

kebakaran untuk tempat usaha, UKM harus sudah menjadi ang-gota aktif pada 3 Periode HL de-ngan jumlah HL 3 Periode tera-khir di atas 75 poin.

Program asuransi kesehatan ini merupakan nilai tambah bagi anggota BMC dan bentuk du-kungan nyata Bogasari bagi kelangsungan usaha. Termasuk meningkatkan rasa aman bagi UKM anggota BMC dalam men-jalankan usahanya, sekaligus memberikan pemahaman asura-nsi sebagai sarana mengelola risiko usaha UKM.

Banyak manfaat lainnya yang didapat dengan menjadi anggota BMC. Seperti hadiah langsung berupa uang tunai yang dibayar-kan setiap periode. Program pe-nukaran point reward yang dapat ditukar dengan hadiah menarik. Langganan gratis majalah bula-nan Wacana Mitra yang berisi-kan beragam edukasi mulai dari resep, kiat marketing, teknologi peralatan dan profil kisah sukses anggota BMC sebagai sharing inspirasi bagi anggota BMC lain-nya.

Manfaat lainnya dalam upa-ya peningkatan usaha adalah mendapatkan diskon pelatihan di seluruh cabang BBC, rekomendasi kredit mikro dari perbankan bah-kan pemegang kartu BMC dapat memanfaatkannya sebagai me-dia transfer dana poin BMC yang dapat digunakan untuk penarikan tunai di ATM Permata Bank, atau bank lain di jaringan ALTO, ATM Bersama dan ATM Prima/BCA, atau belanja di toko yang menye-diakan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang telah bekerjasama dengan Permata Bank (pam).

Hendrik Stefanus saat menerima klaim asuransi Kesehatan Rp 50 juta di lokasi Usah-anya, 12 Mei 2014

Page 14: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Tips

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

7. Sebelum mengocok adonan cake, panaskan oven terlebih dahulu hingga suhu telah ide-al untuk memanggang, jangan masukkan adonan jika oven belum siap karena akan mem-buat adonan bantat atau tidak mengembang sempurna.

Menyiapkan Adonan 1. Ayak selalu tepung terigu yang

akan digunakan dengan tu-juan untuk menyaring kotoran atau benda asing lainnya dan juga agar kualitas tepung yang akan dipakai menjadi lebih maksimal karena dengan cara mengayaknya tepung akan lebih bersih.

2. Jika anda ingin memulai men-gocok cake, kocokan awal gunakan kecepatan rendah, ketika mulai berbusa banyak, tingkatkan ke kecepatan se-dang, kemudian naikkan ke tinggi. Teknik ini menghasilkan adonan yang lembut dan tidak terlalu berpori besar. Setelah adonan mengembang, berje-jak atau lambat turun ketika diambil dengan spatula, maka adonan siap dicampur dengan tepung dan coklat.

3. Pengadukan adonan roti hing-ga kalis, kalis ditandai deng-an adonan telah homogen, mengaret dan elastis bila di-tarik, bila dilihat adonan telah mengkilat, dan bila direntang-kan adonan akan tipis rata dan tidak mudah robek.

4. Dalam pembuatan cookies, pengadukkan adonan jangan terlalu lama karna gluten (pro-tein di dalam terigu) akan ter-bentuk, akibatnya cookies akan keras dan dianjurkan gunakan spatula kayu.

5. Cara mengetahui adonan cake sudah mengembang atau be-lum yaitu : - Adonan sudah mengental- Adonan berjejak (bekas kocok-kan mixer terlihat dan tidak akan hilang selama 2 menit).

6. Pada proses pengisian adonan cake ke dalam cetakan, jan-gan mengisi cetakan dengan adonan hingga penuh, isi 3/4 cetakan saja. Ini akan mem-buat permukaan Cake anda ketika dipanggang membulat dengan cantik bukan flat atau bahkan meluber keluar.

- Saat adonan diambil dengan spatula dan spatula dibiarkan, adonan akan terlihat turun na-mun tidak menetes atau jatuh, jika menetetes berarti adonan belum mengembang sempur-na.

Page 15: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Resep

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

Bahan:800 gram Terigu Cakra Kembar200 gram Terigu Segitiga Biru 6 gram Bread improver 20 gram Ragi instan150 gram Gula pasir 50 gram Susu bubuk100 gram Custard powder 3 gram Telur600 gram Air es100 gram Margarin 60 gram Mentega 12 gram Garam

Bahan Topping:100 gram Vla instan200 gram Susu cairCampur vla instan dan susu cair, aduk hingga mengental dan siap digunakan.

200 gram Keju cheddar (taburan)Secukupnya Shortening putihSecukupnya Susu evaporasi

Bahan:900 ml Air50 gram Terigu Segitiga Biru 8 gram Ragi instan250 ml Santan kental dari 3 buah kelapa3 lembar Daun pandan1 batang Serai, dimemarkan

1 gram Garam5 lembar Daun jeruk purut4 butir Kuning telur 6 butir Telur200 gram Gula pasir125 gram Tepung sagu/tapioka 1 gram Vanili essence 2 gram Pewarna kuning 20 gram Wijen sangrai, untuk taburan

Cara membuat:1. Campur air, terigu, dan ragi instan hingga larut. Diamkan selama 1 jam. (fermentasi)2. Masak santan, daun pandan, serai, garam, dan daun jeruk hingga mendidih, sambil terus diaduk. Angkat, dinginkan, saring.

3. Kocok kuning telur, telur, dan gula hingga gula larut dengan menggunakan kocokan tangan.

4. Campur tepung sagu/tapioka, santan dingin, dan vanili essence.

5. Masukkan ke kocokan telur. Aduk rata. 6. Campur dengan adonan yang sudah

fermentasi 1 jam. Aduk rata.7. Tambahkan pewarna kuning. Aduk rata.8. Tutup adonan dengan serbet basah,

diamkan selama 3 jam.9. Tuangkan adonan ke dalam loyang

yang telah dioles minyak dan telah dipanaskan di oven.

10. Bakar dalam oven pada suhu 1600C dengan api bawah selama ±30 menit, (pintu oven sedikit dibuka), hingga berlubang-lubang.

11. Setelah 3/4 matang, taburi permukaannya dengan wijen yang telah disangrai. Masak lagi hingga matang.

Tips :1. Sebaiknya gunakan santan segar dan daun

jeruk dipotong kecil–kecil agar aroma bika ambon lebih wangi

2. Loyang setelah dipoles dengan minyak jangan diberi taburan tepung karena kan menyebabkan bika ambon lengket di loyang saat setelah matang.

Cara Membuat:1. Campur semua bahan kering

(terigu, bread improver, ragi, gula pasir, susu bubuk,

custard powder) 2. Masukkan telur, air es, aduk

hingga adonan menyatu. Masukkan margarin, mentega,

dan garam, aduk hingga kalis.3. Istirahatkan 10 menit.4. Bagi adonan @ 40 gram, lalu

bulatkan.5. Istirahatkan 10 menit.6. Buang gasnya, bulatkan. 7. Masukkan ke cetakan roti

tawar yang telah dioles dengan shortening putih.

8. Istirahatkan selama 90 menit. 9. Setelah setengah mengembang, oles permukaannya dengan susu evaporasi, beri bahan

topping vla dan taburi dengan keju parut, kemudian masukkan lagi ke dalam proofer hingga adonan cukup mengembang.

10. Bakar dalam oven pada suhu 220oC selama 35-40 menit.

Tips : 1. Gunakan air es agar pengembangan adonan oleh kerja ragi dapat terkontrol2. Tutup adonan yang telah dibulatkan dengan plastik agar kulit adonan tidak mudah kering

Bika Ambon

Custard Bread

Page 16: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Edisi199/TahunXII/2014* Wacana Mitra

Pemasaran

Jika ditinjau dari minat konsumen, maka produk yang ditawarkan itu mempunyai dua nilai, yaitu nilai

tentang kemasan dan mutunya, ter-masuk merek nama barang.

Jika terhadap mutu maka kon-sumen, mempunyai pandangan de-ngan sejumlah pertanyaan, apakah kualitas barang yang dikenalnya itu mampu menja-min kepuasan keinginannya.

Sedangkan terhadap kema-san, maka konsumen akan me-nilai apa-kah kemasannya me-narik, bernilai seni tinggi dan bergengsi. Sebab kebanyakan konsumen suka dengan produk yang kemasannya agak mewah sementara harga dan mutunya menjamin.

Jadi kita dapat menyimpul-kan bahwa antara kemasan dan mutu barang saling keter-gantungan. Bila kemasannya menarik maka akan menutupi kekurangan mutu, dan seba-liknya jika kemasan kurang me-narik akan dibantu oleh kualitas yang terjamin. Kedua variabel itu tak dapat dipisahkan. Lebih baik dan ideal lagi jika antara kema-san dan mutu bisa sama-sama mem-beri kepuasan.

Namun demikian hal-hal diatas bukanlah merupakan standar baku yang sudah dapat dipastikan. Sebab konsumen di pasar berbagai macam jenis dan perbedaannya. Antara kon-sumen yang satu dengan yang lain-nya mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai merek serta mutu barang.

Tapi, hal di atas ditinjau dari pan-dangan umum saja. Jadi ada dua alternatif mengenai pandangan kon-sumen terhadap suatu merek dan mutu barang. Di satu sisi konsumen mempunyai persepsi yang berbeda

mengenai produk dan mereknya, di sisi lain, masing-masing konsumen mempunyai persepsi yang hampir sejalan.

Kondisi yang pertama memberi-kan gambaran bahwa salah satu me-rek mungkin dirasa sangat menarik dan lebih diutamakan dibandingkan mutunya. Sedangkan yang lain lebih mementingkan mutu dibandingkan kemasannya serta mereknya. Semen-tara yang pula menganggap keduan-

ya sama-sama berperan. Dari berb-agai variasi seperti ini, maka timbu-lah anggapan sebagai berikut : 1. Kemungkinan konsumen yang

satu dengan yang lainnya belum berpengalaman terhadap produk

yang dibeli. Sehingga mereka belum mempunyai kesatuan pen-dapat mengenai hubungan antara kemasan dengan mutu barang yang bersangkutan. 2. Antara merek barang yang satu dengan yang lainnya mem-berikan kepuasan yang sulit dibedakan. Artinya, keduanya mempunyai perbedaan ke-cil mengenai mutu serta daya tariknya sehingga kebanyakan konsumen sulit untuk membe-dakan.

Dengan menyadari adanya variasi anggapan yang terdapat pada konsumen itu, maka pen-gusaha atau produsen dituntut kemampuannya untuk menilai daya tarik barang yang dijaya. Apakah sementara ini konsumen sudah mempunyai banyak kesa-maan mengenai tanggapannya terhadap produk yang dijual.

Jika memang keadaannya kurang menyenangkan, maka sebaiknya produsen merubah kondisi produk yang dijualnya itu. Merubah dalam hal ini berarti menyempurnakan-nya, baik kemasan maupun mutu. Dengan jalan ini maka diharapkan penjualan akan lebih jauh menanjak dibandingkan keadaan sebelum ada perbaikan.***

Memahami Perilaku Konsumen

Page 17: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Info Bogasari

Wacana Mitra * Edisi 199/Tahun XII/2014

bogasari e-order:

Beli Produk Bogasari Secara Online

Untuk menjawab tan-tangan perkembangan teknologi dalam memu-

dahkan dan mempercepat pelayanan kepada pelanggan, kini bogasari telah menerap-kan sistem Bogasari e-order yaitu memanfaatkan jaringan internet sebagai sarana peme-sanan terigu secara online.

Ide pembelian terigu online ini adalah salah satu terobo-san bogasari dalam melayani pelanggannya. Pa-ling tidak ada 2 alasan mendasar dari gagasan ini yaitu1. Solusi terhadap keluhan

mengenai keterbatasan ak-ses pembelian, terutama jika ada gangguan jaringan telepon, faks dll;

2. Solusi terhadap keluhan la-manya customer menerima dokumen DO.Sebenarnya customer yang hen-

dak disasar dari program bogasari e-order ini adalah customer modern in-dustry termasuk di dalamnya pabrik mi, atau roti; distributor/grosir mo-dern adalah para distributor di pasar basah, dan distributor modern outlet seperti minimarket, supermarket dan sejenisnya, namun dalam perkem-bangannya customer yang tertarik dan menggunakan fasilitas e-order ini tidak terbatas hanya pada ketiga kelompok customer tersebut saja.

Mereka yang dapat mengguna-kan fasilitas e-order adalah customer yang telah terdaftar di Bogasari dan atau sudah pernah membeli produk Bogasari secara langsung, minimal 3 bulan terakhir. Cara melakukan e-order

Customer yang tertarik dapat

mendaftar melalui sales admin Boga-sari dan mengisi formulir pendaft-aran e-order. Admin sistem e-ordering akan membuat user ID dan Password untuk setiap customer yang mendaf-tar dan memberikan user ID dan Pass-word tersebut kepada costomer yang bersangkutan, kemudian customer

harus mengganti password sendiri untuk keamanan.

Setelah diverifikasi oleh Bogasari, maka customer bisa mengakses sistem e-order me-lalui website Bogasari di www.bogasari.com. Selanjutnya setiap kali akan melakukan pemesanan, diawali dengan login user id dan memasukkan password masing-masing cus-tomer.

Setelah login, customer mengisi aplikasi PO (Purchase Order) yang sudah tersedia dalam sistem e-order dan melakukan pembayaran sesuai harga produk yang dipesan. Pembayaran disesuaikan den-gan ketentuan yang berlaku. Copy/scan bukti pembayaran dapat langsung di-attach pada website e-order tersebut.

“Setelah semua proses pemesan-an selesai dilakukan dan sales admin Bogasari telah memberikan konfir-masi, lalu diterbitkan DO (Delivery Order) dan customer dapat langsung mencetak sendiri dokumen DO di tempat masing-masing lewat e-order tadi. Sebagai bukti keabsahan dari DO yang dicetak, tandatangan dan stempel resmi Bogasari digantikan dengan sistem barcode.

Dengan sistem bogasari e-or-der customer cukup memesan dari rumah, tidak perlu lagi mengirimkan orang hanya untuk mengambil DO di Bogasari. Terlebih tingkat kemacetan seperti sekarang ini, banyak menyita waktu, biaya dan tenaga.

Oleh karena itu dengan meman-faatkan bogasari e-order ini customer bisa mendapatkan “nilai tambah” yaitu penghematan. (pam)

Dengan sistem bogasari e-order, diwww.bogasari.com,

customer cukup memesan dari rumah, tidak perlu lagi mengirimkan orang hanya

untuk mengambil DO di Bogasari.

Page 18: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Info Bogasari

Page 19: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...

Wacana Mitra * Edisi 196/Tahun XII/2013

Page 20: Mengoptimalkan Peran SDM - bogasari.com 199.compressed.pdf · menentukan hidup dan matinya sebuah perusahaan. * Perlu cara tersendiri untuk me-ngelolanya, sehingga kontribusi ...