Menghitung Nilai Bit Pada Suara
-
Upload
amryfrengki -
Category
Documents
-
view
324 -
download
6
Transcript of Menghitung Nilai Bit Pada Suara
Menghitung Nilai Bit Pada Suara
Bit adalah ukuran terkecil data dalam sebuah komputer. Bit biasanya
hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1
berarti ‘On’. Pada akhirnya komputer akan mengkombinasikan kedua pilihan
tersebut menjadi format digital yang lebih kompleks untuk merepresentasikan
data. Istilah Bit mulai diperkenalkan oleh seorang statistik terkenal John Tukey
pada tahun 1946. Bps : bit per second. Jumlah bit yang ditransfer dalam satu
detik.
Digital suara dibentuk dengan mengubah gelombang suara ke bilangan
/angka, disebut proses digitalisasi. Seberapa banyak bilangan yang digunakan
untuk merepresentasikan nilai setiap sampel ukuran, sampel antara 8 bit dan 16
bit. Dengan menggunakan semakin banyak bit maka akan menghasilkan rekaman
yang lebih mirip aslinya. Setiap fraksi ke n dari tiap detik suara, diambil sebagai
sampel suara dan disimpan sebagai informasi digital dalam bentuk bit.
Gambar : II.xx : Sampel Suara
Semakin sering sampel diambil dan semakin banyak data yang disimpan
mengenai sampel tersebut, maka kualitas suara ketika diputar akan semakin baik.
Cara menghitung ukuran file (dalam byte) untuk digital recording :
sampling rate * durasi rekaman (dtk) * (bit resolusi/8) * (1 untuk mono
atau 2 untuk stereo).
Sampling rate diukur dalam kHz, sehingga untuk mengkonvert dari kHz
ke suatu bilangan harus dikali 1000
Contoh untuk merekam suara 60 detik stereo dengan frekuensi 44.1 KHz
dan 16 bit :
= 44100 * 60 * (16/8) * 2
= 10.584.000 byte
= 10.584 KB
Menghitung Nilai Frekuensi Pada Suara
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan
jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz
(Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang
terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah
kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan
frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus
di bawah ini :
Dimana :
f : frekuensi suara (Hz)
t : peroide (waktu)