Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

7
1 MENGHINDARI JIMAT, JAMPI, PERDUKUNAN DAN PARANORMAL Rasulullah menitikberatkan filsafat kedokteran dalam beberapa hal berikut: 1. Membersihkan kedokteran dari unsure-unsur khurafat, dajjal, dan sihir. Rasulullah saw. Telah memerangi unsure-unsur ini dengan sabdanya, “Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka dia telah menyekutukan Allah. Jampi-jampi (pellet), jimat dan guna-guna merupakan unsure-unsur syirik.” 2. Mempraktikan tindakan pencegahan dari penyakit saat membutuhkan. Rasulullah saw. Telah memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan pengobatan. Rasulullah saw telah menyetrika kulit sa’ad bin Mu’adz dengan besi panas. Rasulullah saw. Juga telah menyarankan saa’ad bin Abi Waqas untuk pergi ke seorang dokter Arab yang terkenal, yaitu Haris bin Kildah. Seseorang bertany kepada Rasulullah saw, “Apakah kita harus berobat? Rasulullah saw. Menjawab, “ya. Wahai hamba Allah? Berobatlah karena Allah tidak membuat satu penyakit kecuali Dia juga memberikan penawarnya kecuali satu penyakit.” Lalu laki -laki itu bertanya lagi, “Apa penyakit itu wahai Rasulullah saw?” rasul menjawab, “penyakit tua.” (HR. tirmidzi) TUJUAN Bertawakkal dan berpegang teguh hanya kepada Allah dalam semua urusan adalah prinsip dasar keimanan. Firman Allah : “ Karena itu, hendaklah kepada Allah saja, orang –orang mukmin bertawakkal” QS. 3:160 “ Dan hanya kepada Allah, hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” QS. 5:23 “Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya” QS. 65:3 Penggunaan sarana-sarana untuk mencapai tujuan dengan tetap berkeyakinan - bahwa keberhasilannya tergantung pada Allah- tidak menafikan makna tawakkal. Rasulullah SAW orang yang paling bertawakkal kepada Allah tetap menggunakan sarana-sarana fisik untuk memenuhi kebutuhannya seperti berobat sewaktu sakit, dsb. Penggunaan sarana-sarana jahiliyyah untuk mencapai tujuan, tidak diperbolehkan bagi setiap muslim, bahkan ia wajib menolak dan memeranginya. Demikianlah yang pernah dilakukan oleh Nabi beserta para sahabatnya. Islam memberikan penjelasan yang membedakan cara jahiliyyah dan Islamiyyah dalam hal jimat dan jampi untuk menjaga dan melindungi aqidah ummat dari keterpurukan syirik.

description

jimat

Transcript of Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

Page 1: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

1

MENGHINDARI JIMAT, JAMPI, PERDUKUNAN DAN PARANORMAL

Rasulullah menitikberatkan filsafat kedokteran dalam beberapa hal berikut:

1. Membersihkan kedokteran dari unsure-unsur khurafat, dajjal, dan sihir.

Rasulullah saw. Telah memerangi unsure-unsur ini dengan sabdanya,

“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka dia telah menyekutukan Allah.

Jampi-jampi (pellet), jimat dan guna-guna merupakan unsure-unsur syirik.”

2. Mempraktikan tindakan pencegahan dari penyakit saat membutuhkan.

Rasulullah saw. Telah memerintahkan kaum muslimin untuk melakukan

pengobatan. Rasulullah saw telah menyetrika kulit sa’ad bin Mu’adz dengan besi

panas. Rasulullah saw. Juga telah menyarankan saa’ad bin Abi Waqas untuk pergi

ke seorang dokter Arab yang terkenal, yaitu Haris bin Kildah. Seseorang bertany

kepada Rasulullah saw, “Apakah kita harus berobat? Rasulullah saw. Menjawab,

“ya. Wahai hamba Allah? Berobatlah karena Allah tidak membuat satu penyakit

kecuali Dia juga memberikan penawarnya kecuali satu penyakit.” Lalu laki-laki

itu bertanya lagi, “Apa penyakit itu wahai Rasulullah saw?” rasul menjawab,

“penyakit tua.” (HR. tirmidzi)

TUJUAN

Bertawakkal dan berpegang teguh hanya kepada Allah dalam semua urusan

adalah prinsip dasar keimanan. Firman Allah :

“ Karena itu, hendaklah kepada Allah saja, orang –orang mukmin bertawakkal” QS.

3:160

“ Dan hanya kepada Allah, hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang

beriman” QS. 5:23

“Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya”

QS. 65:3

Penggunaan sarana-sarana untuk mencapai tujuan dengan tetap berkeyakinan -

bahwa keberhasilannya tergantung pada Allah- tidak menafikan makna tawakkal.

Rasulullah SAW orang yang paling bertawakkal kepada Allah tetap menggunakan

sarana-sarana fisik untuk memenuhi kebutuhannya seperti berobat sewaktu sakit, dsb.

Penggunaan sarana-sarana jahiliyyah untuk mencapai tujuan, tidak diperbolehkan

bagi setiap muslim, bahkan ia wajib menolak dan memeranginya. Demikianlah yang

pernah dilakukan oleh Nabi beserta para sahabatnya. Islam memberikan penjelasan yang

membedakan cara jahiliyyah dan Islamiyyah dalam hal jimat dan jampi untuk menjaga

dan melindungi aqidah ummat dari keterpurukan syirik.

Page 2: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

2

Ta’rif dan Hukumnya

1. AT TAMA’IM/JIMAT

At Tama’im adalah bentuk jama’ dari kata Tamimah, yaitu untaian batu atau

semacamnya yang oleh orang Arab terdahulu dikalungkan pada leher, khususnya anak-

anak, dengan dugaan ia bisa mengusir jin, atau menjadi benteng dari pengaruh jahat, dan

semacamnya. Dalam bahasa kita sering disebut dengan jimat, atau pusaka.

Tradisi ini kemudian dibatalkan oleh Islam. Bahwa tidak ada yang bisa menolak

dan menghalangi bahaya kecuali Allah. (QS. 6:17) Sabda Nabi :

Dari Uqbah bin Amir, ia berkata : Rasulullah saw bersabda: “ Barang siapa

menggantungkan tamimah (jimat) semoga Allah tidak mengabulkan keinginannya, dan

barang siapa menggantungkan wada’ah (sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai

rumah kerang. Menurut anggapan jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal

penyakit) semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya”. HR. Ahmad.

Termasuk dalam pengertian tamimah adalah : jami’ah (aji-ajian terbuat dari

tulisan), khorz (jimat penangkal terbuat dari benda-benda kecil dari laut dan

semacamnya), hijab (jarum tusuk atau semacamnya yang diyakini bisa membentengi diri)

dan semacamnya.

Jika tamimah terbuat dari ayat-ayat Al Qur’an, atau memuat nama-nama dari sifat

Allah, ulama salaf berbeda pendapat dalam hal ini. Sebagian memperbolehkan dan

sebagian lain melarang, dengan alasan :

a. Umumnya dalil yang melarang bentuk tamimah

b. Saddudz-Dzari’ah (preventif), karena memperbolehkan tamimah dari Al

Qur’an akan membuka peluang dari selainnya.

c. Diperbolehkannya tamimah dari Al Qur’an, menjadi bentuk pelecehan Al

Qur’an. Karena pemakainya akan membawanya ke tempat-tempat najis atau

sejenisnya. Seperti waktu buang hajat, haidh, junub, dan sebagainya.

d. Tamimah dengan Al Qur’an akan berdampak pada pengecilan peran dan

tujuan Al Qur’an diturunkan. Sebab Al Qur’an diturunkan untuk menjadi

petunjuk,bukan untuk tamimah dan isi kalung.

2. RUQYAH/JAMPI-JAMPI

Ruqyah adalah kalimat-kalimat atau gumaman-gumaman tertentu yang biasa

dilakukan orang jahiliyah dengan keyakinan bisa menangkal bahaya, menyembuhkan

penyakit, dsb, dengan meminta bantuan kepada jin, atau dengan menyebut nama-nama

asing dan kata-kata yang tidak difahami. Islam melarang perbuatan ini, sebagaimana

dalam sabda Nabi :

Page 3: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

3

“Sesungguhnya ruqyah, tamimah, dan tiwalah (sesuatu yang dibuat/dibikin dengan

anggapan menjadikan suami/istri mencintai pasangannya, sering disebut :guna-

guna/pelet ) adalah syirik” HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibn Majah.

Ruqyah yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah ruqyah yang berisi

permohonan pertolongan kepada selain Allah.

Adapun ruqyah yang menggunakan Asma, sifat, firman Allah, dan pernah

dicontohkan Rasulullah , maka hukumnya jaiz/boleh, bahkan dianjurkan. Seperti yang

ditunjukkan oleh hadits Imam Muslim :

Dari Auf bin Malik ra, berkata:”Saya pernah meruqyah di masa jahiliyyah, lalu saya

bertanya kepada Rasulullah: “Bagaimana menurutmu Ya Rasulallah? Sabda Nabi :

“Tunjukkan kepadaku jampi-jampi kalian, tidak apa-apa selama tidak mengandung

syirik”.

Terapi ruqyah ini secara syariat dibagai menjadi dua, yaitu Ruqyah Syar’iyyah dan

Ruqyah Syirkiyyah. Ruqyah Syar’iyyah mempunyai tiga syarat. Pertama, menggunakan

ayat-ayat Al Qur’an atau Hadis dengan tanpa mengubah susunan kalimatnya. Kedua,

menggunakan bahasa Arab yang fasih, dibaca denagn jelas, sehingga tidak berubah dari

makna aslinya. Ketiga, meyakini bahwa bacaan ayat-ayat Al Quran dan Hadis tersebut

hanyalah merupakan sarana atau wasilah untuk penyembuhan, sedangkan yang

menyembuhkan pada hakikatnya adalah Allah SWT sendiri. Oleh karena hendaklah

memperbagus sarana tersebut sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Adapun Ruqyah yang Syirkiyyah adalah ruqyah dengan memohon bantuan kepada

selain Allah atau memohon kepada Allah sekaligus juga memohon kepada yang lain.

Bacaannya pun tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, meskipun

kadang-kadang caranya mirip dengan ruqyah syar’iyyah (Bishri, 2005: 21-22). Misalnya

Al Quran dibaca dari huruf yang terakhir (dibolak balik), atau membaca mantra-mantra

dengan mengagungkan syetan atau jampi-jampi buatan seseorang dengan bahasa tertentu

(Majalah Ghaib, No.3/Tahun 1/ 2003: 45).

Dengan demikian hukum mantera ada dua macam : haram dan halal.

a. Haram

Mantera/jampi yang haram adalah yang di dalamnya terdapat permohonan bantuan

kepada selain Allah, atau dengan selain Bahasa Arab. Mantera yang demikian bisa

menyebabkan kafir atau ucapan yang mengandung syirik.

b. Halal/boleh

Imam Nawawi, Ibn Hajar, dan As Suyuti memperbolehkan ruqyah selain yang

tersebut di atas dengan syarat :

1. menggunakan kalamullah, asma’ atau sifat-Nya

Page 4: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

4

2. menggunakan Bahasa Arab dan diketahui maknanya

3. berkeyakinan bahwa ruqyah tidak mempunyai pengaruh dengan sendirinya, akan

tetapi karena taqdir Allah.

3. AR RAML/MERAMAL

Ar Raml adalah cara mencari barang yang hilang dengan cara membuat garis-

garis di atas pasir/tanah.. Termasuk dalam kategori ini adalah ramalan bintang/astrologi,

yang dalam agama dikenal dengan istilah tanjim. Perbuatan ini termasuk dalam kategori

sihir dan dajl (kebohongan besar). Rasulullah bersabda :

“Barangsiapa mengutip ilmu (pengetahuan) dari bintang, ia telah mengutip satu cabang

dari sihir, ia bertambah sesuai dengan tambahan yang dikutip”. HR. Abu Daud, Ibn

Majah, Ahmad

Hadits ini ditujukan kepada orang yang mempelajari aspek perbintangan yang

bisa menghantarkan kepada kekufuran, seperti mengklaim ilmu ghaib. Hal ini termasuk

sihir dan syirik, sebab tidak ada yang mengetahui alam gaib selain Allah.

Hadits ini tidak ditujukan kepada orang yang mempelajari jarak bintang, posisi,

ukuran besar, daerah edarnya dan semacamnya, yang bisa diketahui dengan pengamatan,

teleskop dan semacamnya yang dikenal dengan ilmu falak (astronom). Sebab ilmu ini

memiliki dasar kaidah dan sarananya.

Perbuatan yang sama dengan tanjim adalah kahanah dan arrafah, pelakunya

disebut Kahin dan Arraf.

Kahin adalah orang yang menginformasikan tentang hal-hal gaib di masa datang,

atau yang menginformasikan tentang sesuatu yang ada pada hati manusia.

Arraf adalah nama yang mencakup Kahin, Munajjim (pelaku tanjim)Rammal

(peramal) dan semacamnya, yang mengaku mengetahui ilmu gaib, baik tentang masa

datang atau yang ada pada hati manusia, baik dengan cara berhubungan dengan jin, atau

melihat (mengamati) atau dengan menggaris-garis di pasir, atau membaca telapak tangan,

lepek (tatakan gelas) atau benda lainnya. Rasulullah SAW bersabda tentang mereka:

“Barang siapa mendatangi tukang ramal dan menanyakan sesuatu kepadanya,

tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari”. (HR Muslim).

ل فقد كفر بما أوزل على محمد : قالعه أبي ريرة رضي اهلل عى عه الىبي )) بما يق ىا فصدق (( ] مه أتى كا

. [راي أب داد

Dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda," barang siapa yang mendatangi

(dukun) dan membenarkan apa yang ia katakan maka sungguh telah kafir terhadap apa

yang diturunkan kepada Muhammad ". ( HR Abu Dawud ).

Dikeluarkan oleh ahlu Sunan yang empat dan dishahihkan oleh Hakim dari Nabi

dengan lafal:

Page 5: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

5

ل فقد كفر بما أوزل على محمد )) بما يق ىا فصدق كا (( مه أتى عرافا أ

" Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan

apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap yang diturunkan kepada

Muhammad . "

: قال رسل اهلل : عه عمران به الحصيه رضي اهلل عى قال )) ه ل تك ه أ تك أ تطير ل ليس مىا مه تطير أ

ل فقد كفر بما أوزل على محمد بما يق ىا فصدق مه أتى كا سحر ل سحر أ . ]راي البزار بإسىاد جيد[ (( أ

Dari Imran bin Hushain ia berkata, Rasulullah bersabda," bukan dari golongan

kami orang yang menentukan nasib sial dan untung berdasarkan burung dan lainnya,

yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau yang melakukan praktek perdukunan

dan yang meminta untuk didukuni atau yang menyihir atau yang meminta dibuatkan

sihir, dan barang siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang ia katakan,

maka sesungguhnya ia telah kafir pada apa yang diturunkan kepada Muhammad ". (

HR Bazzar dengan sanad Jayyid).

Hadits-hadits mulia ini menunjukkan larangan mendatangi tukang ramal, dukun dan

sebangsanya, larangan bertanya kepada mereka tentang hal-hal yang ghaib, larangan

mempercayai dan membenarkan apa yang mereka katakan dan ancaman bagi mereka

yang melakukannya.

“Siapa yang mendatangi Arraf lalu ia menanyakan sesuatu dan membenarkannya, maka

tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari” HR. Muslim dan Ahmad.

“Barangsiapa mendatangi Kahin (dukun) lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya,

niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW. HR. Abu

Dawud, at Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad dan Ad Darimiy.

Dan sihir sebagai salah satu perbuatan kufur yang diharamkan oleh Allah ,

dijelaskan di dalam surat Al-Baqarah ayat: 102 tentang kisah dua malaikat:

"Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan

Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal

Page 6: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

6

Sulaiman itu tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir

(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada

dua Malaikat di negeri Babil yaitu Harut Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan

sesuatu kepada seorangpun sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan

maka janganlah kamu kafir, maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu, apa

yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara suami dengan istrinya. Dan

mereka itu (ahli sihir) tidak bisa memberi madharat dengan sihirnya kepada seorangpun

kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberikan madharat

kepada mereka dan tidak memberi manfaat, dan sungguh mereka mengetahui bahwa

barang siapa yang menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, tidak ada baginya di akhirat

suatu keuntungan dan amat buruklah perbuatan mereka dalam menjual dirinya dengan

sihir itu, kalau mereka mengetahui ". (QS Al Baqarah ayat: 102).

Ayat yang mulia ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari ilmu sihir,

sesungguhnya mereka mempelajari hal-hal yang hanya mendatangkan mudharat bagi diri

mereka sendiri, dan tidak pula mendapatkan suatu kebaikan di sisi Allah . Ini

merupakan ancaman yang sangat besar yang menunjukkan betapa besar kerugian yang

diderita oleh mereka di dunia ini dan di akhirat kelak.

Demikian ini keadaan orang yang mendatangi dukun. Bagaimana dengan yang

ditanya (dukunnya)? Perbuatan demikian dilarang dalam Islam dan dianggap kufur

terhadap ajaran yang diturunkan kepada Muhammad, karena dalam ajaran itu ditegaskan

bahwa tidak ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah SWT.

Pola perdukunan di masa Jahiliyah terbagi dalam tiga macam :

1. Bekerja sama dengan jin, yang memberikan informasi kepada dukun itu,

setelah mencuri informasi dari langit.

2. Memberitahukan sesuatu yang diketahui dan pernah terjadi di wilayah lain,

kepada orang yang bertanya sesuatu kepadanya.

3. Munajjim, dengan menggunakan bintang-bintang.

Wallahu a’lam

Sumber:

1. Qaradhawi, Y., 2009. Halal dan Haram. Bandung: Jabal

2. Ariyanto, D, M., Terapi Ruqyah Terhadap Penyakit Fisik, Jiwa dan Gangguan Jin.

http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-

ab&q=TERAPI+RUQYAH+TERHADAP+PENYAKIT+FISIK%2C+JIWA+DA

N+GANGGUAN+JIN&oq=TERAPI+RUQYAH+TERHADAP+PENYAKIT+FI

SIK%2C+JIWA+DAN+GANGGUAN+JIN&aq=f&aqi=&aql=&gs_nf=1&gs_l=s

erp.3...1001194.1001930.1.1002677.1.1.0.0.0.0.0.0..0.0.CEOdFT6fhKk&psj=1&

bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=e273d50ece17367a&biw=1280&bih=561

(diakses tanggal 25 April 2012)

3. Aziz, Abdul., 2010. Hukum Sihir dan Perdukunan. Islamhouse.com

Page 7: Menghindari Jimat Jampi Perdukunan Dan Paranormal

7

Datang kpd anda seorang bapak dgn anak berumur 4 tahun. keluhan demam hilang timbul hampir 1 bulan. Td 130/90, N 110, RR 16, T 39 C. Kata bapaknya, anaknya lahir di bulan syuro, sehingga rentan dengan bala. Sudah diadakan ritual “ganti nama” namun tetap tidak sembuh.

1. Bagaimana dx?

2. Bagaimana ritual “ganti nama”

3. Bagaiman edukasi pada pasien?

HAFALAN MELANJUTKAN

TAUSIYAH: HAL-HAL YANG MERUSAK AQIDAH