Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

10
MENGGULUNG MOTOR LISTRIK 3 FASA I.BAGIAN -BAGIAN MOTOR 3 FASA Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu bagian yang bergerak / berputar (rotasi). II.ALAT DAN BAHAN Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut: A. Alat : 1. Kunci pas/ring 2. Obeng 3. Tracker 4. Palu 5. AVO meter 6. Megger/insulation tester 7. Solder 8. Tacho meter 9. Sikat kawat A. Bahan : 1. Kawat email 2. Kertas prispan/insulation paper 3. Lak/insulation laquer 4. Selongsong (slove)

Transcript of Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

Page 1: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

MENGGULUNG MOTOR LISTRIK 3 FASA

I.BAGIAN -BAGIAN MOTOR 3 FASA

Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Stator yaitu bagian yang diam (statis) dan Rotor yaitu

bagian yang bergerak / berputar (rotasi).

II.ALAT DAN BAHAN

Peralatan yang harus disediakan sebagai acuan dalam melilit stator adalah sebagai berikut:

A. Alat :

1. Kunci pas/ring

2. Obeng

3. Tracker

4. Palu

5. AVO meter

6. Megger/insulation tester

7. Solder

8. Tacho meter

9. Sikat kawat

A. Bahan :

1. Kawat email

2. Kertas prispan/insulation paper

3. Lak/insulation laquer

4. Selongsong (slove)

5. Kertas gosok

6. Kabel NYAF

7. Pelumas/grace

8. Kuas

9. Timah/tinnol

III.TEORI PENDUKUNG

Page 2: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

A. Bentuk kumparan:

1. Memusat/konsentris/spiral winding

2. Jerat/buhul/lap winding

3. Gelombang

A. Rumus-rumus

Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila

pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.

Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3

C. CONTOH PERHITUNGAN

1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.

Penyelesaian :

Ys = G/2p =12/4 =3

Page 3: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.

Q =G/2p.m =12/4.3 =1

Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.

K = G /2p =12/4=3

Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan

KAR = 360/G =360/12 =30 radian

Jarak antar alur 30 radian

KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik

Kp =120/KAL =120/60 =2

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3

Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .

U | 1-4 I I 7-10 I X

V I 3-6 I I 9-12 I Y

W I 5-8 I I 11-2 I z

Gambar bentangan :

2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double

layer

U I 1-4 I I 7 - 4 I I 7-10 I I 1-10 I X

V I 3-6 I I 9 - 6 I I 9-12 I I 3-12 I Y

W I 5-8 I I 11-8 I I 11-2 I I 5 - 2 I z

Page 4: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36

Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.

Penyelesaian :

A. Untuk stator dengan 24 alur

Ys = G/2p =24/4 =6

Langkah belitan adalah 1 -7

Q =G/2p.m =24/4.3 =2

Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.

K = G /2p =24/4=6

Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan

KAR = 360/G =360/24 =15 radian

Jarak antar alur 15 radian

KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik

Kp =120/KAL =120/30 =4

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5

Dafar belitannya sebagai berikut.

U I 1-7 I I 13-19 I X

I 2-8 I I 14-20 I

V I 5-11 I I 17-23 I Y

I 6-12 I I 18-24 I

Page 5: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

W I 9-15 I I 21-3 I z

I 10-16I I 22-4 I

Gambar bentangan :

Penyelesaian :

B. Untuk stator dengan 36 alur

Ys = G/2p =36/4 =9

Langkah belitan adalah 1 -10

Q =G/2p.m =36/4.3 =3

Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.

K = G /2p =36/4=9

Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan

KAR = 360/G =360/36 =10 radian

Jarak antar alur 15 radian

KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik

Kp =120/KAL =120/20 =6

Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7

Dafar belitannya sebagai berikut.

U I 1-10 I I 19-28 I X

I 2-11 I I 20-29 I

I 3-12 I I 21-30 I

V I 7-16 I I 25-34 I Y

Page 6: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

I 8-17 I I 26-35 I

I 9-18 I I 27-36 I

W I 13-22I I 31-4 I z

I 14-23I I 32-5 I

I 15-24I I 33-6 I

Gambar bentangan :

Motor dengan kecapatan ganda

Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan dua cara,

pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan dengan kecepatan 3000

rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua dengan kecepatan 1000 rpm, hal

demikian tentu saja keterampilan yang sudah diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua

yaitu belitan Dahlander.

Belitan jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system

penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh – contoh belitan dahlander :

a. untuk motor dengan 24 alur

b. untuk motor dengan 36 alur

Page 7: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

TEORI DASAR

Kumparan atau gulungan motor terdiri dari kawat email yang disusun secara kelompok menurut aturan tertentu. Menurut jenis kumparan (lilitan)dapat dikelompokkan menjadi:

1. Lilitan Distribusi (menyebar)2. Lilitan Consentris (memusat)

Menurut jumlah kelompok kumparan per alur dapat dibagi :

1. Lilitan Single Layer ( satu Lapis)2. Lilitan Double Layer ( dua lapis)

Dalam menggulung ulang motor (rewinding)  data-data yang harus dicatat adalah :

Jumlah Alur (S) Jumlah Kutup (p) Jumlah Fasa (m) Jumlah Kawat Paralel Jumlah Kawat per alur Diameter Kawat Jenis lilitan Langkah Lilitan Langkah Fasa Jenis Sambungan (Y/D) Tegangan Arus

Page 8: Menggulung Motor Listrik 3 Fasa.docxmaniur

CONTOH 1 :

Data motor induksi sebagai berikut :

Jumlah alur = 24 Jumlah kutup = 2 Jumlah Fasa = 3

Langkah-langkah untuk menggambar gulungan  :

1. Menghitung langkah Alur (G)

  

1. 2.    Menghitung jumlah alur/kutup/Fasa ( ρ)

 

 

1. 3.    Menghitung Jarak Fasa  I. II dan III

Jarak Fasa satu dengan fasa lainnya berjarak 120O Listrik

Jika α = derajat listrik dan β = derajat biasa

Maka α = P. β , dimana P = Pasang Kutup

Karena Jumlah pasang Kutup (P) = 1 maka derajat Listrik sama dengan derajat biasa.

Jarak antara alur terdekat = 360/24 =15O listrik.

Sehingga Jarak Fasa satu dengan fasa lainnya:

Jika Fasa I terletak pada Alur no 1 , maka : Fasa II terletak pada alur no 9 dan Fasa III terletak pada alur no 17.