Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

download Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

of 26

description

Kembalikan Pertamina!

Transcript of Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    1/26

    Mengapa UU Migas No.22/2001

    Merugikan Negara danMelanggar UUD 1945

    Dr Kurtubi

    Direktur Center for Petroleum and Energy Economics

    Studies (CPEES)[email protected] [email protected]

    Seminar Terbuka di Kampus ITB

    Bandung, 15 September 2012

    Mengutip harap menyebut Sumber

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    2/26

    Pengelolaan Kekayaan Migas Nasional Dengan UU

    Migas Telah Menyebabkan Pengelolaan/Kondisi

    Investasi Migas di Indonesia Menjadi PALING BURUK diAsia-Oceania,

    Lebih BURUK dari Semua Negara Tetangga

    (Hasil Survey 2011 Fraser Institute, Canada).

    Inilah yang menyebabkan Investasi Eksplorasi anjlok

    sehingga nyaris tidak ada penemuan baru. Berakibat

    pada rendahnya produksi/lifting minyak. Sasaran

    liftinhg minyak dalam APBN tidak pernah tercapai.

    Indonesia berubah menjadi Negara Net Oil Importer

    dan Harus Keluar dari OPEC

    2

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    3/26

    Sumber: Global Petroleum Survey 2010

    Kondisi investasi Migas Indonesia paling

    BURUK di Kawasan Oceania,

    Lebih buruk dari: PNG, Malaysia, Brunei,

    Philipina, Australia, New Zealand.

    Hanya lebih baik sedikit dari Timor Leste

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    4/26

    Kondisi Investasi

    Migas di

    INDONESIA

    meruopakan yang

    TERBURUK di

    Kawasan Asia

    Tenggara danOceania. Lebih

    buruk dari semua

    Negara Tetangga,

    termasuk Timor

    Leste !

    Sumber: Global Petroleum Survey 2011, Fraser Institute,Canada

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    5/26

    27/05/20145

    Sumber: Global Petroleum Survey 2011

    Rangking

    INDONESIA

    No.114

    Dari 145Negara

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    6/26

    6

    Sumber: Global Petroleum Survey 2010, halaman 56

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    7/26

    7 Global Petroleum Survey 2011, page 67

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    8/26

    8

    Fraser Institute, Canada, SANGAT KREDIBEL ......

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    9/26

    Mengapa UU Migas No.22/2001 Harus Dicabut

    1. Karena UU Migas telah menghilangkan kedaulatan Negara

    atas Sumber Daya Migas yang ada diperut bumi Indonesiakarena yang berkontrak Pemerintah dengan Perusahaan

    minyak

    2. Karena UU Migas telah merugikan negara secara finansial

    dimana migas bagian negara yang berasal dari Kontraktor

    tidak bisa dijual sendiri tetapi harus menunjuk Pihak Ketiga

    3. Karena UU Migas memecah struktur Perusahaan/industri

    minyak Nasional yang Terintegrasi atas Usaha Hulu dan Hilir

    yang terpecah (unbundling)

    4. Karena Sistem Pengelolaan cost recovery diserahkan ke BPMigas yang didisain dengan tanpa adanya Dewan Komisaris

    9

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    10/26

    UU Migas Menganut Pola Hubungan B to G dengan Pihak

    Investor/Perusahaan Minyak.

    Ketentuan ini diatur dalam:

    Pasal 1 angka 23 tentang definisi BP Migas yang dibentuk untuk

    mengendalikan Kegiatan Usaha Hulu, Pasal 4 ayat 3 tentang

    Pemerintah sebagai Pemegang Kuasa Pertambangan membentuk

    BP Migas,

    Pasal 11 ayat 1 tentang Kegiatan usaha Hulu yang dilaksanakan olehInvestor berdasarkan Kontrak dengan BP Migas.

    Serta Pasal 44 ayat 3 huruf b yang menugaskan kepada BP Migas

    untuk melaksanakan penandatanganan Kontrak dengan Pihak

    Investor/Perusahaan Minyak .

    Sementara BP Migas tidak punya asset, BP Migas BUKAN

    Perusahaan. Sehingga kalau terjadi perselisihan dengan Kontraktor,

    asset Pemerintah bisa disita karena yang membentuk BP Migas

    adalah Pemerintah dan BP Migas tidak punya asset (yang

    memadai). 10

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    11/26

    Ketentuan dalam UU Migas tersebut diatas menentukan bahwa yang

    menandatangani Kontrak Kerjasama dengan Kontraktor/Perusahaan Minyak

    adalah Pemerintah yang diwakili oleh BP Migas. Berarti pola hubungan dengan

    Kontraktor adalah pola B to G. Pola ini sama dengan pola Kolonial yang

    didasarkan atas Indische Mijnwet 1899 dimana Pemerintah Kolonial Hindia

    Belanda berkontrak dengan Perusahaan Tambang/Migas

    Karena Pemerintah yang berkontrak maka kedaulatan Negara menjadi hilang

    karena posisi Pemerintah menjadi SEJAJAR dengan Kontraktor. Pemerintah

    menjadi bagian dari para pihak yang berkontrak. Sehingga tidak bisamengeksekusi UU/Regulasi tanpa persetujuan Kontraktor meski UU/Regulasi

    tersebut untuk kepentingan negara.

    Kongkritnya, klausula dalam Production Sharing Contract (PSC) yang standar

    yang dapat menjamin kedaulatan negara, menjadi tidak berlaku/tidak bisaditerapkan karena Pemerintah ikut berkontrak.

    Klausula tsb adalah:

    1. The Law of the Republic of Indonesia shall apply to this contract

    2. No term or provisions of this Contract , including the agreement of the

    Parties to submit to arbitration hereunder, shall prevent or limit the Government

    of The Republic of Indonesia from exercising its inalienable rights. 11

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    12/26

    Pemerintah/

    BP Migas

    Investor/

    Perusahaan MinyakKontrak

    G B

    Contoh Kerugian: Didalam PSC, disebutkan bahwa cost recovery yang dibayar ke Investor

    berupa minyak/gas. Hal ini telah menyebabkan pembayaran cost recovery menjadi

    sangat tinggi. Mestinya Pemerintah bisa membayar dengan uang sehingga cost recoivery

    bisa ditekan. Tapi hal ini tidak bisa dilakukan karena Pemerintah yang berkontrak. 12

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    13/26

    NOC/BUMN MigasMNC/Swasta

    Dalam Negeri

    Pemerintah

    Kontrak

    B B

    Karena Pemerintah TIDAK ikut berkontrak dalam PSC/KKS, sehingga Kedaultan Tetap

    Terjaga. Klausula dalam PSC yang menjamin Kedaulatan Negara, dapat

    dimasukkan/dipakai/diterapkan. 13

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    14/26

    Iklan UU Migas di Harian KOMPAS 27 Agustus 2012 menyatakan bahwa :

    kekayaan alam migas tetap terjamin milik Pemerintah sampai pada titik

    penyerahan dengan memberikan contoh saat pengiriman LNG ke pembeli

    di luar negeri dengan mekanisme cif. Sepanjang LNG tersebut masih

    belum sampai di titik serah maka LNG tersebut masih milik Pemerintah.Sewaktu2 kapanpun dapat diminta kembali ke Indonesia jika mendesak

    dibutuhkan untuk pasokan domestik. Hal ini sangat mendukung

    ketahanan energi nasional sebab Pemerintah adalah Pemilik atas

    kekayaan alam migas selama belum berada di ntitik serah sehingga

    argumentasi bahwa sumber daya alam migas kita dikuasai asing

    TERBANTAHKAN .

    IKLAN UU MIGAS INI JAUH PANGGANG DARI API, PENUH KEBOHONGAN DAN

    PEMUTAR BALIKAN FAKTA. Fakta kongkrit: LNG Tangguh yang dikembangkan atas

    dasar UU Migas hingga saat ini TETAP DIKIRIM ke China MESKI HARGANYA

    SANGAT SANGAT MURAH dan Pembangkit listrik PLN, kalangan industri SUDAH

    LAMA SANGAT KEKURANGAN GAS. MENGAPA PENGAPALAN LNG TANGGUH KE

    CHINA TIDAK DIHENTIKAN DAN DIALIHKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN

    DALAM NEGERI ???.

    14

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    15/26

    2.

    UU Migas No.22/2001 menciptakan sistem yang

    merugikan Negara secara finansial karena Migas BagianNegara yang berasal dari Kontraktor tidak bisa

    dijual/dikembangkan sendiri oleh BP Migas karena Status

    BP Migas BUKAN PERUSAHAAN melainkan sebuah Badan

    Hukum Milik Negara (Pasl 45 ayat1 ), sehingga MigasBagian Negara harus dijual/dikembangkan dengan

    Menunjuk Pihak Ketiga (Pasal 44 ayat 3 huruf g). Meskipun

    ada anak kalimat yang mensyaratkan bahwa penunjukan

    tersebut yang dapat memberikan keuntungansebresar2nya bagi negara. Pihak Ketiga yang ditunjuk pasti

    akan memperoleh fees/keuntungan sehingga potensi

    penerimaan negara menjadi tidak bisa maksimal15

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    16/26

    Ketentuan dalam Pasal 44 ayat 3 huruf g tersebut mewajibakan agar penjualan

    migas bagian Negara yang berasal dari Kontraktor harus melalui Pihak Ketiga.

    BP Migas sebagai penandatangan Kontrak ternyata tidak berhak untuk menjual

    langsung migas milik negara yang menjadi kewenangannya.Hal ini sangat merugikan negara karena status BP Migas yang bukan merupakan

    entitas bisnis, sehingga tidak bisa melakukan transaksi bisnis.

    Ketentuan ini telah terbukti sangat merugikan negara secara finansial sehingga

    melanggar pasal 33 UUD 1945.

    Contoh kongkrit: Pengembangan Gas/LNG Tangguh Papua tidak bisa dilakukan

    oleh BP Migas. BP Migas harus menunjuk Pihak ketiga. Pihak ketiga ini

    membangun kilang LNG Tangguh dan dijual ke Luar Negeri dengan harga sangat

    murah. Perbandingan: dengan UU lama (UU No.8/1971), pengembangan dan

    penjualan gas dari Lapangan Gas Kontraktor minyak asing di Indonesia dilakukansendiri oleh penandatangan PSC (Pertamina) seperti yang terjadi dengan

    Pengembangan dan Penjualan LNG Badak. Dengan harga minyak sekitar

    US$120/bbls, harga jual LNG Badak sekitar US$20/mmbtu, sementara LNG

    Tangguh yang dikembangkan atas dasar UU Migas, dijual dengan harga hanya

    US$3.35/mmbtu !. Potensi kerugian dari penjualan LNg Tangguh ke luar negeri

    sekitar Rp30 Trilyun per tahun 16

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    17/2617

    MERUGIKAN NEGARA

    MENGUNTUNGKAN NEGARA

    US$3.35

    Harga LNGUS$/mmbtu

    Harga Crude

    US$/BBLSUS$38 US$110

    US$18

    Harga LNG

    Badak

    Harga LNG

    Tangguh

    SELISIH HARGA JUAL

    ANTARA BADAK DAN

    TANGGUH

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    18/26

    3.

    Struktur Perusahaan Minyak Negara/Industri Migas

    Nasional harus dalam Struktur yang Terpecah(Unbundling) dimana kegiatan hulu yang terkait dengan

    produksi minyak mentah yang berasal dari perut bumi

    harus dipisah dari usaha/kegiatan hilir yang mengolah

    minyak mentah menjadi BBM dan didistribusikan kemasyarakat.

    Ketentuan unbundling ini tercantum dalam Pasal 5 ayat 1

    dan 2, dan Pasal 10 ayat 1 dan 2.

    Ketentuan unbundling ini bertentangan denganKonstitusi dan Melanggar Prinsip Effisiensi, biaya BBM

    menjadi lebih mahal karena timbulnya biaya antara

    segmen usaha dan skala usaha yang mengecil.18

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    19/26

    Sistem unbundling ini tidak sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 yang menganut

    prinsip INTEGRASI dimana kegiatan yang mengelola kekayaan migas (sisi hulu)

    dan kegiatan yang mengelola cabang produksi penting (BBM) harus kedua2nya

    DIKUASAI NEGARA bagi sebesar2nya kemakmuran rakyat.

    Sistem dibawah UU Migas ini bertentangan dengan Konstitusi karena UU Migas

    memisahkan antara Pengelolaan minyak mentah yang merupakan krekayaan

    Negara yang berada diperut bumi (sisi hulu) dengan Pengelolaan BBM yang

    merupakan minyak hasil kilang (sisi hilir) yang berasal dari bahan baku minyak

    mentah. Menurut ayat 2 Pasl 33 UUD 1945, BBM jelas merupakan cabangproduksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak. Sementara minyak

    mentah yang berada diperut bumi adalah bahan baku BBM, yang harus dikuasai

    negara (Ayat 3 Pasal 33 UUD 1945).

    Hal ini berarti bahwa kegiatan pengelolaan kekayaan migas harus terintegrasi(dibawah satu perusahaan minyak Nasional), baik kegiatan hulu maupun

    kegiatan hilir.

    Untuk mencapai effisiensi yang optimal Perusahaan migas Nasional tidak boleh

    dipecah belah. Kalau terpecah antara hulu dan hilir, akan menjadi tidak effsien

    karena cost/biaya menjadi lebih mahal. 19

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    20/26

    Pasal 33 UUD 1945

    Ayat 2: Cabang produksiyang penting bagi negara

    dan yang menguasai hajat

    hidup orang banyak

    dikuasai oleh negara

    Ayat 3: Bumi, air dan

    kekayaan yang terkandung

    didalamnya dikuasainegara dan dipakai

    sebesar2nya kemakmuran

    rakyat

    BBM

    MinyakMentah

    Pengelolaan

    kekayaan migas

    (sisi hulu) dan

    Pengelolaan BBM

    (sisi hilir)

    seharusnyadilakukan secara

    terintegrasi

    (dibawah satu

    perusahaan

    minyak Nasional)karena sama2

    harus dikuasai

    negara(Hulu)

    (Hilir)

    20

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    21/26

    Pengelolaan Kekayaan Migas (hulu) harus

    dilakukan secara terintegrasi dengan

    Pengelolaan BBM (hilir)

    Kilang BBMEksplorasi danEksploitas

    Minyak

    Mentah BBM

    Masyarakat/

    End Users

    HuluHilir

    BBM yang diasilkan dari Perusahaan/Industri Minyak yang TERINTEGRASI (Integrated

    Oil Company) akan lebih effisien bila dibanding dengan BBM yang dihasilkan dari

    sistem Terpecah (unbundling).

    Produk: minyak mentah Produk: BBM

    21

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    22/26

    22

    PERBANDINGAN HARGA/BIAYA BBMANTARA SISTEM UNBUNDLING INTEGRATED:Biaya Pokok BBM dengan Sistem TERINTEGRASISelalau Lebih rendah dari BBM Harga Pasar.

    Eksplorasi&

    EksploitasiKilang Masyarakat

    AngkutanLaut

    AngkutanDarat/

    Storage

    RetailSPBU

    InternationalPrice

    UnbundlingWith transactioncosts

    Integrated

    Cost

    +Profit

    Cost

    PT PT PT PT

    Cost

    +Profit

    Cost

    Cost

    +Profit

    Cost

    Cost

    +Profit

    MarginPengecer

    Harga Pasar

    Biaya PokokBBM

    Pasal 5UU Migas

    UU No.44/Prp/1960UU No.8/1971

    Sumber: Kurtubi, International Association for Energy Economics Conference, Prague, Czech Republic, 2004 22

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    23/26

    4.

    Pengelolaan Cost Recovery oleh BP Migas Sangat Merugikan

    Negara Karena UU Migas No.22/2001 mendisain strukur Organisasi

    BP Migas tidak sejalan dengan prinsip good corporate governance.

    BP Migas didisain secara cacat dengan tidak dilengkapi oleh

    Lembaga Dewan Komisaris/Pengawas /Majelis Wali Amanat

    Struktur Organisasi BP Migas sebagaimana disebutkan dalam Pasal

    45 ayat 2 UU Migas hanya menyebutkan bahwa BP Migas terdiridari unsur pimpinan, tenaga ahli, tenaga teknis dan tenaga

    admonistratif. Tidak menyebutkan secara eksplisit tentang perlunya

    Dewan Komisaris/Pengawas /Majelis Wali Amanat. Padahal BP

    Migas antara lain bertugas mengelola cost recovery/dana yangharus dibayar kembali ke Perusahaan minyak/Investor. Sehingga

    pengelolaan cost recovery saat ini sangat tidak effisien. Produksi

    minyak terus turun dari sekitar 1.6 juta bbls/hari pada tahun 2000

    menjadi hanya sekitar 890.000 bbls/hari pada Triwulan I/2012,

    sementara cost recovery melonjak terus 23

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    24/26

    BP Migas Bertugas Megawasi/Menyetujui seuruh proses Cost Recovery,

    mulai dari proses perencanaan (PODPlan of Development), budget

    (WP&BWork Program and Budget), otoritas expenditure (AFE

    Authority for Expenditure), eksekusi pengadaan barang dan jasa sampaipada persetujuan atas Pembayaran cost recovery kepada para Investor

    dengan nilai yang sangat besar, melebihi Rp100 Trilyun per tahun.

    BP Migas Didisain Dengan TANPA ADA MAJELIS WALII AMANAT

    X

    Rektor

    Majelis Wali

    Amanat (=KOMISARIS)

    Kepala

    BP Migas

    TIDAK ADA

    MWA/Komisaris

    Struktur BHMN: Contoh

    Universitas Negeri

    Struktur BHMN: BP MIGAS

    24

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    25/26

    Proses Tahapan Pengelolaan Cost Recovery Oleh

    BP Migas: Sistem Yang Tidak PRUDENT dan Tidak sejalan Dengan

    Good Corporate Governence

    Tanpa ada yang Mengawasi Secara InternalDalam Bentuk Dewan Komisaris/Majlis Wali Amanat

    Perusahaan

    Minyak POD WP&BEksekusi

    AFE

    Pengadaan

    Barang dan Jasa:

    Suppliers/

    KontraktorSELURUH

    PROSESDIBAWAH

    KENDALI

    BP MIGAS

    Nilai Cost Recovery 2011: US$12.5 Milyar, sekitar Rp 106 Trilyun

    2012: US$15.16 Milyar, sekitar Rp 136 Trilyun 25

  • 5/25/2018 Menggugat Kedaulatan Migas by Dr. Kurtubi

    26/26

    Kesimpulan dan Saran

    1. Meskipun Mahkamah Konsitusi sudah mencabut beberapa Pasal (Pasal 12 ayat 3,

    Pasal 22 ayat 1, Pasal 28 ayat 2 dan Pasal 28 ayat 3), UU Migas no.22/2001 masih

    bertentangan dengan Konstitusi karena UU Migas ini telah menyebabkan:1.1. Kedaulatan Negara atas SDA Migas menjadi hilang karena Pemerintah (c/q. BP

    Migas) yang berkontrak dengan Kontraktor, Terbukti dengan ntidak berdayanya

    Pemerintah menyetop pengiriman LNG ke China yang dijual dengan harga sangat

    murah dan dalam negeri sangat membutuhkan gas.

    1.2. Negara dirugikan secara finansial karena Pemerintah (BP Migas) tidak bisa

    menjual langsung migas bagian Negara sehingga negara dirugikan secara finansial.Blok produksi yang selesai Kontrak tidak bisa diteruskan operasinya oleh BP Migas.

    1.3. Perusahaan/Industri Migas Nasional harus dipecah antara kegiatan hulu dan hilir

    (Unbundling) sehingga pengelolaan kekayaan Migas dan BBM menjadi tidak effisien

    dan sekaligus bertentangan dengan ayat 3 dan ayat 2 Pasal 33 UUD 1945

    1.4. Pengelolaan cost recovery menjadi tidak effisien, tidak sejalan dengan prinsip

    good corporate governance yang secara finansial sangat merugikan negara karena

    secara struktural BP Migas tidak didisain untuk memilki Majelis Wali Amanat

    sebagaimana layaknya BHMN.

    2. Usul: Cabut segera UU Migas No.22/2001 karena substansi dari pasal2 yang terkait

    diatas merupakan INTI dari UU Migas.

    26