Mengenang (Alm) Beny Wahjoe Kepedulian: MGEI Care #1 Sekilas ...

28
MGEIZINE EDISI PERTAMA/TAHUN 2013 Mengenang (Alm) Beny Wahjoe Kepedulian: MGEI Care #1 Sekilas Pandang: Field Trip Ke Grassberg Mine Kepengurusan MGEI 2012-2014 Geopark dan Pertambangan Indonesia Geologi Ekonomi: Timah

Transcript of Mengenang (Alm) Beny Wahjoe Kepedulian: MGEI Care #1 Sekilas ...

MGEIZINEEDISI PERTAMA/TAHUN 2013

Mengenang(Alm) Beny Wahjoe

Kepedulian:MGEI Care #1

Sekilas Pandang:Field Trip Ke Grassberg Mine

Kepengurusan MGEI2012-2014

Geopark dan PertambanganIndonesia

Geologi Ekonomi: Timah

SALAM DARI REDAKSIDAFTAR ISI

Kode KCMI 2011

Mengenang(alm) Benny Wahjoe

Geopark DanAplikasinya

Sutedjo SujitnoSenior EksplorasiTimah

Field Trip:Grassberg Mine

Profil:Ketua MGEI

Pisah SambutPengurus MGEI

SekilasMGEI Care

Beberapa waktu lalu di milis MGEIada info lowongan pekerjaanuntuk posisi Senior Geologistyang berpengalaman di timah,yang terpikir oleh Saya pertamakali adalah "Siapa ya yang expertdi timah?" Mungkin semua orangmengenal timah karenaaplikasinya yang luas dalamkehidupan sehari-hari, namunsepertinya masih jarang ahli yangberpengalaman di unsur yangdieksktrak dari mineral Kasiteritini.

MGEIzine edisi pertama mencobamenyajikan topik utama mengenaiTimah yaitu Profil Pak Sutedjo"Senior Eksplorasi Timah", dan"Timah dari negeri laskar pelangi".Sebelum kita jalan-jalan lewatrubrik geowisata, mari kitaberkenalan dengan"Perkembangan GeoparkIndonesia". Tak lupa kamimemperkenalkan diri denganmenampilkan program-progamMGEI yang telah dan akandatang, Profil ketua MGEI, Profil(Alm) Pak Benny Wahyoe, dan"Questions for contributors".

MGEIzine sendiri masih dalamproses mencari bentuk yang lebihsesuai, segala saran dan kritikakan sangat berguna bagimajalah ini. Selamat membaca!

Arti Primadona

Timah DariNegeriLaskar Pelangi

KODEKCMI 2011Informasi mengenai Kode Komite Cadangan Mineral Indonesia (Kode KCMI 2011) akanrutin muncul pada setiap edisi MGEIZINE.

Untuk edisi pertama ini Kode KCMI 2011 akan memperkenalkan diri. Berikut informasiawal mengenai Kode KCMI 2011:

Kode KCMI 2011 adalah singkatan dari Kode Komite Cadangan Mineral Indonesia Tahun2011, yang merupakan standar pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadanganmineral/batubara yang dikembangkan oleh PERHAPI-IAGI (MGEI).

Untuk memenuhi kebutuhan stakeholder pertambangan akan standarisasi, transparansidan akuntabilitas dalam industri pertambangan. Beberapa negara seperti Kanada danAustralia telah membuat standar pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadanganmineral. Standar tersebut diakui dan dipergunakan oleh industri dalam menilai investasidan pendanaan kegiatan usaha pertambangan.

Standar pelaporan Kode KCMI 2011 terdiri dari:Prinsip umum standard pembuatan laporanPelaporan untuk hasil eksplorasiPelaporan untuk sumberdaya mineralPelaporan untuk cadangan mineralPelaporan untuk sumberdaya dan cadangan batubaraPelaporan untuk hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan untuk intan dan batumuliaPelaporan untuk hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan untuk mineral industry

Pelaporan secara transparan sehingga semua pihak terkait mendapatkan informasi yangtidak menyesatkan.

Kecukupan yang dimaksud adalah kecukupan informasi. Dalam pembuatan laporan,penilaian, ataupun alasan yang dapat diterima harus didukung oleh informasi yang cukup.

Pelaporan harus dilakukan oleh seseorang yang memenuhi kualifikasi atau pengalamanyang relevan terhadap laporan yang dibuat.

Apakah Kode KCMI 2011 itu?

Apa fungsi Kode KCMI 2011?

Hal-hal apa yang tercakup dalam Kode KCMI 2011?

Pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya dan cadangan sesuai Kode KCMI 2011 harusmemenuhi 3 prinsip dasar transparansi, kecukupan dan kompetensi.

Transparansi;

Kecukupan;

Kompentensi;

MENGENANG(ALM.) BENNY WAHJOETanggal 21 Januari 2012, komunitas geologi dan pertambangan Indonesia kehilangan salah satu geologist terbaiknya, Beni Wahjoe.Memperingati satu tahun meninggalnya Beni Wahjoe, anggota MGEI Sukmandaru Prihatmoko dan Iwan Munajat menuliskanpengalaman dan kenangan tentang Beni Wahjoe

BENNY WAHJOE DAN MGEI

Bulan Agustus 2008, beberapa penggiat geologiekonomi Indonesia sibuk mematangkan rencanadeklarasi pendirian organisasi baru Masyarakat GeologiEkonomi Indonesia (MGEI). Sampai menjelangdigelarnya Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) – Ikatan AhliGeologi Indonesia (IAGI) 2008 di Hotel Horison,Bandung kesibukan makin menjadi. Hingga puncaknyapada 27 Agustus 2008 bersamaan dengan pembukaanPIT IAGI, MGEI diresmikan pendiriannya oleh 15deklarator mewakili berbagai pulau/ wilayah Indonesia,perwakilan luar negeri dan universitas yang dibacakanoleh Iwan Munajat.

Setelah deklarasi MGEI ini, saya dihampiri khusus olehPak Beni yang menyampaikan selamat atasterbentuknya MGEI. Beliau juga menyatakankesanggupannya untuk berperan aktif di organisasibaru milik Indonesia ini.

“nDaru, jangan tinggalkan saya, karena saya masihproduktif dan punya banyak ide yang perlu diwujudkan”,begitu kata Pak Beni. Walaupun sehari sebelumnya,kami-kami menjajaki pendapat Pak Beni tentangorganisasi baru MGEI, namun ucapan pak Beni sesaatsetelah acara deklarasi sangat menunjukkan keseriusanbeliau untuk mendukung MGEI.

Setelah melalui proses yang cukup rumit, MGEIakhirnya membentuk susunan kepengurusan danDewan Penasehat, dimana Pak Beni sebagai salah satuanggota Dewan Penasehat-nya. Pertemuan rutin selaludilakukan oleh pengurus MGEI baik denganmenyambangi Beliau di kantornya di bilangan Cilandak,Jakarta Selatan maupun di berbagai kesempatan lain.Sesuai komitmennya, Pak Beni selalu antusiasmemberikan masukan, arahan dan nasehat untukberjalan baiknya organisasi MGEI sesuai harapan kitasemua. Meskipun Pak Beni memiliki banyak kegiatan diorganisasi profesi lainnya, namun beliau menunjukkankomitmen penuh terhadap MGEI. Dalam hampir setiappertemuan pengurus MGEI, beliau selalu memberikanpendapat dan masukan untuk perkembanganeksplorasi mineral di Indonesia, topik yang merupakandomain MGEI. Pak Beni juga sering memberikanpandangan mengenai situasi politik dan kaitannya

economic geologists

dengan maju mundurnya kegiatan eksplorasi diIndonesia. Ini menunjukkan betapa beliau inginmenjaga MGEI tetap berada dikoridornya yaknieksplorasi mineral dan batubara tanpa terlalu banyakmasuk ke wilayah lain.

Pada JCM (Joint Convention Makasar) HAGI-IAGI,September 2011, dihadapan ratusan peserta JCM,IAGI menyampaikan penghargaan kepada Pak Beniatas “Kepeloporan dalam eksplorasi danpengembangan Tambang Soroako”. Ini merupakanpenghargaan yang pantas mengingat perjuangan danupaya Beliau dalam merintis kegiatan eksplorasi danpenambangan modern di Indonesia. Di luar IAGI danMGEI, kita juga selalu mendengar bagaimanaPak Beni berkontribusi dan terlibat aktif dalam upayaperbaikan iklim pertambangan Indonesia baik melaluiIMA ( ),organisasi-organisasi lain, maupun secara individu.Kontribusi beliau terhadap dunia geologi ekaplorasipertambangan tidak perlu diragukan lagi. Tak terhitungberapa banyak ahli geologi dan masyarakat Indonesiasecara umum yang telah menikmati hasil dari iklimpertambangan yang baik.

Banyak dari antara kita yang masih ingat ketika PakBeni membagikan pengalamannya di acara SeminarMGEI Sulawesi Mineral Resources (SMR) 2011 diManado (28 Nov 2011). Di hadapan lebih dari 200peserta seminar, Pak Beni menceritakanpengalamannya sebagai seorang geologist muda yangsejak 1966 turut memelopori kegiatan eksplorasi nikeldi Sulawesi yang akhirnya menjadi tambang SoroakoINCO (sekarang Vale). Masih terngiang jelas di telingasaya suara lantang Pak Beni, yang saat itu kondisikesehatannya mulai menurun, di akhir presentasinyamenyatakan bahwa sukses eksplorasi adalah hasilusaha bersama team yang dengan tekun melakukankerja lapangan. Ya…keberhasilan eksplorasi adalahdisumbang oleh team geologi yang kompak dan solidbekerja, bukan merupakan kerja individu yang sendiri-sendiri (walau kita semua tahu bagaimana besar peranPak Beni di dalam team). Yang sangat menyentuh, diakhir presentasinya, beliau menayangkan 10 pionereksplorasi dan pengembangan tambang Soroako(campuran Indonesia dan expat – salah satunya adalahpak Beni), dan disebutkan dengan agak bergetarbahwa 5 di antaranya sudah meninggal. Dan setahunlalu pada 21 Januari 2012 (kurang dari dua bulansetelah beliau presentasi di Manado tersebut), pioneerke 6 telah juga meninggalkan kita semua.

Semangat Pak Beni akan menumbuhkan banyakgeolog muda Indonesia yang akan meneruskan jejaklangkah perjuangan beliau untuk kebaikan Indonesia.

(Sukmandaru Prihatmoko)

Indonesian Mining Association

Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.

MENGENANG (ALM) BENNY WAHJOE

BENNY WAHJOE,PEJUANG PERTAMBANGAN INDONESIA

“Benni Wahjoe bin R Wahjoe Argawinata”, sayatersentak melihat nama itu di pusara-nya. Saya merasamengenalnya cukup lama tetapi saya ternyata belummengenalnya cukup dekat, bahkan nama aslinya punbaru saya lihat saat itu – saat dimana tubuhnya sudahterbujur dalam dekapan tanah pekuburan Kebon Pedesdi Bogor. Maafkan saya Pak Beni, murid danbawahanmu yang tak tahu diri ini dan air matapunmeleleh dari pelupuk mata.

Tahun 1987 adalah saat pertama saya mengenal sosokPak Beni Wahyu saat saya mulai bekerja sebagaigeologist di PT Ingold (anak perusahaan PT INCO) danbeliau adalah President Direktur perusahaan tersebut.Sebagai fresh graduate geologist, saya jarang bertemudengan beliau yang saat menduduki posisi tertinggidi perusahaan. Kami bisa bertemu saat beliaumengunjungi lokasi eksplorasi, misalnya saat Pak Benimelaksanakan kunjungan kerja di proyek eksplorasi didaerah Muara Komam sekitar tahun 1998 bersamadengan para petinggi Inco diantaranya Bob Osborne,Waheed Ahmad dll.

Beliau adalah sosok yang sangat kebapakan danselalu memberikan dukungan kepada semuabawahannya untuk bekerja keras dan professional.Dalam kesehariannya beliau jarang marah atau terlihatmarah sekalipun. Hanya satu saat saya melihat beliauterlihat kurang senang yaitu saat saya memutuskanuntuk keluar dari perusahaan pada akhir Oktober 1992.Pak Beni terlihat bermuka sangat kusam karena sayamemberikan alasan yang kurang bisa diterima olehbeliau. Pesan beliau sangat singkat, ”bekerjalah sebaik-baiknya di tempat yang baru”. Singkat dan padatkarena saya memaknainya cukup dalam bahwadi tempat yang baru nantinya saya harus bekerja jauhlebih keras dan sungguh-sungguh untuk membuktikanbahwa pendapat dan alasan saya untuk keluar dari PTIngold adalah tepat.

Setelah 2 bulan mengistirahatkan diri, saya mulaibekerja di ditempat yang baru yaitu di proyekNewmont di Batu Hijau. Pertemuan dengan Pak Beniterjadi disana beberapa tahun kemudian yaitu sekitar1995. Beliau menelpon dan meminta kesempatanuntuk melaksanakan kunjungan ke Batu Hijau.Setelah berkonsultasi dengan Proyek Manager makakami menawarkan kunjungan singkat satu hari tetapibeliau menolaknya dan berkeras untuk bisa bermalamdi camp Air Merah untuk semalam sebelum kembalike Jakarta keesokan harinya.

Saya pribadi sebenarnya merasa keberatan karenakondisi camp ekslorasi tentunya akan kurang pantasuntuk tamu sekelas Pak Beni, namun karena sudahmenjadi keinginan beliau maka kami mengiyakanpermintaan beliau. Saat kunjungan ternyata beliaudatang bersama-sama beberapa orang dari kantorpusat INCO dari Canada. Sesaat setelah mendaratdi helipad Air Merah, saya langsung membawarombongan INCO menyusuri sungai dan menceritakantentang proses discovery Batu Hijau. Saat itu sayamemakai topi bertuliskan Newmont dan di suatutempat Pak Beni membisikkan sesuatu “Wan, apa tidaksebaiknya kamu ganti nama topi itu balik ke yang dulu.”Saya agak terkejut menerima ajakan secara tidaklangsung untuk kembali ke Ingold, tetapi dengan halussaya menjawab bahwa saat itu saya sedang sangatmenikmati tantangan yang ada di pekerjaan saat itudan beliau mengangguk dengan tersenyum, “I canunderstand but any time you can call me, ok”, kata PakBeni.

Kami melanjutkan perjalanan sejarah discovery BatuHijau mengunjungi beberapa discovery outcropsampai ke puncak helipad di Batu Hijau.

Saat makan malam beliau mengejutkan saya lagidengan meminta saya menjelaskan kepadarombongan, yang notabene adalah para petinggi INCOdari Canada, mengenai alasan saya keluar dari Ingold.Ternyata Pak Beni masih jelas ingat hal itu dan inginsaya menjelaskan langsung pada mereka. Saat itubeliau bisa menerima bahwa alasan saya keluar adalahbenar dan bisa menjadi pelajaran.

Saya sering bertemu dengan Pak Beni di acara-acarageologi dan pertambangan. Pada kesempatanpertemuan dengan Pak Beni Seminar di seminar“Eksplorasi – Management dan Entrepreneurship” yangdiadakan himpunan mahasiswa geologi ITB GEA padabulan Mei 2005, saya berdiskusi secara intensifmengenai teknik dan strategi eksplorasi yang terbaikbuat Indonesia. Saat itu beliau sangat menekankanperlunya para professional Indonesia meningkatkanprofesionalismenya dan memegang peran yang besardalam eksplorasi di Indonesia. Diskusi ini menjadisalah satu alasan bagi saya untuk perlunya mendorongdisahkannya sertifikasi Competent Person di Indonesia(CPI) dan meningkatkan penghargaan kepadaprofesionalisme seorang geolog.

Selamat jalan Pak Beni. Sumbangsihmu pada duniapertambangan di Indonesia melekat erat disanubarisetiap orang yang mengenalmu.

(Iwan Munajat)

MENGENANG (ALM) BENNY WAHJOE

PERKEMBANGANDAN APLIKASINYA

GEOPARK INDONESIADI KAWASAN TAMBANG

Geopark dapat merupakan salah satu solusi pasca tambang untuk menghindarifenomena “ghost town”.

Geologi memiliki pengaruh yang kuat terhadap peradabandan keragaman budaya di planet kita ini. Sejak adanyapergeseran paradigma dalam pemanfaatan sumberdayageologi dari eksrtaktif menuju konservatif, beberapa kelompokahli geologi mulai berlomba menyusun suatu konsepkonservasi geologi yang dapat disinergikan denganpembangunan berkelanjutan dengan tidak mengurangi maknaperlindungan terhadap singkapan batuan (geosite),bentang alam (morfosite), dan segala unsur yang terkandungdi dalamnya. Prakarsa UNESCO (United Nation Educational,Scientific and Cultural Organization) untuk mendukung tamanbumi (geopark) merupakan respon atas besarnya kebutuhanakan bingkai kerja internasional yang disuarakan olehsejumlah negara untuk meningkatkan perlindungan warisanbumi (geoheritage) yang merupakan kunci sejarah kehidupandi planet ini.

Indonesia yang memiliki karateristik alam dan lingkungan yangsangat beragam, setidaknya memerlukan tiga konseppemanfaatan sumber daya alam yang berlandaskanperlindungan alam, yaitu ekowisata (ecotourism), geowisata(geotourism), dan taman bumi (geopark). Ketiga konseptersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapatdipisahkan, namun dapat dibedakan hanya dari obyekutamanya (fokus). Dari ketiga konsep tersebut, geoparkmerupakan konsep terbaru sejak diluncurkannya olehUNESCO pada tahun 2001.

Geopark dapat dikatakan sebagai konsep yang terbaikhingga saat ini, karena mampu mengintegrasikan seluruhsumber daya alam di sekitar lokasi yang memiliki keunikangeologi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan,dengan melakukan perlindungan sumber daya geologi danpeningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melaluipengembangan ekonomi kreatif berdasarkan potensi sumber-daya alam dan budaya unggulan yang tersedia.

PERKEMBANGAN GEOPARK

Konsep geopark di dunia pertama kali muncul di Eropa yangdisampaikan pada pertemuan puncak UNCED (United NationConference on Environment and Development) Summit tahun1992 di Rio de Janeiro, Brazil. UNCED menyetujui konsepgeopark karena semangatnya selaras dengan Agenda 21Konvensi Bumi, yaitu meningkatkan peran sains dalampengambangan lingkungan untuk masyarakat.

Konsep geopark diperkuat lagi pada 'World Summit onSustainable Development tahun 2002 di Johannesburg,Afrika Selatan. Sejak saat itu konsep geopark diadopsiUNESCO dan dijadikan sebagai metoda untukmempromosikan peningkatan fungsi geosains dalamkonservasi alam sekaligus memberdayakan masyarakat disekitar lokasi warisan geologi ke seluruh dunia.

Konferensi internasional Geopark yang pertama tahun 2004diadakan di Beijing, China; kedua tahun 2006 di Belfast,Irlandia Utara; ketiga tahun 2008 diadakan di Osnaburk,Jerman; keempat tahun 2010 di Langkawi, Malaysia; danterakhir atau kelima tahun 2012 dilaksanakan di Unzen,Jepang.

Saat ini di dunia terdapat 90 Geopark yang sudah masuk kedalam GGN-UNESCO, yang tersebar di 26 negara termasukdi dalamnya Geopark Batur. Sekarang sedang dikembangkan5 geopark lainnya di Indonesia, yaitu, Rinjani, Pacitan, DanauToba, Merangin Jambi, dan Raja Ampat.

Ibrahim Komoo (1993) mendefinisikan, geopark adalahsebuah konsep pengembangan kawasaan dimanabeberapa geoheritage yang terletak berdekatan di wilayahyang telah dibangun dikelola dengan cara mengintegrasikanprinsip-prinsip konservasi dan rencana tata ruang eksistingpemerintah yang disusun atas masukan dan partisipasimasyarakat. Berdasarkan situs , Geoparkdidefinisikan sebagai sebuah 'scenic spot' warisan geologiyang memiliki ciri geologi signifikan yang jarang dijumpaidengan nilai-nilai keindahan ornamen alam dalam skala dandistribusi tertentu, serta mengintegrasikan jugabentuk-bentuk pemandangan alam lainnya dan keberadaanbudaya dalam keunikan wilayah.Berdasarkan definisi di atas, dapat dirumuskan: “Geoparkmerupakan suatu konsep manajemen pengembangankawasan secara berkelanjutan, yang memadu-serasikantiga keragaman alam, yaitu keragaman geologi(geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dankeragaman budaya (cultural diversity), dengan tujuan untukpembangunan serta pengembangan ekonomi kerakyatanyang berbasis pada asas perlindungan (konservasi)terhadap ketiga keragaman tersebut.

www.geopark.org

Peristilihan geopark di Indonesia pertamakali diperkenalkantahun 2006 melalui tulisan Dr.Fauzie Hasibuan, M.Sc. padamajalah Mineral dan Energi dengan judul “MungkinkahIndonesia turut menjadi anggota World Geopark”.Pengembangan geopark selanjutnya di Indonesia terjadipada tahun 2007. Ketika itu beberapa pemerhati geowisataIndonesia yang terdiri dari anggota IAGI, mengadakanpertemuan di Bandung untuk membentuk wadah parapemerhati geowisata dengan nama Masyarakat PemerhatiGeowisata (MAPEGI). Pada pertemuan tersebut disepakatiGunung Rinjani diusulkan menjadi geopark pertama yangmasuk ke dalam jaringan GGN-UNESCO, dengan alasansaat itu Gunung Rinjani dinilai sudah memiliki data dankelembagaan yang sudah dikenal di dunia. Berdasarkankesepakatan tersebut di atas, maka diadakan DiskusiNasional pertama tentang geopark pada tahun 2008bertempat di Mataram yang diikuti Pengurus Pusat IAGI,Badan Geologi, Perguruan tinggi, Departemen Pariwisata,Kehutanan, Pemda, dan pemangku kepentingan lainnya.

Geopark Rinjani secara berturut-turut diseminarkan padapertemuan GEOSEA dan CCOP tahun 2009 di Kualalumpur,Pertemuan Ilmiah Tahunan IAGI tahun 2011 di Semarang,Seminar Nasional Geopark Indonesia yang diselenggarakanLGPN-LIPI tahun 2011 di Bandung, dan terakhir adalahworkshop geopark Internasional tahun 2012 di Balibersamaan dengan penyerahan sertifikat Batur Geoprakmasuk dalam GGN-UNESCO.

GEOPARK DAN APLIKASINYA

Saat ini di dunia terdapat 90 Geopark yang sudah masuk ke dalamGGN-UNESCO, yang tersebar di 26 negara termasuk di dalamnyaGeopark Batur.

GEOPARK DAN APLIKASINYA

PELUANG PENGEMBANGAN GEOPARK DI KAWASANTAMBANG

Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi geodiversitydan geoheritage cukup berlimpah, telah memberi peluangkepada Pemerintah Daerah dan masyarakat untukmengembangkan daerahnya menjadi kawasan geopark.Saat ini di Indonesia terdapat beberapa tambang besaryang kegiatan eksplorasi dan eksploitasinya masih akanberlangsung lama, sudah hampir tutup, maupun yang sudahtutup.

Untuk menghindari terjadinya 'ghost town' di kawasan bekastambang, maka sejak dini pihak perusahaan tambang harussudah mempersiapkan rencana pascatambangnya denganmemperhatikan aspirasi masyarakat dan Pemerintah DaerahNomor 78 Tahun 2010 tentang reklamasi dan pascatambang.Contoh pemanfaatan lahan bekas tambang yang telahdimanfaatkan dengan baik, misalnya bekas tambang timahdi Kualalumpur dan bekas tambang batubara di Sawahlunto.Namun pemanfaatan lahan bekas tambang tersebut belummenggunakan konsep pengembangan geopark.Sehingga untuk dapat menghasilkan lahan bekas tambangdengan konsep geopark, diperlukan tahapan sesuai denganpedoman pengembangan geopark yang dibuat olehGGN-UNESCO. Model pengembangan geopark padakawasan tambang yang sedang berjalan, dapat dilakukanapabila kawasan disekitarnya memiliki unsur-unsur utamaberupa geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity yangmemadai.

Kawasan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat danPT Freeport di Papua, merupakan contoh tambang yangpotensial untuk dikembangkan sebagai kawasan geopark,karena memiliki ketiga unsur utama yang dipersyaratkan.

TANTANGAN GEOPARK DI INDONESIA

Sampai saat ini penyusunan database potensi geodiversity,biodiversity, dan cultural diversity di Indonesia masih terbatas,sehingga diperlukan upaya untuk melanjutkan kegiatantersebut sebagai bahan konservasi dan pengembangangeopark di kawasan tersebut. Salah satu penyebablambatnya penyusunan database, diantaranya disebabkankompleksitas tumpang tindih dan peraturan perundanganyang mengatur pemanfaatan sumber daya alam di tingkatpusat maupun daerah.

Geopark dapat membantu meningkatkan kepedulianmasyarakat tentang perlunya konservasi sumberdaya alamdan budaya serta pemanfaatannya bagi masyarakat. Konsepgeopark menawarkan suatu langkah terstruktur untukmengenal melindungi meningkatkan fungsi dan status suatusitus warisan geologi pada level internasional. Geopark telahterbukti mampu mengintegrasikan pemanfaatan informasigeologi dari berbagai situs warisan geologi setempat dalamrangka pengembangan ekonomi melalui pemberdayaanmasyarakat. Namun, penerapan konsep geoparkmembutuhkan kerjasama antar pemangku kepentingansecara multisektor-multidisiplin. Perlu dibentuk suatu lembagakhusus dengan metoda 'bottom up' untuk mengembangkandan mengelola geopark untuk mempercepat pemanfaatannyauntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(Heryadi Rahmat)

GEOPARK DAN APLIKASINYA

TIMAHDARI NEGERI

LASKAR PELANGI

Timah, bisa jadi bukan komoditas yang cukup seringdiperbincangkan di kalangan ahli geologi di Indonesia.Dibandingkan dengan emas dan tembaga, topikbahasan mengenai timah terbilang jarang. Sangatsedikitnya pemain skala besar di industri timahIndonesia dan keterbatasan sebaran deposit timahyang hanya ditemui di Bangka dan Belitung merupakanalasan mengapa diskusi tentang timah sangat jarangditemukan.

Secara historis, timah, memiliki peranan penting dalamperadaban dunia dan Indonesia, khususnya Bangkadan Belitung. Timah, yang diekstrak dari mineralkasiterit (SnO2) merupakan salah satu logam yang telahdimanfaatkan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu.Bersama tembaga, timah merupakan logam pembentukkebudayaan Zaman Perunggu. Bahkan jalur awalperdagangan dunia merupakan merupakan jalurperdagangan timah untuk membawa timah dari wilayahAfghanistan ke Mesopotamia. Perdagangan timah diIndonesia telah tercatat sejak awal abad ke-18, dimanaterdapat perjanjian antara Sultan Palembang denganVOC untuk memonopoli perdagangan timah dariwilayah Bangka Belitung. Hingga saat ini, timah masihmenjadi komoditas andalan dari wilayah tersebut.

Tambang timah merupakan bagian yang takterpisahkan dari kehidupan masyarakat asli BangkaBelitung. Untuk meningkatkan kegiatan tambang timah,pada abad ke 18, Sultan Palembang sebagai peguasadaerah tersebut, mendatangkan buruh dalam jumlahyang banyak dari China untuk dipekerjakan di tambangtimah di Bangka Belitung. Kehadiran buruh migran dariChina tersebut sangat mempengaruhi budaya BangkaBelitung sampai hari ini. Selain mengembangkantambang timah, kelompok pendatang dari China inijuga mengembangkan komoditas lada putih, yangdikemudian hari menjadi salah satu komoditas andalanBangka Belitung, selain timah.

Selain sektor ekonomi, aktivitas penambangan timahjuga turut membentuk demografi dan kebudayaanmasyarakat Bangka Belitung. Hubungan erat antarapenambangan timah dengan kehidupan masyarakatBangka Belitung tergambar jelas dalam tetralogi LaskarPelangi karya Andrea Hirata. Jika kita berkunjung keBangka atau Belitung aktivitas penambangan timahtelah terlihat bahkan sebelum mendarat di bandara,berupa lubang-lubang menganga berwarna putih yangsangat kontras dengan warna hijau pepohonan disekitarnya.

Sebaran timah di Bangka Belitung dan sekitarnyamerupakan bagian dari sabuk timah Asia Tenggarayang membentang berarah utara - selatan sepanjang2.800 km dengan lebar sekitar 400 km dariYunnan (Cina), Burma, Thailand, Malaysia sampaiakhirnya ke Bangka dan Belitung di Indonesia.Mineralisasi timah di daerah ini berasosiasi denganintrusi batuan plutonik berkomposisi granitis berumurPermo-Trias (Schwartz dkk, 1995). Granit pembawa

timah mempunyai konsentrasi tinggi unsur SiO2, K2ORb, Sn, Th, dan U, sedangkan konsentrasi Fe2O3,MgO, CaO, Na2O, dan Sr relatif rendah. Selain itu,granit pembawa timah juga dicirikan dengan rasio87Sr/86Sr dan suscepbilitas magnetik yang rendah(Schwartz dkk, 1995). Berdasarkan genesanyaendapan timah dibagi menjadi endapan primer dansekunder, endapan primer timah, biasa dijumpaidalam bentuk greisen dan urat yang berada dekatdengan magmatisme granit. Sedangkan endapanendapan sekunder (plaser) timah yang merupakanhasil redeposisi endapan primer dijumpai sebagaiendapan eluvial, colluvial, aluvial, fluvial, dan transisi.

Berdasarkan lokasi keterdapatannya endapan plasertimah dibagi menjadi tiga model pengendapan.Model pertama merupakan endapan eluvial dancolluvial di sepanjang jalur timah, model keduaberupa endapan aluvial, fluvial dan transisi disepanjang jalur timah dan sungai-sungai yangberhulu di jalur timah, dan model ketiga merupakanendapan plaser timah yang berada jauh dari batuansumber berupa endapan fluvial yang memotongendapan yang lebih tua (Rahardjo, 2002).

Meskipun industri timah sudah dilakukan sejakratusan tahun lalu, namun industri timah memasukiera modernisasi setelah Belanda masuk ke wilayahtersebut. Pertambangan timah di Indonesia padamasa kolonial Belanda dilakukan olehtiga perusahaan, yaitu Bangka Tin Winning Bedrijftdi Bangka, Gemeenschaappelijke MijnbouwMaatschaappij Billiton di Belitung, dan Singkep TinExploitatie Maatschaappij di Singkep. Setelah masakemerdekaan, ketiga perusahaan tersebutdinasionalisasi menjadi PN Timah yang akhirnyaberubah menjadi PT Timah (Persero)(PT Timah, 2010).

Saat ini PT Timah menguasai wilayah Izin UsahaPertambangan seluas 512.764 Ha (328.926 Haberada di darat dan seluas 183.838 Ha beradadi laut) yang tersebar di Provinsi Bangka Belitungdan Kepulauan Riau, dengan jumlah produksi padatahun 2011 sebesar 38.132 ton (PT Timah, 2011).Selain PT Timah, produsen utama timah di Bangkaadalah PT Koba Tin yang beroperasi di wilayahBangka Tengah dan Bangka Selatan. PT Koba Tinmerupakan perusahaan patungan Malaysia SmeltingCorp. dan PT Timah yang memegang Kontrak Karyagenerasi II dan telah berproduksi sejak tahun 1973dengan produksi per tahun sebesar 6.000 ton.

Setelah era otonomi daerah, dimana pemerintahdaerah berwenang untuk menerbitkan izin usahapertambangan dalam wilayahnya, jumlahperusahaan pertambangan timah meningkat drastis.Bahkan dalam satu wilayah kabupaten diterbitkanratusan izin. Perkembangan pengusahaanpertambangan timah ini diikuti oleh praktikpertambangan liar yang dilakukan oleh masyarakat.

Selama tahun 2011, produksi bijih timah Indonesiasecara keseluruhan mencapai 94.000 ton, dimanasebanyak 52.000 ton diproduksi secara ilegal(PT Timah, 2011). Adanya tambahan pasokan timah(ilegal) ke pasar dunia menurunkan harga timahdi pasaran internasional yang merugikan PT Timahsebagai produsen timah terbesar kedua setelah China.

Menurut data dari Badan Geologi tahun 2012,cadangan logam timah Indonesia sebesar 396.502 ton.Dengan tingkat produksi rata-rata per tahun sebesar60.000 ton, maka cadangan timah Indonesiadiestimasi akan habis pada tahun 2018 jika tidak adaupaya penambahan cadangan.

Cadangan timah yang semakin menipis seharusnyamenjadi perhatian semua pemangku kepentingan,sebab industri timah merupakan motor utamapenggerak perekonomian di Bangka Belitung.Masyarakat perlu disiapkan untuk mengantisipasipenurunan produksi timah ke depandan dapat beralih ke sektor usaha yang lain, sepertiperkebunan. Selain itu aspek lingkungan pascatambang perlu mendapat perhatian yang serius.Banyak lubang penambangan yang ditinggalkan tanpadilakukan reklamasi. Seperti pepatah,“everything comes to an end”, pada akhirnyapenambangan timah di Bangka Belitung hanya akanmenjadi sejarah.

(Arti Primadona, disarikan dari berbagai sumber)

Peta Jalur Mineralisasi Dan Lokasi Sumberdaya/Cadangan Mineral Logam | Badan Geologi KESDM

Sebaran Jalur Timah Asia Tenggara |Rahardjo, 2002

Model Pengendapan Place Timah | Rahardjo, 2002

SUTEDJO SUJITNO“Saya mendapatkan deposit timahbukan hanya dengan Ilmu, tetapi juga dengan

”ngelmu

SUTEDJO SUJITNO

Setelah lebih dari 40 tahun (1962-1992) terlibat dalamkegiatan eksplorasi timah, Sutedjo Sujitno, seorang ahlitambang eksplorasi timah percaya bahwa seorang ahligeologi harus berilmu dan ber-”ngelmu”.Di usianya yang ke 75, Pak Tedjo, demikian panggilandari Sutedjo Sujitno, masih terlihat segar dan bersemangatsaat bertemu dengan MGEIzine. “Saya tidak tahu apa ceritasaya ini layak dimuat ya,” katanya sambil tertawa,menunjukkan kerendahan hati seorang yang telahmendedikasikan lebih dari separuh hidupnya dalamkegiatan tambang timah di Indonesia.Berikut wawancara dengan Arti Primadona darimajalah MGEIzine.

Mengapa memilih Eksplorasi?Keterlibatan Sutedjo di industri timah dimulai tahun 1962,setelah Sutedjo muda menyelesaikan pendidikannya diJurusan Tambang Eksplorasi ITB. Sutedjo, anak pertamadari empat bersaudara ini, masuk ke ITB atas “saran” kakakkelasnya. “Saya lulus SMA di Madiun tahun 1958.Waktu itu saya diterima dibanyak pilihan. Saya tidak punyagambaran mau pilih yang mana. Kakak kelas saya, yangduluan masuk ITB, kasih saran: Djo, kamu kan suka naikgunung dan camping, masuk saja tambang atau geologi.Tetapi kalau tambang kan di kantoran saja, di kota. Lebihbaik tambang- eksplorasi, kan banyak di hutan dan digunung. “Maka, masuklah saya di Tambang Eksplorasi ITB,hanya karena ingin banyak camping,” kata Pak Tedjo.

Lalu masuk TIMAH ?Menurut Pak Tedjo pada waktu itu menjelang lulus ITB,awal tahun 1960-an, PT Timah (yang baru pengambilalihandari Belanda) kekurangan tenaga ahli teknik. Ahli ahli teknikBelanda pulang ke negerinya. Saat itu dunia pertambanganmerupakan sektor penting penunjang pembangunan. Timahadalah sumber dana pembangunan kedua sesudah minyak.Bagi mahasiswa yang hampir lulus datang banyak tawaranbeasiswa dari berbagai perusahaan tambang. “Waktu itusuasana kehidupan ekonomi sangat menekan. Kamimenyebutnya “jaman keemasan”, karena hanya mampumakan nasi jagung, yang kekuning-2an itu. Waktu itu,tawaran beasiswa dari TIMAH bukan saja berupa dana cash,tetapi juga beberapa bahan pokok: beras, gula, minyakgoreng dan kacang hijau. Tentu saja untuk orang yangkelaparan tawaran ini menggiurkan. Maka masuklah sayakedunia pertambangan timah”

Penemuan cadangan timah.Setelah diambil alih oleh pemerintah Indonesia, PT Timahdikelola oleh orang Indonesia yang baru belajar dan belumberpengalaman, termasuk Sutedjo. Yang dikuasai cumailmu geologi text book, sedangkan ilmu geologi pertimahantertulis dalam dokumen-dokumen bahasa Belanda, bahasayang nyaris tidak dikuasainya. Namun, dalam kenangannyaselama 40 tahun aktif dalam eksplorasi timah, banyak haldiluar ilmu geologi , yang disebutnya ngelmu, yangmembantu Sutedjo dalam menemukan deposit timah.“Suatu hari saya mengusulkan pada pimpinan untuk fokuseksplorasi ke laut Bangka Utara, yang menurut pertimbanganpada masa itu tidak terdapat prospek timah; yangdiindikasikan bertebaran pulau pulau kecil, yangmenandakan lapisan alluviumnya tipis. Waktu itu penasehatEksplorasi-Geologi Direksi Timah, Dr. Rudy Osberger tidakmendukung rencana itu, karena lapisannya tipis, dan tentutimahnya juga miskin. Mendengar argumentasi penasehatahli ini Direktur-utama BPU Timah ragu-ragu, beliau bertanyapada Pak Tedjo : ”Sebenarnya apa yang ada di hati you dikPak Tedjo jawab: “...walaupun lapisannya tipis pak, tapi

kalau timah semua kan lebih bagus daripada di tempatdalam yang susah diambil, dan susah eksplorasinya”.Tetapi pertemuan itu tidak ditutup dengan keputusan.Selang berapa lama, pada suatu waktu, dikala mobilisasipenarikan Ponton Bor Laut dari Mentok ke Belinyu, ketikasedang melintasi daerah utara laut Kebiang, daerah yangdiusulkan untuk dieksplorasi, terjadi badai besar. Sebuahponton bor terbalik. Keesokan harinya dalam upayamengangkat dan membalikkan ponton itu, terangkatgumpalan lumpur yang menghitam, yang ternyata pasirtimah, juga menyebar dikerangka besi ponton. Peristiwa itusegera dilaporkan ke direksi. Akhirnya mendapatpersetujuan untuk dilakukan eksplorasi. Pada waktu itupak Tedjo meyakinkan pimpinan “..Wah nanti daerah iniakan menjadi cadangan timah laut timah terbesar dalamsejarah Timah Indonesia”.“....alhamdullilah, itulah yang terjadi. Wilayah itu menjadicadangan timah unggulan sepanjang 40 tahun kemudianhingga sekarang”. kata Pak Tedjo.Ceritanya bakal lain kalau tidak terjadi kecelakaan pontonbor di laut Kebiang itu.

Ditolong oleh “ngelmu”Pak Tedjo sambil tertawa geli menceritakan kenanganpenemuan cadangan lain yang didapat bukan karena ilmu,tapi katanya , dari “ngelmu”“Satu waktu istri saya menerima pembantu baru untukmengurus halaman rumah. Namanya Mangil, seorangpemuda asal kampung Biat, kampung yang (waktu itu)terpencil, belum bisa dijangkau dengan jalan darat. Dariceritanya saya tahu kalau dia meninggalkan kampungnyakarena nyaris tertangkap tentara Zeni Angkatan Darat yangwaktu itu bertindak sebagai POLTAM (Polisi Tambang);memberantas penyelundupan timah. Mangil bercerita diakepergok sewaktu sedang “meladang” (istilah setempatyang artinya mencari timah diladang, timah dipermukaantanah). Waktu itu di peta tidak tertera daerah itu sebagaidaerah bertimah. Karena penasaran saja ajak Mangilmelihat lokasi itu dengan alasan berkunjung kekampungnya. Ternyata memang terdapat timah.“Maka, saya mengklaim diri sebagai menemukancadangan baru...”, katanya terkekeh kekeh.Pengalaman lain, ketika Pak Tedjo membawa satu timregu bor kesatu daerah di Bangka Tengah. Daerah yangselama itu belum pernah di survei. Setelah 3 hari melakukanoperasi “pagar betis” tidaklah didapat indikasi terdapatnyatimah.Malam ke-3 ketika acara rame rame makan malam, sayadengar tukang masak, sambil menyorongkan makanmalam , nyeletuk, “raseku memang ndak de wo timahdi daerah nih” (Rasanya memang tidak ada timah didaerah ini).Saya tanya mengapa dia berkata begitu.“..Soal-e di sini ndak de orang Cin pak...”(Soalnya di daerah ini tidak ada orang Cina pak)Orang Cin, orang Cina di Bangka adalah orang yang diabad ke 18 hingga awal abad ke 20 didatangkan untukdipekerjakan di tambang-tambang timah. Pada hakekatnyamereka adalah pioneer2 yang blusukan ke pelosok-pelosokbertimah di Bangka. Dengan demikian (benarlah)keberadaan orang Cina adalah indikasi keberadaan timah.Orang Melayu di Bangka umumnya berkebun (jadi kalaudisatu kampung tidak ada penduduk Cina, artinya daerahitu bukan daerah bertimah)

SUTEDJO SUJITNO

Antara Ilmu dan NgelmuSetelah lebih dari 40 tahun berkecimpung dalam tambangtimah, Pak Tedjo percaya bahwa seorang ahli eksplorasi,selain memiliki pengetahuan geologi yang baik, juga harusmemiliki ngelmu.Yang dimaksud ngelmu disini, adalah segala sesuatu yang“bukan akademis” maupun nyaris tidak bisa di-akademiskan,termasuk “selalu mendekatkan diri pada Tuhan”.Bukannya mau sok berkhotbah, katanya. Dianjurkansebelum memulai eksplorasi hendaknya pimpinan timmengajak semua anggota tim survei berdoa bersama sama.“Kegiatan Eksplorasi adalah kegiatan yang sangat dekatketergantungannya pada kemurahan Tuhan. Ridha Allah”.

Seorang dokter ahli kandungantugasnya membantu melahirkan bayiUntuk itu tidak cukup hanya menguasai ilmu anatomitubuh manusiaSeorang ahli eksplorasiTugasnya melahirkan cadanganUntuk itu tidak cukup hanya menguasai ilmu geologi

Sesudah pensiunHingga hari ini, setelah 20 tahun pensiun, kakek berusia75 tahun ini, disamping sibuk dengan enam orang cucu,masih aktif sebagai advisor di PT.Timah. Akrab dengangenerasi yang jauh lebih muda yang sekarangmengendalikan PT.Timah. Teman-teman di PT Timah punmengenal Pak Tedjo sebagai sosok yang enerjik danberdedikasi tinggi. Keinginannya yang masih terpendamhingga hari ini, ingin membantu PT.Timah membangunMuseum Timah dan Perpustakaan.Hobi menulisnya telah melahirkan dua buah bukupertimahan: “Sejarah Penambangan Timah Indonesia.Abad 18- 20” dan “Dampak kehadiran TIMAH INDONESIASepanjang Sejarah”. ditulis dengan alur yang mengalirdan detail. Sedangkan untuk persembahan pada masyarakatpulau Bangka, di mana telah diakrabinya selama 50 tahun,diterbitkannya buku “Legenda dalam Sejarah Bangka”.

(Arti Primadona)

FIELD TRIP KETAMBANG EMAS GRASSBERG

Field trip ke Grasberg Mine, PT Freeport Indonesia (PTFI) dilaksanakan sebagairangkaian The 4th MGEI Annual Convention dengan tema Banda Eastern & Sunda Arc.

Field trip ini berlangsung dari tanggal 27-31 November 2012.

FIELD TRIP

Field trip ke Grasberg Mine, PT Freeport Indonesia (PTFI)dilaksanakan sebagai rangkaian The 4th MGEI AnnualConvention dengan tema Banda Eastern & Sunda Arc. Fieldtrip ini berlangsung dari tanggal 27-31 November 2012.

PTFI sebagai tuan rumah acara ini memberikan informasi yangcukup lengkap kepada peserta field trip, mulai dari gambarangeologi area penambangan PTFI, aktifitas penambangaN PTFIdi Grasberg Mine hingga ke rencana penambangan PTFIbeberapa tahun ke depan. Peserta field trip jugaberkesempatan untuk mengunjungi core sheed PTFI danInstitut Pertambangan Nemangkawi.

Field trip ini diikuti oleh 10 pesertayang terdiri dari oleh 9peserta dan 1 pendamping. Peserta berasal dari PT AlamPapua Nusantara, PT Aneka Tambang Tbk, PT J Ressources,PT Nurruh Bumi Lestari, PT Sumbawa Juta Raya dankonsultan serta pendamping dari MGEI adalah Dr. Mega F.Rosana.

Keberangkatan dimulai dari tempat penyelenggaraan MGEIConvention di Hotel Santika, Malang, Jawa Timur padatanggal 27 November 2012. Dari Malang, peserta field tripmenuju Surabaya pada sore hari lalu dilanjutkan denganpenerbangan menuju Timika menggunakan pesawat AirfastAirlines yang disediakan oleh PTFI.

Rombongan tiba di Timika pada tanggal 28 November 2012pagi hari. Cuaca di Timika sangat cerah pagi itu sehinggamemungkinkan untuk melanjutkan perjalanan denganhelikopter MI-8 menuju Tembagapura. Sebelum melanjutkanpenerbangan ke Tembagapura, peserta filed tripmendapatkan safety induction dari tim PTFI.

Di Tembagapura rombongan telah ditunggu olehTim Geoservices PTFI yang memandu rombongan mengenalsecara langsung Grasberg. Selama 2 hari, 28-29 November,rombongan diberikan overview geology serta pengamatanlangsung singkapan ke underground mine. Hari pertamakunjungan dimulai dengan overview stratigrafi melaluisingkapan yang teramati dalam perjalanan menujuunderground mine kemudian mengamati zona mineralisasiporphyry dan transisinya menuju mineralisasi skarn yangtersingkap di underground mine. Keesokan harinyadilanjutkan kunjungan ke Grasberg Mine diawali dari puncakBunaken dimana peserta dapat menyaksikan sejaraheksplorasi dan penambangan di Grasberg kemudiandilanjutkan dengan pengamatan langsung mineralisasi porpiridi bottom open pit Grasberg dan transisinya ke zona luarmineralisasi ke arah permukaan.

Tanggal 30 November rombongan kembali ke Timika. DiTimika rombongan menuju ke core sheed untuk mengamatibeberapa titik bor yang menunjukkan kemenerusan zonasilitologi, alterasi dan mineralisasi di Grasberg Mine.

Keesokan harinya, sebelum meninggalkan Timika pada sorehari, rombongan berkesempatan melihat Institut Nemangkawipersembahan PTFI yang didedikasikan untuk menyediakantenaga siap pakai (full skill) industri pertambangan dari Papua.Diharapkan lulusan dari institut tersebut mampumengimplementasikan keahliannya untuk pertambangandi Papua pada khusus dan di Indonesia pada umumnya.

Sedikit informasi menarik yang bisa disampaikan dari field tripini adalah; emas dan tembaga yg berasal dari distrikpertambangan gunung bijih sangat dikenal dengan endapansupergiant Grasberg Porphyry berasal dariGrasberg Igneous

Complex (GIC) yang terbentuk pada ~3 Ma. GICmerupakan host dari supergiant porphyry Cu-Au. Sebagianbesar volume batuan GIC telah mengalami alterasi pervasifoleh masuknya larutan magmatik dan mengandung bijihhipogen baik berbentuk diseminasi maupun vein. Saat inisupergiant Grasberg Porphyry menyediakan sekitar 6%kebutuhan tembaga dunia serta merupakan endapan porpiripenyedia emas nomor 1 di dunia, endapan ini mengandunglebih dari dua miliar ton bijih dengan kadar rata-rata 1% Cudan 1 gpt Au. Berproduksi sejak 1989 denganpenambangan terbuka, penambangan bijih di Grasbergakan dilanjutkan dengan Block Cave Mining yangdirencanakan dimulai pada tahun 2016.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT FreeportIndonesia terutama kepada bapak Wahyu Sunyoto,Lasito Soebari dan Benny Bensaman beserta tim atassambutan hangat dan fasilitas pendukung serta sharingexpertise yang sangat berharga selama field trip.

(Hasan Ashari)

sangat berharap bisa menemukanWorldclass High Sulphidation Deposit diIndonesia bersama ANTAM.

Bronto Sutopo

BRONTO SUTOPOKETUA MGEI 2012 - 2014

Edisi ini akan membahas sedikit sosok Bronto Sutopo.Sosok ini dikenal sebagai orang yang cerdas, sederhanadan berjiwa muda. Baru bulan November 2012, beliauterpilih sebagai Ketua Umum MGEI 2012-2014 lewatPemilu MGEI.Suami dari Dewi Nursanti dan Ayah dari tiga anak yangbernama Balqis Anissa Lathifah, Rahil Raidah Rahmah,Omar Baihaqi Abdul Hakim ini memiliki hobi membaca,travelling, badminton dan rafting. Beliau juga merupakanpenggemar lagu-lagu dari Enya danPeter Pan (Noah Band-red).Berawal dari sebuah agenda berisikan daftar universitasnegeri di Indonesia yang diberikan sang ayah ketika kecil,serta dukungan guru olahraga di masa SMU, membawabeliau memilih jurusan geologi. Hingga saat ini pilihan itutersebut telah membawa beliau menjadi salah satu geologterbaik yang cukup terkenal di Indonesia.Pengalaman beliau sebagai Profesional Geologist didalam negeri dan luar negeri sungguh tak perlu diragukanlagi, sudah banyak perusahaan yang bekerjasama dengansosok humoris ini. Dan Martabe merupakan “bayi” beliauyang kini telah memasuki tahap penambangan.Mas Bronto (panggilan akrab beliau-red) juga merupakansalah satu pencetus berdirinya MGEI ini. Beliau adalahpenggiat di awal mula pembentukan organisasi ini. Berawaldari sebuah milist dan konferensi maya setiap Jumat melaluiYahoomessenger! akhirnya terbentuklah MGEI.Hal yang melatarbelakangi berdirinya organisasi ini adalahkeinginan sekelompok geolog mineral dan batubara yangingin mempunyai tempat saling berbagi ilmu. Beliau tidakmenyangka bahwa MGEI akan menjadi besar sepertisekarang ini.Karena diawal pembentukannya, hanya bentuk paguyubanyang terbayangkan. Tapi berkat usaha dan kerja kerasberbagai pihak, akhirnya MGEI bisa tumbuh sebagai salahsatu organisasi yang bergengsi di Indonesia, tuturnya.Kecintaannya terhadap dunia mineral di Indonesiamembawa beliau kembali lagi ke Indonesia, setelahhampir 7 tahun berada di Australia. Salah satu alasan yangmembawa beliau kembali ke Indonesia adalah keinginannyauntuk berkontribusi langsung dalam kemajuan duniamineral di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan seringnyabeliau terlibat dalam kegiatan MGEI yang berhubungandengan kemahasiswaan. Hampir semua universitas yangmemiliki jurusan Geologi telah beliau sambangi untuksekedar berbagi ilmu sederhana dan memotivasi paramahasiswa untuk menjadi geologis yang tak kalah bersaingdengan geologis negara lain.Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Geologist di PTAntam Tbk. Cukup unik melihat latar belakang beliau yangtelah bekerja di salah satu perusahaan pertambangan besardi dunia, tapi tiba-tiba memutuskan bergabung denganperusahaan BUMN ini. Saya menanyakan apakah motivasibeliau saat memilih bergabung dengan ANTAM. Beliaumenjawab bahwa beliau ingin mengangkat paradigmaeksplorasi ANTAM ke dalam bentuk deposit yang lebihberagam, dimana selama ini ANTAM lebih banyakberkecimpung dalam eksplorasi Low Sulphidation deposit.Sebagai seorang yang sangat paham mengenai HighSulphidation deposit, beliau juga sangat berharap bisa

menemukan Worldclass High Sulphidation Deposit diIndonesia bersama ANTAM.Mas Bronto melontarkan sebuah harapan sederhanauntuk dunia mineral Indonesia dengan kehadiran MGEI,beliau berharap setiap geologis bisa fasih berbicaramengenai sisi positif pertambangan di Indonesia, sepertihalnya ketika seseorang membicarakan pertanian danpeternakan yang ada di Indonesia.Melihat kondisi pertambangan yang tengah melemah diIndonesia, terutama untuk eksplorasi, beliau tetap optimisbahwa hal ini akan terlewati dan kegiatan ekplorasi akanramai kembali mulai tahun 2013 ini. Beliau berkata untukmenghadapi siklus krisis pertambangan yang terjadi hampirsetiap kurang lebih 10 tahun sekali, diharapkan setiapperusahaan selalu memiliki langkah-langkah antisipasikedepannya. Karena sebuah inovasi tidak akan efektif jikalangkah antisipasi itu tidak dipersiapkan sejak dini,good is not good enough, ujarnya.Sebagai Ketua MGEI, visi yang beliau usung saat ini adalahmenjadikan MGEI salah satu organisasi profesi yangstrategis di tingkat nasional dan internasional, sedangkanmisi yang diemban oleh beliau adalah menjadikan MGEIsebagai tempat keunggulan bersaing, jejaring kerja danpengembangan potensi geologi ekonomi. Denganmembentuk sebuah kepengurusan yang didominasi olehgeologis-geologis muda, beliau berharap bahwa MGEI bisaberkembang pesat kedepannya.

(Wulandari Mandradewi)

Profil Singkat Bronto Sutopo:Nama : Bronto SutopoTempat/tanggal lahir : Banjarnegara, 01 Oktober 1972Pendidikan :MSc in Mineral Exploration dan PhD in Economic Mineral,ARC-CODES, School of Earth Science , University ofTasmania, Australia (2005-2013)Postgraduate Diploma Geothermal Energy, University ofAuckland, New Zealand (1997-1998)Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (1990-1995)Pengalaman professional :Chief Geologist - PT ANTAM Tbk (2011-sekarant)Geologist - Newmont Asia Pacific Ltd/Newmont Turkey/Newmont Solomon (2005-2011)Project Geologist - PT Newmont Horas Nauli (1999-2005)Project Geologist - Cal Energy International Ltd (1996-1997)Geologist - BHP Minerals (1995-1996)

PISAH SAMBUT PP-MGEIMengawali tahun baru 2013, MGEI mengadakan pisahsambut pengurus MGEI pada Minggu 6 Januari 2013. Acararamah tamah yang diadakan di Kinara Restaurant, Kemangtersebut dihadiri lebih dari 30 orang anggota MGEI. KetuaIAGI Rovicky Dwi Putrohari juga hadir dalam acara pisahsambut tersebut.

Acara pisah sambut tersebut diawali dengan pemberiancindera mata sebagai ungkapan terimakasih MGEI terhadapkontribusi dan dedikasi Sukmandaru Prihatmoko, ketuaMGEI periode 2010 – 2012 dan seluruh pengurus. Prof.Emmy Suparka sebagai dewan penasihat MGEI memberikancinderamata kepada Sukmandaru Prihatmoko sebagaibentuk penghargaan MGEI. Acara dilanjutkan denganpenyampaian kesan pesan dan harapan oleh Prof. EmmySuparka, Wahyu Sunyoto, dan Sukmandaru. Rovicky DwiPutrohari selaku ketua IAGI menyampaikan apresiasinyakepada MGEI sebagai organisasi profesi yang dinilaisangat progresif.

Dalam acara tersebut, Sukmandaru Prihatmoko memberikanlaporan singkat pertanggungjawaban pengurusMGEI 2010-2012. Acara dilanjutkan dengan Rapat PlenoPengurus MGEI 2012 – 2014. Bronto Sutopo danArif Zardi Dahlius menyampaikan tujuh pilar kegiatanMGEI periode 2012 – 2014. Tujuh pilar kegiatan tersebutadalah MGEI Goes to Campus, penerbitan majalahMGEIzine, KCMI dan CPI MGEI-IAGI, pelaksanaan AnnualConvention MGEI di Bali, pelaksanan workshop(nikel, emas, batubara, Rare Earth Element, dan mineralindustri lainnya), kerjasama dengan lembaga pemerintah,pembentukan Student Chapter dan pembenahan organisasi(membership dan administrasi lainnya).

Udara dingin dan hujan yang mengguyur Jakarta tidakmenyurutkan semangat keluarga besar MGEI untukmenghadiri acara pisah sambut pengurus MGEI. Beberapaanggota MGEI yang tinggal di luar Jakarta hadir dalam acaratersebut, diantaranya Emmy Suparka dan Nurcahyo I.B(Bandung), Wahyu Sunyoto (Papua), Arifuddin dan Sutarto(Yogyakarta), Siswandi Kastari (Purwokerto), Adi Maryono(Bali), Ida Litaay (Zambia), Noel Pranoto dan YogaSuryanegara (Australia).

(Tatzky Setiawan)

PISAH SAMBUT PP-MGEI

Meliat hcurah hujan yang begitu lebat pada minggu ketigaJanuari, dan menyebabkan bencana banjir di beberapatempat, pada kesempatan kali ini MGEI Care berinisiatifuntuk mengadakan pengobatan gratis bagi para korbanbanjir di kawasan tersebut, dikarenakan penyakit mulaibermunculan pada kondisi pasca banjir.MGEI Care yang dilaksanakan pada 2 posko yang berbeda,yakni pada posko 1 di RW 3, Penjaringan Pluit dan posko 2di daerah Teluk Gong Pasar Baru. Hari pertama padaposko 1 genangan air telah surut, sedangkan pada haripertama genangan air masih ada di beberapa lokasisetinggi dada orang dewasa. Tetapi hal tersebut tidakmenghalangi warga yang ingin berobat. Terlihat dari jumlahpasien yang berobat pada posko 2 berjumlah 105 orang,dan ditangani oleh 2 orang dokter dan 5 paramedik.Sedangkan pada posko 1 jumlah pasien mencapai 151orang.Hari kedua MGEI care, lokasi untuk posko 2 dipindahmenjadi lebih ke arah pemukiman warga, tepatnyapada musholla Alhikmah di Rt 1 Rw 12. Pada posko 2,sekilas terlihat garis – garis berwarna coklat kehitamanpada dinding rumah warga sekitar setinggi ± 2m, yangmenandakan bahwa itulah batas genangan air pada saatterjadi banjir. .

Antusiasme warga sangat besar terlihat dari banyaknyawarga sekitar yang datang pada kedua posko. Posko 1memiliki jumlah 150 orang, sedangkan posko 2 adalah96 orang. Pada hari pertama di posko 2 sempat timparamedis mengunjungi seorang warga menggunakansekoci, karena warga tersebut tidak dapat datang keposko 2 MGEI CareSelain relawan tim MGEI Care,kami juga dibantu oleh BNPB, dan tim paramedis yangberasal dari Jasamarga, UI, RSCM dan karang tarunasetempat. Selain itu kami juga dibantu oleh seorang bidandari RSCM, untuk membantu pasien – pasien dengankeluhan seputar kehamilan.Kami sempat berdiskusi dengan beberapa tokoh wargapada posko 2 teluk gong pasar baru, mengenai banjirtersebut. Menurut warga banjir disebabkan oleh 3 hal,yaitu pertama adalah kondisi jalan dan pemukiman padadaerah tersebut lebih rendah dari sungai, yang keduaadalah penumpukan sampah yang terlalu banyak padasaluran pembuangan air, yang ketiga adalah kurangmaksimalnya penggalian lumpur dan sampah oleh DinasPekerjaan Umum, dan yang terakhir adalah kurangnyakesadaran masyarakat mengenai membuang sampahpada tempatnya.“Program pemerintah ada setiap tahunnya untukpenggalian lumpur di masing – masing got di wilayahmasing – masing RW di Teluk Gong ini, yang ditargetkanhanya beberapa karung yang diangkat, jadi kurangmaksimal”, tukas Hengky selaku ketua RT 01/ RW 12.

(Tatzky Setiawan)

MGEI-Care

Keanggotaan MGEIKepada rekan-rekan geologi ahli se - Indonesia, jika ingin bergabung dalam MGEI, Bisa langsung mendaftarkan diri ke

. Biaya pendaftaran keanggotaan MGEI yang besarnya Rp. 125.000,- per tahun.Pembayarannya melalui transfer ke rekening MGEI di Bank Mandiri cabang Wisma Alia Jakarta, dengan nomor rekeningdalam IDR : 103-000-531-3024 dalam US$ : 103-000-531-3040a/n Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia. Kamimerasa perlu menyampaikan juga bahwa menurut ketentuan yang berlaku, menjadi anggota MGEI juga harus sekaligusmenjadi anggota IAGI, karena MGEI adalah bagian dari IAGI. Pendaftaran menjadi anggota IAGI bisa melalui e-mail keSekretariat IAGI, .

Keuntungan menjadi anggota MGEI dalah sebagai berikut:Berkesempatan untuk memperluas jaringan atau relasi secara nasional dan global melalui konferensi, progam sosialdan kegiatan lainnyaDapat mengetahui informasi terkini masalah teknik dan industry eksplorasi geologi dan pertambangan, melalui websitedan MGEI juga memiliki forum diskusi melalui “mailing list group” yang beralamatyang aktif mendiskusikan permasalahan dan isu-isu eksplorasi pertambangan mineral dan batubaraBerkesempatan mengembangkan kareer dan pelatihan melalui progam pendidikan dan pengembangan sumberdayaprofesionalisme dan kesiswaaanBerkesempatan untuk terdaftar menjadi Competent Person Indonesia dalam bidang mineral dan batubara melalui jalurIAGI-MGEI setelah melalui proses verifikasi.

Alamat Sekretariat MGEI:

Rasuna Office Park, Block JR-03Jl. H.R. Rasuna SaidJakarta – 12940 Indonesia(+62) 21 83786386(+62) 21 83786386

[email protected]

[email protected]

[email protected]

1. Jika punya uang $100 juta, mau tidak investasi di tambang Indonesia atau mau berinvestasi di sektorlain saja? (tolong sebutkan)2. What is your second job after geologist?3. Ketika sedang di lapangan suka ngidam makanan apa??

Beberapa orang kontributor MGEI yang terdiri dari Sukmandaru (SD), Heryadi Rachmat (HR)Iwan Munajat (IM) dan Tatzky Reza Setiawan (TR), diberikan pertanyaan gampang -gampang susah, berikut pertanyaan dan isi pikiran mereka :

1. – Kalau punya $100juta (kayaknya ga mungkin lah yaw.. – kecuali ada investoryg ngasih..) , dengan melihat kondisi pertambangan saat ini, yg kuinvest ditambang max 10% nya saja… Karena sejumlah itulah yg kuanggap uanghilang….hehehe… (maksudnya kalau sisanya disimpan di bank selama 2 tahun,akan beranak segitu juga ….). Dengan 10% tsb (10juta) kita sudah bisa bikinmacem-macem, misalnya ambil alih proyek orang dengan murah (selagi banyakperusahaan kabur dr Indo), sambil berangan-angan setelah 2014 presiden danpemerintah Indo lebih firm lagi kebijakan2nya…. (pijak sana pijak sini…hihi).

2. – Karena aku sudah punya 100jt, mimpi berikutnya.... tetep jadi geologist lah,tapi yg lebih nyantai………(soalnya mau jadi artis atau wakil rakyat ga akanmampu dan mau….hahaha)

3. – Kalau kelamaan di lapangan…..ngidamnya ya pulang ke rumah-lah……

.1. – Kalau saya mau invest di sektor geowisata atau geopark di kawasan tambangaja baik yang masih aktif maupun yang sudah mantan.....asal masyarakat danpemdanya kondusif untuk diajak membangun.2. – Jadi motivator di bidang pengembangan geowisata dan geopark...konsistencerianya ?

3. HR : soto bandung sama lotek......eh...saya kan cowo masa ngidam ??????–

1. $100 juta cukup buat invest di tambang emas asal cari yang selain urat2nyabagus tapi surat2nya beres.

2. Medical doctor

3. BasoAkung, Mie Kocok Mang Dadeng. Hhhmmmm jadi laper euy.

1. Saya menginvestasikan dalam bidang lain, properti dan otomotif, propertimksdnya sih bangun kos2an gitu.. Klo otomotif kepngen punya bengkel, dandealer motor.. Hehehe..

2. Pengennya sih jadi montir mba, bisa bongkar2 mesin.. Hehehe..

3. Di lapangan?? Ngidam makanan rumah mba, terutama ibu saya ygmasak.. Wlpun cm sayur buncis wortel, tempe goreng, tahu goreng, asalmakanan ibu... Hehehe..

Sukmandaru Prihatmoko

Iwan Munajat

Tatzky Reza Setiawan

CONTRIBUTOR