Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah

4
Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah Ahmadiyah Melaknat dan Memusuhi Ummat Islam Oleh Hartono Ahmad Jaiz “Kitab Suci” Ahmadiyah yang bernama Tadzkirah memang benar-benar sesat menyesatkan, di luar Islam, dan ajarannya sangat bertentangan dengan Islam. Tadzkirah itu disebut sebagai Wahyu Muqoddas (Wahyu yang disucikan) –tertulis di dalam kitab itu sendiri pada halaman pertama–. Sedang menurut sampulnya, tadzkirah itu disebut sebagai kumpulan ilham (majmu’ah ilhaamaat) Hadzrat Masih Mau’ud (Isa yang dijanjikan) alaihis salam, maksudnya adalah Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908M) yang mengaku dan dipercayai oleh pengikutnya sebagai nabi dan rasul sesudah Nabi MuhammadShallallahu ‘Alaihi wa Sallam,. Kitab kumplan wahyu disucikan yang disebut Tadzkirah ini dikeluarkan tanggal 29 Oktober 1956M, bertepatan dengan 23 Rabiul Awwal 1346H oleh pengedarnya, As-Syirkah Al-Islamiyah. Kitab Ahmadiyah bernama Tadzkirah ini setebal 840 halaman ukuran quarto, + 3 halaman pengantar berbahasa Urdu, dan diakhiri dengan 4 halaman ralat. (Wahyu disucikan tetapi ada ralatnya, karena dianggap ada yang salah cetak, dan ralatnya itu sampai 4 halaman folio atau tiga halaman lebih). Tadzkirah ini sampai 31 halaman dari awal berbahasa Urudu, baru kemudian ada sedikit-sedikit Bahasa Arab, lalu selang seling kedua bahasa itu. Ayat-ayat yang berbahasa Arab kebanyakan diterjemahkan ke bahasa Urdu dengan tulisan Arab Parsi/ Pakistani, dan kadang diberi penjelasan dengan Bahasa Urdu. Tadzkirah berisi kebohongan dan merusak Islam Isi Tadzkirah itu benar-benar merusak Islam, karena menegaskankebohongan yang sangat bertentangan dengan aqidah Islam secara nyata, di antaranya: 1. Menjajakan kemusyrikan nyata, Mirza Ghulam Ahmad mengaku berkedudukan pada keesaan Allah. 2. Mengaku berkedudukan sebagai anak Allah. 3. Mengaku sebagai Rasul. 4. Mengaku sebagai Nabi. 5. Mengaku sebagai Isa bin Maryam. 6. Mengaku dipersilahkan Allah untuk tinggal di surga. 7. Mengaku diberi khabar gembira Allah sebagai orang yang jadi tujuan Allah. 8. Mengaku namanya sempurna, sedang nama Allah tak sempurna. 9. Mengaku kedua bibirnya penuh rahmat. 10. Menganggap orang yang tidak mengikutinya itu kafir dan terlaknat. 11. Mengecam orang yang tidak mengakuinya sebagai Rasul itu musuh.

description

dusta

Transcript of Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah

Page 1: Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah

Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah  Ahmadiyah Melaknat dan Memusuhi Ummat IslamOleh Hartono Ahmad Jaiz

“Kitab Suci” Ahmadiyah yang bernama Tadzkirah memang benar-benar sesat menyesatkan, di luar Islam, dan ajarannya sangat bertentangan dengan Islam. Tadzkirah itu disebut sebagai Wahyu Muqoddas (Wahyu yang disucikan) –tertulis di dalam kitab itu sendiri pada halaman pertama–. Sedang menurut sampulnya, tadzkirah itu disebut sebagai kumpulan ilham (majmu’ah ilhaamaat) Hadzrat Masih Mau’ud (Isa yang dijanjikan) alaihis salam, maksudnya adalah Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908M) yang mengaku dan dipercayai oleh pengikutnya sebagai nabi dan rasul sesudah Nabi MuhammadShallallahu ‘Alaihi wa Sallam,.

Kitab kumplan wahyu disucikan yang disebut Tadzkirah ini dikeluarkan tanggal 29 Oktober 1956M, bertepatan dengan 23 Rabiul Awwal 1346H oleh pengedarnya, As-Syirkah Al-Islamiyah.

Kitab Ahmadiyah bernama Tadzkirah ini setebal 840 halaman ukuran quarto, + 3 halaman pengantar berbahasa Urdu, dan diakhiri dengan 4 halaman ralat. (Wahyu disucikan tetapi ada ralatnya, karena dianggap ada yang salah cetak, dan ralatnya itu sampai 4 halaman folio atau tiga halaman lebih).

Tadzkirah ini sampai 31 halaman dari awal berbahasa Urudu, baru kemudian ada sedikit-sedikit Bahasa Arab, lalu selang seling kedua bahasa itu.

Ayat-ayat yang berbahasa Arab kebanyakan diterjemahkan ke bahasa Urdu dengan tulisan Arab Parsi/ Pakistani, dan kadang diberi penjelasan dengan Bahasa Urdu.

Tadzkirah berisi kebohongan dan merusak IslamIsi Tadzkirah itu benar-benar merusak Islam, karena menegaskankebohongan yang sangat bertentangan dengan aqidah Islam secara nyata, di antaranya:

1. Menjajakan kemusyrikan nyata, Mirza Ghulam Ahmad mengaku berkedudukan pada keesaan Allah.

2. Mengaku berkedudukan sebagai anak Allah.3. Mengaku sebagai Rasul.4. Mengaku sebagai Nabi.5. Mengaku sebagai Isa bin Maryam.6. Mengaku dipersilahkan Allah untuk tinggal di surga.7. Mengaku diberi khabar gembira Allah sebagai orang yang jadi tujuan Allah.8. Mengaku namanya sempurna, sedang nama Allah tak sempurna.9. Mengaku kedua bibirnya penuh rahmat.10. Menganggap orang yang tidak mengikutinya itu kafir dan terlaknat.11. Mengecam orang yang tidak mengakuinya sebagai Rasul itu musuh.

Masih banyak kebohongan yang tertera dalam “Kitab Suci” Ahmadiyah bernama Tadzkirah ini. Mari kita simak cuplikan-cuplikan kesesatannya yang sangat menjerumuskan dan merusak Aqidah Islam sebagai berikut:

Menyebar kemusyrikan dengan mengaku berkedudukan pada keesaan Allah. Ditekankan berkali-kali:اس ى بمنزلة توحيدى وتفريدى فحان ان تعان وتعرف بين الن انت منKamu di hadapanku pada kedudukan tauhid-Ku dan ke-Esaan-Ku, maka waktunya untuk ditolong dan dikenal di kalangan manusia. (Tadzkirah, halaman 246, 276, 395).

Menyebar kemusyrikan dengan mengaku sebagai Anak-anak Allah. Jadi Allah dianggap punya banyak anak:

ى بمنزلة اوالدي انت منKamu disisi-Ku pada kedudukan anak-anak-Ku.(Tadzkirah, halaman 436)

Page 2: Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah

Mengaku bahwa Allah itu berasal dari Mirza Ghulam Ahmad

ى وانا منك انت منKamu berasal dari-Ku dan Aku darimu. (Tadzkirah, halaman 436).

Mengaku berkedudukan sebagai anak Allah. Ini Allah dianggap punya anak:

ى بمنزلة ولدى ا نت منKamu di sisi-Ku pada kedudukan anak-Ku. (636).

 

Berdusta dengan pengakuan sebagai nabi, pada kedudukan Musa as pada zaman seperti zaman Musa. Mirza mengaku Allah utus sebagaimana Allah utus Musa kepada Fir’aun. Kedustaan itu tertuang dalam Tadzkirah, halaman 651:

 

 

يانبى الله كنت ال اعرفك 

احمين ال تثريب عليكم اليوم يغفر الله لكم وهو ارحم الر 

اس وترحم عليهم تلطف بالن 

انت فيهم بمنزلة موسى 

ياتى عليك زمن كمثل زمن موسى  ا ارسلنا اليكم رسوال شاهدا عليكم كما ارسلنا الى فرعون رسوال ان 

 

Wahai Nabi Allah, aku tidak mengenalmu

Pada hari ini tidak ada celaan terhadap kalian, Allah meng-ampuni kalian, dan Dia Maha Penyayang diantara para penyayang

Bersikap ramahlah kamu ter-hadap manusia dan sayangilah mereka

Kamu dikalangan mereka seperti kedudukan Musa

Akan datang kepadamu suatu zaman yang seperti zamannya Musa

Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul, yang menjadi saksi atas kalian, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun

 

 

Melaknat orang yang dianggap kafir dan mengangkat diri sebagai Imam yang diberkahi dengan ungkapan berulang-ulang. Yang diberkahi hanyalah orang yang bersama Mirza Ghulam Ahmad dan sekitarnya, sedang yang dilaknat adalah orang kafir. Artinya, orang yang tidak bersama mirza Ghulam Ahmad alias tidak mempercayainya maka dilaknat atas nama laknat Allah, karena dianggap kafir. Ini tertuang dalam Tadzkirah, halaman 748-749:

 

Page 3: Mengenal Kitab Dusta Tadzkirah

 

 

Laknat Allah ditimpakan atas orang yang kufur

ذى كفر لعنة الله على ال 

Kamu adalah Imam yang di-berkahi, Laknat Allah ditimpa-kan atas orang yang kufur

Aانت امام مبارك لعنة الله على من كفر 

Kamu adalah Imam yang di-berkahi, Laknat Allah ditimpa-kan atas orang yang kufur

Aانت امام مبارك لعنة الله على من كفر 

Kamu adalah Imam yang di-berkahi, Laknat Allah ditimpa-kan atas orang yang kufur

Aانت امام مبارك لعنة الله على من كفر 

 

Orang yang bersamamu dan orang yang disekitarmu di-berkahi.

.بورك من معك ومن حولك 

Akhir dari Kitab Tadzkirah ini adalah kutukan kepada orang kafir, dan keberkahan bagi orang yang mengikuti Mirza Ghulam Ahmad. Ini jelas, yang tidak mngikuti, atau tidak beserta Mirza Ghulam Ahmad dinyatakan kafir dan dilaknat. Tidak ada makna lain dari pernyataan itu. Maka sudah jelas, Mirza Ghulam Ahmad melaknat dan mengkafirkan siapa saja yang tidak mengikutinya.

Di samping dianggap kafir, orang yang tidak mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai Rasul itu dianggap sebagai musuh. Lihat Tadzkirah halaman 402. Anehnya, para pembela Ahmadiyah mengatakan bahwa orang Ahmadiyah itu sama dengan kita (kaum Muslimin), hanya beda penafsiran. Itu kata Dawam Rahardjo, pembela gigih Ahmadiyah sejak lama. Padahal dalam Kitab Tadzkirah halaman 402 jelas: سيقول العدو لست مرسالMusuh akan berkata: kamu bukanlah orang yang diutus (Rasul). (Tadzkirah halaman 402)

 

Oleh karena itu, semua orang Muslim karena tidak percaya Mirza Ghulam Ahmad sebagai rasul maka dianggap musuh. Maka berbohonglah orang yang membelanya dengan mengatakan bahwa Ahmadiyah itu sama dengan kita, hanya beda penafsiran. Sebab Ahmadiyah dalam kitab suci mereka sendiri telah menyatakan musuh.