Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

14
1 MENGEMBANGKAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn SD) Artikel untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar (PKn SD) Dosen Pengampu: Sri Rejeki, M.Pd Disusun Oleh: Afifah Rizki Yunitasari (11144600103) Bibit Dwi Prasetyorini (11144600104) Wahyono Hadi (11144600105) Lya Wahyuningsih (11144600106) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2012

description

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.

Transcript of Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

Page 1: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

1

MENGEMBANGKAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn SD)Artikel untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah

Dasar (PKn SD)

Dosen Pengampu: Sri Rejeki, M.Pd

Disusun Oleh:

Afifah Rizki Yunitasari (11144600103)

Bibit Dwi Prasetyorini (11144600104)

Wahyono Hadi (11144600105)

Lya Wahyuningsih (11144600106)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

2

MENGEMBANGKAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn SD)

Belajar dan mengajar adalah suatu proses yang mengandung tiga unsur utama

yaitu: tujuan pengajaran, pengalaman (proses) belajar mengajar, dan penilaian hasil

belajar. Dalam perumusan tujuan pengajaran, guru merumuskan bentuk-bentuk

perubahan tingkah laku yang diinginkan terjadi di dalam peserta didik. Sebagaimana

dirumuskan sebagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar terdapat strategi, metode dan media yang

digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran seoptimal mungkin.

Sedangkan penilaian hasil belajar merupakan kegiatan untuk melihat sejauh mana

tujuan pengajaran telah dicapai atau dikuasai oleh peserta didik dalam bentuk hasil

belajar yang bisa mereka tunjukan setelah menjalani kegiatan belajar mengajar.

Penilaian hasil belajar sebagai babak final dalam pembelajaran memiliki peran

yang sangat penting. Ketepatan pemilihan metode penilaian hasil belajar, indikator

yang digunakan, dan jenis/alat penilaian memiliki andil besar dalam berhasil

tidaknya proses penilaian.

Sebagaimana tujuan pengajaran yang selalu mengikuti perkembangan yang

ada dan strategi kegiatan belajar yang selalu berkembang, penilaian hasil belajar juga

sepatutnya juga berkembang demi keoptimalan dalam menilai tingkat keberhasilan

peserta didik. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai salah satu mata pelajaran

yang didalamnya ada proses penilaian hasil belajar tentunya juga mengalami

perkembangan. Jenis dan alat penilaian yang digunakan tentunya berbeda dengan

mata pelajaran yang lain karena PKn lebih mengarah pada sikap dan perilaku.

PENGERTIAN PENILAIAN

Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui hasi belajar peserta didik

dan mengetahui keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Menurut

Davies (1981), pengertian penilaian mengacu pada proses yang menetapkan nilai

kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang dan objek.

Suatu proses pengukuran dalam kegiatan pembelajaran dapat melalui proses

membandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh guru. Penilaian dalam

Page 3: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

3

pembelajaran merupakan pembuatan keputusan nilai keberhasilan didalam suatu

pembelajaran melalui pembandingan dengan ketentuan yang berlaku. Penilaian juga

merupakan suatu pengukuran keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.

Karena suatu keberhasilan peserta didik juga merupakan keberhasilan guru dalam

mentransfer ilmu dengan melalui proses pembelajaran yang didalamnya terdapat

ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses penilaian antar individu maupun

kelompok.

TUJUAN PENILAIAN

Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), menyatakan bahwa tujuan

penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan

peningkatan kegiatan belajar siswa serta sekaligus memberikan umpan balik bagi

perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar. Dengan mengetahui kemajuan belajar

peserta didik dengan cara melakukan perbandingan melalui ketentuan-ketentuan,

maka kemampuan individu peserta didik dapat terukur dan guru dapat mengetahui

titik kelemahan dan kelebiahan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga

dapat memberikan pengajaran dan remidiasi untuk memenuhi kebutuhan perseta

didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya. Penilaian secara sistematis dan

berkelanjutan untuk:

1. Menilai hasil belajar siswa di sekolah

2. Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat

3. Mengetahui mutu pendidikan di sekolah (Kep. Mendiknas No. 021/U/2001)

FUNGSI PENILAIAN

Sesuai dengan tujuan belajar, maka penilaian harus dapat menggambarkan

pencapaian kompetensi dari peserta didik. Secara garis besar fungsi dari penilaian

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memantau tingkat kemajuan dan kesulitan belajar siswa,

sehingga memungkinkan untuk memberikan pengajaran dan remidiasi untuk

memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.

Page 4: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

4

2. Memberikan umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan

kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil

belajarnya.

3. Memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya.

4. Memotivasi para siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan

walaupun dengan pendekatan belajar yang berbeda-beda.

5. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang

efektifitas pembelajaran dan pendidikan sehingga masyarakat dapat

meningkatkan partisipasinya di bidang pendidikan.

PRINSIP PENILAIAN

Dengan adanya penilaian keberhasilan guru dan anak didik dalam

melaksanakan proses pembelajaran dapat diukur dan kita dapat mengetahui sejauh

mana tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun prinsip-prinsip penilaian, yaitu:

1. Menyeluruh

Penguasaan kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya menyeluruh, baik

menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar serta keseluruhan indikator

ketercapaian, baik menyangkut dominan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap,

perilaku, dan nilai), serta psikomotor (keterampilan), maupun menyangkut

evaluasi proses dan hasil belajar.

2. Berkelanjutan

Disamping menyeluruh, penilaian hendaknya dilakukan secara berkelanjutan

(direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang

utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa sebagai dampak langsung (

dampak intruksional/pembelajarn) maupun dampak tidak langsung dari proses

pembelajaran .

3. Berorientasi pada indikator ketercapaian

sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada indikator

ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan dasar/kemampuan

minimal dan standar kompetensinya. Dengan demikian hasil penilaian

memberikan gambaran mengenai sampai seberapa indikator kemampuan dasar

dalam suatu mata pelajaran telah dikuasai oleh siswa.

Page 5: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

5

4. Sesuai dengan pengalaman belajar

Sistem penilaian dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan pengalaman

belajarnya. misalnya, jika pembelajaran mendekatan penugasan tugas

promblem-solving maka evaluasi harus diberikan baik pada proses

(keterampilan proses) maupun produk atau hasil melakukan problem-solving,

(Drs. Asep Jihad, 2010: 63)

INSTRUMEN PENILAIAN

1. Jenis-jenis penilaian

Adapun jenis-jenis penilaian. Diantaranya adalah:

a. Kuis, kuis ini berbentuk isian singkat biasanya menanyakan hal hal yang

bersifat prinsip. Kuis dapat dilakukan sebelum pelajaran dimulai. Kuis ini

bertujuan untuk mengungkapkan kembali penguasaan pelajaran oleh siswa.

b. Ulangan harian , yaitu ujian yang biasa dilakukan setiap saat. Bentuk soal

yang digunakan lebih baik jika uraian.

c. Pertanyaan lisan di kelas , yaitu guru menanyakan beberapa pertanyaan

kepada siwa dengan tujuan mnguatkan pemahaman terhadap konsep.

Teknik bertanya yang baik yaitu mengajukan pertanyaan dengan jelas, lalu

memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab.

d. Tugas Individu , yaitu suatu jenis penilaian yang berupa tugas bertujuan

untuk memperkaya materi pembelajaran siswa. Misalnya tugas mengamati

gejala atau fenomena di lingkungan tempat tinggal siswa.

e. Tugas kelompok, yaitu tugas untuk siswa yang dikerjakan oleh kelompok

siswa. Jenis tugas kelompok biasanya digunakan untuk menilai kemampuan

kerjasama di dalama sebuah kelompok. Bentuk soalnya adalah uraian bebas

dengan tingkat perpikir yang tinggi.

f. Ujian sumatif, yaitu ujian yang dilaksanakan di akhir pembelajaran setiap

Standar Kompetensi. Ujian sumatif bisa disebut juga dengan ujian semester.

Bentuk soal yang digunakan sebaiknya berupa tes objektif dengan seluruh

variasi.

2. Bentuk instrumen Tes dan Non tes

Page 6: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

6

Penilaian juga dapat dilakukan dengan instrumen dalam bentuk tes dan non tes

a. Bentuk Instrumen Tes

Bentuk tes terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk soal uraian dan

objektif. Soal uraian dapat dibedakan:

1) Soal Uraian bebas , digunakan untuk mengungkapkan pendapat siswa

atau tanggapan terhadap suatu objek. Siswa yang mempunyai banyak

pengetahuan maka dapat mengembangkan jawabannya dengan luas,

sedangkan siswa yang kurang adanya pengetahuan maka akan kurang

dalam mengembangkan jawabannya.

2) Soal uraian terbatas , yaitu pertanyaan terbuka tetapi jawabannya

sudah ditentukan, Sebagai batasannya dapat berupa jumlah acuan,

ataupun aspek materi. Jadi dalam soal uraian terbatas siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan dengan kriteria lain.

3) Soal uraian terstruktur , yaitu soal yang mengharuskan siswa untuk

menjawab pertanyaan berdasarkan data yang tersedia.

Soal objektif juga memiliki variasi, yaitu: isian singkat, benar salah,

menjodohkan, pilihan ganda, melengkapi pilihan, hubungan antar hal,

tinjauan kasus, pilihan ganda komplek, dan membaca diagram.

b. Bentuk Instrumen Non Tes

1) Observasi

Observasi dapat dilakukan pada waktu siswa melakukan proses

pembelajara, baik sada saat di dalam kelas maupun pada saat study

lapangan. Ketika suatu kemampuan muncul maka akan

menggambarkan tingkat kemampuan yang dikuasai. Jika guru ingin

meng-observasi maka harus mempersiapkan lembar observasi.

Observasi biasanya digunakan untuk menilai perbuatan, terutama

aspek keterampilan tertentu.

2) Penugasan

Penugasan dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok,

biasanya guru dalam memberikan penugasan, guru juga memberikan

Page 7: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

7

batas waktu untuk mengerjakan tugasnya, baik mengerjakan tugas

tersebut di sekolah maupun di rumah.

3) Dokumentasi

Penilaian dilakukan dengan cara melihat karya siswa yang diperoleh

selama melakukan kegiatan pembelajaran. Dokumen hasil karya siswa

dapat berupa kliping, diskusi dalam sebuah kelompok, laporan

pengamatan di lapangan, makalah, dan lain-lain.

HASIL BELAJAR

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar (Abdurrahman,1999). Menurut Juliah,2004, hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta apersepsi dan

abilitas. Belajar itu sendiri adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 2003: 3). Pada dasarnya belajar merupakan tahapan

perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif dan melalui beberapa tahap.

Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, salah satu tahapannya

adalah yang dikemukakan oleh Witting yaitu:

1. Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi.

2. Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi.

3. Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah,2003).

Setiap individu pasti mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh

siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan

berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan di sekolah belajar merupakan kegiatan

yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila

proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses

belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam prosses pembelajaran.

Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan

belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar. Untuk memperoleh hasil belajar,

dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk

Page 8: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

8

mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap pembelajaran. Kemajuan prestasi

belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga

sikap dan keterampilan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan hasil atau pencapaian yang diperoleh seorang anak setelah

melewati proses belajar yang panjang dengan terlebih dahulu dilakukan evaluasi dari

proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar yang tinggi

atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran

dalam proses pembelajaran tersebut.

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu roses pembelajaran adalah

dengan melihat hasil belajar yang dicapai oeh siswa. Hasil belajar merupakan

cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah

dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar

diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai

siswa selama mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran dikatakan berhasil jika

tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya (Djamarah, 2000:25).

Menurut Benjamin S.Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga

kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotorik

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Perubahan salah satu atau ketiga ranah yang disebabkan oleh proses belajar

dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan

ketiga ranah tersebut yang dialami siswa setelah menjalani proses belajar. Baik

buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi, selain mengukur hasil belajar,

penilaian dapat juga ditujukan kepada proses pembelajaran yaitu untuk mengetahui

Page 9: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

9

sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik

proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar, maka

seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan

tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Slameto

(2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni:

a) Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, bakat, motif, dan kematangan.

c) Faktor kesiapan (kelelahan) , meliputi faktor kelelahan jasmani dan faktor

kelelahan rohani.

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor yang berasala dari luar diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni:

a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar yang diterapkan, tugas rumah yang diberikan.

c) Faktor masyarakat, meliputi kesiapan siswa dalam masyarakat, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Penilaian hasil belajar yang dilakukan bertujuan untuk mengukur kemampuan

siswa apakah siswa memahami pembelajaran yang sudah diberikan. Untuk mengukur

keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai

berikut:

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-

99%.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah,

2006: 107).

Page 10: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

10

Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul

baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.

2. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik.

INDIKATOR HASIL BELAJAR

Indikator hasil belajar merupakan tolok ukur keberhasilan atau tujuan apa

yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran. Untuk mengetahui apakah

pembelajaran yang diberikan kepada siswa berhasil, terlebih dahulu ditetapkan

kriteria keberhasilan pengajaran. Mengingat pengajaran merupakan suatu proses

untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka disini dapat ditentukan dua

kriteria yang bersifat umum. Menurut Sudjana (2004) kedua kriteria tersebut adalah:

1. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya

Kriteria ditinjau dari prosesnya menelkankan kepada pengajaran sebagai suatu

proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu

mengembangkkan potensinya dengan belajar sendiri.

2. Kriteria ditinjau dari hasilnya

Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari

segi hasil.

PENGEMBANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PKn SD

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Bloom ,yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Ranah kognitif berkenaan denga hasil belajar intelektual yang tediri dari enam

aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

Ranah afektif berkenaan sikap yang terdiri dari lima aspek , yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Terdapat enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan

Page 11: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

11

reflex, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau

ketepatan, gerakan keterampilan komplek dan gerakan ekspresif.

Selain ketiga taksonomi Bloom diatas, penilaian hasil belajar PKn SD juga

perlu memperhatikan aspek psikologis, sosiokultural dan spiritual. Moral juga

memiliki peranan penting sebagai indicator penilaian hasil belajar PKn SD.

Berikut ini digambarkan pengembangan penilaian hasil belajar PKn SD:

Pengembangan Penilaian dengan Teknik Tes

Teknik tes merupakan salah satu alat, cara dan langkah-langkah yang

sistematik untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu siswa.

Bentuk tes terdiri dari:

1) Tes tertulis, yaitu penilaian yang bentuk dan pelaksanaanya dilakukan secara

tertulis. Salah satu diantaranya adalah: soal uraian bebas, digunakan untuk

mengungkapkan pendapat siswa atau tanggapan terhadap suatu objek. Siswa

yang mempunyai banyak pengetahuan maka dapat mengembangkan

jawabannya dengan luas, sedangkan siswa yang kurang adanya pengetahuan

maka akan kurang dalam mengembangkan jawabannya.

2) Tes lisan, yaitu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaan dilakukan secara

lisan.

PENGEMBANGAN ALATPENILAIAN

Pengembangan alat penilaiankognitif dan non-kognitif

§ Pengembangan alatpenilaian kognitif

§ Pengembangan alatpenilaian afektif

§ Pengembangan alatpenilaian psikomotorik

Pengembangan alat penilaiandengan teknik tes

Pengembangan alatpenilaian dengan teknik

non-tes

Page 12: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

12

3) Tes perbuatan, yaitu penilaian dilakukan melalui perbuatan siswa. Penilaian

ini dirasa tepat untuk pembelajaran PKn SD karena terkait dengan sikap dan

perilaku yang bermoral dan berkarakter.

Pengembangan Alat Penilaian dengan Teknik Non-Tes

Prosedurnya tidak sesistematis sebagaimana teknik tes. Bentuk tes ini untuk

memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap atau kepribadian siswa.

1) Penugasan , dapat berupa skala sikap (alat penilaian yang digunakan untuk

mengungkapkan sikap siswa melalui tugas tertulis). Dari jawaban siswa, guru

dapat melihat perwujudan sikap dan perilaku siswa)

2) Observasi, alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar

pengamatan terhadap perilaku siswa. Observasi dapat dilakukan dengan

mengisi check list oleh guru dari beberapa daftar sikap dan perilaku.

Penilaian ini dapat juga berupa catatan harian mengenai perilaku siswa,

misalnya: keterlambatan, mengambil yang bukan miliknya, suka menganggu

dsb.

Pengembangan Alat Penilaian Kognitif

a. Pengetahuan , mencakup kemampuan ingatan dari apa yang telah dipelajari,

berkaitan fakta dan peristiwa.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menerima arti dan makna dari apa yang

telah diterima

c. Penerapan, menerapkan masalah pada yang nyata.

d. Analisis, kemampuan menganalisa apa yang dimengerti menjadi lebih paham

lagi.

e. Sintesis, kemapuan membentuk pola baru yang dianggap lebih tepat.

f. Evaluasi, kemampuan untuk menilai hasil ujian atau hal lain sesuai standar.

Pengembangan Alat Penilaian Afektif

a. Penerapan, berhubungan dengan kesensitifan akan suatu peristiwa.

b. Partisipasi, kesediaan memperhatikan dan perduli untuk ikut serta.

Page 13: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

13

c. Penilaian dan penentuan sikap , penerimaan mengakui penilaian atau

pendapat orang lain.

d. Organisasi,sistem nilai pedoman dan pegangan hidup.

e. Pembentukan pola hidup , terkait dengan kehidupan pribadi.

Pengembangan Alat Penilaian Psikomotorik

a. Persepsi, kemampuan memilah-milah hal-hal secara khas setelah menyadari

adanya perbedaan. Misalnya: pemilahan antara anak yang pendiam dengana

anak yang suka berbuat gaduh.

b. Kesiapan, kemampuan penempatan diri dalam gerakan jasmani dengan

rohani. Dalam PKn misalnya mengamati perilaku seseorang.

c. Gerakan terbimbing , menirukan gerakan yang sesuai dengan contoh yang

diberikan oleh guru. Misalnya dalam PKn, guru memberi contoh/suri

tauladan cara mengucap salam yang baik, perilaku yang sopan di depan

murid.

d. Gerakan kompleks, melakukan sikap moral cara membantu teman yang

membutuhkan bantuan sikap yang menyenangkan, terampil dan cekatan.

e. Gerakan yang terbiasa , mencakup kemampuan melakukan kebiasaan yang

baik. Contohnya: kebiasaan mengucapkan salam, jabat tangan dsb.

f. Penyesuaian pola gerakan , menyesuaikan dengan keadaan lingkungan

sekitar.

g. Kreativitas, kemampuan berperilaku yang disesuaikan dnegna sikap dasar

yang dimilikinya sendiri. Misalnya: cara bergaul, cara menolong teman yang

membutuhkan.

Contoh penerapan alat penilaian hasil belajar PKn SD à Afektif

Kelas/Semester : 5/2

Standar Kompetensi : Menghargai Keputusan Bersama

Model soal : Skala sikap

SOAL

Pilih salah satu jawaban yang cocok dengan pilihanmu, dan beri tanda cek (V).

Page 14: Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn

14

Perilaku Hendra dalam mematuhi keputusan bersama menjalankan peraturan

sekolah.

No. Perilaku Sedang Baik Baik sekali

1 Datang ke sekolah tepat waktu

2 Membuat surat jika tidak masuk

sekolah

3 Tidak menyontek sewaktu ujian

4 Mengucap salam jika bertemu guru

5 Berjabat tangan jika bertemu guru

Referensi:

Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran . Yogyakarta: Multi

Pressido

A.Supratiknya. 2012 . Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes . Yogyakarta:

Universitas Sanata Darma

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

http://www.fkip.unej.ac.id/attachments/263_inisiasi_Pkn_4.pdf

(diakses 23 November 2012)

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/penilaian-hasil-belajar.html

(diakses 23 November 2012)