Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM

3
Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM OLEH: TITUS PERMADI SETIAWAN (Dosen International Business Management, Universitas Ciputra) Indonesia merupakan negara yang cukup berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif. Ini telah menjadi pasar konsumsi yang kuat dan menggairahkan sehingga menarik minat pebisnis untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Dekan salah satu sekolah bisnis terkemuka Amerika Serikat, Darden Business School, University of Virginia, Robert F menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia yang tinggi ini telah menciptakan tuntutan akan pemimpin-pemimpin bisnis berwawasan global dengan profil baru (Vivanews, 2012). Mengapa kepemimpinan diperlukan? Jatuh bangun suatu organisasi ditentukan oleh pemimpinnya. Kapasitas kepemimpinan seorang pemimpin akan menentukan batas pertumbuhan organisasi yang dipimpinnya. Secara tegas Maxwell (1998) mengatakan bahwa bila Anda menemukan perusahaan dalam masalah, coba telurusi sebab- sebabnya. Kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh keterbatasan kapasitas pemimpin yang memimpin perusahaan tersebut. Seorang pemimpin memainkan peran vital dalam menentukan keberhasilan organisasi. Terdapat empat perangkat variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan organisasi, yaitu: organizational effectiveness, performance determinants, situational factors, serta leadership decision and action (Yukl, 2008). Kepemimpinan adalah brain factor yang menentukan kesuksesan sebuah organisasi. Kekuatan modal yang besar dan kecanggihan teknologi yang tinggi tidak akan berguna bilamana organisasi tersebut dipimpin oleh pemimpin dengan kapasitas kepemimpinan yang terbatas. Bila demikian halnya yang terjadi dalam organisasi, siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggungjawab? Lalu, bagaimanakah seorang HR Manager dapat berperan untuk membangun kader-kader pemimpin yang cakap bagi organisasinya? Perlukah seorang HR Manager mengurusi hal ini? Seorang HR Manager adalah seorang profesional yang mengemban tanggungjawab untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang dikelolanya berada pada tingkat kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang memadai untuk menjawab tantangan dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk memastikan hal itu, maka seorang HR Manager perlu mengupakan langkah-langkah pengembangan kepemimpinan di dalam perusahaan.

Transcript of Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM

Page 1: Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM

Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM

OLEH: TITUS PERMADI SETIAWAN

(Dosen International Business Management, Universitas Ciputra)

Indonesia merupakan negara yang cukup berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif. Ini telah menjadi pasar konsumsi yang kuat dan menggairahkan sehingga menarik minat pe-bisnis untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Dekan salah satu sekolah bisnis terkemuka Amerika Serikat, Darden Business School, University of Virginia, Robert F menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia yang tinggi ini telah menciptakan tuntutan akan pemimpin-pemimpin bisnis berwawasan global dengan profil baru (Vivanews, 2012).

Mengapa kepemimpinan diperlukan? Jatuh bangun suatu organisasi ditentukan oleh pemimpinnya. Kapasitas kepemimpinan seorang pemimpin akan menentukan batas pertumbuhan organisasi yang dipimpinnya. Secara tegas Maxwell (1998) mengatakan bahwa bila Anda menemukan perusahaan dalam masalah, coba telurusi sebab-sebabnya. Kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh keterbatasan kapasitas pemimpin yang memimpin perusahaan tersebut.

Seorang pemimpin memainkan peran vital dalam menentukan keberhasilan organisasi. Terdapat empat perangkat variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan organisasi, yaitu: organizational effectiveness, performance determinants, situational factors, serta leadership decision and action (Yukl, 2008). Kepemimpinan adalah brain factor yang menentukan kesuksesan sebuah organisasi. Kekuatan modal yang besar dan kecanggihan teknologi yang tinggi tidak akan berguna bilamana organisasi tersebut dipimpin oleh pemimpin dengan kapasitas kepemimpinan yang terbatas.

Bila demikian halnya yang terjadi dalam organisasi, siapa yang salah dan siapa yang harus bertanggungjawab? Lalu, bagaimanakah seorang HR Manager dapat berperan untuk membangun kader-kader pemimpin yang cakap bagi organisasinya? Perlukah seorang HR Manager mengurusi hal ini?

Seorang HR Manager adalah seorang profesional yang mengemban tanggungjawab untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang dikelolanya berada pada tingkat kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang memadai untuk menjawab tantangan dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk memastikan hal itu, maka seorang HR Manager perlu mengupakan langkah-langkah pengembangan kepemimpinan di dalam perusahaan.

Pertama, seorang HR perlu membekali dirinya dengan kecakapan untuk menemukan bakat kepemimpinan yang ada dalam diri karyawannya. Sebuah alat bantu sederhana, dikembangkan oleh Paul von Hidenburg (pahlawan Perang Dunia 1 Jerman) sangat berguna untuk memetakan potensi kepemimpinan seseorang, yaitu dimensi kepemimpinan dua sumbu. Sumbu vertikal mewakili kualitas intelejensia (dari kontinum cerdas -- tidak cerdas) dan sumbu horisontal mewakili kualitas vitalitas (dari kontinum enerjik -- malas). Seorang karyawan yang menunjukkan ciri-ciri intelejensia dan vitalitas cerdas-enerjik merupakan kandidat pemimpin yang dapat dikembangkan untuk menjadi seorang sebut saja, komandan, karena ia akan mampu menilai situasi dan bertindak dengan cermat dan cepat. Jika seseorang menunjukkan ciri-ciri enerjik-tidak cerdas, maka ia lebih cocok ditempatkan sebagai prajurit di lapangan, karena bila ditempatkan sebagai komandan ia berpotensi untuk salah dalam memberikan arahan. Jika seseorang itu menunjukkan ciri-ciri cerdas-malas, maka ia lebih tepat diposisikan sebagai seorang staff, karena kemampuan intelejensianya sangat menunjang dalam pembuatan strategi dan terobosan kreatif. Sementara, seseorang yang tidak cerdas-malas, dipersilahkan meninggalkan kesatuan untuk menentukan nasibnya sendiri.

Setelah memetakan konfigurasi orang-orangnya melalui visualisasi peta kekuatan kepemimpinan dalam organisasinya, maka selanjutnya seorang HR Manager perlu merancang se-buah sistem pengembangan pemimpin yang disusun dengan arah, tujuan, dan hasil akhir yang jelas dan terukur. Mengingat kepemimpinan adalah jenis ketrampilan berperilaku, maka jalan terbaik un-tuk melatih pemimpin adalah dengan menempatkan mereka dalam situasi dan peran kepemimpinan

Page 2: Mengembangkan Pemimpin Melalui SDM

riil di lapangan. Mereka harus dilatih untuk mengembangkan atribut kepemimpinan maupun ke-mampuan memimpinnya.

Disain pengembangan program kepemimpinan yang dibuat seyogyanya telah bergeser dari pola pengembangan pemimpin tradisional menuju pada pola kepemimpinan yang relevan dengan situasi terkini. Berikut adalah pergeseran paradigma kepemimpinan yang perlu dikembangkan: dari memberi perintah kepada orang-memberdayakan orang, menjalankan rencana-menggembangkan gagasan-gagasan baru, mengelola perorangan-melatih tim, melakukan hal dengan benar-melakukan hal yang benar, mengorganisir pekerjaan-mengembangkan orang (Manning, 2012).

Setelah proses pengembangan pemimpin di jalankan, seorang HR Manager perlu mengevaluasi dampak dari peningkatan kapasitas dan kemampuan kepemimpinan sumber daya manusia di perusahaannya. Indikasi terjadinya pertumbuhan dalam organisasi antara lain dicerminkan oleh kepuasan pelanggan yang semakin tinggi, kualitas pelayanan yang semakin baik, mutu produk yang terjaga, turnover karyawan yang rendah, profitabilitas yang sehat dan aliran cash flow yang positif.