MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH...
Transcript of MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH...
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
MENGENAL HURUF HIJAIYAH
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POCKET
PADA KELOMPOK B DI RA PERWANIDA 1
DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Dhita Wulan Sari
NIM.23050150016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
v
MOTTO
Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib
“BERPENDIDIKAN TINGGI” karena ia akan menjadi ibu. Ibu - ibu cerdas akan
menghasilkan anak-anak yang cerdas.
Dian Sastrowardoyo
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu
mewujudkan impianku :
1. Ketiga orangtua ku, Bapak Sami‟an, Almh. Ibu Yatmi dan Ibu Zubaidah yang
tidak pernah lelah memberikan motivasi dan semangat, doa, dorongan
nasehat serta kasih sayang dan pengorbanan yang tak tergantikan.
2. Suami tercinta Munji Waluyono yang selalu memberi semangat dan doa serta
kasih sayang yang tak terkira
3. Kedua Adikku Niko Putra Ardiansyah dan Dhio Ahmad Taufik yang
membuatku selalu sabar dan semangat menuntut ilmu.
4. Keluarga besar RA Perwanida 1 Salatiga
5. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga
yang penulis banggakan.
6. Keluarga besar PIAUD 2015 yang selalu memberi motivasi dan semangat
7. Bapak dan Ibu Dosen yang senantiasa membimbing dengan sabar.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayangNya. Sholawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah
menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun
dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH
DENGAN MEDIA POCKET HIJAIYAH PADA KELOMPOK B DI RA
PERWANIDA 1 DUKUH KECAMATAN SIDOKUKTI KOTA SALATIGA
TAHUN AJARAN 2019/2020.”
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Bapak Imam Mas Arum M.Pd selaku Ketua Program Studi PIAUD
IAIN Salatiga.
4. Ibu Dra. Ulfah Susilowati. M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan
pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan viii pengarahan yang
viii
sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Qurotu Ayyun M.Psi selaku pembimbing akademik yang senantiasa
memberi bimbingan kepada saya.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah berkenan memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
masih bayak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Kritik dan
saran yang membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini
dimasa yang akan dating. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca yang budiman.
Salatiga, 28 Agustus 2019
Penulis
Dhita Wulan Sari
ix
ABSTRAK
Sari Dhita Wulan, 2019. Mengembangkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah
Dengan Menggunakan Media Pocket Hijaiyah Pada Kelompok B RA
Perwanida 1 Tahun Pelajaran 2019/2020). Skripsi, Fakultas Tarbiyah.
Program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Ulfah Susilawati M.SI
Kata Kunci: Huruf Hijaiyah, Media dan Pocket Hijaiyah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan
mengenal huruf hijaiyah dengan menggunakan media pocket hijaiyah pada
kelompok B di RA Perwanida 1 Dukuh kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
Tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
kolaboratif. Subyek dalam ini adalah anak usia 5-6 tahun yang tergabung dalam
kelompok B dan berjumlah 16 anak. Berdasarkan paparan diatas dapat diambil
beberapa rumusan masalah yaitu apakah media pocket hijaiyah dapat
mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada kelompok B di RA
Perwanida I Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2019/2020.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena peneliti terlibat
langsung dalam penelitian sehingga peneliti beringinan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dikelas dan minat belajar anak. Tahap-tahap penelitian ini adalah
tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan
kelas kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak sebesar 29%. Setelah dialakuakn
tindakan yang disepakati yaitu dengan manggunakan media pocket hijaiyah
diperoleh hasil Siklus I sebesar 58% dan Siklus II meningkat menjadi 89%. Hasil
penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 85% yang telah
ditetapkan sekolah.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
LEMBAR LOGO IAIN .......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... v
HALAMAN MOTTO .............................................................................................vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...5
C. Tujuan Penilitian………………………………………………………....5
D. Hipotesis Tindakan…………………………………………………….....6
E. Indikator Keberhasilan…………………………………………………...6
F. Kegunaan Penelitian…………………………………………………......6
G. Definisi Operasional……………………………………………………...7
H. Metode Penelitian………………………………………………………..10
xi
I. Sistematika Penulisan………………………………………………….20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah ……………………………….22
B. Definisi Media Pocket Hijaiyah………………………………………..28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian………………………41
B. Deskripsi Pelaksanaan Penetilian Pra Siklus…………………………..49
C. Pelaksanaan Penelitian Siklus I………………………………………..49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus……………………………………………………56
B. Hasil Hafalan Anak…………………………………………………….59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………….73
B. Saran…………………………………………………………………...74
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Riwayat Hidup Penulis
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berbahasa pada Anak
Usia 4-5 Tahun ..................................................................... 24
Tabel 1.2 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak ................. 26
Tabel 1.3 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus .......... 28
Tabel 2.1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak
Usia 4-5 Tahun ..................................................................... 35
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelompok A ........................................ 53
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru RA Perwanida 1 Salatiga ...................... 54
Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak ................ 77
Tabel 4.2 Indikator yang diamati Tiap Siklus ...................................... 78
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus .................................................... 79
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I ..................................................... 81
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus II ...................................................... 84
Tabel 4.6 Hasil Persentase Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator
Keberhasilan ........................................................................ 86
Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Pra Siklus ............................................... 87
Tabel 4.8 Hasil Persentase Pencapaian Siklus I dengan Indikator
Keberhasilan ......................................................................... 88
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Siklus I .................................................... 89
Tabel 4.9 Hasil Peersentase Pencapaian Siklus II dengan Indikator
Keberhasilan ......................................................................... 90
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Siklus II ................................................... 90
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmisdan Taggart ...... 17
Gambar 2.1 Cover Pop-up Book .............................................................. 45
Gambar 2.2 Rumah .................................................................................. 45
Gambar 2.3 Sikat Gigi ............................................................................. 45
Gambar 2.4 Makan Nasi .......................................................................... 45
Gambar 2.5 Ayah dan Ibu ........................................................................ 46
Gambar 2.6 Sekolah ................................................................................. 46
Gambar 2.7 Tidur Malam......................................................................... 46
Gambar 2.8 Hipotesis Tindakan PTK ...................................................... 49
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RA Perwanida 01 ................................ 55
Gambar 4.1 Diagram Perkembangan Hasil Belajar Kosakata ................. 91
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru dan Siswa
Lampiran 6 Wawancara
Lampiran 7 Catatan Lapangan
Lampiran 8 RPPH
Lampiran 9 Penilaian Checklist
Lampiran 10 Catatan Anekdot
Lampiran 11 Penilaian Hasil Karya
Lampiran 12 Lembar Pennugasan Anak
Lampiran 13 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 14 SKK
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa pendidikan anak
usia dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan yang lebih lanjut ( KEMENDIKBUD, 2013: 1).
Tujuan pendidikan nasional akan berhasil jika pendidikan
dilakukan sejak dini, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada
peletakkan dasar ke beberapa arah yaitu pertubuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi yang
disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
oleh anak.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
2
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan yang dimulai sejak dini akan berbeda, karena dengan
pendidikan atau pembiasaan akan lebih merangsang otak anak untuk
menerima pendidikan-pendidikan selanjutnya. Melalui proses
pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal atau diakui masyarakat.
Hendaknya pendidikan juga memperhatikan lingkungan disekitarnya,
sehingga tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada didalam
masyarakat. Setiap anak membutuhkan rangsangan pendidikan untuk
mengoptimalkan potensinya. Melalui pendidikan anak juga diperkenalkan
dengan lingkungannya agar dia dapat meyesuaikan diri di lingkungannya.
Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan
perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.
Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek
pemahaman nilai–nilai agama dan moral fisik, kognitif bahasa dan sosial
emosional. Pertumbuhan anak yang mencangkup pemantauan kondisi
kesehatan dan gizi mengacu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan
deteksi tumbuh kembang anak.
Pendidikan anak usia dini dilaksanakan melalui jalur formal dan
nonformal. Pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) atau
Raudlatul Athfal (RA) dan bentuk lai yang sederajat, yang menggunakan
program untuk usia 4-6 tahun. Adapun penyelenggaran PAUD jalur
3
nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA), Play Grup / kelompok
Bermain dan bentuk lain yang sederajat, yang menggunakan program
untuk usia dini 0-<2tahun, 2-<4 tahun. Masa balita adalah masa emas
tumbuh kembang anak, bukan hanya jasmani tapi juga jiwa dan kehidupan
sosialnya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa di masa ini peran
orangtua sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak. Pola asuh yang tepat menjadikan anak tumbuh dan berkebang
optimal karena keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. (Maimunah
Hasan (2010:28). Peranan orangtua bagi pendidikan adalah dengan
memberikan dasar pendidikan, sikap dan ketrampilan dasar, pendidikan
agama, budi pekerti, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk
mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasan-kebiasaan.
Usia prasekolah merupakan usia untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki anak. Penanaman yang pertama diberikan kepada anak yaitu
penanaman nilai agama dan moral, penanaman nilai agama dan moral di
Raudlatul Athfal berupa pengenalan sifat-sifat Allah, asma Allah,
kebesaran-kebesaran Allah, doa serta hadist dan kemampuan dasar bahasa
Arab sebagai bahasa Al-Qur‟an. Pada anak usia prasekolah kemampuan
bahasa Arab ditekankan pengenalan huruf hijaiyah. Pelaksanaan
pembelajaran prasekolah harus disesuaikan dengan tahap-tahap
perkembangan anak karena setiap anak mempunyai karakteristik dan gaya
belajar yang berbeda, maka dari itu pendidik harus bisa memahami,
4
memotivasi, memberikan sumber belajar yang bervariasi agar anak lebih
semangat dan pembelajaran tidak terkesan membosankan.
Pada dasarnya anak lebih menyukai hal-hal yang baru, anak juga
lebih peka terhadap bentuk dan warna. Oleh karena itu dalam upaya
mengenalkan huruf hijaiyah pada anak usia dini dengan media pocket
hijaiyah ini agar lebih mudah meresap dalam memori ingatan anak.
Dengan menggunakan pocket hijaiyah pembelajaran tidak terkesan
membosankan karena seolah olah mereka sedang bermain, sehingga anak
akan lebih mudah mudah menerima materi pelajaran bahasa Arab.
Sebagaimana dalam surat Al-Qur‟an yang menganjurkan agar umat
manusia belajar membaca, yang tertuang pada QS Al „alaq ayat 1 -5, Allah
SWT berfirman :
نسان من علق ذي علم . اق رأ وربك الكرم ال اق رأ باسم ربك الذي خلق . خلق ال ' انسان ما لم ي علم الء علم بالقلم
Artinya :
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. Forum Pelayanan
Al-Qur‟an (2015:597)
5
Dengan banyaknya pilihan media pembelajaran yang menarik
maka minat belajar anak menjadi lebih tinggi dalam mempelajari huruf
hijaiyah, karena dengan ketersediaan media pembelajaran yang edukkatif
dan menarik anak tidak akan merasa bosan dan bisa menambah
pengalaman yang menarik ketika diberi materi pembelajaran bahasa Arab.
Namun dalam praktiknya di lembaga pendidikan anak usia dini,
dalam pembelajaran bahasa Arab masih dijumpai keterbatasan media
pembelajaranya. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan, diperoleh
hasil ketuntasan dalam pengenalan huruf hijaiyah mencapai 29% dari 16
anak, yang artinya masih banyak anak yang kurang tertarik dengan
pembelajran pengenalan huruf hijaiyah, guru hanya menyuruh anak untuk
menirukan apa yang ditulis oleh guru, mengulang, menebalkan huruf,
menyalin kembali huruf/kata/kalimat, sehingga anak dapat memahami kata
atau pelafalan huruf hijaiyah yang kurang maksimal.
Berdasarkan keadaan diatas, peneliti terdorong untuk mengadakan
penelitian untuk mengenalkan huruf hijaiyah dengan menggunakan media
Pocket Hijaiyah pada siswa kelompok B di RA Perwanida 1 Kota Salatiga
tahun 2019/2020.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka
dapat diruuskan pokok pemasalahan pada penelitian ini, yaitu:
6
“Apakah dengan menggunakan media Pocket Hijaiyah dapat
mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak
kelompok B di RA Perwanida Dukuh Kecamatan Sidomukti 1 Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini,
yaitu :“Apakah dengan menggunakan media Pocket Hijaiyah dapat
mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak
kelompok B di RA Perwanida 1 Dukuh Kecamatan Sidomkti Kota
Salatiga tahun pelajaran 2019/2020”.
D. Hipotesis Tindakan
Menurut Bambang Dwiloka (2012:29) menyatakan bahwa
hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus
dibuktikan kebenaranya melalui penelitian. Adapun hipotesis yang peneliti
ajukan dalam penelitian ini adalah “Penggunaan media Pocket Hijaiyah
dapat mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak
kelompok B di RA Perwanida 1 Salatiga tahun pelajaran 2019/2020?”.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator pencapaian merupakan syarat minimal yang harus
dikuasi oleh anak untuk mencapai kompetensi dasar dalam pengenalan
huruf hijaiyah. Adapun indikator keberhasilan yang harus dicapai tiap
anak didik dalam penelitian ini adalah 85%. Dengan kriteria yang
ditentukan yaitu jika anak bisa melakukan kegiatan dengan bantuan
7
awalan atau anak mendapat 3 bintang. Apabila di RA perwanida 1 tiap
anak didik mencapai indikator keberhasilan 85% berarti termasuk dalam
kategori memiliki kemampuan mengenal huruf hijaiyah dengan baik
(berkembang sangat baik).
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktik.
1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis yaitu :
a. Memberikan sumbangan kepada bidang pendidikan, khususnya
pendidikan di RA Perwanda 1 Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota
Salatiga.
a. Memberikan wawasan kepada guru seberapa pentingnya
memperhatikan dan memahami karakter anak sehingga dapat
menentukan media serta metode yang digunakan saat
pembelajaran.
2. Manfaat praktik
a. Bagi pendidik
Dengan menggunakan media yang inovatif dapat menarik motivasi
belajar anak, sehingga akan menjadi pengalaman tersendiri dan
menjadikan anak lebih mudah mengingat
b. Bagi siswa
8
Dengan menggunakan media ini diharapkan anak dapat menerima
dan juga memotivasi anak untuk mengenal huruf hijaiyah dengan
mudah dan menyenangkan.
c. Bagi orangtua
Dengan diadakan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi para orangtua untuk lebih berperan pada pendidikan anak, karena
madrasah pertama bagi anak adalah orangtua.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan pemahaman judul ini, maka penulis perlu
member pengertian – pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam
judul penelitian ini :
1. Pengertian Perkembangan (development)
Menurut Adang Hambali (2017:20). Perkembangan adalah proses
perubahan kearah kedewasaan atau pematangan yang bersifat kualitatif
(ditekankan pada segi fungsional). Akibat adanya proses pertumbuhan
materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Istilah
perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut Adang
Hambali (2017:20)
2. Pengertian Kemampuan
9
Menurut Staphen Robbins & Timothy A, 2009 kemampuan
(ability) berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam
aktivitas tugas dan kegiatan. Sedangkan menurut (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989) kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa
(bisa, sanggup) melakukan sesuatu secara mandiri, sedangkan kemampuan
berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu atau
berusaha dengan diri sendiri.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan adalah kapasitas atau kesanggupan seseorang individu untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan usahanya sendiri. Kemampuan
mengenl huruf hijiyah adalah tahap awal untuk mengenalkan huruf
hijaiyah untuk membaca Al-Qur‟an. Soedjono Dajowidjodjo (2003:300)
mengungkapkan bahwa mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak
untuk mengetahui tentang bentuk, bunyi dan bunyi huruf, sehingga anak
dapat mengetahui bentuk, bunyi, dan dapat memaknai huruf tersebut.
3. Pengertian Huruf Hijaiyah
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan
anggota abjad yang melambangkan bunyi dan bahasa. Menurut Ath.
Thabari (1999-27) menjelaskan bahwa huruf hijaiyah adalah salah satu
jenis bahasa yang khas yang ditampilkan dalam Al-Qura‟an. Al-Qur‟an
memang disusun menguunakan huruf hijaiyah dengan makhraj yang
10
berbeda sekaligus mengisyaratkan bahwa Al-qur‟an diturunkan
menggunakan bahasa Arab.
Kata huruf berasal dari bahasa arab harf atau huruuf. Huruf arab
disebut juga huruf hijaiyah. Kata Hijaiyah berasal dari kata kerja hajjaa
yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf.
Hijaiyah berasal dari kata kerja hajja yang artinya mengeja, menghitung
huruf, membaca huruf Muhyiddin(2012: 3). Otory Surasman (2003: 52)
mengemukakan bahwa “huruf hijaiyah merupakan kunci dasar mampu
membaca Al-Qur‟an. Huruf hijaiyah digunakan sebagai ejaan untuk
menulis kata atau kalimat dalam Al-Qur‟an”.
4. Pengertian Media berasal dari kata
Istilah media berasal dari kat jamal medium, yang memiliki arti
perantara. Selain itu, media juga diartkan sebagai sesuatu yang terletak
di tengah-tengah. Maksudnya adalah suatu perantara yang
menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu
hubungan dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu
komunikasi. Dalam konteks ini media erat kaitanya dengan dunia
komunikasi Karena memang media merupakan salah satu bentuk alat
untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Oleh karena itu,
dalam hal pembelajaran pembelajaran media meda merupakan alat
yang berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada peserta didik.
Muhammad Fadlillah (2012: 205).
5. Pengertian Pocket Hijaiyah
11
Kata Pocket berasal dari bahasa Inggris yang artinya saku,
kantong. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Poket adalah
kantong, pundi, saku. Pocket Hijaiyah merupakan media pembelajaran
yang terbentuk seperti saku baju yang terbuat dari kain flannel yang
ditempelkan di lapisan kayu yang tipis. Setiap 1 kantong kain flannel
diberi tulisan 1 huruf hijaiyah dan setiap kantong ada bendera yang
bertuliskan 1 huruf hijaiyah yang nantinya bisa dimainkan oleh anak.
H. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menururut Basrowi, Suwandi (2008:25)
merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam berbagai bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tinndakan kelas merupakan
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru di lapangan.
Jadi penelitian tindakan guru adalah penelitian yang dilakukan secara
langsung oleh guru dengan tujun meninkatkan kualitas pembelajaran agar
anak didik lebih berprestasi.
Alasan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas adalah
karena peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini
anak didik dijadikan obyek penelitian. Maka siswa yang yang berada
dikelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti. Untuk lebih jelasnya
12
tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Yanto (2013:42)
menjabarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan
Taggart
2. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah 16 anak kelompok B terdiri dari 6
anak laki-laki dan 10 anak perempuan dilaksanakan di RA Perwanida
1 yang berlokasi di Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Model pembelajaran yang dilaksanakan di RA Perwanida 1
menggunakan model pembelajaran klasikal.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2007: 58) Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Penelitian
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS I
SIKLUS II
13
tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai
dari :
a. Perencanaan (Planning)
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
untuk mengenalkan huruf hijaiyah dan metode yang
digunakan.
2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
3) Menyiapkan lembar penugasan buatan peneliti sendiri, yang
mana hasil penugasan dari anak didik tersebut akan dijadikan
data untuk di analisis lebih lanjut.
b. Tindakan (Action)
Merupakan pelaksanaan atau penerapan metode pengenalan
huruf hijaiyah dalam proses pembelajaran sesuai dengan RPPH
pada tahap perencanaan.
c. Pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian di analisis
untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi
beberapa factor yang telah ditentukan penullis secara terlampir.
d. Analisis dan Refleksi
Untuk mengetahui ketercapaianya dan keberhasilan tujuan
penelitian, tahap refleksi meliputi :
14
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
2) Evaluasi hasil observasi
3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I
untuk dilakukan perbaika pada siklus II.
4. Pengumpulan data dan instrumen Penelitian
a. Metode Observasi
Ada beberapa strategi pengumpulan yan sering digunakan
dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan 2 panca indera yaitu pendengaran. Menurut
Sukardi (2009:78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif
jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta
alami, tingkah laku dan hasil kerja anakdidik dalam situasi alami.
Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar dan keaktifan anak
didik selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen
penelitian yang diperlukan berupa lembar observasi.
Lembar observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk
mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung,
yaitu anak diminta maju kedepan untuk memainkan media
tersebut.
b. Metode Dokumentasi
Cara lain memperoleh data bisa juga dengan menggunakan
tekhnik dokumentasi. Pada tekhnik ini, dimungkinkan peneliti
memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis
15
maupun lisan. Metode ini berupa catatan-catatan tentang lembaga
pendidikan, data guru, data siswa, keadaan saran dan prasarana
sekolah dan keadaan siswa.
Instrumen penelitian dalam metode dokumentasi meliputi :
1) Foto kegiatan
2) Rencana Pelaksaan Kegiatan Harian (RPPH)
Rencana pelaksanaan Kegiatan Harian (RPPH) adalah
seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar, yang didalamnya berisi tentang materi
pembiasan, pembukaan, inti, penutup serta evaluasi kegiatan.
3) Data siswa, guru dan profil sekolah dari hasil wawancara.
Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah, guru pendamping
Kelompok B RA Perwanida 1. Wawancara bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang keadaan sekolah, dan pendapat
guru tentang media tesebut.
4) Catatan lapangan
Cacatan Lapangan adalah, cacatan yang diperoleh dari apa
yang dialami, didengar, dilihat oleh penelti ketika pembelajaran
berlangsung.
c. Tes
Menurut Depdiknas tahun 2006 tentang Pedoman penilaian
di Taman kanak-Kanak bahwa:
16
Tes adalah cara untuk mengadakan penilaian yang
berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau kelompok
anak sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku atau
prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan
nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yng telah
ditetapkan.
Peneliti menyiapkan lembar penugasan untuk anak didik sebagai
instrument yang dapat digunakan untuk mendapatkan data
kuantitatif berupa nilai hasil penerapan mengembangkan
kemampuan mengenal huruf hijaiyah, kemudian akan dianalisa dan
diambil hasilnya.
5. Analisa Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yag
bersifatdeskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dipeeroleh
melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian
diklasifikasikan kedalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang
berbentuk angka-angka dan kulitatif yang dinyatakan dalam kata- kata dan
simbol.
Analisis data menurut Arikunto (2008: 128) adalah prses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa menyusun ke dalam pola memilih
17
mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data adalah:
a. Pengumpulan data
Analisis data dalam penilitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpuan data.
b. Mereduksi data
Mereduksi data berarti proses pemilihan data yang relevan, penting,
bermakna, dan data yang tidak berguna untuk menje;askan tentang apa
yang menjadi sasaran analisis. Langkah yang dilakukan adalah
menyederhanakan dengan membuat jalan fokus klasifikasi dan abstraksi
data kasar menjadi data yang bermakna.
c. Display data
Data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk uraian singkat yang
bersifat naratif dan tabel. Display data memiliki tujuan untuk memudahkan
suatu peristiwa sehingga memudahan untuk mengambil kesimpulan
d. Kesimpulan
Kesimpulan dimaksudkan untuk melihat apakah tujuan pembelajaran
yaitu mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah dengan
menggunakan media pocket hijaiyah pada kelompok B di RA
PERWANIDA 1 Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
18
Apabila penelitian tahap pertama (siklus I) belum memenuhi tujuan
pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang
yaitu tahap siklus II). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil dalam
tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai siklus II.
Selain metode analisis diatas, peneti juga menggunakan statistik
sederhana untuk membantu mengungkapkan data sebagai upaya
memperoleh data dan informasi secara lengkap.
Table 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Penugasan Anak
Simbol Bintang Skor/ Nilai Kriteria/ Ketentuan
Belum Berkembang
(BB)
Jika anak mencoba,
kurang tepat atau anak
tidak mau mencoba
Mulai Berkembang
(MB)
Jika anak bisa bantuan
dengan bantuan
meniru temanya
Berkembang Sesuai
Harapan ( BSH)
Jika anak bisa dengan
bantuan awalan
Berkembang Sangat
baik (BSB)
Jika anak bisa tanpa
bantuan
19
Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan
observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah
dilakukan. Analisis data observasi terhadap guru sebagai pelaksana
kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar
penelitidapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus
berikutnya. Analisis data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti
Mulyasa (2009:110) yaitu :
1. Menjumlah skor yag dicapai anak pada setiap butiran amatan.
2. Menghitung presentase peningkatan pengenalan huruf hijaiyah pada
anak.
Presentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu :
Jumlah Skor maksimum=skor maksimum butir amatan x Jumlah butir
amatan
Prosentase Pencapaian Anak = skor yang dicapai x100%
Jumlah skor maksimum
Prosentase keberhasilan kelas = Presentase pencapaian kelas x100%
Jumlah siswa
3. Membuat tabulasi skor observasi pengamatan peningkatan huruf
hijaiyah dengan menggunakan media pocket hijaiyah, adapun contoh
rancangan tabel sebagai berikut :
Tabel 1.2 contoh lembar perbandingan hasil pencapaian tiap siklus
dengan indikator keberhasilan
20
No Nama Anak
Presentase
Pencapaian
Presentase
Keberhasilan
Status
Pencapaian
Keterangan :
- Presentase pencapaian: diperoleh dari presentase perhitungan
presentase peningkatan pengenalan huruf hijaiyah pada masing
masing anak.
- Presentase keberhasilan: diperoleh dari presentase standar
ketuntasan belajar yang ditetapan oleh pihak sekolah, yaitu
standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 85%.
4. Status pencapaian : diperoleh dri perbandingan antara skor presentase
pencapaian dengan presentase keberhasilan (85%). Jika hasil
presentase pencapaian <kurangdari) persentase keberhasilan maka
status pencapaian yaitu “B” artinya belum tercapai. Dan bila
presentase pencapaian > (lebih dari) atau = (sama dengan) persentase
keberhasilan maka status pencapaian yaitu “S” artinya sudah tercapai.
21
5. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai
persentase yang telah ditentukan.
I. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti
uraian penyajian data skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian :
Bagian awal yang terdiri dari simpul, lebar berlogo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, permyataan keaslian
tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrack, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
Bab II pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian,
sistematika penulisan.
Bab III kajian pustaka, berisi tentang kemampuan menghafal huruf
hijayah, definisi media pembelajaran, media pocket hijaiyah. Bab IV hasil
penelitian dan pembalasan. Bab V Penutup. berisi tentang kesimpulan dan
saran.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan riwayat hidup penulis.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Huruf Hijaiyah
Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan
anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Menutut Ath.
Thabari (1999:27) menjelaskan bahwa huruf hijaiyah adalah salah satu
jenis bahasa yang khas yang ditampilkan dalam Al-Qur‟an. Al-Qur‟an
memang disusun menggunakan huruf hijaiyah dengan makhraj yang
23
berbeda sekaligus mengisyaratkan bahwa Al- Qur‟an diturunkan
menggunakan bahasa Arab.
Hijaiyah berasal dari kata kerja hajja yang artinya mengeja,
menghitung huruf, membaca huruf Muhyiddin (2012: 3). Otory
Surasman (2003: 52) mengemukakan bahwa “huruf hijaiyah
merupakan kunci dasar mampu membaca Al-Qur‟an. Huruf hijaiyah
digunakan sebagai ejaan untuk menulis kata atau kalimat dalam Al-
Qur‟an”.
Huruf hijaiyah disebut juga alphabet Arab. Kata alphabet sendiri
berasal dari bahasa arab alif, ba’, ta’ . Husain Karim (1988: 5). Kata
abjad juga berasal dari bahasa Arab a-ba-ja-dun; alif, ba’, jim, dan dal.
Namun ada pula yang menolak pendapat ini dengan alasan, huruf
hijaiyah mempunyai aturan ururtan yang berbeda dengan terminologi
abjad. Huruf hijaiyah dimulai dari alif dan berakhir pada huruf ya‟
secara terpisah-pisah.
Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika
memasukkan huruf rangkap lam alif dan hamzah sebagai huruf yang
berdiri sendiri. Orang yang pertama kali menyusun huruf hijaiyah
secara berurutan mulai dari alif sampai ya‟ adalah Nasher bin „Ashim
Al laitsi. Secara menulis huruf Arab berbeda dengan huruf latin dari
kiri ke kanan maka huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri.
a. Macam-macam huruf hijaiyah
ا ب ت ث ج
24
ح خ د ذ ر
ز س ش ص ض
ط ظ ع غ ف
ق ك ل م ن
و ه ال ء ى
Menurut Yusuf dalam Muyasharah (2017: 24) mengemukakan arti dari
masing-masing huruf hijaiyah adalah :
Dari Ali bin Hasan bin Fadhol dari bapaknya dari imam Rida AS, beliau
berkata : Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah SWT agar
makhluk-makhluk mengetahui diriNya adalah tulisan huruf-huruf
hijaiyah, karena sesungguhnya jika ada orang yang dipukul kepalanya oleh
tongkat karena dianggap tidak fasih dalam bicara maka hukumnya wajib,
hendaknya dia dijelaskan tentang huruf hijaiyah kemudian diberikan diyat
sebanyak yang tidak bisa dia pahami. Dari Amirul Mukminin, tentang
huruf hijaiyah beliau berkata :
1. Alif ا
Adalalah هللاال Keagungan Allah atau Tiada Tuhan selain Dia yang Maha
Hidup dan Kokoh.
2. Ba ب
25
Adalah Yang artinya kemuliaan Allah atau tetap ada setelah بهجتا هللا
musnah seluruh makhlukNya
3. Ta ت
Adalah بة تى Yang Menerima taubat dari seluruh hambaNya.
4. Tsa ث
Adalah انثبية Yang Menetapkan (Keimanan Hamba-hambanya).
5. Jim ج
Adalah (keindahan Allah) هللامم ج atau (keagungan Allah) هللا جهم
keluhuran
6. Kha ح
Artinya حي Yang Maha Hidup, حك Yang Maha Benar.
7. Kho خ
Adalah انخبير Maha Mengetahui akan perbuatan dan tingkah laku seluruh
hamba-hamba-Nya.
8. Dal د
Adalah نذيه ا Yang memberi balasan kepada hamba-hamba-Nya di hari
Pembalasan
9. Dzal ر
Adalah لل رانج Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
10. Ra‟ ر
26
Adalah انرؤوف (lemah lembut) dan انرحيى(penyayang) pada hamba-
hamba-Nya.
11. Za ز
Adalah زنسانه (kehancuran) pada hari kiamat.
12. Sin ش
Adalah يع سم Maha melihat dan Maha pendengar.
13. Syin ش
Adalah شآء Kehendak Allah ketika Dia berkehendak , Dia berbuat sesuai
kehendak-Nya, tidak ada yang berkehendak kecuali sesuai dengan
kehendak Allah.
14. Shad ص
Adalah صذيك (benar) dalam janji-Nya kepada manusia Dhad ض
Adalah انضار yang memberikan mudharat dan manfaat bagi seluruh
hmba-hamba Nya.
15. Tha ط
Adalah طىبئ(kebahagiaan) baik kaum mukminin dan sebaik-baik tempat
kembali.
16. Dzha ظ
27
Adalah ضه (anggapan) kaum mukminin yang baik kepada Allah dan
anggapan orang kafir yang buruk kepada Allah.
17. „ain ع
Adalah .Yang Maha Mengetahui Hamba-hamba Nya عهيى
18. Ghain غ
Adalah انغفار .Yang Maha Pengampun
19. Fa ف
Adalah فانك Yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.
20. Qaf ق
Adalah لذير Maha Kuasa atas segala yang diciptakanNya.
21. Kaf ك
Adalah انكاف Yang Maha Mencukupi yang tidak ada satupun yang setara
dengan Nya.
22. Lam ل
Adalah نطيف Maha lembut kepada seluruh hamba-hambaNya
23. Mim و
28
Adalah انمهك(kerajaan) Allah pada hari kiamat pada hari tiada raja
selainNya.
24. Nun ن
Adalah وىر cahaya pada langit yang bersumber pada cahaya arasy Nya
25. Wau و
Adalah yang Maha Memerintah واني
26. Ha هآ
Adalah هادي pemberi petunjuk seluruh makhluk-makhlukNya
27. Lam alif ل
Adalah itulah kalimat tauhid (tidak ada Tuhan selain Allah) لانه الهللا
termurni.
28. Ya ي
Adalah هللايذو (tangan/kekuasaan) Allah atas hamba-hambaNya.
Muyashara (2017:29)
Kemampuan mengenal huruf hijiyah adalah tahap awal untuk
mengenalkan huruf hijaiyah untuk membaca Al-Qur‟an. Soedjono
Dajowidjodjo (2003: 300) mengungkapkan bahwa mengenal huruf adalah
tahap perkembangan anak untuk mengetahui tentang bentuk, bunyi dan
29
bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk, bunyi, dan dapat
memaknai huruf tersebut.
b. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupaka bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah „ Perantara‟ atau „pengantar‟.
Arif S. Sadiman, (2006: 6). Dalam bahasa Arab, kata media Menurut
Suwarna (127:205) Istilah media berasal dari kat jamal medium, yang
memiliki arti perantara. Selain itu, media juga diartkan sebagai sesuatu
yang terletak di tengah-tengah. Maksudnya adalah suatu perantara
yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya
suatu hubungan dan membedakan antara media komunikasi dan alat
bantu komunikasi. Dalam konteks ini media erat kaitanya dengan
dunia komunikasi karena memang media merupakan salah satu bentuk
alat untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Sedangkan
menurut Anderson dalam Sukiman (2012:28), media pembelajaran
adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung
antara karya seorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa.
1) Kriteria Dasar dan Model Pemilihan Media Pembelajaran
Menurut Azhar Arsyad (2005: 72) dari segi teori belajar, berbagai
kondisi dan prinsip-prinsip Psikologis yang perlu mendapat
pertimbangan dalam pemilihan dan npenggunaan media adalah sebgai
berikut ;
30
a) Motivasi, harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk
belajar dari pihak peserta didik sebelum meminta perhatianya
untuk mengerjakan tugas dan latihan.
b) Perbedaan Individual. Pesertya didik belajar dengan cara dan
tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti
kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian dan
gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan peserta
didik untuk belajar.
c) Tujuan Pembelajaran. Jika peserta didik diberitahukan apa
yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran
itu kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin
besar.
d) Organisasi Isi, pembelajaran akan lebih mudah jika isi dari
prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan
diorganisasikan kedalam urutan-urutan yang bermakna.
e) Persiapan sebelum belajar, peserta didik sebaiknya telah
menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki
pengalaman yang diperlukan secara memadai.
f) Emosi, pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
g) Partisipasi, partisipasi aktif oleh peserta didik jauh lebih baik
daripada mendengarkan dan menontonsecara pasif. Partisipasi
artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela
31
penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan
lebih besar terbuka bagi peserta didik untuk memahami dan
mengingat materi pelajaran tersebut.
h) Umpan balik, hasil belajar dapat meningkat apabila secara
berkala peserta didik diinformasikan kemajuan belajarnya.
i) Latihan dan pengulangan, agar suatu pengetahuan atau
ketrampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan
intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau ketrampilan
itu sering diulangidan dan dilatih dalam beberapa konteks.
2) Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran media sangat diperlukan, guna
membantu proses komunikasi pembelajran. Melalui media
ppembelajaran akan lebih terarah sesuai yang dikehendaki. Tujuan dari
adanya media ialah lebih cepat mengetahui, memahami dan terampil
dalam mempelajari sebuh materi yang dipelajari. Selain itu , dapat
menarik minat belajar anak karena pembelajaran menjadi lebih aktif,
efektif dan efisien. Sedangkan manfaat media menurut Kemp dan
Dayton dalam Muhammad Fadhillah (2012:207) adalah sebagai
berikut:
a) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
b) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
c) Pembelajran menjadi lebih interaktif
d) Jumlah waktu belajar dapat dikurangi
32
e) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
f) Proses pebeajran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
g) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
h) Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif dan
prduktif.
3) Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Suatu media akan berfungsi jik digunakan dengan baik dan
benar. Dalam pembelajran anak usia dini, diperlukan media khusus
pada karakteristik anak. Media untuk anak usia dini digunakan
untuk mempermudah menyampaikan materi, menarik perhatian
anak, menyampian pesan-pesan maka dalam memilih media harus
diperhatikan, sebab jika media tidak digunakan dengan baik dan
benar maka materi tidak tersampaikan dengn optimal. Berikut
prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran yang perlu
diperhatikan.
a) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfunsi sebagai tambahan yang digunakan
bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu
dibutuhkan.
b) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar.
33
c) Guru hendaknya menguasai tekhnik-tekhnik dari suatu media
pengajaran yang digunakan
d) Guru seharusnya menghitung untung ruginya pemanfaatan suatu
media pengajaran.
e) Penggunaan media harus diorganisasikan secara sistematis bukan
sembarang menggunakanya.
f) Jika suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media,
guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan
memperlancar proses belajar mengajar dan dapat merangsang
siswa dalam belajar.
Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut, Yusufhadi Miarso
(2007:461) menyebutkan sejumlah pedoman umum dalam
menggunakan media pembelajaran. Adapun pedoman-pedoman
umum yang dimaksud adalah sebagai berikut:
i) Tidak ada suatu media terbaik untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai
kelebihan dan kekurngan. Oleh karenanya pemanfaatan
kombinasi dua atau lebih media akan lebiih mampu membantu
tercapainya tujuan pembelajaran.
j) Penggunaan media harus didasarkan pad tujuan pembelajran.
k) Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan cirri
media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
34
l) Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan
belajar yang akan dilaksanakan, seperti belajar klasikal, belajar
dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar
mandiri.
m) Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti
mempersiapkan media yang akan dipakai, mempersiapkan
berbagai peralatan yang dibutuhkan diruang kelas sebelum
sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta didik masuk.
n) Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran
digunakan mengarahkan perhatian pada hal-hal penting selama
penyajian dengan media berlngsung.
o) Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibtkan
partisipasi aktif peserta didik.
4) Macam- Macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Dalam pembelajaran anak usia dini, media dimaksudkan sebagai
alat yang menjadi perantara dalam menyampaikan pembelajran anak
usia dini. Media yang digunakan pada anak usia dini harus dapat
memberikan rangsangan semangat atau motivasi anak usia dini untuk
dapat belajar dengan mudah dan menyenangkan. Sehingga mereka
tidak terasa jenuh atau bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berikut macam-macam nedia pembelajaran untuk anak usia dini dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu:
a) Media Audio
35
Media audio adalah sebuah pembelajaran yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif (pendengaran), serta hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti audio dan kaset.
b) Media Visual
Media visual adalah media yang mengandalkan indera penglihatan.
Suwarna (2006: 118). Contoh dari media Visual adalah media
grafis dan proyeksi. Yang dimaksud media grafis adalah media
visual yang mengomunikasikannya antara fakta dan data yang
berupa gagasan atau kata kata verbal dengan gambar, seperti
poster, kartun, dan komik. Sedangkan meia proyeksi adalah media
proyektor yang mempunyai unsure cahaya dan lensa atau cermin,
misalnya OHP, slide, dan film strips. Thoifuri (2008:179).
c) Media audio visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini dibedakan menjadi 2 yaitu
: 1). Audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti film bingkai, film rangkai suara dan cetak
suara.
2). Audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film suara dan
video cassette.
36
d) Media lingkungan
Media lingkungan adalah suatu tempat atau suasana
(keadaan) yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan seseorang. Rita Mariyana (2010: 16). Artinya,
media lingkungan ialah proses pembelajaran anak-anak dikenalkan
atu dibawa kesuatu tempat yang dapat memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya. Lingkungan yang dimaksud yaitu berupa
taman-taman sekolah, perkebunan, dan museum maupun tempat-
tempat wisata yang mempuyai nilai pendidikan didalamnya.
Media lingkungan yang baik untuk pendidikan anak usia dini
ialah media media yang mempunyai prinsip-prinsip lingkungan
belajar berikut:
1). Merefleksi Selera Mental
Lingkungan yang mendididk harus dapat mendididik harus
dapat menarik bagi anak. Oleh karena itu, agar menarik dalam
penyedia lingkungan tersebut harus mempertimbangkan
karakteristik, perasaan, minat, dan dinamika belajar anak.
Dalam hal ini, limgkungan belajar yang diciptakan perlu
diselerakan dengan tahapn-tahapan perkembangan dan cara-
cara yang khas belajar anak usia dini.
2). Berorientasi pada optimlisasi perkembangan dan belajar anak .
37
Prinsip ini mengandung arti bahwa perkembangan dan hasil
belajar yang dihrapkan dapat dicapai, terbaik, dan bermakna
bagi kehidupan anak.
3). Berpijak pada efisiensi pembelajaran
Maksudnya berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menciptakan lingkungan belajar di PAUD ditujukan dalam
rangka mewujudkan efisiensi atau penghematan dalam proses
pembelajaran. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran dilakukan
secara produktif dan tepat guna, baik dilihat dari segi waktu,
energi, maupun upaya yang dilakukan.
e) Media Permainan
Media permainan alh media yang sangat disukai oleh anak-
anak, permainan ialah suatu yang dapat digunakan peserta didik
sebagai sarana bermaindalam rangka mengembangkan kreativitas
dan segala potensi yang dimiliki anak. Media permainan dapat
berupa puzzle, balok, lego dan lain sebagainya. Prinsipnya dala
peggunaan permainan tersebut mempunyai unsur keamanan dan
kenyamanan. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
setiap pendidik, antara lain sebagai berikut.
1). Aman, nyaman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan
bagi anak.
2). Sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan.
38
3). Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
ligkungan sekitar, termasuk barang limbah/ bekas pakai.
c. Pocket Hijaiyah
1. Pengertian
Pocket Hijaiyah adalah media pembelajaran berbentuk
seperti saku baju yang terbuat dari kain flanel yang telah dipotong
sesuai dengan pola saku baju, lalu ditempelkan pada MMT selebar
1x1m.
Keistimewaan dari media ini adalah mudah dimainkan, terdapat
banyak warna yang dapat menarik perhatian anak, bahan yang
diguakan aman untuk anak-anak. Cara menyimpan media ini cukup
menggantungkan di dinding seperti papan tulis.
2. Alat dan bahan
Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat media
pocket hijaiyah adalah sebagai berikut :
a. Kain flannel bermacam warna
b. Kertas
c. Karton
d. MMT
e. Kayu
f. Paku kecil
g. Stik es
39
h. Lem
i. Gunting
3. Cara membuat
a. Pertama membuat pola saku pada kain flannel kemudian
gunting hingga menyerupai saku baju.
b. Kedua, tempelkan pada MMT dan beri jarak antar saku.
c. Ketiga, cetak huruf hijaiyah warna warni, masing-masing
huruf dicetak 3x.
d. Keempat, potong potong huruf hijaiyah sesuai pola lalu
tempelkan pada karton yang tebal kemudian lapisi seluruh
bagian menggunakan solasi agar tidak mudah sobek.
e. Kelima, ambil 1 huruf hijaiyah kemudian tempelkan pada
kain masing-masing flannel.
f. Keenam, sisa pola hijaiyah yang telah dilapisi kemudian
tempelkan pada stik es.
g. Terakhir rapikan media dan media siap untuk dimainkan.
4. Cara menggunkan
a. Guru mempresentasikan terlebih dahulu cara memainkan
pocket hijaiyah .
b. Guru menyebutkan huruf hijaiyah dengan ucapan yang
jelas dan kemudian anak mengikuti.
c. Agar lebih besemangat anak diajak bernyanyi menyebutkan
huruf hijaiyah.
40
d. Guru meminta 2 anak sebagai contoh cara bermain pocket
hijaiyah.
e. Lalu minta anak untuk maju satu per satu untuk
memasukkan stik hijaiyah kedalam pokcket hijiyah sesuai
dengan huruf yang dipegang.
f. Setelah semua anak selesai kemudian anak kemudian diajak
menyebutkan kembali huruf-huruf hijaiyah.
g. Lakukan berulang agar anak dapat memahami huruf
hijaiyah.
5. Kelebihan
a. Bahan mudah didapatkan.
b. Bahan aman untuk dimainkan anak.
c. Mudah dimainkan anak.
d. Terdapat bermacam-macam warna yang dapat menarik
perhatian anak.
e. Dapat digunakan di dalam maupun diluar ruangan.
f. Melatih percaya diri anak karena mereka berani maju untuk
bermain.
g. Mengembangkan banyak aspek yaitu kognitif, sosial
eosional, bhasa dan nilai agama dan moral.
6. Kekurangan
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan.
b. Membutuhkan ruang yang banyak ketika menyimpan.
41
7. Aspek yang dikembangkan
a. Nilai Agama dan Moral
Pengenalan huruf hijaiyah adalah dasar untuk dapat membaca
al-Qur‟an.
b. Kognitif
Mengenalkan berbagai macam bentuk dan warna.
c. Fisik Motorik
Mengambil dan memasukkan huruf kedalam pocket.
d. Sosial Emosional
Anak mengekpresikan perasaanya ketika mendapat permainan
baru juga melatih kesabaran anak.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muyasharah (2017) membahas tentang peningkatan hafalan huruf
hijaiyah melalui permainan edukatif jemuran hijaiyah pada kelompok
A. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan hafalan huruf hijaiyah
sebelum dilaksanankan penelitian masih rendah yaitu sebesar 28%
setelah dilakukan tindakan pada siklus I menunjukkan hasil sebesar
50% dan siklus II menunjukkan hasil sebesar 94%. Hasil tersebut
sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 75%.
2. Penelitian dari Kodriyah (2019) membahas tentang pengenalan dan
penguasaan huruf hijaiyah dengan metode iqra‟ pada anak usia dini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu
dengan cara mengumpulkan data. Tahapan yang ditempuh adalah
42
reduksi data, kajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengenalan huruf
hijaiyah bagi anak-anak telh dilaksanakan secara terprogram,
sistematis dan terarah. Dalam operasionalnya pengenalan huruf
hijaiyah itu diawali dengan membaca basmalah kenudian guru
mengajarkan anaknya huruf-huruf hijaiyah sedangkan anak-anak
menirukannya. Sedangkan program dioperasionalisasikan dengan
menggunakan metode pembiasaan dan metode drill dalam proses
pembeljarannya.
3. Penelitian Sarah 2016 membahas tentang upaya meningkatkan
membaca huruf hijaiyah melalui permainan kartu huruf pada kelompok
B. Hasil menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penelitian pada pra
Siklus kemampuan membaca huruf hijaiyah dinyatakan belum
berkembang sebesar 40%, mulai berkembang 33%, berkembang sesuai
harapan sebesar 27%, berkembang sangat baik 0%. Pada siklus I
dinyatakan belum berkembang 0% mulai berkembang sebesar 40%,
4. Berkembang sesuai harapan sebesar 53%, berkembangan sangaat baik
6%. Pada siklus II meningkat kemampuan membaca permulaan
dinyatakan belum berkembang 0%, mulai berkembang sebesar 7%,
berkembang sesuai harapan 53%, berkembang sangat baik 40%.
5. Penelitian Setyaningsih membahas tentang meningkatkan
membaca huruf hijaiyah menggunakan metode tilawati pada kelompok
B. Hasil penetilian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan
membaca huruf hijaiyah dengan metode tilawati pada saat Pra Siklus
menunjukkan hasil 12,5%, kemudian mulai meningkat pada Siklus I
sebesar 68,7% dan pada Siklus II sebesar 87,5%.
Perbedaan atau spesifikasi penelitian ini dibanding dengan
penelitian terdahulu adalah peneliti ingin memberikan inovasi pada
kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pocket hijaiyah
dalam mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak
43
usia 5-6 tahun atau kelompok B. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
24-26 Juli 2019 di RA Perwanida I Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil sekolah
RA Perwanida di Jl. Srikandi No.12 Grogol Kelurahan Dukuh Kec.
Sidomukti. Kota Salatiga . RA Perwanida I Salatiga didirikan pada 1
Januari 1975 oleh para tokoh Kementerian Agama dan masyarakat desa
44
Grogol, antara lain Bapak Bambang dan Bapak Hartono. Pada awal
berdirinya, kegiatan belajar mengajar berlangsung di rumah penduduk
yaitu rumah bapak Bekel yang dipinjam oleh RA Perwanida I, letaknya
kurang strategis dan berdekatan dengan kandang sapi. Proses
pembelajaran yang sangat sederhana dan kurangnya sarana dan prasarana
yang memadai. Administrasi yang diterapkan juga sangat sederhana,
belum ada komputerisasi, segala bentuk laporan masih berupa tulisan
tangan, bahkan guru yang mengajar jumlahnya hanya dua orang yang
mana salah satunya sudah Pegawai Negeri Sipil.
Jumlah siswa pada awal berdiri sangatlah sedikit yaitu 10 siswa
saja. Namun lambat laun siswa semakin bertambah dan rumah yang
ditempati untuk kegiatan belajar mengajar pun sudah tidak muat lagi.
Kondisi tersebut harus segera mendapatkan jalan keluar yang baik,
sehingga para tokoh Kementerian Agama yang berdomisili di desa Grogol
mengajak tokoh masyarakat untuk beramal jariyah dalam membeli tanah
dan membangun gedung baru untuk memajukan RA 47 Perwanida I, pada
tahun 1982, Pembangunan gedung telah jadi dengan 3 ruangan, yaitu
kantor, kelompok A dan kelompok B. Pada tahun 2007 pihak sekolah
mengajukan proposal kepada Kantor Gubernur Jawa Tengah melalui
Disdikpora Kota Salatiga dan Kantor Departemen Agama Wilayah
provinsi Jawa Tengah untuk menambah 1 ruang kelas, dan pada tahun
2009 dana tersebut terealisasi dan berhasil menambah 1 ruang kelas lagi.
45
Kondisi RA Perwanida I ini berlangsung hingga sekarang dengan
berbagai kekurangan, kelebihan, hambatan , maupun tantangan yang ada.
RA Perwanida I, sekarang telah bergabung dengan Yayasan Al Qoyyum
bersama dengan RA Perwanida III pada 1 Oktober 2015. RA Perwanida I
merupakan bagian tak terpisahkan dari lingkungn masyarakat secara
keseluruhan maka senantiasa harus mencerminkan suasana lingkungan
yang baik dari segi jasmani dan rohani. RA Perwanida 1 selalu mengingat
dan mengoreksi diri bahwa sekolah adalah tempat tumbuh dan
berkembangnya anak atau generasi muda bangsa. Oleh karena itulah
lingkungan sekolah perlu diciptakan dan dijaga kebersihannya dan
memiliki lingkungan yang sehat. Besar harapan bagi RA Perwanida 1 di
masa yang akan datang dapat dipercaya oleh masyarakat dalam
menciptakan generasi yang sehat, cerdas, gembira dan berakhlak mulia
2. Identitas sekolah
Profil atau identitas sekolah adalah sebagai berikut:
1) Nama Sekolah : RA Perwanida 1
2) Nomor Statistik : 101233730001
3) NPSN : 69743336
4) Provinsi : Jawa Tengah
5) Kota : Salatiga
6) Kecamatan : Sidomukti
7) Desa : Dukuh
8) Jalan dan Nomor : Jl. Srikandi No.12
46
9) Kode Pos : 50721
10) Telepon : -
11) Fax/Email : -
12) Daerah : Pedesaan
13) Status Sekolah : Swasta
14) Akreditasi : B
15) Tahun Pendirian Sekolah : 1975
16) Manajemen : Sendiri
3. Visi dan Misi RA Perwanida 1
a. Visi
Adapun visi RA Perwanida 1 yaitu :
“ Membentuk peserta didik yang cerdas berlandaskan IPTEK dan
IMTAQ “.
b. Misi
Adapun misi RA Perwanida 1 yaitu:
1) Membiasakan anak rajin ibadah.
2) Mendidik dan menanamkan budi pekerti serta suri teladan
yang baik bagi anak.
3) Melatih kemampuan anak.
4) Membentuk siswa yang cerdas dan terampil.
c. Tujuan
47
1) Meletakkan dasar dan menanamkan nilai–nilai Agama Islam
dalam jiwa anak sejak dini melalui pembiasaan beribadah
agar dikemudian hari menjadi anak yang beriman kuat dan
berakhlak mulia.
2) Mengembangkan aktivitas dan kreativitas anak melalui
berbagai kegiatan edukatif, eksplorasi, kreatif dan
menyenangkan agar anak memiliki keterampilan,
kemampuan dan pengalaman yang bermanfaat dimasa
mendatang.
3) Menyiapkan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
dengan kualitas yang baik secara intelektual dan religius.
d. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi di RA Perwanida Dukuh adalah
sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah : Neneng Sumartini S.Pd
2. Guru Kelompok A1 : Mikhatunikmah S.Pd.I
3. Guru Kelompok A2 : Muthoharoh S.Pd.I
4. Guru Kelompok B1 : Acthani Rohmawati S.Pd.I
5. Guru Kelompok B2 : Luluk Suci Rahayu S.Kom S.Pd
e. Daftar guru
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru
No Nama Tempat/tanggal
lahir
TMT
48
1. Neneng Sumartini
S.Pd
Padalarang 11
Maret 1974
5 Januari
2005
2. Acthani Rohmawati
S.Pd.I
Klaten 4 November
1978
1 Juli 2005
3. Luluk suci Rahayu
S.Kom S.Pd
Kab.Semarang 13
November 1986
12 Desember
2006
4. Muthoharoh S.Pd.1 Salatiga 24
September 1980
1 Juli 2013
5. Milkhatunikmah
S.Pd.I
Kab. Semarang 5
Juli 1994
1 Januari
2018
f. Tata tertib
1. Berangkat sekolah harus datang lebih awal (tidak boleh
terlambat).
Bel masuk sekolah jam 07.00 tepat.
2. Anak berbaris yang rapi di halaman berdasarkan
kelompoknya.
3. Guru mendampingi anak dalam barisan.
4. Masuk ke kelas dengan rapi satu per satu mengikuti guru.
5. Duduk di kelas yang rapi.
6. Memberi salam.
7. Berdoa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
49
8. Bernyanyi bergembira, bercerita lucu, bertepuk berirama
sebelum memulai pembelajaran.
9. Masuk ke inti pembelajaran, yang mana sebelumnya guru
telah menyiapkan materi untuk diberikan kepada anak-
anak.
10. Guru membimbing, melatih, mengarahkan dan
mendampingi anak didik dengan baik.
11. Harus tercipta suasana yang akrab antara guru dan anak,
lingkungan kelas harus nampak nyaman sehingga anak-
anak senang belajar bersama-sama.
12. Ketika hendak istirahat, anak-anak cuci tangan.
13. Membaca doa mau makan.
14. Anak-anak membawa bekal dari rumah berupa makanan
sehat dan bergizi (tidak diperkenankan membawa uang,
uang boleh dibawa ketika hari Jumat untuk mengisi kotak
amal).
15. Selesai makan anak berdoa dan boleh cuci tangan kembali.
16. Anak dipersilahkan bermain bersama teman sebaya.
17. Anak harus memakai sandal ketika bermain dihalaman
supaya kaki anak terasa aman dan bersih, ketika masuk
kelas kaki anak tidak mengotori lantai.
18. Anak harus tertib merapikan dan mengembalikan mainan
setelah selesai digunakan.
50
19. Setelah jam istirahat selesai, anak masuk kembali dengan
tertib, sandal yang dipakai harus dikembalikan ke dalam
rak sandal dengan rapi.
20. Anak dan guru memulai pelajaran kembali yang mana
pelajaran harus bersifat ringan, hanya sekedar
mengevaluasi pelajaran inti saja dan menyampaikan pesan
serta nasihat kepada anak yang bersifat penanaman akhlak
atau moral anak.
21. Selesai pelajaran anak berdoa pulang dan mengucapkan
salam.
22. Harus dengan rapi memakai tas, memasukkan tempat
makanan dan minuman ke dalam tas kembali dan memakai
sepatu sendiri.
g. Jadwal kegiatan belajar mengajar
Adapun jadwal kegiatan sehari-hari yang ada di RA Perwanida 1
Dukuh sebagai berikut :
Pukul 06.45 : Pendidik Datang, menyambut siswa didepan
gerbang
Pukul 07.00 : Bel Masuk sekolah
Pukul 07.00 : Baris dihalaman sesuai kelompok, bernyanyi
bersama
Pukul 07.15 : Masuk kelas masing masing
Pukul 07.15 : Berdo‟a dan penerapan SOP pembukaan
Pukul 07.30 : Penyampaian materi pembelajara pada anak
51
Pukul 08.30 : Makan bersama dengan bekal masing-masing
Pukul 09.00 : Istirahat
Pukul 09.30 : Recalling, evaluasi kegiatan hari ini
Pukul 09.45 : Penerapan SOP Penutup
Pukul 10.00 : Bel Pulang, anak anak baris berjabat tangan
kepada guru didepan gerbang
h. Daftar Nama Siswa
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelompok B2
No Nama Anak L P
1. Adita Bela Destianti V
2. Clara Nathania Al Banjani V
3. Fadhil rafi Dwi Ramadhan V
4. Fauziyyah Izzatun Nisa Ariyanti V
5. Justin Tungga Dewa Harry Putra V
6. Kauqi Rizky Assegaf V
7. Latifa Alya Putri V
8. Lutfia Zahra Talita V
9. Maydina Ayudya Anggraeni V
10. Muhammad Rifky Aditya V
11. Naura Fazhara Putri V
12. Ratu Ayu Adhira V
13. Sarah Nurma Riska V
52
14. Virgo Amaradika V
15. Yumnaa khoiruzzulfa V
16. Zidane Rifki Bakhtiar V
B. Deskripsi Penelitian Pra Siklus
Pencarian fakta dan data dilakukan melalui diskusi dan wawancara
dengan kepala sekolah dan anak kelompok B di RA Perwanida 1.
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara, bahwa di RA Perwanida 1
masih minimnya media dan juga metode pembelajaran yang kurang
menarik maka peneliti perlu mengambil langkah untuk meningkatkan
hafalan huruf hijaiyah pada peserta didik. Peneliti melaksanakan tindakan
siklus I dan siklus II. Siklus 1 dilakukan tanggal 24 Juli 2019 dan siklus II
dilakukan pada tanggal 26 Juli 2019.
C. Pelaksanaan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(class room action research). Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa komponen yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
Pengamatan (observasing), dan Perenungan (Reflecting). Arikunto,
(2010:92).
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, yaitu Pra siklus, Siklus I
dan Siklus II. Rician pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut ;
1. Pra siklus
53
Pencarian fakta dan data dilakukan melalui diskusi da wawancara
dengan kepala sekolah dan anak kelompok B di RA Perwanida 1 Salatiga.
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara, peneliti perlu mengambil
langkah untuk meningkatkan pengenalan huruf hijaiyah. Peneliti
melaksanakan tindakan Siklus I pertemuan 1 Rabu 24 Juli 2019 dan
Pertemuan ke 2 Jum‟at, 26 Juli 2019. Tindakan yang akan dilakukan
adalah melaksanakan pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah dengan
menggunakan media Pocket hijaiyah. Selama ini pembelajaran dilakukan
dengan metode ceramah dan tanya jawab serta menirukan ucapan guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh
data bahwa sebagian besar anak kurang tertarik belajar Bahasa Arab
khusunya pengenalan huruf hijaiyah karena pembelajaran kurang menarik.
Hasil pembelajaran Pra Siklus yang dilakukan di RA Perwanida I Salatiga
khususnya kelompok B pada hari Rabu, 24 Juli 2019 diperoleh daya
tangkap anak atau atau pemahaman konsep mencapai 28%. Indikator
keberhasilan yang ditetapkan dalam pembelajaran ini adalah 85%. Jika
hasil kemampuan mengenal hruf hijaiyah belum mencapai angka yang
telah ditetapkan. Maka pembelajaran Pra Siklus belum berhasil.
2. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan 2 Juli
2019 pukul 07.30 WIB sampai dengan 08.30 WIB adalah sebagai
berikut:
54
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH)
2) Membuat Media Pembelajaran (Pocket Hijaiyah)
3) Membuat lembar penugasan untuk anak
4) Menyiapkan lingkungan pembelajaran
5) Mengammati tingkat perkembangan anak
b. Tahap Pelaksanaan (acting)
1) Kegiatan Pembuka
a) Guru membuka dengan salam, do‟a dan syahadat
b) Guru mengkondisikan siswa duduk sesuai kelompoknya
c) Mengkomunikasikan tentang media dan aturan saat
bermain
d) Menyayikan lagu huruf hijaiyah
2) Kegiatan Inti
a) Guru memberikan kegiatan yagng berkaitan dengan
materi
b) Mendemonstrasikan dalam melakukan kegiatan
c) Melakuakn tanya jawab berkaitan dengan materi
d) Anak melakukan kegiatan sesuai perintah
3) Kegiatan penutup
a) Anak diajak merapikan mainan dan mengembalikan
sesuai tempatnya
55
b) Recalling atau guru mengajak anak untuk mengingat
kembali kegiatan hari ini
c) Guru menutup dengan pesan-pesan salam dan do‟a
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran.
Observasi digunakan untuk mengetahui penguasaan huruf
hijaiyah, semangat, keaktifan, minat dan motivasi anak didik
dalam mengikuti pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah dengan
menggunakan media Pocket Hijaiyah . Dalam kegiatan ini,
peneliti dibantu teman dan guru di RA Perwanida 1. Observasi ini
berpedoman pada empat indikator yang terdapat dalam lembar
observasi yang dibuat peneliti, yaitu: Menggunakan anggota tubuh
untuk pengembangan motorik kasar halus, Terampil
menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas,
Mengurutkan huruf hijaiyah dengan benar, melaksanakan perintah
yang lebih kompleks sesuai atauran yang disampaikan.
d. Refleksi
Guru mengadakan refleksi dan evaluasi mengenai
keberhasilan penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dan
bagaimana ketercapainya terhadap siswa. Berdasarkan hasil
refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran
56
yang dilakukan oleh guru pada siklus I sehinga dapat digunakan
untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Pada siklus I
terdapat kndala dan peneliti harus mencari solusi untuk mengatasi
kendala yang dihadapi.
1) Kendala yang dihadapi
a) Sebagain siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru
b) Guru kurang dapat membagi perhatiannya kepada semua
anak, karena terdapat anak yang terus meminta perhatian.
c) Ada huruf yang mudah diingat anak dan ada pula huruf
yang sulit diingat anak karena masih asing bagi mereka
dan sulit pengucapannya karena kurang terbiasa.
2) Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi beberapa kendala pada siklus guru
melakukan berbagai ide perbaikan supaya pada siklus berikutnya
tidak terjadi kendala yang sama. Cara mengatasi kendala tersebut
adalah :
a) Guru mengkondisikan siswa dengan membuat tepuk maupun
nyanyian yang baru agar anak lebih memperhatikan
b) Guru mengganti posisi duduk anak yang meminta perhatian
lebih di dekat tempat duduk guru
c) Guru mmberi motivasi dan semangat agar mereka dapat
mengesuai pembelajaran yang diberikan
57
Pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan maka
diharapkan pada siklus II hasil belajar siswa akan meningkat.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan pembelajaran siklus II dilakukan pada
hari Jum‟at 26 Juli 2019 pukul 07.30 WIB sampai dengan 08.30
WIB adalah sebagai berikut :
1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH)
2) Menyiapkan lembar penugasan anak
3) Menyiapkan lingkungan belajar
b. Pelaksanaan (Acting)
1) Kegiatan Pembuka
a) Guru membuka dengan salam, do‟a dan syahadat
b) Guru mengkondisikan siswa duduk sesuai kelompoknya
c) Mengkomunikasikan tentang media dan aturan saat
bermain
d) Menyayikan lagu huruf hijaiyah
2) Kegiatan Inti
f) Guru memberikan kegiatan yagng berkaitan dengan materi
g) Mendemonstrasikan dalam melakukan kegiatan
h) Melakuakn tanya jawab berkaitan dengan materi
58
i) Anak melakukan kegiatan sesuai perintah
3) Kegiatan penutup
a) Anak diajak merapikan mainan dan mengembalikan sesuai
tempatnya
b) Recalling atau guru mengajak anak untuk mengingat
kembali kegiatan hari ini
c) Guru menutup dengan pesan-pesan salam dan do‟a
c. Observasi
Observasi dilakukan ketika anak sedang melakukan
kegiatan. Mengamati kemampuan penguasaan huruf hijaiyah
dengan media Pocket hijaiyah. Observasi dilakukan dengan
menggunakan penilaian checklist.
d. Refleksi
Pada siklus II peneliti menemukan banyak peningkatan
daripada siklus II pada pengenalan huruf hijaiyah di RA Perwanida
1 Dukuh, peningkatan tersebut meliputi :
1) Siswa sudah mulai mempehatikan penjelasan dai guru tapi
masih ada 2 siswa yang masih kurang memperhatikan
penjelasan dari guru.
2) Siswa sudah mampu mengahafalkan mengucapkan dengan
benar huruf yang semula asing bagi mereka.
59
3) Siwa yang sering mengobrol sudah berkurang dan mulai
memperhatikan penjelasan guru.
4) Siswa sudah mau ikut bergantian bermain dan mau mengantri
menunggu giliran.
Pada siklus II menunjukkan sudah ada peningkatan hasil belajar
dalam mengenal huruf hijaiyah.
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF
HIJAIYAH
A. Deskripsi Per Siklus
1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data
Adapun penilaian yang diberikan pada lembar kerja anak didik, berupa
simbol gambar bintang, yang mana simbol tersebut akan diubah ke data yang
bersifat angka atau kuantitatif untuk sementara, kemudian akan diolah ke
dalam bahasa kualitatif, dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak
Simbol Bintang Skor// Nilai Kriteria/ Ketentuan
Belum Berkembang (BB) Jika anak mencoba, kurang
tepat atau anak tidak mau
mencoba
60
Mulai Berkembang (MB) Jika anak bisa bantuan
dengan bantuan meniru
temanya
Berkembang Sesuai
Harapan ( BSH)
Jika anak bisa dengan
bantuan awalan
Berkembang Sangat baik
(BSB)
Jika anak bisa tanpa
bantuan
Adapun indikator yang digunakan tiap Siklus adalah berbeda, dan
kosakata serta kreasi gambar yang digunakan pada setiap pertemuan juga
bervariasi. Seperti terlihat pada tabel indikator yang akan diamati tiap
Siklus dibawah ini:
Tabel 4.2 Indikator yang diamati tiap siklus
NO Tingkat
pencapaian
perkembangan
Indikator
(Butir amatan)
Yang diamati
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Menunjukkan
kemampuan
berbahasa
reseptif
Melaksanakan
perintah yang
lebih kompleks
V V V
61
2 Mengenal
anggota tubuh
dan fungsi dan
geraknya
Terampil
menggunakan
tangan kanan
dan kiri dalam
berbagai
aktivitas
V V V
3 Menunjukkan
karya dan
aktivitas seni
dengan
menggunakan
berbagai media
Menghargai
hasil karya
sendiri dan
temannya
V V V
4 Menunjukkan
kemampuan
keaksaraan
awal dalam
berbagai bentuk
karya
Menyebutkan
lambing huruf
sesuai suara/
bunyi
V V V
Peneliti berdiskusi bersama guru dan kepala sekolah, bahwa penentuan
indikator keberhasilan dalam pengenalan huruf hijaiyah juga penting dibuat,
berdasarkan kesepakatan bersama pihak sekolah, maka diputuskan indikator
62
keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu sebesar 85%. Bila anak mampu
mencapai nilai/hasil pencapaian lebih dari 85% pada Siklus II, anak dapat
dikatakan sudah menguasai huruf hijaiyah dengan baik, dan sebaliknya jika
hasil pencapaian kurang dari 85% pada Siklus II, maka anak dikatakan belum
mampu menguasai huruf hijaiyah dengan baik.
B. Hasil Hafalan Anak
1. Hasil Pengamatan Pra siklus
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data
pada Prasiklus, maka dapat disajikan pada bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra siklus
No Nama
Anak
Nilai pada Indikator Pra Siklus
Persentas
e
Pencapai
an
Menyaya
ngi
sesama
teman
Terampil
menggunak
an tangan
dan kiri
dalam
berbagai
aktivitas
Mengenal
dan
menghasilka
n berbagai
karya dan
aktivitas seni
Menunjukk
an simbol-
simbol (pra
menulis)
menulis
huruf ba
dan ta.
1 Dt 2 1 1 1 31%
2 Cl 1 1 1 1 23%
3 Rf 2 1 1 1 31%
4 Iz 1 2 1 1 31%
5 Jt 1 2 1 1 31%
6 Kq 1 1 1 2 31%
7 Al 2 1 1 1 31%
63
8 Lf 2 2 1 1 37%
9 Dn 2 1 1 1 31%
10 Rk 1 1 2 1 31%
11 Nr 2 2 1 1 37%
12 Rt 2 2 1 1 37%
13 Sr 2 2 1 1 37%
14 Vg 2 1 1 1 31%
15 Yn 2 1 2 1 31%
16 Zd 1 1 1 1 25%
Total persentase pencapaian kelas 469%
Table 4.4 Penilaian Pra siklus berupa bentuk Bintang
No Nama
Anak
Nilai pada Indikator Pra Siklus
Memecahk
an masalah
sehari-hari
secara
kreatif
Terampil
menggunakan
tangan kanan
dan kiri dalam
berbagai
aktivitas
Mengenal dan
menghasilkan
berbagai
karya dan
aktivitas seni
Menunjukkan
simbol-simbol
(pra menulis)
menulis huruf ba
dan ta.
1 Dt
2 Cl
3 Rf
4 Iz
64
5 Jt
6 Kq
7 Al
8 Lf
9 Dn
10 Rk
11 Nr
12 Rt
13 Sr
14 Vg
15 Yn
16 Zd
Dari tabel diatas, maka diketahui pesentase pencapaian perkembangan
kemampuan mengenal huruf hijaiayah tiap anak, karena nilainya dibawah
indikator kebehasilan yaitu 85% maka dapat dikatakan bahwa hasil hafalan belum
maksimal, dan masih memerlukan perbaikan. Sedang rata-rata persentase
pencapaian kelas pada saat Pra siklus 24 Juli 2019 yaitu sebesar 29%.
2. Hasil Pengamatan Siklus I
Berdasarkan dari hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengelolaan
pada siklus I, maka dapat disajikan kedalam tabel sebgai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Siklus I
No Nama Nilai pada Indikator Siklus I Persentase
65
Anak Mengguna
kan
anggota
tubuh
untuk
pengemba
ngan
motorik
kasar
halus
Terampil
menggunak
an tangan
kanan dan
kiri dalam
berbagai
aktivitas
Mengurut
kan huruf
hijaiyah
dengan
benar
Melaksana
kan
perintah
yang lebih
kompleks
sesuai
atauran
yang
disampaik
an
Pencapaian
1 Dt 3 2 2 2 56%
2 Cl 2 1 2 2 44%
3 Rf 3 2 3 2 62%
4 Iz 2 3 3 2 62%
5 Jt 2 2 2 2 50%
6 Kq 2 2 2 2 50%
7 Al 3 3 2 2 62%
8 Lf 3 3 3 2 68%
9 Dn 2 3 3 2 62%
10 Rk 3 2 2 3 62%
11 Nr 3 3 2 3 68%
12 Rt 3 2 2 3 62%
13 Sr 3 3 3 2 68%
14 Vg 2 2 2 2 50%
15 Yn 3 3 3 2 68%
16 Zd 1 2 2 1 37%
Total persentase pencapaian kelas
931%
66
Tabel 4.6 Penilaian Siklus I berupa bentuk bintang
No Nama
Anak
Nilai pada Indikator Siklus I
Menggunaka
n anggota
tubuh untuk
pengembang
an motorik
kasar halus
Terampil
menggunakan
tangan kanan
dan kiri dalam
berbagai
aktivitas
Mengurutkan
huruf hijaiyah
dengan benar
Melaksanakan
perintah yang
lebih kompleks
sesuai atauran
yang
disampaikan
1 Dt
2 Cl
3 Rf
4 Iz
5 Jt
6 Kq
7 Al
8 Lf
9 Dn
10 Rk
11 Nr
12 Rt
13 Sr
14 Vg
15 Yn
16 Zd
Dari tabel diatas, maka diketahui pesentase pencapaian perkembangan
kemampuan mengenal huruf hijaiayah tiap anak, karena nilainya dibawah
67
indikator kebehasilan yaitu 85% maka dapat dikatakan bahwa hasil hafalan belum
maksimal, dan masih memerlukan perbaikan. Sedang rata-rata persentase
pencapaian kelas pada saat siklus I 24 Juli 2019 yaitu sebesar 58%.
3. Data Hasil Pengamatan Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data
pada siklus II, maka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II
No Nama
Anak
Nilai pada Indikator Siklus II
Persentase
Pencapaian
Melaksanak
an perintah
yang lebih
kompleks
sesuai
dengan
aturan yang
disampaikan
Melakukan
kebiasaan
hidup
bersih dan
sehat
Membuat
pola
berdasarkan
warna (oren,
kuning,
merah dan
biru)
Mengur
utkan
huruf
hijaiyah
dengan
benar
1 Dt 4 4 3 4 93%
2 Cl 3 4 3 2 75%
3 Rf 3 4 4 4 93%
4 Iz 4 3 4 4 93%
5 Jt 4 4 4 4 100%
6 Kq 3 4 4 4 93%
7 Al 4 3 3 4 87%
8 Lf 4 4 4 3 93%
9 Dn 4 4 3 4 93%
10 Rk 4 3 4 4 93%
11 Nr 4 4 4 4 100%
68
12 Rt 3 4 4 4 93%
13 Sr 4 3 3 4 87%
14 Vg 4 3 4 4 93%
15 Yn 4 4 4 4 100%
16 Zd 2 2 2 2 50%
Total persentase pencapaian kelas
1436%
Tabel 4.8 Penilaian Siklus II berupa bentuk Bintang
No Nama
Anak
Nilai pada Indikator Siklus II
Melaksanakan
Perintah yang
Lebih
Kompleks
Sesuai dengan
Aturan yang
disampaikan
Melakukan
kebiasaan
hidup bersih
dan sehat
Membuat pola
berdasarkan
warna (oren,
kuning, merah
dan biru)
Mengurutkan
huruf hijaiyah
dengan benar
1 Dt
2 Cl
3 Rf
4 Iz
5 Jt
6 Kq
7 Al
8 Lf
9 Dn
10 Rk
11 Nr
12 Rt
69
13 Sr
14 Vg
15 Yn
16 Zd
Dari tabel tersebut, maka diketahui persentase pencapaian hafalan tiap
anak, ada 15 anak yang nilai pencapaiannya sama atau lenih besar dengan
indikator keberhasilan 89%, akan tetapi ada 1 anak yang masih dibawah indicator
keberhasilan, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak dalam kelas
sudah maksimal, dan tidak memerlukan perbaikkan. Peningkatan dari rata-rata
persentase pencapaian kelas pada saat Pra Siklus sebesar 31%, pada Siklus I
sebesar 58% dan Siklus II jum‟at 26 Juli 2019 sebesar 89%. Artinya bahwa ada
peningkatan yang baik dari tiap Siklus.
C. Pembahasan
1. Ketentuan hasil akhir pengenalan huruf hijaiyah
Apabila persentase pencapaian anak lebih kecil dari persentase
keberhasilan (indikator keberhasilan yaitu 89%) maka anak tersebut
dikatakan belum menguasai huruf hijaiyah yang diajarkan, dilambangkan
“B”.
Apabila persentase pencapaian anak sama atau lebih besar dari
persentase keberhasilan (indikator keberhasilan 89%) maka anak tersebut
dikatakan sudah menguasai huruf hijaiyah yang diajarkan dilambangkan
“S”.
70
2. Perbandingan Hasil Persentase Pencapaian Hafalan dengan
Persentasen Indikator Keberhasilan Pra Siklus.
Adapun hasil pengolahan data dari penelitian Pra Siklus dilaksanakan 24
Juli 2019 didapatkan hasil persentase pencapaian pengembangan
kemampuan mengenal huruf hijaiyah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Pencapaian Hafalan Pra siklus dengan
indikator Keberhasilan
No Nama Anak Persentase
Pencapaian
Persentase
Keberhasilan Status pencapaian
1 Dt 31% 85% B
2 Cl 23% 85% B
3 Rf 31% 85% B
4 Iz 31% 85% B
5 Jt 31% 85% B
6 Kq 31% 85% B
7 Al 31% 85% B
8 Lf 37% 85% B
9 Dn 31% 85% B
10 Rk 31% 85% B
71
11 Nr 37% 85% B
12 Rt 37% 85% B
13 Sr 37% 85% B
14 Vg 31% 85% B
15 Yn 31% 85% B
16 Zd 25% 85% B
Rata-rata
pencapaian kelas
29
Adapun rekapitulasi data pada Pra Siklus seperti terlihat diatas, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Pra Siklus
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 29%
2 Jumlah siswa yang sudah tuntas belajar 0
3 Indikator keberhasilan kelas 85%
72
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pencapaian hafalan
huruf hijaiyah dalam satu kelas yaitu 29%, masih jauh dari indikator keberhasilan
yang disepakati peneliti dengan pihak sekolah yaitu 85% sehingga perlu diadakan
tindakan perbaikkan yaitu adanya Siklus I.
3. Perbandingan Hasil Pencapaian dengan indikator Keberhasilan Siklus I
Adapun hasil pengolahan data dari peneliti Siklus I yang dilaksanakan
Jum‟at 24 Juli 2019 didapatkan hasil pencapaian penguasaan pengembangan
kemampuan mengenal huruf hijaiyah sebagai berikut :
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Pencapaian Hafalan Siklus I
dengan indikator keberhasilan
No Nama Anak Persentase
Pencapaian
Persentase
Keberhasilan
Status
Pencapaian
1 Dt 56% 85% B
2 Cl 44% 85% B
3 Rf 62% 85% B
4 Iz 62% 85% B
5 Jt 50% 85% B
6 Kq 50% 85% B
73
7 Al 62% 85% B
8 Lf 68% 85% B
9 Dina 62% 85% B
10 Rk 62% 85% B
11 Nr 68% 85% B
12 Rt 62% 85% B
13 Sr 68% 85% B
14 Vg 50% 85% B
15 Yn 68% 85% B
16 Zd 37% 85% B
Rata-rata
pencapaian kelas
58
Adapun rekapitulasi data pada Siklus I seperti terlihat diatas, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Siklus I
No Uraian Hasil Pra Siklus
74
1 Nilai rata-rata kelas 58%
2 Jumlah siswa yang sudah tuntas belajar 0
3 Indikator keberhasilan kelas 85%
Dari tabel diatas bahwa rata-rata hafalan huruf hijaiyah dalam kelas yaitu
58%, masih jauh dari indikator keberhasilan yang disepakati peneliti dengan
pihak sekolah yaitu 85%. Sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan yaitu
Siklus II.
4. Perbandingan Hasil Pencapaian Hafalan dengan Indikator
Keberhasilan Siklus II
Adapun Hasil Pengolahan data dari penelitian Siklus II yang dilaksanakan
Jum‟at 26 Juli 2019 didapatkan hasil pencapaian pengembangan kemampuan
mengenal huruf hijaiyah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II
dengan Indikator Keberhasilan
75
No Nama Anak Persentase
Pencapaian
Persentase
Keberhasilan
Status
pencapaian
1 Dt 93% 85% S
2 Cl 75% 85% B
3 Rf 93% 85% S
4 Iz 93% 85% S
5 Jt 100% 85% S
6 Kq 93% 85% S
7 Al 87% 85% S
8 Lf 93% 85% S
9 Dn 93% 85% S
10 Rk 93% 85% S
11 Nr 100% 85% S
12 Rt 93% 85% S
13 Sr 87% 85% S
14 Virgo 93% 85% S
15 Yn 100% 85% S
16 Zd 50% 85% B
76
Rata-rata
pencapaian kelas
89
Adapun rekapitulasi data pada Siklus II seperti terlihat diatas, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Siklus II
No Uraian Hasil Pra Siklus
1 Nilai rata-rata kelas 89%
2 Jumlah siswa yang sudah
tuntas belajar
14
3 Indikator keberhasilan kelas 85%
Dari tabel diatas bahwa rata-rata penguasaan hafalan huruf hijaiyah dalam
satu kelas yaitu 89%, diatas indikator keberhasilan yang disepakati peneliti
dengan pihak sekolah yaitu 85%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya
peningkatan hafalan huruf hijaiyah dengan sangat baik. Dari data diatas dapat
disimpulkan ada 14 anak yang mempunyai kategori “S” yaitu sudah memenuhi
indikator keberhasilan, dan ada 2 anak yang mempunyai kategori “B” artinya
yaitu ada 2 anak yang belum memenuhi indikator keberhasilan.
77
Adapun data peningkatan dari Pra Siklus sampai Siklus II, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hafalan Huruf Hijaiyah
Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa dengan
menggunakan media Pocket Hijaiyah dapat mengembangkan kemampuan
mengenal huruf hijaiyah. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan dari Pra
Siklus yang rata-rata pencapaian kelas bernilai 29% meningkat pada Siklus I yang
78
rata-rata pencapaian kelas bernilai 58%, ditambah lagi adanya peningkatan pada
Siklus II dimana rata-rata pencapaian kelas bernilai 89%.
Jadi dengan menggunakan media Pocket Hijaiyah terbukti dapat mengembangkan
kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini di RA Perwanida I
Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2019/2020 dengan sangat baik.
79
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang dilaksanakan pada
siklus I dan siklus II dalam menggembangkan kemampuan mengenal
huruf hijaiyah anak dengan menggunakan media Pocket Hijaiyah
kelompok B tahun pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dari data yang telah disajikan, bahwa dengan menggunakan media Pocket
Hijaiyah dapat mengembangkan kemampuan mengenal huruf hijaiyah. Hal
ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari Pra Siklus yang rata-
rata pencapainya kelas bernilai 29% meningkat pada Siklus I yang rata-
rata pencapaian kelas bernilai 58% meningkat lagi pada Siklus II rata-rata
pencapaian kelas benilai 89%.
B. SARAN
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan oleh beberapa
pihak, antara lain:
1. Kepada Guru
Guru hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran
yang dilaksanakan, dengan menerapkan metode yang bervariasi dan
disertai dengan sumber belajar yang sesuai dengan materi juga media
pembelajaran yang menarik perhatian dan juga minat belajar anak agar
pembelajaran tidak terkesan membosankan. Penggunaan media serta
80
metode yang bervariasi akan menambah pengalaman anak juga
pembelajaran akan berkesan dalam diri anak.
2. Kepada Kepala sekolah
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya penguasaan
pengenalan huruf hijaiyah, maka kompetensi guru perlu ditingkatkan.
Kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja guru dalam
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Kepala Sekolah disarankan
untuk memotivasi guru, guna untuk meningkatkan kompetensinya,
misal dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan
mengikutsertakan guru dalam forum-forum ilmiah seperti seminar
pendidikan, diklat dan lain sebagainya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi
Angkasa.
Arsyad. Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Dardjowidjodjo, Soedjono. 2003. Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa
Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia H.P Grice, 1975.
Loicand Coonversation.
Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan SD
Dwiloka, Bambang.2012. Teknik menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rineka
Cipta
Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajran PAUD. Jogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA
Forum Pelayanan Al-Qur‟an. 2015. Al-Qur’an dan Terjemah. Tangerang
Selatan: Yayasan Pelayan Al-Qur‟an Mulia.
Hambali, Adang. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Hasan Maimunah. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: DIVA
Press
Kodriyah, Laeli. 2019. Pengenalan Huruf Hijaiyah Dengan Menggunakan
Metode Iqro’ Pada Anak Usia Dini. Purwokerto : IAIN
Purwokerto
Mariyana, Rita, dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta:
Kencana.
Muhyiddin. 2012. Sejarah Tulisan Bahasa Arab. Kediri: Seprulle.
82
Abd. Karim, Husain. 1988. Seni Kaligrafi Khat Naskhi, Tuntutan Menulis
Halus Huruf Arab Dengan Metode Kompraratif. Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya
Muyasharah, Arieza. 2017. Meningkatkan Hafalan Huruf Hijaiyah
Melalui Alat Permainan Edukatif Jemuran Baju Kelompok A.
Salatiga : IAIN Salatiga
Sarah, Putri. 2016. Upaya Meningkatan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui
Permainan Kartu Huruf Pada Anak Usia Dini Kelompok B. Medan
: UIN Sumatera Utara
Setianingsih, Putri, Hesti. 2016. Meningkatkan Kemampuan Membaca
Huruf Hijaiyah Menggunakan Metode Tilawati Pada Kelompok B.
Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan
Praktiknnya. Jakarta. Bumi Aksara.
Robbins, Stephen P, Timothy A. Judge. 2009. Organizational Behavior.
13 Three Edition, USA: Pearson Internasinal Edition, Prentice
Hall.
Sadiman, S. Arif,dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Jogjakarta:
Pedagogia.
Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikkro; pendekatan Praktis Menyiapkan
Pendidik Profesional. Jogjakarta: Tiara Wwacana
Thoifuri. 2008. Menjadi guru Inisiator. Semarang: Rasail
LAMPIRAN
PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
KETERANGAN MELAKUKAN PENELITIAN
PERMOHONAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
LEMBAR OBSERASI SISWA PRA SIKLUS
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
WAWANCARA KEPALA SEKOLAH
Nara Sumber
Nama : Neneng Sumartini, S.Pd
Status : Kepala Sekolah
Waktu : Rabu , 24 Juli 2019
Hasil Wawancara
Peneliti : Assalamu’alaikum wr.wb
Kepala Sekolah : Waalaikusalam w.r.wb
Peneliti : Apakah di RA Perwanida 1 ini sudah dikenalkan huruf
Hijaiyah?
Kepala Sekolah : Tentu saja sudah dikenalkan, di RA lebih ditingkatkan
permasalahan agama islam termasuk juga kami kenalkan
tata cara sholat, wudlu, berbuat baik dn sopan, gemar
bersedekah dan juga mengenalkan huruf hijaiyah.
Peneliti : Kapan pembelajaran huruf hijaiyah dikenalkan dan
Bagaimana metode pengajaranya ?
Kepala Sekolah : Pengenalan huruf hijaiyah di RA kami melalui
pembelajaran setiap hari juga ada extra mengaji setiap
pulang sekolah.
Peneliti : Apa media yang biasa digunakan dalam megenalkan huruf
huruf hijaiyah?
Kepala Sekolah : Media yang digunakan biasanya seperti poster, buku iqro‟
dan biasanya guru menuliskan di papan tulis.
Penulis : Adakah kendala yang dihadapi dlam pengenalan huruf
hijaiyah?
Kepala Sekolah : Tentu saja ada, terkadang anak-anak mudah bosan karena
media yang digunakan hanya itu-itu saja, dan ada juga yang
senang dengan media poster atau buku iqro‟ maupun
menuliskan di papan tulis.
WAWANCARA ANAK
Nara Sumber
Nama : Lutfia Zahra Talita
Status : Anak Kelompok B
Waktu : Rabu 24 Juli 2019
Hasil Wawancara
Peneliti : Lutfia suka belajar mengaji tidak?
Lutfia : Suka bu
Peneliti : Lutfia sudah bisa belajar huruf hijaiyah belum?
Lutfia : Aku suka belajar hijaiyahnya bernyanyi huruf hijaiyah
yang lagunya di upin-ipin bu?
Peneliti : Kalau belajar huruf hijaiyah disekolah caranya
bagaimana?
Lutfia : Disuruh menebalkan huruf bu sama membaca di buku
Iqro‟
Peneliti : Bu guru punya permainan baru, lutfia mau tidak belajar
huruf hijaiyah sama bu guru?
Lutfia : Iya mau bu, lutfia mau permainan baru .
WAWANCARA ANAK
Nara Sumber
Nama : Muhammad Rifky Aditya
Status : Anak kelompok B
Waktu : 24 Juli 2019
Hasil Wawancara
Peneliti : Rifky suka belajar huru hijaiyah?
Rifky : Suka bu
Peneliti : Rifky kalau belajar huruf hijaiyah yang mengajari siapa?
Rifky : Belajar sama bu mut, bu luluk, bu milkha setelah pulang
sekolah
Peneliti : Bu guru punya permainan baru, Rifky mau tidak belajar
huruf hijaiyah sama bu guru?
Rifky : Iya mau bu, Rifky mau permainan baru .
CATATAN LAPANGAN
Metode Pengumpulan Data : Wawancara dan Observasi Kelas Pra Tindakan
Hari / Metode Tunggal : Rabu, 24 Juli 2019
Jam : 10.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Kantor Kepala Sekolah
Sumber Data : Neneng Sumartini, S.Pd
Deskripsi Data :
Informan adalah kepala sekolah RA Perwanida 1 Dukuh, Kecamatan
Sidomukti Kota Salatiga. Pertanyaan yang diajukan yaitu tentang cara
memperkenalkan huruf hijaiyah pada anak serta media dan metode apa saja yang
digunakan di RA Perwanida 1?
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
minat belajar huruf hijaiyah masih rendah. Hal ini dikarenakan minimnya media
pembelajaran huruf hijaiyah dan juga metode pembelajaran yang kurang menarik
sehingga anak mudah bosan.
Siswa kurang fokus pada materi dan cenderung mencari kegiatan lain
ketika guru menjelaskan, walaupun guru sudah menegur dan menasehati. Selama
ini hanya menggunakan menggunakan metode dan media yang kurang menarik.
Dengan keadaan demikian proses pembelajaran tidak berlangsung secara baik dan
materi yang diajarkan tidak berkesan bagi anak.
Interpretasi :
Melalui pembelajaran mengenal huruf hijaiyah dengan menggunakan
media Pocket Hijaiyah menjadikan pembelajaran berpusat pada anak, karena
anak belajar sambil bermain. Sehingga pembeljran dapat mencapai indicator yang
dinginkan.
CATATAN LAPANGAN 2
Metode Pengumpulan Data: Observasi Kelas 1
Hari / Tanggal : Rabu,24 Juli 2019
Jam : 08.00- 10.00 WIB
Lokasi : Ruang kelas
Sumber Data : Luluk Suci Rahayu, S.Pd dan siswa kelas B
Deskripsi Data :
Observasi ini yang pertama kali dilaksanakan pertama kali dengan tujuan
untuk mengetahui efektifitas metode yang digunakan serta kondisi kelas pada saat
pemebelajaran langsung.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode gur
adalah meetode ceramah interaktif. Dimana guru menjelakan materi dituliskan di
papan tulis. Anak-anak kurang terkondisikan dan anak tidak fokus dengan
pembelajaran.
Interpretasi :
Penggunaan media pembelajaran yangb digunakan kurang menarik dan
anak tidak aktif alam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan anak lebih tertarik
dengan kegiatan yang lain.
CATATAN LAPANGAN 3
Hari / Tanggal : Rabu,24 Juli 2019
Jam : 08.00- 10.00 WIB
Lokasi : Ruang kelas
Sumber Data : Luluk Suci Rahayu, S.Pd dan siswa kelas B
Deskripsi Data :
Observasi ini merupakan observasi yang ketiga yang dilakukan. Observasi
bertujuan untuk melihat keterlaksanaan dari siklus II, dari proses awal hingga
akhir kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil observasdapat disimpulkan bahwa siklus II sudah ada
peningkatan baik prses maupun hasil, namun belum maksimal. Ada beberapa anak
yang belum fokus pada materi pembelajaran.
Interpretasi :
Siklus I belum terlaksana dengan baik dari segi proses maupun hasil
belajar. Jadi perlu beberapa perbaikan untuk siklus II dalam hal pengaturan waktu
dan kegiatan yang lebih baik.
RPPH PENELITIAN SIKLUS I
,
RPPH PENILAIAN SIKLUS II