Mengelola eksposure Akuntansi

31
PPAK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL MANAGEMENT RESIKO NILAI TUKAR (PENGELOLAAN EKSPOSUR AKUNTANSI )

Transcript of Mengelola eksposure Akuntansi

Page 1: Mengelola eksposure Akuntansi

PPAK

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

MANAGEMENT RESIKO NILAI TUKAR

(PENGELOLAAN EKSPOSUR AKUNTANSI )

Page 2: Mengelola eksposure Akuntansi

Management Resiko Nilai Tukar

Perusahaan-perusahaan dengan operasi-operasi internasional akan memiliki

assets dan liabilities, revenues dan expenses yang didenominasi dalam valas. Namun

karena para investor dan keseluruhan komunitas finansial yang berada di negara asal

(parent company) tertarik pada nilai-nilai negara asal, pos-pos neraca dan laporan

rugi/laba dalam valas harus dinilai dalam mata uang domestik (negara asal).

Tugas manajer keuangan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

Jika perusahaan-perusahaan tersebut berada pada posisi dimana fluktuasi nilai tukar

mata uang akan mempengaruhi kekayaan pemegang saham, maka perusahaan

tersebut dikatakan exposed to exchange rate risk.

Perusahaan multinasional yang exposed to exchange rate risk menggunakan

forward contracts, meminjam secara lokal (di dalam negeri), dan menyesuaikan

kebijakan-kebijakan kredit dan pricingnya. Pada efficient market, ekspektasi perubahan-

perubahan nilai tukar tidak dapat di-hedge. Riset membuktikan bahwa kurs forward

merupakan prediktor bias dari kurs spot masa datang. Dan menurut Efek Fisher

Internasional, perbedaan suku bunga seharusnya diseimbangkan oleh perubahan nilai

tukar. Dengan demikian concern sebagian besar perusahaan adalah memproteksi

posisinya terhadap perubahan nilai tukar yang tidak dapat diprediksi.

I. Pengukuran Eksposur Akuntansi

1. Eksposur atas resiko nilai tukar

Eksposur adalah tingkat dimana sebuah perusahaan dipengaruhi oleh perubahan

kurs. Berbeda dengan cash flow perusahaan domestik, cash flows perusahaan

multinasional didenominasi dalam berbagai valas dan nilai dari masing-masing mata

uangnya relatif berbeda dengan mata uang lokal dalam waktu yang berbeda pula.

Variasi-variasi ini memperumit masalah pengukuran kinerja subsidiary dan para

manajer-manajernya.

Secara khusus perusahaan multinasional menghadapi eksposur transaksi,

translasi dan ekonomi, yang berubah akibat kurs valas dan mempengaruhi perusahaan

Page 3: Mengelola eksposure Akuntansi

dalam cara yang berbeda dan memerlukan teknik manajemen yang berbeda. Tiga tipe

atau pengukuran exposure yang berbeda tersebut adalah :

1. Translation (Accounting) exposure merupakan eksposur laporan Rugi/laba dan

Neraca MNC terhadap perubahan-perubahan nilai tukar nominal. Dihasilkan dari fakta

bahwa MNC harus mengkonsolidasi rekeningnya kedalam mata uang lokal melalui cash

flow-nya yang didenominasi dalam berbagai valas.(mentranslasi laporan keuangan yang

didenominasi mata uang asing kedalam mata uang lokal, dimana assets dan liabilities

tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh perusahaan).

Contoh : Jika perusahaan mempunyai rekening/bank account dalam mata uang asing

pada bank luar negeri ukuran/jumlah deposit dalam mata uang asing tidak terpengaruh,

tetapi jumlah deposit yang dilaporkan dalam laporan keuangan (dalam mata uang

domestik) akan berpengaruh pada statements konsolidasi dari subsidiari asing kepada

parent company/perusahaan induknya, nilai dari beberapa pos-posnya akan bervariasi

dari waktu ke waktu terhadap kurs valas.

2. Transaction exposure adalah eksposur valas perusahaan dalam transaksi-

transaksinya dengan negara lain dimana transaksi tersebut terjadi pada saat ini namun

pembayarannya dilakukan pada masa datang, pada saat jatuh tempo/penyelesaian

transaksi-transaksi tersebut menaikkan keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian

mata uang. Dengan kata lain selama periode komitmen-komitmen pembayaran atau

penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dan membuat nilai

transaksi ada dalam resiko. Contoh transaksi-transaksi tersebut adalah piutang dan

hutang, debt or interest payments outstanding dalam valas.

3. Economic exposure (operating/competitive exposure) adalah eksposur valas cash

flows perusahaan terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil (mengukur perubahan-

perubahan nilai tukar yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dalam

ekspektasi PV cash flows masa dating atau berfokus pada dampak perubahan-

perubahan nilai tukar terhadap nilai perusahaan yang diukur dalam present value dari

seluruh ekspektasi cash flows masa datang). Exposure yang didasarkan pada nilai-nilai

pasar mengasumsikan bahwa tujuan finansial perusahaan adalah untuk

memaksimumkan kekayaan pemegang saham Contoh : Jika kita mempunyai subsidiary

di negara Z dan mata uang negara Z didevaluasi, cash flows subsidiary akan berubah

Page 4: Mengelola eksposure Akuntansi

karena kenaikan ekspor potensial, biaya-biaya tinggi dari impor peralatan dan bahan

baku.

Translation exposure secara sederhananya merupakan perbedaan antara exposed

assets dan exposed liabilities.

Exposed berarti bahwa nilai dari asset yang dihitung dalam reporting currency

(mata uang negara asal) turun akibat devaluasi functional currency (mata uang

perusahaan subsidiari) dan naik akibat apresiasi functional currency. Pertanyaan yang

masih tetap ada adalah pos-pos mana yang harus ditranslasikan pada kurs saat ini dan

mana yang kurs historis ?

1. Jika assets dan liabilities ditranslasikan pada kurs saat ini, assets dan liabilities

tersebut dikatakan sebagai exposed.

2. Assets dan liabilities yang ditranslasikan atas dasar kurs historis, kurs yang dipakai

pada asset yang telah dimiliki atau liabilities yang telah terjadi, dikatakan sebagai not

exposed.

2. Translation exposure

Accounting/translation exposure timbul dari kebutuhan untuk maksud-maksud

pelaporan dan konsolidasi, untuk mengkonversi laporan keuangan operasi asing/luar

negeri dari mata uang lokal (perusahaan subsidiari) ke mata uang parent

company/perusahaan induk. Jika kurs telah berubah sejak periode pelaporan

sebelumnya, translasi/restatement dari assets dan liabilities, revenues, gains dan losses

yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan gains/losses dalam valas (foreign

exchange gains/losses). Translation exposure dengan demikian adalah exposure dari

nilai akuntansi perusahaan (laporan keuangan perusahaan) terhadap resiko pergerakan-

pergerakan nilai tukar dan dihitung dengan cara mencari selisih positif dari seluruh

accounts/pos-pos yang akan ditranslasikan pada nilai tukar saat ini.

Jika misalnya kita teliti perusahaan Indonesia dengan subsidiarynya yang

beroperasi di Italia. Pada akhir tahun laporan keuangan perusahaan Indonesia akan

merefleksikan kepemilikan subsidiary tersebut. Jadi jika subsidiary mempunyai

receivables LIT 2.000.000, fixed assets LIT 5.000.000, Inventory LIT 3.000.000, Long

Page 5: Mengelola eksposure Akuntansi

term debt LIT 2.500.000 dan seterusnya, Neraca parent company/perusahaan induk

harus memasukkan jumlah-jumlah diatas dalam pos-pos/accounts yang sesuai.

Apa yang terjadi jika Lira menurun nilainya relatif terhadap IDR (Rupiah) ?

Semua ini tergantung pada pilihan dari nilai tukar yang dipakai untuk mentranslasikan

pos-pos neraca tersebut dari Lira ke IDR. Jika semua pos-pos ditranslasikan pada nilai

tukar baru/saat ini, maka nilai seluruh pos-pos (termasuk equity) akan berkurang. Jika

seluruhnya ditranslasikan pada nilai tukar historis (misalnya: kurs pada saat asset atau

liability diperoleh) maka nilai baru Lira tidak akan ikut dalam perhitungan sama sekali

dan oleh karenanya tidak akan mempunyai efek pada laporan keuangan (atau pada nilai

akuntansi dari perusahaan.

Keuntungan/kerugian translasi mata uang bisa direalisasikan jika nilai tukar pada

akhir tahun operasi berbeda dengan awal tahunnya.

2.1. Accounting bodies (badan-badan akuntansi)

Accounting bodies (badan-badan akuntansi) pada berbagai negara telah mencoba

untuk membuat standard-standard untuk menangani translasi dengan cara yang adil

merefleksikan situasi keuangan yang sebenarnya. Didalam beberapa buku teks

didiskusikan standard-standard Amerika Serikat yakni FASB 8 dan FASB 52 beserta

beberapa alasan-alasannya.

2.1.1. FASB-8

FASB 8 membentuk aturan yang seragam yang mengatur translasi laporan

keuangan yang didenominasi mata uang asing dan transaksi-transaksi dari perusahaan

induk Amerika Serikat. FASB 8 yang efektif pada 1 Januari 1976, menggunakan metode

temporal untuk mentranslasikan neraca dan laporan rugi/laba ke dalam dollar Amerika

Serikat. Keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian yang tak ter-realisir dicatat

dalam laporan rugi/laba. Sehingga net incomenya sangat terpengaruh oleh fluktuasi nilai

tukar ketimbang sebagai akibat dari penjualan dan profit margins dari product lines

perusahaan.

Page 6: Mengelola eksposure Akuntansi

2.1.2. FASB-52

Meningkatnya ketidak puasan terhadap FASB 8 menghasilkan aturan translasi

FASB 52. Menurut FASB 52 assets dan liabilities yang didenominasi mata uang asing

ditranslasikan ke dalam dollar pada kurs saat ini. Item-item laporan rugi/laba harus

ditranslasikan baik dalam kurs sebagai akibat waktu terjadinya revenues dan expenses

nya atau dalam weighted average (rata-rata) kurs periode tersebut. Keuntungan-

keuntungan dan kerugian-kerugian yang tidak ter-realisir dicatat dalam pos equity

terpisah pada neraca parent company sehingga tidak tercatat dalam laporan rugi/laba.

Pos ini disebut pos cummulative translation adjustment (penyesuaian translasi

kumulatif).

FASB 52 yang pertama kali membedakan antara mata uang fungsional (functional

currency) dan mata uang parent company/perusahaan induk (reporting currency).

1. Mata uang fungsional subsidiari luar negeri adalah mata uang pada lingkungan

ekonomi tempat beroperasinya perusahaan tersebut.

2. Reporting currency dari perusahaan subsidiari merupakan mata uang didalam neraca

dan laporan rugi/laba yang harus dinyatakan kembali untuk dikonsolidasikan dengan

laporan keuangan perusahaan induk (parent company). Negara yang berpengalaman

dengan inflasi kumulatif 100 % atau lebih selama tiga tahun berturu-turut dikatakan

sebagai negara yang hyperinflation. Pada kasus ini, mata uang fungsionalnya harus

dollar Amerika Serikat.

Jika mata uang fungsional adalah dollar, maka laporan keuangan perusahaan

subsidiary dalam mata uang lokal harus diukur kembali dalam dollar dengan

menggunakan metode temporal, seperti yang disarankan oleh FASB 8.

Contoh 1 : (Shapiro, 1992 : 194 – 196)

Sterling Ltd – perusahaan subsidiari A.S di Inggris memulai bisnis dan

memperoleh fixed asset pada awal tahun ketika kurs GBP 1 = USD 1,5. Kurs rata-rata

untuk periode tersebut adalah USD 1,4, kurs pada akhir tahun periode adalah USD 1,3.

Sedangkan kurs historis untuk inventory adalah USD 1,45. Selama tahun tersebut

Sterling Ltd memiliki laba setelah pajak sebesar GBP 20.000.000 yang akan

merupakan /menjadi retained earning/laba ditahan - yakni tidak ada dividen yang

Page 7: Mengelola eksposure Akuntansi

dibayarkan/dibagikan. Bagaimana laporan R/L (pada tabel.8.1) akan ditranslasikan ke

dalam USD dibawah dua alternatif (menurut FASB-52)

1). Functional currency/mata uang fungsional adalah GBP

2). Functional currency/mata uang fungsional adalah USD

Jawab:

Jika functional currency adalah GBP, Sterling Ltd akan mentranslasi loss/rugi

sebesar USD 22.000.000, yang tidak tercatat (by passes) pada laporan R/L (karena

functional currency adalah identik dengan local currency/mata uang lokal) dan muncul

pada neraca sebagai komponen terpisah yang disebut cummulative translation

adjustment (penyesuaian translasi kumulatif) pada pos equity pemegang saham.

Kerugian translasi/translation loss dihitung sebagai jumlah yang menyesuaikan

(reconciles) equity account dengan pos-pos translasi yang tersisa untuk membuat

seimbang (balance) aset-aset dan hutang-hutang dan ekuitas (tabel 15.1 menunjukan

translasi-translasi neraca Sterling Ltd dibawal 2 alternatif functional currency).

Sama halnya jika USD merupakan functional currency, keuntungan translasi valas

sebesar USD 108.000.000 yang muncul pada laporan R/L Sterling Ltd (karena functional

currency berbeda dengan local currency) dihitung sebagai selisih antara sebelum

perolehan mata uang (sebesar USD 23.000.000) dan laba ditahan (sebesar

USD131.000.000). Jumlah ini hanya membuat seimbang (balance) buku Sterling Ltd.

Tabel 15.1. Translasi Laporan R/L Sterling Ltd dibawah FASB-52 (dalam Juta)

Valuta Fungsional

Pound Sterling US Dollar

Poundsterling Kurs dipakai US Dollars Kurs dipakai US Dollars

Revenues £ 120 1,40 $ 168 1,40 $ 168

Cost of goods sold £ (50) 1,40 (70) 1,45 (73)

Depreciation (20) 1,40 (28) 1,50 (30)

Other expenses, net (10) 1,40 (14) 1,40 (14)

Foreign Exchange gain 108

Income before taxes 40 56 159

Income taxes (20) 1,40 (28) (28)

Page 8: Mengelola eksposure Akuntansi

Net Income £ 20 $ 28 $ 131

Ratios

Net Income to revenue 0,17 0,17 0,78

Gross profit to revenue 0,58 0,58 0,57

Debt to equity 7,33 7,33 4,07

Tabel. 15.2. Translasi Laporan R/L Sterling Ltd dibawah FASB-52 (dalam Juta)

Valuta Fungsional

Pound Sterling US Dollar

Poundsterling Kurs dipakai US Dollars Kurs dipakai US Dollars

Assets

Kas £ 100 1,30 $ 130 1,30 $ 130

Piutang 200 1,30 260 1,30 260

Inventory 300 1,30 390 1,45 435

Aktiva Tetap, net 400 1,30 520 1,50 600

Total Aktiva £1.000 $ 1.300 $ 1.425

Liabilities

Hutang lancer 180 1,30 234 1,30 234

Hutang jk.panjang 700 1,30 910 1,30 910

Saham biasa 100 1,50 150 1,50 150

Laba ditahan 20 28 131

Penyesuaian translasi -

Kumulatif ______ (22) ______

Total hutang plus

Modal £1.000 $ 1.300 $ 1.425

Sumber : Manajemen Keuangan Internasional, M. Faisal, 2001. Hal. 111

Pada FASB 52, keuntungan-keuntungan atau kerugian-kerugian transaksi yang

terjadi (sebagai akibat) keperluan untuk menyesuaikan assets dan liabilities yang

didenominasi mata uang asing selain mata uang fungsional umumnya dicatat dalam

laporan rugi/laba dimana keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian translasi tidak

dicatat.

Page 9: Mengelola eksposure Akuntansi

Exposure transaksi dihasilkan dari kemungkinan-kemungkinan keuntungan-

keuntungan dan kerugian-kerugian transaksi yang telah terjadi dan didenominasi dalam

mata uang asing. Hal ini mengukur mata uang dengan mata uang dan sama dengan

perbedaan antara cash inflows dan outflows dalam masing-masing mata uang asing

masa yang akan datang yang secara kontraktual telah ditetapkan.

2.1.3. Standard Australia (AAS 20)

Sedangkan standar-standar Australia yang relevan adalah AAS 20. Standar ini

membedakan antara dua jenis operasi-operasi luar negeri yaitu self sustaining dan

integrated.

A self sustaining operation adalah perusahaan yang secara finansial dan

operasional independen terhadap perusahaan induk dan dalam operasi-operasi

regulernya dalam hal transaction exposure tidak mempengaruhi perusahaan induk AAS

20 mensyaratkan bahwa seluruh pos-pos necara dari self sustaining foreign operations

ditranslasi menggunakan current exchange rates saat ini. Net gain/loss dari translasi

ditunjukkan dalam pos cadangan terpisah pada neraca perusahaan induk, yang disebut

foreign currency translation reserve.

An integrated operation adalah interdependen dengan perusahaan induk, untuk

transaction exposurenya secara regular exposing parent company. Integrated

operations menggunakan metode temporal untuk maksud-maksud translasi. Alasannya

kelihatannya berbeda, untuk maksud-maksud praktikal metode temporal adalah sangat

sama dengan metode monetary/non monetary. Perbedaanya hanya berkenaan dengan

inventory – item non monetary ini akan dtranslasi pada kurs historis jika operasi luar

negeri dinilai pada historical cost dan current rate jika inventory dicatat pada nilai pasar

(net realisable value) atau atas dasar saat ini. Keuntungan-keuntungan atau kerugian-

kerugian translasi ditunjukkan secara langsung pada laporan rugi/laba (berbeda dengan

self sustaining operation, yang tidak dicantumkan (by pass) pada laporan rugi/laba dan

langsung ditempatkan pada account cadangan).

3. Metode-metode translasi

Page 10: Mengelola eksposure Akuntansi

Ada empat metode-metode translasi yang telah ada dan dipakai oleh perusahaan-

perusahaan multinasional di seluruh dunia, yakni metode current/noncurrent, metode

monetary/nonmonetary, metode temporal dan metode current rate.

1. Pada metode current/noncurrent, aktiva lancar (current assets) dan hutang lancar

(current liabilities) ditranslasikan pada kurs/rate saat ini (dengan kata lain hanya

memperlakukan current assets dan current liabilities yang exposed (yang disesuaikan

dengan nilai tukar yang berubah/postchange). Noncurrent assets dan noncurrent

liabilities ditranslasian pada kur/rate historis. Komponen-komponen laporan rugi/laba

ditranslasikan pada kurs/nilai tukar rata-rata periode tersebut. Pengecualian ada pada

revenues dan expenses yang berkaitan dengan noncurrent assets dan liabilities.

2. Pada metode monetary/nonmonetary pos-pos neraca monetary (cash, account

receivables dan payables, long term debt) ditranslasikan pada kurs mata uang saat ini.

Non monetary account/pos-pos non moneter (inventory, fixed assets, long term

investments) ditranslasikan pada kurs historis (dengan kata lain hanya menghitung

assets dan liabilities moneter yang exposed). Laporan rugi/laba ditranslasikan dengan

nilai tukar rata-rata selama periode tersebut. Pos-pos revenues dan expenses yang

berkaitan dengan pos neraca non monetary ditranslasikan pada kurs yang sama dengan

yang digunakan untuk mentranslasi pos-pos pada neraca.

3. Metode temporal sama seperti metode monetary/nonmonetary dengan hanya sedikit

perbedaan bahwa inventory bisa ditranslasikan pada kurs saat ini jika memiliki harga

pasar (mentranslasi assets dan liabilities yang exposed dinilai pada current cost/biaya

saat ini dan pada historical cost/biaya historis untuk assets dan liabilities yang

unexposed).

4. Pada metode current rate, seluruh pos neraca dan laporan rugi/laba ditranslasikan

pada kurs saat ini (memperlakukan seluruh assets dan liabilities sebagai exposed).

Contoh 2 :

Andaikan neraca perusahaan subsidiary A.S di Jerman pada 1 Desember 1998 adalah

sebagai berikut :

Assets (DM juta) Liabilities(DM juta)

Cash, Marketable Securities DM 250.000 Current liabilities DM 750.000

Account Receivables DM 1.000.000 Long term debt DM 3.400.000

Page 11: Mengelola eksposure Akuntansi

Inventory (at market) DM 2.700.000 Equity DM 4.900.000

Fixed assets DM 5.100.000 Total liabilities- ____________

Total assets DM 9.050.000 plus equity DM 9.050.000

Jika selama tahun tersebut DM terapresiasi dari USD 0,70/DM menjadi USD

0,76/DM, bagaimana translasi keuntungan (kerugian) menurut metode current rate ?

Jawab :

Keuntungan translasinya adalah sebesar USD 294.000 (USD 490.000 x (0,76 – 0,70))

4. Dalam hal pengukuran exposure terhadap perubahan-perubahan nilai tukar,

terdapat perbedaan utama antara praktek akuntansi dengan realita ekonomi.

Accounting exposure merupakan hasil dari menyatakan kembali laporan keuangan

yang dinyatakan dalam mata uang asing kedalam mata uang lokal. Aset-aset dan

hutang-hutang tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang dibuat oleh

perusahaan.

Economic exposure berfokus pada dampak perubahan-perubahan nilai tukar terhadap

nilai perusahaan yang diukur dalam present value dari seluruh cash flow masa datang

yang diharapkan.

Exposure yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan

keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Karena tidak adanya hubungan antara informasi dari teknik-teknik akuntansi yang terkait

pada event-event masa lalu dengan hasil-hasil operasi perusahaan aktual, perusahaan

harus berfokus pada efek ekonomi dari perubahan-perubahan nilai tukar. Bukti empiris

menunjukan bahwa para investor yang berpengetahuan sanggup untuk membedakan

antara window dressing data akuntansi dan realita ekonomi. Selanjutnya, pada efisiensi

pasar keuntungan-keuntungan dan kerugian-kerugian translasi ditempatkan dalam

perspektif yang sesuai sehingga harga saham perusahaan multinasional tidak akan

terpengaruh.

Perusahaan-perusahaan multinasional dengan afiliasi di luar negeri perlu untuk

mentranslasikan assets dan liabilities, revenues dan expenses yang dinyatakan dalam

valuta asing ke valuta lokalnya untuk tujuan-tujuan akuntansi. Terdapat berbagai metode

translasi yang ada, yaitu metode current/noncurrent, metode monetary/nonmonetary,

Page 12: Mengelola eksposure Akuntansi

metode temporal, dan metode current rate. FASB memberi mandate perusahaan-

perusahaan multinasional AS untuk menggunakan metode temporal atau metode

current rate.

Tugas manajer keuangan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang

saham. Jika sebuah perusahaan berada pada posisi dimana fluktuasi valuta akan

mempengaruhi kekayaan pemegang saham, maka perusahaan tersebut dikatakan

sebagai exposed to exchange rate risk.

Karena nilai tukar bisa berubah selama tahun operasi, translasi dari neraca dan

laporan rugi/laba dapat mengakibatkan keuntungan-keuntungan dan/atau kerugian-

kerugian nilai tukar. Untuk mengukur eksposur akuntansi, assets dan liabilities

diidentifikasi senagai exposed atau not exposed. Perbedaan antara exposed assets dan

liabilities merupakan gambaran eksposur translasi.

II. PENGELOLAAN EKSPOSUR AKUNTANSI

1. Mengelola Eksposure Akuntansi

Eksposur transaksi terjadi ketika perusahaan terlibat dalam transaksi yang

didenominasi mata uang asing yang akan terjadi di masa datang. Untuk melindungi

inflows dan outflows masa datang dari pergerakan mata uang yang sangat cepat,

perusahaan multinasional dapat mengkompensasi seluruh atau sebagian cash flows

exposure transaksi melalui transaksi berikut (tindakan ini merupakan konsep hedging) :

1. Contractual hedges, seperti forward market hedge, money market hedge dan option

market hedge

2. Operating strategies (strategi-strategi operasi) yang meliputi price adjustment caluses,

risk shifting, exposure netting dan currency risk sharing.

1.1. Forward market hedge

Adalah pengkompensasian piutang-piutang atau hutang-hutang yang didenominasi

mata uang asing dengan forward contract untuk menjual/membeli mata uang tersebut

pada waktu penyerahan yang ditetapkan sama dengan antisipasi

penerimaan/pembayaran mata uang asing.

Contoh 1 :

Page 13: Mengelola eksposure Akuntansi

Perusahaan A.S telah mengimpor barang-barang dari Jerman senilai DM

5.000.000 dan dibayar (payable) dalam 180 hari. Perusahaan dapat ikut forward

contract untuk membeli DM 5.000.000 sekarang. Jika kurs forward 180 hari adalah DM

2,5802/USD, maka dalam 180 hari perusahaan A.S akan menukar DM 5.000.000

menjadi USD 1.937.834 (DM 5.000.000/2,5802) untuk membayar pengiriman barang-

barang impor tersebut.

Contoh 2 :

Perusahaan perancis telah melakukan kontrak untuk membeli sejumlah komponen

dari Jepang bernilai JPY 15.000.000.000 akan dibayar (payable) dalam waktu 3 bulan.

Perusahaan mempunyai piutang barang-barang yang dijual pada perusahaan Jepang

dengan nilai JPY 5.000.000.000 yang jatuh temponya sama dalam waktu 3 bulan. Jika

kurs spot Franc Perancis terhadap JPY adalah JPY 27/FF dan kurs forward 3 bulan

adalah JPY 26,65/FF, tingkat bunga tahunan FF dan JPY masing-masing sebesar 3,3 %

dan 2 %. Berapa cost of forward cover jika perusahaan melakukan hedging pada pasar

forward ?

Jawab :

Karena perusahaan memiliki hutang/payable JPY 15.000.000.000 dan piutang

sebesar JPY 5.000.000.000, perusahaan hanya perlu untuk mengcover net exposure

sebesar JPY 10.000.000.000. Pada forward market, perusahaan akan

memasuki/mengikuti forward contract 3 bulan untuk membeli Yen Jepang dengan nilai

FF 375.234.521 (JPY 10 milyar/JPY 26,65). Dalam 90 hari perusahaan akan menukar

FF 375.234.521 untuk membayar komponen yang bernilai JPY 10.000.000.000.

Contoh 3 :

Berapakah forex gain or loss dari posisi unhedged (dibanding dengan posisi

hedged pada pasar forward) jika kurs spot dalam 3 bulan sebesar JPY 26,5/FF ?

Page 14: Mengelola eksposure Akuntansi

Jawab :

Tanpa hedging perusahaan akan menunggu hingga 90 hari dan nilai tukar

sejumlah FF untuk membayar komponen sebesar JPY 10.000.000.000 tidak diketahui

(tergantung pada kurs spot dalam 90 hari). Jika kurs spot masa datang yang

diperkirakan (the expected future spot rate) dalam 90 hari adalah JPY 26,5/FF maka

diperlukan sejumlah FF 377.358.490 (JPY 10 milyar/26,5) untuk membayar komponen

tersebut. Dibandingkan dengan forward cover, posisi tidak hedging akan menekan biaya

sebesar FF 2.123.969 (FF 377.358.490 – FF 375.234.521)

1.1.1. The true cost of hedging (biaya sebenarnya dari hedging/forward cover).

1. The true cost of hedging merupakan opportunity cost yang tergantung pada kurs spot

masa datang, pada saat forward contract ditentukan ditunjukan sebagai berikut :

e1 – f1

e0

dimana : e1 = kurs spot masa datang

f1 = kurs forward

e0 = kurs spot saat ini

2. Pada efisiensi pasar, biaya riil hedging (the real cost of hedging) dengan forward

contract adalah nol.

Contoh :

Penerbangan A.S telah melakukan hedging piutang sebesar GBP 2.500.000

dengan menjual GBP secara forward. Jika kurs spot USD 1,73/GBP dan kurs forward 90

hari USD 1,7158/GBP. Berapa cost of hedging (opportunity cost)nya ?

Jawab :

Page 15: Mengelola eksposure Akuntansi

The real cost of hedging dihitung dengan rumus diatas (e1 – f1)/e0, karena kita

tidak mengetahui berapa future spot rate dalam 90 hari, cost of hedging tidak dapat

ditentukan.

1.2. Money market hedge (hedging pasar uang)

Terdiri dari kegiatan me-reverse piutang atau hutang dengan menciptakan

matching hutang-hutang dan piutang-piutang pada mata uang tertentu dengan cara

pinjam dan meminjamkannya di pasar uang.

Contoh 1:

Jika perusahaan A.S memiliki kewajiban membayar FF 1.000.000 dalam 3 bulan,

perusahaan tersebut dapat melakukan hedging resiko nilai tukar dengan meminjam

dolar sekarang, mengkonversi dolah ke Franc Perancis pada kurs spot dan

menginvestasikan proceednya pada pasar uang Perancis dalam 3 bulan. Jumlah yang

diterima dari investasi tersebut pada akhir masa akan dipakai untuk memenuhi

komitmen perusahaan sebesar FF 1.000.000.

Jumlah pinjaman dolar A.S akan tergantung pada kurs spot antara dolar dan Franc

Perancis saat itu dan tingkat bunga investasi pada instrumen pasar uang Perancis.

Keuntungan/kerugian pada hedging pasar uang hanyalah perbedaan antara biaya

untuk membayar kembali pinjaman dolar dan nilai investasi Franc Perancis.

Contoh 2 :

Andaikan General Motors menggunakan money market hedge (hedging pasar

uang) untuk memproteksi Lit 200.000.000 (Lira Italia) payable/yang dibayar dalam 1

tahun. Tingkat bunga di A.S pada saat itu adalah 9 % dan tingkat bunga Lira adalah 14

%. Jika kurs spot bergeser dari Lit 1.293/USD pada awal tahun ke Lit 1.349/USD diakhir

tahun, berapa biaya hedging pasar uang GM ?

Page 16: Mengelola eksposure Akuntansi

Jawab : (alternatif 1 : pinjaman + bunga dibayar pada akhir tahun)

Pinjam Lit 200.000.000, konversi ke USD = Lit 200.000.000/1.293 = USD

154.679,04 kemudian investasikan USD 154.679,04 pada tingkat bunga 9 %

menghasilkan USD 168.600,1547. Setelah satu tahun bayar kembali hutang + bunga Lit

200.000.000 x 1,14 = Lit 228.000.000, konversi hutang + bunga ke USD Lit

228.000.000/1.349 = USD 169.014,0845. Cost of money market hedge adalah sebesar

USD 168.600,1547 – USD 169.014,0845 = USD 414 (loss/rugi)

Jawab : (alternatif 2 : pinjaman dikuotasi atas dasar discount; bunga dikenakan

dimuka)

Dengan money market hedge, GM akan meminjam Lit 200.000.000/1,14 = Lit

175.438.597 untuk satu tahun, konversikan kedalam USD 135.683 (Lit

175.438.597/1.293) pada pasar spot dan investasikan selama 1 tahun. Pada akhir tahun

GM akan menerima dari investasi tersebut sebesar USD 147.895 (135.683 x 1,09). GM

akan menggunakan dolar tersebut untuk membayar kembali pinjaman di Italia sebesar

Lit 200.000.000 (175.438.597 x 1,14). Karena kurs spot pada akhir tahun adalah

sebesar Lit 1.349, pinjaman sebesar Lit 200.000.000 akan bernilai USD 148.258 (Lit

200.000.000/1.349). Karena return atas investasi USD hanya sebesar USD 147.895,

maka kerugian dari hedging pasar uang adalah sebesar USD 363 (USD 147.895 – USD

148.258)

Contoh 3 :

Jika (pada contoh 2. Forward market hedge) hedging dilakukan pada pasar uang,

berapa cost of the cover dari money market hedge ?

Jawab :

Page 17: Mengelola eksposure Akuntansi

Melalui moneymarket hedge, perusahaan akan membutuhkan JPY 9.803.921.569 (JPY

10 milyar/1,02) untuk diinvestasikan di Jepang. Untuk melakukannya, perusahaan akan

perlu untuk meminjam FF 363.108.206 (JPY 9.803.921.569/27) hari ini di Perancis.

Dalam 90 hari, perusahaan akan membayar kembali pinjaman kepada bankir Perancis

dalam jumlah FF 375.090.777 (FF 363.108.206 x 1,033)

1.3. Foreign currency options

Perusahaan-perusahaan melakukan transaksi-transaksi bisnis yang mungkin tetapi

tidak pasti terjadi. Dalam hal ini forward contract tidak cocok untuk menghedge terhadap

perubahan-perubahan nilai tukar. Tetapi, perusahaan harus menggunakan options

contract yang memberi pemilik hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli (call) atau

menjual (put) sejumlah mata uang tertentu pada harga tertentu selama perjanjian

tersebut.

Call option (opsi membeli) dikatakan berharga/valuable pada saat perusahaan

menantikan hasil tender yang misalnya melibatkan pembelian aset-aset asing.

Put option (opsi menjual) dikatakan berharga pada saat perusahaan menantikan

hasil persidangan diperadilan luar negeri.

Pada kedua kasus diatas, perusahaan tidak pasti (uncertain) akan sejumlah dan

waktu dari inflow dan outflow mata uang asing. Penggunaan lain dari options mata uang

adalah untuk menghedge exposure untuk menggeser valas kompetitor .

Tujuan dari hedging, melibatkan matching profil risk return dari instrumen-instrumen

hedging dengan posisi mata uang untuk dihedge. Dengan demikian forward contract

lebih baik dipakai pada saat cash flows mata uang asing diketahui, sementara options

contract lebih tepat pada saat cash flows mata uang asing tidak pasti.

1.4. Risk shifting (Penggeseran resiko)

Perusahaan-perusahaan multinasional yang terlibat dalam perdagangan

internasional dapat memilih mata uang dengan meng-invoice ekspor dalam mata uang

yang kuat (strong currency) dan impor dalam mata uang yang lemah (weak currency).

Strategi ini akan menghasilkan pergeseran resiko/risk shifting nilai tukar ke sisi lain dari

transaksi internasional.

Page 18: Mengelola eksposure Akuntansi

Keberhasilan dari strategi ini tergantung pada bargaining power relatif kedua belah

pihak yang terlibat.

Contoh :

Andai pada 1 Januari GE mendapat kontrak untuk men-supply baling-baling

kepada Lufthansa (perusahaan penerbangan Jerman). Pada 31 Desember GE akan

menerima pembayaran DM 25.000.000 untuk baling-baling tersebut. Jika Lufthansa

berkeinginan untuk di invoice (membayar) dalam dolar karena Lufthansa

memperhitungkan bahwa biaya DM ekivalen tidak akan lebih tinggi dari harga DM

25.000.000. Membayar dalam dolar tidak mengeliminir resiko valas, ia hanya

menggeser resiko dari GE ke Lufthansa (yang sekarang memiliki exposure dolar).

(Shapiro, 1992 : 202 ; 205)

1.5. Pricing decisions (Keputusan-keputusan harga)

Ketika perusahaan melakukan penjualan ke luar negeri secara kredit, harga mata

uang asing dikonversikan dalam harga dolar dengan menggunakan kurs forward, bukan

kurs spot. Karena diketahui bahwa dolar esok hari tidak sama dengan dolar hari ini.

Contoh 1:

Andai GE telah memberikan harga pesanan baling-baling kepada Lufthansa

seharga $ 10.000.000 dan kemudian karena permintaan Lufthansa untuk mengkuotasi

pesanan tersebut dalam DM, mengkonversi harga dolar kedalam DM menggunakan

kurs spot DM 1 = $ 0,40 menghasilkan DM 25.000.000. Ternyata kuotasi tadi hanya

bernilai $ 9.570.000. Jika manajemen GE berkeinginan untuk menjual baling-baling

dengan harga $ 10.000.000, GE harus menetapkan harga DM sama dengan $

10.000.000/0,3828 = DM 26,12 juta. Dengan demikian GE merugi sebesar $ 430.000.

Pada saat GE menanda tangani kontrak, kerugian ini bukan merupakan kerugian kurs,

ini terjadi karena manajemen mengabaikan hal tersebut (Shapiro, 1992 : 206).

Jika sejumlah pembayaran diterima pada interval waktu yang berbeda, harga mata

uang asing harus kurs forward rata-rata (weighted average of forward rates) dengan

masa berlaku yang sama dengan waktu/tanggal pembayaran.

Page 19: Mengelola eksposure Akuntansi

Contoh 2 :

Suatu perusahaan Weyerhaeuser diminta untuk mengkuotasi harga dalam FF

(Franc Perancis) untuk penjualan kayunya kepada perusahaan Perancis. Kayu akan

dikirim dan dibayar dalam empat (4) kali pembayaran yang sama. Perusahaan

menentukan harga minimum $ 1.000.000 untuk menerima kontrak tersebut. Jika Pf

merupakan harga kontrak dalam FF maka perusahaan akan menerima 0,25 Pf setiap 3

bulan, dimulai 90 hari dari sekarang. Andai kurs spot dan forward FF adalah seperti

dibawah ini

Spot 90 hari 180 hari 270 hari 360 hari

$0,1772 0,1767 0,1761 0,1758 0,1751

Page 20: Mengelola eksposure Akuntansi

Berdasarkan atas kurs forward tersebut, nilai dolar ekivalen yang pasti dari revenue Franc

tersebut adalah 0,25 Pf (0,1767 + 0,1761 + 0,1758 + 0,1751) atau 0,25 Pf = ($ 0,7037) = $

0,1759 Pf. Agar Weyerhaeuser dapat merealisasikan $ 1.000.000 dari penjualan tersebut,

harga FF minimum harus merupakan solusi terhadap $ 0,1759 Pf = $ 1.000.000 atau PF = FF

5.685.048. Pada setiap harga Franc yang lebih rendah, perusahaan (Weyerhaeuser) tidak

dapat dijamin untuk menerima $ 1.000.000 dari pernjualan tersebut (Shapiro, 1992 : 206 – 207).

1.6. Exposure netting

Melindungi dari perubahan nilai tukar dapat ditempuh dengan secara hati-hati memilih

mata uang sehingga meminimumkan net exposure. Contoh : Piutang DM 1.000.000 dan hutang

DM 1.000.000 dapat dihilangkan satu sama lain, tanpa net (sebelum pajak) exposure. Dalam

praktek exposure netting melibatkan satu dari tiga (3) kemungkinan-kemungkinan berikut :

(Sapiro, 1992 : 207)

1. Perusahaan dapat menyeimbangkan (offset) posisi long valas dengan posisi short dalam

valas yang sama.

2. Jika pergerakan-pergerakan kurs dari dua (2) valas berkorelasi secara positif (sebagai contoh

SF (Swiss Franc) dan DM (Deutsche mark), maka perusahaan dapat offset posisi long dalam

satu valas dengan posisi short dalam valas yang lain.

3. Dengan exposure netting, perusahaan multinasional memilih mata uang-mata uang yang

berkorelasi negatif. Dengan demikian, exposure terhadap satu mata uang dapat dikompensasi

dengan exposure mata uang yang lain.

1.7. Currency risk sharing

Perusahaan-perusahaan dapat bersepakat untuk men-share resiko nilai tukar pada

kontrak-kontrak mereka dengan cara mengikuti kontrak hedging standar (customized hedge

contract) dalam mendasari transaksi-transaksi perdagangan. Ini meliputi klausul penyesuaian

harga (Price adjustment clause) dimana harga dasarnya disesuaikan untuk merefleksikan

perubahan-perubahan kurs valas.

Contoh :(Shapiro, 1992 : 208 – 209)

Page 21: Mengelola eksposure Akuntansi

Harga dasar/base price dapat ditetapkan pada DM 25.000.000, tetapi kedua belah pihak akan

sharing resiko valas dalam sebuah neutral zone (kisaran valas dimana resiko tidak di share).

Andai neutral zone dispesifikasi dengan batas kurs/band rate : $ 0,39 - $ 0,41 : DM 1,

sedangkan kurs dasar/base rate DM 1 = $ 0,40. Ini berarti bahwa kurs dapat turun sejauh $

0,39/DM 1 atau naik setinggi $ 0,41/DM 1 tanpa harus membuka kembali kontrak. Dalam

neutral zone, Lufthansa harus membayar GE ekivalen dolar DM 25.000.000 pada base rate $

0,40 atau $ 10.000.000. Dengan demikian biaya Lufthansa dapat bervariasi dari DM 24,39 juta

hingga $ 25,64 juta ($ 1.000.000/0,41 - $ 1juta/0,39). Namun jika DM depresiasi dari $ 0,40

katakanlah menjadi $ 0,35, kurs aktual akan bergeser $ 0,04 dibawah batas yang lebih rendah

dari neutral zone ($ 0,39/DM 1). Jumlah ini di share secara bersama-sama. Dengan demikian

kurs yang secara aktual dipakai dalam menetapkan transaksi adalah $ 0,38/DM 1 ($ 0,40 –

0,40/2).

Harga baru baling-baling menjadi DM 25.000.000 x $ 0,38 = $ 9.500.000. Biaya Lufthansa naik

menjadi DM 27,14 juta ($ 9,5 juta/0,35). Tanpa persetujuan risk sharing, nilai kontrak bagi GE

akan menjadi $ 8,75 juta. Tentu saja jika DM apresiasi dibawah batas atas (upper bound)

katakanlah $ 0,45, GE tidak memperoleh manfaat penuh/full benefit dari kenaikan nilai DM.

Akan tetapi kurs kontrak baru menjadi $ 0,42 ($ 0,40 + 0,04/2), GE memperoleh DM 25.000.000

x $ 0,4 atau $ 10,5 juta, dan Lufthansa membayar harga DM 23,33 juta (10,5 juta/0,45). Pada

netural zone, nilai dolar dari kontrak GE dibawah persetujuan risk sharing tetap berada pada $

10.000.000. Situasi ini ekivalen dengan Lufthansa menjual forward contract GE pada kurs spot

saat ini $ 0,40. Di bawah neutral zone, nilai kontrak dolar naik/turun hanya ½ di bawah

persetujuan risk sharing seperti dibawah alternatif tidak hedging. Nilai dari kontrak yang di

hedge tetap sama berapapun kursnya.

2. Mengelola exposure translasi

Eksposur translasi dihasilkan dari keperluan untuk mentranslasikan laporan keuangan

yang didenominasi mata uang asing ke dalam mata uang parent company.

Strategi dasar hedging, untuk mengurangi exposure translasi meliputi penurunan soft

currency assets (hard currency liabilities) dan menaikan soft currency liabilities (hard currency

assets).

Dengan fund adjustment (penyesuaian dana), apakah perusahaan multinasional merubah

jumlah atau mata uang-mata uang dari cash flows parent dan /atau afiliasi-afiliasinya yang telah

direncanakan untuk mengurangi exposure mata uang lokal perusahaan.

Page 22: Mengelola eksposure Akuntansi

1. Direct funds adjustment (penyesuaian dana langsung) berkenaan dengan working capital

adjustments (penyesuaian modal kerja).

2. Indirect funds adjustment technique meliputi penggunaan transfer pricing, leading serta

lagging.

Forward contracts adalah instrumen-instrumen hedging yang paling populer untuk

mengurangi exposure translasi perusahaan. Currency selection, transfer pricing dan exposure

netting merupakan tambahan perangkat-perangkat namun jarang digunakan karena kendala-

kendala yang dikenai teknik-teknik tersebut oleh pemerintah-pemerintah asing.

Pada saat memilih mekanisme hedging yang paling tepat, perusahaan-perusahaan harus

menyesuaikan aliran-aliran dana mereka pada saat menguntungkan untuk dilakukan atas dasar

covered (covered basis) biarpun efeknya yang akan ada pada exposure translasi.

3. Mendisain strategi hedging

Strategi-strategi hedging yang dipilih oleh perusahaan sebagian besar merupakan fungsi

dari tujuan-tujuan manajemen. Tujuan dasar dari hedging adalah untuk mengurangi atau

menghilangkan variabilitas pendapatan-pendapatan konsolidasi dari perusahaan multinasional

yang dihasilkan dari fluktuasi mata uang yang tidak diharapkan (unexpected currency

fluctuations).

Pernyataan tujuan-tujuan akan termasuk kepercayaan-kepercayaan manajemen tentang

bagaimana pasar-pasar finansial bekerja dan ini menggambarkan biaya yang dapat diterima

dari manajemen exposure .

Hedging costs dapat ditekan dengan cara mengambil keuntungan dari tax asymmetries

dan market imperfections.

Aspek penting dari manajemen resiko adalah tingkat sentralisasi dari transaksi-transaksi

mata uang asing dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan

strategi-strategi hedging. Keuntungan-keuntungan maksimum dicapai dengan sentralisasi

ketiga fungsi pada level parent company.

Page 23: Mengelola eksposure Akuntansi

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Faisal, M. 2001, Manajemen Keuangan Internasional; dengan penekanan praktek pada pasar

devisa, Edisi Pertama.

2. Madura, Jeff. 2003, International Financial Management, Edisi Ketujuh, Thomson South-

Wester

3. Salemba Empat. n. . Shapiro, Alan C. 2003, Multinational Financial Management, Edisi Ketujuh. John Wiley & Sons.