Mengapa larutan

4
Mengapa larutan (pelarut + zat terlarut) mendidih pada suhu yang lebih tinggi dan membeku pada suhu yang lebih rendah dari pada pelarutnya? Pertanyaan ini dapat dijelaskan secara teoritis dengan membandingkan diagram fase pelarut dengan diagram fase larutannya. Perhatikanlah diagram fasa pada Gambar 3. Pada tekanan normal (1 atm), pelarut murni air memiliki titik beku 0 °C (titik C), titik didih 100 °C (titik B), dan tekanan uap (kurva A – B) yang bergantung pada suhu. Adanya zat terlarut nonvolatil mengakibatkan pergeseran posisi kesetimbangan diagram fasa cair-gas. Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutnya (titik C'), titik didih larutan lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarutnya (titik B'), dan tekanan uap turun, ditunjukkan oleh kurva (A' – B'). Demikian pula titik tripel larutan lebih rendah dari titik tripel air murni. Nilai ΔT f dan ΔT b ditunjukkan oleh selisih pergeseran kesetimbangan antara pelarut murni dan larutannya, yaitu: ΔT f = C – C' dan ΔT b = B' – B. Penurunan tekanan uap larutan ditunjukkan oleh selisih garis AB – A'B'.

Transcript of Mengapa larutan

Page 1: Mengapa larutan

Mengapa larutan (pelarut + zat terlarut) mendidih pada suhu yang lebih tinggi dan membeku pada suhu yang lebih rendah dari pada pelarutnya? Pertanyaan ini dapat dijelaskan secara teoritis dengan membandingkan diagram fase pelarut dengan diagram fase larutannya.

Perhatikanlah diagram fasa pada Gambar 3. Pada tekanan

normal (1 atm), pelarut murni air memiliki titik beku 0 °C (titik

C), titik didih 100 °C (titik B), dan tekanan uap (kurva A – B)

yang bergantung pada suhu. Adanya zat terlarut nonvolatil

mengakibatkan pergeseran posisi kesetimbangan diagram fasa

cair-gas.

Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutnya (titik

C'), titik didih larutan lebih tinggi dibandingkan titik didih

pelarutnya (titik B'), dan tekanan uap turun, ditunjukkan oleh

kurva (A' – B'). Demikian pula titik tripel larutan lebih rendah

dari titik tripel air murni.

Nilai ΔTf dan ΔTb ditunjukkan oleh selisih pergeseran

kesetimbangan antara pelarut murni dan larutannya,

yaitu: ΔTf = C – C' dan ΔTb = B' – B. Penurunan tekanan uap

larutan ditunjukkan oleh selisih garis AB – A'B'.

Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/diagram-fasa-air-sifat-koligatif-larutan.html#ixzz2p7p5Fe64

Page 2: Mengapa larutan

PENURUNAN TEKANAN UAP Tekanan uap air ( pelarut murni) merupakan tekanan terjadi pada molekul-molekul air

untuk lepas dari permukaannya Jika ke dalam air (pelarut murni) ditambahkansuatu zat, maka molekul-molekul  zat

tersebut akan menghalang-halangi molekul-molekul air untuk menguap, akibatnya   tekanan uapnya menurun.

Besarnya penurunan tekanan uap dapat dihitung dengan melihatselisih tekanan uap pelarut murni dengan tekanan uap larutan, yang secara matematis dinyatakan :∆p =  p0 – p, Menurut Roult   :  Tekanan uap larutan (p) merupakan hasil perkalian antara tekanan uap  pelarut murni dengan fraksi molnya , yaitu :p =  p0 . xA  =>  ∆p =  p0 – p  =>   ∆p =  p0 – p0 . xA   =>    ∆p =  p0 ( 1 – xA )   ; xB  =  1 – xA     Keterangan  :   ∆p        = penurunan tekanan uap (mmHg) p0        =   tekanan uap pelarut murni p          =   tekanan uap larutan xA        =   fraksi mol pelarut xB        =   fraksi mol zat terlarut   KENAIKAN TITIK DIDIH

Pada suhu yang sama sebuah  larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekul-molekul   dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah  melepaskan diri dari larutan

Larutan dengan tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih yang lebih rendah

Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar Titik didih cairan pada tekanan udara760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih

normal Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat   tekanan uap jenuh

cairan itu sama dengan tekanan udara luar     (tekanan pada permukaan cairan) Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut   kenaikan titik didih ( ΔTb ) Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali

dari molalitas larutan (m) dengan  kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti berikut :ΔTb = Kb ⋅ mKeterangan:ΔTb =kenaikan titik didih molal, Kb =tetapan kenaikan titik didih molal, m = molalitas larutanPENURUNAN TITIK BEKU

Page 3: Mengapa larutan

Larutan mempunyai titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murni. Selisih antara titik beku pelarut  dengan titik beku larutan dinamakan penurunan titik

beku  larutan ( ΔTf = freezing point).  ΔTf = Titik beku pelarut – titik beku larutan Menurut hukum Raoult penurunan titik beku larutan  dirumuskan seperti berikut.

ΔTf = m ⋅ KfKeterangan:ΔTf = penurunan titik beku,  m = molalitas larutan,   Kf = tetapan penurunan titik beku molal