Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

6
  Khutbah Jum’at MENGAKHLAQKAN CARAPANDANG POSITIF  Jama’ah Jum’ah rahim akumullah..  Saya ingi n men gawa li renun gan kita kali ini denga n men gingat kan  pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depan mata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang. Kak ek itu beg itu ber sed ih, hin gga ist rin ya me ras a heran. “masak han ya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung ujar sang istri. “bukan itu yang aku sedihkan jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi!sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. "elum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya.. “dari itu "une lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita, mudah!mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya.  Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi  berikutnya, teta p saja buah pepa ya itu masih di t empatnya. #i sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng duah  buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah y ang telah mencuri pepayanya. “Sebenarnya kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin mencuri buah  pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya ters adarkan dan sejak itu saya berte kad untuk tida k menc uri lagi . $ntu k itu, saya kembalikan pepaya %nda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk %nda .  Jama’ah Jum’ah yang d irahmati Allah..

Transcript of Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

Page 1: Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

7/18/2019 Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mengakhlaqkan-cara-pandangdoc 1/5

 Khutbah Jum’at 

MENGAKHLAQKAN CARAPANDANG POSITIF

 Jama’ah Jum’ah rahimakumullah..

  Saya ingin mengawali renungan kita kali ini dengan mengingatkan pada salah satu kisah kehidupan yang mungkin banyak tercecer di depanmata kita. Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagaiorang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya didepan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telahmenguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan

hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilangdicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanyakarena sebuah pepaya saja engkau demikian murung ujar sang istri.

“bukan itu yang aku sedihkan jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapasulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi!sembunyi ditengah malam agar tidak ketahuan orang. "elum lagi mesti memanjatnya

dengan susah payah untuk bisa memetiknya..

“dari itu "une lanjut sang kakek, “saya akan pinjam tangga dan saya taruhdi bawah pohon pepaya kita, mudah!mudahan ia datang kembali malam inidan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya.

 Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itutetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar,dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi

 berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

#i sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng duah buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut.Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu denganamat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya kata sang tamu, “di malam berikutnya saya ingin mencuri buah

 pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, sayatersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. $ntuk itu,saya kembalikan pepaya %nda dan untuk menebus kesalahan saya, sayahadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk %nda.

 Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah..

Page 2: Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

7/18/2019 Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mengakhlaqkan-cara-pandangdoc 2/5

Kisah di atas mungkin begitu sederhana sebagaimana tokoh protagonisnyayang juga bersahaja. Namun ada ibroh yang bisa kita pelajari darinya, yaitutentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positi& terhadapkehidupan. 'ang terakhir itulah yang hendak kita jadikan topik renungan kitakali ini.

 Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT,

(ampukah kita tetap bersikap positi& saat kita kehilangan sesuatu yang kitacintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu“musibah)

Kebanyakan dari kita mungkin belum bisa. Karena memang kecenderunganmanusia dalam mencinta, lupa bahwa apa yang disenanginya hanyalah titipansemata, yang setiap saat bisa diambil kapan saja. %llah menyiratkan itu dalam*S. %l!%diyat +--/0!1/

.2 34256 7 8 7 9 5 : ;< 7 8 ;= > ? @ A 8 5 B A DE5F 7  .2 3:G 56 7 8 7 H 7 8 5 7 J 7L7  B A DE5F 7  .M 3O AP 7 8 7 B5Q ?9 7 8 5 R 7 T 7 U;5 = R D E5

 Innal insaa na lirobbihi lakanuwd. Wa innahu ala dalika lasyahid. Wainnahu lihubbal khoyri lasyadiyd 

esungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada

Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri)keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada

harta.

 %tau barangkali ada di antara kita yang telah mampu bersikap positi& saatdidera musibah, namun bisa jadi itu bersi&at sementara. Vari ini kita mungkin

 bisa tabah mengikhlaskannya, namun esok hari belum tentu bisa begitukarena suasana hati yang tidak menentu. Kalau demikian, berarti cara

 pandang positi& belum menjadi akhla kita. Karena sesuatu dikatakan telahmengakhla di dalam diri manakala itu telah mendarahdaging, di manageraknya bersi&at substanti&, tidak insidentil. Ia akan berpikir dan bertindak 

 positi& kapanpun, dimanapun, sendirian maupun bersama siapapun.

Karena itu, orang!orang yang telah memiliki carapandang positi& sebagaiakhlanya bisa dikatakan sebagai orang!orang yang telah memetik buah dari

 pohon keimanan dan keberislaman. 'a, karena akhla  positie thinking 

tidaklah mungkin bisa terbangun kalau tidak karena dasar aidah yang kokoh

dan keberserahan diri yang total kepada %llah SWX.

 Jama’ah Jum’at yang selalu berharap ridha Allah!

%idah atau sistem keyakinan tauhid  dalam Islam biasanya dikenali unsur!unsurnya, paling tidak, dalam Y konsep utama yang tak terpisahkan/

Page 3: Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

7/18/2019 Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mengakhlaqkan-cara-pandangdoc 3/5

Z Tauhid "ububiyah, satu unsur keyakinan dimana kita mengesakan %llahsebagai "abb. Xuhan yang menciptakan dan maha mengatur alam semesta.Xiada apapun yang keluar dari takdir ilahi, bahkan daun yang berguguran dari

 pohonpun %llah yang mengaturnya. Sebagaimana &irman suci!Nya/

[\] D^ 7  _7 F 7  G 7` A  7 ; 4 7 _D E5 [\ 7 7 F 7  5 f A  AT ;  7  7F 7  9 5@ ; ] 78 ;=F 7  9 ? ] 78 ;= 5  7   A 7 ; 4 7F 7   7A  _D E5 G 7` A  7 ; 4 7 _7  > 5 : ; 7 8 ;=  A 5 7 7  A2 7OL5 F 7 \ :] 5 q   \  75 5 _D E5  \ Q 54 7 _7 F 7  > \ v ;  7  _7 F 7   5  ; x7 = 5  ̀7  Az A  5

  Waindahu ma#aatihul goybila yaklamuhaa illahu$a $ayaklamu maa

 #iylbarro $albahri $amaa tas%utu mi$$a ro%otin illa yaklamuhaa $ala

habbating#iy dolamaati ardi$ala rotbi$$ala yaabisinnilla #iykitaa

bimmabiyn.

 &an pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib' tak ada yang 

mengetahuinya kecuali &ia sendiri, dan &ia mengetahui apa yang di

daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan

 &ia mengetahuinya (pula), dan tidak atuh sebutir bii pun dalam kegelapan

bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis

dalam kitab yang nyata (ohmah#u*) {*S. %l!%n|am +0/}~Z.

 •Z Tauhid +ulkiyah, satu keyakinan dimana kita mengesakan %llah sebagai(alik, satu!satunya €aja #iraja yang maha memiliki dan maha menguasai

alam semesta. #ialah emilik segalanya. %papun yang ada di alam iniataupun yang ada pada diri kita, #ialah emilik Vakikinya. Sebagaimana%llah ber&irman/

9 \ :‚5  7 _7 F 7   ƒ 8 5F 7  5 „…5 = R 5 FM A  ?  P A 8 7  7F 7   5  ; x7 =F 7  5 =F 7 ` 7T D 8= H A  ; A  B A 8 7 „…7 = R D †7  ; 7 ;  7  ; 8 7†7

  Alam taklam anna$looha lahu mulakussamaa $aatib$al ardi $amaa

lakummangdu$ nillaahi mi$aliyya $ala nasiyr.

Tiadakah kamu mengetahui bah$a keraaan langit dan bumi adalahkepunyaan Allah &an tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun

 seorang penolong  {*S. %l!"aoroh +•/-‡Z

 #i banyak ayat yang lain, %llah menegaskan kembali tentang itu, diantaranya/

9 3 425 7  \̂  ; ‰ 7  Š ?  A  J 7L7   7A F 7   D G 5 :5  7F 7   5  ; x7 =F 7  5 =F 7 ` 7T D 8= H A  ; A  „…55

 illaahi mulkussamaa $aatiepunyaan Allah-lah keraaan langit dan bumidan apa yang ada di dalamnya' dan &ia +aha uasa atas segala sesuatu

{*S. %l!(aidah +}/ •-Z.

 YZ Tauhid luhiyah, satu keyakinan dimana kita mengesakan %llah sebagai /lah. 'aitu satu!satunya al-+a’bud , yang disembah, diibadahi, dicinta,diagungkan, dita‹ati, dan dipatuhi. Vanya kepada!Nya semata kita berserah

Page 4: Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

7/18/2019 Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mengakhlaqkan-cara-pandangdoc 4/5

diri, mengorban!kan diri, menambatkan setiap asa, harap dan doa kita, sertahanya kepada!Nya semata kita memohon pertolongan. Sebagaimana &irman!

 Nya/

 Œ9 5  ; 58 5 Ž7 7‚ D 8=  55†7F 7  52 ;] AL;  7  7†7 _DE5 B 7 8 7E5 _7 „DA =  7†7 O5 DE5

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,

maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku {*S. Xhaha+•-/Z

 Saudara-saudara yang dirahmati Allah SWT,

"erdasar sistem keyakinan itulah, orang!orang yang berpandangan positi& sebagai akhlanya memiliki sikap yang terbaik terhadap setiap kejadian,

walaupun pada apa yang kita menganggapnya sebagai musibah atau kesialan.(ereka tidak memiliki perbendaharan bahasa seperti sial, celaka, kehilangan,

 bencana dan sejenisnya, karena mereka selalu bisa melihat hikmah atau sisi baik di balik setiap peristiwa. Sehingga, pikiran dan perasaan mereka selalumendisposisikan untuk berucap dan bertindak mulia dalam bingkai keyakinansepenuhnya bahwa %llah dengan €ahman €ahimnya tidaklah menciptakansegala sesuatu dalam kebatilan atau kesia!siaan, sebagaimana ucapan $lul%lbab yang diabadikan dalam al!*ur|an/

‘ 7  ; 7’ 7   7  O 7Q D 7   5  ; x7 =F 7  5 =F 7 ` 7T D 8= ” 5  ;’ 7  5 R 7 F9 A P D  7 74 7F 7   ;G 5 Q 5O A A  J 7  7L7 F 7  =M – A  AF 7   – : 75 „…7 = R 7 F9 A  A  ;4 7  7 458 D= 5 O D8=  7 = 7L7  O 75 7 H 7  7@ 7 ] ;— A   – v5 Q 7 =7

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit 

dan bumi (seraya berkata)0 12a Tuhan kami, tiadalah 3ngkau menciptakan

ini dengan sia-sia. +aha Suci 3ngkau, maka peliharalah kami dari siksa

neraka {*S. %li Imran +Y/ ~Z.

 #ari itu, mereka berserah diri sepenuhnya bahwa 'ang (aha Wadud, %llahSWX tidaklah mungkin akan mentakdirkan yang buruk bagi alam semesta,apalagi manusia. $ngkapan kesialan dan bencana jangan!jangan merupakanekspresi dari ketidakmampuan kita dalam melihat sisi baik dari setiap ciptaanXuhan yang (aha Kuasa.

˜rang yang memiliki carapandang positi& sebagai akhlanya senantiasa bisamelihat pelita dalam kegelapan. (ampu bersikap adil dalam setiap kejadian.

Xidak sombong dan lupa daratan ketika terdudukkan dalam kenikmatan,sebaliknya juga tidak pesimis dan putus!asa dari nikmat Xuhan bahkan selalumemiliki harapan ketika berada dalam “kebangkrutan. Sehingga merekaitulah orang!orang yang bisa jadi dalam hidupnya pernah terjatuh sepuluhkalinamun tetap mampu bangkit sebelaskali.

Page 5: Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

7/18/2019 Mengakhlaqkan Cara Pandang.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mengakhlaqkan-cara-pandangdoc 5/5

#emikianlah kehebatan orang!orang yang memiliki akhla carapandang positi&. Semoga kita mampu belajar untuk bisa memiliki akhla tersebut,amin ya "abbal alamin..

!o-o!

Khutbah •/

 Jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah SWT,

(emiliki akhla carapandang positi&, bukanlah suatu kebetulan atau tiba!tiba.Xetapi melalui satu proses belajar yang awalnya disengaja. %da yangmengatakan  process o# learning   ini sebagai prinsip belajar “tanam!tuai.System keyakinan Xauhid yang kita miliki tidak boleh berhenti sebagai

 pemahaman kogniti& semata, haruslah kita tanam {ejahwantahkan, praktikkanZ dalam setiap perbuatan sehingga kita bisa memanennya sebagai“kebiasaan. Kebiasaan baik ini haruslah kita tanam terus hingga kita bisamenuainya sebagai “karakter. Saat itulah, carapandang positi& ini telahmendarahdaging, menjadi akhla kita. Semoga kita termasuk hamba %llahyang diberikan kemudahan dan inayah!Nya dalam menanam!tuai akhla baik ini. Amien ya "abbal Alamin!