MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

29
MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2 Rakhmayanti

description

MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2. Rakhmayanti. KD 1 (72). MENGIDENTIFIKASI LUAS, SEKTOR, DAN TANGGUNG JAWAB INDUSTRI. PROFESIONAL. Definisi: Bekerja dengan menunjukkan hard skills dan soft skills maksimal yang seharusnya. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Page 1: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM

BEKERJADKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Rakhmayanti

Page 2: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

KD 1 (72)

MENGIDENTIFIKASI LUAS, SEKTOR, DAN TANGGUNG JAWAB INDUSTRI

Page 3: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

PROFESIONAL

Definisi:Bekerja dengan menunjukkan hard skills dan soft skills maksimal yang seharusnya.

Page 4: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Profesional dilihat dari sudut pandang hard skills artinya bekerja dengan menunjukkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang kerjanya (kompeten) secara maksimal .

Profesional dilihat dari sudut pandang soft skills artinya bekerja dengan menunjukkan sikap kerja secara maksimal baik kedisiplinan, penampilan, pelayanan kepada pelanggan, dan penanganan terhadap keluhan.

Page 5: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

PROFESI AKUNTAN(PROFESSION OF ACCOUNTANT)

Profesi akuntan merupakan profesi bagi orang-orang yang telah memenuhi syarat tertentu dalam bidang akuntansi.

Syarat tersebut antara lain:1. Memiliki ijazah pendidikan formal dalam bidang akuntansi,2. Memiliki sertifikat dari Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI).

Page 6: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

PROFESI AKUNTAN TERDIRI ATAS:

1. Akuntan Perusahaan (Private Accountant),

2. Akuntan Publik (Publik Accountant),3. Akuntan Pemerintah (Government

Accountant),4. Akuntan Pendidik (Instruction

Accountant),

Page 7: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Akuntan Perusahaan

Yaitu akuntan yang dipekerjakan oleh perusahaan sebagai karyawan untuk menjalankan tugas dan fungsi akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan.

Page 8: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Akuntan Publik

Yaitu akuntan yang bekerja secara independen untuk menjalankan tugas dan fungsi pemeriksaan terhadap kebenaran laporan keuangan dan proses akuntansi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

Page 9: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Akuntan Pemerintah

Yaitu akuntan yang bekerja sebagai pegawai pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsi akuntansi bagi keperluan pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara.

*) Pegawai BPK dan BPKP

Page 10: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Akuntan Pendidik

Yaitu akuntan yang bekerja untuk menyebarluaskan ilmu akuntansi kepada masyarakat melaui jalur pendidikan.

Page 11: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Aspek eksternal yang mempengaruhi profesi Teknisi Akuntansi

1. Tuntutan kebutuhan pengguna jasa akuntan,2. Perkembangan ilmu dan teknologi,3. Perubahan atau revisi aturan perpajakan,4. Perubahan atau revisi aturan ketenagakerjaan, 5. Perubahan atau revisi aturan perbankan dan

pasar modal,6. Perubahan atau revisi internasional mengenai

ilmu akuntansi.

Page 12: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Aspek internal yang mempengaruhi profesi Teknisi Akuntansi

1. Tujuan bekerja,2. Pemahaman mengenai

profesionalisme.

Page 13: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Sebagai Akuntan, dalam bekerja harus memahami luas dan jenis bidang kerjanya:

JASA DAGANG MANUFAKTUR

KECIL SEDANG BESAR

Page 14: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Bekerja pada perusahaan kecil akan berbeda dengan bekerja pada perusahaan sedang maupun

besar, demikian juga bekerja pada perusahaan jasa akan berbeda dengan bekerja pada

perusahaan dagang ataupun manufaktur, hal ini dikarenakan perbedaan:

1. Banyak sedikitnya transaksi yang terjadi,2. Tata rekening yang dipergunakan,3. Kartu sediaan yang dipergunakan,4. Sistem penggajian dan pengupahan, 5. Sistem penghitungan harga pokok.

Page 15: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Pihak-pihak yang terlibat dalam profesi Teknisi Akuntansi

1. Pengguna jasa akuntan,2. Pemerintah (Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga

Kerja, Direktorat Jenderal Pajak, Bea Cukai),3. Dunia perbankan (Bank Indonesia maupun

bank umum) dan pasar modal 4. Penyedia teknologi.

Page 16: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

KD 2 (70)

MENGIDENTIFIKASI DAN MENERAPKAN PEDOMAN, PROSEDUR, DAN ATURAN

Page 17: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

KODE ETIK TEKNISI AKUNTANSI (Kode Etik Profesi Akuntan)

Kode Etik Teknisi Akuntansi Indonesia dimaksudkan sebagai panduan bagi seluruh anggota baik yang bekerja di lingkungan

dunia usaha, di instansi pemerintah, maupun di

lingkungan dunia pendidikan dalam rangka pemenuhan

tanggung-jawab profesionalnya.

Page 18: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

KODE ETIK TEKNISI AKUNTANSI (Kode Etik Profesi Akuntan) terdiri atas tiga bagian:

1. Prinsip Etika,2. Aturan Etika,3. Interpretasi.

Page 19: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

PRINSIP ETIKA1. Tanggung jawab

profesi,2. Kepentingan publik,3. Integritas,4. Objektifitas,5. Kompetensi dan

kehati-hatian profesional,

6. Kerahasiaan,7. Perilaku profesional,8. Standar teknis.

Adl segala sesuatu yang diyakini kebenarannya secara sadar dan menjadi bagian pemikiran seluruh anggota.

Page 20: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Adl segala sesuatu yang disusun guna mengikat dan membatasi Teknisi Akuntansi dalam menjalankan profesinya.

ATURAN ETIKA

Aturan Etika harus memenuhi syarat:1. Memiliki keterterapan;2. Memiliki independensi, integritas,

dan objektivitas.

Page 21: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

1. Memiliki keterterapan

Artinya bahwa sebuah aturan etika harus dapat diterapkan bagi seluruh anggotanya.

Teknisi Akuntansi

Page 22: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

2. Memiliki independensi, integritas, dan objektivitas

Memiliki independensi artinya bahwa sebuah aturan etika harus disusun secara merdeka dan terbebas dari kepentingan pihak manapun,

Memiliki integritas artinya aturan etika harus lengkap,menyeluruh, dapat menimbulkan ketaatan serta komitmen melaksanakannya dan pada akhirnya kepercayaan masyarakat akan terbentuk,

Memiliki objektivitas artinya bahwa aturan etika harus menjamin hasil kerja semata-mata berdasarkan data dan fakta.

Page 23: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

ATURAN ETIKA TEKNISI AKUNTANSI

Seksi 200 Ancaman dan PencegahanSeksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAPSeksi 220 Benturan KepentinganSeksi 230 Pendapat KeduaSeksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk

Remunerasi lainnyaSeksi 250 Pemasaran Jasa ProfesionalSeksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-

tamahan lainnyaSeksi 270 Penyimpanaan Aset Milik KlienSeksi 280 Objektivitas – Semua Jasa ProfesionalSeksi 290 Independensi

Page 24: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Adl pelaksanaan dari prinsip yang diyakini dan aturan yang telah dibuat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap profesinya.

INTERPRETASI

Seorang profesional akan mendapatkan penghasilan yang sering dikenal dengan istilah fee profesional yang besarannya bergantung kepada risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian.

Page 25: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

PERTANYAAN-PERTANYAAN KELAS

Konsultan Manajemen (Management Consultant) adalah seorang tenaga professional yang

menyediakan jasa nasehat ahli dalam bidang manajemen sehingga klien dapat

mengambil keputusan dengan tepat.

Page 26: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Contoh nyata sumber daya manusia organisasi ?

*) Semua pihak dari level bawah (karyawan) sampai dengan level atas (manajemen) yang memberikan kontribusi atau peran terhadap pencapaian tujuan organisasi merupakan sumber daya organisasi.

Page 27: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Apakah track record seseorang mencerminkan hasil kerja yang baik ?

Kondisi umum :.........Kondisi tidak umum :.........

Page 28: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Apakah kode etik teknisi akuntansi hanya untuk akuntan atau untuk seluruh sumber daya manusia di perusahaan tersebut ?

Hanya untuk teknisi akuntansi

Page 29: MENERAPKAN PRINSIP PROFESIONAL DALAM BEKERJA DKK XI KEUANGAN 1 DAN 2

Pelajari kembali materi di rumah..

Bertemu minggu depan untuk uji kompetensi..

We love you akuntansi