Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

7
Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop Kategori : Mikroskop Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil sehingga tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop memunculkan cabang ilmu baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat dengan bertumpu pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek yang diamati. Mikroskop merupakan penemuan yang luar biasa dan berjasa mengembangkan multidisiplin ilmu. Sejarah mikroskop tak bisa lepas dari penemuan lensa oleh seorang ilmuan Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-1723). Sejak belia, ia memang sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang menjadikan ia begitu giat mempelajari lensa selama hidupnya. Leewenhoek terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam yang lahir dan besar di Belanda. Ia dipenuhi dengan imajinasi tentang makhluk berukuran mikro yang hidup bebas dan luput dari perhatian manusia. Imajinasi ini, serta ketertarikannya pada lensa juga cermin yang kemudian mengilhami ia menciptaka sebuah alat yang kini kita kenal dengan nama Mikroskop. Pada awal kemunculannya, mikroskop hanya memiliki satu lensa saja yakni jenis lensa okuler. Hal ini kemudian membuat para ahli banyak yang mengecilkan peranan Leewenhoek dalam sejarah mikroskop sebab mereka beranggapan alat yang dibuat oleh Leewenhoek bukan mikroskop melainkan lensa dengan corong yang tak lebih dari sebuah kaca pembesar saja. Terlepas dari polemik sejarah yang ada, pastinya Leewenhoek telah membuat sekitar 250 buah dengan pembesaran lensa 200 sampai 300 kali dari pembesaran awalnya. Dengan menggunakan alat yang ia temukan,

description

yuihijlkjui

Transcript of Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

Page 1: Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

Menelusuri Sejarah Penemuan MikroskopKategori : Mikroskop

Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil sehingga tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop memunculkan cabang ilmu baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat dengan bertumpu pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek yang diamati. Mikroskop merupakan penemuan yang luar biasa dan berjasa mengembangkan multidisiplin ilmu. Sejarah mikroskop tak bisa lepas dari penemuan lensa oleh seorang ilmuan Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-1723). Sejak belia, ia memang sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang menjadikan ia begitu giat mempelajari lensa selama hidupnya. Leewenhoek terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam yang lahir dan besar di Belanda. Ia dipenuhi dengan imajinasi tentang makhluk berukuran mikro yang hidup bebas dan luput dari perhatian manusia. Imajinasi ini, serta ketertarikannya pada lensa juga cermin yang kemudian mengilhami ia menciptaka sebuah alat yang kini kita kenal dengan nama Mikroskop. 

Pada awal kemunculannya, mikroskop hanya memiliki satu lensa saja yakni jenis lensa okuler. Hal ini kemudian membuat para ahli banyak yang mengecilkan peranan Leewenhoek dalam sejarah mikroskop sebab mereka beranggapan alat yang dibuat oleh Leewenhoek bukan mikroskop melainkan lensa dengan corong yang tak lebih dari sebuah kaca pembesar saja. Terlepas dari polemik sejarah yang ada, pastinya Leewenhoek telah membuat sekitar 250 buah dengan pembesaran lensa 200 sampai 300 kali dari pembesaran awalnya. Dengan menggunakan alat yang ia temukan, Leewenhoek berhasil mengamati mikroba yang yang ada pada tetesan air danau. 

Perkembangan selanjutnya dalam sejarah mikroskop dimulai secara revolusioner dengan campur tangan seorang ilmuan dari Berlin University bernama Dr. Ernest Ruska. Ia menggembangkan penemuan Thonius Philips Van Leewenhoek yang hanya menggunakan satu lensa dan kemudian menciptakan mikroskop transmisi

Page 2: Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

electron atau TEM pada tahun 1931. Berkat penemuan ini, lembaga pemberi Nobel di Norwegia menganugerahkan Nobel Fisika padanya di tahun 1986. Mikroskop yang dikembangakan oleh Dr. Ernest Ruska menggunakan dua lensa dengan medan magnet. Selanjutnya, 3 tahun berelang, ia kemudian menciptakan mikroskop dengan tiga buah lensa yang mampu membidik dengan resolusi sampai 100 nm. Angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan jenis mikroskop cahaya yang saat itu lazim digunakan. 

Dalam perkembangan sejarah mikroskop, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya kajian mengenai mikroorganisme menjadi lebih mudah dan berdampak baik pada berbagai bidang salah satunya adalah medis. Dengan mikroskop, peneliti lebih bisa mengamati berbagai bakteri juga virus yang menyebabkan sejumlah oenyakit serius untuk kemudian mencari kelemahannya dan menciptakan formula untuk membasminya. Semua keajaiban tersebut tak bisa dipisahkan dari keberadaan Mikroskop. Dan bukan hal yang berlebihan jika generasi saat ini berterimakasih pada ilmuan cerdas bernama Thonius Philips Van Leewenhoek.

Nikada. http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/menelusuri-sejarah-penemuan-mikroskop.html

Sejarah Mikroskop part 1Selasa, 24 Februari 2015 Sebelumnya kita telah mempelajari banyak hal mengenai mikroskop. Mulai dari jenis-jenis mikroskop, hingga cara pemakaian. Sekarang kita akan mengetahui lebih lanjut mikroskop melalui Sejarahnya, dikarenakan penjelasan mengenai sejarah mikroskop terlalu panjang, kami akan membuatnya menjadi 2 part ( artikel ).

Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, Mikros, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "terlihat" atau "melihat". Mikroskop sendiri  adalah alat yang digunakan untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk mata telanjang. Ilmu menyelidiki benda kecil dengan menggunakan alat seperti disebut mikroskop. Mikroskopis berarti kasat mata kecuali dibantu oleh mikroskop.

Ada banyak jenis mikroskop, yang paling umum dan pertama yang diciptakan adalah  mikroskop optik yang menggunakan cahaya untuk gambar sampel. Jenis utama lain dari mikroskop adalah mikroskop elektron (kedua mikroskop elektron transmisi dan mikroskop elektron scanning) dan berbagai jenis probe scanning mikroskop.

Mikroskop pertama yang dikembangkan adalah mikroskop optik, meskipun penemu aslinya  tidak mudah untuk mengidentifikasi. Mikroskop optic pertama dibuat tahun 1590 di Middelburg, Belanda. Dua pembuat kaca mikroskop yang bervariasi diberikan kredit yaitu,  Hans Lippershey (yang mengembangkan teleskop awal) dan Zacharias Janssen.. Giovanni Faber menciptakan nama mikroskop untuk Galileo Galilei itu pada tahun 1625 (Galileo telah menyebutnya "occhiolino" atau "little mata").

Mikroskop Cahaya Modern

Tidak sampai tahun 1660-an dan 1670-an bahwa mikroskop telah digunakan secara luas untuk penelitian di Italia, Belanda dan Inggris. Marcelo Malpighi di Italia mulai menganalisis struktur biologis dimulai dengan paru-paru. Micrographia Robert Hooke memiliki dampak besar, terutama karena ilustrasi yang mengesankan. Kontribusi terbesar berasal dari Antonie van Leeuwenhoek yang menemukan sel darah merah dan spermatozoa

Page 3: Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

dan membantu mempopulerkan mikroskop sebagai suatu teknik pada penelitian. Pada tanggal 9 Oktober 1676, Van Leeuwenhoek melaporkan penemuan mikro-organisme.

Pada tahun 1893 bulan Agustus Köhler mengembangkan teknik kunci untuk penerangan sampel, penerangan Köhler, yang merupakan pusat untuk mikroskop cahaya modern. Metode penerangan sampel menimbulkan bahkan sangat pencahayaan dan mengatasi banyak keterbatasan teknik lebih tua dari penerangan sampel. Perkembangan lebih lanjut dalam penerangan sampel berasal dari Fritz Zernike pada tahun 1953 dan George Nomarski 1955 untuk pengembangan fase kontras dan gangguan kontras diferensial pencahayaan yang memungkinkan pencitraan sampel transparan.

Mikroskop elektron

Pada tahun 1900-an alternatif yang signifikan untuk mikroskop cahaya dikembangkan, menggunakan elektron daripada cahaya untuk menghasilkan gambar. Ernst Ruska memulai pengembangan mikroskop elektron pertama pada tahun 1931 yang merupakan mikroskop elektron transmisi (TEM). Mikroskop elektron transmisi bekerja pada prinsip yang sama seperti mikroskop optik tetapi menggunakan elektron di tempat cahaya dan elektromagnet di tempat lensa kaca. Penggunaan elektron sebagai pengganti cahaya memungkinkan resolusi yang lebih tinggi.

Pengembangan mikroskop elektron transmisi segera diikuti pada tahun 1935 dengan pengembangan mikroskop elektron scanning oleh Max Knoll. 

Mikroskop elektron dengan cepat menjadi populer setelah Perang Dunia Kedua. Ernst Ruska, bekerja di Siemens mengembangkan pertama mikroskop elektron transmisi komersial dan konferensi ilmiah utama pada mikroskop elektron mulai diadakan pada tahun 1950. Pada tahun 1965 pertama mikroskop elektron scanning komersial dikembangkan oleh Profesor Sir Charles Oatley dan mahasiswa pascasarjana Gary Stewart dan dipasarkan oleh Cambridge Instrumen Perusahaan sebagai "Stereoscan".

Sejarah Mikroskop Part IISelasa, 24 Februari 2015 Pada artikel minggu lalu kita sudah mengulas mengenai sejarah Mikroskop part I. kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah mikroskop pada artikel ini.

Scanning probe microscope

Tahun 1980-an melihat perkembangan pertama pemindaian mikroskop probe. Yang pertama adalah scanning tunneling microscope pada tahun 1981, dikembangkan oleh Gerd Binnig dan Heinrich Rohrer. Hal ini diikuti pada tahun 1986 dengan Gerd Binnig, quate, dan penemuan Gerber dari mikroskop atom.

Fluoresensi dan cahaya mikroskop

Perkembangan terbaru dalam mikroskop cahaya sebagian besar berpusat pada munculnya mikroskop fluoresensi dalam biologi. Selama dekade terakhir abad ke-20, khususnya di era pasca-genomik, banyak teknik untuk pelabelan neon struktur seluler dikembangkan. Kelompok utama teknik pewarnaan kimia kecil dari struktur selular, misalnya DAPI label DNA, penggunaan antibodi terkonjugasi untuk wartawan neon, lihat immunofluorescence, dan neon protein, seperti protein fluorescent hijau. Teknik ini menggunakan fluorophores berbeda untuk analisis struktur sel pada tingkat molekul di kedua sampel hidup dan tetap.

Munculnya mikroskop fluoresensi mendorong pengembangan desain mikroskop modern utama, mikroskop confocal. Prinsip ini dipatenkan pada tahun 1957 oleh Marvin Minsky, meskipun teknologi laser terbatas aplikasi praktis dari teknik ini. Ia tidak sampai tahun 1978 ketika Thomas dan Christoph Cremer mengembangkan praktis pertama confocal laser yang pemindaian mikroskop dan teknik cepat mendapatkan popularitas di tahun 1980.

Banyak penelitian saat ini (pada awal abad ke-21) pada teknik mikroskop optik difokuskan pada pengembangan analisis superresolution sampel fluorescently berlabel. Iluminasi terstruktur dapat meningkatkan resolusi oleh sekitar dua sampai empat kali dan teknik seperti dirangsang Emisi Deplesi mikroskop mendekati resolusi mikroskop elektron.

http://www.alatlabor.com/article/detail/55/sejarah-mikroskop-part1

sejarah asal usul penemuan dan perkembangan mikroskop

sejarah asal-usul penemuan dan Perkembanganya Mikroskop - Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil

Page 4: Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

sehingga tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. 

Zacharias Janssen

Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun 1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optic memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Hans JanssenUntuk melihat benda berukuran di bawah 200 nanometer, diperlukan mikroskop dengan panjang gelombang pendek. Dari ide inilah, di tahun 1932 lahir mikroskop elektron. Sebagaimana namanya, mikroskop elektron menggunakan sinar elektron yang panjang gelombangnya lebih pendek dari cahaya. Karena itu, mikroskop elektron mempunyai kemampuan pembesaran obyek (resolusi) yang lebih tinggi dibanding mikroskop optik. Sebenarnya, dalam fungsi pembesaran obyek, mikroskop elektron juga menggunakan lensa, namun bukan berasal dari jenis gelas sebagaimana pada mikroskop optik, tetapi dari jenis magnet. Sifat medan magnet ini bisa mengontrol dan mempengaruhi elektron yang melaluinya, sehingga bisa berfungsi menggantikan sifat lensa pada mikroskop optik. Kekhususan lain dari mikroskop elektron ini adalah pengamatan obyek dalam kondisi hampa udara (vacuum). Hal ini dilakukan karena sinar elektron akan terhambat alirannya bila menumbuk molekul-molekul yang ada di udara normal. Dengan membuat ruang pengamatan obyek berkondisi vacuum, tumbukan elektron-molekul bisa terhindarkan.

Page 5: Menelusuri Sejarah Penemuan Mikroskop

Ada 2 jenis mikroskop elektron yang biasa digunakan, yaitu transmission electron microscopy (TEM) dan scanning electron microscopy (SEM). TEM dikembangkan pertama kali oleh Ernst Ruska dan Max Knoll, 2 peneliti dari Jerman pada tahun 1932. Saat itu, Ernst Ruska masih sebagai seorang mahasiswa doktor dan Max Knoll adalah dosen pembimbingnya. Karena hasil penemuan yang mengejutkan dunia tersebut, Ernst Ruska mendapat penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1986. Sebagaimana namanya, TEM bekerja dengan prinsip menembakkan elektron ke lapisan tipis sampel, yang selanjutnya informasi tentang komposisi struktur dalam sample tersebut dapat terdeteksi dari analisis sifat tumbukan, pantulan maupun fase sinar elektron yang menembus lapisan tipis tersebut. Dari sifat pantulan sinar elektron tersebut juga bisa diketahui struktur kristal maupun arah dari struktur kristal tersebut. Bahkan dari analisa lebih detail, bisa diketahui deretan struktur atom dan ada tidaknya cacat (defect) pada struktur tersebut. Hanya perlu diketahui, untuk observasi TEM ini, sample perlu ditipiskan sampai ketebalan lebih tipis dari 100 nanometer. Dan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, perlu keahlian dan alat secara khusus. Obyek yang tidak bisa ditipiskan sampai order tersebut sulit diproses oleh TEM ini. Dalam pembuatan divais elektronika, TEM sering digunakan untuk mengamati penampang/irisan divais, berikut sifat kristal yang ada pada divais tersebut. Dalam kondisi lain, TEM juga digunakan untuk mengamati irisan permukaan dari sebuah divais.

Tidak jauh dari lahirnya TEM, SEM dikembangkan pertama kali tahun 1938 oleh Manfred von Ardenne (ilmuwan Jerman). Konsep dasar dari SEM ini sebenarnya disampaikan oleh Max Knoll (penemu TEM) pada tahun 1935. SEM bekerja berdasarkan prinsip scan sinar elektron pada permukaan sampel, yang selanjutnya informasi yang didapatkan diubah menjadi gambar. Imajinasi mudahnya gambar yang didapat mirip sebagaimana gambar pada televisi. 

Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut discan dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.

Demikian, SEM mempunyai resolusi tinggi dan familiar untuk mengamati obyek benda berukuran nano meter. Meskipun demikian, resolusi tinggi tersebut didapatkan untuk scan dalam arah horizontal, sedangkan scan secara vertikal (tinggi rendahnya struktur) resolusinya rendah. Ini merupakan kelemahan SEM yang belum diketahui pemecahannya. Namun demikian, sejak sekitar tahun 1970-an, telah dikembangkan mikroskop baru yang mempunyai resolusi tinggi baik secara horizontal maupun secara vertikal, yang dikenal dengan "scanning probe microscopy (SPM)". SPM mempunyai prinsip kerja yang berbeda dari SEM maupun TEM dan merupakan generasi baru dari tipe mikroskop scan. Mikroskop yang sekarang dikenal mempunyai tipe ini adalah scanning tunneling microscope (STM), atomic force microscope (AFM) dan scanning near-field optical microscope (SNOM). Mikroskop tipe ini banyak digunakan dalam riset teknologi nano "