Menejemen Industri pengolahan sampah

11
Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat (TPST 3R) di Pulau Bali Oleh: TK2B Danar baskoro p (03) Helmi sigit s (12) Sindu maulana h (21) PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015

description

pengolahan sampah di pulau bali

Transcript of Menejemen Industri pengolahan sampah

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)Pulau Bali

Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat (TPST 3R) di Pulau Bali

Oleh:TK2BDanar baskoro p (03)Helmi sigit s (12)Sindu maulana h (21)

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASIJURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG2015

Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat (TPST 3R)di Pulau Bali

Judul Proyek

Pengelolaan Persampahan berbasis Masyarakat (TPST 3R) di Pulau Bali, dalam Rangka Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dalam Lingkungan Bebas Sampah

Latar Belakang

Sampah saat ini sudah menjadi masalah suatu kota, dampak buruk yang ditimbulkannya sangat komplek di antaranya: Dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, Menurunnya nilai estetika suatu daerah/kota, Mengurangi usia operasi TPA, Tingginya biaya operasi dan pemeliharaan pengelolaan sampah ( mulai dari sumber, pengumpulan, transfer & transport sampai ke TPA), Menimbulkan ketidak nyamanan bagi masyarakat yang sudah sadar akan penting kebersihan dan lingkungan sehat dengan adanya sampah yang berserakan.

Selain dampak buruk, melalui konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) sampah juga mempunyai keuntungan yang bisa dimanfaatkan : Reduce adalah upaya mengurangi volume sampah, contoh : dengan memanfaatkan tas belanjaan untuk kepasar sehingga mengurangi pemakaian kantong plastik/kresek; Reuse adalah upaya menggunakan kembali sampah tanpa melakukan perubahan bentuk untuk kegiatan lain yang bermanfaat, contoh : kaleng cat dijadikan pot tanaman dan untuk kaleng cat besar dapat digunakan sebagai tempat sampah; Recycle adalah upaya mendaur ulang sampah menjadi benda lain yang bermanfaat, contoh : sampah plastik dapat diolah menjadi tas, sandal atau payung dan sampah organik dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos.Sesuai dengan pengertian di atas, maka perlu diadakan suatu program untuk meningkatkan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik agar tidak terjadi dampak negatif yang berkepanjangan di kota bali. Dengan berkurangnya sampah, maka lingkungan akan semakin sehat dan produktivitas masyarakat akan meningkat.

Maksud & Tujuan

Tujuan dari kegiatan yang diusulkan adalah sebagai berikut : Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah, Terbukanya tambahan lapangan kerja baru, Bertambahnya pendapatan masyarakat yang mengelola sampah menjadi bahan pupuk organik dan mengolah sampah plastik serta dari penjualan barang bekas yang masih bermanfaat, Berubahnya perilaku masyarakat dari tidak peduli tentang sampah menjadi peduli sesuatu yang bernilai ekonomis, Bertambahnya usia teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Terciptanya kondisi lingkungan yang sehat dan teratur. Dan pada jangka panjang, dengan kesadaran masyarakat yang meningkat, maka obyek wisata akan semakin ramai dan lebih asri.

Fakta Obyek

Berikut ini data kunjungan wisata di pulau bali selama tahun 2014

Dari data di atas dan ditambah dengan jumlah penduduk pulau bali berikut ini

Maka sudah jelas pulau Bali tidak luput dari peningkatan sampah yang begitu tajam, berikut produksi sampah pulau Bali pada tahun 2014Produksi Sampah Kab/Kota di TPA==========================-Denpasar. 2.754,00 m3-Badung. 1.029,83 m3-Gianyar. 1.707,48 m3-Tabanan. 826,68 m3-Jembrana. 183,60 m3-Klungkung. 204,00 m3-Bangli. 1.149,31 m3-Karangasem 122,40 m3-Buleleng. 2.028,54 m3---------------------------------Di Luar TPA 1.500,75 m3=======================Total 11.505,75 m3

Lingkup Kegiatan Program

Pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat yang diusulkan oleh Pemerintah Pulau Bali akan meningkatkan secara lebih optimal peranan masyarakat dalam mereduksi sampah dari sumbernya. Serta setiap masyarakat yang berpartisipasi akan mendapatkan buku tabungan yang dapat di isi dengan menyetor sampah ke bank sampah.Lingkup Kegiatan mencakup;1. Pengadaan sarana pengelolaan sampah rumah tangga di pulau Bali berupa; pengumpul sampah, pengangkut sampah, pengelolah sampah.2. Sosialisasi/kampanye rencana program pengelolaan dan manajemen sektor persampahan bagi masyarakat,3. Peningkatan SDM masyarakat pengolah sampah dan bank sampah4. Pendanaan pembangunan sarana fisik pengolahan sampah (bangunan pengolah dan lain sebagainya)5. Pengadaan biaya operasional & pemeliharaan: sarana penunjang dan peralatan fasilitas kegiatan pendukung lainnya

Spesifikasi (Keunikan) Program;Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini mempunyai spesifikasi program, yaitu; program yang diusulkan ini merupakan bagian dari program yang lebih besar yaitu Visit Bali 2015 meningkatkan peranan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dari sumbernya, pemberdayaan untuk masyarakat di pulau Bali. Membudayakan masyarakat di pulau bali untuk memilah sampah dengan baik, karena dengan adanya bank sampah, secara tidak langsung masyarakat dapat memiliki tabungan tambahan Tidak hanya dengan 3R namun, sampah yang tidak bisa di daur ulang secara langsung akan di proses lebih mendalam dengan menggandeng pihak lain yang lebih kompeten ( biogas , industri plastik, kaca, karet, dll.)

Indikasi Keluaran (Outputs) (Outputs)(ouptputs)

Keluaran (outputs) program ini di antaranya adalah;1. Pengadaan sarana pengumpul sampah terdiri atas; 150 unit tempat sampah terpilah untuk rumah tangga, 300 unit gerobak sampah terpilah, 80 unit gerobak sampah bermotor terpilah dan 10 unit Dump Truck.2. 15 Unit TPST 3R di setiap Kecamatan.3. Kegiatan sosialisasi; 1 paket penyuluhan di pulau Bali.

Pengelolaan Program

Perencanaan;Proses perencanaan atas usulan Pemerintah Pulau Bali tentang penataan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dilakukan oleh Pemerintah Pulau Bali dengan sinergi dukungan; Kelompok / LSM lingkungan Lokal, kader lingkungan, Karang Taruna, organisasi PKK, LPM kelurahan dan SKPD terkait.

Pelaksanaan;Proyek akan dilaksanakan oleh institusi yang akan ditunjuk oleh pemangku kepentingan (stake holder) pembangunan sanitasi kota, dengan pemilahan berdasarkan jenis kegiatannya adalah sebagaimana tabel berikut di samping ini;

Jenis KegiatanInstitusi Terlibat

Pekerjaan perencanaanSKPD terkait, LSM lokal

Kegiatan sosialisasi SKPD terkait, LSM lokal

Kegiatan konstruksiKontraktor setempat

Pengawasan;Kegiatan pengawasan akan dilakukan berdasarkan kepada sistem pengawasan proyek yang lazim digunakan, LAKIP, atau lainnya yang lebih praktis. Pengawasan tersebut akan dilakukan secara bersama-sama dalam satu Tim Pengawasan yang terdiri atas komponen pemangku kepentingan (stake-holder) di antaranya terdiri atas; Pemerintah Kota Pulau Bali Perguruan Tinggi setempat, LSM / Kelompok Masyarakat Kelurahan, Karang Taruna, organisasi PKK,

Keberadaan organisasi dan kelompok masyarakat, seperti LPM (Lembaga Pemberdayaan Masayarakat), Kelompok Tani, organisasi PKK dan Karang Taruna bersinergi dengan organisasi pemerintahan merupakan potensi yang memadai dalam pelaksanaan pengawasan dan pemanfaatan program.

Penerima Manfaat

Dalam pembangunan penataan pengelolaan sampah di Pulau Bali berbasis masyarakat diperoleh manfaat terhadap seluruh pemangku kepentingan sebagaimana tabel berikut;

Matriks Indikasi Manfaat terhadap Pemangku Kepentingan (Stake Holder)

Unsur Pemangku KepentinganIndikasi Manfaat Konkrit yang akan Diperoleh

Masyarakat secara umum Meningkatkan pendapatan dari pengolahan sumber sampah, Kondisi permukiman lebih nyaman dan sehat Meningkatkan kreatifitas dan kesadaran tentang bahaya sampah

Pemerintah KabupatenMendapatkan peningkatan pendapatan industri pariwisataMengurangi penumpukan pada TPS dan TPA, sehingga kinerja lebih optimal

LSM/ organisasi local dan Perguruan tinggiMemperoleh lesson-learn atau transfer-knowhow dalam mengembangkan pemberdayaan kelompok masyarakat

Rencana Usulan Biaya BiayaAnggaran

Program Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini membutuhan dukungan dana sebagai berikut;

Jadwal Program

Meskipun secara jadwal terlihat 3 (tiga) bulan tetapi secara total komulatif untuk menyelesaikan pekerjaan ini bisa berkisar selama 6 (enam) bulan. Rencana umum jadwal program sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut;

NoUrian KegiatanWbBulan-1Bulan-2Bulan-3

123412341234

1Pengadaan Tempat Sampah1

2Pengadaan Gerobak Sampah1

3Pengadaan Motor Sampah1

4Pengadaan Dump Truck1

5Pembangunan TPST 3R2

6Penyuluhan 1

7Pelatihan 1

Jumlah 8

W/b= Waktu dalam bulan

2 | Page

Sheet1No.KecamatanJumlah PendudukJumlah SampahKebutuhan Sarana Sampah(Jiwa)(M3/hari)Tempat SampahGerobak SampahMotor SampahTruck SampahTPST 3R1Lubuklinggau Barat I32,86982,1731002063422Lubuklinggau Barat II22,01755,0431002038623Lubuklinggau Timur I30,30275,7551002036824Lubuklinggau Timur II33,67884,1951002048825Lubuklinggau Utara I15,33438,3351002037626Lubuklinggau Utara II36,46191,1531002041827Lubuklinggau Selatan I13,03232,5801002030628Lubuklinggau Selatan II27,50968,773100204052JUMLAH211,202528,0058001603335116

RABNo.UraianVolumeSatuanHarga SatuanJumlah1Tempat Sampah1000UnitRp200,000Rp200,000,0002Gerobak Sampah300UnitRp4,000,000Rp1,200,000,0003Motor Sampah80UnitRp18,000,000Rp1,440,000,0004Dump Truck10UnitRp300,000,000Rp3,000,000,0005TPST 3R15UnitRp800,000,000Rp12,000,000,0006Penyuluhan1PaketRp15,000,000Rp15,000,0007Pelatihan1PaketRp15,000,000Rp15,000,000JUMLAH TOTALRp17,870,000,000

Sheet3