Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO _ Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial...
-
Upload
mbelgedeshu -
Category
Documents
-
view
13 -
download
3
description
Transcript of Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO _ Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial...
2/7/2014 Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO : Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial Pelayanan Publik Harus Berjalan
http://pattiro.org/?p=3183 1/4
Search this site...
Bahasa
English
Tentang Kami
Jaringan
BlogPublikasi
PenelitianUlasan
Berita
Hubungi Kami
07 Feb 2014
Mendorong Peningkatan Pelayanan PublikPATTIRO : Agar Diskresi Bisa Dilakukan,Akuntabilitas Sosial Pelayanan Publik HarusBerjalan
Januari 23, 2014
Tindakan diskresi (kebebasan mengambil keputusan) sering diperlukan dalam praktek penyelenggaraan
pelayanan publik. Diskresi perlu dilakukan, mengingat ruang lingkup pengaturan tidak pernah bisa menjangkau
secara komprehensif dan detil semua hal tentang perkembangan dan situasi, waktu, kebutuhan dan tuntutan daripenyelenggaraan pelayanan publik. Inovasi diskresional bisa dilakukan oleh pejabat publik untuk mendorong
terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas dengan pengaturan yang benar. Hal tersebut disampaikan KetuaOmbudsman Republik Indonesia (Ombudsman RI) Danang Girindrawardana, pada Rapat Koordinasi Nasional
(Rakornas) Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan Asosiasi Pemerintahan Kabupaten
Seluruh Indonesia (Apkasi) yang berlangsung 11-12 Januari 2014, di Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Danang, undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik), dan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 96 tahun 2012 tentang Pelakasanaan UU Pelayanan
Publik, menyediakan ruang diskresi bagi pejabat publik dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan tidak
mengaturnya sama sekali. Untuk melindungi para pejabat publik dalam melakukan inovasi atau kebijakan
diskresional yang diambil atas suatu keadaan tertentu, sebenarnya bisa dilakukan dengan optimalisasi peran
pejabat SPIP (Sistem Pengedalian Internal Pemerintah). Meski sudah berkoordinasi dengan SPIP, karena tidakterdokumentasi, maka tidak ada jaminan kalau sistem diskresional tersebut bebas dari ancaman pidana.
2/7/2014 Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO : Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial Pelayanan Publik Harus Berjalan
http://pattiro.org/?p=3183 2/4
Karena itu,Danang menyatakan, kebiasaan prosedur konsultasi di internal instansi pemerintah perlu diubah dari
verbal atau lisan, menjadi terdokumentasi atau tertulis sehingga bisa dijadikan sebagai bukti, bahwa hal
diskresional itu telah dipertimbangkan secara matang bersama pengawas internal. Penyampaian Ketua
Ombudsman RI mendapatkan tanggapan hangat dari para kepala daerah yang hadir dalam Rakornas. Selama ini
banyak pejabat publik terhadap bupati dan wali kota bermasalah pidana karena kebijakan diskresional tersebut
sehingga enggan melakukan inovasi.
Menanggapi penyampaian Ketua Ombudsman RI tersebut, Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO)
berpendapat, diskresi untuk mendorong peningkatan pelayanan publik dapat dirumuskan, ditetapkan, dandijalankan, sepanjang diskresi tersebut jelas ruang lingkup atau batasan wilayahnya. Sehingga, diskresi tidak
disalahgunakan atau membuka peluang untuk melakukan korupsi. Meski diskresi dianggap bisa mendorong
peningkatan pelayanan publik, menurut PATTIRO, syarat utama dan terpenting yang perlu dilakukan oleh para
pejabat publik adalah memastikan adanya akuntabilitas sosial dari pelayanan publik itu sendiri. Penerapan
akuntabilitas sosial dari pelayanan publik akan mendorong peningkatan pelayanan publik baik dari sisi kuantitas
maupun kualitas.
Akuntabilitas sosial bisa diartikan sebagai sebuah “kontrak sosial” antara pemerintah dan masyarakat sebagaiinstrumen dasar dalam mengembangkan prinsip akuntabilitas dari praktek pemerintahan. Keterlibatan
masyarakat (segenap warga negara dan elemen civil society/CSO) dalam akuntabilitas sosial sangat diperlukandan signifikan. Sebab, inti dari kontrak sosial adalah adanya partisipasi masyarakat untuk memastikan
implementasi prinsip akuntabilitas dalam setiap kebijakan, penganggaran dan pelayanan publik.
Bentuk dari akuntabilitas sosial sebenarnya sudah menjadi amanah yang termaktub dalam UU Pelayanan Publik,diantaranya Citizen Charter atau Piagam Warga. Perlu upaya signifikan dari pemerintah dan penyedia layanan
untuk bersama-sama dengan masyarakat memastikan “kontrak sosial” bisa berjalan dengan baik. Tapi apakahpemerintah dan penyedia layanan mau melaksanakan “kontrak sosial” ini? Pengalaman PATTIRO mendampingi
stakeholder, ternyata bisa dilakukan. Di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Citizen Charter dapatdilakukan antara masyarakat dan 18 Puskesmas terkait dengan kesepakatan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Jadi setidaknya inovasi harus terus diupayakan.
Pelayanan publik yang berakuntabilitas sosial akan dimulai dengan proses musyawarah seluruh stakeholder(pemangku kepentingan) baik dari sisi pelaksana maupun penerima dari pelayanan publik. Proses musyawarahpara stakeholder tersebut akan menghasilkan kebutuhan dan prioritas dari pelayanan publik yang akan
dilaksanakan. Dari kebutuhan dan prioritas tersebut, selanjutnya disusun rencana dari layanan publik yang akandilaksanakan. Rencana ini harus direspon oleh masyarakat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
yang telah disepakati. Setelah semua disetujui dan disepakati, barulah pelayanan publik bisa dilaksanakan.
Setelah berjalan, harus dilakukan monitoring dan evaluasi dari dampak yang ditimbulkan dari pelayanan publik.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus melibatkan masyarakat sebagai penerima dari layanan publik tesebut,
atau disebut dengan audit sosial. Konteks audit sosial dilakukan dalam rangka mendapakan feedback (umpanbalik) atas praktek pelayanan publik yang sudah dilaksanakan. Dengan adanya feedback tersebut, seluruh
stakeholder akan mempunyai dasar untuk memusyawarahkan kembali perbaikan pelayanan publik yang akandiberikan. Demikian seterusnya proses lingkaran akuntabilitas sosial dari pelayanan publik berjalan, sehingga
2/7/2014 Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO : Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial Pelayanan Publik Harus Berjalan
http://pattiro.org/?p=3183 3/4
terus menghasilkan pelayanan publik yang meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas.
Dengan demikian, menurut PATTIRO, jika seluruh tahapan akuntabilitas sosial dari pelayanan publik
dilaksanakan dengan baik, maka tindakan diskresi bisa dirumuskan, ditetapkan, dan dijalankan, oleh pejabatpelaksana pelayanan publik. Dengan adanya akuntabilitas sosial pelayanan publik, tindakan diskresi yang
dilakukan sudah pasti memiliki dasar untuk dilaksanakan serta terdokumentasi, sehingga bisa dijadikan sebagaibukti, bahwa hal diskresional tersebut telah dipertimbangkan secara matang bersama seluruh stakeholder. (***)
Jakarta, 16 Januari 2014
Sad Dian Utomo | Direktur Eksekutif PATTIRO
[email protected] | 0812 800 3045
Contact Person:
Rohidin Sudarno | Public Service Specialist
[email protected] | 081310539884
Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) adalah organisasi non profit yang mendorong terwujudnya tata
pemerintahan lokal yang baik, transparan, dan adil bagi kesejahteraan sosial masyarakat. PATTIRO, yangdidirikan pada 17 April 1999 di Jakarta, bergerak di bidang riset dan advokasi dengan fokus pada isu local
governance, terutama desentralisasi. Fokus Area PATTIRO terdiri dari perbaikan pelayanan publik (publicservice delivery improvement); reformasi kebijakan publik (public policy reform); dan refomasi pengelolaan
anggaran publik (public finance management reform).
(untuk lengkapnya silahkan lihat www.pattiro.org)
Leave a Comment
Name *
E-mail *
Website
Submit
2/7/2014 Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik PATTIRO : Agar Diskresi Bisa Dilakukan, Akuntabilitas Sosial Pelayanan Publik Harus Berjalan
http://pattiro.org/?p=3183 4/4
Security Question:
What is 6 + 6 ?
IMPORTANT! To be able to proceed, you need to solve the following simple math (so we know that you are a human) :-)
PATTIRO Center for Regional Information and Studies
Jl. Intan No. 81 Cilandak Barat - Jakarta Selatan - 12430 Indonesia
Telp. +62 21 7591 5498, +62 21 7591 5546 | Fax. +62 21 751 2503 [email protected] | PATTIRO | @infopattiro | PATTIRO | Channel PATTIRO
All content © copyright 2007 - 2013 All rights reserved